Perkembangan zaman yang semakin maju dan berkembang saat ini menuntut cara berfikir manusia yang semakin maju dan berkembang pula, tidaklah mungkin jika kemajuan zaman tidak diikuti oleh perkembangan pola pikir manuasia karena semuanya harus saling mendukung. Seiring dengan kemajuan itu kita bisa melihat dimana saat ini telah banyak kemajuan dibidang industri, baik itu industri bermodal besar maupun industry bermodal kecil. Dalam bidang industri salah satu komponen terpenting dalam perusahaan adalah alat-alat produksi karena tanpa salah satu bagian tersebut proses produksi tidak akan berfungsi dan tujuan perusahaan mustahil untuk tercapai. Industri yang berbasis produksi pasti memerlukan alat dan mesin untuk menunjang proses produksi, salah satunya adalah mesin bor sebagai suatu mesin yang berfungsi untuk mengebor atau membuat lubang pada plat atau benda lain dan membuat lubang yang sudah ada seperti memperluas lubang, membentuk lubang berbentuk tirus dan memperhalus lubang. Mesin bor merupakan salah satu alat yang sangat penting terutama dalam industri yang pengerjaannya untuk membuat lubang pada plat-plat besi atau benda kerja lain yang memerlukan pelubangan terutama dalam industri pengolahan konstruksi besi baja. Mesin-mesin bor sangat beragam macamnya terutama dalam industri berkala besar dan pengerjaanya memerlukan maintenance serta seseorang yang mengontrol kinerja mesin tersebut. Proses kerja mesin bor terutama dalam industri membutuhkan kinerja dan proses yang cepat sehingga kontrol secara manual mengakibatkan hasil produksi menjadi lama dan mungkin terhambat, sehingga memerlukan aplikasi dalam mesin bor untuk menggantikan kontrol secara manual. Salah satu aplikasi dalam mesin bor untuk menggantikan kontrol secara manual adalah dengan pneumatik. gar lebih efisien dan mudah dalam kinerjanya maka dapat menggunakan system kontrol dengan elektropneumatik. 1 !ontrol kerja mesin bor yang sebelumnya dikendalikan oleh tangan sebagai tenaga untuk mengebor benda kerja dapat digantikan dengan control otomatis agar lebih simple dalam pengerjaan, salah satunya adalah dengan menggunakan kontrol elektropneumatik. !euntungan memakai kontrol kerja dengan elektropneumatik adalah " #. !ontrol kerja diatur secara elektronik sehingga tidak menggunakan control secara manual $. Pneumatik menggunakan udara sebagai fluida atau tenaga sehingga aman tidak mudah meledak %. Sistem pneumatik memiliki daya yang cukup besar sehingga dapat melakukan kerja pengeboran secara optimal &. 'fisiensi yang dihasilkan tinggi karena dikontrol secara elektonik. Melihat keuntungan menggunakan kontrol secara otomatis maka mesin bor yang diaplikasikan dengan pneumatik perlu adanya konstruksi yang baik sehingga kinerja mesin dapat optimal. plikasi tersebut memudahkan proses pengeboran dalam proses produksi yang cepat dan efektif.
1.2 Permasalahan Perencanaan mesin bor dengan sistem kontrol elektropneumatik diperlukan pertimbangan permasalahan yang akan timbul pula untuk menghindari permasalahan tersebut. Permasalahan utama dalam kontrol pneumatik adalah terjadinya kerusakan dalam sistem kerja yang disebabkan banyak hal. Salah satu cara untuk menghindari sebab-sebab kerusakan dalam sistem pneumatik adalah dengan mengetahui kesalahan atau troubleshooting dalam sistem pneumatik (ersebut. )atasan masalah yang diangkat pada penulisan laporan Proyek khir ini yaitu menganalisis troubleshooting sistem pneumatik pada mesin bor dengan kontrol elektropneumatik dan menganalisis penyebab terjadinya troubleshooting pada sistem kerja pneumatik serta bagaimana cara memperbaiki dan mera*at komponen pneumatik. Selain itu akan membahas pera*atan dan pemeliharaan pada sistem pneumatik yang mencakup sistem kontrol elektropneumatik, elemen 2 aktuator, serta elemen kontrol +katup-katup,. -leh karena itu diperlukan analisis kerja yang menjadi pedoman untuk mengetahui troubleshooting pada mesin bor dengan kontrol elektropneumatik, sehingga dapat diperoleh kerja mesin yang efisien dan mempercepat proses produksi dalam pengerjaan. 1.3 Tujuan Pembuatan mesin bor dengan sistem kontrol elektropneumatik bertujuan untuk mengatasi permasalahan-permasalahan dalam proses produksi dan mengganti kontrol yang selama ini dikendalikan secara manual +menggunakan tenaga manusia, dengan kontrol secara otomatis yaitu dengan control elektropneumatik. .al ini tentunya dapat meningkatkan efisiensi yang lebih tinggi sehingga pengoperasiannya lebih mudah dan aman. dapun tujuan dalam penulisan Proyek khir ini antara lain " #. Menganalisis troubleshooting pada mesin bor dengan sistem control elektropneumatik. $. Melatih dan mengembangkan kreatifitas dalam berfikir serta memberikan masukan positif kepada pembaca dengan menyajikan gagasan ilmiah mengenai sistem pneumatik. 1.4 Manfaat (ercapainya tujuan dari pembuatan mesin bor dengan sistem control elektropneumatik diharapkan bisa memberi manfaat lebih luas sesuai dengan kebutuhan dan penggunaan. Manfaat dari pembuatan mesin bor dengan system kontrol elektropneumatik antara lain " #. Pengoperasian kerja dari mesin bor lebih mudah dan efisien $. Proses pengeboran dapat menghasilkan hasil yang optimal karena daya yang dihasilkan besar. %. Dapat menghemat biaya dan tenaga yang sebelumnya dikendalikan secara manual &. !eamanan dalam pengoperasiannya lebih terjamin 3 /.Memungkinkan menghasilkan efisiensi yang tinggi sehingga dapat memperlancar proses produksi dengan maksimal. 0.1esiko-resiko kerusakan dan keamanan dapat diminimalisir karena sistem kontrol dikendalikan secara elektronik. 1.5 Sistematika 2ntuk memberikan gambaran yang lengkap tentang mesin bor dengan sistem kontrol elektropneumatik maka perlu disusun dalam rumusan yang sederhana, jelas dan mudah dipahami. 1umusan tersebut terdiri dari " a. )agian *al, berisi pendahuluan yang meliputi latar belakang, permasalahan, tujuan dan manfaat dari pembuatan mesin bor dengan sistem control elektropneumatik serta sistematika. b. )agian Isi, bagian ini berisi landasan teori, proses pembuatan, konstruksi, dan cara kerja serta pembahasan yang berisi tentang troubleshooting pada mesin bor dengan kontrol elektropneumatik. c. )agian khir, bagian ini adalah bagian penutup yang berisi kesimpulan dan saran. 4 BAB II TROUBLESHOOTING SISTEM PE!MATI" PA#A MESI B$% #E&A "$T%$L ELE"T%$PE!MATI" 2.1 Lan'asan Te(ri Menurut hukum alam udara bertekanan mempunyai energi +bertenaga,. Pemakaian udara bertekanan telah ditemukan oleh nenek moyang sejak berabadabad lalu dan sampai sekarang masih banyak digunakan yaitu baling- baling untuk kipas angin. (enaga yang didapat dari hembusan udara dirubah menjadi tenaga +energi, mekanik. (enaga ini kemudian untuk menggerakkan pesa*at-pesa*at pembangkit seperti generator listrik dan pompa air secara langsung. Sampai sekarang pemanfaatan udara bertekanan telah dikembangkan manusia untuk menggunakan alat-alat atau pesa*at-pesa*at yang dapat bekerja secara otomatis dengan memanfaatkan udara bertekanan, dapat kita lihat dimana industri-industri besar telah menggunakan teknik udara bertekanan untuk proses produksi dengan melakukan otomatisasi. Pemakaian udara bertekanan di industri antara lain terdapat seperti di industri pertambangan, pekerjaan-pekerjaan konstruksi dan perkeret-apian yaitu sebagai rem angin. 