Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP ( PLTU

DI SUSUN OLEH :

NAMA

: INTAN PIPI TIPANI

BEKERJA

: PT PLN (Persero) JMK PLTU 2 JABAR

FAKULTAS

: MANAJEMEN INFOMATIKA

BLOG

: Http://pltupalabuhanratu.blogspot.com/

Intan pipi tipani

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .. ii

BAB I (PENDAHULUAN)
I.1. Latar Belakang . 1
I.2. Tujuan Penulisan .. 1
I.3. Batasan Masalah .. 1

BAB II (PEMBAHASAN)
II.1.Teori( Cara Kerja Generator) .3
1.2 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) .... 4
1.3 Macam-maca,m sistem utama pada PLT .. 8
2.1 Data Lapangan.. 14

DAFTAR PUSTAKA .. 17

ii

Intan pipi tipani

BAB I

1.1 Latar Belakang


Listrik di Indonesia, menurut yang dilansir dari Koran Kompas beberapa waktu yang lalu sedang
krisis. Beberapa pembangkit yang seharusnya menyuplai listrik ke pulau Jawa dan Bali mengalami
kerusakan atau setidaknya mengalami penurunan daya listrik. Hal ini tentu saja membuat gusar
beberapa orang, terutama yang nantinya mungkin akan mengalami pemadaman. Tapi sebenarnya
seberapa tahu kita terhadap masalah ini? Atau lebih umumnya, apakah anda mengetahui bagaimana
sebenarnya listrik diproduksi dan didistribusikan?
Untuk menjawab pertanyaan itulah, kenapa akhirnya saya mencoba membuat artikel umum mengenai
pengetahuan perlistrikan kita, dan ingin mengajak pembaca untuk lebih melihat kedalam mengenai
produksi listrik, khususnya di Jawa dan Bali.
Jenis pembangkit listrik :
Sebelum kita beranjak lebih jauh, maka sebelumnya saya mau mengajak anda untuk mengenal jenisjenis pembangkit yang ada di Dunia saat ini.
Bila kita melakukan klasifikasi dari sisi bahan bakar, maka pembangkit akan dibagi menjadi beberapa
jenis yang anda pasti sudah familiar:

Batubara
Nuklir
Gas
Panas Bumi
Biogas
Matahari, dan lainnya.

Dalam makalah ini saya akan membahas tentang Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)

Intan pipi tipani

1.2 Tujuan Penulisan

Untuk mempermudah mahasiswa dalam memahami tentang PLTU


Agar mahasiswa mengerti prinsip kerja PLTU
Agar mahasiswa bisa mengoperasikan PLTU
Agar mahasiswa paham tentang cara kerja generator

1.3 Batasan masalah


Masalah yang akan kami bahas dalam makalah ini meliputi definisi, gambar, macam macam
(klasifikasi), prinsip kerja, pemasangan. Hal hal diluar dari yang disebutkan tadi tidak akan dibahas
dalam makalah ini.

Intan pipi tipani

BAB II

PEMBAHASAN

1.1 Teori
Cara Kerja Pengertian Generator; generator adalah meggunakan prinsip percobaannya faraday yaitu
memutar magnet dalam kumparan atau sebaliknya, ketika magnet digerakkan dalam kumparan maka
terjadi perubahan fluks gaya magnet (peribahan arah penyebaran medan magnet) di dalam kumparan
dan menembus tegak lurus terhadap kumparan sehingga menyebabkan beda potensial antara ujungujung kumparan (yang menimbulkan listrik). syarat utama, harus ada perubahan fluks magnetik, jika
tidak maka tidak akan timbul listrik. cara megubah fluks magnetik adalah menggerakkan magnet
dalam kumparan atau sebaliknya dengan energi dari sumber lain, seperti angin dan air yang memutar
baling2 turbin untuk menggerakkan magnet tersebut.

jika suatu konduktor digerakkan memotong medan magnet akan timbul beda tegangan di ujung2
konduktor tsb. Tegangannya akan naik saat mendekati medan dan turun saat menjauhi. Sehingga
listrik yg timbul dalam siklus: positif-nol-negatif-nol (AC). Generator DC membalik arah arus saat
tegangan negatif, menggunakan mekanisme cincin-belah, sehingga hasilnya jadi siklus: positif-nolpositif-nol (DC]

Beda Generator listrik DC dan AC


Generator DC : generator arus searah
Generator AC : generator arus bolak balik
Generator DC menggunakan "Comutator".
Generator AC menggunakan "Slip ring".

