Anda di halaman 1dari 13

Jurnal Teknik Elektro dan Komputer vol ? no ? month year, pp. ?-?

1
p-ISSN : 2301-8402, e-ISSN : 2685-368X , available at : https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/elekdankom

Analisis Keandalan Pembangkit Pada PLTU EMBALUT Cahaya Fajar Kaltim di


Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur

Ade Kurniawan, Andi Muhammad Syafi’i, Fery Akbar, David Imam Al Farisi
Teknik Elektro, Universitas Mulawarman, Jl. Kuaro, Gn. Kelua, Kec. Samarinda Ulu, Kota Samarinda,
Kalimantan Timur, 75119, Indonesia
e-mails : andimsyafii@gmail.com
Received: [date]; revised: [date]; accepted: [date] (Times New Roman 11)
Abstract —
.
B. Bagian-Bagian Pembangkit Listrik Tenaga UAP (PLTU)
I. PENDAHULUAN PT Cahaya Fajar Kaltim.
Pembangkit Listrik Tenaga UAP (PLTU) PT. Cahaya Fajar
Perusahaan PT. Cahaya Fajar Kaltim yang merupakan Kaltim adalah pembangkit listrik tenaga uap dengan
gabungan antara  perusahaan ketenaga listrikan kaltim dengan menggunakan bahan bakar batu bara. Batu bara sebagai bahan
jawa pos group. Pada tanggal 26 Maret 2003 merupakan awal bakar utama yang dipakai di unit pembangkitan memerlukan
resminya PT. Cahaya Fajar Kaltim yang beroperasi di daerah penanganan yang baik.
Embalut, Tanjung Batu, Tenggarong Seberang. Kutai
Kartanegara Kalimantan Timur. PT Cahaya Fajar Kaltim Dilengkapi dengan bagian-bagian utama dan peralatan
memiliki luas area 1.450.299 m3 /145 hektar. Dengan luas penunjang pada pembangkit listrik tenaga uap embalut PT.
area sebesar tersebut PT Cahaya Fajar Kaltim mampu Cahaya Fajar Kaltim yaitu :
membangun sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk
kebutuhan produksi. 1. Bagian Utama :

a) Boiler
PT. Cahaya Fajar Kaltim menghasilkan listrik dengan
Boiler atau ketel uap adalah suatu perangkat mesin
kapasitas total sebesar 110 MW, dengan mengelola 3 unit
yang berfungsi untuk mengubah air menjadi uap.
pembangkit yang melakukan fungsi operasional penyediaan
Proses perubahan air menjadi uap terjadi dengan
tenaga listrik. Unit 1 dan 2 menghasilkan 2x25 MW
memanaskan air yang berada didalam pipa-pipa dengan
beroperasi sejak tahun 2008, PTLU Embalut melakukan
memanfaatkan panas dari hasil pembakaran bahan
melakukan proyek ekspansi 1 unit baru dengan daya 1x60
bakar (batu bara). Pembakaran dilakukan secara
MW yang beroperasi sejak 2014.
kontinyu didalam ruang bakar dengan mengalirkan
bahan bakar dan udara dari luar. Uap yang dihasilkan
Kemudiaan dilakukan penandatangan Power Purhase
boiler adalah uap superheat dengan tekanan dan
Agreement (PPA) antara PT.PLN (Persero) dengan PT.
temperatur yang tinggi. Jumlah produksi uap
Cahaya Fajar Kaltim pada tanggal 31 Januari 2014 dan
tergantung pada luas permukaan pemindah panas, laju
berlaku selama 25 tahun dengan tarif dasar jual beli yang telah
aliran, dan panas pembakaran yang diberikan. Boiler
disepakati dan mendapat Persetujuan Menteri Energi dan
yang konstruksinya terdiri dari pipa-pipa berisi air
Sumber Daya Mineral (ESDM) yakni Rp 759,23 per Kwh
disebut dengan water tube boiler.
dengan asumsi harga batuara 66.55 dolar AS per ton.
Sistem boiler terdiri dari : sistem bahan bakar, sistem
A. Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) udara, sistem air umpan, sistem steam, dan sistem ash
handling.
Pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) adalah pembangkit
yang mengonversi energi panas dari uap untuk menghasilkan
b) Turbin
energi listrik. Uap merupakan sumber energi sekunder
Turbin uap adalah mesin turbo (mesin berputar) yang
didalam sistem PLTU, sedangkan bahan bakar yang
berfungsi sebagai penggerak utama dengan prinsip
digunakan untuk memproduksi uap. tersebut merupakan
mengubah energi panas (entalpi) menjadi energi kinetik
sumber energi primer. Bentuk utama dari pembangkit listrik
(energi rotasi). Di mana pada PLTU poros turbin
tenaga uap adalah generator yang dihubungkan ke turbin yang
terhubung dengan generator untuk mengubah energi
digerakkan oleh tenaga kinetik dari uap panas/kering.
Mekanis menjadi energi Listrik. Poros turbin, lansung
atau dengan bantuan roda gigi reduksi.
Bahan baku yang digunakan PLTU terdapat 2 jenis yaitu
bahan bakar padat dan bahan bakar cair. Yang termasuk bahan c) Generator
bakar padat adalah batu bara, sekam padi dan kayu. Generator listrik adalah suatu alat yang berfungsi untuk
Sedangkan, yang termasuk bahan bakar cair adalah minyak mengubah energi mekanik menjadi energi listrik.
bakar.
2 First Author – Article title