3amun dalam perkembangannya teknik penggunaan udara bertekanan atau teknik pneumatik ini terpasang dihampir cabang industri seperti " a. Industri perakitan b. Pengecoran c. !aroseri d. pengolahan hasil perkebunan industry makanan e. pengemasan sampai pada industri minuman dan kosmetika. -tomatisasi dalam hal ini adalah dimana udara masuk menjadi energi yang lebih baik, dalam hal ini adalah menjadi energi mekanik. 'nergi yang dihasilkan ini dapat dikontrol secara otomatis dengan menggunakan sistem kontrol otomatis pula sehingga dihasilkan kerja secara otomatis yang tentunya dapat meningkatkan produkti4itas. 5 Penggunaan sistem pneumatik yang telah luas diterapkan pada industry tidak mustahil dapat diterapkan pada bidang-bidang lain dimana dalam perangkat kontrolnya dikombinasikan dengan sistem yang lain. 2ntuk lebih mengenal penggunaan udara bertakanan, maka perlu diketahui juga dasar-dasar yang harus dimengerti tentang pneumatik, yaitu " 1. Pengertian Pneumatik -rang pertama yang dikenal telah menggunakan alat pneumatik adalah orang yunani yaitu !('SI)I-S. Istilah 5pneuma6 diperoleh dari istilah 7unani kuno yang mempunyai arti hembusan atau tiupan, juga dalam philosophi antara lain istilah 5pneumatiks6 adalah ilmu yang mempelajari gerakan atau perpindahan udara dan gejala atau penomena udara. Dengan kata lain pneumatik berarti mempelajari tentang gerakan angin +udara, yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan tenaga dan kecepatan. Penggunaan teknik pneumatik dalam industry dunia dimulai ketika industri-industri ini membutuhkan otomatisasi dan rasionalisasi rangkaian operasional secara kontinyu untuk mempertinggi produkti4itas dengan biaya yang lebih murah. Sistem pneumatik adalah semua sistem yang menggunakan tenaga yang disimpan dalam bentuk udara yang dimampatkan, serta dimanfaatkan untuk menghasilkan suatu kerja. 2dara mampat ini diperoleh dari atmosfer bumi yang diserap kompresor dengan tekanan udara normal +8,9: bar, sampai mencapai tekanan yang lebih tinggi +antara &-: bar,. Sistem pneumatik merupakan suatu bentuk perubahan atau pemindahan daya dengan menggunakan media penghantar berupa fluida udara untuk memperoleh daya yang lebih besar dari daya a*al yang dikeluarkan. Dimana fluida penghantar ini +udara, dinaikkan tekanannya oleh pompa pembangkit tekanan kemudian diteruskan ke silinder kerja melalui selang-selang saluran dan katup-katup. ;erakan translasi batang piston dari slinder kerja yang dibangkitkan oleh tekanan fluida pada ruang silinder dimanfaatkan untuk gerak maju dan mundur. 6 2. Sifat)Sifat !'ara Bertekanan 2mumnya sifat-sifat udara bertekanan hampir sama dengan udara biasa, secara rinci sifat-sifat udara bertekanan antara lain " a. <umlah 2dara tersedia secara bebas di alam dengan jumlah yang tak terhingga. b. (ransport 2dara dengan mudah dapat diangkut dalam pipa-pipa saluran, sekalipun dalam jarak yang jauh tidak akan berkurang. c. Penyimpanan !ompresor sebagai tempat udara tidak perlu dihidupkan secara terus-menerus, karena udara dapat disimpan dalam tangki dan pasti tahan lama. d. Suhu 2dara terkompresi tidak terpengaruh terhadap perubahan suhu, sehingga akan menjamin saat pemakaian bahkan pada suhu yang rendah sekalipun. e. (ahan ledakan 2dara bertekanan tidak terlalu memberikan resiko terhadap letusan ataupun menimbulkan api. f. !ebersihan Penggunaan udara bertekanan selalu bersih, sehingga kebocoran yang terjadi tidak akan menimbulkan pencemaran udara. g. !onstruksi )entuk dan konstruksi bagian-bagian yang ada dibuat sederhana sehingga akan lebih efisien. h. !ecepatan 2dara bertekanan merupakan media kerja +fluida, yang sangat cepat. i. Pengaturan 2dara mempunyai fleksibilitas tinggi. Dengan komponen-komponen udara bertekanan, kecepatan dan daya mampu dapat diubah-ubah sesuai tujuan. j. man lat-alat pneumatik dan bagian-bagian yang mengoperasikan dapat dipasang suatu pengaman pada batas kemampuan maksimum, sehingga *alaupun terjadi 7 beban lebih akan tetap aman. =alaupun banyak sekali kelebihan yang dimiliki oleh udara bertakanan namun masih tetap juga mempunyai kelemahan-kelemahan antara lain " #, Persiapan Perangkat udara bertakanan memerlukan persiapan yang baik dan teliti. !elembaban udara dan kotoran dapat terjaga betul sehingga komponen-komponen pneumatik dapat tahan lama. $, (enaga 2dara bertekanan mempunyai keterbatasan tenaga. (idak mungkin untuk mencapai kecepatan torak yang tepat dan seragam dengan kecepatan dan tekanan kerja angin yang rendah. %, ;aya 2dara bertekanan hanya efisien sampai kebutuhan gaya tertentu. &, Suara Pada saluran pembuangan ke atmosfer menimbulkan suara yang bising. /, )iaya (eknik penyediaan udara bertekanan relatif memerlukan alat-alat yang relatife mahal untuk dapat menimbulkan suatu tenaga dalam kerjanya. 3. "(m*(nen)"(m*(nen Pen+usun Sistem Pneumatik !omponen-komponen penyusun sistem pneumatik adalah konstruksi rangkaian sistem pneumatik yang terdiri dari beberapa tingkatan yang mencerminkan perangkat keras dan aliran sinyal. 'lemen sistem pneumatik dapat dibagi menjadi tiga bagian yaitu " a. !nit Tenaga ,Energi Supply- 2dara bertekanan untuk penggunaan sistem pneumatik harus dapat memadai dan memiliki kualitas yang baik. 2ntuk menghasilkan udara bertekanan diperlukan unit tenaga yang berfungsi untuk membangkitkan tenaga yaitu berupa aliran udara mampat. 2nit tenaga terdiri dari kompresor, tangki udara dan kelengkapannya serta unit pelayanan udara. 8 1- !ompresor !ompresor berfungsi sebagai pemadat udara sampai tekanan kerja yang diinginkan. 2dara dimampatkan kira-kira menjadi #>? dari 4olume udara bebas oleh kompresor dan disalurkan melalui sistem pendistribusian udara. <enis kompresor yang digunakan tergantung dari syarat-syarat pemakaian yang harus dipenuhi berkenaan dengan tekanan kerja dan 4olume udara yang akan didistribusikan ke pemakai, dalam hal ini termasuk pemakai adalah silinder dan katup-katup pengontrol lain. <enis kompresor yang ada terdiri dari dua kelompok " a, !elompok pertama, ialah yang bekerja dengan prinsip pemindahan dimana udara dikompresikan atau dimampatkan dan diisikannya kedalam suatu ruangan. !emudian mengurangi atau memperkecil isi dari ruangan tersebut. <enis ini disebut kompresor torak +piston,. Diba*ah ini adalah contoh kompresor torak. Prinsip kerja kompresor torak hampir sama dengan motor bakar &-(ak, hanya ada perbedaan pada zat yang diprosesnya. Disamping itu kompresor ini hanya butuh dua gerakan saja yaitu gerak langkah hisap udara dan gerak langkah tekan. Pemasukan udara diatur oleh katup masuk dan dihisap oleh torak yang gerakannya menjauhi katup kemudian didesak kembali oleh torak +Suyanto, $88$" /,. ;ambar 8# " !ompresor (orak 1esiprokal +Drs. Suyanto, M.