Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

PERBENGKELAN

MESIN BUBUT SEDERHANA vs. MESIN BUBUT CNC

Oleh:
Amanda Shinta Kusuma Mufti
A1C019004

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,


RISET DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
PURWOKERTO
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah perbengkelan yang berjudul “Mesin Bubut
Sederhana vs. Mesin Bubut CNC ” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan ini
yaitu untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Perbengkelan yang diampu oleh Bapak
Purwoko Hari Kuncoro, S.TP., M.Agr., P.hD. Selain itu, tugas ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan dan pengetahuan bagi pembaca tentang mesin bubut sederhana maupun
mesin bubut CNC serta bagaimana cara membuat dan mengoperasikannya.
Terima kasih kepada Bapak Purwoko Hari Kuncoro, S.TP., M.Agr., P.hD selaku
pengampu mata kuliah Perbengkelan yang telah membimbing dan memberikan materi serta
panduan. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan yang telah mendukung
saya dalam penulisan ini sehingga saya dapat menyelesaikan tugas ini tepat waktu. Saya
menyadari, bahwa penulisan yang saya buat masih jauh dari kata sempurna baik dari segi
penyusunan, tata bahasa, maupun penulisannya. Oleh sebab itu, saya sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca supaya dijadikan acuan agar lebih baik
lagi di masa yang akan datang.

Pemalang, 23 Desember 2021

Amanda Shinta Kusuma Mufti

ii
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I..........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................2
1.3 Tujuan...........................................................................................................................2
BAB II.........................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.........................................................................................................................3
2.1 Pengertian Mesin Bubut...............................................................................................3
2.2 Bagian-Bagian Mesin Bubut dan Fungsinya................................................................6
2.3 Prinsip Kerja Mesin Bubut.........................................................................................13
2.4 Kelebihan dan Kekurangan Mesin bubut...................................................................15
BAB III.....................................................................................................................................18
PENUTUP.................................................................................................................................18
3.1 KESIMPULAN......................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................19

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Mesin bubut (Turning machine) adalah suatu mesin perkakas yang digunakan untuk
memotong benda yang diputar. Bubut sendiri merupakan suatu proses pemakanan benda
kerja yang sayatannya dilakukan dengan cara memutar benda kerja kemudian dikenakan
pada pahat yang digerakkan secara translasi sejajar dengan sumbu putar dari benda kerja.
Gerakan putar dari benda kerja disebut gerak potong relatif dan gerakkan translasi dari
pahat disebut gerak umpan (Rochim, 2007)

Mesin bubut merupakan salah satu mesin proses produksi yang dipakai untuk
membentuk benda kerja yang menjadi bentuk silindris. Pada prosesnya benda kerja
terlebih dahulu dipasang pada chuck (pencekam) yang terpasang pada spindle mesin,
kemudian spindle dan benda kerja diputar dengan kecepatan putar sesuai perhitungan.
Alat potong (pahat) yang dipakai untuk membentuk benda kerja disayatkan pada benda
kerja yang berputar. Pada umumnya pahat bubut dalam keadaan diam, pada
perkembangannya ada jenis mesin yang berputar alat potongnya, sedangkan benda
kerjanya diam. Dalam kecepatan putar sesuai perhitungan, alat potong akan mudah
memotong benda kerja sehingga benda kerja mudah dibentuk sesuai yang diinginkan.
Mesin bubut yang terdapat di lab pemesinan merupakan jenis mesin bubut konvensional.
Perkembangan mesin-mesin teknologi, dimana mesin-mesin tersebut diciptakan
melalui pemanfaatan teknologi komputer untuk memajukan aktivitas manusia, sehingga
berdampak pada penggunaan sistem otomasi. Sistem otomasi merupakan teknologi yang
berhubungan dengan aplikasi sistem mekanik, elektronik, dan berbasis komputer. Dengan
menggunakan sistem ini, tugas manual dapat diselesaikan secara otomatis. Hal ini
membuat pekerjaan lebih mudah dan menghemat tenaga kerja. Teknologi kontrol yang
digunakan banyak macamnya, sehingga lebih mudah memilih sesuai dengan kebutuhan.
Teknologi otomasi pada mesin bubut dinamakan computer numerical control (CNC) yaitu
mesin bubut yang dikendalikan menggunakan komputer untuk mempermudah proses kerja
mesin. Alat mesin CNC adalah mesin menurut standar ISO, penggunaan bahasa digital
(data perintah operasi dengan kode angka, huruf dan simbol) dikendalikan oleh komputer
(Jufrizaldy, Ilyas, & Marzuki, 2020).
Secara umum, struktur mesin CNC mempunyai prinsip kerja yang tersinkronisasi
antara komputer, elektronik, dan mesinnya. Dibandingkan dengan peralatan mesin bubut
1
tradisional dan sejenisnya, peralatan mesin CNC lebih unggul dalam ketepatan, presisi,
fleksibilitas, waktu pengerjaan, dan kapasitas produksi. Oleh karena itu, di era modern
sekarang ini banyak perusahaan manufaktur besar yang mulai meninggalkan peralatan
mesin tradisional dan berbalik arah menggunakan mesin CNC, salah satunya mesin bubut
CNC. Sebagai contoh dalam pembuatan poros bertingkat dan ulir, menggunakan mesin
CNC bubut diperoleh hasil yang lebih cepat, tingkat ketelitian lebih akurat, dan
pengerjaan yang berulang akan cenderung tetap atau konsisten.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun permasalahan yang hendak dibahas dalam makalah ini, antara lain:
1. Apa pengertian mesin bubut sederhana dan pengertian mesin bubut CNC?
2. Bagian-bagian mesin bubut sederhana dan mesin bubut CNC beserta fungsinya?
3. Prinsip kerja mesin bubut sederhana dan mesin bubut CNC?
4. Kelebihan antara mesin bubut sederhana dan mesin bubut CNC?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini, sebagai berikut
1. Mengetahui apa itu mesin bubut sederhana dan mesin bubut cnc.
2. Mengetahui fungsi bagian-bagian dari mesin bubut sederhana dan mesin bubut
CNC.
3. Mengetahui prinsip kerja dari mesin bubut sederhana dan mesin bubut CNC.
4. Mengetahui kelebihan dan kelebihan dari mesin bubut sederhana dna mesin bubut
CNC.

