Anda di halaman 1dari 3

Dimensi Konseptual pada Kincir Angin

Konsep gerak dari kincir angin yaitu angin yang dihasilkan setiap waktunya
digunakan untuk memutar turbin atau kincir angin tersebut, kemudian ketika turbin atau
kincir tersebut berputar maka dapat diteruskan juga untuk memutar salah satu bagian pada
generator yaitu rotor di belakang turbin atau kincir angin. Setelah beberapa tahapan tersebut
di atas berlalu, maka selanjutnya adalah energi listrik dapat dihasilkan. Sebelum energi listrik
yang telah dihasilkan tadi digunakan, akan lebih baik jika energi listrik tersebut tadi disimpan
dahulu kedalam baterai.
Secara umum kincir angin dapat di bagi menjadi 2, yaitu kincir angin yang berputar
dengan sumbu horizontal, dan yang berputar dengan sumbu vertikal. Setiap kincir angin
memiliki kemampuan untuk mengubah energi kinetik angin menjadi energi putar turbin
untuk setiap kondisi kecepatan angin, akantetapi tidak memiliki energi potensial. Kincir
angin jenis multi-bladedan Savonius cocok digunakan untuk aplikasi PLTB kecepatan
rendah. Sedangkan kincir angin tipePropeller, paling umum digunakan karena dapat bekerja
dengan lingkup kecepatan angin yang luas.
Alat yang membantu proses menghasilkan listrik pada kincir angin :
 Gearbox. Alat ini berfungsi untuk mengubah putaran rendah pada kincir menjadi
putaran tinggi. BiasanyaGearbox yang digunakan sekitar 1:60.
 Brake System. Alat ini diperlukan saat angin berhembus terlalu kencang yang dapat
menimbulkan putaran berlebih pada generator. Dampak dari kerusakan akibat putaran
berlebih diantaranya : overheat, rotorbreakdown, terjadi arus lebih pada generator.
 Generator. Ada berbagai jenis generator yang dapat digunakan dalam sistem turbin
angin, antara lain generator serempak (synchronous generator), generator tak-
serempak (unsynchronous generator), rotor sangkar maupun rotor belitan ataupun
generator magnet permanen. Penggunaan generator serempak memudahkan kita
untuk mengatur tegangan dan frekuensi keluaran generator dengan cara mengatur-
atur arus medan dari generator. Sayangnya penggunaan generator serempak jarang
diaplikasikan karena biayanya yang mahal, membutuhkan arus penguat dan
membutuhkan sistem kontrol yang rumit. Generator tak-serempak sering digunakan
untuk sistem turbin angin dan sistem mikrohidro, baik untuk sistem fixed-speed
maupun sistem variable speed. Penyimpan energiPada sistem stand alone, dibutuhkan
baterei untuk menyimpan energi listrik berlebih yang dihasilkan turbin
angin. Contoh sederhana yang dapat dijadikan referensi sebagai alat penyimpan
energi listrik adalah aki mobil. Aki 12 volt, 65 Ah dapat dipakai untuk mencatu
rumah tangga selama 0.5 jam pada daya 780 watt.
 Tower. Tower PLTB dapat dibedakan menjadi 3 jenis. Tower PLTB Guyed, Lattice,
dan Mono-structure.

Karakteristik Kerja Turbin Angin


Pembagian daerah kerja dari turbin angin. Daerah kerja angin dapat dibagi menjadi 3, yaitu
(a) cut-in speed (b) kecepatan kerja angin rata-rata (kecepatan nominal) (c) cut-out speed.
Secara ideal, turbin angin dirancang dengan kecepatan cut-in yang seminimal mungkin,
kecepatan nominal yang sesuai dengan potensi angin lokal, dan kecepatan cut-out yang
semaksimal mungkin. Namun secara mekanik kondisi ini sulit diwujudkan karena
kompensasi dari perancangan turbin angin dengan nilai kecepatan maksimal (Vcutoff) yang
besar adalah Vcut dan Vrated yang relatif akan besar pula.

Prinsip Kerja Panel Surya


Sel surya atau juga sering disebut fotovoltaik adalah divais yang mampu
mengkonversi langsung cahaya matahari menjadi listrik. Sel surya bisa disebut sebagai
pemeran utama untuk memaksimalkan potensi sangat besar energi cahaya matahari yang
sampai kebumi, walaupun selain dipergunakan untuk menghasilkan listrik, energi dari
matahari juga bisa dimaksimalkan energi panasnya melalui sistem solar thermal.
Sel surya dapat dianalogikan sebagai divais dengan dua terminal atau sambungan,
dimana saat kondisi gelap atau tidak cukup cahaya berfungsi seperti dioda, dan saat disinari
dengan cahaya matahari dapat menghasilkan tegangan. Ketika disinari, umumnya satu sel
surya komersial menghasilkan tegangan dc sebesar 0,5 sampai 1 volt, dan arus short-circuit
dalam skala milliampere per cm2. Besar tegangan dan arus ini tidak cukup untuk berbagai
aplikasi, sehingga umumnya sejumlah sel surya disusun secara seri membentuk modul surya.
Satu modul surya biasanya terdiri dari 28-36 sel surya, dan total menghasilkan tegangan dc
sebesar 12 V dalam kondisi penyinaran standar (Air Mass 1.5). Modul surya tersebut bisa
digabungkan secara paralel atau seri untuk memperbesar total tegangan dan arus outputnya
sesuai dengan daya yang dibutuhkan untuk aplikasi tertentu.

Cara kerja sel surya


Sel surya konvensional bekerja menggunakan prinsip p-n junction, yaitu junction
antara semikonduktor tipe-p dan tipe-n. Semikonduktor ini terdiri dari ikatan-ikatan atom
yang dimana terdapat elektron sebagai penyusun dasar. Semikonduktor tipe-n mempunyai
kelebihan elektron (muatan negatif) sedangkan semikonduktor tipe-p mempunyai kelebihan
hole (muatan positif) dalam struktur atomnya. Kondisi kelebihan elektron dan hole tersebut
bisa terjadi dengan mendoping material dengan atom dopant. Sebagai contoh untuk
mendapatkan material silikon tipe-p, silikon didoping oleh atom boron, sedangkan untuk
mendapatkan material silikon tipe-n, silikon didoping oleh atom fosfor. Ilustrasi dibawah
menggambarkan junction semikonduktor tipe-p dan tipe-n. Junction antara semikonduktor
tipe-p (kelebihan hole) dan tipe-n (kelebihan elektron).
Peran dari p-n junction ini adalah untuk membentuk medan listrik sehingga elektron
(dan hole) bisa diekstrak oleh material kontak untuk menghasilkan listrik. Ketika
semikonduktor tipe-p dan tipe-n terkontak, maka kelebihan elektron akan bergerak dari
semikonduktor tipe-n ke tipe-p sehingga membentuk kutub positif pada semikonduktor tipe-
n, dan sebaliknya kutub negatif pada semikonduktor tipe-p. Akibat dari aliran elektron dan
hole ini maka terbentuk medan listrik yang mana ketika cahaya matahari mengenai susuna p-
n junction ini maka akan mendorong elektron bergerak dari semikonduktor menuju kontak
negatif, yang selanjutnya dimanfaatkan sebagai listrik, dan sebaliknya hole bergerak menuju
kontak positif menunggu elektron datang.

Anda mungkin juga menyukai