Prinsip kerja generator memanfaatkan induksi pengaturan daya ke Gardu-Gardu Induk lain melalui
elektromagnetik untuk membangkitkan listrik sesuai tegangan tinggi dan Gardu-Gardu Distribusi melalui
dengan Hukum Faraday. Apabila suatu penghantar gawai tegangan menengah.
listrik digerakkan didalam suatu medan magnet, maka
pada penghantar listrik itu akan muncul gaya gerak 3. Bagian Penunjang :
listrik (GGL) yang dinyatakan dalam satuan Volt. Pada a) Water Treatment Plant
generator, energi listrik dibangkitkan dengan cara Water treatment di PT. Chaya Fajar Kaltim
menggerakkan kumparan penghantar listrik memotong menggunakan system ion exchanger, secara singkat
medan magnet sehingga dibangkitkan GGL yang bisa proses water treatment plant sebagai berikut : air sungai
disalurkan untuk energi listrik sehari-hari. Mahakam dipompakan dengan CCWP (Circulating
Cooling Water Pump) dari inject line CCWP dengan
d) Exciter memanfaatkan tekanan CCWP atau dengan bantuan
Sistem eksitasi adalah sistem pasokan listrik DC pompa lamella, air kemudian masuk ke statistic mix
sebagai penguatan pada generator listrik atau sebagai tank sebelumnya diinject kan chemical caustic soda
pembangkit medan magnet, sehingga suatu generator (NaOh) terlebih dahulu sebagai koreksi pH, selanjutnya
dapat menghasilkan energi listrik dengan besar air masuk ke mix tank dan di inject secara continyu
tegangan keluaran generator bergantung pada flokulan dan PAC, air mengalir ke Lamela/clarifier
besarnya arus eksitasinya. secara otomatis akan terjadi endapan. Kemudian air
Sistem ini merupakan sistem yang vital pada proses masuk ke buffer tank dan dipompakan ke sand filter
pembangkitan listrik dan pada perkembangannya, selanjutnya masuk ke clean water tank. Untuk tahapan
sistem Eksitasi pada generator listrik ini dapat demineralisasi selanjutnya air dari clean water tank di
dibedakan menjadi 2 macam, yaitu: pompakan dengan ACF pump kemudian masuk ke
1. Sistem Eksitasi Dengan Menggunakan Sikat tanki ACF (Active Carbon filter) selanjutnya masuk ke
(brush excitation) catridge filter. Kemudian secara ber-urut air masuk ke
2. Sistem Eksitasi Tanpa Sikat (brushless tanki Kation, tanki Degasifier, dengan pompa
excitation) degasifier air masuk ke tanki Anion, tanki Mixbed, dan
ditampung di Tanki Demin.
e) AVR (Automatic Voltage Regulator)
Unit AVR (Automatic Voltage Regulator) berfungsi b) Coal Handling System
untuk menjaga agar tegangan generator tetap konstan Batu bara dari ponton yang bersandar di dermaga,
dengan kata lain generator akan tetap mengeluarkan selanjutnya akan dilakukan draft awal oleh pihak
tegangan yang selalu stabil tidak terpengaruh pada surveyor independent untuk memperkirakan tonase
perubahan beban yang selalu berubah-ubah, batu bara yang datang. Kemudian pembongkaran akan
dikarenakan beban sangat mempengaruhi tegangan dilakukan dengan alat berat yaitu excavator, melalui
output generator. conveyor (conveyor unloading/pembongkar), sampai
Prinsip kerja dari AVR adalah mengatur arus dengan tempat penyimpanan batu bara (Coal
penguatan (excitacy) pada exciter. Apabila tegangan Storage/Stock pile). Selama proses pembongkaran akan
output generator di bawah tegangan nominal dilakukan pengambilan sampling batu bara untuk
tegangan generator, maka AVR akan memperbesar menentukan kualitas yang diterima. Dan setelah proses
arus penguatan (excitacy) pada exciter. Dan juga pembongkaran akan dilakukan draft akhir (Final Draft)
sebaliknya apabila tegangan output Generator dari pihak surveyor independent yang awal melakukan
melebihi tegangan nominal generator maka AVR draft tersebut, untuk mengkoreksi nilai plus atau minus
akan mengurangi arus penguatan (excitacy) pada dari data hasil draft awal atau menetapkan hasil tonase
exciter. Dengan demikian apabila terjadi perubahan yang sebenarnya.
tegangan output Generator akan dapat distabilkan Dari coal storage dengan menggunakan alat berat
oleh AVR secara otomatis dikarenakan dilengkapi excavator atau whee loader, batu bara dituangkan ke
dengan peralatan seperti alat yang digunakan untuk dalam hopper kemudian ditransfer menggunakan
pembatasan penguat minimum ataupun maximum conveyor By Pass untuk proses selanjutnya yaitu untuk
yang bekerja secara otomatis. proses pengisian batu bara di coal bunker.

f) Transmisi
C. Turbine Uap
Sistem transmisi didalam lingkup pusat listrik tenaga
uap pada umumnya adalah berupa gardu induk. Turbin uap adalah mesin turbo (mesin berputar) yang
Gardu induk sendiri adalah suatu instalasi yang berfungsi sebagai penggerak utama dengan prinsip mengubah
terdiri dari peralatan listrik yang berfungsi untuk energi panas (entalpi) menjadi energi kinetik (energi rotasi).
mengubah tenaga listrik tegangan tingi yang satu ke Di mana pada PLTU poros turbin terhubung dengan generator
tegangan tinggi yang lainnya atau tegangan untuk mengubah energi Mekanis menjadi energi Listrik. Poros
menengah, pengukuran, pengawasan, operasi serta turbin, lansung atau dengan bantuan roda gigi reduksi
pengaturan pengamanan sistem tenaga listrik dan
Jurnal Teknik Elektro dan Komputer vol ? no ? month year, pp. ?-? 3
p-ISSN : 2301-8402, e-ISSN : 2685-368X , available at : https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/elekdankom

D. Unjuk Kerja Pembangkit Jumlah produksi bruto


¿ X 100 % (4)
Unjuk kerja pembangkit listrik tenaga uap yang di jumlah kalori batu bara+ jumlah kalori BBM
maksudkan disini adalah kinerja operasi, karena itu diartikan
sebagai kemampuan operasi dalam memproduksi tenaga listrik
(KWh) yang diperlihatkan atau kemampuan kerja suatu 2. Keandalan
peralatan pada kurun waktu / periode tertentu. Ada beberapa Keandalan Keandalan merupakan suatu indikator tingkat
macam kelompok unjuk kerja yang ditetapkan pembangkit. kemampuan, kelancaran, ketahanan maupun keamanan suatu
Oleh manejemen unjuk kerja itu dinilai dan penilaian unjuk SPD dalam operasinya untuk memproduksi tenaga listrik
kerja itu adalah performance (unjuk kerja) yang diukur dengan (KWh) sesuai keperluan / target yang telah direncanakan.
target yang telah ditentukan dan disepakati bersama.
Kemampuan operasi PLTU EMBALUT Cahaya Fajar Kaltim a) Service Faktor
tergantung pada kondisi dan nilai-nilai yang ditentukan Service Faktor adalah rasio dari jumlah jam unit
terhadap efesiensi. pembangkit beroperasi terhadap jumlah jam dalam satu
periode tertentu. Besaran ini menunjukkan prosentase jumlah
jam unit pembangkit beroperasi pada satu periode tertentu.
1. Efiensi
Secara umum adalah hasil perbandingan antara capaian Jumlah jam beroperasi
dengan sumber daya yang digunakan untuk menghasilkan SF= X 100 %(5)
capaian tersebut,secara singkat efesiensi adalah perbandingan Jumlah jam dalam satu periode
antara output dengan input. Sasaran efesiensi salah satunya
adalah penghematan.

