Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

KONVERSI ENERGI
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP

Disusun oleh:

Handy Prasetya
NIM. 132017
Jurusan Teknik Elektronika

AKADEMI TEKNOLOGI WARGA SURAKARTA


2015/2016
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah

Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) adalah suatu pembangkit


listrikdimana energi listrik dihasilkan oleh generator yang diputar oleh turbin uap
yang memanfaatkan tekanan uap hasil dari penguapan air yang dipanaskan oleh
bahan bakar di dalam ruang bakar (boiler). Salah satu jenis PLTU adalah PLTU
berbahan bakar batubara. PLTU berbahan bakar batubara sangat fital
penggunaannya di Indonesia maupun di dunia. PLTU batubara merupakan sumber
utama energi di dunia. Dimana pasokan listrik dunia masih bertumpu pada PLTU
berbahan bakar batubara.

Sebagaimana dikemukakan oleh Agus Sugiyono dkk (2013, hlm. 65)


dalam buku Outlook Energi Indonesia bahwa pada tahun 2011 konsumsi bahan
bakar pembangkit listrik Perusahaan Listrik Negara (PLN), Independen Power
Producer(IPP) dan Private Power Utility (PPU) didominasi oleh bahan bakar
batubara dengan target sekitar 47% atau lebih dari 189 juta Setara Barel Minyak
(SBM), kemudian diikuti oleh bahan bakar gas dan minyak dengan target masing
masing sebesar 23% atau sebesar 92 juta SBM dan 19% (76 juta SBM),
sedangkan sisanya diisi oleh hidro (8%) dan panas bumi (4%). Pada tahun 2020
diprediksi penggunaan batubara akan tetap sangat mendominasi bahan bakar
untuk pembangkit, yaitu sebesar 60% atau sekitar 557 juta SBM.

Untuk bahan bakar fosil lain, seperti gas dan minyak, akan
mencapaimasing-masing 14% (133 juta SBM) dan 6% (55 juta SBM). Sedangkan
sisanya sebesar 20%, atau sebesar 183 juta SBM, diisi oleh bahan bakar yang
berasal dari energi baru terbarukan, seperti panas bumi, air, matahari, angin,
sampah dan gasifikasi batubara. Pada tahun 2030 diproyeksikan bahwa batubara
akan tetap mendominasi dengan target sekitar 69% (1068 juta SBM). Sisanya diisi
oleh gas dan Energi Baru Terbarukan (EBT). Pada tahun 2030 tersebut,
pembangkit berbahan bakar nuklir sudah beroperasi dengan konsumsi bahan bakar

2
nuklir sebesar 3% (46 juta SBM) dari total bahan bakar pembangkit listrik
nasional.

Gambar 1.1. Konsumsi bahan bakar pembangkit listrik. (Outlook energi


indonesia,2013:65)

Seiring dengan semakin meningkatnya kegiatan eksplorasi batubara, dalam


satu tahun potensi sumber daya maupun cadangan batubara tersebut meningkat.
Per 1 Januari 2011, potensi sumber daya batubara di Indonesia mencapai lebih
dari 120 milyar ton yang terdiri atas hampir 28% merupakan sumber daya
hipotetik, hampir 30% sumber daya tereka (inferred), lebih 22% sumber daya
terkira (indicated), dan sekitar 20% sumber daya terukur (measured). Sementara
itu cadangan batubara yang dapat ditambang mencapai lebih dari 28 milyar ton.

Sebagian besar atau hampir 53% dari cadangan batubara tersebut berada di
Pulau Sumatera, sedangkan sisanya berada di Pulau Kalimantan. Oleh karena itu
kegiatan penambangan produksi batubara Indonesia terpusat di kedua wilayah
tersebut. Meskipun Sumatera merupakan wilayah potensi batubara terbesar,
namun untuk produksi batubara, wilayah Kalimantan menjadi sumber produksi
batubara terbesar.

3
Melihat sumber daya batubara Indonesia yang masih melimpah potensi
energi batubara ini perlu di ditingkatkan kontribusinya untuk mencukupi
kebutuhan energi listrik di suatu pembangkit listrik tenaga uap. Untuk
mendapatkan energi dari batubara, manusia membuat sistem konversi energi
batubara. Konversi energi batubara merupakan suatu proses perubahan bentuk
energi dari yang satu menjadi bentuk energi lain yang dibutuhkan. Untuk
proseskonversi energi dari batubara hingga menjadi listrik dalam suatu
pembangkit listrik tenaga uap di perlukan beberapa tahapan yakni :

1. Energi kimia dalam batubara akan dikonversikan menjadi energi


panas dalam ruang bakar boiler, dalam proses pembakaran.

