Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

BAB 10
TEKNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN

GURU PEMBIMBING :
Fitri Noorikhlas, MPd

DISUSUN OLEH :
Dzikri Nugraha

KELAS IX - A
SMP NEGERI 1 CILAWU
TAHUN AJARAN 2023/2024
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan nikmat, taufik, serta hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah
tentang keberagaman dengan tepat pada waktu.

Makalah ini kami buat dengan tujuan untuk memenuhi nilai tugas IPA. Tak hanya itu,
kami juga berharap makalah ini bisa bermanfaat untuk penulis pada khususnya dan pembaca
pada umumnya. Walaupun demikian, kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih
banyak kekurangan. Maka dari itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran untuk
kesempurnaan makalah ini.

Akhirnya kata, kami berharap semoga makalah IPA ini bisa memberikan informasi dan ilmu
yang bermanfaat bagi kita semua. Kami juga mengucapkan terima kami kepada para pembaca
yang telah membaca makalah ini hingga akhir
BAB 1
PENDAHULUAN
Latar Belakang

perkembangan zaman makadibentuklah teknologi-teknologi yang ramah lingkungan.


Teknologi ramahlingkungan disini dimaksudkan bahwa dengan adanya teknologi yang
semakincanggih juga akan memperbaiki keadaan lingkungan dengan tanpa adanya efekyang
timbul karena adanya teknologi tersebut.

Rumusan Makalah:

Apa yang disebut dengan ramah lingkungan?


Apa saja sumber alternative untuk masa depan?

Tujuan Makalah:

Mengetahui pengertian Teknologi ramah lingkungan.

Mempelajari apa itu ramah lingkungan.


BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Prinsip Teknologi Ramah Lingkungan

Teknologi ramah lingkungan adalah teknologi yang dirancang untuk meminimalkan


dampak negatif terhadap lingkungan dan mendukung pengelolaan sumber daya alam yang
berkelanjutan. Teknologi ini memiliki tujuan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca,
menghemat energi, mengurangi limbah dan polusi, serta mempromosikan penggunaan sumber
daya alam yang terbarukan.Ada 6 prinsip-prinsip teknologi ramah lingkungan mencakup
beberapa hal sebagai berikut:

1.Refine, yang berarti menggunakan bahan yang ramah lingkungan serta melalui proses yang
lebih aman dari teknologi sebelumnya.
2.Reduce, yang berarti mengurangi jumlah limbah dengan cara mengoptimalkan penggunaan
bahan.
3.Reuse, yang berarti memakai kembali bahan-bahan yang tidak terpakai atau sudah berupa
limbah dan diproses dengan cara yang berbeda.
4.Recycle, yang berarti hampir sama dengan reuse, hanya saja recycle menggunakan kembali
bahan-bahan atau limbah dan diproses dengan cara yang sama.
5.Recovery, yang berarti pemanfaatan material tertentu dari limbah untuk diproses demi
keperluan yang lain.
6.Retrieve Energy, yang berarti penghematan energi dalam suatu proses produksi.

B. Aplikasi Teknologi Ramah Lingkungan

Teknologi Ramah Lingkungan telah diterapkan dalam berbagai bidang antara lain bidang energy,
transportasi, lingkungan, dan industri
1. Teknologi Ramah Lingkungan Bidang energi

a.Bahan Bakar dari Tumbuhan ( Biofuel )

dengan menggunakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui. Biofuel, berasal dari
bahan-bahan organik namun berbeda dengan bahan bakar fosil. Keduanya memang berasal dari
bahan-bahan organik tetapi biofuel dapat
diolah lang Biofuel merupakan teknologi
penyediaan energi alternatif sung dari bahan
organik seperti tumbuh-tumbuhan sedangkan
bahan bakar fosil berasal dari hewan atau
tumbuhan yang telah mati selama jutaan tahun
yang lalu. Ada dua jenis biofuel yaitu dalam
bentuk etanol dan biodiesel.

Etanol merupakan salah satu jenis


alkohol yang dapat dibuat dengan fermentasi karbohidrat atau reaksi kimia gas alam,bentuk
Etanol yaitu (C² H² OH ) dan biodiesel. Beberapa tumbuhan yang mengandung karbohidrat
tinggi seperti jagung, sorgum, atau singkong biasanya digunakan untuk menghasilkan etanol.
Sedangkan biodiesel merupakan bahan bakar alami yang biasanya diperoleh dari lemak nabati.