2
BAB II

PEMBAHASA

2.1 Pengertian Mesin Bubut


Mesin bubut merupakan salah satu jenis mesin perkakas. Prinsip kerja pada
proses turning atau lebih dikenal dengan proses bubut adalah proses penghilangan
bagian dari benda kerja untuk memperoleh bentuk tertentu. Di sini benda kerja akan
diputar/rotasi dengan kecepatan tertentu bersamaan dengandilakukannya proses
pemakanan oleh pahat yang digerakkan secara translasi sejajar dengan sumbu putar dari
benda kerja. Gerakan putar dari benda kerja disebut gerak potong relatif dan gerakkan
translasi dari pahat disebut gerak umpan (feeding).

A. Mesin Bubut Sederhana


Mesin bubut konvensional adalah mesin perkakas atau mesin bubut biasa yang
memproduksi benda benda bentuk silindris, mesin dengan gerak utamanya berputar
dan berfungsi sebagai pengubah bentuk dan ukuran benda dengan cara menyayat
benda dengan pahat penyayat. Pokok kerja dari mesin bubut konvensional dimana
benda kerja dalam keadaan berputar sedangkan alat penyayatnya bergerak mendatar
atau melintang secara perlahan. Benda kerja tersebut dipasang pada alat penjepit pada
poros utama mesin bubut. Perputaran mesin bubut berasal dari sebuah mesin listrik,
kemudian dihubungkan keporos utama dengan sabuk (V belt), bila motor listrik
berputar maka poros utama juga berputar dan membawa benda kerja yg dijepit pada
alat penjepit ikut berputar [Sarjono, 1997].

Faqih Fatkhurrozak dan Firman Lukman Sanjaya (2017) dengan judul “Studi
Komparasi Nilai Kekasaran Bahan Pada Proses Pembubutan dengan Media Pendingin
Dromus dan oli SAE 40 Pada Baja St 37”. Mesin bubut merupakan salah satu jenis
mesin perkakas. Mesin bubut adalah mesin perkakas yang digunakan untuk
memotong benda yang diputar. Mesin bubut sendiri pada proses pemakanan benda
kerja yang sayatannya dilakukan dengan cara menggerakan pahat ke arah secara
sejajar dengan sumbu putar benda kerja dengan kondisi benda kerja yang sedang
berputar. Jadi prinsip kerja mesin bubut adalah benda kerja berputar, sedangkan pahat
bubut bergerak secara memanjang dan melintang. Dari proses pemakanan dihasilkan