2. Energi panas yang telah dihasilkan selanjutnya akan dikonversikan


menjadi energi uap, melalui proses perpindahan panas.

3. Setelah menjadi energi uap maka akan dikonversikan menjadi


energi mekanik / berupa putaran pada turbin uap.
4. Energi mekanik dari turbin uap maka dikonversikan menjadi energi
listrik pada generator.
Berdasarkan hal diatas, penulis tertarik melakukan analisis konversi energi
batubara dan melakukan penelitian di PLTU PT. Indorama Synthetics Tbk. Saat
ini PT. Indorama Synthetics Tbk. mempunyai pembangkit listrik tenaga uap
sendiri dengan kapasitas 2 × 30 MW yang berlokasi di dua desa yaitu Desa
Kembangkuning dan Desa Cibinong dengan luas lahan yang digunakan 15 ha.
Parameter yang ditinjau pada penelitian ini adalah konversi energi batubara
terhadap listrik di PLTU PT. Indorama Synthetics Tbk dan perbandingan biaya
bahan bakar batubara terhadap tarif dasar listrik. Oleh sebab itu dalam penelitian
ini penulis mengambil judul “Analisis Konversi Energi batubara di
Pembangkit Listrik Tenaga Uap PT. Indorama Synthetics Tbk.”

4
Untuk mendapatkan hasil pembahasan yang maksimal, maka penulis perlu
membatasi masalah yang akan dibahas. Adapun batasan masalah dalam penulisan
Skripsi ini yaitu PLTU yang diamati adalah PLTU milik PT Indorama Synthetics
Tbk dengan bahan bakar batubara dan tidak membahan pembangkit lain. Seluruh
uap yang dihasilkan boiler diasumsikan seluruhnya menuju turbin uap,
menitikberatkan pada segi konversi energi batubara ,konsumsi bahan bakar, biaya
bahan bakar, tarif dasar listrik untuk golongan I-3/TM sehingga mengetahui biaya
pembayaran perbulan ke PLN dan tidak membahas operasional dan biaya
investasi. Pengambilan data berdasarkan pencatatan/rekaman operator PLTU PT
Indorama Synthetics Tbk.

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah :
a. Apa itu pembangkit Listrik Tenaga Uap?
b. Bagaimana prinsip dasar kerja pembangkit listrik tenaga Uap?
c. Apa kelebihan dan kekurangan pembangkit listrik tenaga Uap dengan
pembangkitenergi lainnya?

Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
a. Dapat menjelaskan pembangkit listrik tenaga Uap
b. Dapat menjelaskan prinsip kerja dari pembangkit listrik tenaga Uap
c. Dapat mendeskripsikan kelebihan dan kekurangan pembangkit listrik tenaga
Uap.

5
BAB II
Pembahasan
1.PENGERTIAN PLTU

'Pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) adalah pembangkit yang


mengandalkan energi kinetik dari uap untuk menghasilkan energi listrik.Bentuk
utama dari pembangkit listrik jenis ini adalah Generator yang dihubungkan ke
turbin yang digerakkan oleh tenaga kinetik dari uap panas/kering. Pembangkit
listrik tenaga uap menggunakan berbagai macam bahan bakar terutama batu bara
dan minyak bakar serta MFO untuk start up awal.

