Anda di halaman 1dari 6

Perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang

Sungai Menggunakan Generator PMG-260


Regitha Cahyani Syafria Rabi, Ir. Hj. Sri Agustina, M.T.
Departement of Electrical Engineering
Faculty of Engineering, Universitas Sriwijaya
Ogan Ilir 30662 Sumatera Selatan, Indonesia
tatharcsr@gmail.com, sri_agustina@rocketmail.com

Abstrak— Potensi alam saat ini sudah banyak dimanfaatkan Gelombang Sungai dimana gelombang sungai tentunya tidak
untuk pembangkitan energi listrik terbarukan. Salah satu potensi dapat menyamai tinggi gelombang laut. Maka dari itu pada
yang dapat dimanfaatkan di wilayah Kota Palembang adalah skripsi ini akan difokuskan pada penghitungan daya yang
gelombang Sungai Musi. Naik turun gelombang yang dihasilkan mungkin dapat dihasilkan dengan mempertimbangkan agar
diakumulasikan sebagai penggerak generator. Menggunakan
putaran generator yang dipakai dapat dipenuhi oleh gaya yang
teknologi terbaru yang disebut Float/Buoy Permanent Magnet
Linier dipasang dengan memanfaatkan gelombang/ombak di dihasilkan gelombang. Dalam skripsi ini akan digunakan
permukaan yang diapungkan, kemudian gelombang yang Generator PMG-260 dengan pilihan putaran rpm rendah dengan
mengalun bolak-balik menghasilkan gerakan harmonisasi listrik. harapan daya yang dihasilkan maksimal.
Pada perencanan ini pelampung diapungkan dihubungkan
dengan pipa besi kemudian akan menggerakkan batang seher
Berdasarkan permasalahan tersebut, penulis ingin
yang terhubung dengan poros engkol untuk memutar generator membahas mengenai “Perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga
dengan media gear. Pengukuran tinggi gelombang Sungai Musi Gelombang Sungai Musi Palembang Menggunakan Generator
dilakukan di dermaga Patra Jaya Plaju didapatkan hasil rata-rata PMG-260”.
tinggi gelombang minimum 0,15 m dan rata-rata tinggi
gelombang maksimal 0,21 m, daya input gelombang sebesar II. TINJAUAN PUSTAKA
112,34 Watt, gaya sebesar 200,6 Newton, dan daya output
A. Gelombang Sungai
generator sebesar 36,3 Watt. Efisiensi PLTGS sebesar 32,3%
dengan catatan losses yang kecil diabaikan. Sehingga energi listrik Sungai Musi memiliki panjang sekitar 720 kilometer dan
yang dapat dibangkitkan oleh PLTGS ini dalam satu hari dengan melintasi kota Palembang [1]. Gelombang ombak yang terjadi
syarat pengontrolan dilakukan secara manual adalah 698,7 Wh. di sungai dapat dibagi menjadi beberapa jenis tergantung kepada
Energi dapat dihasilkan lebih besar pada musim hujan
hal yang menyebabkannya . Gelombang dapat disebabkan oleh
dikarenakan gelombang yang didapatkan lebih tinggi dan angin
yang berhembus lebih besar dibandingkan musim kemarau. angin yang berhembus, kemudian gelombang juga dapat
Namun pada saat musim kemarau pun PLTGS tetap dapat disebabkan oleh gerakan kapal yang lalu lalang, bahkan
digunakan karena perencanaan sudah disesuaikan dengan musim gelombang juga dapat disebabkan karena adanya peristiwa
kemarau. gempa baik itu gempa vulkanik maupun tektonik yang disebut
Kata Kunci— Energi Terbarukan, Pembangkit Listrik, PMG-260, gelombang tsunami. Gelombang ombak merupakan pegerakan
Gelombang Sungai naik dan turunnya air sungai dengan arah tegak lurus permukaan
air yang membentuk kurva sinusoidal. Gelombang terbentuk
akibat angin diatas permukaan air sungai yang memindahkan
I. PENDAHULUAN tenaganya ke arah permukaan perairan lalu menyebabkan riak-
riak kemudian alunan seperti bukit dan lembah. [2]
Potensi alam saat ini sudah banyak dimanfaatkan untuk
pembangkitan energi listrik terbarukan. Salah satu potensi yang
B. Analisa Persamaan Gelombang
dapat dimanfaatkan di wilayah Kota Palembang adalah
gelombang Sungai Musi. Naik turun gelombang yang Bentuk fisik karakteristik terdapat dua karakteristik dari
dihasilkan diakumulasikan sebagai penggerak generator. ombak yang dibedakan atas periodenya. Pada gambar 1