3
sayatan atau pengurangan dimensi benda kerja dan bentuk benda kerja yang
umumnya simetris.
B. Mesin Bubut CNC
Sistem pengoperasian CNC menggunakan program yang dikontrol langsung oleh
komputer. Secara umum konstruksi mesin perkakas CNC dan sistem kerjanya adalah
sinkronisasi antara komputer dan mekaniknya. Jika dibandingkan dengan mesin
perkakas konvensional yang setaraf dan sejenis, mesin perkakas CNC lebih unggul
baik dari segi ketelitian (accurate), ketepatan (precision), fleksibilitas, dan kapasitas
produksi. Sehingga, di era modern seperti saat ini banyak industri-industri mulai
meninggalkan mesin-mesin perkakas konvensional dan beralih menggunakan mesin-
mesin perkakas CNC . Secara garis besar pengertian mesin CNC adalah suatu mesin
yang dikontrol oleh komputer dengan menggunakan bahasa numerik (perintah gerakan
yang menggunakan angka dan huruf). ( Lilih.2000:23)

Bahasa numerik adalah perintah gerakan dalam bentuk kode angka dan huruf
yang telah distandarkan menurut standar DIN 66025 (standar Industri Jerman) dan
ISO 6983 (Standar International). NC adalah singkatan dari Numerically Control,
suatu sistem pengendali otomatis yang bekerjanya menggunakan bahasa numerik.
CNC adalah singkatan dari Computer Numerically Control, suatu sistem pengendali
otomatis yang bekerja menggunakan kode huruf dan angka, yang didalamnya terdapat
system computer. Sistem pengoperasian CNC menggunakan program yang dikontrol
langsung oleh komputer. Secara umum konstruksi mesin perkakas CNC dan sistem
kerjanya adalah sinkronisasi antara komputer dan mekaniknya (Zubaidi dan Syafa'at,
2012).

Jenis mesin bubut CNC Pada dasarnya desain atau tipe suatu mesin bubut CNC
dibuat sesuai dengan kebutuhan. Sesuai dengan kebutuhannya mesin Bubut CNC
dibagi menjadi 3 yaitu :

a. Mesin bubut CNC kecil

b. Mesin bubut CNC sedang / menengah

c. Mesin bubut CNC besar

Ketiga mesin tersebut mempunyai prinsip kerja yang sama, akan tetapi yang
membedakan ketiga jenis mesin tersebut adalah penggunaannya di lapangan. Mesin
bubut CNC kecil dipergunakan untuk pelatihan dasar pemrograman dan pengoperasian

4
mesin bubut CNC di sekolah-sekolah. Mesin bubut CNC kecil hanya mampu
dipergunakan untuk pekerjaan dengan benda kerja yang berukuran kecil dan benda
kerja yang dikerjakanya pun relatif lunak seperti aluminium.
Mesin bubut CNC sedang dan besar banyak kita jumpai di perusahaan –
perusahaan. Hal tersebut disesuaikan dengan tuntutan konsumen yang menghendaki
kualitas benda kerja yang presisi, berkualitas sama baiknya, dalam waktu singkat dan
dalam jumlah yang banyak, akan lebih mudah dikerjakan dengan mesin bubut CNC
(Computer Numerlcally Controlled) yaitu mesin yang dapat berkerja melalui
pemograman yang dilakukan dan dikendalikan melalui komputer.
Mesin bubut CNC mempunyai prinsip gerakan dasar seperti halnya mesin bubut
konvensional yaitu gerakan ke arah melintang dan horizontal dengan sistem koordinat
sumbu X dan Z. Prinsip kerja mesin bubut CNC juga sama dengan mesin bubut
konvensional yaitu benda kerja yang dipasang pada cekam bergerak sedangkan alat
potong diam. Untuk arah gerakan pada mesin bubut diberi lambang sebagai berikut :
a. Sumbu X untuk arah gerakan melintang tegak lurus terhadap sumbu putar.
b. Sumbu Z untuk arah gerakan memanjang yang sejajar sumbu putar.
Beda dari mesin bubut biasa, mesin bubut CNC memiliki perangkat tambahan
motor yang akan menggerakan pengontrol mengikuti titik-titik yang dimasukkan ke
dalam sistem oleh perekam kertas. Perpaduan antara servo motor dan mekanis yang
digantikan dengan sistem analog dan kemudian sistem digital menciptakan mesin
bubut modern berbasis CNC. Mesin Bubut CNC dibagi menjadi tiga, yaitu mesin
bubut CNC kecil, mesin bubut menengah, dan mesin bubut CNC besar. Mesin bubut
CNC mempunyai sistim persumbuan gerakan dasar seperti halnya mesin bubut
konvensional yaitu gerakan ke arah melintang dan horizontal dengan sistem koordinat
sumbu X dan Z (Gustaman, 2015).
Fungsi mesin bubut CNC pada dasarnya memiliki fungsi yang sama dengan
mesin bubut lainnya yakni untuk tujuan proses pemotongan logam (metal cutting
process). Kekhususan operasi mesin bubut adalah digunakan untuk memproses benda
kerja dengan hasil atau bentuk penampang lingkaran (benda kerja silinder) namun
karena menggunakan system Computer Numerically Control, menghasilkan hasil
produksi (precision), fleksibilitas, dan kapasitas produksi menjadi lebih besar dan
mampu mengerjakan produk-produk dengan bentuk permukaan yang kompleks dan
kepresisian yang akurat (Prayitno, 2018).
Hasil perpaduan teknologi komputer dan teknologi mekanik inilah yang
selanjutnya dinamakan CNC (Computer Numerical Controlled). Sistem pengoperasian
5
CNC menggunakan program yang dikontrol langsung oleh komputer. Secara umum
konstruksi mesin perkakas CNC dan sistem kerjanya adalah sinkronisasi antara
komputer dan mekaniknya. Jika dibandingkan dengan mesin perkakas konvensional
yang setaraf dan sejenis, mesin perkakas CNC lebih unggul baik dari segi ketelitian
(accurate), ketepatan (precission), fleksibilitas, dan kapasitas produksi, sehingga di

