Anda di halaman 1dari 19

Modern Power Generation

PLT Bayu
Rebekka Siswandina Sari – I0719063
Wahyu Kusumajati – I0719073
Topics

01 Pendahuluan 02 Mengapa PLTB?

03 Cara Kerja 04 Desain

05 Keunggulan & Kelemahan 06 Kesimpulan


01
Pendahuluan
You could enter a subtitle here if you need it
Sumber : CNBC
02
Mengapa PLTB?
Mengapa PLTB?
Satu dekade terakhir, teknologi dengan
1,7 Giga Watt
01 energi angin telah meningkat secara
(GW)
signifikan

Kondisi geografis Indonesia, negara


02 kepulauan yang terbesar didunia 81000km
dengan jalur pantai yang panjang

Kecepatan dan kestabilan angin dengan


03 kecepatan angin yang ideal bagi PLTB adalah
2 hingga 17 m/s dan stabil
35 lokasi >5m/s

efisiensi yang cukup


04 tinggi
59,3%
03
Cara Kerja
Cara Kerja
Secara sederhana, Pembangkit Listrik Tenaga Bayu
(PLTB) adalah suatu sistem Power Generation yang
mengkonversi energi kinetik menjadi energi mekanikal,
dimana memanfaatkan Energi Angin yang dimanfaatkan
untuk menciptakan Energi Listrik.
Energi Angin

Diketahui bahwa Indonesia memiliki potensi Wind Energy


yang terbilang besar dengan kapasitas 9.3 GW, namun hal
ini belum terpenuhnya terealisasikan dengan kapasitas
yang saat ini terpasang sekitar 0.5 MW

Tabel disamping merupakan penjelasan mengenai syarat


dan kondisi angin yang dapat digunakan untuk
menghasilkan energi listrik.
Perumusan
Sistem pada PLTB membutuhkan putaran dari turbin Ket:
untuk mengkonversikan energi angin menjadi listrik, oleh
karena itu dapat dituliskan dalam perumusan: • Ek = Energi Kinetik (Joule)
• m = Massa Udara (Kg)
• v = Kecepatan Angin (m/s)
Adapun persamaan Laju Aliran Massa dapat dituliskan
dalam perumusan: Ket:
• p =Massa Jenis Angin (Kg/m3)
• A = Luas penampang turbin (m2)
Berdasarkan 2 persamaan tersebut, dapat diperoleh
Daya Total dengan perumusan:
Ket:
• Pa = Daya Angin (Watt)
Perumusan
Adapun Efisiensi dari Generator dapat dirumuskan
dengan:

Ket:
• Ptin = Daya Total Input (Watt)
• Ng = Efiensi Generator
• Pm = Pa . Cp (Daya Turbin Ideal)
• Cp = Koefisien Daya Turbin
04
Desain
Desain PLTB
Pada dasarnya sistem PLTB memiliki 2 jenis Wind
Turbines yaitu:
- Horizontal Axis Wind Turbines (HAWTs)
Turbin jenis ini adalah salah satu jenis turbin yang sering digunakan
karena strength dan efisiensi nya. Dasar Tower harus memiliki base
yang kuat, untuk memungkinkan rotor shaft terpasang pada puncak
tower. Rotasi dari blades dapat menghasilkan power yang lebih besar
dibandingkan dengan tipe VAWTs
- Vertical Axis Wind Turbines (VAWTs)
Turbin jenis ini kurang terpengaruhi oleh perubahan arah angin, apabila
dibandingkan dengan HAWTs karena blades berputar pada poros yang
tegak lurus dengan tanah. Dengan pemasangan seperti ini, turbin tidak
pelu berputar untuk melacak arah angin. Kelebihan dari tipe turbin ini
adalah pada maintanane yang lebih mudah dan penempatan instalasi
(rooftop).
Desain PLTB
Tipe Turbin Angin dan Kegunaannya:
05
Keunggulan &
Kelemahan
Keunggulan & Kelemahan
Keunggulan: Kelemahan

- Merupakan Energi Terbarukan: - Cost investasi yang tinggi


Angin merupakan sumber energi terbarukan Pembangunan pembangkit ini memerlukan biaya
sehingga tidak pernah habis, sebagai sumber pembangunan yang cukup besar, dan memiliki
energi yang sifatnya jangka panjang tentu dapat biaya transmisi yang tinggi
diandalkan
- Tidak mudah diprediksi
- Tidak menghasilkan emisi: Meskpun merupakan EBT, tetapi angin bersifat
Tenaga angin tidak menghasilkan emisi, sehingga tidak mudah diprediksi, namun belum tentu
minim menghasilkan hujan asam maupun gas diandalkan pada saat tertentu
rumah kaca.
- Cost Maintanance yang tinggi
- Potensi Energi Angin yang tinggi: Selain biaya pembangunan yang tinggi,
Indonesia memiliki potensi Wind nergy yang perawatan dari PLTB relatif lebih mahal.
terbilang besar dengan kapasitas 9.3 GW
06
Kesimpulan
Kesimpulan
Pembangkit Listrik Tenaga Bayu
(PLTB) merupakan salah satu jenis
pembangkit dengan potensi yang
tinggi di Indonesia. Peningkatan
investasi listrik tenaga angin ini
bergantung pada kesiapan,
infrastruktur serta akses jaringan
PLTB ini sendiri.
Thank You !

Anda mungkin juga menyukai