Menggunakan teknologi terbaru yang disebut Float/Buoy dijelaskan dua tipe dari gelombang.
Permanent Magnet Linier dipasang dengan memanfaatkan
gelombang/ombak di permukaan yang diapungkan, kemudian
gelombang yang mengalun bolak-balik menghasilkan gerakan
harmonisasi listrik.
Hingga saat ini banyak proposal yang membahas mengenai
Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut, namun dalam
skripsi ini akan membahas mengenai Pembangkit Lisrik Tenaga Gambar 1. Karakteristik Gelombang[3]
Untuk mengetahui daya yang terdapat pada gelombang, pada mekanisme pembangkit tipe pelampung silinder dengan
maka pertama harus mengetahui energi gelombang yang rumusan sebagai berikut.
tersedia. Energi gelombang total adalah jumlah dari energi 𝑃
𝐹𝑤𝑎𝑣𝑒 = 𝑤𝑎𝑣𝑒 (12)
𝑐𝑔
kinetik dan energi potensial. Total energi potensial dan energi
kinetik per satuan luas dapat dirumuskan sebagai berikut [4] : Subtitusi persamaan (7) dengan (8) sehingga persamaan
1 menjadi,
𝐸 = 𝜌𝑔𝐴2 (1) 𝜌𝑔2 𝐻 2 𝑇𝑏
2
Dengan : 𝐹𝑤𝑎𝑣𝑒 = (13)
32𝜋𝑐𝑔
E = Energi Gelombang total Ep+Ek (joule)
g = Percepatan grafitasi (9,81 m/𝑠 2 ) Dimana 𝑐𝑔 merupakan setengah kecepatan rambat suatu
ρ = Massa Jenis air (1000 kg/𝑚3 ) gelombang (c). Dengan persamaan.
A = Amplitude gelombang (m) 𝜆
𝐶= (14)
𝑇
Menurut Heinrich Rudolf Hertz frekuensi adalah satu Keterangan :
gelombang per detik, apabila dituangkan dalam persamaan λ : panjang gelombang (m)
secara matematis: T : periode gelombang (s)
𝑛
𝑓= (2)
𝑡 C. Generator PMG-260
Lalu perioda gelombang diketahui dengan menggunakan
persamaan sebagai berikut: Generator adalah suatu alat yang digunakan untuk
𝑇=
1
(3) mengkonversi energi mekanis dari pelampung yang digerakkan
𝑓 oleh gelombang sungai menjadi energi listrik. Pada umumnya
Setelah mengetahui frekuensi pada persamaan (2) kita dapat generator terdiri atas rotor yaitu bagian yang bergerak dan
mengetahui cepat rambat gelombang dengan persamaan sebaliknya stator sebagai bagian yang diam atau tidak bergerak.
sebagai berikut : Pada penerapan PLTGS ini digunakan Generator PMG-260.
𝑣 = λ. 𝑓 (4) Dengan parameter kerja sebagai berikut:
Pada penulisan ini penulis ingin mengetahui energi
gelombang yang didapat dengan menggunakan persamaan TABEL I. Parameter Generator PMG-260
berikut:
1 No. Parameter Data
𝐸 = ρg𝐴2 (5)
2
1 Rated Power 100 Watt
Kecepatan rambat gelombang (𝑣𝑔 ) secara matematis dapat 2 Rated Speed 130 RPM
diperoleh dengan persamaan berikut [5] :
𝐿 3 Rated Voltage 28 VDC
𝑣𝑔 = (6)
2𝑇
Dengan keterangan T adalah periode gelombang (s) dan L 4 Rated Current 3.6 A
adalah panjang gelombang (m). Untuk mendapatkan rata-rata 5 Effieciency >85%
gelombang maka energi (E) dikalikan dengan kecepatan rambat
gelombang (𝑣𝑔 ), substitusi persamaan (5) dan (6), sehingga 6 Start Torque <0.1 N/m
persamaan menjadi, 7 Rotor PMG
1 𝐿
𝑃𝑤 = 𝜌𝑔𝐴2 (7) 8 Stator Coreless
2 2𝑇
Jika periode gelombang dan panjang dihubungkan,
sehingga 9 Generator Diameter 260 mm
𝑔𝑇 2
𝐿= (8) 10 Shaft Diameter 30 mm
2𝜋
Sehingga di dapatkan daya gelombang persatuan panjang: 11 Housing Material Alumunium
𝜌𝑔𝐴2 𝑇
𝑃= (9) 12 Shaft Material Steel
8𝜋
Dengan menggunakan amplitudo gelombang, daya ombak
dapat juga dituliskan sebagai fungsi tinggi gelombang, H.
sehingga persamaannya menjadi
𝜌𝑔2 𝐻 2 𝑇𝑏 D. Rectifier
𝑃= (10)
32𝜋
Dari persamaan (6) diatas, didapatkan persamaan sebagai Rectifier adalah perangkat listrik yang mengubah arus
berikut bolak-balik (AC), yang secara berkala membalik arah ke arah
𝜌𝑔2 𝐻 2 𝑇𝑏 arus searah (DC) yang mengalir hanya satu arah. Berikut
𝑃𝑤𝑎𝑣𝑒 = (11) rangkaian ekivalen rectifier.
32𝜋
Dengan keterangan b adalah panjang pelampung silinder
(m) Dari persamaan (11) diatas, dapat diketahui gaya ombak
η PLTGS =Efisiensi dari sitem (%)
𝑃𝑖𝑛 = Daya input yang dihasilkan gelombang (watt).
Poutput = Daya yang dihasilkan mekanisme (watt)