(, Pengantar Sistem Pneumatik , $88$ " /, 9 b, !elompok kedua, adalah bekerja dengan prinsip aliran udara yaitu dengan menyedot udara masuk ke dalam pada satu sisi dan memampatkannya dengan cara percepatan masa +turbin,. Diba*ah ini adalah contoh kompresor dengan prinsip kerja aliran. Secara eksentrik rotor dipasang berputar dalam rumah yang berbentuk silindris, mempunyai lubang-lubang masuk dan keluar. !etika rotor berputar, energi gaya sentrifugal baling- balingnya akan mela*an dinding, karena bentuk dari rumah baling-baling itu yang tidak sepusat dengan rotornya maka ukuran ruangan dapat diperbesar atau diperkecil menurut arah masuknya +mengalirnya, udara +Suyanto, $88$" ?, ;ambar 8$ " !ompresor 1otari )aling-baling @uncur +Drs. Suyanto, M.(, Pengantar Sistem Pneumatik , $88$ " ?, 2- (angki udara bertekanan +compressed air receiver, Penampung udara bertekanan +tangki angin atau receiver, berfungsi untuk menstabilkan pemakaian udara bertekanan. Sebuah tangki udara harus dipasang untuk mengurangi faktor turun naiknya tekanan. )iasanya kompresor beroperasi mengisi tangki udara jika dibutuhkan dan tangki berfungsi sebagai cadangan udara untuk jangka *aktu tertentu. Aungsi yang lain dari tangki udara adalah sebagai penyediaan udara darurat ke sistem bila tiba-tiba terjadi kegagalan pada sumber. Proses pengolahan udara bertekanan pada umumnya memiliki urutan sebagai berikut" !ompresor menghisap udara yang digerakan oleh motor atau mesin, udara tersebut dikompresikan hingga mencapai tekanan kerja tertentu 10 kemudian masuk ke tabung penampung udara bertekanan melalui katup pengaman lalu didistribusikan ke sistem melalui katup penutup sesuai dengan kebutuhan +=ira*an S., $88&" #:,. 2kuran tangki udara bertekanan tergantung dari 4olume udara yang ditarik ke dalam kompresor, pemakaian udara konsumen, jenis dari pengaturan siklus kerja kompresor dan penurunan tekanan yang diperkenankan dari jaringan saluran. ;ambar 8% " Penampung 2dara !empaan +Drs. Suyanto, M.(, Pengantar Sistem Pneumatik , $88$ " #&, 3- 2nit pelayanan udara +service unit, 2nit pelayanan udara dipasang pada setiap jaringan kerja system pneumatik untuk menjamin kualitas udara bagi tiap tugas sistem pneumatik. 2nit pelayanan udara terdiri atas " a, Penyaring udara Penyaring udara bertekanan mempunyai tugas memisahkan semua yang mencemari udara bertekanan yang mengalir melaluinya, sebagimana juga memisahkan air yang telah terkondensasi. 2dara bertekanan masuk kedalam mangkuk penyaring melalui lubang masukan. (etes air dan butiran kotoran 11 dipisahkan dari udara betekanan dengan prinsip sentrifugal dan jatuh ke bagian ba*ah mangkuk penyaring. !umpulan air yang ditampung oleh mangkuk penyaring harus dikeluarkan sebelum mencapai batas maksimum yang ditunjukan oleh mangkuk. !alau tidak, air ini akan mengalir kembali bersama udara bertekanan ke dalam sistem +A'S(- DIDB(IB, $888" $8,. ;ambaran lebih jelas tentang penyaring udara bertekanan pada sistem pneumatik dapat dilihat pada gambar. ;ambar 8& " 2nit Pelayanan 2dara" #. Filter $. Regulator %. Lubricator +(ata Mc;ra*-.ill, Pneumatik Sistems,#99/ " ?#, b, Pengatur tekanan udara !egunaan pengatur adalah untuk menjaga tekanan kerja +tekanan sekunder, relatif konstan meskipun tekanan udara turun naik pada saluran distribusi +saluran primer, dan ber4ariasinya pemakaian udara +A'S(- DIDB(IB, $888" $8,. 2dara yag keluar dari kompressor masih mempunyai 12 tekanan tinggi, untuk mengatur tekanan udara yang akan didistribusikan ke bagian kontrol dan kerja digunakan suatu alat yang disebut pengatur tekanan +pressure regulator,. )iasanya setelah udara keluar dari saringan kemudian masuk pada regulator untuk diatur tekanannya sampai pada batas yang diinginkan. (erdapat bermacam-macam regulator dengan fungsi dan kegunaanya yang berbeda, yaitu " #. Pengatur tekanan dengan pembuangan tanpa penganti aliran $. Pengatur tekanan tanpa pengganti aliran %. Pengatur tekanan dengan pengganti aliran. c, Pelumas udara bertekanan )agian-bagian dari peralatan pneumatik yang bergerak dan menimbulkan gesekan memerlukan pelumasan. !egunaan alat ini untuk menyalurkan oli berupa kabut dalam jumlah yang dapat diatur, lalu dialirkan ke sistem distribusi dari sistem kontrol dan komponen pneumatik yang membutuhkannya. <umlah tertentu dari minyak pelumas ditambahkan ke udara bertekanan dengan memakai perangkat lumas sebagai lubrikator. !abut minyak yang terdapat dalam udara bertekanan mempunyai fungsi melumasi alat-alat pneumatik selain itu berfungsi sebagai pendinginan sehingga kerugian gesekan dan kalor lebih kecil +(homas !rist, #99%" $8#,. .. Elemen "erja ,Aktuat(r- 'lemen kerja adalah alat pneumatik yang digerakkan dan akan menghasilkan suatu kerja dan usaha, seperti " gerak lurus, gerak putar, dan lain- lain. 'lemen kerja sering disebut juga sebagai aktuator +actuator, dan memiliki prinsip bah*a udara bertekanan dirubah menjadi gerakan lurus bolak-balik +straight line reciprocating, oleh silinder pneumatik dan gerakan putar +rotary, oleh motor pneumatik. Silinder pneumatik merupakan elemen kerja yang akan menghasilkan gerak lurus bolak-balik baik gerakan beraturan maupun yang dapat diatur. Silinder pneumatik dibagi dalam dua bagian yaitu " 1- Silinder !erja (unggal +single acting cylinder, 13 'lemen kerja ini digerakkan hanya pada satu sisi saja. 2ntuk gerak baliknya digunakan tenaga yang didapat dari suatu pegas yang telah terpasang di dalam silinder tersebut, sehingga besar kecepatannya tergantung dari pegas yang dipakai. 2kuran elemen ini biasanya dilihat dari besarnya diameter dan panjang langkahnya. 'lemen ini terutama dipakai untuk proses penjepitan +clamping,, injeksi, pengangkat ringan. <enis lain dari silinder kerja tunggal adalah silinder diafragma dan silinder rol diafragma. Didalam silinder terdapat piston yang kebanyakan dilengkapi dengan perapat +seal, untuk mencegah kebocoran udara yang dipakai. Pemakaian seal dimaksudkan supaya perangkat torak dapat bergerak meluncur +sliding, pada silindernya dengan baik. ;ambar 8/ " Silinder Penggerak (unggal +P(. 