2.SEJARAH PLTU

Pada tahun 1831, setelah sebelas tahun melakukan percobaan, Michael


Faraday dapat membuktikan prinsip pembangkitan listrik dengan induksi magnet.
Dengan peragaan dijelaskan, bahwa bila kumparan atau penghantar memotong
medan magnet yang berubah-ubah akan terinduksi suatu tegangan listrik padanya.
Kini rancangan semua mesin listrik adalah didasarkan pada bukti nyata tersebut.
Kemudahan membangkitkan listrik secara induksi memunculkan
perkembangan pembuatan dynamo dan pada tahun 1882 tersedia pasok listrik
untuk publik di London. Pasokan ini diperoleh dari generator DC yang digerakkan
dengan mesin bolak balik (reciprocating) yang di catu dengan uap dari boiler
pembakaran manual. Permintaan tenaga listrik tumbuh berkembang dan
pembangkit kecil muncul di seluruh negeri. Hal ini memberikan keinginan untuk
bergabung agar menjadi ekonomis.
Pada tahun 1878 generator pertama dibuat oleh Gramme, tetapi tidak
menghasilkan listrik sampaitahun 1888 ketika Nikola Tesla memperkenalkan
sistem banyak fasa (poly phase) medan berputar. Pada tahun 1882 Sir Charles
Parson mengembangkan Turbin generator AC pertama dan pada 1901 dibuat
generator 3 fasa 1500 kW untuk pusat pembangkit Neptune di Tyne Inggris.
Inilah mesin awal dengan kumparan yang berputar didalam medan
magnet, tetapi ternyata bahwasemakin besar output yang diinginkan akan lebih
mudah mengalirkan arus listrik pada medan magnet berputar didalam kumparan
yang diam atau stator. Rancangan mesin secara bertahap berkembang sehingga
pada 1922, generator 20 MW yang berputar pada 3000 rpm beroperasi.
Sementara itu karena tuntutan permintaan kebutuhan rancangan unit
pembangkit juga berkembang dan kapasitasnyapun meningkat sehingga dibentuk
organisasi untuk mengoperasikan sistem transmisi interkoneksi yang disebut pusat
penyaluran dan pengatur beban.
PLTU adalah jenis pembangkit listrik tenaga termal yang banyak
digunakan, karena efisiensinya baik dan bahan bakarnya mudah didapat sehingga
menghasilkan energi listrik yang ekonomis. PLTU merupakan mesin konversi
energi yang merubah energy kimia dalam bahan bakar menjadi energy listrik.

6
3. KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN PLTU

Dibanding jenis pembangkit lainnya PLTU memiliki beberapa keunggulan.


Keunggulan tersebut antara lain :

• Dapat dioperasikan dengan menggunakan berbagai jenis bahan bakar


(padat,cair,gas).
• Dapat dibangun dengan kapasitas yang bervariasi
• Dapat dioperasikan dengan berbagai mode pembebanan
• Kontinyuitas operasinya tinggi
• Usia pakai (life time) relatif lama

Namun PLTU mempunyai bebrapa kelemahan yang harus dipertimbangkan dalam


memilih jenis pembangkit termal. Kelemahan itu adalah :

• Sangat tergantung pada tersedianya pasokan bahan bakar


• Tidak dapat dioperasikan (start) tanpa pasok listrik dari luar
• Memerlukan tersedianya air pendingin yang sangat banyak dan kontinyu
• Investasi awalnya mahal

4.PRINSIP KERJA PLTU

PLTU menggunakan fluida kerja air uap yang bersirkulasi secara tertutup.
Siklus tertutup artinyamenggunakan fluida yang sama secara berulang-ulang.
Urutan sirkulasinya secara singkat adalahsebagai berikut :

Pertama air diisikan ke boiler hingga mengisi penuh seluruh luas permukaan
pemindah panas. Didalam boiler air ini dipanaskan dengan gas panas hasil
pembakaran bahan bakar dengan udara sehingga berubah menjadi uap.

Kedua, uap hasil produksi boiler dengan tekanan dan temperatur tertentu
diarahkan untuk memutar turbin sehingga menghasilkan daya mekanik berupa
putaran.

Ketiga, generator yang dikopel langsung dengan turbin berputar menghasilkan


energi listrik sebagai hasil dari perputaran medan magnet dalam kumparan.

Uap bekas keluar turbin masuk ke kondensor untuk didinginkan dengan air
pendingin agar berubah kembali menjadi air. Air kondensat hasil kondensasi uap
kemudian digunakan lagi sebagai air pengisi boiler. Demikian siklus ini
berlangsung terus menerus dan berulang-ulang.

7
Putaran turbin digunakan untuk memutar generator yang dikopel langsung
dengan turbin sehingga ketika turbin berputar dihasilkan energi listrik dari
terminal output generator. Sekalipun siklus fluida kerjanya merupakan siklus
tertutup, namun jumlah air dalam siklus akan mengalami pengurangan.
Pengurangan air ini disebabkan oleh kebocoran kebocoran baik yang disengaja
maupun yang tidak disengaja. Untuk mengganti air yang hilang, maka perlu
adanya penambahan air kedalam siklus. Kriteria air penambah (make up water) ini
harus sama dengan air yang ada dalam siklus.

