PENDAHULUAN
1.1 Pendahuluan
Laporan ini mendiskusikan tentang perencanaan kincir angin. Laporan ini
adalah salah satu bagian dari kurikulum pendidikan Fakultas Teknik Mesin Universitas
islam kalimantan irsyad al banjary.. Hal ini bertujuan untuk mengetahui perencanaan dari
sebuah kincir angin.
Pada laporan tugas perencangan ini generator yang digunakan adalah
generator listrik dengan daya 5 !att dan putarannya "# rpm. $enerator yang
banyak tersedia dipasaran biasanya berjenis high speed induction generator
dimana pada generator jenis ini membutuhkan putaran tinggi dan juga
membutuhkan energi listrik a!al untuk membuat medan magnetnya. %edangkan
pada penggunaan kincir angin dibutuhkan generator yang berjenis lowspeed dan
tanpa energi listrik a!al& karena biasanya ditempatkan di daerah'daerah yang
tidak memiliki aliran listrik.
%istem transmisi yang digunakan untuk memindahkan daya dan kecepatan
dari kincir ke generator terdiri dari beberapa elemen antara lain poros& roda gigi&
dan bantalan.
1
1.2 Tujuan
(.).( Tujuan Umum
Tujuan umum dari tugas ini adalah merancang suatu sistem penggerak
generator listrik dengan menggunakan kincir angin.
(.).) Tujuan *husus
Tujuan khusus dapat dijelaskan sebagai berikut+
(. Merencanakan bentuk blade kincir angin.
). Merencanakan sistem transmisi kecepatan& daya dan gaya dari kincir
ke generator.
". Menghitung spesi,ikasi elemen mesin yang digunakan dalam sistem
-puli& poros& roda gigi& bantalan..
2
BAB II
METODELOGI
/alam perencanaan blade kincir angin menggunakan persamaan Drag
Force. Blade yang direncanakan sebanyak 0 buah blade, dan ukuran dari blade
tersebut adalah+
Gambar 2.1. Blade kincir angin
3
Gambar 2.2. Ukuran blade kincir angin
/alam perencanaan sistem transmisi kecepatan& daya dan gaya dari kincir
ke generator ditransmisikan menggunakan roda gigi. /ari roda gigi kemudian
daya dan gaya ditransmisikan melalui puli dan sabuk ke generator.
1eberapa elemen mesin yang digunakan dalam perencanaan kincir angin
ini adalah poros& roda gigi& bantalan.
a. Poros
Poros yang direncanakan sebanyak dua buah yaitu& poros input yang
terhubung langsung dengan blade dan poros output yang ber,ungsi untuk
meneruskan daya dan gaya.
b. oda G!"!
2oda gigi yang digunakan merupakan jenis bevel gear atau roda gigi
kerucut& berjumlah 0 buah. /ua buah terletak pada siku pertama dan ) buah lagi
terletak pada siku kedua.
#. Ban$alan
1antalan yang direncanakan adalah bantalan gelinding karena bantalan ini
mempunyai keunggulan pada gesekannya yang sangat rendah. 3umlah bantalan
yang direncanakan adalah sebanyak # buah.
4
BAB III
DA%A TEOI
&.1 '!n#!r An"!n
*incir angin adalah suatu mesin konversi energi yang mengkonversikan
energi angin menjadi daya yang berguna dalam bentuk putaran poros. 4ngin yang
bertiup dengan kecepatan tertentu memiliki energi dalam bentuk energi kinetik.
Penggunaan kincir angin yang umum yaitu+ pembangkit listrik& pemompaan air&
pengairan lahan pertanian dan lain'lain. (www.thescribd.com)
&.1.1 (en!s '!n#!r An"!n
*incir angin dibagi menjadi dua kelompok utama berdasarkan arah
sumbu+
( 1. '!n#!r An"!n Hor!)on$al.
