Anda di halaman 1dari 15

4.

1 Pengolahan Eksternal

Proses pengolahan secara eksternal untuk memperbaiki kualitas air terdiri atas berbagai jenis, dan penerapan proses-proses tersebut disesuaikan dengan tujuan penggunaan air yang dikehendaki.

Gambar 4.1 menunjukkan sebagian besar jenis proses pengolahan air secara eksternal. Proses-proses tersebut digunakan untuk mengolahimpuriti es tertentu dan pengolahan air secara eksternal ini dapat dibagi menjadi tiga kategori, yaitu : A. Proses pendahuluan (pretreatment)

Proses ini umumnya digunakan untuk memperoleh kualifikasi air pendingin atau sebagai proses awal untuk penyediaan air dengan kualitas yang lebih tinggi. B. Proses filtrasi Proses ini khusus untuk menghilangkan zat padat tersuspensi C. Proses penurunan/penghilangan padatan terlarut

Proses ini bertujuan menghilangkan padatan terlarut (dissolved solid) tanpa menggunakan metoda pengendapan secara kimiawi (chemical precipitation), misalnya: proses pertukaran ion (ion exchange).

Pengolahan dan Penyediaan Air Bab 4 Pengolahan Air 4-2


Rough Screens Sedimentasi Clarification Aeration Mangeneee Zeolite Filtration Adsorption Lime Softening (cold) Lime Softening (hot)

Sodium Cation

Dealkalizer

Desilicizer Elektrodyalisis Reverse Osmosis Distilation Ultrapure water once through boiler 1500 psig plus rinsing
Demineralization Processes

Low and Medium Pressure Boilers Hydrogen Cation Weak and/or strong Degasification Anion Weak and/or strong Mixed bed Ultra Filtration

Pure Water Low in solids Boilers Process

Clear Water, Paper, Cooling, Rinsing, Potable, Beverage

Almost Exclusive for low and medium pressure boilers Medium Pressure Boilers Ultimate water electronics Pharmaceautical

Low and Medium Boilers Laudries car washes, rinses

Cooling Fire Protection Paper

Cooling Fire Protection General Utility Raw water supply

Rinsing Misc Process Further Treatment by Ion Exchange

Group A Process

Group B Process

Group C Process (to end)

Gambar 4.1 Proses-proses air secara eksternal

Pengolahan dan Penyediaan Air Bab 4 Pengolahan Air 4-3

4.1.1 Proses Pendahuluan Proses-proses pendahuluan yang akan dibahas antara lain : sedimentasi, aerasi, dan klarifikasi. 4.1.1.1 Sedimentasi

Sedimentasi adalah suatu proses yang bertujuan memisahkan/mengendapkan zat-zat padat atau suspensi nonkoloidal dalam air. Pengendapan dapat dilakukan dengan memanfaatkan gaya gravitasi. Cara yang sederhana adalah dengan membiarkan padatan mengendap dengan sendirinya. Setelah partikel-partikel mengendap, maka air yang jernih

dapat dipisahkan dari padatan yang semula tersuspensi di dalamnya. Cara lain yang lebih cepat adalah dengan melewatkan air pada sebuah bak dengan kecepatan tertentu sehingga padatannya terpisah dari aliran air dan jatuh ke dalam bak pengendap tersebut. Kecepatan pengendapan partikel-partikel yang terdapat di dalam air bergantung kepada berat jenis, bentuk dan ukuran partikel, viskositas air dan kecepatan aliran dalam bak pengendap. Hubungan ukuran partikel dengan waktu pengendapan ditunjukkan pada Tabel 4.1. Tabel 4.1 Waktu pengendapan untuk berbagai ukuran/diameter partikel Diameter partikel (mm) Nama Partikel Waktu pengendapan pada ketinggian 1 ft 10 kerikil 0,3 detik 1 pasir kasar 3 detik 0,1 pasir halus 38 detik 0,01 lumpur 33 menit 0,001 bakteri 35 jam 0,0001 partikel tanah liat 230 hari 0,00001 partikel koloid 63 tahun

Alat sedimentasi terdiri atas dua jenis, yaitu jenis bak pengendap segi empat (rectangular) seperti terlihat pada Gambar 4.2, dan jenis lingkaran (circular) seperti terlihat pada Gambar 4.3. Jenis segi empat biasanya digunakan untuk laju alir air yang besar, karena pengendaliannya dapat dilakukan dengan mudah, sedangkan keuntungan alat sedimentasi jenis lingkaran yaitu memiliki mekanisme pemisahan lumpur yang sederhana. Proses sedimentasi biasanya dilakukan sebelum proses klarifikasi.