5. SKEMA PLTU

SKEMA PLTU
Keterangan gambar :
1. Stack
2. Boiler
3. FD Fan
4. Air Heater
5. Steam Drum
6. Primary Superheater
7. Economizer
8. Header
9. Water Wall
10. Secondary Superheater
11. Reheater
12. Wind Box

8
13. HP Turbine
14. IP Turbine
15. LP Turbine
16. Generator
17. Condenser
18. MFO Tank
19. MFO Pump
20. MFO Heater
21. Burner
22. Circulating Water Pump
23. Desalination Plant
24. Distillate Water Pump
25. Make Up Water Tank
26. Make Up Water Pump
27. Demin Water Tank
28. Demin Water Pump
29. Condensate Pump
30. LP Heater
31. Deaerator
32. Boiler Feed Pump
33. HP Heater
34. 18 kV/150kV Switch Yard
35. Transmission

6. FUNGSI DAN TOOLS YANG DIGUNAKAN DALAM PLTU

SISTEM BOILER DAN TURBINE PADA PLTU BOILER

Boiler merupakan suatu alat untuk menghasilkan uap pada tekanan dan
temperatur tinggi (superheated vapor). Perubahan dari fase cair menjadi uap
dilakukan dengan memanfaatkan energi panas yang didapatkan dari pembakaran
bahan bakar. Boiler pada PLTU Semarang menggunakan minyak residu atau biasa
disebut MFO (Marine Fuel Oil) sebagai bahan bakar utamanya. Sedangkan bahan
bakar pendukung adalah solar atau biasa disebut HSD (High Speed Diesel),
dimana solar ini digunakan hanya sebagai pemantik awal (ignition) untuk
membakar MFO. Penyaluran panas dari bahan bakar ke air demin dapat terjadi
secara radiasi, dan konveksi.

Bagian pemindah panas dari boiler terdiri dari pemanas mula (Low Pressure
Heater dan High Pressure Heater) , economizer, pemanas lanjut (Superheater), dan
pemanas ulang (Reheater).

Pemindahan panas dalam boiler terjadi dalam proses :


1. Radiasi di ruang bakar
2. Konveksi di Economizer dan Air Heater
3. Kombinasi radiasi dan konveksi di Superheater dan Reheater.

9
Komponen Utama Boiler

Komponen utama boiler terdiri dari : Wall Tube, Main Drum, Primary
Superheater, Secondary Superheater, Reheater, dan Economizer. Sedangkan
komponen pendukung terdiri dari : Forced Draft Fan, MFO Heater, Air Preheat
Coil, Air Heater, Burner, Gas Recirculating Fan, Soot
Blower dan Safety Valve.

Wall Tube

Dinding boiler terdiri dari tubes / pipa-pipa yang disatukan oleh membran,
oleh karena itu disebut dengan wall tube. Di dalam wall tube tersebut mengalir air
yang akan dididihkan. Dinding pipa boiler adalah pipa yang memiliki ulir dalam
(ribbbed tube), dengan tujuan agar aliran air di dalam wall tube berpusar
(turbulen), sehingga penyerapan panas menjadi lebih banyak dan merata, serta
untuk mencegah terjadinya overheating karena penguapan awal air pada dinding
pipa yang menerima panas radiasi langsung dari ruang pembakaran.

Wall tube mempunyai dua header pada bagian bawahnya yang berfungsi
untuk menyalurkan air dari downcomers.

Downcomer merupakan pipa yang menghubungkan steam drum dengan


bagian bawah low header.Untuk mencegah penyebaran panas dari dalam furnace
ke luar melalui wall tube, maka disisi luar dari wall tube dipasang dinding isolasi
yang terbuat dari mineral fiber.

Steam Drum

Steam Drum adalah bagian dari boiler yang berfungsi untuk :

1. Menampung air yang akan dipanaskan pada pipa-pipa penguap (wall tube),dan
menampung uap air dari pipa-pipa penguap sebelum dialirkan ke superheater.
2. Memisahkan uap dan air yang telah dipisahkan di ruang bakar ( furnace ).
3. Mengatur kualitas air boiler, dengan membuang kotoran-kotoran terlarut di
dalam boiler melalui continuous blowdown.
4. Mengatur permukaan air sehingga tidak terjadi kekurangan saat boiler
beroperasi yang dapat menyebabkan overheating pada pipa boiler.

