NIM
temperature yang masih cukup tinggi dan tekanan diatas sedikit dari tekanan
atmosfir, selanjutnya gas bekas ini dibuang atau dialirkan ke udara luar, yang
ditunjukkan seperti pada gambar dibawah.
2. Turbin gas siklus tertutup (closed cycle).
Seperti pada proses kerja turbin gas diatas, dimana gas panas yang
diekspansi didalam turbin akan menghasilkan gas bekas (flue gas) dengan
temperature yang masih cukup tinggi dan tekanan diatas sedikit dari tekanan
atmosfir, selanjutnya gas bekas ini dialirkan ke kedalam penukar panas (heat
rejected) untuk didinginkan dengan menggunakan media pendingin air atau
udara hingga temperaturnya turun dan dialirkan lagi kedalam sisi masuk
(suction) kompresor untuk dikompresi lagi, yang ditunjukkan seperti pada
gambar dibawah.
3. Turbin gas siklus terbuka dilengkapi dengan regenerator.
Seperti pada kedua proses kerja turbin gas diatas, dimana gas panas yang
diekspansi didalam turbin akan menghasilkan gas bekas (flue gas) dengan
temperature yang masih cukup tinggi dan tekanan diatas sedikit dari tekanan
atmosfir, selanjutnya gas bekas (flue gas) ini dialirkan kedalam heat
exchanger yang dikenal dengan istilah regenerator dimana didalamnya gas
bekas ini digunakan untuk memanaskan udara keluar kompresor sebelum
digunakan sebagai udara pembakaran didalam ruang bakar (combustion
chamber), seperti ditunjukkan pada gambar dibawah.
4. Turbin gas siklus terbuka dilengkapi dengan intercooler, regenerator dan
reheater.
Pada siklus ini baik kompresor maupun turbin gas masing-masing terdiri
dari 2 (dua) bagian yang terpisah dan biasa disebut dengan kompresor
tekanan rendah dan kompresor tekanan tinggi serta turbin gas tekanan
rendah dan turbin gas tekanan tinggi. Aliran udara dan gas-gas yang
dihasilkan dapat dijelaskan sebagai berikut, mula-mula udara atmosfir masuk
kedalam kompresor tekanan rendah untuk dikompresi, dari udara tekan yang
dihasilkan dialirkan kedalam intercooler untuk didinginkan hingga
menghasilkan temperature dan kelembaban serta tekanan yang diinginkan
dengan menggunakan media pendingin air atau media pendingin lainnya,
dari sini udara tersebut dialirkan kedalam kompresor tekanan tinggi untuk
dikompresi lagi hingga menghasilkan temperature yang tinggi dan tekanan
dengan kepadatan yang lebih tinggi. Dari keluaran kompresor tekanan tinggi
udara tersebut dialirkan kedalam regenerator untuk mendapatkan
temperature yang lebih tinggi lagi yang bertujuan untuk memudahkan
terjadinya proses pembakaran dengan melalui media pemanas gas
bekas/buang (flue gas) yang memanfaatkan gas bekas hasil dari turbin
tekanan rendah. Selanjutnya udara keluaran dari regenerator dialirkan
kedalam ruang bakar utama (primary combustion chamber) yang
menghasilkan proses pembakaran dan dari proses ini dihasilkan gas panas
yang digunakan untuk memutar turbin tekanan tinggi, hasil ekspansi gas
panas dari turbin tekanan tinggi ini berupa gas bekas (flue gas) dialirkan
kedalam ruang bakar kedua (secondary combustion chamber) dan biasa
disebut juga dengan reheater chamber yang selanjutnya gas bekas tersebut
digunakan untuk udara pembakaran didalamnya yang mampu menghasilkan
gas panas lagi dan digunakan untuk memutar turbin tekanan rendah.
Dari ketiga terakhir siklus turbin gas diatas cara keseluruhan dimaksudkan
untuk menghasilkan sebuah pusat listrik tenaga gas (PLTG) dengan tingkat
efisiensi yang diharapkan lebih tinggi dari turbin gas siklus terbuka.
Adapun sebagai pendukung pusat listrik tenaga gas ini digunakan beberapa
alat bantu (auxiliary equipments) untuk membantu proses siklus turbin gas
berjalan dengan baik, seperti :
Sistem pelumas (lube oil system).
Sistem bahan bakar (fuel system).
Sistem pendingin (cooler system).
Sistem udara kontrol (air control system).
Sistem hidrolik (hydraulic system).