a. Faktor Kapasitas Net ( Net Capacity Faktor) b) Laju Keluar Paksa (Force Outage Rate - FOR)
Faktor Kapasitas Net adalah rasio antara total produksi
Jumlah gangguan merupakan komulatip dari gangguan -
netto dengan daya mampu netto unit pembangkit dikali gangguan yang telah terjadi dalam periode tertentu. Ukuran
dengan jam periode tertentu (umumnya periode 1 tahun, 8760
sering tidaknya unit pembangkit mengalami gangguan
atau 8784 jam). dinyatakan dengan Force Outage Rate disingkat FOR dan
secara matematis ditulis persamaan 9 sebagai berikut:
Produksi Netto
NCF= X 100 %(1)
Jam periode X Data Mampu Netto jumlah jam gangguan
FOR= X 100 % (8)
jumlah jam operasi+ jumlah jam gangguan
b. Konsumsi Bahan Bakar Spesifik (Specific Fuel
Consumption) c) Faktor Keluar (Force Outage Factor)
Konsumsi / pemakaian bahan bakar spesifik adalah
adalah rasio dari jumlah jam unit pembangkit keluar paksa
pemakaian bahan bakar yang digunakan untuk (FOH) terhadap jumlah jam dalam satu periode. Besaran ini
membangkitkan / memproduksi setiap satu satuan tenaga
menunjukkan prosentase kondisi unit pembangkit akibat FO,
listrik (KWh). pada suatu periode tertentu.
Pemakaian Bahan Bakar Sebenarnya Per Periode
SFC= (2) jam keluar karena gangguan per periode X 100 % (9)
FOF=
Kwh Produksi Bruto Per Periode jam periode
b. Head Rate Pembangkit (plant heat rate)
d) Faktor Ketersedian Unit Pembangkit (Equivalent
Heat Rate Pembangkit (Plant Heat Rate) adalah total Availability Factor EAF)
konsumsi panas bruto (kJ) yang dihasilkan dari pembakaran
Faktor ketersediaan unit pembangkit listrik adalah jumlah
bahan bakar untuk memproduksi kWh bruto. waktu yang mampu menghasilkan listrik selama jangka waktu
tertentu, dibagi dengan jumlah waktu dalam periode tersebut.
Total konsumsi panas brutobahan bakar Lebih detailnya lihat pada rumus berikut ini:
HR= (3)
Jumlah produksi kWhbruto
AH −( EFDH + EMDH + EPDH )
c. Efisiensi Thermal (Thermal Efficiency) EAF = X 100 %( 10)
Efisiensi thermal merupakan perbandingan antara
jam Periode PH (8760)
tenaga/energi listrik (KWh) yang dibangkitkan oleh generator
secara keseluruhan per tahun / per periode terhadap jumlah e) Ketidaksiapan Unit Pembangkit (Equivalent Forced Outage
energi panas yang di gunakan oleh PLTU dalam Rate (EFOR)
membangkitkan energi listrik tersebut per periode. Merupakan salah satu indeks kinerja pembangkit listrik.
EFOR menunjukkan kuantitas (%) unit pembangkit keluar dari
sistem atau memenuhi sistem (derating). Mengukur tingkat
ketidaksiapan unit pembangkit karena adanya keluar paksa
4 First Author – Article title

yang disebabkan oleh gangguan peralatan (Outage) dan


derating. Pada gambar 1 menjelaskan proses PLTU PT. Cahaya Fajar
Kaltim Unit 1 dan 2 dengan kapasitas 2 x 22,5 MW. Adapun
EFDH + FOH keterangan gambar proses PLTU adalah Coal handling
EFOR= X 100 % (11) system, Boiler dan Eletrostatic presipitator, Turbin dan
SH + FOH + ERSFDH
generator, water treatment plant.

II.METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di PT. Cahaya Fajar Kaltim (PLTU
Embalut) beralamatkan di Desa Tanjung Batu, Kecamatan
Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara,
Kalimantan Timur. Adapun waktu yang dialokasikan adalah
selama 2 minggu terhitung dari keluarnya ijin penelitian.

B. Populasi dan Sampel


Populasi data dalam penelitian ini merujuk pada
penunjukkan pada unjuk kerja pembangkit selama 2 semester
per 6 bulan dalam 1 tahun yaitu tahun 2020. Baik itu Gambar 2. Proses PLTU PT. Cahaya Fajar Kaltim Unit #3 1x50 MW
penggunaan bahan bakar Batu Bara, Bahan Bakar Minyak
(BBM) solar dan energi listrik yang dihasilkan setiap bulan Pada gambar 2 menjelaskan proses PLTU PT. Cahaya Fajar
pada tahun 2020. Kaltim Unit 3 dengan kapasitas 1 x 50 MW. Adapun
Kegiatan utama pembangkit listrik PLTU EMBALUT keterangan gambar proses PLTU adalah Coal handling, Water
Cahaya Fajar Kaltim adalah memproduksi energi listrik Treatment, Boiler dan Turbin.
dengan sistem pembangkit listrik tenaga uap. Pembangkit
listrik tenaga uap (PLTU) menggunakan batu bara sebagai
Adapun perbedaan proses PLTU PT. Cahaya Fajar Kaltim
bahan bakar boiler untuk menghasilkan energi panas yang
Unit 1,2 dan Unit 3 adalah pada unit 1 dan 2 bagian turbin
kemudian berfungsi untuk mengubah fasa fluida kerja dari cair
menggunakan strainer gate, memakai saringan kotoran pada
menjadi uap. Energi kinetik yang terkandung dalam uap
kemudian dimanfaatkan untuk memutar turbin yang sungai mahakam sehigga kotoran tersebut dapat menumpuk
tersambung dengan generator. dan dilakukan pembersihan secara rutin. sedangkan pada unit
3 bagian turbin menggunakan cooling tower, air yang masuk
C. Teknik Pengumpulan data dari sungai mahakam ke cooling tower akan tetampung dan
Digunakan dalam penelitian yaitu observasi, pengamatan sudah tidak ada kotorannya.
langsung keadaan dimana dalam pengoperasian. Adapun data
– data yang dikumpulkan pada penelitian ini terdapat pada Tabel 1. Kapasitas dan Produksi daya listrik PLTU Embalut PT. Cahaya
Fajar Kaltim Eksisting Unit #1 1x 22,5 MW
tabel.

