Anda di halaman 1dari 5

Contoh Proposal Penelitian

Tentang Analisis Stabilitas Tegangan Pembangkit Listrik Tenaga Angin

D
I
S
U
S
U
N

Oleh:

 Anisa tari
 M.Yafi azka
 Mufadhal
 Ryan maulana
 Rawhul ihsan
1
Proposal penelitian
Judul : Analisis Stabilitas Tegangan Pembangkit Listrik Tenaga Angin

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kebutuhan akan energi, khususnya energi listrik di Indonesia, merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari kebutuhan hidup masyarakat sehari – hari seiring dengan
pesatnya pembangunan di bidang teknologi, industri dan informasi. Menurut PT
Perusahaan Listrik Negara , jumlah pelanggan selama tahun 2009 – 2013 mengalami
peningkatan dari 39,9 juta menjadi 53,7 juta atau rata – rata 3 juta tiap tahunnya
(RUPTL 2015- 2025).

Disamping itu, energi fosil yang selama ini merupakan sumber energi utama
ketersediaannya mulai menipis. Cadangan minyak bumi di indonesia pada tahun 2004
diperkirakan akan habis dalam kurun waktu 18 tahun, sedangkan gas akan habis
dalam kurun waktu 61 tahun dan batubara 147 tahun (DESDM, 2005).

Ketersediaan energi yang tidak sebanding dengan kebutuhan yang terus meningkat,
sehingga dibutuhkan implementasi energi terbarukan dalam meminimalisir
penggunaan energi fosil. Sumber energi terbarukan diharapkan memiliki peran aktif
dalam skenario diversifikasi energi dimasa sekarang dan yang akan datang.

Sumber energi terbarukan juga bersifat ramah lingkungan dan memiliki cadangan
yang tidak pernah habis. Indonesia memiliki potensi sumber energi terbarukan dalam
jumlah besar yaitu seperti biodisel, mikrohidro, tenaga surya, biomassa, dan juga
energi angin yang dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik.

Angin adalah salah satu sumber energi melimpah yang tersedia di Alam. Pemanfatan
sumber energi angin di Indonesia sangat perlu dikembangkan untuk memenuhi
kebutuhan energi listrik yang semakin tinggi.

Berdasarkan hasil penelitian Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN)


pada 122 lokasi menunjukan bahwa beberapa wilayah di Indonesia memiliki
kecepatan angin diatas 5 m/s yaitu di wilayah Nusa 2 Tenggara Timur, Nusa Tenggara
Barat, Sulawesi Selatan dan Pantai Selatan Jawa.

Pembangkit listrik tenaga angin mempunyai prinsip kerja yang sama seperti pada
pembangkit listrik pada umumnya. Pembangkit listrik tenaga angin memanfaatkan
kecepatan angin untuk memutar kincir angin yang di poros dengan rotor dari
generator. Permasalahan yang muncul dari pembangkit ini yaitu kecepatan angin

2
yang tidak stabil, salah satunya dapat mempengaruhi tegangan yang dihasilkan oleh
generator dapat tidak stabil.

Mengingat suplai yang dibutuhkan oleh beban harus stabil sesuai dengan ratingnya
yaitu 220 volt untuk satu fasa sedangkan 380 untuk tiga fasa, jika tidak stabil dapat
menggangu beban bahkan dapat merusak peralatan listrik.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut maka dapat diperoleh rumusan masalah sebagai
berikut :

 Bagaimana pengaruh kecepatan angin terhadap tegangan listrik yang dihasilkan


oleh Pembangkit Listrik Tenaga Angin ?
 Bagaimana tegangan yang dihasilkan oleh Pembangkit Listrik Tenaga Angin
dengan Pengontrol Tegangan, pada saat beban berubah dan kecepatan angin
berubah ?

1.3 Batasan Masalah

Agar dalam penulisan skripsi ini dapat mencapai sasaran dan tujuan uang diharapkan,
maka dalam pembahasan penelitian ini dibatasi sebagai berikut :

 Sistem yang akan dirancang dalam penelitian ini adalah Sistem Pembangkit
Listrik Tenaga Angin , yang akan di analisis stabilitas tegangan listrik terhadap
kecepatan angin dan beban.
 Tidak dibahas penggunaan baterai sebagai penyimpanan dari pembangkit listrik
tenaga angin.
 Pengujian dilakukan hanya dengan pemodelan sistem atau simulasi dengan
menggunakan Matlab.

1.4 Tujuan

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

 Analisis Stabilitas Tegangan Pembangkit Listrik Tenaga Angin.


