Anda di halaman 1dari 4

Nama : Abdi Dzil Ikram Anshary

Kelas : B
NPM : 197023118
Mata Kuliah : Energi Terbarukan ( Tugas 2 )

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Pembangkit Listrik


Mikrohidro, bagaimana prinsip kerjanya, dan apa kelebihan
dan kekurangannya.
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Pembangkit Listrik
Tenaga Nuklir, bagaimana prinsip kerjanya, dan apa
kelebihan dan kekurangannya.
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Pembangkit Listrik
Tenaga Panas Bumi, bagaimana prinsip kerjanya, dan apa
kelebihan dan kekurangannya.
4. Menurut anda apa masalah terbesar dalam penerapan
energy terbarukan di Indonesia.

Jawaban

1.merupakan suatu pembangkit listrik skala kecil yang aliran air sebagai tenaga penggeraknya seperti,
saluran irigasi, sungai dengan cara memanfaatkan tinggi terjunan (head) dan jumlah debit air.

Aliran sungai dibendung agar mendapatkan debit air dan tinggi jatuh air, kemudian air yang dihasilkan
disalurkan melalui saluran penghantar air menuju kolam penenang, Kolam penenang dihubungkan
dengan pipa pesat, pada bagian paling bawah di turbin air.

Turbin air akan berputar setelah mendapat tekanan air, dan perputaran turbin dimanfaatkan untuk
memutar generator, Setelah mendapat putaran yang konstan maka generator akan menghasilkan
tegangan listrik, yang dikirim kekonsumen melalui saluran kabel distribusi (JTM atau JTR).

Kelebihan dan Kekurangan PLTMH

Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan sebagai berikut :

Kelebihan PLTMH

Berikut kelebihan dari PLTMH yang harus kalian ketahui, antara lain :

 Sumber energi tersedia secara melimpah khususnya di Indonesia.


 Pembangkit listrik yang ramah lingkungan dan bahan penggerak yang tidak akan habis,
sehingga dapat menghasilkan energi secara berkelanjutan tanpa perlu mengkhawatirkan
ketersediaan sumber energi tersebut, dengan begitu PLTMH dapat disebut sebagai Green and
Sustainable Energy
 Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) lebih awet jika dipelihara dengan baik
dibandingkan pembangkit yang lain seperti PLTG, PLTU, PLTD dan pembangkit listrik lainnya.
 Pengoperasian Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) tidak memerlukan biaya yang
mahal dibandingkan dengan pembangkit listrik konvensional (menggunakan energi fosil)
karena pengoperasiannya masih generator diesel.
 Penggunaan energi listrik maupun energi gerak dari Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro
(PLTMH) dapat dilakukan. Seperti charge aki dengan energi listrik menggunakan energi gerak
dari turbin.
 Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) mudah dioperasikan sebagai base load
maupun peak load (dapat dengan cepat on/off), karena turbin air dapat berhenti setiap saat.
 Mengurangi tingkat konsumsi energi fosil, langkah ini berperan dalam mengendalikan laju
harga minyak di pasar internasional dan mencegah pencemaran lingkungan akibat penggunaan
energi fosil.

Kekurangan PLTMH

Kekurangan dari Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) sebagai berikut :

 Pembangun Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) membutuhkna biaya besar


 Pada musin kemarau kemampuan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) akan
menurun karena jumlah debit air biasanya berkurang.
 Sumber daya alam yang akan dimanfaatkan biasanya terletak jauh dari pemukiman sehingga
memerlukan jarak yang panjang untuk mendistribusikan listrik ke pemukiman masyarakat.