Pengolahan dan Penyediaan Air Bab 4 Pengolahan Air 4-4


Inlet flume to sludge disposal clarified effluent effluent flume
tube modules sludge collector

Gambar 4.2 Bak pengendapan jenis segi empat (rectangular)


tube modules peripheral effluent flume clarified effluent basin inlet sludgecolle ctor

Gambar 4.3 Bak pengendapan jenis lingkaran (circular) 4.1.1.2 Klarifikasi

Proses klarifikasi bertujuan untuk menghilangkan padatan tersuspensi, baik yang kasar, halus atau bersifat koloid. Proses ini mencakup koagulasi, flokulasi dan sedimentasi yang masing-masing merupakan langkah-langkah tersendiri dengan persyaratan tertentu yang harus dipenuhi untuk memperoleh hasil yang dikehendaki. Apabila ada kondisi yang merugikan salah satu dari ketiga langkah tersebut, maka hasil yang diperoleh akan kurang memuaskan. Langkahlangkah proses klarifikasi tersebut adalah sebagai berikut : (i) Koagulasi

Koagulasi adalah proses penetralan partikel-partikel yang ada dalam air sehingga sesamanya tidak saling tolak menolak dan dapat diendapkan bersama- sama. Bahan kimia pengendap dimasukkan ke dalam air dan diaduk dengan cepat. Hasil reaksi kimia yang terjadi disebut flok (floc) yaitu partikel bukan koloid yang sangat halus. (ii) Flokulasi Flokulasi merupakan kelanjutan proses koagulasi, partikel-partikel halus hasil koagulasi membentuk suatu gumpalan yang besar sehingga lebih mudah
Pengolahan dan Penyediaan Air Bab 4 Pengolahan Air 4-5

mengendap. Proses flokulasi dibantu dengan cara pengadukan yang lambat.

Proses klarifikasi dilakukan dengan cara penambahan bahan kimia tertentu, misalnya : alum (aluminium sulfat), natrium aluminat, ferri sulfat, ferri klorida, dan sebagainya. Proses pengendapan dipercepat dengan penambahan coagulant aid seperti: separan, clays, coagulant aid 2350, dsb. Reaksi-reaksi yang dapat terjadi pada proses klarifikasi adalah sebagai berikut : Al2(SO4)3 + 3 Ca(HCO3)2 <==> 2 Al(OH)3 + 3 CaSO4 + 6 CO2 (4.1) 6 FeSO4.7H2O + 3 C12 <==> 2 Fe(SO4)3 + FeCl3 + H2O (4.2) Al2(SO4)3 + 3 NaCO3+ 3 H 2O <==> 2 Al(OH)3 + 3 Na2SO4 + 3 CO2 (4.3) Al2(SO4)3 + 6 NaOH <==> 2 Al(OH)3 + 3 Na2SO4 (4.4) Al2(SO4)3 + 3 Ca(OH)2 <==> 2 Al(OH)3 + 3 CaSO4 (4.5) Fe2(SO4)3 + 3 Ca(HCO3)2 <==> 2 Fe(OH)3 + 3 CaSO4 + 6 CO2

(4.6) Fe2(SO4)3 + 3 Ca(OH)2 <==> 2 Fe(OH)3 + 3 CaSO4 (4.7) FeSO4 + Ca(OH)2 <==> Fe(OH)2 + CaSO4 (4.8) 4 Fe(OH)2+ O 2+ 2 H 2O <==> 4 Fe(OH)3 (4.9) 2 FeCl3 + 3 Ca(HCO3)2 <==> 2 Fe(OH)3 + 3 CaCl2 + 6 CO2 (4.10) 2 FeCl3 + 3 Ca(OH)2 <==> 2 Fe(OH)3 + 3CaCl2 (4.11) MgCO3 + CaCl2 <==> CaCO3 + MgCl2 (4.12) Mg(HCO3)2 + 3 Ca(OH)2 <==> Mg(OH)2 + 2 CaCO3 + 2 H2O (4.13)

Air yang telah menjalani proses koagulasi dan flokulasi masuk ke tahap sedimentasi yang merupakan tahap akhir dari proses klarifikasi. Air yang bersih dapat dipisahkan setelah flok mengendap. Efisiensi proses ini tidak dapat mencapai l00% sehingga air yang dihasilkan masih mengandung zat-zat yang tersuspensi dalam bentuk carry over flocs.

Desain alat klarifikasi yang paling tua ditunjukkan pada Gambar 4.4. Langkah- langkah proses klarifikasi pada alat tersebut dilakukan pada ruangan-ruangan yang terpisah. Langkah-langkah proses pada alat klarifikasi yang lebih modern dikombi- nasikan dalam satu alat. Contoh alat tersebut adalah alat jenis solids contact seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.5.

Pengolahan dan Penyediaan Air Bab 4 Pengolahan Air 4-6

Gambar 4.4 Klarifikasi air dengan flash mixing, flokulasi, dan pengendapan Gambar 4.5 Alat klarifikasi dengan pengadukan dan koagulasi dalam alat yang sama 4.1.1.3 Aerasi Aerasi adalah proses mekanis pencampuran air dengan udara. Tujuan aerasi adalah sebagai berikut :

1. Membantu dalam pemisahan logam-logam yang tak diinginkan seperti besi (Fe) dan mangan (Mn). Besi lebih sering ditemukan daripada mangan. Besi yang terdapat dalam air biasanya berbentuk ferobikarbonat atau ferosulfat. Oksigen

yang dikontakkan dengan air akan merubah senyawa-senyawa tersebut menjadi ferioksida yang tidak larut dalam air sehingga dapat dipisahkan dengan menggunakan filter.

Anda mungkin juga menyukai