Bagian-bagian dari steam drum terdiri dari : feed pipe, chemical feed pipe,
sampling pipe, baffle pipe, sparator, scrubber, dryer, dan dry box.

10
Level air dari drum harus selalu dijaga agar selalu tetap setengah dari tinggi drum.
Sehingga banyaknya air pengisi yang masuk ke steam drum harus sebanding
dengan banyaknya uap yang meninggalkan drum, supaya level air tetap konstan.
Batas maksimum dan minimum level air dalam steam drum adalah -250 mm s/d
250 mm dari titik 0 ( setengah tinggi drum ).

Pengaturan level air dilakukan dengan mengatur Flow Control Valve. Jika level
air di dalam drum terlalu rendah, akan menyebabkan terjadinya overheating pada
pipa boiler, sedangkan bila level air dalam drum terlalu tinggi, kemungkinan
butir-butir air terbawa ke turbine dan akan mengakibatkan kerusakan pada turbine.

Superheater

Superheater berfungsi untuk menaikkan temperatur uap jenuh menjadi uap


panas lanjut dengan memanfaatkan gas panas hasil pembakaran. Uap yang masuk
ke Superheater berasal dari steam drum. Superheater terbagi dua yaitu Primary
Superheater dan Secondary Superheater.

a. Primary Superheater

Primary Superheater berfungsi untuk menaikkan temperatur uap jenuh yang


berasal dari steam drum menjadi uap panas lanjut dengan memanfaatkan gas
panas hasil pembakaran. Temperatur masuk primary superheater adalah 304oC
dan temparatur keluarnya 414oC.

b. Secondary Superheater

Secondary Superheater terletak pada bagian laluan gas yang sangat panas yaitu
diatas ruang bakar dan menerima panas radiasi langsung dari ruang bakar .
Temperatur uap masuk secondary superheater adalah 414o C dan temperature
keluar sebesar 541oC. Dan tekanan 169kg / cm2. Uap yang keluar dari secondary
superheater kemudian digunkan untuk memutar HP Turbine.superheater adalah
414o C dan temperatur keluar sebesar 541oC, dan tekanan 169 kg / cm2. Uap
yang keluar dari secondary superheater kemudian digunakan untuk memutar HP
Turbine.

Reheater

Reheater berfungsi untuk memanaskan kembali uap yang keluar dari HP


Turbine dengan memanfaatkan gas hasil pembakaran yang temperaturnya relatif
masih tinggi. Pemanasan ini bertujuan untuk menaikkan efisiensi sistem secara
keseluruhan . Perpindahan panas yang paling dominan pada reheater adalah
perpindahan panas konveksi.

11
Perpindahan panas radiasi pada reheater memberikan efek yang sangat
kecil sehingga proses ini biasanya diabaikan.Temperatur uap masuk reheater
adalah 335oC dengan tekanan sebesar 42,8 kg/cm2, sedangkan temperature
keluarnya adalah 541oC dengan tekanan 39 kg/cm2. Uap ini kemudian digunakan
untuk menggerakkan IP Turbine, dan setelah uap keluar dari IP Turbine, langsung
digunakan untuk memutar LP Turbine tanpa mengalami pemanasan ulang.

Economizer

Economizer menyerap panas dari gas hasil pembakaran setelah melewati


superheater, untuk memanaskan air pengisi sebelum masuk ke main drum. Panas
yang diberikan ke air berupa panassensibel. Pemanasan air ini dilakukan agar
perbedaan temperatur antara air pengisi dan air yang ada dalam steam drum tidak
terlalu tinggi, sehingga tidak terjadi thermal stress (tegangan yang terjadi karena
adanya pemanasan) di dalam main drum. Selain itu dengan memanfaatkan gas
sisapembakaran, maka akan meningkatkan efisiensi dari boiler dan proses
pembentukan uap lebih cepat.

Economizer berupa pipa-pipa air yang dipasang ditempat laluan gas hasil
pembakaran sebelum air heater. Perpindahan panas yang terjadi di economizer
terjadi dengan arah aliran kedua fluida berlawanan (counter flow). Air pengisi
steam drum mengalir ke atas menuju steam drum, sedangkan udara pemanas
mengalir ke bawah.

Komponen Pendukung Boiler

Komponen pendukung Boiler terdiri dari : Forced Draft Fan, MFO Heater,
Air Preheat Coil, Air Heater, Burner, Gas Recirculating Fan, Soot Blower dan
Safety Valve.

