Anda di halaman 1dari 11

TEKNIK PERTANIAN

TEKNIK KONVERSI DAN KONSERVASI


ENERGI

PENERAPAN ENERGI KONVERSI


BERUPA WIND TURBINE AGAR RAMAH
LINGKUNGAN

AMANDA SHINTA KUSUMA MUFTI


A1C019004

KEMENTERIAN PENDIDIKAN,
KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
PURWOKERTO
2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas Project energi terbarukan
yang berjudul “Penerapan Energi Konversi Berupa Wind Turbine Agar Ramah
Lingkungan” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan project ini yaitu
untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Energi Terbarukan yang diampu oleh
Bapak Ropiudin, S.TP., M.Si. Selain itu, project ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan dan pengetahuan bagi pembaca tentang energi baru terbarukan bagi
kehidupan sehari-hari serta bagaimana cara membuat dan mengoperasikannya.
Terima kasih kepada Bapak Ropiudin, S.TP., M.Si. selaku pengampu mata
kuliah Energi Terbarukan yang telah membimbing dan memberikan materi serta
panduan. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan yang telah
mendukung saya dalam penulisan project ini sehingga saya dapat menyelesaikan
tugas ini tepat waktu. Saya menyadari, bahwa project yang saya buat masih jauh
dari kata sempurna baik dari segi penyusunan, tata bahasa, maupun penulisannya.
Oleh sebab itu, saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
semua pembaca supaya dijadikan acuan bagi kami agar lebih baik lagi di masa
yang akan datang.

Purwokerto, 2 Desember 2021

Penulis

Amanda Shinta Kusuma Mufti

ii
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI
iii
I. PENDAHULUAN
1
A. Latar Belakang
1
B. Tujuan
2
II. PEMBAHASAN
7
III. PENUTUP
8
REFERENSI 9

iii
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Vbn Kebutuhan akan energi, khususnya energi listrik di Indonesia,


makin berkembang menjadi bagian tak terpisahkan dari kebutuhan hidup
masyarakat sehari-hari seiring dengan pesatnya peningkatan pembangunan di
bidang teknologi, industri dan informasi. Makin berkurangnya ketersediaan
sumber daya energi fosil sebagai pembangkit listrik, khususnya minyak bumi,
yang sampai saat ini masih merupakan tulang punggung dan komponen utama
penghasil energi listrik di Indonesia, serta makin meningkatnya kesadaran
akan usaha untuk melestarikan lingkungan, menyebabkan kita harus berfikir
untuk mencari alternatif penyediaan energi listrik yang ramah lingkungan.
Selain itu krisis listrik yang sering terjadi akan menyebabkan berbagai
permasalahan.
Ketergantungan terhadap bahan bakar fosil membuat beberapa ancaman
serius bagi kehidupan makhluk hidup di muka bumi, yaitu menipisnya
cadangan minyak bumi (bila tanpa menemukan sumur minyak baru) dan
polusi gas rumah kaca akibat pembakaran bahan bakar fosil. Berbagai macam
kebijakan telah dibuat oleh pemerintah untuk mengurangi ketergantungan
terhadap bahan bakar fosil. Hal tersebut mendesak pemerintah Indonesia
untuk mengupayakan sumber energi baru dan terbarukan yang ramah
lingkungan. Indonesia memiliki potensi sumber energi terbarukan dalam
jumlah besar, beberapa diantaranya adalah bioethanol sebagai pengganti
bensin, biodiesel untuk penganti solar, tenaga panas bumi, mikrohidro, tenaga
surya, dan tenaga angin (Indarto, 2005).
Pemanfaatan energi angin di Indonesia untuk saat ini masih tergolong
rendah, salah satu penyebabnya adalah karena kecepatan angin rata-rata di
wilayah Indonesia tergolong kecepatan angin rendah, yaitu berkisar antara 0 -
5 m/s sehingga sulit untuk memanfaatkan energi angin sebagai pembangkit

1
listrik dalam skala besar (Ismail, 2015). Meskipun demikian, potensi angin di
Indonesia tersedia hampir sepanjang tahun sehingga memungkinkan untuk
dikembangkan sistem pembangkit listrik skala rumahan.
Energi angin merupakan salah satu energi terbarukan yang ramah
lingkungan, meskipun telah lama dikenal dan dimanfaatkan manusia, perahu
layar merupakan salah satu yang memanfaatkan energi ini untuk menggerakan
kapal. Pada asasnya angin terjadi karena ada perbedaan tekanan udara antara
udara panas dan udara dingin. Pada setiap daerah keadaan tekanan udara dan
kecepatan angin berbeda, energi angin yang tersedia di Indonesia ternyata
belum dimanfaatkan sepenuhnya sebagai alternatif penghasil listrik. Angin
selama ini dipandang sebagai proses alam biasa yang kurang memiliki nilai
ekonomis bagi kegiatan produktif masyarakat. Turbin angin merupakan salah
satu contoh penggerak mula 2 dari sumber energi untuk membangkitkan listrik
yang memanfaatkan tenaga angin.