III. METODELOGI PENELITIAN


A. Diagram Alir Penelitian
Diagram ini berisikan tata cara atau langkah-langkah yang
Gambar 2. Rangkaian Ekivalen Rectifier
disimbolkan dalam bentuk tertentu.

E. Charge Controller
Charge Controller merupakan alat untuk mengatur arus
searah yang diisi ke baterai dan diambil dari baterai ke beban.
Dan juga mengatur overcharging (kelebihan pengisian-karena
baterai sudah penuh). Karena kelebihan voltase dan pengisian
akan mengurangi umur baterai.

F. Baterai
Baterai adalah perangkat yang mengandung sel listrik
yang dapat menyimpan energi yang dapat dikonversi
menjadi daya, proses elektrokimia yang reversible yaitu
didalam baterai dapat berlangsung proses pengubahan
kimia menjadi tenaga listrik (proses pengosongan) dan
sebaliknya dari tenaga listrik menjadi tenaga kimia (proses
pengisian) dengan cara proses regenerasi dari elektroda-
elektroda yang dipakai yaitu, dengan melewatkan arus listrik
dalam arah polaritas yang berlawanan didalam sel.
Kapasitas baterai dapat dinyatakan dalam persamaan
dibawah ini :
Ah = I x t (17)

Dimana :
Ah : kapasitas baterai (Ampere Hour)
I : kuat arus (Ampere)
t : waktu (Hour).