Pada Tabel 1 merupakan rekapitulasi data Produksi daya


selama 1 tahun 2020 pada PLTU Embalut CFK pada Unit 1.
Gambar 1. Proses PLTU PT. Cahaya Fajar Kaltim Unit #1&2 2x22,5 MW
Jurnal Teknik Elektro dan Komputer vol ? no ? month year, pp. ?-? 5
p-ISSN : 2301-8402, e-ISSN : 2685-368X , available at : https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/elekdankom

Dalam data tersebut terdapat Daya Mampu Netto (MW),


kapasitas terpasang (MW) , Beban Puncak (MW), Produksi
Bruto (kWh), dan Produksi Netto (kWh) yang terpasang pada
Unit 1 PLTU Embalut.
Tabel 2. Kapasitas dan Produksi daya listrik PLTU Embalut PT. Cahaya
Fajar Kaltim Eksisting Unit #2 1x 22,5 MW

Pada Tabel 4 merupakan Rekapitulasi data Pemakaian


bahan bakar Batu Bara selama 1 tahun 2020 pada PLTU
Embalut CFK. Dalam data tersebut terdapat Volume Batu
Bara (Mton) dan Nilai Kalor (kkal/kg) yang digunakan
sebagai bahan bakar utama pada PLTU Embalut PT. Cahaya
Fajar Kaltim

Pada Tabel 2 merupakan rekapitulasi data Produksi daya


selama 1 tahun 2020 pada PLTU Embalut CFK pada Unit 2.
Dalam data tersebut terdapat Daya Mampu Netto (MW),
kapasitas terpasang (MW) , Beban Puncak (MW), Produksi Tabel 5. Pemakaian Bahan Bakar Minyak (Solar) PLTU Embalut PT.
Bruto (kWh), dan Produksi Netto (kWh) yang terpasang pada Cahaya Fajar Kaltim Unit #1,2 dan 3
Unit 2 PLTU Embalut.

Tabel 3. Kapasitas dan Produksi daya listrik PLTU Embalut PT. Cahaya
Fajar Kaltim Ekspansi Unit #3 1 x 50 MW

Pada Tabel 5 merupakan Rekapitulasi data Pemakaian


bahan bakar Minyak (Solar) selama 1 tahun 2020 pada PLTU
Embalut CFK. Dalam data tersebut terdapat Pemakaian Bahan
bakar minyak jenis solar (kL) pada PLTU Embalut PT.
Cahaya Fajar Kaltim sebagai bahan bakar cadangan ketika
bahan bakar Utama mengalami kekurangan atau kehabisan
Pada Tabel 3 merupakan rekapitulasi data Produksi daya selama beroperasi
selama 1 tahun 2020 pada PLTU Embalut CFK pada Unit 3.
Dalam data tersebut terdapat Daya Mampu Netto (MW), Tabel 6. Data Lain-lain PLTU Embalut Esisting CFK Unit 1 pada tahun
2020
kapasitas terpasang (MW) , Beban Puncak (MW), Produksi
Bruto (kWh), dan Produksi Netto (kWh) yang terpasang pada
Unit 3 PLTU Embalut.
Tabel 4. Pemakaian Bahan Bakar Utama PLTU Embalut PT. Cahaya Fajar
Kaltim Unit #1,2 dan 3
6 First Author – Article title

Pada Tabel 6 merupakan Rekapitulasi data pendukung Pada Tabel 8 merupakan Rekapitulasi data pendukung
lainnya untuk mencari indeks keandalan pembangkit PLTU lainnya untuk mencari indeks keandalan pembangkit PLTU
Embalut CFK Unit 1. Dalam data tersebut terdapat Periode Embalut CFK Unit 3. Dalam data tersebut terdapat Periode
Hours (PH), Service Hours (SH), Eq. Forced Derated Hours Hours (PH), Service Hours (SH), Eq. Forced Derated Hours
(EFDH), Forced Ourtage Hours (FOH), Eq. Forced Derated (EFDH), Forced Ourtage Hours (FOH), Eq. Forced Derated
Hours During Reserve Shutdown (EFDHRS), Avilable Hours Hours During Reserve Shutdown (EFDHRS), Avilable Hours
(AH), Eq. Planned Hours (EPDH), & Eq. Maintenance (AH), Eq. Planned Hours (EPDH), & Eq. Maintenance
Derated Hours. Derated Hours.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Perhitungan
Dimana perhitungan dapat dilakukan berdasarkan data yang
di peroleh dari data hasil unjuk kerja sistem produksi listrik
pada PLTU Embalut Cahaya Fajar Kaltim, periode 1 tahun
pada tahun 2020 dapat dilihat pada tabel 1 sampai 7 dan dapat
menghitung mengenai beberapa faktor yaitu : faktor efisiensi
dan keandalan.
Tabel 7. Data PLTU Embalut Esisting CFK Unit 2 pada tahun 2020

1. Faktor Kapasitas Net (Net Capacity Factor)


Berdasarkan data yang diperoleh pada tabel 1. Yang
merupakan Data Produksi listrik Netto KWh) yang
dibangkitkan oleh Pembangkit unit 1 pada bulan januari.
Kemudian tabel 6. Data jam periode(jam) dan Data Daya
mampu Netto(MW) di pembangkit unit 1 pada bulan januari
dapat menghitung berdasarkan persamaan (1).

Produksi Netto
NCF= X 100 %(1)
Jam periode X Data Mampu Netto

Pada Tabel 7 merupakan Rekapitulasi data pendukung 8.103,22


lainnya untuk mencari indeks keandalan pembangkit PLTU
¿ X 100 %
22,81 X 744
Embalut CFK Unit 2. Dalam data tersebut terdapat Periode
Hours (PH), Service Hours (SH), Eq. Forced Derated Hours ¿ 0,4774 X 100 %
(EFDH), Forced Ourtage Hours (FOH), Eq. Forced Derated
Hours During Reserve Shutdown (EFDHRS), Avilable Hours ¿ 47,74 %
(AH), Eq. Planned Hours (EPDH), & Eq. Maintenance
Derated Hours. Jadi nilai NCF (Net Capacity Factor) pada pembangkit unit 1
di bulan januari adalah 47,74 %.
Tabel 8. Data PLTU Embalut Ekspansi CFK Unit 3 pada tahun 2020
2. Konsumsi Bahan Bakar Spesifik (Specific Fuel
Consumption)
Jurnal Teknik Elektro dan Komputer vol ? no ? month year, pp. ?-? 7
p-ISSN : 2301-8402, e-ISSN : 2685-368X , available at : https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/elekdankom

