PENDAHULUAN
1.
Karakteristik angin
Karakteristik angin meliputi profil geseran
4.
b.
Main Shaft
Berikut adalah perhitungan untuk menentukan
shaft speed dan gaya torsinya
Shaft speed
60. .v ..........(5)[2]
.D
Torque
v 2 .r 3 ........(6)[2]
5.
Dengan :.
Main Bearings
Semua wind turbine modern yang pernah
dibuat pasti menggunakan spherical roller bearings
sebagai bearing utamanya. Keadaan spherical ini
maksudnya adalah di bagian dalam cincin terluar pada
bearing dibentuk menyerupai bagian dari bola. Yang
mana kelebihannya pada bagian cincin terluar dan
terdalam bisa berputar bebas tanpa harus merusak
bearing itu sendiri. Dan nantinya, main bearing
tersebut akan dipasang pada rumahannya, untuk
kemudian dibaut.[3]
d.
Gearbox
Salah satu komponen paling penting dalam
wind turbine adalah gearbox. Gearbox ini biasa
diletakkan antara main shaft dan generator, dengan
tujuan unuk menaikkan kecepatan rotasional dari
rotor blades. Pada solusi praktis, melalui penggunaan
gearbox dapat dikonversi antara kecepatan rotasional
yang rendah dengan gaya torsi yang besar pada rotor
wind turbine
atau sebaliknya konversi antara
kecepatan rotasional yang tinggi dengan gaya torsi
yang kecil pada penggunaan generator.
e.
a.
Hub
Untuk menghubungkan antar blade, semua blade
biasanya akan dibaut pada hub namun untuk beberapa
kasus dilakukan juga pengelasan. Hub ini biasanya
dibuat dari tipe spesial campuran strong iron, yang
disebut tipe SG (Spherical Graphite). Hal ini
dikarenakan oleh bentuk hub yang cukup rumit
sehingga perlu dipergunakannya besi campuran. Selain
itu besi murni juga mempunyai kelemahan seperti
a.
Perancangan Sistem
Adapun skema blok diagram sistem konversi
energi kinetik angin-mekanik-listrik dapat dilihat
pada gambar 3
Rotor
blade
Gambar
Gearbox
Generator
DC
Tegangan
dan arus
DC
Rotor blade
Turbin yang digunakan merupakan turbin jenis
poros vertikal dengan jumlah blade 5. Model blade
adalah darieus tipe straight-blade,dengan variasi
panjang lengan 48 cm dan 170 cm. Material blade
adalah aluminium. Data rpm dan torsi yang dihasilkan
untuk beberapa variasi kecepatan angin dapat dilihat
pada tabel 1. Adapun data-data yang diperlihatkan
pada tabel 1 adalah data hasil pengukuran secara
langsung dari turbin yang akan digunakan. Data
diambil pada kecepatan 1.5 2.5 m/s dikarenakan
pada saat pengambilan data, frekuensi angin yang
berhembus terbanyak adalah pada range tersebut.
Generator
Generator adalah unit pada wind turbine yang
merubah energi mekanik menjadi energi listrik. Untuk
menentukan spesifikasi generator yang akan
dipergunakan dalam desain wind turbine, dapat
dipergunakan persamaan berikut :
D = [ P ( 47 / RPM )3 ] 0,2.......(7)[2]
Dengan :
D
= Diameter blade (m)
P
= Daya listrik yang dibutuhkan (Watt)
Generator
Generator yang digunakan dalam sistem ini
adalah generator DC permanent magnetic.Generator
yang digunakan adalah second sehingga untuk
mengetahui nilai tegangan dan arus yang dihasilkan
dilakukan pengukuran lagi. Pengukuran dilakukan
dengan cara menyinggungkan generator pada motor,
kemudian motor diputar dan dicatat nilsi tegangan
dan arus yang dihasilkan generator untuk putaran
tertentu.Pada pengukuran ini dilakukan pembebanan
berupa power resistor dan diperoleh hasil bahwa
generator mampu menghasilkan tegangan 15 Volt
untuk putaran 200 rpm.
1 Algoritma pengerjaan
mulai
Studi literatur
Pengambilan data
kecepatan angin, torsi dan
rpm turbin
Perancangan sistem konversi energi kinetikmekanik- listrik
Pengumpulan komponen dan perakitan alat
Pengambilan data rpm,
tegangan dan arus
Analisa
Penyusunan laporan
selesai
Gambar 4 Generator DC
3
Gearbox
Gearbox merupakan salah satu komponen
paling penting dalam wind turbine. Gearbox
diletakkan antara main shaft dan generator. Melalui
penggunaan gearbox dapat dikonversi antara
kecepatan rotasional yang rendah dengan gaya torsi
yang besar pada rotor wind turbine sehingga generator
dengan torsi yang kecil dapat berputar dengan
kecepatan rotasional yang tinggi.
Dalam menentukan rasio gearbox hal yang perlu
diperhatikan adalah karakteristik dari sistem wind
turbine pada kecepatan tertentu yang berupa nilai
torsi dan rpm. Nilai torsi dan rpm adalah berlawanan.