G. Daya Output
Pada perencanaan pembangkit listrik tenaga gelombang Gambar 3. Diagram Alir Penelitian
sungai ini daya yang dihasilkan sesuai dengan desainnya
adalah: B. Metode Penelitian
𝑘𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙𝑘𝑎𝑛 𝑔𝑒𝑙𝑜𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔
𝑃𝑜𝑢𝑡 𝑑𝑒𝑠𝑎𝑖𝑛 = 𝑥𝑃𝑖𝑛 𝑔𝑒𝑙𝑜𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔 Perencanaan pembangkit listrik tenaga gelombang sungai
𝑘𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑛𝑎𝑚𝑝𝑙𝑎𝑡𝑒
dengan menggunakan generator PMG-260 ini merupakan
perencanaan yang didasari dari penelitian terdahulu. Sebelum
H. Efisiensi Gelombang dilakukannya penulisan perencanaan ini dilakukan studi
literature dari beberapa artikel penelitian yang serupa. Guna
Sebelum melakukan perhitungan efisiensi maka yang pembelajaran dari studi literature ini agar penulis memahami
dilakukan adalah mengetahui potensi daya gelombang yang hal-hal yang harus dilakukan berdasarkan penelitian yang
mampu di ubah menjadi daya listrik mengikuti rumus di bawah sebelumnya. Pada dasarnya perencanaan ini dilakukan agar
ini: mendapatkan energi listrik dari sumber alternatif yaitu potensi
𝑃𝑜𝑢𝑡
𝜂𝑃𝐿𝑇𝐺𝑆 = × 100% (18) gelombang sungai. Setelah mengetahui hal-hal yang harus
𝑃𝑖𝑛 dilakukan penulis mengawali dengan melihat kondisi cuaca
yang sedang berlangsung pada bulan Oktober hingga
Keterangan: Desember. Berdasarkan data Badan Meteorologi Klimatologi
dan Geofisika Stasiun Kelas I Palembang, pada bulan dilakukan D. Rata-Rata Tinggi Gelombang Minimum (m)
penelitian sedang berlangsung musim hujan dengan curah hujan
normal sampai dengan atas normal yaitu berkisar dari 100-300 RATA-RATA TINGGI
mm, selebihnya dapat dilihat pada Lampiran 1 mengenai
analisis hujan bulan Oktober hingga Desember. Kemudian GELOMBANG MINIMUM(M )
dilakukan pengamatan langsung di lokasi penelitian untuk
Rata-Rata Tinggi Gelombang Minimum
melihat potensi gelombang sungai dengan mengambil data

Ketinggian Gelombang (m)


tinggi gelombang dari ukul 08.00 hingga 17.00 setiap jamnya. 0.25
Setelah itu penulis mulai membuat sketsa desain penelitian 0.21
0.2 0.19
sesuai dengan konstruksi tempat penelitian. Dilanjutkan dengan 0.17 0.18
pemilihan generator dan komponen listrik lainnya. 0.15 0.15 0.16 0,15
0.1
C. Perancangan PLTGS 0.05
Perancangan pembangkit listrik tenaga gelombang sungai 0
ini memiliki pertimbangan-pertimbangan dalam pembuatan Hari Hari Hari Hari Hari Hari Hari
ke-1 ke-2 ke-3 ke-4 ke-5 ke-6 ke-7
konstruksinya, diantaranya adalah:

1. Jarak antara tiang penyangga dengan permukaan air sungai


2. Pasang dan surut air sungai Gambar 4. Grafik Rata-Rata Tinggi Gelombang Minimum (m)
3. Besar gelombang maksimum yang diterima
4. Kemampuan konstruksi pembangkit dalam menahan IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
terpaan gelombang terbesar.
Pada bab ini akan membahas dan menguraikan hasil
Setelah melakukan pertimbangan tersebut, maka perhitungan yang didapat dari hasil pengukuran tinggi
perancangan dapat dilihat pada desain dibawah ini: gelombang minimum.