Generator atau pembangkit listrik yang sederhana dapat ditemukan pada sepeda. Pada sepeda,
biasanya dinamo digunakan untuk menyalakan lampu. Caranya ialah bagian atas dinamo (bagian yang
dapat berputar) dihubungkan ke roda sepeda. Pada proses itulah terjadi perubalian energi gerak

Intan pipi tipani

menjadi energi listrik. Generator (dinamo) merupakan alat yang prinsip kerjanya berdasarkan induksi
elektromagnetik. Alat ini pertama kali ditemukan oleh Michael Faraday.
Berkebalikan dengan motor listrik, generator adalah mesin yang mengubah energi kinetik menjadi
energi listrik. Energi kinetik pada generator dapat juga diperoleh dari angin atau air terjun.
Berdasarkan arus yang dihasilkan. Generator dapat dibedakan menjadi dua rnacam, yaitu generator
AC dan generator DC. Generator AC menghasilkan arus bolak-balik (AC) dan generator DC
menghasilkan arus searah (DC). Baik arus bolak-balik maupun searah dapat digunakan untuk
penerangan dan alat-alat pemanas.

Pembangkitan listrik
Secara umum, listrik dihasilkan oleh sebuah pembangkit, atau lebih mudah disebut generator. Prinsip
pembangkitan listrik dari sebuah generator, mirip-mirip dengan pelajaran fisika tentang GGL, gaya
gerak listrik, kecuali Generator akan menghasilkan listrik tiga fase.
Analogi mudahnya adalah dinamo di sepeda anda (kalau ada) yang bisa membuat lambu sepeda anda
menyala bila dinamo tadi dihubungkan dengan roda, biasanya roda depan.
Bila kita upscale kedalam skala industri, maka anggap saja generator tadi dihubungkan dengan tenaga
penggeraknya sehingga dapat berputar dan menghasilkan listrik.

1.2 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)


PLTU adalah pembangkit yang menggunakan uap untuk memutar turbinnya yang akan menggerakkan
generator dan akhirnya menghasilkan listrik. Uap ini dihasilkan oleh proses pemanasan yang terjadi di
Boiler.
Uap yang dihasilkan oleh boiler tentu saja tidak sama dengan uap yang keluar pada saat kita memasak
air di dapur. Pemanasan di boiler pada pembangkit ini demikian panasnya sehingga uap yang
dihasilkan akan berada pada fase superheated, uap yang penuh energi inilah yang dihantamkan ke
bilah-bilah turbin, sehingga turbin akan berputar dan menghasilkan listrik melalui generatornya.
Karena rumitnya proses dari mulai memanaskan uap sampai dengan mulai memutar turbin selain juga
karena adanya inersia termodinamika dalam sistemnya, maka PLTU yang di hot start baru mulai
berproduksi setelah kurang lebih 5 jam. Bila proses pembangkitan dimulai dengan cold start, maka
bisa ditebak, kurang lebih butuh 16 jam untuk mulai menghasilkan listrik.
skematik pembangkit listrik

Intan pipi tipani

Pembangkit Listrik Tenaga Uap adalah pembangkit yang mengandalkan energi kinetik dari uap untuk
menghasilkan energi listrik. Bentuk utama pembangkit listrik jenis ini adalah Generator yang di
hubungkan ke turbin dimana untuk memutar turbin diperlukan energi kinetik dari uap panas atau
kering. Pembangkit listrik tenaga uap menggunakan berbagai macam bahan bakar terutama batu-bara
dan minyak bakar serta MFO untuk start awal.
dilakukan dengan udara. Kemajuan pada PLTU yang pertama adalah boiler sudah dilengkapi pipa
dinding dan pendingin generator dilakukan dengan hidrogen, namun kapasitasnya masih 25 MW. Bila
dayanya ditingkatkan dari 100 - 200 MW, maka boilernya harus dilengkapi super hiter, ekonomizer
dan tungku tekanan. Kemudian turbinnya bisa melakukan pemanasan ulang dan arus ganda dan
pendingin generatornya masih menggunakan hidrogen. Hanya saja untuk kapasitas 200 MW uap yang
dihasilkan mempunyai tekanan 131,5 Kg/cm2 dan suhu 540 C dan bahan bakarnya masih
menggunakan minyak bumi.