) *incir angin dengan sumbu hori5ontal mempunyai sudu
yang berputar dalam bidang vertikal seperti halnya propeler pesa!at
5
terbang. *incir angin biasanya mempunyai sudu dengan bentuk irisan
melintang khusus di mana aliran udara pada salah satu sisinya dapat
bergerak lebih cepat dari aliran udara di sisi yang lain ketika angin
mele!atinya. Fenomena ini menimbulkan daerah tekanan rendah pada
belakang sudu dan daerah tekanan tinggi di depan sudu. Perbedaan
tekanan ini membentuk gaya yang menyebabkan sudu berputar.
"
0 2. '!n#!r An"!n *er$!+al.
*incir angin dengan sumbu vertikal bekerja dengan prinsip yang
sama seperti halnya kelompok hori5ontal. 6amun& sudunya berputar dalam
bidang yang paralel dengan tanah& seperti mixer kocokan telur.
6
Gambar &.1. 3enis' jenis kincir angin
&.2 Genera$or
$enerator merupakan sumber utama energi listrik yang dipakai sekarang ini
dan merupakan converter terbesar di dunia. Pada prinsipnya tegangan yang
dihasilkan generator bersi,at bolak'balik& sedangkan generator yang menghasilkan
tegangan searah karena telah mengalami proses penyearahan.
7
Gambar &.2. *onstruksi $enerator
$enerator adalah suatu mesin yang menggunakan magnet untuk mengubah
energi mekanis menjadi energi listrik. Prinsip generator secara sederhana dapat
dikatakan bah!a tegangan diinduksikan pada konduktor apabila konduktor
tersebut bergerak pada medan magnet sehingga memotong garis'garis gaya.
$enerator adalah sebuah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber
energi mekanikal& biasanya dengan menggunakan induksi elektromagnetik. Proses
ini dikenal sebagai pembangkit listrik. 7alau generator dan motor punya banyak
kesamaan& tapi motor adalah alat yang mengubah energi listrik menjadi energi
mekanik. $enerator mendorong muatan listrik untuk bergerak melalui sebuah
sirkuit listrik eksternal& tapi generator tidak menciptakan listrik yang sudah ada di
dalam kabel lilitannya. Hal ini bisa dianalogikan dengan sebuah pompa air& yang
menciptakan aliran air tapi tidak menciptakan air di dalamnya. %umber enegi
mekanik bisa berupa resiprokat maupun turbin mesin uap& air yang jatuh melakui
sebuah turbin maupun kincir air& mesin pembakaran dalam& turbin angin& engkol
tangan& energi surya atau matahari& udara yang dimampatkan& atau apapun sumber
energi mekanik yang lain.
Hukum tangan kanan Fleming berlaku pada generator dimana menyebutkan
bah!a terdapat hubungan antara penghantar bergerak& arah medan magnet dan
arah resultan dari aliran arus yang terinduksi. 4pabila ibu jari menunjukkan arah
8
gerakan penghantar& telunjuk menunjukkan arah ,luks& jari tengah menunjukkan
arah aliran elektron yang terinduksi.
Gambar &.&. *aidah tangan kanan Fleming.
Hukum ini juga berlaku apabila magnet sebagai pengganti penghantar yang
digerakkan. 3umlah tegangan yang diinduksikan pada penghantar saat penghantar
bergerak pada medan magnet tergantung pada+
*ekuatan medan magnet& makin kuat medan magnet makin besar tegangan
yang diinduksikan.
*ecepatan penghantar dalam memotong ,luks& makin cepat maka semakin
besar tegangan yang diinduksikan.
%udut perpotongan& pada sudut 8 derajat tegangan induksi maksimum dan
tegangan kurang bila kurang dari 8 derajat.
Panjang penghantar pada medan magnet.