Sistem udara tekan (air pressure system).
Sistem udara pengkabutan (atomizing air system).
kebutuhan energi listriknya. Pada akhir tahun 1999, tenaga air yang sudah
berhasil dimanfaatkan di dunia adalah sebesar 2650 TWh, atau sebesar
19 % energi listrik yang terpasang di dunia.
Indonesia mempunyai potensi pembangkit listrik tenaga air (PLTA) sebesar
70.000 mega watt (MW). Potensi ini baru dimanfaatkan sekitar 6 persen
atau 3.529 MW atau 14,2 % dari jumlah energi pembangkitan PT PLN.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PLTA
Ada beberapa keunggulan dari pembangkit listrik tenaga air (PLTA) yang
dapat dirangkum secara garis besar sebagai berikut :
Respon pembangkit listrik yang cepat dalam menyesuaikan kebutuhan
beban. Sehingga pembangkit listrik ini sangat cocok digunakan sebagai
pembangkit listrik tipe peak untuk kondisi beban puncak maupun saat
terjadi gangguan di jaringan.
Kapasitas daya keluaran PLTA relatif besar dibandingkan dengan
pembangkit energi terbarukan lainnya dan teknologinya bisa dikuasai
dengan baik oleh Indonesia.
PLTA umumnya memiliki umur yang panjang, yaitu 50-100 tahun.
Bendungan yang digunakan biasanya dapat sekaligus digunakan untuk
kegiatan lain, seperti irigasi atau sebagai cadangan air dan pariwisata.
Bebas emisi karbon yang tentu saja merupakan kontribusi berharga bagi
lingkungan.
Selain keunggulan yang telah disebutkan diatas, ada juga dampak negatif
dari pembangunan PLTA pada lingkungan, yaitu mengganggu
keseimbangan ekosistem sungai/danau akibat dibangunnya bendungan,
pembangunan bendungannya juga memakan biaya dan waktu yang lama.
Disamping itu, terkadang kerusakan pada bendungan dapat menyebabkan
resiko kecelakaan dan kerugian yang sangat besar.
PRINSIP DASAR DAN CARA PEMANFAATAN PLTA
Prinsip dasar pemanfaatan sumber energi tenaga air ini adalah dengan (i)
mengandalkan jumlah debit air dan (ii) dengan memanfaatkan ketinggian
jatuhnya air.
Berdasarkan konstruksinya, ada dua cara pemanfaatan tenaga air untuk
pembangkit listrik: (a) memanfaatkan aliran air sungai tanpa membangun
bendungan dan reservoir atau yang sering disebut dengan Run-of-river
Hydropower ; (b) membangun bendungan dan membuat reservoir untuk
mengalirkan air ke turbin.
Secara umum cara kerja PLTA adalah dengan memanfaatkan energi dari
aliran air dalam jumlah debit tertentu dari sumber air (sungai, danau, atau
waduk) melalui intake, kemudian dengan menggunakan pipa pembawa
(headrace) air diarahkan menuju turbin. Beberapa PLTA biasanya
menggunakan pipa pesat (penstock) sebelum dialirkan menuju
turbin/kincir air, dengan tujuan meningkatkan energi dalam air dengan
memanfaatkan gravitasi dan mempertahankan tekanan air jatuh.
Turbin yang tertabrak air akan memutar generator dalam kecepatan
tertentu, sehingga terjadilah proses konversi energi dari gerak ke listrik.
Sementara air yang tadi digunakan untuk memutar turbin dikembalikan ke
alirannya. Energi listrik yang dibangkitkan dapat digunakan secara
langsung, disimpan dalam baterai ataupun digunakan untuk memperbaiki
kualitas listrik pada jaringan.
MENGHITUNG JUMLAH ENERGI YANG DI KONVERSIKAN KE LISTRIK
Jumlah daya listrik yang dapat dibangkitkan pada suatu pusat pembangkit
listrik tenaga air tergantung pada besarnya potensial energi air pada
ketinggian (h) dimana air jatuh dan laju aliran airnya perluas penampang
kanal air perdetiknya. Daya teoritis kasar (P kW) yang tersedia dapat
ditulis sebagai berikut:
P = 9.81qh
Daya yang tersedia ini kemudian akan diubah menggunakan turbin air
menjadi daya mekanik. Karena turbin dan peralatan elektro-mekanis
lainnya memiliki efisiensi yang berkisar 85% hingga 90%, daya listrik yang
dibangkitkan akan lebih kecil dari energi kasar yang tersedia.