1. Forced Draft Fan

Alat yang berupa fan (kipas) ini berfungsi untuk memasukkan udara
pembakaran secara paksa kedalam furnace, terpasang pada bagian ujung saluran
air intake boiler dan digerakkan oleh motor listrik.
2. MFO Heater

MFO Heater merupakan alat yang berfungsi untuk memanaskan bahan


bakar berupa MFO dengan tujuan menurunkan viskositas dari MFO. Hal ini perlu
dilakukan karena MFO memiliki viskositas yang relatif tinggi (satu tingkat di
bawah aspal) sehingga sulit untuk teratomisasi di burner. Dengan proses
pemanasan maka viskositas MFO dapat diturunkan sehingga dapat teratomisasi
dengan baik dan menghasilkan pembakaran yang baik.

12
3. Air Preheat Coil

Alat yang berfungsi untuk memanaskan udara sebelum memasuki Air


Heater dengan sumber panas berasal dari air Deaerator. Udara yang akan
memasuki Air Heater harus dipanaskan terlebih dulu agar tidak terjadi thermal
stress akibat perbedaan suhu yang ekstrim.

4. Air Heater

Air Heater merupakan alat pemanas udara, dimana panas diambil dari gas
buang hasil pembakaran sebelum masuk ke cerobong (stack). Dengan
pemanfaatan gas buang ini, maka dapat menghemat biaya bahan bakar sehingga
bisa meningkatkan efisiensi pembakaran.

Air Heater yang digunakan pada PLTU adalah tipe Ljungstrom. Tipe ini
paling banyak digunakan di dunia karena performa dan ketahanannya yang telah
teruji. Selain itu tipe ini dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama sebelum
dilakukan overhaul. Perbaikan dan perawatanberkala mudah dilakukan pada Air
Heater tipe ini karena desainnya yang sederhana. Air Heater terdiri dari hot end
element dan cold end element.

Air Heater yang digunakan di PLTU merupakan Air Heater jenis


Regenerative, yaitu gas sisa pembakaran dilalukan pada sebuah selubung tertutup
untuk memanaskan sebagian dari elemen air heater, dan elemen yang dipanaskan
ini, diputar ke selubung yang lain dimana disini dilalukan udara yang akan
dipanaskan, sehingga terjadi perpindahan panas secara konduksi.

5. Burner

Alat yang berfungsi untuk membakar campuran antara bahan bakar (fuel)
dengan udara (air) di dalam ruang bakar (furnace) pada boiler.

6. Gas Recirculating Fan

Alat ini berfungsi untuk mengarahkan sebagian flue gas (gas sisa
pembakaran) kembali ke furnace untuk meningkatkan efisiensi boiler.

13
7. Soot Blower

Sootblower merupakan peralatan tambahan boiler yang berfungsi untuk


membersihkan kotoran yang dihasilkan dari proses pembakaran yang menempel
pada pipa-pipa wall tube, superheater, reheater, economizer, dan air heater .
Tujuannya adalah agar perpindahan panas tetap berlangsung secara baik dan
efektif . Sebagai media pembersih digunakan uap. Suplai uap ini diambil dari
primary superheater melalui suatu pengaturan tekanan PVC yang diset pada
tekanan40 kg/cm 2. Setiap sootblower dilengkapi dengan poppet valve untuk
mengatur kebutuhan uap sootblower. Katup ini membuka pada saat sootblower
dioperasikan dan menutup kembali saat lance tube dari sootblower tersebut
mundur menuju stop.

Dilihat dari cara kerja/mekanisme pengoperasiannya sootblower dibagi atas :


1. Short Retractable Sootblower / Furnace Wall Blower , digunakan untuk
membersihkan pipa-pipa penguap (wall tube) pada daerah furnace.
2. Long Retractable Sootblower, digunakan untuk membersihkan pipa-pipa
superheater, dan reheater.
3. Air Heater Sootblower, digunakan untuk membersihkan elemen-elemen air
Heater.

8. Safety Valve

Safety valve berfungsi sebagai pengaman ketika terjadi tekanan uap yang
berlebih yang dihasilkan oleh boiler. Tekanan berlebih ini dapat terjadi karena
panas boiler yang berlebihanatau adanya penurunan beban turbine secara drastis.

