Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH ENERGI TERBARUKAN

“ENERGI ANGIN”

Kelompok 3

Dwi Setyono
Maretha Nadya Rahayu
Muttya Nachdayanti
Rohita Amalia

Mata Pelajaran :
Fisika

SMAN 1 Cikampek
Jl. Ir. H. Djuanda, Kotabaru, Karawang
Kata Pengantar

Puji syukur kita sampaikan kepada Allah SWT atas selesainya tugas makalah
kami mengenai “Energi Terbarukan” bidang energi angin. Makalah ini bertujuan
untuk menyampaikan informasi mengenai energi terbarukan di bidang energi angin.
Kami berharap makalah ini dapat berguna untuk menambah wawasan
mengenai energi terbarukan. Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak
terdapat kekurangan di dalamnya. Oleh karena itu, kami juga berkenan atas kritik
dan saran dari para pembaca yang dapat membangun makalah ini agar dapat lebih
baik lagi.
Kami juga menyampaikan permohonan maaf atas kekurangan yang ada dan
semoga makalah ini dapat digunakan sebaik-baiknya.

Kotabaru, Karawang

Februari 2015

i
Daftar Isi

Kata Pengantar ........................................................................................................... i


Daftar Isi ..................................................................................................................... ii
Pendahuluan .............................................................................................................. 1
Isi ............................................................................................................................... 2
Penutup ..................................................................................................................... 4
Daftar Pustaka ........................................................................................................... 5

ii
BAB 1
Pendahuluan

Energi adalah suatu kemampuan untuk melakukan pekerjaan. Energi amat


dibutuhkan dalam kelangsungan hidup umat manusia. Energi hadir disetiap segi
kehidupan atau kegiatan manusia. Energi terbagi dalam 2 jenis, yaitu :

 Sumber energi yang dapat diperbaharui


 Sumber energi yang tidak dapat diperbaharui

Sumber energi yang tidak dapat diperbaharui memiliki andil yang lebih
dominan dibandingkan dengan energi yang dapat diperbaharui. Hal ini yang
menyebabkan manusia bergantung pada energi yang bersumber tidak dapat
diperbaharui padahal energi jenis ini sangat terbatas keberadaannya di alam.

Manusia mulai sadar bahwa jika sumber energi yang tidak dapat diperbaharui
itu habis, sementara belum ditemukan energi yang dapat menggantikannya, maka
kehidupan manusia di muka bumi ini akan terancam. Manusia mulai gencar
mengampanyekan penggunaan energi terbarukan. Energi yang lebih ramah
lingkungan dan keberadaannya di alam hampir tidak dapat habis.

Energi terbarukan yang paling banyak dimanfaatkan adalah sebagai


pembangkit tenaga listrik. Padahal masih banyak manfaat-manfaat lainnya yang
dapat dihadirkan energi terbarukan.

Namun, permasalahan yang timbul adalah sulitnya mengolah energi


terbarukan dan tidak dapat menghasilkan energi yang banyak. Selain itu,
kepahaman khalayak banyak juga masih sangat kurang mengenai energi
terbaharukan.

1
BAB 2
ISI

Energi angin juga menjadi pilihan alternatif sebagai energi pengganti bahan
bakar fosil, yang disediakan alam secara gratis. Energi angin tersedia dalam jumlah
tidak terbatas, selama bumi masih memiliki cadangan udara. Energi tersebut
dihasilkan oleh angin yang menggerakkan kincir angin ukuran raksasa. Biasanya
kincir angin sebagai penghasil energi diletakkan pada wilayah tertentu dengan
tingkat intensitas angin yang tinggi. 
Untuk menggerakan blade / baling-baling agar bisa berputar saja harus
memiliki kecepatan angin 2 meter/detik dan untuk menghasilkan listrik yang stabil
sesuai kapasitas generatornya rata-rata 6 s/d 10 meter/detik.
Pembangkit ini bisa digunakan untuk skala kecil, menengah dan besar karena
arus yang dihasilkan dalam 1 jam lebih besar serta membutuhkan investasi yang
lebih murah ketimbang PLTS .Daerah yang cocok digunakan pembangkit ini adalah
daerah pantai, pesisir, pegunungan.
Kincir angin merupakan sumber energi alternatif yang ramah lingkungan.
Awal mulanya kincir angin digunakan pada zaman babilonia untuk penggilingan
padi.
Penggunaan teknologi modern dimulai sekitar tahun 1930, diperkirakan ada
sekitar 600.000 buah kincir angin untuk berbagai keperluan. Saat ini kapasitas daya
yang dihasilkan kincir angin skala industri antara 1 – 4 mw.
Prinsip kerja Turbin Angin adalah mengubah energi kinetik angin menjadi
energi mekanik putaran poros. Energi mekanik poros biasanya dimanfaatkan untuk
membangkitkan listrik menggunakan suatu generator. Energi listrik sifatnya sangat
fleksibel. Energi ini dapat digunakan untuk penerangan, menggerakkan mesin-mesin
industri, transportasi, dan masih banyak lagi.