era modern seperti saat ini banyak industri mulai meninggalkan mesin-mesin perkakas
konvensional dan beralih menggunakan perkakas CNC.

2.2 Bagian-Bagian Mesin Bubut dan Fungsinya


A. Mesin Bubut Sederhana
Bagian-bagian utama pada mesin bubut konvensional pada umumnya sama
walaupun merk atau buatan pabrik yang berbeda, hanya saja terkadang posisi
handel/tuas,tombol,tabel penunjukan pembubutan dan rangkaian penyusunan roda gigi
untuk berbagai jenis pembubutan letak/posisinya berbeda. Demikian juga cara
pengoperasiannya karena memiliki fasilitas yang sama juga tidak jauh berbeda.
Berikut ini akan diuraikan bagian-bagian utama mesin bubut konvensional yang pada
umumnya dimiliki oleh mesin tersebut.

Gambar 2.2.1. Bagian-Bagian Pada Mesin Bubut.


Keterangan:
1. Motor penggerak 11. Chuk
2. Kepala tetap 12. Batang gigi
3. Eretan lintang 13. Poros ulir
4. Wadah tatal 14. Poros luncur
5. Saklar motor 15. Batang penghubung saklar
6. Kontak kunci 16. Meja mesin
7. Kepala lepas 17. Eretan atas
8. Kaki
6
9. Spindel utama
10. Eretan dasa

7
a. Kepala Lepas

Gambar 2.2.2. Kepala lepas


Kepala lepas dipasang di atas meja bubut dibagian ujung kanan berguna untuk
menopang benda kerja atau untuk menahan benda kerja yang bentuknya panjang, dan
bisa dipakai untuk pemasangan mata bor, snei dan tap. Kepala lepas (Tail Stock)
digunakan sebagai dudukan senter putar (rotary centre), senter tetap, cekam bor
(chuck drill) dan mata bor bertangkai tirus yang pemasanganya dimasukkan pada
lubang tirus (sleeve) kepala lepas (Direktorat pembinaan sekolah menengan kejuruan,
2013:13).

b. Meja mesin bubut

Gambar 2.2.3 Meja mesin bubut


Meja mesin bubut fungsinya yaitu untuk sebagai dudukan yang meluncur memanjang,
namun jika terjadi keausan pada meja bubut maka akan berdampak hasil pembubutan
tidak presisi

c. Penjepit pahat (tools Post )

