Firjatullah
202311173
E
2
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang ada diatas, maka rumusan masalah
dari Tugas Akhir ini adalah yaitu:
1. Model sistem yang dirancang menggunakan metode Boost
Converter,dimana apabila daya kincir angin dibawah daya nominal pengisian
baterai, 0maka akan dilakukan penaikan penaikan daya.
2. Pengaturan tegangan dan daya pada Boost Converter menggunakan
metode PWM, yang dikontrol berdasarkan besaran daya input PLTB.
BAB II
KAJIAN TEORI
3
terdapat stator yang bentuk fisisnya adalah kumparan-kumparan kawat yang
membentuk loop. Ketika poros generator mulai berputar maka akan terjadi
perubahan fluks pada stator yang akhirnya karena terjadi perubahan fluks ini akan
dihasilkan tegangan dan arus listrik tertentu. Tegangan dan arus listrik yang
dihasilkan ini disalurkan melalui kabel jaringan listrik untuk akhirnya digunakan
oleh masyarakat. Tegangan dan arus listrik yang dihasilkan oleh generator ini
berupa DC, jika kita membutuhkan arus AC tinggal kita pasang inverter untuk
mengkonversikan arus DC tersebut menjadi arus DC.Arus DC yang dihasilkan ini
biasanya akan disimpan kedalam baterai sebelum dapat dimanfaatkan.
2.2.Generator
Energi mekanik yang dihasilkan oleh penggerak mula pada Pembangkit Listrik
Tenaga Bayu (PLTB) harus diubah menjadi energi listrik agar dapat digunakan
untuk kebutuhan listrik kita, maka dibutuhkan sebuah alat yang dapat
mengkonversikan energi mekanik menjadi energi listrik yaitu generator. Dilihat
dari kebutuhannya, generator yang cocok untuk pembangkit listrik tenaga bayu
adalah generator DC magnet permanen karena mempunyai keuntungan yaitu
dengan menambah jumlah belitan jangkar dan memperbanyak kutub magnet.
Sehingga pada putaran rendah sudah menghasilkan tegangan listrik DC dan pada
pengoperasian awal tidak memerlukan arus umpan (arus eksitasi), untuk
membangkitkan fluksi magnet tidak perlu bantuan sumber listrik karena sudah
menggunakan magnet permanen pada statornya. Generator yang digunakan
mengahasilkan tegangan maksimum 24 VDC.
Dibawah ini adalah jenis jenis generator yaitu :
1. Jenis generator berdasarkan letak kutubnya dibagi menjadi : II-5
a. Generator kutub dalam : generator kutub dalam mempunyai medan magnet
yang terletak pada bagian yang berputar (rotor).
b. Generator kutub luar : generator kutub luar mempunyai medan magnet yang
terletak pada bagian yang diam (stator).
4
2. Jenis generator berdasarkan putaran medan dibagi menjadi :
a. Generator sinkron.
b. Generator asinkron.
3. Jenis generator berdasarkan jenis arus yang dibangkitkan:
a. Generator arus searah (DC).
b. Generator arus bolak balik (AC).
4. Jenis generator dilihat dari fasanya:
a. Generator satu fasa
b. Generator tiga fasa
5. Jenis generator berdasarkan bentuk rotornya :
a. Generator rotor kutub menonjol biasa digunakan pada generator dengan rpm
rendah seperti PLTA dan PLTD
b. Generator rotor kutub rata (silindris) biasa digunakan pada pembangkit listrik /
generator dengan putaran rpm tinggi seperti PLTG dan PLTU.