Cara Kerja Kincir Angin

 Angin akan meniup bilah kincir angin sehingga bilah bergerak


 bilah kincir angin akan memutar poros didalam nacelle
 Poros dihubungkan ke gearbox, di gearbox kecepatan perputaran poros
ditingkatakan dengan cara mengatur perbandingan roda gigi dalam gearbox
 gearbox dihubungkan ke generator. Generator merubah energi mekanik
menjadi energi listrik
 dari generator energi listrik menuju transformer untuk menaikan tegangannya
kemudian baru didistribusikan ke konsumen

2
Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Angin/Bayu (PLTB)
Angin adalah salah satu bentuk energi yang tersedia di alam, Pembangkit
Listrik Tenaga Angin mengkonversikan energi angin menjadi energi listrik dengan
menggunakan turbin angin atau kincir angin. Cara kerjanya cukup sederhana, energi
angin yang memutar turbin angin, diteruskan untuk memutar rotor pada generator
dibagian belakang turbin angin, sehingga akan menghasilkan energi listrik. Energi
Listrik ini biasanya akan disimpan kedalam baterai sebelum dapat dimanfaatkan.
Angin kelas 3 adalah batas minimum dan angin kelas 8 adalah batas
maksimum energi angin yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan energi listrik.
Pemanfaatan energi angin merupakan pemanfaatan energi terbarukan yang paling
berkembang saat ini.
Berdasarkan data dari WWEA (World Wind Energy Association), sampai
dengan tahun 2007 perkiraan energi listrik yang dihasilkan oleh turbin angin
mencapai 93.85 GigaWatts, menghasilkan lebih dari 1% dari total kelistrikan secara
global. Amerika, Spanyol dan China merupakan negara terdepan dalam
pemanfaatan energi angin. Diharapkan pada tahun 2010 total kapasitas pembangkit
listrik tenaga angin secara glogal mencapai 170 GigaWatt.
Di tengah potensi angin melimpah di kawasan pesisir Indonesia, total
kapasitas terpasang dalam sistem konversi energi angin saat ini kurang dari 800
kilowatt. Di seluruh Indonesia, lima unit kincir angin pembangkit berkapasitas
masing-masing 80 kilowatt (kW) sudah dibangun. Tahun 2007, tujuh unit dengan
kapasitas sama menyusul dibangun di empat lokasi, masing-masing di Pulau
Selayar tiga unit, Sulawesi Utara dua unit, dan Nusa Penida, Bali, serta Bangka
Belitung, masing-masing satu unit. Mengacu pada kebijakan energi nasional, maka
pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) ditargetkan mencapai 250 megawatt (MW)
pada tahun 2025.
Tenaga angin telah lama dimanfaatkan di tanah air kita sejak ratusan
mungkin ribuan tahun yang lalu, khususnya untuk menggerakkan kapal layar sampai
sekarang, dan yang banyak kita lihat sekarang digunakan dalam tambak-tambak
ikan di tepi pantai untuk menggerakkan baling-baling (atau turbin angin) untuk
menjalankan memompaan air. Namun baiklah kalau kita di Indonesia mulai
mempopulerkan PTLTA, khususnya ukuran kecil. PTLTA ukuran kecil adalah istilah
yang biasanya diberikan kepada unit 50 KW atau lebih kecil.
Tempat-tempat terpencil yang biasanya menggunakan diesel-generator dapat
menggantikannya atau menambahkannya dengan PTLTA ukuran kecil ini.

Kelemahan Pembangkit Listrik Tenaga Angin/Bayu (PLTB)

Kelemahan yang datang dengan diterapkannya energi angin sebagai


pembangkit listrik antara lain :
 Kecepatan angin yang tak tentu.
 Polusi suara dari bunyi baling-baling.
 Resiko gangguan cuaca. 3
Bab 3
Penutup

Kesimpulan :
 Keuntungan utama dari penggunaan pembangkit listrik tenaga angin secara
prinsipnya adalah disebabkan karena sifatnya yang terbarukan. Hal ini berarti
eksploitasi sumber energi ini tidak akan membuat sumber daya angin yang
berkurang seperti halnya penggunaan bahan bakar fosil.
  Pembangkit Listrik Tenaga Angin juga berdampak terhadap lingkungan sekitar,
dampak yang paling jelas adalah dambak visual,karena pembangkit istrik ini
membutuhkan tempat yang luas untuk skala besar.
  Ramah lingkungan- keuntungan terpenting dari tenaga angin adalah
berkurangnya level emisi karbon dioksida penyebab perubahan ikilm. Tenaga
ini juga bebas dari polusi yang sering diasosiasikan dengan pembangkit listrik
berbahan bakar fosil dan nuklir. 
  Penggunaan energi konvensional tenaga angin merupakan alternative sumber
energi yang efektif apabila digunakan ditempat yang mempunyai sumber daya
angin tinggi.

4
Daftar Pustaka

http://semuaada07.blogspot.com
www.kincirangininfo.com
www.google.co.id

Anda mungkin juga menyukai