1,2,3)
I. PENDAHULUAN
Energi fosil yang selama ini merupakan sumber energi
utama ketersediaannya sangat terbatas dan terus mengalami
deplesi (depletion : kehabisan, menipis). Oleh karena itu
sangat diperlukan pemanfaatan energi terbarukan untuk
menyelamatkan dunia dari krisis energi fosil. Di Indonesia
sendiri pemanfaatan energi terbarukan seperti air, angin,
biomasa, panas bumi, surya dan samudera belumlah
optimal. Untuk energi angina, organisasi MEAI
(Masyarakat Energi Angin Indonesia) menyebutkan bahwa
pemanfaatan energi angin pada tahun 2011 hanya mencapai
sekitar 2 MW dari total 9,2 GW potensi energi angin yang
ada. Hal ini menunjukkan bahwa pemanfaatan dan
penelitian di bidang energi angin itu sendiri sangat kurang
di Indonesia.
Salah satu permasalahan yang menjadi hambatan
berkembangnya PLTB di Indonesia adalah pada generator.
Generator yang khusus digunakan pada teknologi PLTB
belum banyak tersedia di pasaran, dan jika ingin membuat
generator tersebut membutuhkan biaya yang tidak murah.
Akan tetapi dengan segala keterbatasan yang ada dan
dengan dibarengi kreativitas yang tinggi, dewasa ini ada
beberapa industri rumah tangga yang mencoba membuat
dan mengembangkan modul PLTB sederhana yang bisa
dikatakan murah. Generator yang digunakan ialah
The 3rd National Conference on Industrial Electrical and Electronics (NCIEE) Proceedings ISBN : 978602-98211-0-9
2
Daya turbin angin tidak sama dengan daya angin
dikarenakan daya turbin angin terpengaruh oleh koefisien
daya CP.
Pt Pa C P
(2)
v
v
C P 0,5 1 23 1 2
v1
v1
dengan
Pt
CP
v1
(3)
v2
Pa
Tt
Pt
(4)
2 n / 60
(5)
dengan :
Tt = Torsi turbin angin ( Nm ),
Pt = Daya turbin angin ( Watt ),
= Kecepatan anguler turbin angin ( rad/s ),
n = Banyaknya putaran turbin angin ( rpm ).
Gambar 2. Prosedur Pengujian Modul PLTB Dengan
Bantuan Terowongan Angin
D. Perhitungan Daya Angin, Koefisien, Torsi dan Daya
Turbin Angin
Angin adalah udara yang bergerak karena adanya
perbedaan tekanan udara atau perbedaan suhu udara pada
suatu daerah atau wilayah. Karena bergerak angin memiliki
energi kinetik[7]. Energi angin dapat diketahui melalui
Persamaan berikut :
Pa 0,5 A v
3
1
dengan
Pa
v1
(1)
:
= Daya angin ( Watt ),
= Kecepatan angin yang menuju turbin (m/s),
= Kerapatan udara ( kg/m 3 ), untuk perhitungan
biasanya diasumsikan
= 1,225 kg/m 3
berdasarkan ISO standart atmosphere
= Daerah luasan sapuan angin ( m 2 ).
Karakteristik
Generator
Sinkron
TABLE I
HASIL PENGUJIAN GENERATOR TANPA BEBAN
Kecepata
n Putar
(rpm)
Tegangan
Masukan
(Volt)
42
99
125
199
293
345
580
780
415
415
415
415
415
415
415
415
Arus
Masukan
(Ampere
)
1.830
1.832
1.835
1.838
1.840
1.843
1.852
1.890
Daya
Masukan
(Watt)
Tegangan
Generato
r (Volt)
1313.849
1315.284
1317.438
1319.592
1321.028
1323.182
1329.643
1356.926
1.4
3.92
4.83
7.85
11.5
12.8
23.5
32
3
300 rpm, kenaikan daya masukan pada shaft generator
cukup besar.
Berdasarkan data daya masukan pada shaft generator dan
kecepatan putarannya, maka torsi generator tersebut dapat
diketahui.