2.3 DC Chopper
Elektronika daya merupakan penerapan dari elektronika solid-state untuk
pengendalian dan konversi tenaga listrik. Elektronika daya biasa digunakan untuk
konversi daya elektrik dari satu bentuk kebentuk lain. Banyak rangkaian
elektronika daya yang sudah ada di zaman ini dan contohnya konverter DC-DC
atau yang dikenal juga sebagai DC Chopper dan inverter. DC Chopper sering
digunakan sebagai regulator tegangan DC, baik menurunkan maupun menaikkan
tegangan, Sedangkan inverter digunakan sebagai pengubah besaran DC menjadi
besaran AC. DC Chopper terdiri dari beberapa konfigurasi dan konfigurasi yang
paling sering II-6 digunakan yaitu DC Chopper tipe Buck, Boost, Buck-Boost,
Cuk, dan Sepic. Seiring perkembangan zaman, DC Chopper ini mempunyai
banyak aplikasi. Aplikasi yang sudah ada sekarang ini adalah DC Chopper sebagai
catu daya DC yang dapat diregulasi. Suplai daya searah yang biasa besarannya
tidak bisa dinaikkan dan diturunkan sesuai dengan kebutuhan.
5
2.4 Baterai
Baterai adalah salah satu alat penting untuk penyimpan dan konversi energi
yang bekerja berdasarkan prinsip elektrokimia. Jadi, baterai sebenarnya
merupakan sebuah sel elektrokimia. Berdasarkan cara kerjanya, sel elektrokimia
dapat dibagi menjadi dua, yaitu: sel galvanis dan sel elektrolisa. Sel galvanis, yang
juga disebut sel volta, merubah energi kimia menjadi kerja listrik sedangkan sel
elektrolisa merubah kerja listrik untuk menggerakkan reaksi kimia tak spontan.
Dalam baterai biasa, komponen kimia terkandung dalam alat itu sendiri. Jika
reaktan dipasok dari sumber luar ketika dikonsumsi, alat ini disebut sel bahan
bakar (fuel cell). Baterai atau akumulator adalah sebuah sel listrik dimana
didalamanya berlangsung proses elektrokimia yang reversible (dapat berbalikan)
dengan efesiensinya yang tinggi. Yang dimaksud dengan proses elektrokimia
reversible adalah di dalam baterai dapat berlangsung proses pengubahan kimia
menjadi tenaga listrik (proses pengosongan), dan sebaliknya dari tenaga listrik
menjadi tenaga kimia, pengisain kembali dengan cara regenerasi dari elektroda-
elektroda yang dipakai, yaitu dengan melewatkan arus listrik dalam arah
(polaritas) yang berlawanan di dalam sel. Jenis sel baterai ini disebut juga Storage
Battery, adalah suatu baterai yang dapat digunakan berulang kali. Tiap sel baterai
ini terdiri dari dua macam elektroda yang berlainan, yaitu elektroda positif dan
elektroda negatif yang dicelupkan dalam suatu larutan kimia.
6
BAB III
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian makalah ini penulis merumuskan pokok – pokok
kesimpulan sebagai berikut:
1. Sistem pembangkit listrik tenaga angin ini dapat dijadikan sumber
alternatif untuk sumber energi ,dengan memanfaatkan energi angin sehingga dapat
merubah energi surya menjadi energi listrik.
2. penggunaan pembangkit listrik tenaga angin adalah sumber energi ini
yang terbarukan. Hal ini berarti pemanfaatan sumber energi ini tidak akan
berkurang, sedangkan penggunaan bahan bakar atau sumber energi dari fosil
dengan bertambahnya waktu akan habis.
5.2 Saran
Untuk penggunaan pembangkit listrik tenaga angin ini, penulis mengajukan
beberapa saran sebagai berikut:
1. Diharapkan kepada pemerintah untuk meningkatkan dan mendukung
penggunaan dari pembangkit listrik tenaga angin.
2. Diharapkan kepada para masyarakat untuk meningkatkan pemanfaatan
pembangkit listrik tenaga surya sebagai sumber listrik.
3. Diharapkan pembangkit listrik tenaga angin dapat dimanfaatkan secara efektif
agar makin tumbuh kesadaran masyarakat dalam hal pemanfaatkan energy angin.
7
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Yunginger. R., dan Nawir. N.Sune, Analisis Energi Angin sebagai Energi
Alternatif Pembangkit Listrik di Kota Di Gorontalo, Universitas Negeri
Gorontalo, 2015.