Ketika kapasitas PLTU sudah mencapai 400 MW maka bahan bakarnya sudah tidak menggunakan
minyak bumi lagi melainkan batu bara. Batu bara yang dipakai secara garis besar dibagi menjadi dua
bagian yaitu batu bara berkualitas tinggi dan batu bara berkualitas rendah. Bila batu bara yang dipakai
kualitasnya baik maka akan sedikit sekali menghasilkan unsur berbahaya, sehingga tidak begitu
mencemari lingkungan. Sedang bila batu bara yang dipakai mutunya rendah maka akan banyak
menghasilkan unsur berbahaya seperti Sulfur, Nitrogen dan Sodium. Apalagi bila pembakarannya
tidak sempurna maka akan dihasilkan pula unsur beracun seperti CO, akibatnya daya guna menjadi
rendah.
Skema PLTU Batu Bara
PLTU batu bara di Indonesia yang pertama kali dibangun adalah di Suryalaya pada tahun1984 dengan
kapasitas terpasang 4 x 400 MW. Kemudian PLTU Bukit Asam dengan kapasitas 2 x 65 MW pada
tahun 1987. Dan pada tahun 1993-an beroperasi pula PLTU Paiton 1 dan 2 masing-masing dengan
kapasitas 400 MW. Kemudian PLTU Suryalaya akan dikembangkan dari unit 5 - 7 dengan kapasitas
600 MW/unit. PLTU batu bara pada tahun 1994 kapasitasnya sudah mencapai 2.130 MW (16% dari
total daya terpasang). Pada tahun 2003 kapasitasnya diperkirakan sekitar 12.100 MW (37%), tahun
2008/09 mencapai 24.570 MW (48%) dan pada tahun 2020 sekitar 46.000 MW. Sementara itu
pemakaian batu bara pada tahun 1995 tercatat bahwa untuk menghasilkan energi listrik sebsar 17,3
Twh dibutuhkan batu bara sebanyak 7,5 juta ton. Dan pada tahun 2005 pemakaian batu bara
diperkirakan mencapai 45,2 juta ton dengan energi listrik yang dihasilkan mencapai 104 Twh.

Intan pipi tipani

Banyaknya pemakaian batu bara tentunya akan menentukan besarnya biaya pembangunan PLTU.
Harga batu bara itu sendiri ditentukan oleh nilai panasnya (Kcal/Kg), artinya bila nilai panas tetap
maka harga akan turun 1% pertahun. Sedang nilai panas ditentukan oleh kandungan zat SOx yaitu
suatu zat yang beracun, jadi pada pembangkit harus dilengkapi alat penghisap SOx. Hal inilah yang
menyebabkan biaya PLTU Batu bara lebih tinggi sampai 20% dari pada PLTU minyak bumi. Bila
batu bara yang digunakan rendah kandungan SOx-nya maka pembangkit tidak perlu dilengkapi oleh
alat penghisap SOx dengan demikian harga PLTU batu bara bisa lebih murah. Keunggulan
pembangkit ini adalah bahan bakarnya lebih murah harganya dari minyak dan cadangannya tersedia
dalam jumlah besar serta tersebar di seluruh Indonesia.

1.3 Macam-macam sistem utama pada PLTU


Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) terdiri dari beberapa system utama, yaitu :
1. Turbine & Generator
2. Boiler (Steam Generator)
3. Coal Handling System
4. Ash Handling System
5. Flue Gas System
6. Balance of Plant

Turbine & generator bisa dibilang sebagai the heart of the plant, karena dari bagian inilahenergi listrik
dihasilkan. Generator yang berputar dengan kecepatan tetap, menghasilkanenergi listrik yang
disalurkan ke jaringan interkoneksi dan selanjutnya didistribusikan kekonsumen.Steam turbine (turbin
uap) yang berfungsi untuk memutar generator, terdiri dari HP (high- pressure) turbine, IP
(intermediate-pressure) turbine dan LP (low-pressure) turbine.Turbine & generator memiliki beberapa
peralatan pendukung, yaitu lubricating oil systemdan generator cooling system.Boiler (steam
generator) berfungsi untuk mengubah air menjadi uap. Uap bertekanan sangattinggi yang dihasilkan
boiler dipergunakan untuk memutar turbine.