3organtara Prima Perkasa, 3-1;1'3 P3'2M(I!, $880" ?, 2- Silinder !erja ;anda +double acting cylinder, 'lemen ini dapat digerakkan dari dua arah. Pada *aktu langkah maju dan mundur dipakai untuk kerja sehingga dalam hal ini akan dapat digunakan semua langkah. Pada silinder penggerak ganda gaya dorong yang ditimbulkan oleh udara bertekanan, menggerakkan torak pada silinder penggerak ganda dalam dua arah, gaya dorong yang besarnya tertentu digunakan pada dua arah gerakkan maju dan 14 mundur. Sumber energi silinder pneumatik penggerak ganda dapat berupa signal langsung melalui katup kendali atau melalui katup pemroses signal kemudian baru ke katup pengendali. Macam-macam silinder kerja ganda antara lain silinder berbantalan pelindung, silinder dengan dua sisi batang torak, silinder tandem, silinder mempunyai banyak posisi, silinder kejut, silinder rotari dan silinder kabel. ;ambar 80 " Silinder Penggerak ;anda +P(. 3organtara Prima Perkasa, 3-1;1'3 P3'2M(I!, $880" #8, /. !nit Pengatur 2nit pengatur ini berbentuk katup yang dapat berfungsi baik untuk mulai +start,, berhenti, arah aliran, maupun tekanan aliran dari suatu tekanan perantara yang diba*a oleh pompa hidro atau disimpan dalam suatu bejana. !atup-katup pneumatik secara garis besar dibedakan menjadi / kelompok menurut fungsinya, yaitu " #, !atup pengarah +directional way valves, !atup pengarah adalah perlengkapan yang menggunakan lubang-lubang saluran kecil yang akan dile*ati oleh aliran udara bertekanan, terutama untuk mulai +start, dan berhenti +stop, serta mengarahkan aliran itu. Simbol pada umumnya me*akili karateristik pengoperasian katup dalam perbandingan dengan elemen lain dalam rangkaian. Manfaat pemberian tanda-tanda dan penomoran pada lubang-lubang katup pneumatik adalah untuk memudahkan saat pemasangan a*al atau membuat konstruksi baru dan untuk pengecekan karena harus melakukan perbaikan. Bara pembacaan katup pangarah semisal katup />$ adalah 15 katup tersebut terdiri dari $ ruang yaitu sisi kiri a dan sisi kanan b, setiap ruang terdiri atas / saluran yaitu saluran #, $, %, &, dan /. pabila salah satu sisi aktif maka saluran dari kompresor +saluran #, akan terhubung dengan saluran output menuju silinder +saluran $, &,dst, begitu pula dengan pembacaan katup pengarah lainnya seperti katup %>$, &>%, />% dan sebagainya +=ira*an S., $88&" %%,. !atup pengarah berfungsi sebagai pengatur gerakan aktuator <umlah katup-katup pengarah banyak sekali, untuk itu dapat dilihat ringkasan pada gambar berikut " ;ambar 8? " 1ingkasan !atup Pengarah dari Macam-macam !atup Pneumatik +Drs. Suyanto, M.(, Pengantar Sistem Pneumatik , $88$ " &$, $, !atup pengontrol aliran +Flow control valves, !atup-katup pengontrol aliran adalah peralatan pneumatik yang berfungsi sebagai pengatur dan pengendali aliran udara bertekanan khususnya udara yang harus masuk ke dalam silinder-silinder pneumatik. da juga aliran angin tersebut harus dikontrol untuk peralatan pengendali katup-katup pneumatik. (ermasuk jenis katup-katup pengontrol aliran adalah " a. !atup non-balik +non-return valve, b. !atup-katup pengontrol aliran, yang ragamnya terdiri dari " 16 #. !atup bola +shuttle valve, $. !atup pembuangan cepat +quick-exhaust valve, %. !atup dua tekanan +two-pressure valve, c. !atup-katup pengontrol arah aliran, yang ragamnya terdiri dari " #. !atup pengontrol aliran dua arah +two way flow control,. !atup ini mempengaruhi besarnya 4olume aliran udara bertekanan di kedua arah, dengan cara menyetel sekerup pada pengatur alirannya maka akan didapatkan luas penampang lubang laluan yang membesar ataupun menyempit. $. !atup pengontrol aliran satu arah +one way flow control, %. !atup hambat bantu yang langsung terpasang pada silinder pneumatic dengan maksud sebagai supply air throttling +hambatan primer, dan dengan maksud sebagai exhaust air throttling +hambatan sekunder,. &. !atup hambat bantu dengan mekanik penghambat yang dapat diatur atau distel +valve with mechanically adjustable throttle,. ;ambar 8: " !atup Pengontrol liran ngin dengan Prinsip (ekak +venturi, +Drs. Suyanto, M.(, Pengantar Sistem Pneumatik , $88$ " &$, %, !atup pengontrol dan pengatur tekanan +Pressure control valves,. 17 !atup pengontrol tekanan adalah bagian atau komponen pneumatik yang mempengaruhi tekanan atau dikontrol oleh besarnya tekanan. Macam-macam katup ini terdiri dari % kategori yaitu " a. !atup pengatur tekanan +pressure regulating valve, b. !atup pembatas tekanan +pressure limiting valve, c. !atup rangkai +sequence valve, &, !atup-katup kombinasi +combination valves,. !atup kombinasi dimaksudkan sebagai katup terpadu yang terdiri lebih dari sebuah katup pneumatik yang tersusun sedemikian rupa sehingga fungsi kerjanya menjadi spesifik dan katup kombinasi dirancang untuk maksud tertentu yang disesuaikan dengan kebutuhan operasi di segi otomasi. Macam dan 4ariasi dari katup kombinasi antara lain" katup kombinasi sistem blok kontrol udara +air control block, dan katup penunda *aktu +time delay valve,. !atup tunda *aktu adalah kombinasi katup %>$ dan katup pengontrol aliran satu arah serta tabung udara. /, !atup penutup +shut-off valves,. !atup ini berfungsi sebagai pemberi atau pencegah aliran udara tekanan dalam 4ariasi yang tak terbatas. rtinya, jika aliran udara memang harus dihentikan, maka katup akan bertindak. (etapi jika dibutuhkan aliran kecil, maka katup hanya dapat dibuka sedikit saja. ;ambar 89 " Bontoh !atup Penutup sebagai Penutup liran 2dara Model topcock +shut-off valve, (egak @urus dan Menyudut. +Drs. Suyanto, M.(, Pengantar Sistem Pneumatik , $88$ " 09, 18 2.2 Pr(ses Pem.uatan0 "(nstruksi 'an 1ara "erja Perencanaan mesin bor dengan sistem kontrol elektropneumatik dilakukan mulai dengan proses pembuatan meja sampai dengan konstruksi alat-alat pneumatik kemudian disusul dengan merangkai sistem kontrol menggunakan relay-relay lalu menganalisis proses kerja. !onstruksi mesin bor dengan system kontrol elektropneumatik terdiri dari mesin bor, silinder-silinder, katup-katup selenoid, dan control box yang didalamnya terdapat adaptor, relay, dioda, IB, resistor dan lain-lain, sebagai sistem kontrol penggerak silinder melalui katup selenoid. #. Proses Pembuatan Proses pembuatan mesin bor dengan sistem kontrol elektropneumatik meliputi pembuatan meja kerja, merangkai komponen-komponen pneumatik dan merangkai sistem hingga mesin bor dapat bergerak secara otomatis. (ahapan proses kerja pembuatan mesin bor dengan sistem kontrol elektropneumatik meliputi " a, lat dan bahan lat yang dipakai meliputi " #, Mesin gergaji $, Mesin gerinda %, Mesin bor &, ;ergaji besi /, Penggaris siku 0, Penggaris besi ?, @as listrik :, 'lektroda 9, (ang )ahan yang digunakan, meliputi " #, Plat besi gal4anis dengan tebal & mm $, Plat @ +siku, %>% %, Bat dan theener b, Pembuatan dudukan silinder bor 19 Proses pembuatan dudukan silinder bor merupakan pembuatan dudukan yang digunakan sebagai tempat silinder pada mesin bor. Proses pembuatan dudukan silinder meliputi " #, Pemotongan plat besi gal4anis dengan panjang $8 cm dan lebar &./ cm $, Mengebor plat sebagai tempat dudukan silinder %, Mengelas plat tersebut pada bagian atas mesin bor c, Pembuatan meja Proses pembuatan meja meliputi langkah-langkah sebagai berikut #, Memotong plat besi gal4anis dengan panjang ?8 cm dan lebar &: cm $, Memotong plat siku dengan panjang ?