Terdapat dua jenis konstruksi dari generator -49.& jenis medan diam atau
medan magnet dan medan magnet dibuat berputar. Pada medan magnet diam
secara umum kapasitas ampere relati, kecil dan ukuran tegangan kerja rendah&
jenis ini mirip dengan generator /9 kecuali terdapat slips ring sebagai alat untuk
pengganti komutator. %edangkan pada generator jenis medan magnet berputar
dapat menyederhanakan masalah pengisolasian tegangan yang dibangkitkan
secara umum sebesar (:. volt sampai )0. volt& generator medan berputar
9
mempunyai jangkar diam yang disebut stator. %iklus tegangan yang dibangkitkan
tergantung pada jumlah kutub yang digunakan pada magnet& pada generator yang
menggunakan dua kutub dapat membangkitkan satu siklus tegangan sedangkan
pada generator dengan empat kutub dapat menghasilkan dua siklus tegangan.
%ehingga terdapat perbedaan antara derajat mekanis dan derajat listrik. /erajat
mekanik adalah apabila kumparan atau penghantar jangkar berputar satu kali
penuh atau "# derajat mekanis sedangkan derajat listrik adalah jika $$L atau
arus bolak'balik mele!ati satu siklus berarti telah mele!ati "# derajat !aktu.
(www.thescribd.com)
&.& %!s$em Transm!s!
%istem transmisi yang digunakan untuk memindahkan daya dan kecepatan
dari kincir ke generator terdiri dari poros& roda gigi& sabuk dan bantalan.
&.&.1 Poros
Poros merupakan salah satu komponen yang sangat penting pada suatu
mesin untuk penerus daya dan putaran& hampis semua mesin meneruskan tenaga
dengan putaran poros.
Untuk perencanaan poros diperlukan daya rencana -Pd.& dimana daya yang
ditransmisikan dikalikan dengan dengan ,actor koreksi -f
c
. yang berguna sebagai
tindakan pengamanan.
......................................................-(.
/imana+
Pd ; /aya rencana -7.
f
c
; Faktor koreksi
P ; /aya yang ditransmisikan -7.
10
Putaran -n. poros dapat dihitung dengan persamaan berikut+
/imana+
n ; Putaran -rpm.
v ; *ecepatan -m<s.
d ; diameter poros -mm.
Momen puntir rencana yang terjadi dapat dihitung menggunakan persamaan
berikut +
T ; 8&=0 > (
n
Pd
???........................................... -
" .
/imana @
f
c
; Faktor koreksi
P
d
; /aya rencana -k7.
n ; Putaran poros -rpm.
Tegangan geser yang dii5inkan dapat dihitung menggunakan persamaan
berikut +
A
a
;
) (
.Sf Sf
B
=
????.................................................-
0 .
/imana +
11
B
1
; *ekuatan tarik bahan
%,
(.
%,
)
; Faktor koreksi
Tegangan geser yang terjadi dapat menggunakan persamaan berikut +
( )
"
( & 5
ds
=
..................................................................- 5
.
/imana+
T ; momen puntir -kg<mm.
ds ; diameter poros -mm.
&.&.2 oda G!"!
2oda gigi ber,ungsi untuk mentransmisikan daya dan putaran yaitu dari
putaran tinggi ke putaran rendah ataupun dari putaran rendah ke putaran yang
lebih tinggi& sehingga daya yang dihasilkan dari sudu rotor dapat ditransmisikan
ke beban yang ingin di gerakkan.-Sularso, !i"o#atsu Suga$ Dasar Perencanaan
dan Pemilihan %lemen &esin.
'las!,!+as! oda G!"!
4dapun roda gigi diklasi,ikasikan menurut beberapa hal yaitu+
(. Menurut letak poros.
). Menurut bentuk alur gigi.
". Menurut arah putarannya.
1. Menuru$ Le$a+ Poros
Pembagian roda gigi menurut letak porosnya ada tiga macam yaitu+
12
a. 2oda gigi dengan poros sejajar yaitu roda gigi di mana giginya berjajar
pada dua bidang silinder& kedua bidang silinder tersebut bersinggungan
dan yang satu menggelinding pada yang lain dengan sumbu tetap sejajar.