A. Data Perhitungan Daya Input Gelombang


Berdasarkan data gelombang air yang didapatkan pada
sungai musi di dermaga patra jaya Kota Palembang, rata-rata
ketinggian minimum (H) paling rendah yaitu 0,21 m, untuk
1
amplitude setengah dari ketinggian gelombang yaitu A=0,13.
2
=0,065m jadi untuk amplitudo (A) yaitu 0,065 m. Pada
observasi yang dilakukan diperoleh jumlah gelombang rata–
rata dalam 60 second (t) yaitu 42 gelombang (n), dengan
panjang gelombang (λ) 0,8 m, massa jenis air (ρ) 1000kg/m3,
percepatan graviatsi (g) sesuai ketetapan 9,81m/s2 dan panjang
pelampung b=0,93.2=1,86 m.
Dari data yang dijelaskan di atas, maka dapat dihitung
frekuensi gelombang, perioda gelombang dan cepat rambat
Gambar 4. Desain PLTGS gelombang berdasarkan rumus sebagai berikut:
Pada perancangan pembangkit diatas, dapat dilihat apabila a. Frekuensi gelombang:
gelombang bergerak naik dan turun, drum pelampung akan 𝑛
𝑓=
mengikuti pergerakan tersebut sehingga tuas pelampung yang 𝑡
telah dipasang rel sebelumnya akan bergerak secara vertikal 42
𝑓= = 0,7 𝐻𝑧
seiring dengan pergerakan gelombang yang diterima. Lalu 60
connecting rod yang dihubungkan dengan pipa besi akan mulai b. Perioda gelombang:
bekerja sesuai dengan irama bolak balik gelombang akan
mentransmisikan daya bergerak naik turun, lalu menggerakkan 1
𝑇=
crankshaft lalu diteruskan oleh connecting rod yang kemudian 𝑓
akan mengubah gerakan menjadi rotasi. Crankshaft yang 1
𝑇= = 1,43 𝑠𝑒𝑐𝑜𝑛𝑑
dihubungkan dengan roda gigi itu sendiri dikopel pada sprocket 0,7
dengan transmisi rantai dimana pada roda gigi yang lebih kecil c. Cepat rambat gelombang:
atau pinion dikopel ke generator sehingga energi mekanis dari
gelombang sungai tersebut akan terkonversi menjadi energi 𝑣 = λ. 𝑓
listrik oleh generator. 𝑣 = 0,8x0,7 = 0,56 𝑚/𝑠
Frekuensi gelombang adalah 0,7 Hz atau 0,7 siklus/detik,
Daya input adalah daya yang mampu dihasil kan oleh jika dijadikan siklus/menit maka:
gelombang untuk dikonversikan ke listrik, untuk perhitungan 0,7 𝑠𝑖𝑘𝑙𝑢𝑠⁄𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 𝑥 60 𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘 = 42 𝑠𝑖𝑘𝑙𝑢𝑠/𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡
nya sebagai berikut: Dibandingkan dengan kecepatan putar generator maka:
𝜌𝑔2 𝛨 2 𝑇𝑏
𝑃𝑤 = 130 𝑟𝑝𝑚
32𝜋 =3
1000. 9,812 . 0,212 . 1,43.1,86 42 𝑟𝑝𝑚
𝑃𝑤 = Sehingga didapatkan rasio gear 1: 3, memang idealnya rasio
32𝜋
