Anda di halaman 1dari 11

MATERI PRESENTASI PLTB & PLTP

MATA KULIAH KONVERSI ENERGI

Kelompok 6 :

1. Sandhy Auliya Ma‘arief 1900022048


2. Bakti Gilang Perbowo 1900022073
3. Muhammad Fathan Fauzan 1900022078
4. Muhamad Ihsan Habibi 1900022082

TEKNIK ELEKTRO B 2019


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
YOGYAKARTA
2019
PLTB
1. Latar Belakang dan Pendahuluan
Energi Minyak Bumi dapat habis dalam waktu 45 tahun lagi jika diekploitasi besar
besaran (menurut Seno Darmanto dan Ireng Sigit A.). Emisi pembuangan yang tidak merusak
lingkungan. Tidak semua energi angin dan panas bumi dapat digunakan sebagai energi untuk
membangkitkan listrik. Menggunakan energi angin untuk menghasilkan listrik

2. Jenis PLTB berdasarkan Turbin angin (baling-baling)


 Turbin angin sumbu horizontal (TASH)

 Turbin angin sumbu vertical (TASV)

 Turbin Angin Vertikal

 Turbin Angin Horizontal

3. Proses Produksi listrik


Angin memutar turbin kemudian mekanik perputaran turbin digunakan untuk
memutar rotor pada generator sehingga dihasilkan tegangan listrik selanjutnya
disimpan ke aki/bateari dan diperbesar melalui tansformator step-up untuk
memperkecil arus. Listrik siap di distribusikan ke pelanggan.
4. Peralatan
1) Blade (turbin)
Pemutar Mototr Listrik dengan dorongan angina (Generator).
2) Rotor
Pisau terhubung bersama sama.
3) Pitch
Pengontrol kecepatan putar motor melalui mengubah arah blade.
4) Brake
Digunakan untuk menjaga putar motor dari dalam turbin.
5) Low Speed Shaft
Poros rotor kecepatan rendah (30-60 rpm).
6) Gear Box
Meningkatkan kecepatan rotasi dari Low Speed Shaft (30-60 rpm) menjadi
1000-1800 rpm.
7) Generator
Mesin Listrik yang dapar mengubah energy mekanik menjadi energy
listrik
8) Controller
Pengontrol motor untuk mengontrol kecepatan angin.
9) Anemometer
Mengukur kecepatan angin.
10) Wind Vane
Sensor arah mata angina
11) Nacelle
Box yang berisi gearbox, generator dan kawan kawannya.
12) High Speed Shaft
Poros rotor kecepatan tinggi (1000-1800 rpm).
13) Yaw Drive
Gear yang menggerakkan yaw turbin.
14) Yaw Motor
Penggerak Yaw Drive.
15) Tower
Menara yang terbuat dari baja tabung, beton, ataupun kisi baja
5. Kapasitas dan Karakteristik
Di seluruh Indonesia, lima unit kincir angin pembangkit berkapasitas masing-masing
80 kilowatt (kW) sudah dibangun. Tahun 2007, tujuh unit dengan kapasitas sama
menyusul dibangun di empat lokasi, masing-masing di Pulau Selayar tiga unit, Sulawesi
Utara dua unit, dan Nusa Penida, Bali, serta Bangka Belitung, masing-masing satu unit.
Energi angin dapat dikonversi menjadi energi listrik. Salah satu caranya adalah
dengan membangun kincir angin. Besar atau kecilnya listrik yang dihasilkan sangat
bergantung pada kecepatan angin tersebut. Kecepatan angin dipengaruhi oleh kekerasan
permukaan dan penghalang, seperti gedung-gedung dan pohon

6. Potensi
Potensi energi angin di Indonesia pada umumnya berkecepatan lebih dari 5 meter per
detik (m/detik). Hasil pemetaan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan)
pada 120 lokasi menunjukkan bahwa beberapa wilayah memiliki kecepatan angin di atas
5 m/detik, masing-masing Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan,
dan Pantai Selatan Jawa. Adapun kecepatan angin 4 m/detik hingga 5 m/detik tergolong
berskala menengah dengan potensi kapasitas 10-100 kW.
Pemanfaatan tenaga angin sebagai sumber energi di Indonesia bukan tidak mungkin
dikembangkan lebih lanjut. Di tengah potensi angin melimpah di kawasan pesisir
Indonesia, total kapasi tas terpasang dalam sistem konversi energi angin saat ini
kurang dari 800 kilowatt.
Menurut Peraturan Presiden Nomor 22 Tahun 2017, Potensi Pembangkit Listrik Tenaga Bayu
yang terbesar ada di Provinsi Nusa Tenggara Timur yaitu sebesar 10.188 MW, sedangkan potensi
kedua dan ketiga terbesar adalah Jawa Timur dan Jawa Barat dengan potensi berturut-turut
sebesar 7.907 dan 7.036 MW. Hal ini disebabkan beberapa faktor, diantaranya adalah ketinggian
gedung dan kepadatan penduduk di provinsi tersebut.
Semakin banyak gedung-gedung pencakar langit dan penduduk yang tinggal di provinsi
tersebut maka potensinya akan semakin rendah. Contohnya Provinsi DKI Jakarta yang memiliki
banyak gedung besar dan penduduk terbanyak di Indonesia yakni 9.988.495 jiwa memiliki
potensi terendah, yaitu hanya 4 MW.