Berbeda dengan biodiesel, Biodiesel adalah minyak dari tumbuhan atau hewan yang dipakai
sebagai alternatif pengganti solar untuk armada dengan mesin diesel. Biodiesel berasal dari
bahan baku minyak sawit mentah (Crude Palm Oil), minyak jarak, minyak nyamplung, minyak
kelapa, minyak ikan hingga Palm Fatty Acid Distillate (PFAD).

Karena sifat fisiknya sama dengan minyak solar, biodiesel dapat digunakan untuk menggantikan
solar sebagai bahan bakar mesin diesel. Biodiesel tidak memiliki kandungan bahan bakar minyak
bumi, tapi dapat dicampur sesuai perbandingan tertentu
b. Biogas
Biogas merupakan jenis bahan bakar alternatif yang saat ini sudah banyak digunakan sebagai
bahan bakar untuk kebutuhan rumah tangga di Indonesia. Biogas diperoleh dari proses
fermentasi bahan organik oleh bakteri anaerob (bakteri yang hidup di lingkungan tanpa oksigen).
Bakteri anaerob tersebut akan mengubah zat organik menjadi gas metana (CH4) sebesar 75%,
dan gas lainnya seperti karbondioksida, hidrogen, dan hidrogen sulfida. Namun demikian, gas
yang digunakan sebagai sumber bahan bakar adalah gas metana. Bahan organik yang paling
sesuai untuk produksi biogas adalah bahan organik yang berbentuk padat, cair, dan homogen.
Saat ini kotoran dan urin hewan ternak menjadi pilihan yang sesuai untuk produksi biogas.

c.Sel Surya ( Solar Cell )


Ketika cahaya matahari melalui panel surya, cahaya menghasilkan emisi elektron pada
komponen panel. Elektron ini kemudian dihubungkan dengan sistem tertentu sehingga dihasilkan
listrik yang selanjutnya dialirkan dan disimpan pada baterai sehingga dapat digunakan pada saat
mendung atau malam hari. Energi yang lebih juga dapat digunakan untuk menggerakkan pompa
yang memompa udara ke dalam lubang besar dalam tanah. Udara ini memiliki tekanan yang
tinggi sehingga ketika dilepaskan dapat memutar turbin dan menghasilkan listrik. Pada umumnya
sel surya ini memiliki ukuran yang tipis (hampir sama dengan selembar kertas) mampu
menghasilkan listrik. Panel surya memiliki beberapa keunggulan, di antaranya tidak
menghasilkan emisi gas rumah kaca, mampu menghasilkan energi cukup besar, dan mudah
dipasang atau dipindahkan atau dikembangkan. Meskipun memiliki banyak keunggulan, panel
surya juga memiliki beberapa kekurangan, di antaranya adalah membutuhkan sistem
penyimpanan listrik dan komponen pada panel surya ini termasuk jenis sampah yang berbahaya
sehingga harus didaur ulang dengan ini masalah yang muncul dalam penerapan teknologi ini
yaitu tingginya harga produksi dari

d.Pembakit Listrik Tenaga Air ( Hydropower )

Pembangkit Listrik Tenaga Air atau yang biasanya disingkat PLTA adalah pembangkit
listrik yang memanfaatkan air dengan mengubahnya dari energi potensial dan energi kinetik air.
Pengertian PLTA menurut Peraturan Menteri Perindustrian RI Nomor: 54/MIND/PER/3/2012
tentang Pedoman Penggunaan Produk dalam Negeri Untuk Pembangunan Infrastruktur
Ketenagakerjaan adalah pembangkit yang mentransformasi energi potensial menjadi energi yang
memiliki kecepatan yang dikenal dengan energi kinetik air sehigga menghasilkan energi listrik.