Intan pipi tipani

Boiler terbagi menjadi beberapa sub system, yaitu :


- Boiler house steel structure
- Pressure parts
- Coal system
- Air system
- Boiler cleaning systemBoiler (Steam Generator)
http://htmlimg2.scribdassets.com/6ye6fhy9fk1dhrf9/images/1-10320549a4.jpg

Sesuai dengan namanya, boiler house steel structure adalah bangunan struktur rangka baja, dimana di
dalamnya terpasang semua peralatan steam generator. Bangunan rangka baja initingginya antara 15 m
(PLTU kapasitas 7 MW) .
Pressure part system adalah bagian utama dari steam generator. Bagian inilah yang berfungsi untuk
mengubah air menjadi uap bertekanan tinggi (superheated steam) dengan temperatur antara 300 400
derajat C.Air yang disuplai ke boiler, pertama kali masuk ke economizer inlet header,
terusdidistribusikan ke economizer elements, berkumpul kembali di eco outlet header lalu disalurkan
ke steam drum. Economizer terletak di dalam backpass area (di bagian belakang boiler house),
sementara steam drum ada di bagian depan roof area.
Dinamakan economizer karena bagian ini berfungsi untuk menaikkan temperatur air yang baru masuk
boiler dengan cara memanfaatkan gas buang dari pembakaran cangkang/tankosdi furnace area
(combustion chamber). Dengan pemanasan awal di economizer ini effisiensiketel uap dapat
ditingkatkan.
Akibat pemanasan secara konveksi di daerah furnace dan karena gaya gravitasi, air di dalamsteam
drum air mengalami sirkulasi turun ke water wall lower header melalui pipadowncomers.Dari
waterwall lower header air kembali mengalami sirkulasi karena panas,naik menuju water wall upper
header melalui tube-tube water wall panel. Kemudian dariwaterwall upper header air dikembalikan ke
steam drum melalui riser pipes.
Jadi akibat panas pembakaran cangkang/tankos air mengalami sirkulasi terus menerus.Sirkulasi ini
menyebabkan air di water wall panel & steam drum sebagian berubah menjadiuap.
Pada PLTU berkapasitas besar, sirkulasi tersebut dibantu oleh Boiler water Circulating Pumpyang
terpasang pada pipa downcomers bagian bawah. Sirkulasi yang lebih cepat akanmenyebabkan

Intan pipi tipani

kecepatan perubahan air menjadi uap juga lebih besar.Di dalam steam drum terdapat separator yang
berfungsi untuk memisahkan uap dari air. Uapyang sudah dipisahkan tersebut, dari steam drum
disalurkan ke roof steam inlet header yangterhubung ke boiler roof panel. Boiler roof panel ini yang
membawa uap ke belakang menuju backpass panel.dari backpass panel, uap disalurkan ke Low
Temperature Superheater (LTS) yang ada didalam backpass area, di atas economizer elements. dari
LTS uap disalurkan ke IntermediateTemperature Superheaters (ITS). Selanjutnya melalui pipa
superheater-desuperheater, uapdibawa ke High Temperature Superheater (HTS) elements untuk
menjalani proses pemanasanterakhir menjadi superheated steam.
ITS dan HTS elements lokasinya berada di dalam furnace (ruang pembakarancangkang/tankos )
bagian atas. Beberapa boiler manufacturers memberikan nama yang berbeda kepada LT, IT dan HT
superheater.Dari High Temperature Superheater outlet header, superheated steam dengan
temperature300-400 derajat C dan tekanan sangat tinggi disalurkan ke steam turbine melalui pipa
mainsteam.

