KEMENTERIAN PENDIDIKAN,
KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
PURWOKERTO
2021
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas Project energi terbarukan
yang berjudul “Penerapan Energi Konversi Berupa Wind Turbine Agar Ramah
Lingkungan” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan project ini yaitu
untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Energi Terbarukan yang diampu oleh
Bapak Ropiudin, S.TP., M.Si. Selain itu, project ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan dan pengetahuan bagi pembaca tentang energi baru terbarukan bagi
kehidupan sehari-hari serta bagaimana cara membuat dan mengoperasikannya.
Terima kasih kepada Bapak Ropiudin, S.TP., M.Si. selaku pengampu mata
kuliah Energi Terbarukan yang telah membimbing dan memberikan materi serta
panduan. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan yang telah
mendukung saya dalam penulisan project ini sehingga saya dapat menyelesaikan
tugas ini tepat waktu. Saya menyadari, bahwa project yang saya buat masih jauh
dari kata sempurna baik dari segi penyusunan, tata bahasa, maupun penulisannya.
Oleh sebab itu, saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
semua pembaca supaya dijadikan acuan bagi kami agar lebih baik lagi di masa
yang akan datang.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
iii
I. PENDAHULUAN
1
A. Latar Belakang
1
B. Tujuan
2
II. PEMBAHASAN
7
III. PENUTUP
8
REFERENSI 9
iii
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
listrik dalam skala besar (Ismail, 2015). Meskipun demikian, potensi angin di
Indonesia tersedia hampir sepanjang tahun sehingga memungkinkan untuk
dikembangkan sistem pembangkit listrik skala rumahan.
Energi angin merupakan salah satu energi terbarukan yang ramah
lingkungan, meskipun telah lama dikenal dan dimanfaatkan manusia, perahu
layar merupakan salah satu yang memanfaatkan energi ini untuk menggerakan
kapal. Pada asasnya angin terjadi karena ada perbedaan tekanan udara antara
udara panas dan udara dingin. Pada setiap daerah keadaan tekanan udara dan
kecepatan angin berbeda, energi angin yang tersedia di Indonesia ternyata
belum dimanfaatkan sepenuhnya sebagai alternatif penghasil listrik. Angin
selama ini dipandang sebagai proses alam biasa yang kurang memiliki nilai
ekonomis bagi kegiatan produktif masyarakat. Turbin angin merupakan salah
satu contoh penggerak mula 2 dari sumber energi untuk membangkitkan listrik
yang memanfaatkan tenaga angin.
B. Tujuan
2
II. PEMBAHASAN
3
Secara teori, efisiensi maksimum yang bisa dicapai setiap desain
turbin angin adalah 59%, artinya energi angin yang bisa diserap hanyalah
59%. Jika faktor-faktor seperti kekuatan dan durabilitas diperhitungkan,
maka efisiensi sebenarnya hanya 35 - 45%, bahkan untuk desain terbaik.
Terlebih lagi jika ditambah inefisiensi sistem wind turbine lengkap,
termasuk generator, bearing, transmisi daya dan sebagainya, hanya 10-
30% energi angin yang bisa dikonversikan ke listrik
4
termasuk energi listrik. Pemanfaatan turbin angin di daerah 4 tersebut dapat
membantu mengembangkan potensi daerahnya karena ketersediaan sumber
energi alternatif berarti terbukanya kesempatan yang lebih besar untuk
memanfaatkan teknologi dalam rangka menunjang kemajuan daerah.
Selain manfaat umum terdapat manfaat khusus berupa :
1. Bagi pemerintah :
Sebagai pendukung kebijakan pemerintah untuk mengembangkan
potensi energi terbarukan, dan energi alternatif di Indonesia.
2. Bagi Masyarakat :
Mengurangi beban kelistrikan rumah tangga yang masih bergantung
ke listrik PLN, sehingga mengurangi pengeluaran dalam pemakaian
listrik PLN.
3. Bagi Akademisi :
Sebagai bahan literatur untuk mengembangkan turbin angin sumbu
vertikal, agar didapatkan karakteristik turbin angin yang lebih
optimal. Dan sebagai bahan studi untuk mempelajari perancangan
turbin angin sumbu vertikal
5
sumber energi angin sebagai pembangkit listrik, diantaranya adalah dampak
visual , derau suara, beberapa masalah ekologi, dan keindahan.
Dampak visual biasanya merupakan hal yang paling serius dikritik.
Penggunaan ladang angin sebagai pembangkit listrik membutuhkan luas
lahan yang tidak sedikit dan tidak mungkin untuk disembunyikan.
Penempatan ladang angin pada lahan yang masih dapat digunakan untuk
keperluan yang lain dapat menjadi persoalan tersendiri bagi penduduk
setempat. Selain mengganggu pandangan akibat pemasangan barisan
pembangkit angin, penggunaan lahan untuk pembangkit angin dapat
mengurangi lahan pertanian serta pemukiman dan dapat mengganggu
pandangan penduduk setempat.
Meskipun dampak-dampak lingkungan ini menjadi ancaman dalam
pembangunan pembangkit listrik tenaga angin, namun jika dibandingkan
dengan penggunaan energi fosil, dampaknya masih jauh lebih kecil. Selain itu
penggunaan energi angin dalam kelistrikan telah turut serta dalam
mengurangi emisi gas buang. Penggunaan inovasi dalam teknologi,
bagaimanapun selalu memunculkan permasalahan baru yang memerlukan
pemecahan dengan terknologi baru lagi. Oleh karena itu kita sebagai orang-
orang yang bergerak di bidang science dan teknologi haruslah dapat terus
mengembangkan teknologi yang lebih ramah lingkungan yang memiliki efek
negatif sekecil mungkin.
6
III. PENUTUP
7
REFERENSI
Sitorus, B. D. P., Santosa, A. W. B., & Rindo, G. (2015). Analisa Teknis Dan
Ekonomis Penggunaan Wind Turbine Dan Solar Cell Pada Kapal Perikanan.
Jurnal Teknik Perkapalan, 3(1).
Nugroho, S., Diana, L., Pratilastiarso, J., Giarnayoga, W. A., & Ariyanti, D. P.
(2018, October). Computational Performance and Aerodynamic Analysis of
Multisage Wind turbin with Dual Rotor. In 2018 International Conference
on Applied Science and Technology (iCAST) (pp. 607-612). IEEE.
Rudianto, D. T., & Ahmadi, N. (2016, November). Rancang bangun turbin angin
savonius 200 watt. In Seminar Nasional Teknologi Informasi dan
Kedirgantaraan (SENATIK) (Vol. 2, pp. 71-75).