TURBINE

Turbine adalah suatu perangkat yang mengkonversikan energi uap yang


bertemperatur tinggi dantekanan tinggi menjadi energi mekanik (putaran).
Ekspansi uap yang dihasilkan tergantung dari

sudu-sudu (nozzle) pengarah dan sudu-sudu putar. Ukuran nozzle pengarah dan
nozzle putar adalah sebagai pengatur distribusi tekanan dan kecepatan uap yang
masuk ke Turbin. Turbin uap berkapasitas besar memiliki lebih dari satu silinder
cashing. Hal ini dapat kita lihat dari macam silinder casing pada Turbin:

14
1. Cross Compound

Dimana HP (High Pressure) dan LP (Low Pressure) turbinnya terpisah dan


masing-masing dikopel dengan satu generator.

2. Tandem Compound

Dimana HP dan IP (Intermediet Pressure) turbinnya terpisah dengan LP Turbin


tetapi masih dalam satu poros.

Prinsip Kerja Steam Turbine

Steam Turbine adalah suatu mesin yang berfungsi untuk mengubah energi
panas dalam uap menjadi energi mekanik dalam bentuk putaran poros.
Konstruksinya terdiri dari rumah turbin dan rotor. Pada rotor turbin ditempatkan
rangkaian sudu-sudu jalan secara berjajar. Dalam pemasangannya, rangkaian sudu
tetap dan rangkaian sudu jalan dipasang berselang-seling. Energi panas dalam uap
mula-mula diubah menjadi energi kinetik oleh nozzle, selanjutnya uap dengan
kecepatan tinggi ini akan mengenai sudu-sudu jalan pada rotor turbin yang
akhirnya mengakibatkan putaran rotor.

Pada PLTU, Turbine dibagi menjadi tiga tingkatan, yaitu :

1. High Pressure (HP) Turbine

HP Turbine mengekspansikan uap utama yang dihasilkan dari superheater dengan


tekanan 169 kg/cm2 dan temperatur 538oC, kemudian uap keluar HP Turbin (41
kg/cm2) dengan temperatur 336oC dipanaskan kembali pada bagian reheater
diboiler untuk menaikkan entalpi uap. Uap reheat lalu diekspansikan di dalam
Intermediate Pressure (IP) turbine.

2. Intermediate Pressure (IP) Turbine

IP Turbine mengekspansikan uap reheat dengan tekanan 39 kg/cm2 dan


temperatur 538oC, sedang uap keluarnya bertekanan 8 kg/cm2 dan suhunya
sekitar 330oC.

3. Low Pressure (LP) Turbine

LP Turbine mengekspansikan uap bertekanan 8 kg/cm2 dan temperatur 330oC,


dan tekanan uap keluar dari LP Turbin pada tekanan 56 mmHg (Vaccum), kondisi
vakum ini diciptakan di dalam condenser dengan temperatur 40oC

15
7. SKEMA PROSES KERJA PLTU

1.Air dari laut dipompa kemudian dialirkan melalui pipa dan masuk ke proses
Dalam proses ini air laut yang mengandung garam-garam maka akan dipisahkan
garamnya,sehingga air yang sudah didesalinasi tidak mengandung garam-garam.

2.Setelah air tidak mengandung garam maka air akan dipompa menuju tanki make
up water tank. Setelah dari Make Up water tank kemudian air dipompa menuju
Demin.

3.Dari Dmin water tank maka air akan dipompa, kemudian melewati kondensor,
di dalam kondensor air yang berasal dari water demin tank kemudian akan
bercampur dengan air yang
berasal dari uap air sisa turbin.

4.Setelah air keluar dari kondensor kemudian air dipompa menuju LP Heater. LP
Heater adalah Low Pressure Heater,fungsinya untuk memanaskan air supaya
suhunya layak untuk dip rosesdi Daerator. Agar proses pelepasan ini berlangsung
sempurna, suhu air harus memenuhi suhuyang disyaratkan. Oleh karena itulah
selama perjalanan menuju Dearator, air mengalamaibeberapa proses pemanasan
oleh peralatan yang disebut LP (Low Pressure Heater). Daerator biasanya terletak
di lantai atas PLTU,tapi bukan lantai yang paling atas.