Pada PLTU berkapasitas kecil, uap tersebut masuk ke High Pressure Turbine, terus ke LowPressure
Turbine dan keluar menuju condenser. Sedangkan pada PLTU berkapasitas besar,setelah memutar HP
turbine uap tersebut dibawa kembali ke boiler melalui pipa cold reheat.Di dalam boiler uap tersebut
mengalami pemanasan kembali di dalam Reheater elements.Reheater elements ini biasanya terletak di
antara furnace area dan backpass area.Setelah mengalami pemanasan kembali, reheated steam
disalurkan ke Intermediate PressureTurbine melalui pipa Hot Reheat. Setelah memutar Intermediate
dan Low Pressure Turbine, baru uap keluar ke condenser.Setelah selesai memutar turbine, uap
dibuang ke condenser yang posisinya tepat berada di bawah LP Turbine. Di dalam condenser uap
tersebut diubah menjadi air untuk dipompakankembali ke dalam boiler.Condenser memerlukan air
pendingin untk mengubah uap menjadi air. Beberapa PLTU memanfaatkan air laut sebagai pendingin
condenser, sementara PLTU yang lain mempergunakan cooling tower untuk mendinginkan air
condenser yang diputar terusmenerus dalam sistem tertutup (closed loop).Condenser system terdiri
dari beberapa peralatan utama, yaitu condenser itu sendiri,condenser tube cleaning system, condenser
vaccum system dan condensate pump. Condenser vaccum system berfungsi untuk menjaga agar
tekanan di dalam condenser selalu lebih kecildari tekanan atmosfer. Hal ini dilakukan untuk
meningkatkan plant efficiency dari PLTU.Water Treatment plant berfungsi untuk memproduksi semua
kebutuhan air bagi operasionalPLTU. Pada dasarnya ada 2 jenis air yang dibutuhkan PLTU. Yang
pertama adalahdemineralized water (demin water) untuk mensuplai boiler dalam memproduksi uap
penggerak turbin. Disebut demineralized water karena air tersebut sudah dihilangkankandungan
mineralnya.Yang kedua adalah raw water yang diperlukan untuk pendingin (cooling water) bagi
mesin-mesin PLTU dan untuk dipergunakan sebagai service water.Secara umum water treatment

Intan pipi tipani

system PLTU terdiri dari desalination plant untuk memprosesair laut atau air payau menjadi raw
water, demineralized plant untuk memproduksi deminwater dan tanki-tanki atau kolam penyimpanan
air.Sebagaimana saya tulis di muka, uap yang meninggalkan turbin masuk ke condenser untuk diubah
kembali menjadi air. Air tersebut dipompa kembali masuk ke boiler untuk diprosesmenjadi
superheated steam yang siap memutar turbin.Jadi di sini terjadi closed-loop system. Air dan uap
diolah terus menerus dalam sistemtertutup untuk menggerakkan turbin uap (steam turbine). Meskipun
demikian tetap ada air atau uap yang hilang sebagai system loses dalam proses tersebut. Maka selama
PLTU beroperasi selalu diperlukan penambahan demin water baru secara kontinyu.Air yang dipompa
masuk kembali ke dalam boiler biasa dikenal dengan nama boiler feedwater. Sistem yang mensuplai
feedwater ini terdiri dari beberapa peralatan utama, yaitu :

- Feedwater pumps
- Feedwater tank yang dilengkapi dengan deaerator tank
- Feedwater heaters

Feedwater tank berfungsi untuk menampung feedwater sebelum dipompa masuk ke boiler oleh
feedwater pumps. Pada PLTU berkapasitas kecil, pompa feedwater digerakkan olehmotor listrik,
sedangkan pada PLTU berkapasitas besar mempergunakan turbin uap mini.Untuk meningkatkan
efisiensi PLTU, sebelum dipompa masuk ke boiler, feedwater harusdipanaskan terlebih dahulu hingga
mencapai suhu tertentu. Pemanasan tersebut dilakukandengan heater (heat exchanger), yang
berlangsung secara konduksi dengan memanfaatkanuap panas yang diambil (diektraksi) dari turbin.
Jadi selain diteruskan ke condenser, adasejumlah kecil uap dari turbin yang diambil untuk
memanaskan feedwater heater.
Pembakaran
Agar pembakaran dalam combustion chamber berlangsung dengan baik perlu didukungdengan sistem
suplai udara dan sitem pembuangan gas sisa pembakaran yang baik. Tugas inidilakukan oleh Air and
Flue Gas System.Air and Flue Gas System terdiri dari Primary Air (PA) Fans, Forced Draft (FD)
Fans,Induced Draft (ID) Fans, Air Heater, Primary Air Ducts, Secondary Air Ducts dan Flue
GasDucts.Udara yang akan disuplai ke ruang pembakaran dipanaskan terlebih dahulu agar
tercapaiefisiensi pembakaran yang baik. Pemanasan tersebut dilakukan oleh Air Heater dengan
carakonduksi dengan memanfaatkan panas dari gas buang sisa pembakaran di dalam furnace.Ada 2
type Air Heater yang banyak dipakai di PLTU. Yang pertama air heater type