Berdasarkan data yang diperoleh pada tabel 1,2,3 yang ¿ 25,85 %


merupakan Data Produksi listrik Bruto(kWH) yang
dibangkitkan oleh Pembangkit unit 1, unit 2 dan unit 3 pada Jadi nilai Efisiensi Thermal Pada semua unit pembangkit
bulan januari. Kemudian tabel 4. Yang merupakan Data dibulan Januari adalah 25,85 %.
Pemakaian Bakar Batubara(Mton) pada bulan januari, dapat
menghitung berdasarkan persamaan (2). 5. Service Faktor
Berdasarkan data yang diperoleh pada tabel. 6 yang
Pemakaian Bahan Bakar Sebenarnya merupakan data jumlah jam beroperasi dan data jumlah jam
SFC= (2) dalam satu periode tertentu di pembangkit unit 1 pada bulan
total jumlah Produksi kWH Bruto
januari dapat menghitung berdasarkan persamaan (5).
47.518,98
¿ Jumlah jam beroperasi
9.594,52+ 9.666,77+34.136,71 SF= X 100 %(5)
Jumlah jam dalam satu periode
47.518,98
¿ 544,91
53.398 ¿ X 100 %
744
¿ 0,89 Kg/kWh
¿ 73,24 %
Jadi nilai SFC (Specific Fuel Consumption ) Pada semua unit
pembangkit di bulan Januari adalah 0,89 kg/kWH Jadi nilai SF (Service Factor) Pada Pembangkit unit 1 dibulan
januari adalah 73,24 %.
3. Head Rate Pembangkit (plant heat rate)
Berdasarkan data yang diperoleh pada pada tabel 1. yang 6. Laju Keluar Paksa (Force Outage Rate - FOR)
merupakan data Produksi Listrik Neto(kWH) yang Berdasarkan data yang diperoleh pada tabel 6 yang
dibangkitkan oleh Pembangkit unit 1 pada bulan januari. merupakan data jumlah jam gangguan dan data jumlah jam
Kemudian tabel 4. Yang merupakan data berat batubara(Mton) operasi di Pembangkit Unit 1 pada bulan januari dapat
dan Nilai kalor batubara(kkal/kg), dapat menghitung menghitung berdasarkan persamaan (6).
berdasarkan persamaan (3).
jumlah jam gangguan
FOR= X 100 % (
Total Konsumsi panas bruto bahanbahar jumlah jam operasi+ jumlah jam gangguan
HR= (3)
Jumlah Produksi kWh Neto
199,09
¿ X 100 %
36.870.019,736 199,09 X 544,91
¿
8.103,22
¿ 0,2676 X 100 %
¿ 4.550,05 kkal/KWh ¿ 26,76 %
Jadi nilai Plant Heat rate Pada pembangkit unit 1 di bulan
januari adalah 4.550,05 kkal/kWH. Jadi nilai FOR (Force Outage Rate) Pada Pembangkit unit 1
di bulan januari adlah 26,76 %.
4. Efisiensi Thermal (Thermal Efficiency)
Berdasarkan data yang diperoleh pada tabel 1,2,3 yang 7. Faktor Keluar (Force Outage Factor)
merupakan Data Produksi listrik Bruto(kWH) yang Berdasarkan data yang diperoleh pada tabel 6 yang
dibangkitkan oleh Pembangkit unit 1, unit 2 dan unit 3 pada merupakan data jam keluar karena gangguan per periode dan
bulan januari. Kemudian pada tabel 4 yang merupakan data jam periode pada Pembangkit unit 1 di bulan januari dapat
Nilai kalor batubara(kkal/kg) pada bulan januari dapat menghitung berdasarkan persamaan (7).
menghitung berdasarkan persamaan (4).
jam keluar karena gangguan per periode
FOF= X 100 % (7)
total Jumlah produksi bruto jam periode
¿ X 100 % ( 4)
jumlah kalori batu bara+ jumlah kalori BBM
199,09
¿ X 100 %
53.398 x 859,845228 744
¿ X 100 %
177.596.434,364 X 0
¿ 0,2676 X 100 %
¿ 0,2585 X 100 %
¿ 26,76 %
8 First Author – Article title

Jadi nilai FOF (Force Outage Factor) Pada Pembangkit unit 1 Konsumsi Bahan Bakar, Faktor Head Rate Pembangkit dan
dibulan Januari adalah 26,76 %. Faktor Efiensi Thermal,Service Faktor, Force Outage Rate
(FOR), Force Outage Factor (FOF), Equivalent Forced Outage
8. Faktor Ketersediaan Unit Pembangkit (Equivalent Rate (EFOR). Untuk nilai keefisiensian dan keandalan
Availability Factor EAF) tergantung pada faktor diatas, semakin baik nilai efiensi dan
Berdasarkan data yang diperoleh pada tabel 6 yang keandalan maka semakin baik unjuk kerja pembangkit sistem
merupakan data AH/jumlah jam unit siap dioperasikan, produksi listrik.
EFDH/equivalent forced Derated hours, data EMDH/
Equivalent Maintenance Derating Hours, data EPDH/ Dalam SPLN no. PLN/DKP-IKP/2007 -01 tersebut
Equivalent Planned Derating Hours dan data Jam periode/ PH
di pembangkit unit 1 pada bulan januari dapat menghitung
berdasarkan persamaan (8).

AH −( EFDH + EMDH + EPDH )


EAF = X 100 %( 8)
jam Periode PH

544,91−(0+ 0+0)
¿ X 100 %
744

¿ 0,7324 X 100 %
¿ 73,24 %
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
Jadi nilai EAF (Equivalent Availability Factor) Pada
Pembangkit unit 1 dibulan januari adalah 73,24 %.

9. Ketidaksiapan Unit Pembangkit (Equivalent Forced Outage A. Kesimpulan


Rate (EFOR)
Berdasarkan data yang diperoleh pada tabel 6. yang
merupakan data EFDH/ Equivalent Forced Derating Hour,
B. Saran
FOH/ Forced Outage Hours, SH/ Service Hours, ERSFDH/
Equivalent Forced Derating Hours during Reserve Shutdown
di pembangkit unit 1 pada bulan januari dapat menghitung
berdasarkan persamaan (9).
V. KUTIPAN
EFDH + FOH
EFOR= X 100 % (9)
SH + FOH + ERSFDH

199,09+0
¿ X 100 %
199,09+ 544,91+ 0

¿ 0,2676 X 100 %
¿ 26,76 %
Jadi nilai EFOR (Equivalent Forced Outage Rate) Pada
Pembangkit unit 1 dibulan januari adalah 26,76 %.