TABLE IV
TORSI GENERATOR
Kecepatan
Putar
(rpm)
42
99
125
199
293
345
580
780
Tegangan
Masukan
(Volt)
416
416
416
416
416
416
416
416
Arus
Masukan
(Ampere)
1.832
1.836
1.840
1.846
1.852
1.870
1.950
2.020
Daya
Masukan
(Watt)
1318.454
1321.332
1324.211
1328.529
1332.847
1345.802
1403.376
1453.754
Kecepatan
Putar
(rpm)
42
99
125
199
293
345
580
780
Daya
Masukan
Berbeban
(Watt)
415
415
415
415
415
415
415
415
Daya
Masukan
Tanpa Beban
(Watt)
1.830
1.832
1.835
1.838
1.840
1.843
1.852
1.890
Daya
Masukan Pada
Shaft (Watt)
Kecepatan
Putar
(rpm)
42
99
125
199
293
345
580
780
Daya
Masukan Pada
Shaft (Watt)
1313.849
1315.284
1317.438
1319.592
1321.028
1323.182
1329.643
1356.926
Torsi
Generator
(Nm)
1.047
0.583
0.517
0.429
0.385
0.626
1.214
1.185
Kecepatan
Putar (rpm)
Tegangan
(Volt)
42
99
125
199
293
345
580
780
0.000
3.040
4.973
8.500
10.300
10.850
10.910
10.980
Arus
(Ampere
)
0.000
0.000
0.000
0.000
0.450
0.786
2.330
3.100
Daya
(Watt)
Effisiens
i (%)
0.000
0.000
0.000
0.000
8.019
14.754
43.977
58.886
0.000
0.000
0.000
0.000
67.843
65.224
59.644
60.815
1313.849
1315.284
1317.438
1319.592
1321.028
1323.182
1329.643
1356.926
4
Gambar 4. Grafik Hubungan Kecepatan Putar (rpm)
Terhadap Tegangan Generator Berbeban (Volt)
Sama halnya dengan tegangan, arus keluaran juga akan
bertambah seiring dengan meningkatnya kecepatan putar
generator. Bila tegangan keluaran generator belum
mencapai tegangan pengisian baterai maka arus yang
dihasilkan adalah nol. Akan tetapi setelah mencapai
tegangan pengisian baterai maka arusnya terus bertambah
seiring dengan meningkatnya kecepatan putar generator.
Grafiknya dapat dilihat pada gambar berikut.
Kecepatan
Angin v2
(m/s)
Suhu (K)
Tekanan
Udara
(Pa)
Air
Density
(kg/m3)
Kecepatan
Putar
Turbin
(rpm)
Tegangan
(Volt)
Arus
(Ampere)
Daya
(Watt)
0.090
0.164
0.087
299.210
100900
1.175
0.000
0.000
0.000
0.151
299.300
100900
1.174
0.000
0.000
0.000
1.040
0.972
299.398
100900
1.174
0.000
0.000
0.000
2.148
1.923
299.400
100900
1.174
81
3.321
0.000
0.000
3.231
2.879
299.400
100900
1.174
122
4.915
0.000
0.000
4.476
3.983
299.400
100900
1.174
165
6.622
0.000
0.000
5.567
4.840
299.463
100900
1.174
197
8.196
0.000
0.000
6.973
6.098
299.500
100900
1.174
238
9.624
0.000
0.000
7.889
6.904
299.593
100900
1.173
258
9.981
0.239
4.124
9.026
8.102
299.639
100899
1.173
295
10.347
0.405
7.258
TABLE VII
PA, CP, PT, DAN TT PADA MASING-MASING KECEPATAN ANGIN V1 DAN
KECEPATAN PUTAR PLTB DIRECT DRIVE
v1
(m/s)
0.090
0.164
1.040
2.148
3.231
4.476
5.567
6.973
7.889
9.026
n
(rpm)
0
0
0
81
122
165
197
238
258
295
Pa
(Watt)
4,844 x 10-4
2,928 x 10-3
0,747
6,579
22,393
59,535
114,542
225,092
325,684
487,772
Cp
0,069
0,148
0,122
0,188
0,195
0,197
0,228
0,220
0,219
0,184
Pt
(Watt)
0.000
0.000
0.091
1.237
4.367
11.728
26.115
49.52
71.325
89.75
Tt
(Nm)
0
0
0
0,146
0,342
0,678
1,266
1,987
2,64
2,905
Kecepatan
Angin v1
(m/s)
0.090
0.164
1.040
2.148
3.231
4.476
5.567
6.973
7.889
Kecepata
n Putar
(rpm)
0
0
0
81
122
165
197
238
258
Daya Turbin
Angin
(Watt)
0.000
0.000
0.091
1.237
4.367
11.728
26.115
49.52
71.325
Daya
Generato
r (Watt)
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
0.000
4.124
Effisiens
i (%)
0
0
0
0
0
0
0
0
5.782
The 3rd National Conference on Industrial Electrical and Electronics (NCIEE) Proceedings ISBN : 978602-98211-0-9
5
9.026
295
89.75
7.258
8.807
Kecepatan
Angin v2
(m/s)
Suhu (K)
Tekanan
Udara
(Pa)
Air
Density
(kg/m3)
Kecepatan
Putar
Turbin
(rpm)
Tegangan
(Volt)
Arus
(Ampere)
Daya
(Watt)
0,008
0,142
0,0075
300,600
100697
1,167
0,000
0,000
0,000
0,131
300,600
100700
1,167
0,000