Prinsip kerja dari pembangkit listrik ini adalah pada dasarnya mengubah energi potensial
atau energi gravitasi air menjadi energi listrik. Air yang telah dibendung menghasilkan energi
potensial karena turun ke turbin oleh gaya gravitasi. Saat air mengenai turbin, energi
potensialnya berubah menjadi energi kinetik dan menghasilkan kecepatan untuk memutar turbin
dan diubah menjadi energi mekanik. Lalu turbin akan berputar dan menuruskan putarannya ke
generator. Energi mekanik yang dihasilkan oleh turbin akan dikonversi oleh generator menjadi
energi listrik. Listrik tersebut melalui power supply akan disambungkan ke kabel-kabel yang
telah terhubung oleh pengguna.

Kabel-kabel tersebut telah diatur pada sutet agar bisa meneruskan energi listrik ke
konsumen yang akan dipakai untuk keperluan sehari-hari. Hasil sampingan dari pembangkit
listrik ini berupa air yang seterusnya akan dialirkan ke sungai dan bisa kembali dimanfaatkan
oleh warga. Sehingga

dapat disimpulkan untuk efisiensi dan efektivitas dalam menghasilkan energi listrik
adalah dengan meningkatkan energi potensial air yang akan memutar turbin lebih cepat sehingga
menghasilkan energi listrik oleh generator.

e. Pembakit Listrik Tenaga Pasang Surut Air Laut dan Ombak ( Ocean
Power )

Listrik dapat pula dihasilkan dari aliran air yang berasal dari pasang surut air laut dan ombak. Di
beberapa pantai dan muara, level ketinggian air dapat naik atau turun hingga 6 meter bahkan
lebih. Bendungan dibangun melintasi bibir pantai dan muara untuk mengambil energi pada aliran
air laut ini untuk digunakan sebagai hydropower. Saat ini masih sedikit negara yang menerapkan
teknologi ini. Salah satu daerah yang sudah ini disebabkan pembangunan teknologi ini
membutuhkan biaya yang sangat besar, alat mudah rusak akibat korosi oleh air laut dan badai,
serta di dunia hanya sedikit daerah yang cocok untuk dibangun teknologi ini.

f.Pembangkit Listrik Tenaga Angin ( Wind Power )

Tidak seperti minyak dan batubara, angin tersebar luas dan tidak pernah habis, dan
pembangkit listrik tenaga angin sangatlah bebas polusi. Pembangkit listrik ini dapat dibangun
dikembangkan lebih besar lagi jika diperlukan. Pembangkit listrik tenaga angin merupakan cara
paling murah untuk menghasilkan listrik. Jika teknologi ini diterapkan di Indonesia diperkirakan
Indonesia tidak akan kekurangan listrik, bahkan listrik di Indonesia akan berlebih. Indonesia
sudah mulai mencoba membangun pembangkit listrik tenaga angin, misalnya di Nusa Penida,
yaitu suatu pulau kecil di Selatan
menerapkan yaitu di kota La Rance, Perancis. Hal pulau Bali dan juga di Nusa Tenggara
Timur.
Aplikasi Teknologi Ramah Lingkungan bidang Lingkungan Dalam bidang lingkungan
aplikasi teknologi ramah lingkungan antara lain biopori, fitoremediasi,
toilet pengompos, dan teknologi pemurnian air.

g.Geotermal
Energi panas bumi (atau energi geothermal) adalah sumber energi yang relatif ramah lingkungan
karena berasal dari panas dalam bumi. Air yang dipompa ke dalam bumi oleh manusia atau
sebab-sebab alami (hujan) dikumpulkan ke permukaan bumi dalam bentuk uap, yang bisa
digunakan untuk menggerakkan turbin-turbin untuk memproduksi listrik. Biaya eksplorasi dan
juga biaya modal pembangkit listrik geotermal lebih tinggi dibandinkan pembangkit-pembangkit
listrik lain yang menggunakan bahan bakar fosil. Namun, setelah mulai beroperasi, biaaya
produksinya rendah dibandingkan dengan pembangkit-pembangkit listrik berbahan bakar fosil.

