Anggota:
Isna Nugraha (21501244054)
Kukuh Hansen Ginting (21501244055)
Anggit Wisesa (21501244060)
I Ketut Telik Satyawan (21501244067)
Hanafi Slamet Sugiarto (21501244068)
Sumber: p3tkebt.esdm.go.id/
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 79 Tahun 2014 tentang Kebijakan Energi
Nasional, capaian bauran Energi baru dan Terbarukan paling sedikit 23% pada tahun
2025 dan pada tahun 2050 paling sedikt 31% sepanjang keekonomiannya terpenuhi.
Dari artikel di halaman esdm.go.id disebutkan bahawa pengembangan energi angin di
Indonesia masih menjadi tantangan nasional karena dari Target kapasitas PLT-Angin
(bayu) pada tahun 2025 yakni 255 MW yang terpasang baru sekitar 135 MW hingga
tahun 2020. PLTB yang sudah terpasang yaitu PLTB Sidrap yang berkapasita 75 MW
dan PLTB Janeponto sebesar 65 MW keduanya terkoneksi denan jaringan listrik PLN
Sulawesi bagian selatan yang meliputi wilayah Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, dan
Sulawesi Tenggara.
2
B. Prinsip Kerja PLTB
PLTB merupakan pembangkit tenaga listrik yang mengubah energi angin (kinetik)
menjadi energi listrik menggungakan tekanan udara dari bilah rotor, yang berkerja
seperti baling baling helicopter. Hembsan angin ke baling baling membuat baling-
baling tersebut berputar. Generator yang terhubung dengan baling baling tersebut baik
secara langsung atau melalui shaft dan gearbox akan ikut bergerak. Gerakan itulah yang
membuat generator dapat menghasilkan listrik.
3
2. Kincir angin dengan aksis Vertikal
Aksis putarannya tegaklurus dengan aliran udara, jadi udara dapat datang dari
segala arah.
4
1. Baling-Baling
Merupakan komponen penangkap hembusan angin. Biasanya bilah baling
berjumlah antara 2 atau 3 buah. Baling balaing ini bisa terbuat dari berbagai
campuran material seperti serat karbon, fiberglass, kayu,dan kayu. Ukuran baling-
baling akan sanagat berpengaruh dengan sensifitasnya dengan perubahan kecepatan
angin dan torsi yang dihasilkan. Dalam hal ini baling baling yang berukuran besar
akan membuatnya lebih lambat tetapi memiliki torsi yang lebih besar dengan
kecepatan yang lebih dapat diprediksi.
2. Pitch Control
Pitch Control merupakan motoryang berfungsi sebagai pengatur sudut bilah-bilah
baling-baling. Pengontronlan sudut bilah-bilah baling-baling diperlukan untuk
mendapatkan kecepatan putaran relatif baling-baling terhadap kecepatan angin
yang paling baik.
(https://www.windpowerengineering.com/wp-content/uploads/2011/07/wind-
turbine.jpg )
3. Nacelle
Nacelle merupakan rumah bagi gearbox, shaft, breaks, generator, dan akumulator.
Seperti halnya rumah nacelle berfungsi sebagai tempat dan sebagai pelindung dari
cuaca komponen-komponen tersebut.
4. Shaft (Poros)
Di dalam PLTB poros terbagi menjadi dua yaitu poros utama dan poros sekunder.
Poros utama digunakan untuk menyalurkan energi mekanik dari turbin menuju
gearbox atau transmisi. Poros kedua digunakan untuk menyalurkan energi mekanik
dari gearbox atau transmisi menuju generator.
5
5. Gearbox
Di PLTB gearbox berfungsi untuk mengubah kecepatan dari poros yang dihasilkan
baling-baling menjadi kecepatan yang di harapkan gernerator untuk mencapai
tegangan nominalnya. Pada umumnya kecepatan putaran poros 20 rpm sedangkan
kecepatan putaran minimal generator untuk mencapai tegangan nominal yaitu
1500rpm.
(https://www.windpowerengineering.com/effect-wind-turbine-gearbox-maintenance-
present-future-designs/ )
6. Brakes
Brekes (rem) di PLTB berfungsi untuk mengurangi atau menghentikan laju putaran
rotor. Selain aerodynamic brakes sistem yang dilakukan oleh pitch control, biasanya
rottor juga dilengkapi dengan mekanikal breke berupa cakram jika ada gagal di
aerodynamic break system atau jika sedang dilakukan perawatan.
7. Generator
Genenrator dalam PLTB berfungsi mengubah energi mekanik menjadi energi
listrik. Yang sedikit membadakan generator pada PLTB dengan generator lain
adalah generator pada PLTB harus bekerja dengan fluktuasi energi mekanis yang
diberikan oleh baling baling.
6
8. Yaw
Yaw Gear merupakan sistem mekanis di PLTB yang berfungsi untuk mengubah
arah turbin sesuai dengan arah angin mengingat arah angin dapat berubah. Yaw
Gear hanya terdapat di horizontal axis turbin karena horizontal aksis turbin perlu
selalu menghadap angin agar dapat memaksimalkan potensi tenaga anginnya.
9. Tower
Tower merupakan bagian penyangga dari turbin. Selain itu tower digunakan juga
untuk menambah ketinggian turbin sehinga mendapat kecepatan angin yang lebih
baik. Tinggi tower sendiri bermacam-macam dari 30-135m.
7
2. Kekurangan PLTB
a. Fluktuasi kecepatan angina
karena kecepatan angin sangat mempengaruhi besaran energi listrik yang
dihasilkan. jika kecepatan angin terlalu rendah tidak akan dapat memutar turbin
sehingga generator tidak dapat menghasilkan energi listrik.
b. Polusi suara
Dalam operasinya turbin angin dapat menimbulkan suara yang berisik sebagai
konsekuensi gerakan mekanis dari baling-baling.
c. Ancaman bagi beberapa spesies fauna
Dalam operasinya PLTB juga dapat mengancam beberapa spesies burung
karena gerakan baling baling. US Fish and Wildlife Servise mencatat 140.000-
500.000 burung mati pertahunnya karena wind turbin.
8
Daftar Pustaka
Difference Between Horizontal and Vertical Axis Wind Turbine. Diakses pada 11 November
2021, dari https://alldifferences.net/difference-between-horizontal-and-vertical-axis-wind-
turbine/
Peraturan Pemerintah tentang Kebijakan Energi Nasional. Diakses pada 11 November 2021,
dari https://www.bpdp.or.id/Peraturan-Pemerintah-Tentang-Kebijakan-Energi-Nasional
PLTB Alternatif Energi Terbarukan di Sulawesi Selatan. Diakses pada 11 November 2021,
dari https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/13477/PLTB-Alternatif-Energi-
terbarukan-di-Sulawesi-Selatan.html
Potensi Energi Angin Indonesia. (2020). Diakses pada 11 November 2021, dari
https://p3tkebt.esdm.go.id/pilot-plan-project/energi_angin/potensi-energi-angin-indonesia-
2020
Sejalan dengan Kebijakan Indonesia bergabung dalam Clean Energy Demand Initiative.
Diakses pada 11 November 2021, dari https://www.esdm.go.id/id/media-center/arsip-
berita/sejalan-dengan-kebijakan-indonesia-bergabung-dalam-clean-energy-demand-initiative