B. Analisis Unjuk Kerja Pembangkit


Analisis unjuk kerja (Performance) sistem produksi listrik
pada PLTU Embalut Cahaya Fajar Kaltim dipengaruhi oleh,
beberapa faktor seperti Faktor Kapasitas Net, Faktor
Jurnal Teknik Elektro dan Komputer vol ? no ? month year, pp. ?-? 9
p-ISSN : 2301-8402, e-ISSN : 2685-368X , available at : https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/elekdankom

adalah huruf besar dan berada diatas tabel. Isi dan catatan
(jika ada) tabel memiliki huruf berukuran 8, serta catatan
tabel berada dibawah tabel ( lihat table I). Tabel
menggunakan

Metode penelitian memaparkan prosedur, disain atau


rancangan penelitian yang digunakan, apakah prosedur dan
rancangan penelitian yang dipilih tepat, memberikan dengan
jelas dan tepat sasaran penelitian (populasi, sampel, sumber
data), menyebutkan dengan jelas dan tepat teknik dan
instrumen pengumpulan data, juga menggambarkan teknik
atau prosedur analisis data.

A. Pengaturan penulisan
Teks menggunakan huruf jenis Times New Roman (TNR)
10 kecuali judul makalah, nama penulis, abstrak, isi dari
kutipan dan biografi penulis.
Judul bab ditulis dengan gaya (styles) heading 1 yang
otomatis membuat huruf kecil menjadi huruf besar tapi dengan
ukuran TNR 10.
Judul sub-bab ditulis dengan gaya (styles) heading 2 yang
otomatis merubah tampilan dan penomoran yaitu menjadi
huruf miring dan berurut berdasar abjad. Judul sub dari sub-
bab ditulis dengan penomoran “1)” (satu tutup kurung), sub
bab selanjutnya menggunakan huruf “a”.
Silahkan ketik kedalam template ini supaya tidak perlu
melakukan pengaturan marjin, kolom dan huruf. Pengaturan
indentasi dan spasi dapat dilihat pada gambar 1. Sedang pada
gambar 2 menunjukkan pengaturan kolom yaitu lebar kolom
dan jarak antar kolom. Gambar 3 menunjukkan pengaturan
marjin makalah yang ditulis dalam bentuk letter 8.5” x 11”.
Gambar 4 menunjukkan topologi jaringan komputer UNSRAT
yang membutuhkan dua kolom.
Gambar dan atau tabel, masing-masing harus ada penunjuk
serta penjelasannya

B. Judul dan identitas penulis


Judul dan identitas penulis ditulis dalam satu kolom. Judul
menggunakan huruf TNR 24 dan tidak mengandung singkatan
kecuali tidak dapat dihindari dan sudah dikenal secara
internasional ( seperti IEEE ). Identitas penulis (nama, alamat
imel, alamat , instansi, nomor telepon, nomor fax,) ditulis
menggunakan huruf TNR 11. Nama depan penulis jangan
disingkat seperti Brave.Angkasa Sugiarso juga ditulis tanpa
gelar atau jabatan (mahasiswa, dosen, dll). Tulislah instansi
tempat penelitian.

C.Gambar dan atau tabel


Gambar dan atau tabel yang berada dalam satu halaman
yang sama, diposisikan pada bagian atas atau bawah dari
halaman tersebut . Gambar & atau tabel harus dapat dibaca
dengan jelas. Jika terdapat lebih dari satu gambar & atau tabel,
maka dibuat berdampingan sebelah menyebelah serta tidak
boleh dipisahkan oleh teks. Nama gambar dan tabel memiliki
ukuran 8 dan berada ditengah (center / Ctrl+E). Nama tabel
10 First Author – Article title

Gambar 3. Pengaturan marjin halaman dan orientasi

TABEL I
UNITS FOR MAGNETIC PROPERTIES (TIMESNEWROMAN 8)
Conversion from Gaussian and
Symbol Quantity
CGS EMU to SI a
Gambar 1. Pengaturan indentiasi dan spasi  magnetic flux 1 Mx  108 Wb = 108 V·s
B magnetic flux density, 1 G  104 T = 104 Wb/m2
magnetic induction
H magnetic field strength 1 Oe  103/(4) A/m
m magnetic moment 1 erg/G = 1 emu
 103 A·m2 = 103 J/T
M magnetization 1 erg/(G·cm3) = 1 emu/cm3
 103 A/m
4M magnetization 1 G  103/(4) A/m
 specific magnetization 1 erg/(G·g) = 1 emu/g  1 A·m2/kg
j magnetic dipole 1 erg/G = 1 emu
moment  4  1010 Wb·m
J magnetic polarization 1 erg/(G·cm3) = 1 emu/cm3
 4  104 T
,  susceptibility 1  4
 mass susceptibility 1 cm3/g  4  103 m3/kg
 permeability 1  4  107 H/m
= 4  107 Wb/(A·m)
r relative permeability   r
w, W energy density 1 erg/cm3  101 J/m3
N, D demagnetizing factor 1  1/(4)
Vertical lines are optional in tables. Statements that serve as captions for
the entire table do not need footnote letters.
Gambar 2. Pengaturan kolom a
Gaussian units are the same as cgs emu for magnetostatics; Mx =
maxwell, G = gauss, Oe = oersted; Wb = weber, V = volt, s = second, T =
tesla, m = meter, A = ampere, J = joule, kg = kilogram, H = henry. (TNR8)

penomoran angka romawi. Antara “Gambar” dan “(angka)”


diberi jarak dua kali spasi. Jika gambar atau tabel terlalu besar,
dapat menggunakan dua kolom. Jika perlu, gambar dapat D.Pemeriksaan isi karya tulis
menempati dua kolom seperti pada gambar 4. Gambar dan
Tata tulis karya tulis diperiksa oleh tim editor dan disahkan
atau tabel, masing-masing harus ada penunjuk serta
dengan adanya tandatangan/paraf.
penjelasannya Semua gambar dan tabel dapat juga ditaruh
Bobot karya tulis diperiksa oleh reviewer atau penulis ke-2
pada bagian akhir dari paper / karya tulis. Jika gambar
dan ke-3. Jika karya tulis ini adalah karya tugas akhir / skripsi
memiliki dua bagian, termasuk nama “(a)” dan “(b)”, maka
maka bobot karya tulis diperiksa oleh pembimbing tugas
pastikan bahwa gambar dan tabel tersebut benar-benar ada
akhir/ skripsi dari mahasiswa yang bersangkutan yang
dalam teks.
disahkan dengan adanya tandatangan/paraf.
Jurnal Teknik Elektro dan Komputer vol ? no ? month year, pp. ?-? 11
p-ISSN : 2301-8402, e-ISSN : 2685-368X , available at : https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/elekdankom