h.Fuel Cell dan Hydrogen Power


Sel bahan bakar hidrogen dan baterai keduanya merupakan sel elektrokimia. Masing-masing
memiliki dua elektroda yang bersentuhan dengan bahan yang dapat menghantarkan ion, yang
disebut elektrolit. Satu elektroda adalah anoda dan yang lainnya adalah katoda. Dalam sel bahan
bakar hidrogen, elektron dilepaskan dari hidrogen yang disuplai ke anoda, sedangkan dalam
baterai, elektron dilepaskan dari bahan di anoda itu sendiri. Karena elektroda baterai secara aktif
berpartisipasi dalam konversi energi kimia menjadi energi listrik, lama kelamaan hal ini dapat
menimbulkan efek merusak pada elektroda dan juga pada efektivitas baterai. Berbeda dengan
baterai, elektroda dalam sel bahan bakar hidrogen relatif stabil karena bertindak sebagai katalis
dalam pelepasan atau penerimaan elektron dan tidak mengalami perubahan kimia selama proses
ini.
Ketika hidrogen murni digunakan sebagai bahan bakar, satu-satunya produk sampingan yang
dihasilkan dari sel bahan bakar adalah air murni dan panas. Hal ini membuat sel bahan bakar
berpotensi menjadi perangkat yang sangat efisien dengan dampak lingkungan yang minimal.
Seringkali kedua produk sampingan ini dapat dimanfaatkan. Misalnya, panas dapat digunakan
dimanapun pasokan panas diperlukan. Sel bahan bakar telah digunakan dalam pesawat luar
angkasa NASA sejak program Gemini pada tahun 1960-an dan bahkan saat ini sel bahan bakar
menyediakan listrik dan air minum bagi para astronot dalam penerbangan Pesawat Ulang Alik.

Karena hidrogen tidak terjadi secara alami di lingkungan, bahan bakar hidrogen harus berasal
dari zat lain yang mengandung hidrogen seperti metanol, bensin, gas alam, dan air. Gas hidrogen
disuplai ke anoda sel bahan bakar. Anoda dilapisi dengan platina, yang bertindak sebagai katalis
untuk memecah hidrogen menjadi proton dan elektron. Jika suatu rangkaian dihubungkan antara
anoda dan katoda maka elektron dapat bergerak melalui rangkaian dan memberikan daya ke
beban apa pun yang dihubungkan sebagai bagian dari rangkaian.

Reaksi di anoda:

2H 2 → 4H + + 4e −

Ini adalah contoh reaksi oksidasi.


Aliran elektron melalui beban merupakan arus listrik yang dihasilkan oleh sel bahan bakar.

Ion hidrogen (proton) yang dihasilkan dari hidrogen di anoda bergerak melalui elektrolit dalam
sel bahan bakar ke katoda. Oksigen yang disuplai ke katoda bereaksi dengan ion hidrogen dan
elektron yang datang melalui sirkuit eksternal untuk menghasilkan air dan panas, yang keduanya
dikeluarkan dari sel bahan bakar.

Reaksi di katoda:

O 2 + 4H + + 4e − → 2H 2 O

Ini adalah contoh reaksi reduksi.

2.Teknologi Ramah Lingkungan Bidang Transportasi

Dalam bidang transportasi aplikasi teknologi ramah lingkungan dapat diterapkan pada kendaraan
hidrogen, mobil surya, dan mobil listrik:

a.Kendaraan Hidrogen (Hydrogen Vhicle)

Kendaraan hidrogen adalah kendaraan yang mempergunakan gas hidrogen sebagai bahan
bakarnya. Kendaraan ini tidak terbatas pada mobil saja, melainkan telah ada pesawat udara yang
menggunakan hidrogen sebagai bahan bakarnya.

Pada prinsipnya kendaraan hidrogen menggunakan sebuah alat yang dinamakan fuel cell atau sel
bahan bakar yang membutuhkan gas hidrogen dan oksigen untuk menghasilkan listrik setelah
melalui sebuah melalui proses reaksi kimia terlebih dahulu pada alat tersebut. Itulah sebabnya
pada kendaraan hidrogen biasanya terdapat tabung gas yang berfungsi layaknya tangki bensin
pada mobil biasa. Hasil dari reaksi kimia pada alat ini hanyalah uap air. Jadi bisa dibilang
kendaraan hidrogen adalah kendaraan yang sangat ramah lingkungan.
Kelebihan kendaraan hidrogen dibandingkan dengan kendaraan listrik yaitu mampu
beroperasi dengan jarak tempuh yang lebih jauh dibandingkan dengan mobil listrik biasa karena
tidak bergantung sepenuhnya pada baterai melainkan pada kapasitas tabung gas yang
dimilikinya.