B. Tujuan

1. Apa yang dimaksud dengan wind turbine


2. Bagaimana cara kerja dari wind turbine
3. Apa saja dampak positif dan negative dari adanya wind turbine

2
II. PEMBAHASAN

A. Turbin Angin (Wind Turbine)


Turbin angin atau wind turbine adalah kincir angin yang digunakan
untuk memutar generator listrik dan menghasilkan energi listrik. Prinsip
kerja dari turbin angin ini menggunakan prinsip konversi energi dan
menggunakan sumber daya alam yang terbarukan yaitu angin. Energi
angin bisa ditangkap 2 dengan dua atau tiga buah bilah sudu yang didesain
seperti sayap pesawat terbang. Bilah sudu yang digunakan berfungsi
seperti sayap pesawat udara. Ketika angin bertiup melalui bilah tersebut,
maka akan timbul udara bertekanan rendah di bagian bawah dari sudu,
Tekanan udara yang rendah akan menarik sudu bergerak ke area tersebut.
Gaya yang ditimbulkan dinamakan gaya angkat. Besarnya gaya angkat
biasanya lebih kuat dari tekanan pada sisi depan bilah, atau yang biasa
disebut tarik. Kombinasi antara gaya angkat dan tarik menyebabkan rotor
berputar seperti propeler dan memutar generator.. Turbine angin terdiri
dari 2 jenis yaitu turbin angin sumbu vertical (TASV) dan turbin angin
sumbu horisontal (TASH).
Untuk bisa mencapai 100% efisien, maka sebuah turbin angin harus
menahan 100% kecepatan angin yang ada, dan rotor harus terbuat dari
piringan solid dan tidak berputar sama sekali, yang artinya tidak ada energi
kinetik yang akan dikonversi. Besarnya energi angin yang dapat
dikonversi menjadi daya dapat dicari dengan menggunakan persamaan :
P = ½ Aρηv3
Dimana :
P = daya yang dapat dihasilkan oleh wind turbine
A = swept area wind turbine
ρ = massa jenis udara
η = efisiensi wind turbine
V = kecepatan angina

3
Secara teori, efisiensi maksimum yang bisa dicapai setiap desain
turbin angin adalah 59%, artinya energi angin yang bisa diserap hanyalah
59%. Jika faktor-faktor seperti kekuatan dan durabilitas diperhitungkan,
maka efisiensi sebenarnya hanya 35 - 45%, bahkan untuk desain terbaik.
Terlebih lagi jika ditambah inefisiensi sistem wind turbine lengkap,
termasuk generator, bearing, transmisi daya dan sebagainya, hanya 10-
30% energi angin yang bisa dikonversikan ke listrik

B. Cara Kerja Wind Turbine


Pembangkit Listrik Tenaga Angin mengkonversikan energi angin
menjadi energi listrik dengan menggunakan turbin angin. Cara kerjanya cukup
sederhana, energi angin yang memutar rotor turbin angin, kemudian akan
memutar poros turbin angin yang dihubungkan ke gearbox untuk memutar
rotor pada generator dibagian belakang turbin angin sehingga akan
menghasilkan energi listrik. Energi listrik yang dihasilkan ini biasanya
disimpan kedalam baterai sebelum dapat digunakan.
Konservasi air dimasa depan mungkin akan menjadi yang terbesar.
Menurut World Health Organization  (Organisasi Kesehatan Dunia), lebih
dari satu milyar orang di dunia tidak memilikiakses ke air minum yang aman.
Di Indonesia dan negara-negara Asia sendiri juga mungkin nantinyaakan
menghadapi krisis air karena meningkatnya populasi sedangkan kesediaan air
bersih terbatas.

C. Dampak positif dan negative dari penggunaan Wind Turbine

Pengembangan turbin angin sebagai pembangkit listrik akan


memberikan kontribusi pada pasokan energi nasional. Angin adalah energi
terbarukan sehingga persediaannya sangat melimpah. Energi angin juga
ramah lingkungan sehingga pemanfaatannya meminimalisir kerusakan
lingkungan. Indonesia memiliki banyak potensi di setiap daerah. Namun
potensi di beberapa daerah belum berkembang karena keterbatasan energi

4
termasuk energi listrik. Pemanfaatan turbin angin di daerah 4 tersebut dapat
membantu mengembangkan potensi daerahnya karena ketersediaan sumber
energi alternatif berarti terbukanya kesempatan yang lebih besar untuk
memanfaatkan teknologi dalam rangka menunjang kemajuan daerah.
Selain manfaat umum terdapat manfaat khusus berupa :