7. Contoh Unit Pembangkit


Pembangkit Listrik Tenaga Bayu Tolo 1 Jeneponto

• Pembangkit listrik ini memiliki 20 Wind Turbine Generator (WTG)

• Tinggi 133 meter

• Panjang baling-baling 63 meter

• Masing-masing generator memiliki

kapasitas 3,6 MW.

1. Keuntungan Energi Angin atau PLTB


o Sumber energi yang terbarukan. Angin merupakan salah satu energi yang terbarukan atau
tidak akan pernah habis seperti minyak bumi, itulah mengapa angin di katakan sebagai energy
terbarukan.
o Tanpa Emisi. Energi angin merupakan energy yang ramah lingkungan dan tidak menimbulkan
emisi. Emisi ini yang berbahaya dan dapat menimbulkan hujan asam atau gas rumah kaca.
o Ramah lingkungan. Salah satu kelebihan dari penggunaan energy ini adalah ramah
lingkungan, dengan tidak mencemari lingkungan disekitar.
o Penggunaan space yang lebih kecil. Energi ini hanya memebutuhkan beberapa meter untuk
membentuk pondasi turbin angin. Dengan space yang lebih kecil maka sisa space nya bisa
digunakan untuk keperluan lainnya seperti pertanian.
Lantas apa saja kelemahannya? Berikut ulasannya.

2. Kelemahan energi angin atau PLTB


o Sukar diprediksi. Angin merupakan energi alam yang sulit diprediksi dan tidak bisa
diandalkan terus-menerus.
o Biaya yang tinggi. Pembangkit listrik Tenaga angina selalu ditempatkn pada tempat
yang jauh dari sumber beban. Namun, diperlukan biaya yang cukup tinggi untuk
membangun tempat tersebut. Dan tentu saja semua itu membutuhkan transmisi
dengan biaya yang cukup tinggi.
o Harga Perawatan yang Tinggi. Selain pembangunan PLTA memerlukan biaya yang
tinggi, biaya perawatan turbin angina juga sangatlah tinggi. Kenapa begitu? Karena
turbin angin memiliki beberapa bagian yang sering rusak seiring berjalannya waktu.
o Ancaman bagi kehidupan hewan. Burung yang terbang bebas, baik itu secara
kelompok maupun individual memiliki kemungkinan untuk tertabrak turbin angin.
Demikianlah kelemahan dan kelebihan PLTA (Pembangkit LIstrik Tenaga Angin).
Namun tetap dibutuhkan alat dan teknisi yang tepat untuk membantu kinerja PLTA
seperti alat anemometer yang mampu menghitung kecepatan arus angin. Bagi Anda
yang sedang mencari alat anemometer ini, Anda bisa menghubungi kami disini untuk
mendapatkan penawaran harga anemometer Kanomax anemometer 6036-0G. Dengan
menghubungi kami, anda juga dapat berkonsultasi terkait produk yang sedang Anda
butuhkan.
PLTP
1. Latar Belakang dan Pendahuluan
Kebutuhan energi primer di Indonesia kini meningkat seiring dengan pertumbuhan
jumlah penduduk dan ekonomi. Hal ini menyebabkan peningkatan pada kebutuhan energi primer dan
listrik. Kebutuhan energi primer tersebut sebagian disuplai oleh energi fosil, yang pada tahun 2003
terdiri dari 54,4% minyak bumi, 26,5% gas alam, 14,1 % batubara dan sisanya adalah energi baru dan
terbarukan.
Saat ini panas bumi (Geotermal) mulai menjadi perhatian dunia. Beberapa pembangkit listrik
bertenaga panas bumi sudah dimanfaatkan di banyak negara seperti Amerika Serikat (AS), Inggris,
Prancis, Italia, Swedia, Swiss, Jerman, Selandia Baru, Australia, Jepang. Bahkan, sejak tahun 2005
AS sudah sibuk melakukan riset di bidang geotermal, yaitu Enhanced Geothermal
Systems (EGS). Saat harga minyak bumi melambung seperti saat ini, panas bumi menjadi salah satu
energi alternatif yang tepat bagi pembangkit listrik di Indonesia. Panas bumi di Indonesia mudah
didapat secara berkelanjutan dalam jumlah besar, tidak terpengaruh cuaca dan jauh lebih murah biaya
produksinya dibandingkan minyak bumi atau batu bara. Untuk menghasilkan 330 megawatt
(MW), pembangkit listrik berbahan dasar minyak bumi memerlukan 105 juta barel minyak bumi,
sementara Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) hanya mengolah sumber panas yang
tersimpan di reservoir perut bumi.
Berdasarkan data Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik
Indonesia, negara ini memiliki potensi energi panas bumi sebesar 27.000 MW yang tersebar di 253
lokasi atau mencapai 40% dari cadangan panas bumi dunia. Dengan kata lain, kita merupakan negara
dengan sumber energi panas bumi terbesar di dunia. Namun, hanya sekitar kurang dari 4% yang baru
dimanfaatkan. Oleh karena itu, untuk mengurangi krisis energi nasional, pemerintah melalui PLN
akan melaksanakan program percepatan pembangunan pembangkit listrik nasional 10.000 MW tahap
ke-II yang salah satu prioritas sumber energi-nya adalah panas bumi (Geothermal).
Selain tenaga panas bumi Indonesia juga mengembangkan pembangkit listrik tenaga angin untuk
mengatasi pemenuhan kebutuhan listrik. Angin, sebagai sumber yang tersedia di alam dapat
dimanfaatkan sebagai salah satu sumber energi listrik. Angin merupakan sumber energi yang tidak
ada habisnya sehingga pemanfaatan sistem perubahan energi angin akan berdampak positif terhadap
lingkungan.
2. Jenis-Jenis PLTPB dan Proses
a. Dry Steam Geothermal Power Plant