Dibuat dalam bentuk paragraf. Harus sesuai dengan tujuan


penelitian, pembahasan hasil penelitian dan tidak melampaui
E. Tahap akhir penulisan yang siap terbit
kapasitas temuan penelitian. Mempertegas temuan.
Jika karya tulis/paper telah ditandatangani, halaman yang Saran harus dikaitkan dengan hasil penelitian, logis dan
bertandatangan di-scan serta jenis berkas dalam bentuk doc tidak mengada-ada.
dan pdf dikirim via imel ke tim editor, juga dikumpulkan di
kantor Jurusan Teknik Elektro dalam bentuk CD. APPENDIX (TIMES NEW ROMAN 10)
Appendiks jika dibutuhkan, taruhlah sebelum (ucapan
VI. HASIL DAN PEMBAHASAN
terima kasih (acknowledgment).
Gunakan SI (MKS) atau CGS sebagai satuan utama. Satuan
dalam bahasa Inggris dapat digunakan sebagai satuan VIII.KUTIPAN (TNR 8)
disamping satuan utama (dalam kurung). Contoh, tulisan “15
Lihat contoh penulisan daftar pustaka pada sub bab daftar
Gb/cm2 (100 Gb/in2).” Hindari penggunaan kombinasi satuan
pustaka, sebaiknya gunakan aplikasi referensi seperti
SI dan CGS, seperti arus pada amper dan medan magnet pada
mendeley. Jika penulis lebih dari enam, boleh menggunakan
oersteds karena sering membingungkan.
“dkk” (‘et al’). minimum 10 kutipan dan 80% adalah literatur
A. Singkatan dan akronim (Abbreviations and Acronyms) primer (jurnal, prosiding, skripsi, thesis dan disertasi)
Definisikan singkatan dan akronim yang anda gunakan. Penomoran daftar pustaka dibuat dalam kurung persegi [1].
Definisi ini diuraikan pada bagian awal dari karya tulis Jika mengacu pada beberapa pustaka buatlah sumber pustaka
walaupun sudah didefinisikan dalam abstrak. Singkatan yang tersebut dengan nomor yang terpisah [1] – [3]. Mengutip
sudah sangat umum seperti IEEE, SI, ac, dan dc tidak harus bagian dari sebuah buku, taruhlah nomor halamannya .
didefinisikan. Jangan menggunakan singkatan pada judul Untuk merujuk pada referensi, hanya menggunakan nomor
kecuali tidak dapat dihindari (seperti IEEE) referensi, seperti ‘pada [3]’ jangan menggunakan kalimat ‘ref.
[3]’ atau ‘referensi [3] kecuali pada awal kalimat seperti ‘
B. Persamaan matematika Referensi [3] menunjukkan….’
Untuk pengguna microsoft word, gunakan Microsoft Lihat penulisan kutipan yang umum sebagaimana dicetak
Equation Editor atau MathType add-on tebal.
(http://www.mathtype.com) persamaan matematikanya dengan Ukuran pas foto dari penulis berukuran 3,18 cm x 2,54 cm
cara (Insert | Object | Create New | Microsoft Equation atau dan berekstensi JPEG.
MathType Equation). Jangan centang/pilih “Float over text”.
Nomor dari rumus atau persamaan menggunakan tanda Basic format for books:
kurung “( )”, tanpa “….” dan taruh diujung kanan. [1] J. K. Author, “Title of chapter in the book,” in Title of His Published
r2 Book, xth ed. City of Publisher, Country if not
∫0 F(r , ϕ ) dr dϕ=[ σr 2 ¿ (2 μ 0 )] [2] USA: Abbrev. of Publisher, year, ch.x, sec. x, pp. xxx–xxx.
Examples:

⋅∫ 0 exp (−λ|z j− zi| ) λ−1 J 1 ( λ r 2 ) J 0 ( λ r i ) dλ . [3] G.O.Young,“Syntheticstructureofindustrial plastics,”in Plastics, 2nded.,
(1) vol. 3, J. Peters, Ed. New York: McGraw-Hill,1964,pp.15–64.
[4] W.-K.Chen,LinearNetworksandSystems.Belmont, CA:Wadsworth,
Simbol-simbol harus didefinisikan terlebih dahulu. Untuk 1993, pp. 123–135.
mengarahkan ke persamaan tersebut, tulislah ‘mengacu pada
(1)’ bukan ‘mengacu pada persamaan (1)’ kecuali pada awal Basic format for periodicals:
kalimat ‘Persamaan (1)…..’. [5] J. K. Author, “Name of paper,” Abbrev. Title of Periodical, vol. x, no. x,
pp. xxx-xxx, Abbrev. Month, year.
C.Rekomendasi lainnya Examples:
Gunakan satu spasi setelah titik atau titik dua. Gunakan [6] J. U. Duncombe, “Infrared navigation—Part I: An assessment
of feasibility,” IEEE Trans. Electron Devices, vol. ED-11, no. 1, pp. 34–
modifier kompleks garis penghubung seperti: “zero-field- 39, Jan. 1959.
cooled magnetization.” [7] E. P. Wigner, “Theory of traveling-wave optical laser,”Phys. Rev.,
Hindari penulisan tidak jelas seperti, “dengan menggunakan vol. 134, pp. A635–A646, Dec. 1965.
[8] E. H. Miller, “A note on reflector arrays,” IEEE Trans.Antennas
(1), nilai potensial dapat dihitung.” [tidak jelas siapa atau apa Propagat., to be published.
yang menggunakan (1).] sebaiknya ditulis, “nilai potensial
dapat dihitung dengan menggunakan (1),” atau “dengan Basic format for reports:
menggunakan (1), kita dapat menghitung nilai potensial.” [9] J. K. Author, “Title of report,” Abbrev. Name of Co., City of Co.,
Abbrev. State, Rep. xxx, year.
VII. KESIMPULAN DAN SARAN
Examples:
Kesimpulan itu adalah ringkasan pokok (review) dari [10] E. E. Reber, R. L. Michell, and C. J. Carter, “Oxygen absorption in the
penulisan ini. Jangan menulis kembali isi abstrak disini. earth’s atmosphere,” Aerospace Corp., LosAngeles, CA, Tech. Rep. TR-
0200 (4230-46)-3, Nov. 1988.
12 First Author – Article title

Gambar 4. Topologi Jaringan Komputer (sumber : https://www.cisco.com/)