8
Gambar 2.2.4. Penjepit pahat
Penjepit pahat digunakan untuk menjepit pahat atau untuk memegang pahat, dan
bentuknya bermacam macam, dan gambar di bwah ini ada penjepit pahat dengan 4
penjepit, jadi dalam satu pengerjaan kita bisa menggunakan 4 pahat sekaligus

d. Eretan Atas

Gambar 2.2.5. Eretan Atas


Berfungsi sebagai dudukan penjepit pahat dan mengatur majunya pahat ketika proses
pembubutan ulir, pembubutan tirus, champer dan lain lain dan memiliki ketelitian
0,01mm

e. Transporter dan Sumbu pembawa

Gambar 2.2.6. Transporter dan Sumbu pembawa


9
Transporter adalah poros berbentuk ulir segi empat atau atau berbentuk ulir trapesium
yang biasanya memiliki kisar antara 6 mm, digunakan pada waktu kerja otomatis,
contoh sewaktu membubut ulir, dll.

f. Chuck / Penjepit

Gambar 2.2.7. Chuk/Penjepit


Chuck berbungsi untuk menjepit suatu benda kerja dan dimana chuck tersebut ada
yang berbentuk chuck segitiga dan chuck segiempat

1. chuck segitiga umumnya digunakan untuk menjepit benda kerja yang


berbentuk silindris

2. chuck segiempat biasa nya digunakan untuk menjepit benda yang bentuknya
tidak silindris.

g. Kepala Tetap

Kepala tetap atau headstock adalah merupakan bagian dari mesin bubut yang
letaknya berada disebelah kiri, dselain itu fungsinya sebagai tempat spindle. Kepala
tetap (head stock), terdapat spindle utama mesin yang berfungsi sebagai dudukan
beberapa perlengkapan mesin bubut diantaranya: cekam (chuck), kollet, senter tetap,
atau pelat pembawa rata (face plate) dan pelat pembawa berekor (driving plate). Alat-
alat perlengkapan tersebut dipasang pada spindel mesin berfungsi sebagai pengikat
atau penahan benda kerja yang akan dikerjakan pada mesin bubut (Direktorat
pembinaan sekolah menengan kejuruan, 2013:11).
Kepala Lepas (Tail Stock)

10
B. Mesin Bubut CNC

Gambar 2.2.8. Mesin CNC.


Keterangan gambar :
1. Dudukan motor stepper eretan melintang.
2. Motor stepper eretan melintang.
3. Dudukan poros ball screw eretan melintang.
4. Tool post.
5. Dudukan poros ball screw eretan memanjang
6. Dudukan box sistem kontrol.
7. Motor stepper eretan memanjang.
8. Dudukan motor stepper eretan memanjang.
Dibawah ini merupakan komponen dan bagian utama mesin bubut CNC
1. Headstock atau kepala tetap

Gambar 2.2.9. Headstock.

Bagian ini tidak jauh beda dengan mesin bubut konvensional. Pada bagian ini
terdapat motor penggerak yang berfungsi untuk memutar spindle utama dan susunan
roda gigi. Susunan roda gigi ini berfungsi untuk mengatur kecepatan putaran mesin.
Namun, cara mengatur kecepatan putaran mesin tidak lagi menggunakan handle.
Tetapi menggunakan program/perintah yang dimasukkan melalui panel. Sebagai
pengikat benda kerja, pada bagian ini dipasang cekam (chuck).

11
2. Meja Mesin Bubut CNC (CNC Lathe Bed)

Gambar 2.2.10. Meja Mesin Bubut CNC.


Meja mesin ini digunakan sebagai landasan atau lintasan untuk alat potong
yang dipasang pada turret. Umumnya dibuat dari bahan yang dikeraskan agar tidak
mudah terkikis pada saat terkena gesekan.
3. Cekam (Chuck)

Gambar 2.2.11. Cekam.


Cekam berfungsi untuk menjepit benda kerja yang akan diproses. Pencekaman
benda kerja harus benar-benar kuat. Sehingga hasil pengerjaan menjadi maksimal.
4. Kepala Lepas (Tailstock)

Gambar 2.2.12. Tailstock.


Bagian ini berfungsi sebagai pendukung cekam dalam pencekaman benda
kerja. Misalnya untuk benda kerja yang relatif panjang, sehingga gerakan atau
putarannya menjadi lebih stabil. Selain itu, kekuatan pencekamannya juga lebih
kuat. Posisi benda kerja tidak mudah bergeser, sehingga proses pemesinan dapat
diselesaikan dengan lancar. Hasilnya juga maksimal.

12
5. Tailstock Quil

Gambar 2.2.13. Tailstock Ouil.