4dapun roda gigi yang termasuk dalam poros sejajar antara lain adalah +
2oda gigi lurus.
2oda gigi luar.
2oda gigi miring.
2oda gigi dalam dan pinyon.
2oda miring ganda.
1atang gigi dan pinyon.
b. 2oda gigi dengan poros berpotongan yaitu roda gigi di mana giginya
berpotongan pada dua bidang silinder dan kedua bidang tersebut
bersinggungan. 4dapun roda gigi yang termasuk dalam poros
berpotongan antara lain adalah +
2oda gigi kerucut lurus.
2oda gigi kerucut miring.
2oda gigi kerucut spiral.
2oda gigi kerucut miring ganda.
2oda gigi kerucut CD2EL.
2oda gigi permukaan.
c. 2oda gigi dengan poros silang yaitu roda gigi yang kedua sumbunya
saling bersilangan namun tidak saling berpotongan dan pemindahan gaya
pada permukaan gigi berlangung secara meluncur dan menggelinding.
4dapun roda gigi yang termasuk dalam poros silang antara lain adalah +
2oda gigi cacing silindris.
2oda gigi hiperboloid.
2oda gigi cacing selubung ganda.
2oda gigi hipoid.
13
2oda gigi cacing samping.
2oda gigi permukaan silang.
2oda gigi menurut letak poros ini& sudah mencakup semua jenis roda gigi
yang umumnya digunakan dalam transmisi daya dan putaran poros.
2. Menuru$ Ben$u+ Alur G!"!
Pembagian roda gigi menurut bentuk alur giginya dibagi menjadi tiga macam
yaitu +
a. 2oda gigi lurus yaitu roda gigi dengan bentuk alur giginya lurus dan
sejajar dengan poros.
b. 2oda gigi miring yaitu roda gigi dengan bentuk alur giginya memiliki
kemiringan tertentu.
c. 2oda gigi miring ganda yaitu roda gigi dengan bentuk alur giginya
memiliki dua kemiringan tertentu yang sama besarnya.
&. Menuru$ Arah Pu$arann-a
Pembagian roda gigi menurut arah putarannya dibagi menjadi dua
macam yaitu+
a. 2oda gigi yang mempunyai arah putaran berla!anan terhadap roda gigi
yang digerakkannya.
b. 2oda gigi yang mempunyai arah putaran yang sama dengan roda gigi
yang digerakkannya.
Untuk menghitung bagian'bagian roda gigi& khususnya roda gigi kerucut
dapat menggunakan persamaan yang ada diba!ah ini+
14
/iameter jarak bagi sementara pinion dan roda gigi
( )
F d
dapat dihitung
menggunakan persamaan berikut+
i
a
d
+
=
(
)
F
........................................................- # .
/imana+
i ; jumlah gigi
a ; jarak sumbu poros
/iamater jarak bagi sebenarnya
( )
d
dapat dihitung menggunakan
persamaan berikut+
(
' m d =
......................................................-
= .
/imana+
5 ; jumlah gigi
m ; modul gigi
/iameter kepala
( )
#
d
dapat dihitung menggunakan persamaan berikut+
( )m ' d
#
) + =
...............................................- : .
/imana+
5 ; jumlah gigi
m ; modul gigi
15
Tinggi $igi pada roda gigi
( ) (
dapat dihitung menggunakan persamaan
berikut+
#
c m ( + = )
.................................................- 8 .
/imana+
5 ; jumlah gigi
m ; modul gigi
c
k
; kelonggaran puncak gigi
Tinggi kepala
( )
#
h
dapat dihitung menggunakan persamaan berikut+
( )m x h
#
+ = (
( .................................................-(.