b. Flash Steam Geothermal Power Plant


c. Binary Cycle Geothermal Power Plant

3. Peralatan
 Steam Receiving Header : Tabung untuk pengumpul uap sebelum ke turbin
 Vent Structure : Pelepas Uap Yng telah di dinginkan
 Separator : Pemisah zat padat, silica, bintik bintik air, dan zat lain yang bercampur
dengan uap
 Demister : Mengeliminasi butiran air yang terbawa uap
 Turbin : Penerima tekanan uap sebagai energi mekanik
 Generator : Pengubah energi mekanik menjadi energi listrik
 Transformator Step up : Peninggi tegangan dari generator
 Kondensor : Alat pengubah uap menjadi zat cair
 Cooling Water Pump : Pompa pendingin air kondensat ke cooling tower
 Cooling Tower : Menara pendingin dan udara yang masih ada di keluarkan

4. Kapasitas dan Karakteristik


Tahun 1983 : Indonesia membuat pembangkit tenaga panas bumi (PLTP Bumi) unit
1 dengan kapasitas 30 Mega watt
Tahun 1987 : Menambah unit 2 dan 3 masing masing 55 Mega watt
Tahun 2008 : Penambahan unit 4 dengan kapasoitas 60 Mega watt
Tahun 2015 : Unit 5 dengan kapsitas 35 Mega watt
Energi raksasa bumi Energi geotermal adalah energi panas yang terkandung
dalam fluida air (bisa dalam uap, cair, atau campuran keduanya) yang berada pada
kedalaman lebih dari 1 kilometer di bawah permukaan bumi. Fluida panas ini
memiliki temperatur dan tekanan yang tinggi. Energi geotermal ini berasal dari
sistem geotermal yang ada di bumi , yaitu sistem yang terdiri dari: batuan panas
(sumber panas) pada kedalaman lebih dari 3 km, batuan rekahan yang mengandung
reservoir fluida berada di atas batuan panas, dan batuan penudung yang biasanya
berupa lempung ubahan yang menyelimuti reservoir. Kita bisa mengenali keberadaan
sistem geotermal dengan tanda-tanda yang tampak di permukaan bumi, seperti mata
air panas, semburan uap, lumpur panas, sublimasi belerang, dan batuan
ubahan/alterasi akibat pemanasan yang dilakukan fluida hidrotermal.
Kapasitas pembangkit listrik tenaga panas bumi
Kapasitas Kapasitas Kapasitas
Persentase(%)
(MW) (MW) (MW)
Terhadap
Negara 2007[7] 2010[31]
Produksi
2012
Nasional
Amerika
2.687 3.086 0,30
Serikat
Filipina 1.969,7 1.904 27,00
Indonesia 992 1.197 3,70
Meksiko 953 958 3,00
Italia 810,5 843 1,50
Selandia
471,6 628 10,00
Baru
Islandia 421,2 575 30,00
Jepang 535,2 536 0,10
El
204,4 204 25,00
Salvador
Kenya 128,8 167 11,20
Kosta
162,5 166 14,00
Rika
Turki 38 94 162 0,30
5. Potensi