 Mengetahui perbandingan Tegangan listrik pada pembangkit listrik tenaga angin
dengan dan tanpa pengendali tegangan pada saat kecepatan angin dan beban
bervariasi.

1.5 Manfaat

Penelitian Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

3
 Memberikan manfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
khususnya tentang stabilitas tegangan PLTA.
 Penelitian ini dapat dijadikan referensi awal dalam pembelajaran dikemudian
hari, tentang energi terbarukan serta penerapannya secara langsung untuk
sistem kelistrikan skala kecil upaya pemanfaatan energi terbarukan secara
nyata.

BAB 2 DASAR TEORI

2.1. Tinjauan Pustaka

Penelitian mengenai sistem frekuensi kontrol pembangkit listrik tenaga angin telah
dilakukan oleh Maumita Deb, dkk (2014), dengan judul “Control of Voltage and
Frequency of a Wind Electrical System using Frequency Regulator” penelitian ini
bertujuan untuk mengontrol tegangan dan frekuensi ketika beban tambahan diaktifkan
menggunakan Frekuensi Regulator.

Dalam paper tersebut , Maumita menyimpulkan pada waktu t=0,5, beban tambahan
diaktifkan frekuensi sesaat turun menjadi 49,85 Hz dan frekuensi regulator bereaksi
untuk mengurangi daya yang diserap oleh beban sekunder untuk menjadikan
frekuensi kembali 50 Hz.

Blok frekuensi regulator digunakan untuk mempertahankan frekuensi konstan pada


50 Hz. Suatu fungsi pengendali frekuensi menggunakan tiga Phase Locked Loop
(PLL) sistem standar untuk mengukur frekuensi sistem.

2.2.Dasar Teori

2.2.1. Angin (Wind)

Angin adalah udara yang bergerak dari tekanan udara yang lebih tinggi ke terkena
udara yang lebih rendah. Perbedaan tekanan udara disebabkan oleh perbedaan suhu
udara akibat persamaan atmosfir yang tidak merata oleh sinar matahari. Akibat
perbedaan suhu maka terjadi perputaran udara dari kutub utara ke garis khatulistiwa
menyusuri bumi ataupun sebaliknya.

2.2.2. Turbin Angin

Turbin angin adalah alat yang berfungi untuk mengubah energi kinetik angin menjadi
energi angin gerak berupa putaran rotor dan poros generator untuk menghasilkan
energi listrik. Energi derak yang berasal dari angin akan diteruskan menjadi gaya
gerak dan torsi pada poros generator yang kemudian dihasilkan energi listrik. Turbin
angin merupakan mesin penggerak yang energi penggeraknya berasal dari angin.

2.2.3. Sistem Kontrol

4
Sistem kontrol adalah proses pengaturan atau pengendalian satu atau beberapa
besaran sehingga berada pada suatu harga atau rangkuman harga tertentu. Fungsi
dasar sistem, kontrol adalah mencakup “ pengukuran (measurement), perbaikan
(comparison), pencatatan dan perhitungan (computation), dan perbaikan (corection)”.

Komponen – komponen dasar sistem kendali terdiri dari input, kontroler, elemen
kontroler akhir, proses, sensor atau transmiter dan output.

2.2.4. Motor Sinkron

Motor Sinkron adalah mesin sinkron yang digunakan untuk mengubah energi listrik
menjadi energi mekanik. Mesin sinkron mempunyai kumparan jangkar pada stator dan
kumparan medan pada rotor.

Kumparan jangkarnya berbentuk sama dengan mesin induksi, sedangkan kumparan


medan mesin sinkron dapat berbentuk kutub sepatu (salient) atau kutub dengan celah
udara sama rata (rotor silinder). Arus searah (DC) untuk menghasilkan fluks pada
kumparan medan dialirkan ke rotor melalui cincin dan sikat.

2.2.5 MATLAB

MATLAB (matemathics laboratory atau matrix laboratory) adalah sebuah program


untuk analisis dan komputasi numerik, merupakan suatu bahasa pemrograman
matematika lanjutan yang dibentuk dengan dasar pemikiran menggunakan sifat dan
bentuk matriks.

Dalam ilmu komputer, MATLAB didefinisikan sebagai bahasa pemrograman yang


digunakan untuk mengerjakan operasi matematika atau operasi aljabar matrix.

MATLAB(MATrix LABoratory) yang merupakan bahasa pemrograman tingkat


berbasis pada matrix sering digunakan untuk teknik komputasi numerik, digunakan
untuk menyelesaikan masalah – masalah yang melibatkan operasi matematika
elemen, matriks, optimasi, aproksimasi, dan lain – lain.

Anda mungkin juga menyukai