/ cm, & buah %, Memotong plat siku dengan panjang &: cm, 0 buah &, Memotong plat siku dengan panjang ?8 cm, % buah /, Mengelas plat yang diukur sesuai gambar 0, Mengelas plat untuk penopang meja ?, Mengebor alas meja sebagai tempat komponen pneumatik :, Menggerinda hasil pengelasan 9, Memasang mur baut pada meja #8, Mengecat meja kerja 20 ;ambar #8. !onstruksi meja d, Proses perakitan komponen pneumatik Proses perakitan komponen pneumatik merupakan proses pemasangan komponen pneumatik yang akan dipasang pada meja sebagai bagian dalam rangkaian pneumatik. Perakitan kompenen pneumatik dimulai dari pemasangan mesin bor, pemasangan silinder cekam, pemasangan tempat pencekam benda kerja, pemasangan katup solenoid, pemasangan control box, dan pemasangan regulator. Selain itu dilakukan juga pemasangan sensorsensor pada tempat pencekam benda kerja sebagai sistem sinyal yang nantinya aliaran sinyal tersebut bekerja bersama relay sebagai input bagi kumparan solenoid. )erikut merupakan gambar proses perakitan komponen mesin bor dengan sistem kontrol elektropneumatik. 21 ;ambar ##. Dokumentasi" Perakitan !omponen $. !onstruksi Mesin )or dengan Sistem !ontrol 'lektropneumatik !onstruksi mesin bor dengan sistem kontrol elektropneumatik merupakan komponen-komponen yang terdapat pada rangkaian mesin bor dengan system kontrol elektropneumatik. !onstruksi tersebut meliputi " a, ktuator ktuator adalah bagian keluaran untuk mengubah energi supply menjadi energi kerja yang dimanfaatkan. Sinyal keluaran dikontrol oleh sistem kontrol dan aktuator bertanggung ja*ab pada sinyal kontrol melalui elemen kontrol terakhir. <enis lain dari bagian keluaran digunakan untuk mengindikasi status control sistem atau aktuator. ktuator dalam mesin bor dengan sistem control elektropneumatik semuanya merupakan silinder kerja ganda, yang terdiri dari 22 silinder yang dirakit pada mesin bor dan silinder yang berfungsi mencekam benda kerja. Spesifikasi silinder yang dirakit pada mesin bor" - Merk "A'S(- - Diameter " /: mm - Diameter piston " $8 mm - Panjang tangkai piston " #88 mm ;ambar #$. Dokumentasi" Silinder yang dirakit pada Mesin )or Spesifikasi silinder pencekam" - Merk " A'S(- - Diameter " %/ mm - Diameter piston " #$ mm - Panjang tangkai piston " $0 mm 23 ;ambar #%. Dokumentasi" Silinder Pencekam b, !atup solenoid !atup solenoid yang digunakan pada unit ini adalah katup berpenandaan />$-way yang digerakkan dan dikontrol secara elektrik dari satu sisi. !atup ini biasa disebut monostable electric distributor dan pengontrol elektrik tersebut sering disebut sebagai solenoid yang artinya suatu kumparan +lilitan, yang dapat menimbulkan magnet. !arena solenoid-nya hanya satu maka biasa disebut juga single solenoide. 2ntuk mendapatkan hubungan udara bertekanan dari lubang # ke lubang &, maka solenoid harus diaktifkan secara terus-menerus. Pelaksanaanya nanti menggunakan bantuan sebuah saklar magnet +relay, dan system rangkaiannya terkunci +latching circuit, atau termemori +storage circuit,. !atup solenoid pada unit ini berjumlah dua yaitu masing-masing untuk silinder pencekam dan silinder yang dirakit pada mesin bor +silinder bor,. 24 ;ambar #&. Dokumentasi" !atup Pneumatik Sistem @uncur )erpenandaan />$- way Dikontrol secara 'lektrik dari Satu Sisi +monostable electric distributor, c! Flow control !atup kontrol aliran +flow control, berfungsi untuk menghambat atau mencekik udara dalam arah tertentu untuk mengurangi laju aliran udara dan juga mengatur aliran sinyal. Pada saat udara bertekanan masuk ke dalam silinder maka 4olume atau jumlah aliran udara dibuat kecil karena mele*ati bagian katup yang dipersempit +throttling,. kibatnya gerak batang piston saat gerak akan lambat. Sebaliknya saat gerak batang piston kembali udra bekas akan didorong oleh piston dan tidak menjumpai hambatan !atup kontrol aliran dipasang sedekat mungkin 25 pada silinder jika dimungkinkan dan harus bisa diatur untuk memenuhi kebutuhan dan aplikasinya. Pada unit ini katup kontrol aliran +flow control, berjumlah dua dan dipasang masing-masing pada silinder bor. ;ambar #/. Skematis !atup .ambat )antu +"hrottle #rifice Relief $alve, sebagai Pengontrol liran 2dara )ertekanan secara Satu rah d, 1angkaian kontrol +control box, 1angkaian kontrol +control box, merupakan komponen yang sangat penting dalam komponen mesin bor dengan sistem kontrol elektropneumatik karena merupakan otak pengendali dari sistem pneumatik. %ontrol box berfungsi sebagai pengendali sensor-sensor yang bekerja berdasarkan kondisi operasi yaitu apabila sensor terputus disebabkan oleh benda kerja maka sensor tersebut mengirimkan sinyal berupa tegangan yang selanjutnya membangkitkan kemagnetan pada solenoid sehingga membuka aliran udara bertekanan yang selanjutnya udara bertekanan menekan silinder untuk bekerja. 26 ;ambar #0. Dokumentasi" %ontrol &ox !eterangan" #. (ransistor $. !apasitor %. (ransfomator &. 1esistor /. IB 0. 1elay 1angkaian kontrol pada unit ini terdiri dari relay-relay, resistor sebagai hambatan, dioda sebagai penyearah arus, IB, transistor dan sebagainya. dapun cara kerjanya adalah sebagai berikut tegangan dari P@3 masuk melalui trafo step do*n yang kemudian di turunkan menjadi sekitar #$ C kemudian disearahkan menjadi arus searah oleh dioda. Dari dioda kemudian arus distabilkan oleh kapasitor kemudian masuk ke massa. (egangan tersebut kemudian masuk ke IB regulator hingga menjadi tegangan / C dan #$ C, bersamaan dengan itu arus mengalir dan mengaktifkan )asis pada transistor akibatnya Bolector dan 'mitor pada taransistor 3P3 terhubung sehingga arus mengalir menuju sensor @D1 +@ight Diode 1esistor, akibatnya sensor terhubung dengan @'D. !etika sensor terputus atau cahaya terhalang maka hambatan pada @D1 akan besar akibatnya arus mengalir menuju IB lalu menuju massa sehingga timbul tegangan out put pada IB. )ersamaan dengan itu )asis pada transistor aktif sehingga 27 menghubungkan Bolector dan 'mitor transistor akibatnya arus mengalir dan mengaktifkan relay. ktifnya relay # juga mengaktifkan relay $ sehingga ketika sensor bor terhalang>terputus maka relay $ tidak aktif sehingga relay # juga tidak aktif. )erbagai macam komponen dalam rangkaian kontrol ini bekerja satu sama lain yang akhirnya sistem dapat bekerja secara urut dan baik sehingga operasi kerja dari sistem elektropneumatik dapat berjalan dan diharapkan menghasilkan efisiensi produksi yang optimal dengan mengurangi tingkat kesalahan yang sebelumnya dikendalikan secara manual. )erikut merupakan gambar sirkuit rangkaian kontrol +control box, sebagai pengendali mesin bor dengan system kontrol elektropneumatik. 