ENERGI TERBARUKAN
Semeseter 2
Penyusun
Nim : 34220009
Kelas : 2A TKE
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-
Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Pembangkit
Listrik Tenaga Bayu: Harapan Baru untuk Energi Terbarukan Indonesia” dengan
tepat waktu. Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Perkuliahan Energi
Alternatif. Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang energi
terbarukan khususnya bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
BAB I PENDAHULUAN
C.Tujuan ……………………………………………………...……........
D.Manfaat …………………………...................................................
BAB II PEMBAHASAN
C.Waktu ……………………………………………………...…….........
BAB IV PENUTUP
A.Kesimpulan ……………………………………………………...…...
B.Saran ……………………………………………………...…….....
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang ada dan dapat diperbaharui sebagai solusi dari habisnya bahan bakar
Sumber energi non konvensional yang termasuk dalam energi baru dan
terbarukan adalah energi angin, energi air, energi panas bumi, energi surya dan
energi biomassa. Energi angin sebagai sumber energi baru dan terbarukan perlu
angin tersedia dalam jumlah yang sangat besar dan tidak akan pernah habis,
Salah satu alternatif energi yang ramah lingkungan adalah energi angin.
Potensi angin yang ada dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik skala
peralatan listrik kapasitas kecil. Dengan mendesain alat konversi energi angin
menjadi energi listrik yang sederhana, dan efisien. Hal ini memungkinkan
cepat
B. Tujuan
listrik tenaga angin dan prinsip kerja pembangkit listrik tenaga angin.
C. Rumusan Masalah
listrik tenaga angin dan prinsip kerja pembangkit listrik tenaga angin.
D. Manfaat
PEMBAHASAN
Istilah energi berasal dari bahasa Yunani, yaitu energia yang berarti
ativitas (energos yang berarti aktif) Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
kerja (misalnya untuk energi listrik dan mekanika); daya (kekuatan) yang dapat
merupakan bagian suatu bahan atau tidak terikat pada bahan (seperti sinar
matahari); tenaga.
berbagai proses kegiatan termasuk bahan bakar, listrik, energi mkanik dan
panas Energi selalu berasal dari sumber energi, sumber energi adalah sesuatu
yang dapat menghasilkan energi, baik secara langsung maupun melalui proses
daya alam yang meliputi minyak dan gas bumi, batu bara, air, panas bumi,
gambut, biomassa, dan sebagainya, baik secara langsung atau tidak langsung
Angin adalah udara yang bergerak dari tekanan tinggi menuju ke tekanan
rendah atau sebaliknya yaitu dari suhu udara yang rendah ke suhu udara yang
lebih tinggi. Penyebab dari pergerakan ini adalah pemanasan bumi oleh radiasi
secara langsung, juga mendapat pemanasan dari radiasi matahari. Kondisi bumi
yang tidak homogen, sehingga terjadi perbedaan suhu dan tekanan udara antara
daerah yang menerima energi panas lebih besar dengan daerah lain yang lebih
wilayah tersebut.
Energi kinetik (Eb) dalam satuan (joule)yang dimiliki massa bayu (m)
sebagai:
Dimana:
Area lintasan angin (A) merupakan luas dari area hembusan angin
yang melewati sebuah turbin. Area lintasan angin (A) memiliki daerah
dengan jari-jari rotor (R). Sehingga area lintasan angin (A) dapat
dengan V3, jadi data kecepatan angin sangatlah penting untuk mengetahui
Kelebihan
pariwisata.
Kekurangan
METODE PEMBAHASAN
A. Jenis Pembahasan
bayu.
Alat dan bahan digunakan dalam menyusun makalah ini ialah laptop
C. Waktu
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Istilah energi berasal dari bahasa Yunani, yaitu energia yang berarti
ativitas (energos yang berarti aktif) Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
kerja (misalnya untuk energi listrik dan mekanika); daya (kekagai proses
kegiatan
tekanan rendah atau sebaliknya yaitu dari suhu udara yang rendah ke suhu
Kita sebagai warga negara Indonesia yang melimpah akan energi nya
sebaiknya kita, pandai dan bijak dalam penggunaan energi agar energi dapat
hari.
DAFTAR PUSTAKA
Y Daryanto. Kajian Potensi angin Untuk Pembangkit Listrik Tenaga Bayu Neural
Computing and Robotics. BALAI PPTAGG – UPT-LAGG. Yogyakarta. 2007.
R M Patel. Wind and Solar Power System. New York: CRC Press. 1999