Pada dasarnya kendaraan seperti ini ramah lingkungan karena tidak menggunakan bahan bakar
konvensional seperti minyak yang biasanya akan menimbulkan polusi dan efek rumah kaca.

Bentuk kendaraan hydrogen :


Kendaraan dengan mesin pembakaran dalam, merupakan kendaraan yang menggunakan
bahan bakar hidrogen seperti halnya mesin pembakaran dalam yang menggunakan bahan bakar
gas.

b.Mobil Surya (Solar Car)

Mobil tenaga surya adalah kombinasi cerdik antara aerodinamis, konversi energi bersih,
dan hukum gerak. Produk akhirnya adalah alat transportasi yang meninggalkan jejak minimal.
Selain itu, ini menghemat lingkungan serta biaya moneter.

Panel surya dengan sel Fotovoltaik internal membantu mengubah tenaga surya menjadi
listrik yang dapat digunakan dan dapat disimpan dalam baterai. Oleh karena itu, kita dapat
menggunakan baterai ini sebagai bahan bakar yang kita perlukan untuk menjalankan kendaraan.

Perbedaan Utama antara Mobil Tenaga Surya dan Mobil Standar


Mobil standar dilengkapi dengan Mesin Pembakaran Internal untuk mengoperasikan
kendaraan. ICE menggunakan bahan bakar seperti Bensin, Solar, Bensin, dll untuk menghasilkan
energi yang dibutuhkan untuk pergerakan kendaraan. Panas yang dihasilkan dari pembakaran
bahan bakar ini membantu pergerakan piston mesin sehingga mengakibatkan terjadinya
pergerakan.

Namun, Bensin, solar, dll adalah bahan bakar fosil yang menghasilkan sejumlah besar
gas senyawa karbon tambahan seperti Karbon Monoksida dan Nitrogen Oksida di antara
beberapa gas lainnya. Sisa-sisa gas ini bersama dengan polutan dalam bahan bakar fosil adalah
penyebab meningkatnya polusi udara di seluruh dunia.

Prinsip Kerja Mobil Tenaga Surya


Mobil tenaga surya memiliki panel surya yang dirancang khusus untuk dipasang pada
permukaan yang menerima sinar matahari maksimal, yang umumnya berada di atap. Sel
fotovoltaik pada panel surya terdiri dari Silikon dan paduan kombinasi gas Galium dan Indium
serta Nitrogen.

c.Mobil Listrik (Electric Car)

Mobil tenaga surya adalah kombinasi cerdik antara aerodinamis, konversi energi bersih,
dan hukum gerak. Produk akhirnya adalah alat transportasi yang meninggalkan jejak minimal.
Selain itu, ini menghemat lingkungan serta biaya moneter.

Panel surya dengan sel Fotovoltaik internal membantu mengubah tenaga surya menjadi
listrik yang dapat digunakan dan dapat disimpan dalam baterai. Oleh karena itu, kita dapat
menggunakan baterai ini sebagai bahan bakar yang kita perlukan untuk menjalankan kendaraan.
Perbedaan Utama antara Mobil Tenaga Surya dan Mobil Standar
Mobil standar dilengkapi dengan Mesin Pembakaran Internal untuk mengoperasikan kendaraan.
ICE menggunakan bahan bakar seperti Bensin, Solar, Bensin, dll untuk menghasilkan energi
yang dibutuhkan untuk pergerakan kendaraan. Panas yang dihasilkan dari pembakaran bahan
bakar ini membantu pergerakan piston mesin sehingga mengakibatkan terjadinya pergerakan.
Namun, Bensin, solar, dll adalah bahan bakar fosil yang menghasilkan sejumlah besar
gas senyawa karbon tambahan seperti Karbon Monoksida dan Nitrogen Oksida di antara
beberapa gas lainnya. Sisa-sisa gas ini bersama dengan polutan dalam bahan bakar fosil adalah
penyebab meningkatnya polusi udara di seluruh dunia
.
Prinsip Kerja Mobil Tenaga Surya
Mobil tenaga surya memiliki panel surya yang dirancang khusus untuk dipasang pada
permukaan yang menerima sinar matahari maksimal, yang umumnya berada di atap. Sel
fotovoltaik pada panel surya terdiri dari Silikon dan paduan kombinasi gas Galium dan Indium
serta Nitrogen.