Namun dalam merancang nilai tersebut harus
diimbangkan. Dasar penentuan rasio ini adalah
berdasarkan nilai torsi minimal yang dimiliki oleh
generator agar mampu berputar dan torsi yang dimiliki
oleh turbin pada saat range kecepatan minimum. Torsi
dan rpm dari turbin telah diketahui dari pengukuran,
setelah itu diukur torsi minimum yang diperlukan
generator agar dapat berputar.
Metode pengukuran torsi generator
a. Menyusun peralatan seperti gambar
Data
ke
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
M (kg)
0.200
0.170
0.160
0.170
0.150
0.170
0.210
0.120
0.150
0.130
F= m g
(N)
1.960
1.660
1.570
1.670
1.470
1.670
2.060
1.180
1.470
1.270
rata-rata
Analisa Data
T=Fr
(Nm)
0.045
0.038
0.036
0.038
0.034
0.038
0.047
0.027
0.034
0.029
0.037
Perancangan sistem
Dalam penelitian ini dirancang sistem konversi
energi dari energi kinetik angin ke energi listrik
dengan menambahkan gearbox dan generator.
Generator yang digunakan merupakan generator yang
digunakan pada penelitian sebelumnya yang dilakukan
oleh Dimas firmanda. Berdasarkan pengukuran,
generator yang digunakan mempunyai nilai torsi
minimum untuk berputar 0.037 Nm dan mampu
menghasilkan tegangan 30-45 Volt untuk putaran 200300 rpm (tanpa beban). Oleh karena itu penentuan
rasio gearbox didasarkan pada karakteristik turbin
sebelumnya yaitu sistem wind turbine dengan panjang
lengan 48 cm dan jumlah blade 5 yang mempunyai
nilai torsi 0.19 Nm pada saat kecepatan angin 2 m/s
sehingga diperoleh nilai rasio maksimum yang
diijinkan adalah 1:5 pada saat kecepatan angin 2 m/s.
Dalam merancang rasio gearbox ini hal yang harus
diperhatikan adalah kesesuaian nilai torsi dan rpm
generator dan turbin.
Berdasarkan
grafik
diketahui
bahwa
performansi terbaik berupa rpm untuk kecepatan angin
2 m/s dimiliki oleh variasi III yang mampu
menghasilkan putaran 24.32 rpm. Performansi berupa
nilai tegangan dan arus terbaik dimiliki oleh variasi IV
yaitu pada saat kecepatan angin 2 m/s diperoleh nilai
tegangan dan arus sebesar 4.6 V dan 5.61 mA.
Sedangkan performansi terburuk berupa rpm pada
kecepatan 2 m/s dimiliki oleh variasi V. Performansi
terburuk berupa nilai tegangan dan arus dimiliki oleh
variasi V yaitu pada kecepatan 2 m/s hanya mampu
dihasilkan tegangan 0.61 V dan arus 0.73 mA.
Dari grafik juga dapat disimpulkan untuk
sistem yang sama dengan rasio gearbox yang berbeda,
maka sistem dengan rasio gearbox yang lebih kecil
akan mampu menghasilkan putaran yang lebih besar
untuk kecepatan angin rendah. Hal ini dikarenakan
torsi awal yang diperlukan lebih kecil daripada sistem
dengan menggunakan rasio gearbox yang lebih besar.
2
Pembahasan
Analisa daya
Berdasarkan eksperimen dan perhitungan yang
telah dilakukan diperoleh nilai daya paling besar yang
dihasilkan adalah pada saat menggunakan variasi
lengan 48 cm, rasio 1:5 dengan penutup blade.Adapun
hasil perhitungannya terlihat pada tabel 3 berikut.
Tabel 3 Analisa daya
V (Volt)
I (mA)
0.00
0.50
1.00
1.50
2.00
2.50
3.00
3.50
4.00
0.00
0.00
0.12
0.87
4.6
5.7
6.7
7.12
7.29
0.00
0.00
0.14
1.02
5.61
6.79
8.12
8.54
9.25
Kesimpulan
Berdasarkan
penelitian
yang
telah
dilakukan maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut:
Rancangan sistem wind turbine dengan
panjang lengan 48 cm, rasio gearbox 1:5
dan menggunakan penutup blade yang
berbentuk seperempat lingkaran mampu
menghasilkan daya elektrik sebesar 25.8
mWatt pada saat kecepatan angin 2 m/s.
Nilai Cp terbaik dari sistem wind turbine
diperoleh pada saat menggunakan variasi IV
yaitu sebesar 0.0101 pada saat kecepatan
angin 2 m/s.
Performansi berupa RPM, tegangan dan
arus
terbaik
diperoleh
pada
saat
menggunakan variasi IV yaitu 23.19 rpm,
4.6 Volt dan 5.61 mA pada saat kecepatan
angin 2 m/s.
v (m/s)
2.
Saran
Daya
(mWatt)
0.00
0.00
0.02
0.89
25.81
38.70
54.40
60.80
67.43
DAFTAR PUSTAKA
[1]
[2]
[3]
[4]
[5]
[6]
BIODATA PENULIS
Nama
TTL
Alamat
: Citra Resmi
: Tuban, 9 Januari 1988
: Keputih III No.25
Surabaya
Email
: chita_tfits@yahoo.co.id
Riwayat Pendidikan :
SDN Gedong ombo VI (1994 -2000)
SLTPN 6 Tuban (2000- 2003)
SMAN 3 Tuban
(2003-2006)
S1 Teknik Fisika (2006-sekarang)