/imana+
m ; modul gigi
Tinggi kaki roda gigi dapat dihitung menggunakan persamaan berikut+
( )
# f
c m x h + = (
..........................................-((.
/imana+
9
k
; kelonggaran puncak gigi
m ; modul gigi
Putaran -n. yang ditransmisikan roda gigi ( adalah dapat dihitung
menggunakan persamaan berikut+
n;
#G
d
.....................................................
-().
/imana+
v ; kecepatan -m<s.
d
= .b !t d
a
s
???????????-)).
/imana +
*t ; Faktor koreksi untuk momen puntir& dipilih untuk sedikit tumbukan.
9b; Faktor koreksi untuk pembebanan lentur& bila terjadi beban lentur.
F d
i
a
d
+
=
(
)
F
(
i
ai
d
+
=
(
)
F
)
" (
# )
F
(
+
= d
" (
" # )
F
)
+
= d
"
F
(
= d
mm
8
F
)
= d
mm
/iamater jarak bagi sebenarnya
( )
d
29
" ) 5 & (
( (
= = = ' m d
mm
8 # 5 & (
) )
= = = ' m d
mm
/iameter kepala
( )
#
d
( ) m ' d
#
)
( (
+ = ( ) m ' d
#
)
) )
+ =
( ) 5 & ( ) )
(
+ =
#
d ( ) 5 & ( ) #
)
+ =
#
d
""
(
=
#
d
mm
8"
)
=
#
d
mm
/iameter kaki
( ) df
m c
#
= )5 .
5 & ( )5 . =
#
c
"=5 . =
#
c
mm
( )
#
c m ' df = ) )
( (
( )
#
c m ' df = ) )
) )
( ) "=5 & ) 5 & ( ) #
(
= df
( ) "=5 & ) 5 & ( ) #
)
= df
)5 & :#
(
= df
mm
)5 & :#
)
= df
mm
Tinggi pada roda gigi
( ) (
Tinggi $igi pada roda gigi
( ) (
30
"=5 & " "=5 . 5 & ( ) ) = + = + =
#
c m (
mm
Tinggi kepala
( )
( #
h
( ) m x h
# ( (
(+ =
/imana +
Maka+
( ) 5 & ( 0 & (
(
+ =
#
h
( & )
(
=
#
h
mm
Tinggi kaki roda gigi
( )
# f
c m x h + =
( (
(
( ) "=5 & 5 & ( 0 & (
(
+ =
f
h
; (&)=5 mm
Faktor bentuk gigi -H.
31
Faktor bentuk gigi -H. dapat didapatkan berdasarkan tabel
-Lampiran 4 Tabel ".
H
(
; &")
H
)
; &0)(
Putaran -n. yang ditransmisikan roda gigi ( adalah
G ;
( > #
n .d
) (
n ;
(
#G
d
;
"
"&0 #
n ; )(#5 rpm
Faktor koreksi terhadap kecepatan -fv.
*ecepatan yang direncanakan adalah "&0 m<s& maka ,aktor koreksi
terhadap kecepatan dapat dihitung.
)
fv
+
=
"
"
0 & " "
"
+
= fv
32
0#: & = fv
kg
$aya tangensial roda gigi
)
P
F
t
()
=
;
kg "&"=5
"&0
&(()5 ()
=
1 ; 5) *g<mm
)
. -Lampiran 4 Tabel 0..
H
B
; (08 I )=
+
,
; )" kg<mm
)
1eban lentur yang dii5inkan
( )
b
FF
(
F
b
F * +
,
. m. -
(
. fv
*
0#: & ") & 5 & ( )"
; 5&(# kg
F
4b,
; +
,
. m. -
)
fv
;
0#: & 0)( & 5 & ( )"
;#&=8 kg
Lebar roda gigi -b.
b ;
5 & ( #
;
5 & ( #
33
; 8 mm
tebal gigi -h.
h ;
mm )&"5
)
.(&5
)
.m
= =
jarak bagi lingkar ( )
(
t
(
t
;
(
(
C
.d
)
)
)
.