1000.96,2361.0,0441.1,43.1,86 gear yang dibutuhkan adalah 1: 3 tetapi mengingat adanya rugi-
𝑃𝑤 = rugi gesekan, penulis memilih rasio 1: 4.
32𝜋
11288,22
𝑃𝑤 =
100,48
𝑃𝑤 = 112,34 𝑤𝑎𝑡𝑡 D. Momen Inersia dan Torsi
Apabila disesuaikan dengan gear yang dipakai berbentuk
Jadi, dapat diketahui bahwa kemampuan daya yang di silinder pejal, perencanaan menggunakan persamaan [14]
hasilkan gelombang untuk menghasilkan listrik sebesar 112,34 sebagai berikut:
watt. Momen inersia pada gear adalah:
1
B. Gaya Gelombang 𝐼 = . 𝑚. 𝑅2
2
Untuk mencari berapa gaya yang di hasilkan oleh 1
𝐼 = . 1,965 𝑘𝑔. 0,07652 𝑚2
gelombang sungai musi tepatnya pada dermaga patra jaya kota 2
palembang yaitu dengan persamaan (9) sebagai berikut. 𝐼 = 0,006 𝑘𝑔𝑚2
𝜌𝑔2 𝛨2 𝑇𝑏 Sedangkan momen inersia pada piston adalah:
𝐹𝑤 = 1
32𝜋𝑐𝑔 𝐼 = . 𝑚. 𝑅2
2
1
Untuk Mencari Nilai Cg menggunakan persamaan (10) 𝐼 = . 0,25 𝑘𝑔. 0,0252 𝑚2
2
sebagai berikut. 𝐼 = 0,00008 𝑘𝑔𝑚2
𝜆 Torsi pada gear:
𝐶𝑔 =
𝑇 𝜏 = 𝑟. 𝐹
0,8
𝐶𝑔 = 𝜏 = 0,0675 𝑚. 200,6 𝑁
1,43 𝜏 = 13,5 𝑁𝑚
𝐶𝑔 = 0,56 𝑚/𝑠 Torsi pada piston:
Sehinga jika menggunaan persamaan (9), maka: 𝜏 = 𝑟. 𝐹
𝜌𝑔2 𝛨2 𝑇𝑏 𝜏 = 0,025 𝑚. 200,6 𝑁
𝐹𝑤𝑎𝑣𝑒 =
32𝜋𝐶𝑔 𝜏 = 5,015 𝑁𝑚
1000. 9,812 . 0,212 . 1,43.1,86
𝐹𝑤𝑎𝑣𝑒 = E. Daya Output Generator
32. 𝜋. 0,56
1000.96,2361.0,0441.1,43.1,86 Pada perencanaan PLTGS ini generator yang di pakai
𝐹𝑤𝑎𝑣𝑒 =
32. 𝜋. 0,56 adalah jenis generator PMG-260 dengan spesifikasi daya yang
11288,22 dihasilkan sebesar 100watt pada rated speed 130 RPM.
𝐹𝑤𝑎𝑣𝑒 =
56,27 Spesifikasi generator PMG-260 adalah sebagai berikut:
𝐹𝑤𝑎𝑣𝑒 = 200,6 𝑁
TABEL II. Spesifikasi Set Generator PMG-260
Jadi Gaya yang di hasilkan gelombang sungai musi pada Rotate Input
perencanaan PLTGS dermaga patra jaya sebesar 200,6 𝑁. Voltage Current Power Efficiency
Speed Torque
(VDC) (A) (W) (%)
(RPM) (Nm)
C. Perhitungan Rasio Gear
130 28,1 3,6 101,2 28,1 90,1
Untuk menentukan rasio gear berdasarkan spesifikasi PMG-
260 yaitu 𝑉𝐺 = 28 𝑉𝑜𝑙𝑡 dan 𝑁𝐺𝑒𝑛 = 130 𝑟𝑝𝑚, dilakukan
dengan cara berikut: Prinsip perencanaan PLTGS ini generator berputar di
𝑉𝐺𝑒𝑛𝑒𝑟𝑎𝑡𝑜𝑟 28𝑉 putaran 130 rpm dan kecepatan putar yang dihasilkan
= = 0,22 𝑉 gelombang adalah 42 rpm.
𝑁𝐺𝑒𝑛𝑒𝑟𝑎𝑡𝑜𝑟 130 𝑟𝑝𝑚
Sehingga dapat diketahui pada putaran 1 rpm tegangannya Pada PLTGS ini daya yang dihasilkan sesuai dengan
adalah 0,22 Volt. desainnya adalah:
𝑘𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑝𝑢𝑡𝑎𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙𝑘𝑎𝑛 𝑔𝑒𝑙𝑜𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔 pengolahan data dan analisa perhitungan yang telah dilakukan