Tailstock quil berfungsi untuk melakukan memperkuat pencekaman. Dengan
bantuan tekanan hidrolik/pneumatik. Karena ketika operator mendekatkan tailstock
dengan benda kerja dan menempelkannya, itu hanya memposisikan ujung tailstock
dekat dengan benda kerja. Sehingga membutuhkan tekanan dari tailstock quill untuk
memperkuat pencekaman.
6. Pedal kaki (footswitch atau footpedals)

Gambar 2.2.14. Pedal Kaki.


Pedal kaki ini digunakan untuk mengatur chuck dan tailstock. Dengan pedal
ini operator dapat memasang dan melepas benda kerja dengan mudah. Bisa
digunakan untuk membuka dan menutup cekam. Pedal ini juga berfungsi untuk
memajukan dan memundurkan tailstock.
7. Panel Kontrol CNC (CNC Control Panel)

Gambar 2.2.15. Panel Kontrol CNC.


Panel Kontrol ini adalah otak dari mesin CNC. Semua program CNC
dimasukkan melalui panel ini. Operator mesin mengendalikan seluruh mesin
menggunakan tombol-tombol yang ada pada panel ini. Dimulai dari menyalakan
mesin sampai selesainya pekerjaan.

13
8. Tool Turret

Gambar 2.2.16. Tool Turret.


Berbeda dengan mesin bubut konvensional. Peran toolpost digantikan dengan
tool turret. Alat potong yang dibutuhkan dipasang pada turret. Ada berbagai macam
tool turret, baik itu menurut bentuk dan jumlah alat potong yang dapat dipasang.
2.3 Prinsip Kerja Mesin Bubut
A. Mesin Bubut Sederhana
Poros Poros mesin bubut adalah suatu Mesin perkakas yang digunakan untuk
memotong benda yang diputar. Bubut sendiri merupakan suatu proses pemakanan
benda kerja yang sayatannya dilakukan dengan cara memutar benda kerja kemudian
dikenakan pada pahat yang digerakkan secara translasi sejajar dengan sumbu putar dari
benda kerja. Gerakan putar dari benda kerja disebut gerak potong relatif dan gerakkan
translasi dari pahat disebut gerak umpan.
Poros spindel akan memutar benda kerja melalui piringan pembawa sehingga
memutar roda gigi pada poros spindel. Melalui roda gigi penghubung, putaran akan
disampaikan ke roda gigi poros ulir. Oleh klem berulir, putaran poros ulir tersebut
diubah menjadi gerak translasi pada eretan yang membawa pahat. Akibatnya pada
benda kerja akan terjadi sayatan yang berbentuk ulir. . Sedangkan gerakan - gerakan
utama pada mesin bubut yaitu: Gerakan berputar, yaitu bentuk gerakan rotasi dari benda
kerja yang digerakan pada pahat dan dinamakan gerak potong. Gerakan memanjang,
yaitu bentuk gerakan apabila arah pemotongannya sejajar dengan sumbu kerja. Gerakan
ini disebut juga dengan gerakan pemakanan. Gerakan melintang, yaitu bentuk gerakan
apabila arah pemotongan tegak lurus terhadap sumbu kerja. Gerakan ini disebut dengan
gerakan melintang atau pemotongan permukaan.
B. Mesin Bubut CNC
Prinsip kerja NC atau CNC secara sederhana dapat diuraikan sebagai berikut : 2
Programer membuat program CNC sesuai produk yang akan dibuat dengan cara
pengetikan langsung pada mesin CNC maupun dibuat pada komputer dengan software
pemrogaman CNC. 3 Program CNC tersebut, lebih dikenal sebagai G-Code,
seterusnya dikirim dan dieksekusi oleh prosesor pada mesin CNC menghasilkan
14
pengaturan motor servo pada mesin untuk menggerakan perkakas yang bergerak
melakukan proses permesinan hingga menghasilkan produk sesuai program.
Dalam hal ini, ketika suatu produk dituntut untuk menghasilkan kepresisian,
maka hasil produk dengan proses mesin bubut konvensional ini hanya tergantung dari
pemakainya. Sedangkan untuk cara pengoperasian mesin bubut CNC dengan

