Anda di halaman 1dari 8

IPA

Kelas 6
Tema 4 Globalisasi

Cara Menghasilkan, Menyalurkan, dan Menghemat Energi Listrik

Menghasilkan Energi Listrik


Listrik memiliki peran penting di era globalisasi. Tidak dapat dipungkiri, bahwa
globalisasi terjadi karena perkembangan teknologi di berbagai bidang, yang
didukung oleh peran listrik sebagai sumber energi di dalamnya. Dengan
ditemukannya televisi, komputer, dan telepon genggam, arus informasi kemudian
menyebar dengan begitu cepat ke berbagai negara di berbagai belahan dunia.
Kebutuhan akan listrik kemudian menjadi suatu hal yang harus dipenuhi bagi semua
negara di era globalisasi saat ini.

Energi listrik merupakan energi yang timbul karena adanya arus listrik yang
mengalir melalui hantaran. Sumber utama energi listrik adalah pembangkit listrik.
Salah satu contoh pembangkit listrik yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).
PLTA dapat menghasilkan energi listrik dengan cara memanfaatkan energi air yang
mengalir. Aliran air dapat berasal dari aliran air terjun, aliran air sungai yang deras,
atau air yang dialirkan melalui pipa-pipa khusus.

Bagaimanakah proses menghasilkan energi listrik pada PLTA? Simak berikut


alurnya.

Sumber: www.ngiringmelajah.com

Listrik dihasilkan di pusat pembangkit menggunakan berbagai sumber energi. Pada


Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), air dari waduk/sungai (1) masuk melalui pintu
IPA
Kelas 6
Tema 4 Globalisasi

(2) yang diatur oleh katup pengaman (3). Air kemudian masuk ke tangki pengaman
tekanan (4). Air di dalam pipa pesat (5) mengalirkan dan mengarahkan air ke turbin
(7) melalui katup pengatur tekanan (6) untuk mendapatkan tekanan energi yang
besar. Energi potensial air kemudian menggerakan turbin. Energi gerak tersebut
kemudian diubah menjadi energi listrik oleh generator (8). Energi listrik dari
generator kemudian diatur kapasitas tegangannya dan dialirkan oleh transformer
(9). Energi listrik kemudian dibagikan ke konsumen oleh saluran transmisi (10).

Kamu telah memahami tentang proses menghasilkan energi listrik dengan


komponen-komponen utama pada pembangkit tersebut.

Sumber: www.ngiringmelajah.com

Pada pusat pembangkit dari waduk-waduk besar, energi listrik yang dihasilkan juga
sangat besar dan mampu memenuhi kebutuhan listrik warga di banyak wilayah. Di
daerah pedesaan yang belum terjangkau aliran listrik dari pemerintah, warga
terkadang membuat pembangkit listrik secara mandiri dengan memanfaatkan aliran
air dari sungai atau air terjun yang ada di daerahnya. Pembangkit tersebut tentunya
menghasilkan energi listrik yang hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan listrik
warga sekitar saja. Pembangkit listrik tersebut dinamakan pembangkit listrik
mikrohidro yang memanfaatkan sumber energi alternatif dari aliran air yang ada di
lingkungan sekitar. Selain PLTA dan mikrohidro, masih ada beberapa jenis
pembangkit tenaga listrik, berikut penjelasannya.

→ PLTU : Pembangkit Listrik Tenaga (U)ap


Pembangkit Listrik Tenaga Uap merupakan jenis pembangkit yang memanfaatkan
“uap panas” untuk memutar turbin. Bahan bakar batu bara atau minyak bakar
digunakan untuk memanaskan air sehingga dapat memutar turbin yang
IPA
Kelas 6
Tema 4 Globalisasi