0,000
0,000
1,017
0,923
300,600
100700
1,167
0,000
0,000
0,000
2,200
1,983
300,600
100700
1,167
0,000
0,000
0,000
3,360
3,004
300,583
100700
1,167
0,000
0,000
0,000
4.625
4,125
300,585
100700
1,167
0,000
0,000
0,000
5.890
5,212
300,600
100700
1,167
79
9,278
0,000
0,000
7.089
6,294
300,600
100700
1,167
85
10,020
0,193
3,338
8.428
7,502
300,620
100700
1,167
89
10,234
0,296
5,245
9.679
8,682
300,700
100700
1,167
97
10,445
0,399
7,205
10.819
9,725
300,800
100700
1,167
102
10,683
0,498
9,197
11.974
10,811
300,900
100700
1,167
110
10,878
0,618
11,63
1
v1
(m/s)
0,008
0,142
1,017
2,200
3,360
4,625
5,890
7,089
8,428
9,679
10,819
11,974
n
(rpm
)
0
0
0
0
0
0
79
85
89
97
102
110
Pa
(Watt)
Cp
Pt
(Watt)
Tt
(Nm)
3,378 x 10-7
1,811 x 10-3
0,662
6,697
23,846
62,205
128,496
223,942
376,254
569,934
794,92
1077,322
0,117
0,146
0,169
0,178
0,190
0,194
0,205
0,200
0,196
0,185
0,182
0,176
0
0
0,112
1,192
4,531
12,067
26,342
44,788
73,746
105,438
144,675
191,763
0
0
0
0
0
0
3,184
5,032
7,912
10,380
13,544
16,647
TABLE XI
EFFISIENSI GENERATOR PADA MODUL PLTB DENGAN PENAMBAHAN
SPROCKET RANTAI
Kecepatan
Angin v1
(m/s)
0,008
0,142
1,017
2,200
3,360
4,625
5,890
7,089
8,428
9,679
10,819
11,974
Kecepata
n Putar
(rpm)
0
0
0
0
0
0
79
85
89
97
102
110
Daya Turbin
Angin
(Watt)
0
0
0,112
1,192
4,531
12,067
26,342
44,788
73,746
105,438
144,675
191,763
Daya
Generato
r (Watt)
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
0,000
3,338
5,245
7,205
9,197
11,631
Effisiens
i (%)
0
0
0
0
0
0
0
7,453
7,112
6,833
6,357
6,065
The 3rd National Conference on Industrial Electrical and Electronics (NCIEE) Proceedings ISBN : 978602-98211-0-9
6
dapat menghasilkan daya keluaran yang besar, sehingga
effisiensi generator sangatlah kecil.
IV. KESIMPULAN
Dari penelitian ini didapatkan beberapa kesimpulan di
antaranya sebagai berikut :
Pada data pengujian generator, dengan kecepatan putar
293 rpm menghasilkan tegangan 10,3 Volt, arus 0,4
Ampere, daya 8,019 Watt dengan effisiensi 67,843% dan
akan menghasilkan tegangan 10,98 Volt, arus 3,1
Ampere, daya 58,886 Watt dengan effisiensi 60,815%
pada putaran 780 rpm.
Pada data pengujian modul PLTB direct drive, turbin
angin baru berputar saat kecepatan angin 2,148 m/s
dengan putaran 81 rpm, menghasilkan tegangan 3,321
Volt dan arus 0 Ampere. Dengan kecepatan angin 7,889
m/s turbin angin berputar 258 rpm menghasilkan
tegangan 9,981 Volt, arus 0,239 Ampere, daya 4,124 Watt
dengan effisiensi 5,782% dan pada kecepatan angin
9,026 m/s turbin angin berputar 295 rpm menghasilkan
tegangan 10,347 Volt, arus 0,405 Ampere, daya 7,258
Watt dengan effisiensi 8,087%.
Dengan penambahan sprocket rantai roda gigi dengan
rasio 3:1 pada modul PLTB, turbin angin baru berputar
saat kecepatan angin 5,89 m/s dengan putaran 79 rpm,
menghasilkan tegangan 9,278 Volt dan arus 0 Ampere.
Dengan kecepatan angin 7,089 m/s turbin angin berputar
85 rpm menghasilkan tegangan 10,02 Volt, arus 0,193
Ampere, daya 3,338 Watt dengan effisiensi 7,453% dan
pada kecepatan angin 11,974 m/s turbin angin berputar
110 rpm, menghasilkan tegangan 10,878 Volt, arus 0,618
Ampere, daya 11,631 Watt dengan effisiensi 6,065%.
Karakteristik modul PLTB yang lebih baik dalam
pengisian baterai adalah modul PLTB dengan
penambahan sprocket rantai roda gigi dengan rasio 3:1
karena memerlukan kecepatan angin yang lebih rendah
untuk mulai melakukan pengisian baterai dibandingkan
dengan modul PLTB direct drive.
DAFTAR PUSTAKA
[1]
[2]
The 3rd National Conference on Industrial Electrical and Electronics (NCIEE) Proceedings ISBN : 978602-98211-0-9