28 ;ambar #? " Sirkuit 1angkaian !ontrol e, Mesin bor 29 Mesin bor pada konstruksi mesin bor dengan sistem control elektropneumatik merupakan komponen pendukung yang berfungsi sebagai mesin produksi yang mana gerakan naik turun mesin bor dikontrol oleh silinder pneumatik dan gerakan tersebut di desain secara otomatis dengan sistem control elektropneumatik. Pada mesin bor ini di rancang agar silinder dapat di aplikasikan sesuai efisiensi penggunaan sehingga silinder diletakkan diatas katrol mesin bor atau tepat diatas silinder mata bor. Peletakan sendiri dibuat penyangga diatas mesin bor sebagai tempat dudukan silinder. !endala serta resiko dari konstruksi ini mungkin dapat menimbulkan suara kasar ketika proses pengeboran bekerja akibat gesekan antara perpanjangan tangkai piston dan lubang katrol mesin bor. ;ambar #:. Dokumentasi" Mesin )or Spesifikasi mesin bor Merk " =est @ake Machine Model " D.E F #% !apasitas " G #% mm 1ange of Speed " 1ange of speed +r>mm, # /#/ $ 9#/ % #&%8 & #9/8 / $/:8 %. Bara !erja 30 Bara kerja mesin bor dengan sistem kontrol elektropneumatik menunjukan bekerja atau tidaknya sistem rangkaian dari proyek pneumatik, tata letak dari rangkaian juga menunjukan hubungan antara sistem dan aktuator sebagai komponen utama dalam elektropneumatik. Pada gambar diba*ah terdapat diagram kontrol dari cara kerja mesin bor dengan sistem kontrol elektropneumatik yang merupakan penggabungan antara uraian proses kerja aktuator dan diagram gerakan. &E%A"A A"T!AT$% 2 A30 B30 B)0 A MESI B$% ;ambar #9. Diagram 1angkaian !erja Mesin )or dengan Sistem !ontrol 'lektropneumatik Bara kerja" !etika sistem kontrol diaktifkan dan apabila semua sensor terhubung dengan tepat maka tombol S8 +normally open, terhubung akibatnya arus H $& C mengalir dan lampu tombol akhirnya menyala. )ersamaan dengan itu pula saluran # akan aktif akibatnya relay !# juga aktif. ktifnya relay !# mengakibatkan saluran $ menjadi terhubung sehingga kumparan #7 menjadi aktif. ktifnya kumparan #7 mengakibatkan katup />$-way # bergeser ke kanan sehingga udara dari kompresor akan mengalir dari lubang katup # ke lubang katup & menuju silinder cekam sehingga silinder maju +I,. Silinder +cekam, maju memutus 31 +mengaktifkan, sensor S# sehingga menyebabkan relay !$ aktif. ktifnya relay !$ juga menghubungkan +mengaktifkan, sensor S$ sehingga saluran % aktif dan menyebabkan kumparan 7$ juga aktif. ktifnya kumparan 7$ meyebabkan katup )# bergeser ke kanan sehingga udara dari kompresor akan mengalir dari lubang katup # ke lubang katup & menuju silinder ) +bor, sebelah kiri sehingga silinder bor maju>turun +)I,. Silinder ) maju>turun memutuskan sensor S$ akibatnya relay !$ tidak aktif. (idak aktifnya relay !$ menyebabkan kumparan 7$ juga tidak aktif sehingga return spring pada katup )# aktif akibatnya udara dari kompresor mengalir ke saluran $ menuju silinder ) +bor, sebelah kanan menekan silinder kembali ke sebelah kiri akibatnya bor bergerak ke atas +)-,. pabila tombol start +S8, off maka relay !# juga tidak aktif dan lampu tombol mati, sehingga mengakibatkan kumparan #7 juga tidak aktif. kibatnya return spring pada katup # aktif sehingga udara dari kompresor mengalir ke saluran $ menuju silinder +cekam, sebelah kanan menekan silinder +cekam, kembali ke kiri sehingga silinder cekam kembali +-,. Pada cara kerja ini rangkaian kontrol harus selalu aktif dan sensor-sensor harus terhubung dengan tepat, apabila sensor tidak terhubung dengan tepat maka sistem tidak akan bekerja. 2.3 Tr(u.lesh(ting Sistem Pneumatik Pa'a Mesin B(r 'engan "(ntr(l Elektr(*neumatik Sistem pneumatik yang baru dirancang dan dipasang akan berjalan bebas dari kesalahan untuk beberapa lama. !erusakan akibat keausan tidak akan terjadi dalam beberapa tahun, akan tetapi kesalahan atau akibat keausan tidak dapat diidentifikasikan secara nyata dan kerusakan komponen tidak bisa dilihat dari luar semua kesalahan yang terjadi. (ata letak komponen, cara kerja sistem, diagram rangkaian dan daftar komponen merupakan dokumentasi untuk mengetahui sejauh mana kesalahan atau kerusakan dalam sistem pneumatik. .al ini dikarenakan untuk menjamin operator atau teknisi pera*atan dalam mendiagnosa dan mengatasi kerusakan +A'S(- DIDB(IB, $888" #8$,. !eausan atau kerusakan komponen dan saluran dalam sistem pneumatik 32 dapat diakibatkan oleh pengaruh lingkungan seperti " #. !ualitas udara bertekanan $. ;erakan relatif dari komponen %. )eban yang salah dari komponen &. Pera*atan yang salah /. Pemasangan dan sambungan yang salah Pengaruh lingkungan dapat memba*a gangguan atau kegagalan system sepertiJ macetnya unit, kerusakan, kebocoran, turunnya tekanan dan hubungan kontak yang salah. Selain itu dalam sistem pneumatik pada umumnya dan dalam system elektropneumatik pada khususnya kesalahan yang terjadi atau kerusakan yang terjadi dalam sistem dapat disebabkan tidak berfungsinya sistem kontrol tersebut +mala fungsi, dalam hal ini mala fungsi disebabkan karena faktor luar dari system tersebut seperti faktor lingkungan, ruangan penyimpanan, pasokan udara, penambahan komponen dan lain-lain. a, Mala fungsi akibat pasokan udara yang kurang kibat-akibat yang mungkin terjadi antara lain " #, !ecepatan batang piston tidak selalu tepat, karena aktuasi dari tambahan komponen yang menyebabkan penurunan tekanan $, ;aya pada silinder turun untuk sesaat selama adanya penurunan tekanan b, Mala fungsi sebagai akibat kondensat kibat-akibat yang mungkin terjadi antara lain " #, !erusakan komponen atau komponen berkarat akibat korosif $, Pelumasan tanpa aditif akan cenderung untuk berelmulsi dan membentuk resin atau semacam permen karet. c, Mala fungsi sebagai akibat kontaminasi kibat-akibat yang mungkin terjadi antara lain " #, kibat kelebihan kondensat pada udara bertekanan kotoran dapat terba*a ke katup sehingga katup akan tersumbat dan lengket +dudukan katup duduk, $, !ebocoran pada katup popet 33 %, Pada katup kontrol aliran akibat udara yang tercemar dapat mengakibatkan aliran diblokade. 1. "roubleshooting Sistem Pneumatik Tr(u.le Pen+e.a. 1ara Per.aikan4Pemeliharaan Silinder tidak dapat turun #. (idak ada udara keluar dari katup solenoid J disebabkan kumparan rusak #, !umparan katup rusak maka katup harus diganti $. (erjadi kebocoran pada katup solenoid $, Memeriksa katup, apabila kebocoran terjadi pada bagian dalam katup maka katup harus diganti %. (erjadi kebocoran pada selang penghubung %, Mengganti selang penghubung &. (erjadi kebocoran pada silinder karena seal rusak &, Memeriksa silinder dan mengganti seal apabila rusak Silin'er .