3.Teknologi Ramah Lingkungan Bidang Lingkungan

a.Biopori
Biopori adalah istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan lebang resapan. Lubang
resapan biopori adalah lubang yang berbentuk tegak lurus. Biasanya lubang biopori berdiameter
sekitar 10 hingga 30 cm dan juga tidak mempunyai permukaan tanah air dangkal.

Fungsi dari lubang biopori ini adalah untuk menimbun limbah organik. Pengisian lubang bipori
dengan sampah organik ini bertujuan untuk memberi makan makhluk hidup yang ada di tanah.
Misalnya cacing, hewan kecil di dalam tanah, bahkan juga akar tumbuhan.

Manfaat Biopori
Pembuatan lubang biopori tentunya juga dimaksudkan agar manusia mendapat manfaat, tidak
hanya makhluk hidup di dalam tanah saja. Jika kalian penasaran, mari simak penjelasan berikut
ini tentang manfaat bipori bagi manusia dan lingkungan.
1.Pengurahan Sampah Organik
2.Penyuburan Tanah
3.Pencegahan Banjir
4.Penyeimbangan Kadar Air dalam Tanah

b.Fitoremediasi

Fitoremediasi adalah teknologi hijau yang memanfaatkan tumbuhan untuk


membersihkan atau meremediasi lingkungan yang terkontaminasi, seperti tanah, air,
atau udara. Teknologi ini merupakan bagian dari bio-remediasi, yang
mengintegrasikan penggunaan mikroorganisme dan tanaman untuk menangani
pencemaran lingkungan. Dalam fitoremediasi, tumbuhan dipilih berdasarkan
kemampuannya menyerap, mengakumulasi, atau mendegradasi polutan di dalam
jaringannya, sehingga memberikan solusi yang efektif dan ramah lingkungan untuk
memulihkan lahan terkontaminasi

c.Toilet pengompas (Composting Toilet)

Fitoremediasi adalah proses bioremediasi yang menggunakan berbagai tanaman untuk


menghilangkan, memindahkan, dan atau menghancurkan kontaminan dalam tanah dan air
bawah tanah.

d.Permurnian Air (Water Purification)

air merupakan suatu proses penghilangan zat-zat kimia, kontaminan biologis partikel-
partikel padat dan gas-gas dari air yang terkontaminasi atau kotor. Tujuannya adalah untuk
menghasilkan air yang dapat digunakan untuk keperluan tertentu. Secara umum proses
pemurnian air merupakan proses kajian fisika, kimia, dan biologi .
. Pemurnian air terbagi ke dalam dua jenis yaitu :
1. Pemurnian Air Sederhana ,Pemurnian air dapat dilakukan dengan membuat alat yang
berbentuk tabung yang di dalamnya terdapat lapisan-lapisan bahan seperti pasir, kerikil, batu
arang, ijuk atau sabut kelapa, dan dapat juga ditambah dengan kapas atau kain katun .
2. Teknologi Osmosis, Balik Osmosis balik merupakan teknologi pemurnian air yang
menggunakan prinsip kebalikan dengan prinsip kebalikan dengan prinsip osmosis .

4.Teknologi Ramah Lingkungan Bidang industri

a. Biopulping

Biopulping adalah teknologi ramah lingkungan yang terinspirasi dari proses


pelapukan kayu dan sampah tanaman oleh mikroorganisme.

Proses pelapukan yang dilakukan secara alami ini dilakukan oleh beberapa jenis
mikrob dan jamur sehingga sampah dari pohon-pohon yang sudah mati akan
diserap oleh alam secara alami.

Namun, kendala besar yang dihadapi oleh pemilik industri berbahan kayu
seperti pabrik kertas adalah pengolahan limbah yang mengandung zat kayu atau
lignin yang perlu proses lama dan berbahaya ada kelestarian lingkungan sekitar.

Biasanya limbah dari pabrik kertas dan diuraikan dengan menggunakan bahan
kimia seperti soda api, sulfit, dan garam sulfida.

Penggunaan bahan kimia yang memberikan efek negatif jika digunakan terus
menerus di masa depan.

Anda mungkin juga menyukai