1. Bagi pemerintah :
Sebagai pendukung kebijakan pemerintah untuk mengembangkan
potensi energi terbarukan, dan energi alternatif di Indonesia.
2. Bagi Masyarakat :
Mengurangi beban kelistrikan rumah tangga yang masih bergantung
ke listrik PLN, sehingga mengurangi pengeluaran dalam pemakaian
listrik PLN.
3. Bagi Akademisi :
Sebagai bahan literatur untuk mengembangkan turbin angin sumbu
vertikal, agar didapatkan karakteristik turbin angin yang lebih
optimal. Dan sebagai bahan studi untuk mempelajari perancangan
turbin angin sumbu vertikal

Emisi karbon ke lingkungan dalam sumber listrik tenaga angin


diperoleh dari proses manufaktur komponen serta proses pengerjaannya di
tempat yang akan didirikan pembangkit listrik tenaga angin. Namun dalam
operasinya membangkitkan listrik, secara praktis pembangkit listrik tenaga
angin ini tidak menghasilkan emisi yang berarti. Jika dibandingkan dengan
pembangkit listrik dengan batubara, emisi karbon dioksida pembangkit listrik
tenaga angin ini hanya seperseratusnya saja. Disamping karbon dioksida,
pembangkit listrik tenaga angin menghasilkan sulfur dioksida, nitrogen
oksida, polutan atmosfir yang lebih sedikit jika dibandingkan dengan
pembangkit listrik dengan menggunakan batubara ataupun gas.
Namun begitu, pembangkit listrik tenaga angin ini tidak sepenuhnya
ramah lingkungan, terdapat beberapa masalah yang terjadi akibat penggunaan

5
sumber energi angin sebagai pembangkit listrik, diantaranya adalah dampak
visual , derau suara, beberapa masalah ekologi, dan keindahan.
Dampak visual biasanya merupakan hal yang paling serius dikritik.
Penggunaan ladang angin sebagai pembangkit listrik membutuhkan luas
lahan yang tidak sedikit dan tidak mungkin untuk disembunyikan.
Penempatan ladang angin pada lahan yang masih dapat digunakan untuk
keperluan yang lain dapat menjadi persoalan tersendiri bagi penduduk
setempat. Selain mengganggu pandangan akibat pemasangan barisan
pembangkit angin, penggunaan lahan untuk pembangkit angin dapat
mengurangi lahan pertanian serta pemukiman dan dapat mengganggu
pandangan penduduk setempat.
Meskipun dampak-dampak lingkungan ini menjadi ancaman dalam
pembangunan pembangkit listrik tenaga angin, namun jika dibandingkan
dengan penggunaan energi fosil, dampaknya masih jauh lebih kecil. Selain itu
penggunaan energi angin dalam kelistrikan telah turut serta dalam
mengurangi emisi gas buang. Penggunaan inovasi dalam teknologi,
bagaimanapun selalu memunculkan permasalahan baru yang memerlukan
pemecahan dengan terknologi baru lagi. Oleh karena itu kita sebagai orang-
orang yang bergerak di bidang science dan teknologi haruslah dapat terus
mengembangkan teknologi yang lebih ramah lingkungan yang memiliki efek
negatif sekecil mungkin.

6
III. PENUTUP

Berdasarkan essay yang saya tulis, energi angin merupakan salah


satu energi terbarukan yang ramah lingkungan, meskipun telah lama
dikenal dan dimanfaatkan manusia. Turbin angin atau wind turbine adalah
kincir angin yang digunakan untuk memutar generator listrik dan
menghasilkan energi listrik. Prinsip kerja dari turbin angin ini
menggunakan prinsip konversi energi dan menggunakan sumber daya
alam yang terbarukan yaitu angin. Pengembangan turbin angin sebagai
pembangkit listrik akan memberikan kontribusi pada pasokan energi
nasional. Angin adalah energi terbarukan sehingga persediaannya sangat
melimpah. Energi angin juga ramah lingkungan sehingga pemanfaatannya
meminimalisir kerusakan lingkungan. Indonesia memiliki banyak potensi
di setiap daerah..

7
REFERENSI

Sitorus, B. D. P., Santosa, A. W. B., & Rindo, G. (2015). Analisa Teknis Dan
Ekonomis Penggunaan Wind Turbine Dan Solar Cell Pada Kapal Perikanan.
Jurnal Teknik Perkapalan, 3(1).

Retnoningsih, Amin dkk. 2019. Pendidikan Konservasi Tiga Pilar .


Semarang:Universitas Negeri Semarang.

Nugroho, S., Diana, L., Pratilastiarso, J., Giarnayoga, W. A., & Ariyanti, D. P.
(2018, October). Computational Performance and Aerodynamic Analysis of
Multisage Wind turbin with Dual Rotor. In 2018 International Conference
on Applied Science and Technology (iCAST) (pp. 607-612). IEEE.

Rudianto, D. T., & Ahmadi, N. (2016, November). Rancang bangun turbin angin
savonius 200 watt. In Seminar Nasional Teknologi Informasi dan
Kedirgantaraan (SENATIK) (Vol. 2, pp. 71-75).

Anda mungkin juga menyukai