Anda di halaman 1dari 4

Rakhmad Rofiansyah B. A.

2316030085 / 10411600000085

JENIS-JENIS PEMBANGKIT LISTRIK

1. Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU)


Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) adalah pembangkit yang mengandalkan
energi kinetik dari uap untuk menghasilkan energi listrik. Bentuk utama
daripembangkit listrik jenis ini adalah Generator yang seporos dengan turbin yang
digerakkan oleh tenaga kinetik dari uap panas/kering. Prosesnya sama seperti Power
Plant (Thermodinamika). Yaitu:
a. Batu bara dimasukkan ke dalam crusher hingga mencapai titik didih lebih dari
1000oC
b. Batu bara yang panas digunakan untuk memanaskan air (boiler) sebagai
penggerak turbin yang paling besar
c. Lalu keluar menggerakan turbin kedua, dan keluar lagi untuk menggerakan turbin
terakhir (Tekanan akan menjadi turun)
d. Steam akan masuk ke dalam kondensat untuk diolah lagi, kemudian
electroprecipirator
Terdapat 3 jenis PLTU:
- PLTU yang penggerakan turbinnya menggunakan uap air
- PLTU yang penggerakan turbinnya menggunakan panas matahari
- PLTU yang penggerakan turbinnya menggunakan solar pond
Semua jenis PLTU tersebut intinya membutuhkan panas untuk menggerakan turbin
dari uap-nya.

Contoh Skema Pembangkit Listrik Tenaga Uap

2. Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG)


Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) adalah pembangkit listrik menggunakan gas
alam untuk menggerakan turbin gas yang berhubungan langsung dengan Generator.
Gas alam yang biasanya digunakan adalah gas metana. Prinsip kerjanya hampir sama
dengan PLTU. Hanya saja yang membdakan adalah untuk memutar turbin digunakan
Rakhmad Rofiansyah B. A.

2316030085 / 10411600000085

uap air yang diperoleh dengan mendidihkan air. Sehingga membutuhkan boiler untuk
mendidihkan air tersebut. Sedangkan pada PLTG tidak membutuhkan boiler. Untuk
meningkatkan efisiensi, biasanya PLTG dikombinasikan dengan PLTU sehingga
dikenal dengan Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU). Prinsip Kerja
PLTG adalah:
1. Gas alam (gas metana) dimasukkan ke dalam kompresor untuk ditekan hingga
temperatur dan tekanannya naik.
2. Lalu kompresor tersebut akan menghasilkan udara yang digunakan untuk
mendinginkan turbin-turbin
3. Hasil dari kompresor biasanya bertekanan menengah. Pada tahap ini ada 3
pengolahan.
4. Pengolahan pertama gas bertekanan menengah tersebut dipanaskan lagi sehingga
menghasilkan gas yang bertekanan dan temperatur tinggi (sekitar 1300 oC) yang
digunakan untuk memutar balik turbin.
5. Pengolahan yang kedua adalah combine cycle, yaitu gas bertekanan menengah
dihubungkan langsung dengan turbin yang bertekanan menengah, sehingga turbin
dapat memutar dan menghasilkan listrik

Contoh Skema Pembangkit Listrik Tenaga Gas

3. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)


Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) adalah pembangkit listrik yang mengandalkan
energi potensial dan energi kinetik dari air untuk menghasilkan energi listrik. Pada
PLTA dibagi menjadi 2, yaitu penggerak dari air laut dan penggerak dari air tawar.
PLTA dengan penggerak air tawar biasanya akan menghasilkan 4 jenis energi listrik,
yaitu:
1. PLTA konvensional, yaitu listrik yang dihasilkan lebih dari 10 MW
2. Mini hydro, yaitu listrik yang dihasilkan antara 1 MW hingga 10 MW
3. Micro hydro, yaitu listrik yang dihasilkan kurang dari 1 MW
Pada air tawar, terdapat Hydro pum storage, yaitu pemanfaatan air yang berlebihan
(Banjir) dengan disedot menuju waduk
Rakhmad Rofiansyah B. A.

2316030085 / 10411600000085

Untuk air laut (Renewable energy) dapat memanfaatkan 2 jenis, yaitu gelombang dan
air laut tersebut. Untuk gelombang, biasanya dibawa menuju piston terlebih daulu.
Dan untuk air laut sendiri yang dimaksud adalah terdapat pembangkit listrik pada
tengah-tengah laut.
Prinsip kerja dari PLTA adalah:
1. Air masuk yang berasal dari laut atau sungai menuju turbin dengan bantuan
penstock
2. Terdapat katup pengaman yang berfungsi untuk menghentikan aliran air
3. Turbin akan bergerak dikarenakan energi potensial dan energi kinetik dari air
yang akan dikonversikan menjadi energi listrik dengan bantuan generator.

Contoh Skema Pembangkit Listrik Tenaga Air

4. Pembangkit Listrik Tenaga Diesel


Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) adalah pembangkit listrik yang
menggunakan mesin diesel sebagai penggerak mula (prime mover). Prime mover
merupakan peralatan yang mempunyai fungsi menghasilkan energi mekanis yang
diperlukan untuk memutar rotor generator. Mesin diesel sebagai penggerak mula
PLTD berfungsi menghasilkan tenaga mekanis yang dipergunakan untuk memutar
rotor generator. Pembangkit Listrik Tenaga Diesel biasanya digunakan untuk
memenuhi kebutuhan listrik dalam jumlah beban kecil, terutama untuk daerah
baru yang terpencil atau untuk listrik pedesaan dan untuk memasok kebutuhan
listrik suatu pabrik. Prinsip dari PLTD adalah:
1. Bahan bakar di dalam tangki penyimpanan bahan bakar dipompakan ke dalam
penyimpanan sementara namun sebelumnya disaring terlebih dahulu.
Kemudian disimpan di dalam tangki penyimpanan sementara (daily tank).
2. Menggunakan kompresor udara bersih dimasukan ke dalam tangki udara start
melalui saluran masuk (intake manifold) kemudian dialirkan ke turbocharger.
Di dalam turbocharger tekanan dan temperatur udara dinaikan terlebih dahulu.
Udara yang dialirkan pada umumnya sebesar 500 psi dengan suhu mencapai
±600°C.
Rakhmad Rofiansyah B. A.

2316030085 / 10411600000085

3. Udara yang bertekanan dan bertemperatur tinggi dimasukan ke dalam ruang


bakar (combustion chamber).
4. Bahan bakar dari convertion kit (untuk BBG) atau nozzel (untuk BBM)
kemudian diinjeksikan ke dalam ruang bakar (combustion chamber).
5. Menggunakan saluran transmisi energi listrik dihasilkan/dikirim ke beban. Di
sisi beban tegangan listrik diturunkan kembali menggunakan trafo step down
(jumlah lilitan sisi primer lebih banyak dari jumlah lilitan sisi sekunder).

Contoh Skema Pembangkit Listrik Tenaga Diesel

Anda mungkin juga menyukai