PLTA Terbesar di Dunia
Dam raksasa yang baru selesai di bangun di China pada tahun 2012 ini
masih memegang rekor sebagai PLTA yang mampu menghasilkan energi
listrik terbesar di dunia, yakni mencapai 22.500 megawatt. Energi sebesar
itu setara dengan 125 kali energi yang dihasilkan oleh PLTA Asahan di
Indonesia.
Dam Three Gorges atau dam 'Tiga Ngarai' yang dibangun di sungai
Yangtze ini diperkirakan mampu bertahan selama 70 tahun.?
Ukuran dari dam Three Gorges sejatinya tidak terlalu besar, yakni hanya
sepanjang 2,3 kilometer dan tinggi 181 meter. Tetapi total turbin yang
dimilikinya mencapai 32 buah dengan kapasitas per unit sekitar 700
megawatt plus 2 turbin tipe Francis dengan daya satuan 50 megawatt.
Tidak hanya bekerja sebagai dam saja, Three Gorges juga berperan
sebagai pencegah banjir serta keperluan lalu lintas perairan karena
memiliki jalur internal khusus yang dapat dilewati oleh kapal-kapal feri.
Sayangnya untuk pembangunan dam Rp 302 triliun ini, sebanyak tiga
desa harus ditenggelamkan. Serta tak kurang dari 1,24 juta warga ketiga
desa tersebut harus direlokasi pada masa pembangunan dari tahun 2003
sampai 2012 kemarin.
PLTU menggunakan bahan bakar batubara, minyak bumi, gas alam dan
sebagainya untuk menghasilkan panas dengan cara dibakar, kemudia
panas yang dihasilkan digunakan untuk memanaskan air di dalam boiler
sehingga menghasilkan uap air, uap air yang didapat digunakan untuk
memutar turbin uap, dari sini generator dapat menghasilkan listrik karena
ikut berputar seporos dengan turbin uap.
PLTN juga memiliki prinsip kerja yang sama yaitu di dalam reaktor terjadi
reaksi fisi bahan bakar uranium sehingga menghasilkan energi panas,
kemudian air di dalam reaktor dididihkan, energi kinetik uap air yang
didapat digunakan untuk memutar turbin sehingga menghasilkan listrik
untuk diteruskan ke jaringan transmisi,.
STRUKTUR ATOM URANIUM DAN REAKSI FISI
Agar dapat lebih mudah memahami bagaimana terjadinya reaksi fisi
didalam reaktor PLTN, pada sub-bab ini akan disampaikan tentang
bagaimana strutur atom didalam uranium dan apakah itu reaksi fisi.
Strukut Atom Uranium
Sejatinya segala unsur yang terdapat di alam terbentuk dari kumpulan
atom-atom. Ada 92 jenis atom yang telah didefinisikan hingga saat ini. Inti
dari suatu atom terdiri atas proton yang bernilai positip dan neutron yang
bersifat netral. Disekitar intinya terdapat elektron yang mengelilingi,
biasanya berjumlah sama dengan proton dan terikat dengan gaya
elektromagnetiknya. Jumlah proton pada atom menjadi ciri khas suatu
jenis atom dan lebih dikenal dengan sebutan nomer atom, yang
menentukan unsur kimia atom tersebut.
Unsur uranium memiliki jumlah proton 92 buah atau dengan kata lain
nomer atom Uranium adalah 92. Namun di alam, terdapat 3 jenis unsur
yang memiliki jumlah proton 92 buah, masing-masing memiliki jumlah
neutron sebanyak 142, 143, dan 148 buah. Unsur yang memiliki 143 buah
neutron ini disebut dengan Uranium-235, sedangkan yang memiliki 148
buah neutron disebut dengan Uranium-238. Suatu unsur yang memiliki
nomer atom sama namun jumlah neutron yang berbeda biasa disebut
dengan isotop. Gambar berikut adalah struktur dari atom Uranium dan
tabel yang menjelaskan tentang isotopnya.
Uranium yang terdapat di alam bebas sebagian besar adalah Uranium
yang sulit bereaksi, yaitu Uranium-238. Hanya 0,7 persen saja Uranium
yang mengandung isotop Uranium-235. Sedangkan bahan bakar Uranium
yang digunakan di PLTN adalah Uranium yang kandungan Uranium-235
nya sudah ditingkatkan menjadi 3-5 %.