(r /. (ekanan udara kurang /, Menambahkan tekanan udara hingga mencapai & bar 0. Putaran cekik flow control terlalu kecil 0, Mengatur 4ariabel putaran cekik flow control hingga di dapat putaran cekik yang tepat ?. Sensor-sensor tidak terhubung dengan tepat ?, (empatkan sensor-sensor hingga sinar sensor saling mengenai>terhubung :. Sensor tidak berfungsi>mati :, Mengganti sensor 9. !ebocoran pada air service unit 9, Memeriksa air service unit, membongkar dan kencangkan apabila terjadi 34 kebocoran #8. !erusakan pada rangkaian control #8, pabila salah satu komponen sistem control rusak, maka harus diganti Silinder dapat turun tetapi tidak dapat naik #. eal tangkai piston aus sehingga aliran bocor #, Membongkar silinder dan mengganti seal $. Putaran cekik flow control terlalu kecil $, Mengatur 4ariabel putaran cekik flow control hingga di dapat putaran cekik yang tepat %. (erjadi kebocoran pada lubang masuk silinder %, Memeriksa silinder, apabila tingkat kebocoran besar maka silinder harus diganti &. Selang penghubung bocor &, Mengganti selang penghubung /. (erjadi kebocoran pada katup solenoid /, Memeriksa katup, apabila kebocoran terjadi pada bagian dalam katup maka katup harus diganti 0. @ubang keluar katup solenoid tersumbat sehingga aliran udara berkurang 0, Memeriksa katup solenoid, membersihkan saluran keluar katup ?. Return spring pada katup tidak berfungsi ?, Mengganti katup dengan yang baru Silinder bersuara kasar ketika bergerak turun>naik #. Perpanjangan tangkai piston luasnya terlalu besar sehingga ketika menekan bor ke ba*ah tangkai bergesekan dengan lubang batang #, Memperkecil diameter perpanjangan tangkai piston 35 bor +lubang katrol,. $. 'ouble-cap packing silinder telah aus $, Membongkar dan memeriksa silinder, ganti double-cap packing apabila telah aus %. Penyanggaan silinder pada bor kurang kencang %, Membongkar penyangga silinder dan dudukan kemudian kencangkan kembali &. Perkaitan antara batang piston dan perpanjangan piston kurang kencang &, Mengencangkan perkaitan antara batang piston dan perpanjangan batang piston ;erakan silinder terlalu cepat atau lambat atau tersendat-sendat #. Putaran cekik flow control terlalu besar>kecil #, Mengatur putaran cekik flow control hingga di dapat putaran cekik yang tepat $. Flow control rusak $, Mengganti flow control dengan yang baru %. eal silinder telah aus sehingga aliran terhambat %, Membongkar silinder dan mengganti seal &. !ebocoran pada lubang masuk silinder &, Membongkar silinder, apabila tingkat kebocoran besar silinder harus diganti /. Selang penghubung bocor /, Mengganti selang penghubung 0. (ekanan udara bertekanan kurang>terlalu besar 0, Menambahkan tekanan udara bertekanan hingga mencapai & bar Silinder tidak dapat maju #. (erjadi kebocoran pada saluran masuk silinder disebabkan pemasangan selang kurang kencang #, Melepas selang dari lubang masuk silinder kemudian pasang dengan menekan lubang hingga selang 36 kencang $. (erjadi kebocoran pada silinder karena seal rusak $, Membongkar silinder dan mengganti seal %. Selang penghubung bocor %, Mengganti selang &. (ekanan udara kurang dari standar &, Menambahkan tekanan udara bertekanan hingga mencapai & bar /. (erjadi kebocoran pada katup solenoid /, Memeriksa katup, apabila kebocoran terjadi pada bagian dalam katup maka katup harus diganti Silin'er 1ekam 0. Return spring pada katup rusak sehingga aliran udara terhambat 0, Mengganti katup dengan yang baru ?. (erjadi kebocoran pada air service unit ?, Memeriksa air service unit, bongkar dan kencangkan apabila terjadi kebocoran :. (erjadi kesalahan sistem pada rangkaian kontrol :, Memeriksa sistem kontrol apabila fungsi sensor mall fungsi, maka ganti sensor 9. Salah satu komponen rangkaian kontrol ada yang rusak 9, pabila salah satu komponen sistem kontrol rusak, maka harus diganti Silinder maju tersendatsendat #. eal silinder telah aus sehingga aliran terhambat #, Membongkar dan memeriksa silinder kemudian mengganti seal $. (erjadi kebocoran pada lubang masuk $, Membongkar dan memeriksa silinder apabila 37 silinder tingkat kebocoran pada lubang masuk silinder besar maka silinder harus diganti %. Selang penghubung bocor %, Mengganti selang dengan yang baru kemudian pasang dengan menekan lubang hingga selang kencang &. (erjadi kebocoran pada lubang keluar katup &, Memeriksa katup apabila tingkat kebocoran pada lubang keluar katup besar maka katup harus diganti /. (erjadi kebocoran pada lubang masuk katup /, Memeriksa katup apabila tingkat kebocoran pada lubang masuk katup besar maka katup harus diganti Silinder tidak dapat kembali #. Selang penghubung bocor #, Mengganti selang penghubung $. (erjadi kebocoran pada lubang masuk silinder $, Membongkar silinder, apabila tingkat kebocoran besar maka silinder harus diganti %. (erjadi kebocoran pada saluran masuk silinder disebabkan pemasangan selang kurang kencang %, Melepas selang dari lubang masuk silinder kemudian pasang dengan menekan lubang hingga selang kencang &. (erjadi kebocoran pada lubang keluar katup &, Memeriksa katup apabila tingkat kebocoran pada lubang keluar katup besar maka katup harus digant /. (erjadi kebocoran /, Melepas selang dari 38 pada saluran keluar katup disebabkan pemasangan selang kurang kencang lubang keluar katup kemudian pasang dengan menekan lubang hingga selang kencang 0. (erjadi kerusakan sistem pada rangkaian control. 0, Memeriksa dan runut kesalahan pada sistem apabila terjadi kerusakan maka komponen harus diganti !atup bocor #. (erjadi kebocoran pada lubang masuk katup dari kompresor +lubang #, #, Memeriksa katup apabila tingkat kebocoran pada lubang masuk katup besar maka katup harus diganti $. (erjadi kebocoran pada lubang keluar menuju silinder +lubang &, $, Memeriksa katup apabila tingkat kebocoran pada lubang keluar katup besar maka katup harus diganti () Return spring katup solenoid telah rusak %, pabila return spring rusak maka katup harus diganti &. (erjadi kebocoran pada saluran keluar>masuk katup disebabkan pemasangan selang kurang kencang. &, Melepas selang dari lubang masuk>keluar katup kemudian pasang dengan menekan lubang hingga selang kencang !atup solenoid panas #. !umparan +lilitan, katup solenoid panas #, Memeriksa katup apabila dimungkinkan maka ganti katup dengan yang baru $. Salah satu terminal pada katup menyentuh massa $, Membongkar kemudian memasang kabel pada masing-masing terminal 39 %. rus yang masuk ke katup terlalu besar %, Memeriksa rangkaian kontrol dan Mengganti trafo dengan kapasitas yang lebih besar Manometer tidak dapat berfungsi #. (ekanan dari kompresor yang terlalu besar sedangkan pengatur tekanan pada manometer rusak #, Memperbaiki atau mengganti pengatur tekanan pada manometer. Air Ser5i/e !nit $. !ebocoran sambungan antara manometer dengan regulator $, Memisahkan atau membongkar antara manometer dengan regulator kemudian pasang kembali dengan perapat <arum penunjuk manometer tidak tepat #. !ebocoran pada regulator #, Memeriksa kebocoran pada regulator $. Pipa lengkung bocor $, Memperbaiki atau mengganti pipa lengkung manometer %. (erjadi korosi antara tembereng dengan gigi pinion jarum %, Melepas manometer dan membersihkan komponen yang ada !otoran dan oli ikut Masuk dalam Silinder diketahui Dengan melihat Silinder kotor (idak ada Pelumasan dalam komponen #. %heck valve rusak #, Mengganti check valve dengan yang baru $. !atup penghambat $, Memperbaiki katup 40 pada lubricator terlalu lebar penghambat %. Pipa penarik minyak pelumas tersumbat %, Memperbaiki katup penghambat &. Pegas katup penghambat telah kendor &, Mengganti pegas katup dengan yang baru Silinder berkarat #. 