15
memasukkan program yang telah dibuat ke dalam sistem komputerisasi melalui
tombol – tombol yang kemudian program tersebut akan ditampilkan dalam sebuah
layar (display). Tentu mesin seperti ini mempunyai banyak keunggulan, seperti cara
kerja mesin yang lebih cepat dan apabila digunakan untuk memproduksi barang dalam
jumlah banyak, maka mesin ini akan mampu menghasilkan ukuran yang sama antara
barang yang satu dengan yang lainnya. Selain itu mesin bubut CNC mampu
menghasilkan ukuran dengan kepresisian yang baik. Berdasarkan manfaat keunggulan
tersebut, maka banyak pabrik besar saat ini lebih memilih mesin type CNC (sistem
komputerisasi), karena selain untuk meningkatkan efisiensi waktu produksi, mesin
seperti ini sangat mendukung untuk proses produksi massal, karena ukuran maupun
bentuk barang yang dihasilkan akan sama antara satu dengan yang lainnya, sehingga
mesin ini akan mampu meminimalisasi kesalahan yang mungkin terjadi.
Mengoperasikan mesin CNC dibutuhkan seorang pengguna (programmer, untuk
sebutan orang yang menjalankan mesin CNC) yang benar–benar mampu dan mengerti
tentang mesin tersebut. Untuk menyiapkan kebutuhan tenaga – tenaga yang baik,
maka harus dilatih dan diajarkan sejak dini dan tidak hanya materi teori yang
diberikan akan tetapi juga dilengkapi dengan praktek. Kendala lain yang masih
dihadapi oleh kebanyakan lembaga pendidikan terkait ialah terbatasanya masalah
biaya, seperti telah diketahui bahwa harga mesin CNC buatan pabrik sangat mahal,
sehingga pihak sekolah sulit untuk menyediakan mesin tersebut, terutama untuk SMK
yang terletak di kota – kota kecil ataupun pedesaan, karena untuk menciptakan sumber
daya manusia yang mengerti tentang teknologi harus diberikan pengetahuan yang
secara kontinyu dan merata, tidak hanya siswa yang di kota besar maupun perkotaan
akan tetapi harus merata sampai ke kota kecil maupun pedesaan.
2.4 Kelebihan dan Kekurangan Mesin bubut
A. Mesin Bubut Sederhana
 Kelebihan
a. Tidak membutuhkan operator yang ahli komputer.
b. Cara mengoperasikan mudah karena tidak perlu memasukkan data.
c. Modal awal yang dibutuhkan relatif kecil.
d. Biaya pemeliharaan mesin lebih kecil dibanding mesin bubut CNC.
e. Masih dapat dikerjakan oleh para pekerja yang tak mahir komputer.
f. Sangat mudah dioperasikan, karena tidak perlu memasukkan data.
g. Mesintidak tergantung oleh perubahan suhu dancuaca.f. Rendah dalam efisiensi
produktif

16
 Kekurangan
a. Butuh waktu yang relatif lama dalam penyetelan mesin
b. Tingkat ketelitian pengukuran kurang akurat
c. Waktu yang butuhkan dalam proses produksi tergolong lamban karna bergantung pada,
d. Tingkat ketrampilan/ ketelitian operator mempengaruhi kualitas produk yang dihasilkan
e. Kualitas yang dihasilkan berbeda beda untuk jumlah produksi banyak
f. Tidak dapat menampilkan kalkulasi biaya produksi.
g. Waktu laju awalpada pabrikmengalami kenaikkan.
B. Mesin Bubut CNC
 Kelebihan
1. Penggunaan Jangka Panjang
Di luar masalah perawatan dan beberapa kerusakan yang wajar terjadi, mesin CNC
mampu bekerja secara terus menerus selama apapun tanpa perlu jeda. Tenaga kerja
manual tentu tidak dapat mencapai titik ini karena itu manusiawi. Untuk itu,
penggunaan mesin ini akan secara signifikan menaikkan tingkat produktivitas.
2. Presisi, Konsisten, dan Hemat
Mesin CNC yang diprogram dengan software komputer hanya membutuhkan satu
kali pemrograman untuk kemudian menghasilkan desain produk final yang dapat
digunakan berkali-kali. Mesin CNC mampu mereplikasi desain tadi sebanyak
apapun jumlahnya dan kesemua hasilnya sempurna dan presisi. Hal ini tentu lebih
menghemat biaya produksi daripada mesin konvensional.
3. Pekerja Lebih Sedikit
Oleh karena pengendalian mesin dilakukan oleh komputer, maka otomatis akan
lebih sedikit tenaga kerja yang dibutuhkan. Mesin CNC yang bekerja sendiri bak
robot tidak terlalu membutuhkan banyak teknisi untuk pengawasan maupun
pengoperasiannya. Dengan begini, biaya produksi akan terpangkas secara
keseluruhan.
4. Fleksibilitas
Teknologi selalu berkembang seiring perubahan zaman, tak terkecuali
pemrograman pada mesin CNC. Software dalam mesin tersebut bisa diprogram
ulang dengan gampang jika ingin memproduksi barang yang berbeda sehingga
bisa disesuaikan dengan permintaan konsumen