Menurut badan pusat statistik indoneisa tentang energi listrik yaitu


permintaan dan penggunaan listrik dari tahun ketahun meningkat sedangkan yang
ketersedia sumber daya listrik hanya itu-itu saja, hal ini perlu ada solusinya
Solusinya adalah mengoptimalisai energi yang tersedia sehingga sumber enegi
tersebut menjadi berkelanjutan. Sebenarnya kita tidak perlu takut, risau, galua, karena
Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alamnya. Yang mana sumber
daya alam ini menjadi solusi untuk permaslahan tadi salah satu sumber daya alam
Indonesia sebagai solusi dari permaslahan ini adalah energi panas bumi. Panas bumi
adalah sumber daya alam yang mana tidak semua negara memiliki potensi panas bumi
seperti Indonesia

Potensi : - Indonesia menjadi penyumbang energi panas bumi terbesar ketiga


didunia setelah negara Amerika dan Filipina
- Indoneisa terletak di kerangka tektonik yang salah satu paling aktif di
dunia yang menjadikan sebagai Negara paling kaya dengan potensi 29
ribu giga watt
- Data dari kementrian ESDM menunjukkan bahwa potensi 40% panas
bumi berada di Indonesia dan hanya 4 % yang telah dimannfatakan.
Dengan potensi yang begitu besar dan pengembangan PLTP yang
cukup signifikat beberapa tahun lagi Indonesia bisa menjadi
penyumbang panas bumi terbesar di dunia
- Indonesia memiliki potensi panas bumi 29.000 mega watt saat ini
tetapi baru digunkan 1.600 mega watt atau baru 5%
6. Kelebihan Energi Geothermal (Panas Bumi)
Pemanfaatan energi geothermal atau panas bumi sebagai salah satu sumber energi
alternatif diyakini mempunyai berbagai keuntungan dan kelebihan. Di antara kelebihan dan
keuntungan pemanfaatan energi geothermal tersebut adalah :
1. Panas bumi (geothermal energy) merupakan salah satu sumber energi paling bersih. Jauh
lebih bersih dari sumber energi fosil yang menimpulkan polusi atau emisi gas rumah
kaca.
2. Geothermal merupakan jenis energi terbarukan yang relatif tidak akan habis. Sumber
energi ini terus-menerus aktif akibat peluruhan radioaktif mineral.
3. Energi Geothermal ramah lingkungan yang tidak menyebabkan pencemaran
(baik pencemaran udara, pencemaran suara, serta tidak menghasilkan emisi karbon dan
tidak menghasilkan gas, cairan, maupun meterial beracun lainnya).
4. Panas bumi (geothermal energy), dibandingkan dengan energi alternatif lainnya seperti
tenaga surya dan angin, bersifat konstan sepanjang musim. Di samping itu energi listrik
yang dihasilkan dari geothermal tidak memerlukan solusi penyimpanan energi (energy
storage) karena dapat dihasilkan sepanjang waktu.
5. Untuk memproduksi energi geothermal membutuhkan lahan dan air yang minimal, tidak
seperti misalnya pada energi surya yang membutuhkan area yang luas dan banyak air
untuk pendinginan. Pembangkit panas bumi hanya memerlukan lahan seluas 3,5
kilometer persegi per gigawatt produksi listrik. Air yang dibutuhkan hanya sebesar 20
liter air tawar per MW / jam.

7. Kekurangan Energi Geothermal (Panas Bumi)


Selain memiliki kelebihan, energi geothermal pun memiliki kekurangan. Di antara
kekurangan energi geothermal adalah :
1. Biaya modal yang tinggi. Pembangunan pembangkit listrik geothermal memerlukan biaya
yang besar terutama pada eksploitasi dan pengeboran.
2. Pembangkit listrik tenaga panas bumi hanya dapat dibangun di sekitar lempeng tektonik
di mana temperatur tinggi dari sumber panas bumi tersedia di dekat permukaan.
3. Pembangunan pembangkit listrik geothermal diduga dapat mempengaruhi kestabilan
tanah di area sekitarnya.
Itulah kelebihan dan kekurangan dari energi geothermal (panas bumi). Salah satu sumber
energi terbarukan yang seharusnya mulai dilirik dan dimanfaatkan, terutama untuk
menggantikan sumber energi konvensional, sumber energi berbahan fosil. Apalagi potensi
energi ini di Indonesia mencapai 28.994 MWe (megawatt listrik) yang jika dikonversi dengan
BBM setara lebih dari 200 milyar barrel minyak

Anda mungkin juga menyukai