Reaksi Fisi Uranium
Perlu diketahui bahwa reaksi fisi bisa terjadi disetiap inti atom dari suatu
unsur tanpa terkecuali. Namun reaksi fisi yang paling mudah terjadi
adalah reaksi pada inti atom Uranium. Uranium pun sama halnya, yang
paling mudah terjadi reaksi adalah Uranium-235, sedangkan Uranium-238
memerlukan energi yang lebih besar agar dapat terjadi reaksi fisi ini.
Reaksi fisi terjadi saat neutron menumbuk Uranium-235 dan saat itu pula
atom Uranium akan terbagi menjadi 2 buah atom Kr dan Br. Saat terjadi
reaksi fisi juga akan dihasilkan energi panas yang sangat besar. Dalam
aplikasinya di PLTN, energi hasil reaksi fisi ini dijadikan sumber panas
untuk menghasilkan uap air. Uap air yang dihasilkan digunakan untuk
memutar turbin dan membuat generator menghasilkan listrik.
Pada saat Uranium-235 ditumbuk oleh neutron, akan muncul juga 2-3
neutron baru. Kemudian neutron ini akan menumbuk lagi Uranium-235
lainnya dan muncul lagi 2-3 neutron baru lagi. Reaksi seperti ini akan
terjadi terus menerus secara perlahan di dalam reaktor nuklir.
Neutron yang terjadi akibat reaksi fisi sebenarnya bergerak terlalu cepat,
sehingga untuk menghasilkan reaksi fisi yang terjadi secara berantai
kecepatan neutron ini harus diredam dengan menggunakan suatu media
khusus. Ada berbagai macam media yang digunakan sampai saat ini
antara lain air ringan/tawar, air berat, atau pun grafit. Secara umum
kebanyakan teknologi PLTN di dunia menggunakan air ringan (Light Water
Reactor, LWR).
Perlu diperhatikan disini bahwa di dalam reaktor nuklir, bahan bakar
Uranium yang digunakan dijaga agar tidak sampai terbakar atau
mengeluarkan api. Sebisa mungkin posisi bahan bakarnya diatur
sedemikian hingga agar nantinya hasil reaksi fisi ini masih bisa diolah
kembali untuk dijadikan bahan bakar baru untuk digunakan pada
teknologi PLTN di masa yang akan datang.
Besarnya Energi Reaksi Fisi
Berikut ini adalah data tentang jumlah bahan bakar yang diperlukan
dalam 1 tahun untuk masing-masing pembangkit listrik berkapasitas 1000
MW. Disini terlihat bahwa untuk 1 gram bahan bakar Uranium dapat
menghasilkan energi listrik yang setara dengan 3 ton bahan bakar
batubara, atau 2000 liter minyak bumi. Oleh karena energi yang
dihasilkan Uranium sangat besar, bahan bakar PLTN juga dapat
menghemat biaya di pengakutan dan penyimpanan bahan bakar
pembangkit listrik untukmasing-masing pembangkit listrik berkapasitas
1000 MW.
Fakta Manfaat:
Amerika adalah salah satu negara dengan pengguna energi nuklir
terbesar. Nuklir di Amerika menghasilkan sekitar 20 persen energi dari
103 PLTN yang ada.
Prancis adalah salah satu pemasok listrik dari energi nuklir terbesar
hingga 75% listrik domestik dari 59 PLTN yang beroperasi.
Di Asia Korea, menjadi penghasil energi listrik terbesar dari nuklir hingga
40% energi dari 20 PLTN yang beroperasi.
Tercatat sekitar 439 PLTN yang beroperasi di 32 Negara
Nuklir termasuk ramah lingkungan karena limbah produksinya sedikit di
bandingkan dengan bahan bakar fosil karena tidak menghasilkan logam
berat seperti cadmium, plumbum, arsen, serta gas emisi seperti SO2,
VHC.
Pembangkit listrik tenaga nuklir menggunakan reaksi fisi (proses
pemisahan atom menjadi inti yang lebih kecil)
Sumber energi reaksi nuklir berasal dari Uranium yang tidak terbarukan
PLTN menjadi salah satu yang menghasilkan udara bersih di Amerika
karena limbah produksi yang sangat sedikit.
limbah radioaktif nuklir dipendam di didalam wadah di bawah permukaan
tanah dan biasanya di gunung hingga radioaktif nya hilang.
Fakta Kerugian/Bahaya:
Ledakan Nuklir dapat menghasilkan radiasi sangat tinggi yang
melepaskan elektron dan mampu merusak DNA.