1egulator pelumas rusak #, Memeriksa regulator, mengecek bagian mana yang mengalami kerusakan apabila masih bisa diperbaiki maka perbaiki dahulu atau konsultasi kepada teknisi. Sistem Peluma san $. Suhu ruangan terlalu lembab $, Mengatur suhu ruangan sesuai standar, suhu yang terlalu dingin akan membentuk embun dan embun akan menjadi air. Silinder cepat panas #. liran pelumas terhambat #, Membongkar regulator pelumas, memeriksa check valve, katup penghambat, pegas katup penghambat, pipa penarik minyak $. Pelumasan kurang baik $, Membongkar dan memeriksa regulator pelumas menambahkan oli apabila kurang $. Pera*atan Mesin )or dengan Sistem !ontrol 'lektropneumatik 41 Pera*atan pneumatik merupakan kegiatan yang berfungsi untuk menjaga sistem pneumatik agar tidak terjadi kerusakan. Pera*atan yang paling intensif sekalipun hanya sedikit berguna jika sistem berasal dari perencanaan atau pemasangan yang salah. .al ini akan memba*a gangguan yang dicirikan oleh keausan yang terlalu dini dan gangguan komponen. Pada sistem pneumatik, pera*atan yang perlu dilakukan adalah " a. Memeriksa penyaring dan unit pemeliharaan, air dibuang secara teratur dari ba*ah mangkuk penyaring dan isi serta atur pelumas yang diperlukan b. Memeriksa kebocoran udara apakah terdapat saluran udara yang terganggu c. Memeriksa silinder-silinder dan katup dari keausan atau kotoran, apabila komponen tersebut kotor maka bersihkan d. Memeriksa bantalan silinder dan kedudukannya e. Diskusikan dengan operator apabila terdapat perbedaan-perbedaan atau keadaan yang tidak biasa dari sistem. Pera*atan rutin secara terencana perlu dilakukan karena tindakan pera*atan tersebut berguna memperpanjang efesiensi yang optimal dan memperpanjang umur dari unit itu sendiri. )erikut merupakan maintenance rutin yang perlu dilakukan a, .arian ir kondensasi dibuang dari penyaring jika tinggi air dimangkuk cukup banyak dan jika tidak memakai pembuang air otomatis. 2ntuk tangki air yang besar, pemisah air dan pembuang otomatis seharusnya dipasang. Periksa batas oli pada pelumas udara bertekanan dan periksa penyetelan olinya. b, Mingguan Periksa silinder dari kotoran-kotoran atau serpihan-serpihan korosi. Periksa tekanan pada nanometer. Periksa apakah pelumasan berfungsi dengan baik c, Setiap tiga bulan Periksa seal pada sambungan-sambuangan dari kebocoran. <ika perlu kencangkan sambuangan-sambungan tersebut. @epaskan saluran yang tersambung 42 ke bagian yang bergerak. Periksa lubang pembuangan udara dari katup. )ersihkan penyaring dengan air sabun +jangan menggunakan larutan, dan semprot dengan udara bertekanan dengan arah yang berla*anan dari arah aliran normal d, Setiap enam bulan Periksa batang piston silinder dari keausan, lepas jika diperlukan. @epas juga pengikis dan cincin seal. 43 BAB III PE!T!P 3.1 "esim*ulan #. Mesin bor dengan kontrol elektropneumatik merupakan aplikasi pneumatic yang digunakan untuk memudahkan proses produksi. $. Mesin bor dengan kontrol elektropneumatik dirancang untuk menghasilkan efisiensi yang tinggi karena kontrol pneumatik dikendalikan secara elektronik. %. Mesin bor dengan kontrol elektropneumatik bermanfaat untuk menjamin keamanan dalam proses pengoperasian. &. !omponen-komponen penyusun yang terdapat dalam mesin bor dengan kontrol elektropneumatik terdiri dari kompresor, tangki udara bertekanan, air service unit, silinderJ katup solenoid dan katup cekik serta rangkaian control yang berfungsi sebagai sistem kontrol penggerak. /. !erusakan atau keausan komponen dan saluran dalam sistem pneumatik dapat diakibatkan oleh pengaruh lingkungan sepertiJ kualitas udara bertekanan, gerakan relatif dari komponen, beban yang salah dari komponen, dan pera*atan yang salah ataupun pemasangan dan sambungan yang salah. 0. "roubleshooting yang umumnya terjadi pada mesin bor dengan control elektropneumatik antara lain silinder tidak dapat turun, silinder dapat turun tetapi tidak dapat naik, silinder bersuara kasar ketika bergerak naik>turun, gerakan silinder terlalu cepat>lambat>tersendat-sendat, silinder cepat panas, silinder cekam tidak dapat maju atau tidak dapat mundur, katup bocor, katup solenoid panas, manometer tidak dapat berfungsi, dan sistem pelumasan terhambat. ?. Pada sistem pneumatik, pera*atan yang perlu dilakukan antara lain memeriksa penyaring dan unit pemeliharaan serta atur pelumas yang diperlukan, memeriksa kebocoran udara, memeriksa silinder-silinder dan katup dari keausan atau kotoran serta memeriksa bantalan silinder dan 44 kedudukannya. 3.2 Saran #. Mesin bor dengan kontrol elektropneumatik merupakan salah satu contoh kecil aplikasi dari elektropneumatik, oleh karena itu diharapkan mahasis*a dapat belajar dan mengembangkan aplikasi elektropneumatik secara lebih luas lagi. $. Pera*atan dan pemeliharaan yang teratur, berkala, dan hati-hati sangat membantu meningkatkan keandalan mesin dan dapat menghemat biaya karena kerusakan. %. Pera*atan sistem pneumatik perlu dilakukan secara rutin dan tidak perlu harus menunggu komponen tersebut kotor atau rusak dahulu. &. Pada umumnya gangguan dan kerusakan terjadi karena kesalahan dari luar dari komponen-komponen mesin atau kemacetan komponen dan kesalahan di dalam sistem kontrol itu sendiri. -leh karena itu diagnosa kesalahan harus dilakukan pada *aktu terjadi kesalahan tanpa harus ditunda. 45 #A6TA% P!STA"A - !. (homas, #99%. 5'asar-'asar Pneumatik*. lih )ahasa ;inting Dines. <akarta " 'rlangga - nonim, $888. *&uku Pelajaran "ingkat 'asar Pneumatik F+"# ','-%",%.) <akarta " P(. 3usantara Bybernetic 'ka Perdana. - Suyanto, M.(., $88$. *Pengantar istem Pneumatik.. 7ogyakarta " <urusan (eknik Mesin. 2ni4ersitas 3egeri 7ogyakarta. - Sumbodo, =ira*an, M.(, $88&. 5Paparan /uliah Pneumatik 0 1idroulik*. <urusan (eknk Mesin. Semarang " 2ni4ersitas 3egeri Semarang. - nonim, $880. 5Seminar Pneumatik 3-1;1'3 P3'2M(I!5. <akarta " P(. 3organtara Prima Perkasa. 46