𝑃𝑜𝑢𝑡 𝑑𝑒𝑠𝑎𝑖𝑛 = 𝑥𝑃𝑖𝑛 𝑔𝑒𝑙𝑜𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔
𝑘𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑛𝑎𝑚𝑝𝑙𝑎𝑡𝑒
42 𝑟𝑝𝑚 dapat diperoleh beberapa kesimpulan yaitu pengukuran rata-
𝑃𝑜𝑢𝑡 𝑑𝑒𝑠𝑎𝑖𝑛 = 𝑥112,34 𝑊𝑎𝑡𝑡 rata tinggi gelombang yang dihasilkan Sungai Musi minimum
130 𝑟𝑝𝑚 0,15 m dan maksimum 0,21 m. Berdasarkan desain pada
𝑃𝑜𝑢𝑡 𝑑𝑒𝑠𝑎𝑖𝑛 = 36,3 𝑤𝑎𝑡𝑡 perencanaan PLTGS dengan menggunakan generator PMG-
Maka untuk daya output yang di hasilkan generator pada 260 ini, gaya yang dihasilkan sebesar 200,6 Newton,
perencanaan ini sebesar 36,3 𝑊𝑎𝑡𝑡. kemudian daya input gelombang atau 𝑃𝑖𝑛 sebesar 112,34 Watt,
dengan memperhatikan desain perencanaan 𝑃𝑜𝑢𝑡 𝑑𝑒𝑠𝑎𝑖𝑛 sebesar
F. Efisiensi Perencanaan PLTGS 36,3 Watt. Efisiensi yang didapatkan dari Perencanaan
Untuk mendapatkan efisiensi pada perencanaan PLTGS, PLTGS dengan menggunakan generator PMG-260 sebesar
maka dihitung perbandingan dari daya gelombang (Pw) yang di 32,3%.
hasilkan dengan daya keluaran generator (Pout) sebagai berikut:
𝑃𝑜𝑢𝑡
𝜂𝑝𝑙𝑡𝑔𝑠 = 𝑥100% REFERENSI
𝑃𝑖𝑛
36,3
𝜂𝑝𝑙𝑡𝑔𝑠 = 𝑥100% [1] Y. Windusari and P. Sari, “Kualitas Perairan Sungai Musi Di Kota
112,34 Palembang Sumatera Selatan Water Quality of Musi River at Palembang
𝜂𝑝𝑙𝑡𝑔𝑠 = 32,3 % City South Sumatera,” vol. 1, no. 1, pp. 1–5, 2015.
Jadi, untuk efisiensi perencanaan pembangkit listrik tenaga [2] D. A. N. P. Lengan, “Studi Karakteristik Energi Listrik Yang Dihasilkan
gelombang sungai yaitu sebesar 32,3 %. Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut ( Pltgl ) Metode Pelampung
Dengan Variasi Dimensi Pelampung Study Characteristics Of Electrical
Energy Generated Sea Wave Power Plant ( Pltgl ) Float Method With A
G. Energi Listrik Yang Dapat di Hasilkan Pada Perencanaan Float-Dimensional Variation And Long Sleeve,” 2015.
PLTGS [3] F. T. Industri, “Lengan Dan Ketinggian Prototipe Terhadap,” 2015.
[4] U. Indonesia, S. R. Utami, F. Teknik, P. Studi, T. Elektro, and K. T.
Angin dan cuaca merupakan faktor utama penggerak Listrik, “Gelombang Laut Dengan Menggunakan Sistem Oscilating
gelombang pada air, semakin kencang angin maka semakin Water Column ( Owc ) Di Tiga Puluh Wilayah Kelautan Indonesia
besar pula gerak gelombang. Pada perencanaan ini didapatkan Gelombang Laut Dengan Menggunakan Sistem Oscilating Water Column