menghasilkan listrik. Faktanya pada tahun 2018, 56,4% dari listrik yang kita
gunakan berasal dari PLTU yang berbahan bakar batu bara.
→ PLTG : Pembangkit Listrik Tenaga (G)as
Pembangkit Listrik Tenaga Gas menggunakan gas alam untuk membakar udara
yang sudah dikompresi. Udara yang sudah dikompresi kemudian menjadi
bertegangan tinggi dan kemudian dapat menggerakkan generator sehingga dapat
mengaliri listrik. Di Indonesia, sampai tahun 2018 PLTG masih menempati posisi
kedua untuk produksi pembangkit terbesar setelah PLTU Batu Bara.
→ PLTP : Pembangkit Listrik Tenaga (P)anas Bumi
Secara sederhana, Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) adalah tenaga
listrik yang dihasilkan dari gerak turbin yang digerakkan oleh panas bumi. Energi
panas bumi ini dapat ditemui keberadaannya lebih dari 1 km di bawah permukaan
bumi. Panas bumi tersebut kemudian dialirkan ke lokasi turbin untuk menggerakkan
turbin. PLTP tidak menghasilkan gas emisi dalam produksinya, oleh karena itu
termasuk dalam kategori renewable energy. Fakta menariknya Indonesia
menyimpan 40% cadangan panas bumi dunia.
→ PLTA : Pembangkit Listrik Tenaga (A)ir
Pembangkit Listrik Tenaga Air atau yang biasanya disingkat PLTA adalah
pembangkit listrik yang memanfaatkan air dengan mengubahnya dari energi
potensial dan energi kinetik air. Jika kamu pernah mendengar Pembangkit Listrik
Tenaga Mikro Hidro (PLTMH), kedua pembangkit ini mirip namun ada sedikit
perbedaannya. PLTA memiliki kapasitas di atas 5 MW, sedangkan PLTMH di bawah
100 kW. PLTA biasanya memerlukan aliran air bertekanan besar seperti air terjun,
sedangkan PLTMH dapat menggunakan air sungai sebagai sumbernya.
→ PLTB : Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (Angin)
Pernahkan kamu berpikiran kalau “B” pada PLTB adalah batubara? “B” pada PLTB
adalah berarti Bayu atau Angin. Pembangkit Listrik Tenaga Bayu merupakan salah
satu sumber energi terbarukan yang terdapat di daerah dengan potensi hembusan
angin yang besar. PLTB mengkonversikan energi angin menjadi energi listrik dengan
menggunakan turbin angin atau kincir angin sebagai generator. Menariknya,
Indonesia memiliki PLTB terbesar di Asia Tenggara yang berlokasi di Sidrap,
Sulawesi Selatan.
IPA
Kelas 6
Tema 4 Globalisasi

→ PLTS : Pembangkit Listrik Tenaga (S)urya


Pembangkit Listrik Tenaga Surya adalah salah satu pembangkit listrik yang
memanfaatkan cahaya matahari untuk dikonversi menjadi listrik. PLTS
menggunakan sel surya dan serangkaian alat lainnya seperti inverter, baterai jika
dibutuhkan, dan mounting system. Saat ini, pemanfaatan energi surya di Indonesia
baru mencapai 0,05% dari potensi yang ada,
→ PLTBM : Pembangkit Listrik Tenaga (B)iomassa
Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa memanfaatkan bahan biologi untuk
mengkonversi energi menjadi listrik. Salah satu contoh sumber energi biomassa
yaitu limbah pertanian, biogas, kayu, dan tanaman. Cara kerja PLT Biomassa yaitu
dengan fermentasi aneka bahan biomassa yang memenuhi syarat tertentu
Menyalurkan Energi Listrik
Penyaluran listrik adalah proses yang dimulai setelah pembangkitan listrik di
pembangkit listrik, untuk kemudian digunakan oleh konsumen. Penyaluran listrik
adalah proses yang dimulai setelah pembangkitan listrik di pembangkit listrik, untuk
kemudian digunakan oleh konsumen. Beberapa proses utama dalam penyaluran
listrik adalah:
1. Transmisi
2. Distribusi
3. Penjualan (retailing)

Sumber: www.warriornux.com

Listrik dihasilkan oleh generator listrik di dalam pembangkit listrik. Pembangkit


listrik merupakan tempat dihasilkannya energi listrik, yang dapat berupa PLTA (air),
PLTU (tenaga uap), PLTGU, PLTM, PLTPB, PLTB, PLTN, PLTS. Energi listrik yang
IPA
Kelas 6
Tema 4 Globalisasi

sudah dihasilkan akan dinaikkan tegangannya dari 6.000 V menjadi 500.000 V oleh
transformator.
Tegangan itu akan disalurkan melalui saluran listrik udara (SUTET, Saluran Udara
Tegangan Ekstra Tinggi) untuk diteruskan menuju berbagai gardu induk. Tegangan
akan diturunkan dari 500.000 V menjadi 150.000 V sebelum disalurkan melalui
SUTT (Saluran Udara Tegangan Tinggi) menuju gardu induk distribusi. Tegangan
150.000 V umumnya digunakan di pabrik dalam rangka menyalakan mesin
berukuran besar.
Tegangan 150.000 V akan diturunkan menggunakan transformator step down
menjadi 20.000 V. Tegangan tersebut lalu disalurkan melalui JTM (Jaringan
Tegangan Menengah) untuk didistribusikan menuju gardu-gardu induk distribusi.
Tegangan 20.000 V digunakan untuk menyalakan mesin-mesin pabrik menengah.
Setelah itu, tegangan akan kembali diturunkan menjadi 220 V (standar) atau 380 V.
Tegangan 220 V akan disalurkan ke rumah dan perkantoran menggunakan JTR
(Jaringan Tegangan Rendah).