16
5.Dari dearator, air turun kembali ke Ground Floor, Sesampainya di Ground
Floor. Air langsung dipompakan oleh Boiler Feed Pump / BFP (Pompa air
pengisi) menuju Boiler atautempat “memasak” air. Bisa dibayangkan Boiler ini
seperti panci, tetapi panci berukuranraksasa. Air yang dipompakan ini adalah air
yang bertekanan tinggi, karena itu syarat agaruap yang dihasilkan juga
bertekanan tinggi. Karena itulah konstruksi PLTU membuatdearator berada
di lantai atas dan BFP berada di lantai dasar. Karena dengan meluncurnya air dari
ketinggian membuat air menjadi bertekanan tinggi.

6.Sebelum masuk boiler air mengalami beberapa proses pemanasan di HP (High


Power) Heater. Setelah itu barulah air masuk boiler untuk dilakukan pemanasan
lebih lanjut

7.Setelah air masuk ke dalam boiler maka air akan dipanaskan sampai terbentuk
uap. Untuk menguapkan air tersebut maka dibutuhkan Boiler,boiler tersebut untuk
menghasilkan apimenggunakan bahan bakar,bahan bakar tersebut bisa berupa batu
bara / minyak & gas. Untukmembantu proses pemanasan digunakan juga FDF (
Force Draft Fan),FDF akan menghisapudara luar,udara tersebut kemudian
dipanaskan dan udara tersebut akan disemprotkan disekitar boiler,sehigga
pemanasan akan lebih optimum. Dari pemanasan tersebut akan terdapat sisa-sisa
pembakaran yang berua gas,gas sisa tersebut akan dibuang melalui cerobong asap.

8.Setelah terbentuk uap, maka uap tersebut masih berupa uap jenuh, uap tersebut
tidak untuk menghasilkan turbin. Sebelumnya uap tersebut akan disimpan di
dalam steam drumyang berfungsi sebagai penampungan uap air sebelum menuju
super heater.Supaya uaptersebut bisa menggerakan turbin sehinngga uap akan
dialirakan menuju Super Heater.Dalam Super heater uap tersebut akan
dihilangkan kadar airnya,sehingga uap tersebut benar-benar kering. Di dalam
boiler juga terdapat economizer,economizer berfungsi untuk menyerap gas
hasil pemanasan super heater yang akan digunakan untuk memanaskan air pengisi
sebelum masuk ke main drum

9. Setelah itu uap dari super heater akan mengalir menuju HP Turbin dan
kemudian menggerakan turbin tersebut,setelah itu sisa uap akan kembali menuju
reheater dalam boileruntuk kembali dipanaskan supaya uapnya kuat untuk
menggerakkan LP Turbin.

10.Setelah uap dari reheater maka uap akan menuju LP Heater dan menggerakan
turbin tersebut,karena poros-poros HP Turbin & LP Turbin terhubung ke
Generator maka jikakedua turbin ikut berputar maka generator juga ikut berputar.
Putaran generator inilah yangakan menghasilkan perbedaan potensial listrik
yang kemudian menghasilkan listrik. Kemudian listrik akan ditampung dan
kemudian akan disalurkan.

17
11. Dari LP Turbin masih terdapat sedikit sisa uap, dari sisa tersebut maka uap air
akan dikondensasi oleh kondensor, sehingga akan menjadi cair kembali
dan akan digunakankembali dan ada yang dibuang kembali ke laut.

18
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) mempunyai Komponen-
komponen Utama PLTU
Struktur dasar dan komponen-komponen sebuah pusat listrik tenaga uap
(PLTU) dapat digolongkan menjadi dua fasilitas peralatan utama, yaitu :
1.Fasilitas teknik mesin
2.Fasilitas teknik listrik
Pada PLTU, Turbine dibagi menjadi tiga tingkatan, yaitu :
- High Pressure (HP)
- Low Pressure (LP)
- Intermediate Pressure (IP)

19
Daftar Pustaka

- https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=7
&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwjSpLqo8N7MAhVEPY8KHZKaD74Q
FghCMAY&url=http%3A%2F%2Frepository.upi.edu%2F16437%2F4%2
FS_TE_0900222_Chapter1.pdf&usg=AFQjCNHIvVaUDqzIxgNjzhDqg2
nY5sKggw&sig2=pXNlThTJppAzpzGxnEEHnA
- http://dokumen.tips/documents/makalah-pltu-55938ba92bbb4.html
- http://pebripane89.blogspot.co.id/2012/12/makalah-pltu.html

20

Anda mungkin juga menyukai