Intan pipi tipani

tubular, banyak dipakai di PLTU yang berkapasitas kecil. Sedangkan air heater type rotary lebihdipilih
untuk PLTU kapasitas besar.Scondary Air Fans berfungsi untuk menghasilkan primary air yang
diperlukan untuk mendorong cangkang/tankos dari chut ke ruang pembakaran. Forced Draft Fans
berfungsiuntuk menghasilkan secondary air untuk mensuplai udara ke ruang pembakaran.
SedangkanInduced Draft Fans berfungsi untuk menyedot gas sisa pembakaran dari combustion
chamber untuk dikeluarkan ke cerobong asap.
Secondary Air Duct system (warna biru)
Flue Gas system adalah bagian yang sangat penting untuk menjaga agar PLTU tidak menyebabkan
polusi berlebihan kepada lingkungan. Bagian dari flue gas system yang umumterdapat di semua PLTU
adalah Electrostatic Precipitator (EP).Electrostatic Precipitator adalah alat penangkap debu
cangkang/tankos. Sebelum dilepas keudara bebas, gas buang sisa pembakaran cangkang/tankos
terlebih dahulu melewatielectrostatic precipitator untuk dikurangi semaksimal mungkin kandungan
debunya. Bagianutama dari EP ini adalah housing (casing), internal parts yang terdiri dari discharge
electrode,collecting plates dan hammering system, dan ash hoppers yang terletak di bagian
bawahuntuk menampung abu.Pada beberapa PLTU modern ada lagi satu peralatan pengendali polusi
yang terpasang antaraEP dan cerobong asap. Alat tersebut adalah Flue Gas Desulphurization (FGD)
plant. Sesuaidengan namanya FGD berfungsi untuk mengurangi kadar sulphur dari gas buang. Kadar
sulphur yang tinggi dikhawatirkan bisa menyebabkan terjadinya hujan asam yang berbahaya bagi
lingkungan.Bagian terakhir dari flue gas system adalah stack/chimney/cerobong asap yang
berfungsiuntuk membuang gas sisa pembakaran.

2.1 Data Lapangan


Dalam pendistribusikan load ke seluruh pembangkit di pulau Jawa dan Bali secara umum dalam
menghadapi demand pengguna listrik, maka dibentuk suatu unit bisnis baru oleh PLN yang diberi
nama P3B (Penyaluran dan Pusat Penyalur Beban). P3B inilah yang secara umum- mengatur kapan
suatu pembangkit mulai beroperasi dan kapan tidak. Suatu pembangkit yang pada saat diminta untuk
beroperasi tidak dapat melakukannya biasanya akan mendapatkan denda, dan seterusnya, dan
seterusnya.
Kurva 01
Menurut saya, membangun PLTU baru sebanyak 100 buah dengan grafik kurva load yang sangat
fluktuatif juga bukan pilihan bagus, mengingat akan banyak sekali energi yang akan terbuang

Intan pipi tipani

percuma, terlebih bila semuanya misalnya berupa PLTU. Disinilah desain besar perlistrikan nasional
menjadi hal yang diperlukan dalam menentukan arah kebijakan kedepannya.

kurva 02
Membangun terlalu banyak reaktif powerplant juga tidak akan begitu menguntungkan dari segi bisnis
maka walaupun mungkin efisien. Hal ini dikarenakan break event point suatu powerplant sedikit
banyak tergantung dari running hoursnya, sehingga PLTG yang hanya hidup dari jam 16:00 sampai
21:00 mungkin akan mencapai BEP let say..100 tahun lagi mungkin :D
Dengan memperhitungkan berbagai hal, maka nantinya akan terlihat berapa powerplant yang harus
menjadi base load powerplant dan berapa yang menjadi powerplant mendukung peak, disinilah
kemudian peran P3B menjadi krusial.

Intan pipi tipani

DAFTAR PUSTAKA

http://anthronic.com/?itemid=278
http://carakerja-pengertian.blogspot.com/2011/03/cara-kerja-pengertian-generator.html
http://www.scribd.com/doc/80048081/Pembangkit-Listrik-Tenaga-Uap
http://ezkhelenergy.blogspot.com/2011/07/pembangkit-listrik-tenaga-uap-adalah.html

Intan pipi tipani

Anda mungkin juga menyukai