Menghemat Energi Listrik

Sebagian besar kegiatan sehari-hari rumah tangga pastilah memanfaatkan


peralatan elektronik dan memerlukan listrik dan setiap bulannya kita diharuskan
untuk membayar tagihan listrik. Bila kita terlalu banyak memakai listrik, tentu akan
membuat tagihan bulanan menjadi sangat besar. Agar kita terhindar dari biaya
listrik yang besar, berikut cara hemat listrik di rumah yang bisa diterapkan.
IPA
Kelas 6
Tema 4 Globalisasi

Sumber: kominfo.go.id

→ Hemat Pemakaian Lampu


Cara hemat listrik pertama yang perlu dilakukan adalah dengan memakai lampu
seperlunya. Anda bisa memanfaatkan sinar matahari untuk dijadikan sebagai
penerangan utama disiang hari. Siasati juga dengan memakai lampu hemat energi
seperti lampu LED (Light Emitting Diode). Lampu ini merupakan penerangan
berenergi rendah yang akan membantu Anda untuk hemat listrik. Anda juga bisa
mematikan setidaknya 2 lampu pada pukul 17.00 sampai 20.00.

→ Pakailah AC Sesuai Kebutuhan dan Perhatikan Penggunaan Kulkas


Air conditioner termasuk salah satu peralatan elektronik yang memakai lebih
banyak listrik daripada peralatan elektronik lainnya. Pilih AC hemat energi dan
dilengkapi dengan kemampuan menaikkan suhu atau menurunkannya secara
otomatis sesuai banyaknya orang di dalam ruangan.
Pemakaian kulkas juga perlu diperhatikan. Cara hemat listrik untuk kulkas, hindari
mengisi kulkas terlalu penuh. Biasanya kulkas akan menyesuaikan suhu dengan
jumlah barang yang ada di dalamnya. Jangan lakukan kebiasaan membuka pintu
IPA
Kelas 6
Tema 4 Globalisasi

kulkas dalam waktu lama. Kebiasaan ini bisa membuat kulkas bekerja lebih tinggi
karena akan menyesuaikan suhu di dalam dan di luar kulkas, yang bisa membuat
lebih banyak pemakaian listrik.

→ Pilih Peralatan Elektronik Lain Sesuai Kebutuhan


Selain AC dan kulkas, Anda juga perlu memilih peralatan elektronik lain sesuai
kebutuhan. Misalnya mesin cuci. Ingatlah bila semakin besar kapasitas mesin cuci
dan daya listrik yang dimiliki, akan membuat listrik yang dipakai juga lebih besar.
Cara hemat listrik di rumah juga bisa dilakukan dengan memilih alat setrika yang
dilengkapi dengan alat pengatur panas otomatis. Alasannya, karena aktivitas
menyetrika biasanya menghabiskan waktu beberapa jam. Bila alat setrika tidak
memiliki alat pengatur panas otomatis, justru akan membuatnya menyalurkan
listrik secara terus menerus.
Pemakaian dispenser juga dapat mengonsumsi lebih banyak listrik. Bila memang
tidak terlalu diperlukan, sebaiknya Anda tidak perlu menggunakannya. Jika
memerlukan air dingin atau air panas, Anda bisa mendinginkan air di kulkas atau
memasak air di kompor.

→ Cabut Kabel atau Peralatan Elektronik dari Saklar Ketika Sedang Tidak
Digunakan
Sering membiarkan charger handphone atau kabel peralatan listrik seperti TV,
radio, komputer, atau lainnya terpasang pada saklar ketika sedang tidak dipakai?
Mulai sekarang usahakan untuk menghindari kebiasaan tersebut.
Ini karena listrik tetap mengalir pada kabel ke peralatan elektronik. Kondisi tersebut
tentu akan membuat listrik menjadi terbuang dan kamu harus membayar beberapa
persen tagihan listrik yang terbuang tersebut. Sebaiknya, cabut kabel peralatan
elektronik dari saklar bila tidak digunakan.

Referensi: synteksolar.co.id, wikipedia.org, ngiringmelajah.com, zurich.co.id


IPA
Kelas 6
Tema 4 Globalisasi

Download Materi Lainnya di KOCO Schools yuk!


Terimakasih sudah membaca rangkuman dari KOCO Schools. Kamu bisa membaca topik
lainnya di Sumber Belajar KOCO Schools

Dan khusus untuk guru, Bapak dan Ibu bisa mendapatkan 10,000+ bank soal yang siap di
bagikan ke siswa secara gratis dengan register di www.kocoschools.com

Kamu ada pertanyaan dan masukan? Silahkan kirimkan langsung pesan kamu melalui
Whatsapp kami di nomor ini (081222275122) untuk mendapatkan bantuan.

Anda mungkin juga menyukai