5
d
t
=
;
mm 0&):
)
" "&(0
=
;
#
8 (0 & "
; #&): mm
jarak sumbu poros -a.
a ;
)
d d
) (
+
;
)
8 " +
; # mm
Pemeriksaan keamanan
#
(&5
8
m
b
= =
"&"
8
"
b
d
= =
/ari hasil yang diperoleh dapat diketahui aman atau tidak dengan
persyaratan diba!ah ini +
# &
m
b
34
5 & (
b
d
Maka+
# & #
5 & ( " & "
/engan demikian roda gigi reduksi ini adalah aman untuk digunakan.
Peren#anaan Dan Perh!$un"an oda G!"! & dan .
Perencanaan roda gigi " dan 0
/iameter gigi -d
"
. ; ) mm
Tebal gigi -h. ; )&"5 mm
Lebar -b. ; 8 mm
Tinggi gigi -H. ; "&=5 mm
' Tinggi kepala -h
k
. ; (&5 mm
' Tinggi kaki -h
,
. ; (&:=5 mm
3umlah gigi -C
"
. dan -C
0
. ; (5
Putaran yang ditransmisikan oleh roda gigi " adalah
"
#
d
v
n
=
) (0 & "
# 0 & "
= n
35
... Ban$alan
1antalan yang direncanakan dalam perencanaan ini adalah bantalan
gelinding.
Untuk menghitung gaya tangensial yang terjadi& dapat dihitung dengan
persaamaan berikut+
/imana +
T ; Momen puntir poros -)&)" kg.mm.
d ; /iameter poros -) mm.
$aya radial -F
r
. yang terjadi
tg F F
t r
=
/imana sudut tekan kerja yang direncanakan (:
o
antara cincin bola maka&
#g tg F
r
#5 & (: )" & ) = =
1eban ekuivalen dinamis -P
r
.
a r r
F - F ) 6 P + =
/imana +
6 ; Faktor beban radial& &5#
) ; (
36
F
a
; /iabaikan karena tidak ada beban aksial pada bantalan
gelinding ini dengan roda gigi lurus.
Maka+
#5 & ( 5# & + =
r
P
; &"#0 kg
Untuk ,aktor kecepatan -,
n
.& dapat dihitung dengan persamaan berikut+
Faktor umur bantalan dapat dihitung menggunakan persamaan berikut+
/imana +
L
h
; Lama pemakaian adalah -)'".& dengan pemakaian terus
menerus. Pemakaian direncanakan ). jam.
*apasitas nominal dinamis spesi,ik& - 9 .
) &
0 & " "#0 &
=
=
n
h r
f
f P
.
37
; #&(: kg
../ %abu+ Dan Pul!
Parameter yang akan dihitung untuk sabuk dan puli antara lain+
Momen rencana -.
Momen rencana pada poros puli dapat dihitung menggunakan persamaan
berikut+
n
Pd
5
( =0 . 8 =
/imana+
Pd ; (&)5# 7
n ; ")0: rpm
%ehingga+
")0:
)5# & (
( =0 . 8
5
=
#7 #0 & "=# =
/iameter poros puli -ds.
38
Untuk besar diameter poros pada puli dapat dihitung dengan menggunakan
persamaan berikut +
" < (
( . 5
= .b !t d
a
s
/imana+
*t ; (.5 -,aktor koreksi untuk momen puntir& dipilih untuk sedikit tumbukan.
9b; (.) -,aktor koreksi untuk pembebanan lentur& bila terjadi beban lentur.
Maka+
" < (
#0 & "=# ) . ( 5 . (
0
( . 5
=
s
d
mm d
s
5) & 8 =
/ari hasil perhitungan diameter poros maka besar diameter yang akan kita
ambil adalah ) mm.