2. Pengertian PLTN Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir atau PLTN adalah pembangkit daya termal
yang menggunakan satu atau beberapa reaktor nuklir sebagai sumber panasnya. Prinsip kerjanya
hampir sama dengan Pembangkilt Listrik Tenaga Uap (PLTU), yang menggunakan uap bertekanan
tinggi untuk memutar turbin. Putaran turbin inilah yang diubah menjadi energi listrik. Pembedanya ialah
sumber panas yang digunakan, di mana PLTN menggunakan uranium. Baca juga: Pembangkit Listrik:
Pengertian, Proses, dan Jenisnya Prinsip kerja PLTN Secara garis besar, prinsip kerja PLTN kurang
lebih hampir sama dengan PLTU. Bedanya, PLTN memakai reaktor nuklir sebagai ruang pembakaran
bahan bakar. Reaktor nuklir digunakan untuk menghasilkan panas berjumlah besar melalui proses
pemisahan inti atom uranium atau plutonium sebagai bahan bakarnya. Panas yang berasal dari
pembelahan inti digunakan untuk mengubah air menjadi uap panas bertekanan tinggi. Uap panas ini
menggerakkan turbin yang kemudian memutar generator untuk menghasilkan listrik untuk diteruskan ke
jaringan transmisi. Keuntungan dan kerugian PLTN Lihat Foto Jerman akan menyelesaikan penggunaan
tenaga nuklir pada 2022.(DW INDONESIA) Berikut beberapa keuntungan PLTN: Tidak menghasilkan
emisi gas rumah kaca Hanya sedikit menghasilkan limbah padat Tidak mencemari udara karena tidak
menghasilkan gas berbahaya, seperti karbon monoksida, sulfur dioksida, aerosol, merkuri, nitrogen
oksida, partikulat, dan asap foto kimia Biaya bahan bakar rendah Menggunakan baterai nuklir
Ketersediaan bahan bakar yang melimpah Sementara itu,
kerugian PLTN adalah risiko kecelakaan nuklir, dan limbah nuklir, yaitu limbah radioaktif tingkat tinggi
yang dapat bertahan hingga ribuan tahun.
3. Prinsip kerja Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi adalah memanfaatkan panas dari gunung

berapi untuk memanaskan uap air, yang kemudian digunakan untuk menggerakkkan turbin generator
pembangkit listrik.

Kelebihan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi:

1. Tidak mengakibatkan polusi

2. Merupakan sumber daya alam yang terperbagahrui dan tidak habis

Kekurangan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi:

1. Lokasi pembangkit di dekat gunung api rawan bencana

2. Hanya dapat dibangun di daerah tertentu yang memiliki aktivitas panas bumi

3. Memerlukan modal besar dan teknologi yang maju

Pembahasan:

Letak geologis Indonesia adalah pada pertemuan rangkaian pegunungan Sirkum Mediteran dan Sirkum
Pasifik, dan pada pertemuan dua patahan tektonik, yaitu lempeng Eurasia dan lempeng Indo-Australia.
Lokasi ini membuat Indonesia memiliki potensi besar yaitu potensi energi dari panas bumi.

Saat ini Indonesia adalah produsen listrik panas bumi terbesar ketiga di dunia setelah Amerika Serikat
dan Filipina. Kapasitas produksi terpasang sebesar sekitar 1200 MW dari enam pembangkit tenaga
panas bumi di Jawa, Sumatera Utara dan Sulawesi Utara. Pada tahun 2007, energi panas bumi
menyusun 1,9% dari total pasokan energi dan 3,7% tenaga listrik di Indonesia.

Contoh pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTPB) ini adalah di Kamojang, Jawa Barat yang
berkapasitas 200 MW. Contoh lain adalah PLTPB Wayang Windu, dengan kapasitas 225 MW. PLTPB ini
terletak di 40 kilometer di sebelah selatan Bandung.

Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB) memanfaatkan panas dari gunung berapi untuk
memanaskan uap air, yang kemudian digunakan untuk menggerakkkan turbin generator pembangkit
listrik. Pergerakan turbin generator yang berupa lilitan penghantar pada magnet ini akan menghasilkan
gaya gerak listrik yang dimanfaatkan sebagai sumber energi.

Keunggulan dari PLTPB adalah tidak ada polusi yang dihasilkan, sebab tidak terjadi pembakaran bahan
bakar. Ini berbeda dengan Pembangkit Listrik Tenaga yang mengonsumsi batu bara dan menghasilkan

polusi asap.

PLTPB juga menggunakan sumber bahan baku berupa panas bumi, yang bersifat terperbaharui dan
tidak akan habis. Ini berbeda dengan batu bara atau minyak bumi yang tidak terperbaharui dan akan
habis.
Namun PLTPB juga memiliki kekurangan. Karena lokasinya yang di dekat gunung berapi, bangunan

PLTPB beresiko terkena dampak bencana bila gunung api meletus. PLTPB juga hanya dapat dibangun
di daerah terentu saja, yang memiliki aktivitas panas bumi.

Selain itu, PLTPB juga memerlukan biaya awal ang besar, dan teknologi yang rumit. Karena itu,
pembangunan PLTPB ini memerluka dukungan dana dan kebijakan pemerintah.

4. Pengembangan energi terbarukan di Indonesia masih penuh tantangan. Berbagai kendala, seperti
harga jual beli tenaga listrik dari energi terbarukan yang kurang menarik di mata pengembang, minimnya
insentif fiskal, serta kebijakan yang mudah sekali berubah, membuat pengembangannya lamban. Di
tingkat lokal, pengembangan energi terbarukan terkendala sumber daya.

Anda mungkin juga menyukai