data untuk kemampuan daya yang di hasilkan oleh generator ( Owc ) Di Tiga Puluh Wilayah Kelautan Indonesia,” 2010.
sebesar 101,2 watt. Pengisian baterai dilakukan di pagi hari [5] K. Alireza, Energy Harvesting : Solar, Wind, and Ocean Energy
Conversion Systems, First. 2010.
hingga sore hari dari pukul 08.00 - 17.00, kemudian malam hari
[6] Iklim Kawasan Indonesia (Dari Aspek Dinamik - Sinoptik). .
hingga pagi hari pada pukul 20.00 - 06.00. Sehingga bila kita
[7] N. Putrantijo, “Buletin Desember 2018,” in Badan Meteorologi
jumlahkan, pengisian berlangsung selama 19 jam. Maka energi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Klimatologi Kelas 1 Palembang,
listrik dalam perencanaan yang mampu dihasilkan selama 19 No.14., vol. 14, W. D. Nurputri and D. Ratnawati, Eds. Palembang, 2018,
jam adalah: p. 50.
𝐸 = 𝑡 × 𝑃out [8] Alibaba, “PMG 260,” Alibaba, 2019. [Online]. Available:
https://www.alibaba.com/product-detail/Axial-flux-permanent-magnet-
𝐸 = 19ℎ × 36,3 w𝑎𝑡𝑡 gene
𝐸 = 689,7 Wh ratorPMG260_60230969127.html?spm=a2700.7724857.normalList.90.b
𝐸 = 0,6897 kWh 4bi852f4HNoHZk. [Accessed: 15-Jun-2019].
[9] A. T. Rantai, “Gambar A1. rantai & sprocket [2],” pp. 1–50.
H. Hasil Perhitungan GGL [10] F. Majedi and I. Puspitasari, “Optimasi Daya dan Torsi pada Motor 4 Tak
dengan Modifikasi Crankshaft dan Porting pada Cylinder Head,” vol. 5,
Sesuai dengan persamaan di atas, maka ggl yang didapatkan no. 1, 2017.
dari perencanaan PLTGS menggunakan generator PMG-260 [11] A. Pengaruh, B. Permukaan, P. Model, K. Radius, G. Sinus, T. Kinerja,
adalah: and M. Bensin, “Seta Samsiana & Muhammad Ilyas sikki Jurnal Imiah
Teknik Mesin , Vol . 2 , No . 1 , Februari 2014 , Universitas Islam 45 ,
𝑁1 Bekasi,” vol. 2, no. 1, pp. 43–49, 2014.
𝐸1 = .𝐸
𝑁 0 [12] I. K. Dasar, “Dinamika Rotasi,” pp. 1–9.
42 𝑟𝑝𝑚
𝐸1 = . 28 𝑉𝑜𝑙𝑡 [13] S. J. Chapman, “Electric Machinery Fundamentals,” vol. 4, p. 5, 2005.
130 𝑟𝑝𝑚 [14] M. M. Chusni, M. F. Rizaldi, and S. Nurlaela, “Penentuan momen inersia
𝐸1 = 9,04 Volt benda silinder pejal dengan integral dan tracker,” vol. 4, no. 1, pp. 42–47,
2018.
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, baterai yang
dibutuhkan sebaiknya memiliki tegangan kurang dari 9,04 Volt,
maka dengan pertimbangan tersebut, dipilih baterai Panasonic
6 Volt 12 Ah.
V. KESIMPULAN

Berdasarkan dari hasil perhitungan dan analisa yang telah


dilakukan maka Berdasarkan hasil perhitungan dari

Anda mungkin juga menyukai