5. Hasil produksi dapat diperbesar atau dikurangi

6. Tingkat ketelitian pengukuran lebih akurat

17
7. Tidak perlu dilakukan pemeriksaan secara terus menerus

8. Waktu yang dibutuhkan untuk pabrikasi lebih cepat

9. Komponen yang diinventarisir dapat dikurangi

10. Tidak membutuhkan tempat yang luas untuk mesin

11. Operator tidak harus terampil seperti operator mesin bubut konvensional
 Kelemahan
1. Biaya pengoprasian mesin lebihmahal.
2. Set-up lebih rumit.
3. Pabrikasi komponen benda kerja yang sederhana menjadi sulit karena
menggunakan format yang rumit.
4. Modal awal yang dibutuhkan lebih besar.
5. Membutuhkan biaya pemeliharaan yang lebih tinggi.
6. Waktu pemesinan lebih lama.

18
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan yaitu, pada mesin bubut konvensional dengan
mesin bubut CNC memiliki perbedaan yang mendasar seperti pada pengoperasianya pada
mesin konvensional mengandalkan kemampuan dan ketelitian seseorang. Mesin bubut
konvensional adalah mesin perkakas atau mesin bubut biasa yang memproduksi benda benda
bentuk silindris, mesin dengan gerak utamanya berputar dan berfungsi sebagai pengubah
bentuk dan ukuran benda dengan cara menyayat benda dengan pahat penyayat sedangkan
Sistem pengoperasian CNC menggunakan program yang dikontrol langsung oleh komputer.
Secara umum konstruksi mesin perkakas CNC dan sistem kerjanya adalah sinkronisasi antara
komputer dan mekaniknya. Jika dibandingkan dengan mesin perkakas konvensional yang
setaraf dan sejenis, mesin perkakas CNC lebih unggul baik dari segi ketelitian (accurate),
ketepatan (precision), fleksibilitas, dan kapasitas produksi.

19
DAFTAR PUSTAKA

Abimayu, D., & Nurdin, H. (2019). PENGARUH GERAK MAKAN DAN


KECEPATAN PUTARAN SPINDLE TERHADAP TINGKAT
KEKASARAN PERMUKAAN ALUMINIUM PADA PROSES
PEMBUBUTAN MENGGUNAKAN MESIN BUBUT KONVENSIONAL.
Ranah Research: Journal of Multidisciplinary Research and Development,
1(4), 783-790.

Akhmadi, A. N., & Qurohman, M. T. (2018). PENGARUH JENIS PAHAT


TERHADAP KEKERASAN PERMUKAAN SAAT PEMBUBUTAN BAJA
ST 60 PADA MESIN BUBUT CNC. Nozzle: Journal Mechanical
Engineering, 6(1).

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengan Kejuruan. 2013. Teknik Pemesinan Bubut 1.


Jawa Barat: Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan Dan
Kebudayaan.

Gustaman, G. (2015). OTOMATISASI MESIN BUBUT KONVENSIONAL


CELTIC 14 NBC MENGGUNAKAN KENDALI CNC GSK 928 TE II. Jurnal
Ilmiah Teknologi dan Rekayasa, 20(1).

Poeng, R., & Rauf, F. A. (2015). ANALISIS PENGARUH PUTARAN SPINDLE


TERHADAP GAYA POTONG PADA MESIN BUBUT. Jurnal Tekno Mesin,
2(2).

Qurohman, M. T., & Usman, W. J. (2019). Efektivitas Kecepatan Laju Pengikisan


Terhadap Material Akrilik Dan Kayu Pada Mesin CNC Router. Nozzle:
Journal Mechanical Engineering, 8(1), 11-18.

Safitri, E. B., Rameli, M., & AK, R. E. (2012). Implementasi Kontroler P-PI
Kaskade untuk Meningkatkan Keakuratan Mesin Bubut CNC. Jurnal Teknik
ITS, 1(1), F75-F80.

Zubaidi, A., & Syafa'at, I. (2012). Analisis pengaruh kecepatan putar dan kecepatan
pemakanan terhadap kekasaran permukaan material FCD 40 pada mesin bubut
CNC. Jurnal Ilmiah MOMENTUM, 8(1).

20

Anda mungkin juga menyukai