[11] J. H. Davis and J. R. Cogdell, “Calibration program for the 16-foot [19] R. J. Vidmar. (1992, Aug.). On the use of atmospheric
antenna,” Elect. Eng. Res. Lab., Univ. Texas, Austin, Tech. Memo. plasmasaselectromagneticreflectors. IEEETrans. PlasmaSci.
NGL-006-69-3, Nov. 15, 1987. [Online].21(3),pp. 876–880.
[12] A.Harriman.(1993,June).Compendiumofgenealogicalsoftware. Available:http://www.halcyon.com/pub/journals/21ps03-vidmar
Humanist.[Online].Availablee-mail:
HUMANIST@NYVM.ORGMessage: getGENEALOGY REPORT
Basic format for paperspresented at conferences (when
available online):
[20] Author. (year,month). Title. Presented at Conference title. [Type of
Basic format for handbooks: Medium]. Available: site/path/file
[13] Name of Manual/Handbook, x ed., Abbrev. Name of Co., City of Co.,
Abbrev. State, year, pp. xxx-xxx.
Example:
[21] PROCESS Corp., MA. Intranets: Internet technologies
Examples: deployedbehindthefirewall forcorporateproductivity. Presentedat
[14] Transmission Systems for Communications, 3rd ed., Western Electric INET96AnnualMeeting.[Online].Available:http://home.process.com/Intr
Co., Winston-Salem, NC, 1985, pp. 44–60. anets/wp2.htp
[15] Motorola Semiconductor Data Manual, Motorola Semiconductor
Products Inc., Phoenix, AZ, 1989.
Basic format for reports and handbooks (when available
online):
Basic format for books (when available online): [22] Author. (year, month). Title. Company.City ,StateorCountry.
[16] Author.(year,monthday).Title.(edition)[Typeofmedium].volume [TypeofMedium].Available: site/path/file
(issue).Available: site/path/file
Example:
Example: [ 2 3 ] S . L . T a l le e n . ( 1 9 9 6,A p r.) . T h e I ntra ne t A r c h i-te c tu r e :
[17] J. Jones.(1991, May 10). Networks.(2nded.)[Online]. Man a g in ginfor ma tio n in the n ew paradigm.AmdahlCorp., CA.
Available:http://www.atm.com [Online].
Available:http://www.amdahl.com/doc/products/bsg/intra/infra/html
Basic format for journals (when available online):
[18] Author. (year, month). Title.Journal.[Typeof medium].volume (issue), Basic format for computerprograms
pages. Available: site/path/file andelectronicdocuments(when available
Example:
Jurnal Teknik Elektro dan Komputer vol ? no ? month year, pp. ?-? 13
p-ISSN : 2301-8402, e-ISSN : 2685-368X , available at : https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/elekdankom

online):ISOrecommendsthatcapitalizationfollowtheacceptedpr papers. This author became a Member


acticefor thelanguage orscript in whichtheinformation isgiven. (M) of IEEE in 1976, a Senior Member
Example: (SM) in 1981, and a Fellow (F) in 1987.
The first paragraph may contain a place
Basic format for patents (when available online): and/or date of birth (list place, then date).
[24] Name of the invention, by inventor’s name. (year, month day). Patent Next, the author’s educational background
Number [Type of medium]. Available:site/path/file
is listed. The degrees should be listed with
Example:
[25] Musical toothbrush with adjustable neck and mirror, by L.M.R. Brooks.
type of degree in what field, which institution, city, state, and
(1992, May 19). Patent D 326 189 country, and year the degree was earned. The author’s major
[Online]. Available: NEXIS Library: LEXPAT File: DESIGN field of study should be lower-cased.
The second paragraph uses the pronoun of the person (he or
Basic format for conference proceedings (published): she) and not the author’s last name. It lists military and work
[26] J. K. Author, “Title of paper,” in Abbreviated Name of Conf., City of experience, including summer and fellowship jobs. Job titles
Conf., Abbrev. State (if given), year, pp. xxxxxx.
are capitalized. The current job must have a location; previous
Example:
[27] D. B. Payne and J. R. Stern, “Wavelength-switched pas- positions may be listed without one. Information concerning
sivelycoupledsingle-mode opticalnetwork,”in Proc. IOOC-ECOC,1985, previous publications may be included. Try not to list more
pp.585–590. than three books or published articles. The format for listing
Example for paperspresentedat conferences(unpublished): publishers of a book within the biography is: title of book
[28] D.EbehardandE.Voges,“Digitalsinglesidebanddetectionforinterferometri (city, state: publisher name, year) similar to a reference.
csensors,”presentedat the2ndInt.
Conf.OpticalFiberSensors,Stuttgart,Germany,Jan.2-5, 1984. Current and previous research interests end the paragraph.
The third paragraph begins with the author’s title and last
Basic formatfor patents: name (e.g., Dr. Smith, Prof. Jones, Mr. Kajor, Ms. Hunter).
[29] J. K. Author, “Title of patent,” U.S. Patent x xxx xxx, Abbrev. Month, List any memberships in professional societies other than the
day, year.
IEEE. Finally, list any awards and work for IEEE committees
Example:
[30] G. Brandli and M. Dick, “Alternatingcurrent fed power supply,” and publications. If a photograph is provided, the biography
U.S.Patent 4 084 217,Nov.4,1978. will be indented around it. The photograph is placed at the top
left of the biography, and should be of good quality,
Basic formatfor theses (M.S.) and dissertations (Ph.D.): professional-looking, and black and white (see above
[31] J. K. Author, “Title of thesis,” M.S. thesis, Abbrev. Dept., Abbrev. example). Personal hobbies will be deleted from the
Univ., City of Univ., Abbrev. State, year. biography. Following are two examples of an author’s
[32] J. K. Author, “Title of dissertation,” Ph.D. dissertation, Abbrev. Dept.,
Abbrev. Univ., City of Univ., Abbrev. State,year. biography.
Examples:
[33] J. O. Williams, “Narrow-band analyzer,” Ph.D. dissertation, Dept. Elect.
Eng., Harvard Univ., Cambridge, MA,1993.
[34] N. Kawasaki, “Parametric study of thermal and chemical nonequrium
nozzle flow,” M.S. thesis, Dept. Electron.Eng., Osaka Univ., Osaka,
Japan, 1993.

Basic format for the most common types of unpublished


references:
[35] J. K. Author, private communication, Abbrev. Month, year.
[36] J. K. Author, “Title of paper,” unpublished.
[37] J. K. Author, “Title of paper,” to be published.
Examples:
[38] A. Harrison, private communication, May 1995.
[39] B. Smith, “An approach to graphs of linear forms,” unpublished.
[40] A. Brahms, “Representation error for real numbers in binary computer
arithmetic,” IEEE Computer GroupRepository, Paper R-67-85.

Basic format for standards:


[41] Title of Standard, Standard number, date.
Examples:
[42] IEEE Criteria for Class IE Electric Systems, IEEE Standard 308, 1969.
[43] Letter Symbols for Quantities, ANSI Standard Y10.5-1968.

First A. Author (M’76–SM’81–F’87) and the other authors


may include biographies at the end of regular papers.
Biographies are often not included in conference-related

Anda mungkin juga menyukai