Anda di halaman 1dari 94

Menjelajah Energi Angin

Chusnul Hidajat
Alamat : Jl. Aris Munandar 56, Malang
E Mail : chusnulhidajat@yahoo.com
HP : 08155012233
Lahir : di Kota Batu
Sekolah : SD sampai dengan SMA di Kota Batu
S1 di Surabaya
Bekerja :
Masuk PLN tahun 1980 - 2009
Konsultan Bidang Pembangkit Tenaga Listrik 2010 - 2011
Asessor Bidang Pembangkit Tenaga Listrik (Madya) 2012 - Sekarang
Asessor Bidang Distribusi Tenaga Lintrik (Muda) 2017 - sekarang
Demi masa depan Anak Cucu
Wind Power salah satu solosinya
Apa yang
membuat
angin
Pola Angin
Global
Sejarah Energi Angin
5000 SM 500-900 M 1300 M 1850s Akhir 1880-an
Perahu layar yang Kincir angin pertama Sumbu horisontal Daniel Halladay dan Thomas O. Perry
digunakan di sungai Nil dikembangkan di pertama John Burnham membangun dilakukan 5.000
menunjukkan kekuatan Persia kincir angin di Eropa Kincir Angin Halladay; percobaan angin;
angin AS memulai Perusahaan Aermotor

1888 Awal 1900-an 1941 1979


Charles F. Brush Kincir angin di CA Di VT, Kakek Knob turbin Turbin angin pertama
Kincir angin yang digunakan memompa air asin persediaan daya untuk dinilai lebih dari 1 MW
untuk menghasilkan listrik menguapkan kolam kota selama Perang Dunia II mulai beroperasi
di Cleveland, OH

1985 1993 2004 2013


Kapasitas angin CA US Wind Power dikembangkan Listrik dari generasi angin Tenaga angin disediakan
melebihi 1.000 MW turbin angin kecepatan variabel biaya 3 sampai 4,5 sen per lebih dari 17% terbarukan
komersial pertama kWh energi yang digunakan di AS
Mengapa Pertumbuhan seperti itu ...
biaya rendah !

1979 2000 2004 2011


40 cents/kWh 4-6 cents/kWh 3-4.5 cents/kWh Less than 5
cents/kWh

 Peningkatan Ukuran Turbin


 Kemajuan R & D
 Perbaikan Manufaktur
Pengertian PLTB

Adalah salah satu pembangkit listrik energi


Pembangkit Listrik Tenaga Angin
terbarukan yang ramah lingkungan dan
atau Pembangkit Listrik Tenaga Bayu
memiliki efisiensi kerja yang baik jika
(PLTB)
dibandingkan dengan pembangkit listrik
energi terbarukan lainnya.

Memanfaatkan energi kinetik angin yang masuk ke


dalam area efektif turbin untuk memutar baling-
Prinsip kerja PLTB baling / kincir angin, kemudian energi putar ini
diteruskan ke generator untuk membangkitkan
energi listrik.
Mengapa Energi Angin ?

 Tenaga angin digunakan dalam ladang angin skala besar untuk


menghasilkan listrik nasional dan juga dalam turbin individu kecil
untuk menyediakan listrik di lokasi yang terisolir.
 Tenaga angin banyak jumlahnya, tidak habis-habis, tersebar luas,
bersih, dan mengurangi efek rumah kaca.
 Indonesia, negara kepulauan yang 2/3 wilayahnya adalah lautan dan
mempunyai garis pantai terpanjang di dunia yaitu ± 80.791,42 Km
merupakan wilayah potensial untuk pengembangan pembanglit listrik
tenaga angin, namun sayang potensi ini nampaknya belum
dimanfaatkan optimal.
Mengapa Energi
Angin?
1. Bersih, nol emisi
• NOx, SO2, CO, CO2
• Kualitas udara, kualitas air
• Perubahan iklim
2. Kurangi ketergantungan bahan
bakar fosil
• Kemandirian energi
• Keamanan energi nasional
3. Terbarukan
• Tidak ada terpengaruh harga
bahan bakar
Potensi Dampak dan Isu
• Nilai properti
• Kebisingan
• Dampak Visual
• Penggunaan lahan
• Dampak Margasatwa

Menempatkan dengan benar turbin angin dapat mengurangi banyak masalah ini.
BEBERAPA KONFIGURASI WIND FARM

CB
TRAFO
Sistem Radial

Star Radial
BEBERAPA KONFIGURASI WIND FARM

CB
TRAFO
RING
POTENSI ANGIN
Residential Wind
Systems and Net
Metering
Wind Farms
POTENSI ANGIN INDONESIA
POTENSI PLTB DI BEBERAPA DAERAH DI
INDONESIA
Telah di bangun
• PLTB SIDRAP : 30 Unit dengen kapasitas total 75 MW
(Kapasitas per unit 2,5 MW)
• PLTB Tolo 1 (Jeneponto) : 20 Turbin dengan kapasitas 72 MW
( 3,6 MW perunit)
• PLTB Bondowoso ( PT Bondowoso Indah Playwood / BIP ):
Enercon E53 dengan kapasitas 800 KW
Enercon E-53
Flexible power ratings: Rotor (Type:AERO E-53)

Cut-in wind speed: 3.0 m/s Diameter: 52.9 m


Rated power: 800.0 Kw

Rated wind speed: 12.0 m/s Swept area: 2,198.0 m²


Number of blades: 3

Cut-out wind speed: 34.0 m/s Rotor speed, max: 28.3 U/min
Tip speed: 78 m/s

Survival wind speed: 59.5 m/s Hub height: 60/73 m


POTENSI PLTB DI BEBERAPA DAERAH DI
INDONESIA

NO NAMA DAERAH KAPASITAS NO NAMA DAERAH KAPASITAS


(MW) (MW)

1 Sukabumi 170 8 Belitung timur 10


2 Garut 150 9 Tanah Laut 90
3 Lebak 150 10 Selayar 5
4 Pandeglang 150 11 Buton 15
5 Lombok 100 12 Kupang 20
6 Gunung Kidul 10 13 Timur Tengah Sel 20
7 Bantul 50 14 Ambon 15
What is Wind Energy?
The process by which the wind is used to generate mechanical
energy or electricity

Kinetik Mechanic Electrical


Energy Energy Energy

Wind turbines convert the kinetic energy in the wind into


mechanical and electrical energy
A Wind Turbine

 The wind hits the blades…


 Shaft leads to a gearbox whose
output leads to a generator to
make electricity
 Usually has 2 or 3 blades
Energi Angin
• Energi kinetik : energi yang dimiliki benda karena geraknya.
• Makin besar kecepatan benda bergerak makin besar energi
kinetiknya dan semakin besar massa benda yang bergerak makin
besar pula energi kinetik yang dimilikinya.
• Secara matematis bisa dirumuskan:
Ek = ½ mv2
• Angin  udara yang bergerak.
• Udara mempunyai massa  energi yang ditimbulkan bisa dihitung
berdasarkan energi kinetik.
• Energi yang terkandung pada angin :

Ek = 0.5 mV 2 (kg m2/s)

di mana :
m = massa (kg)
V = kecepatan angin (m/s)
Energi pada Kincir Angin

• Pada penerapan kincir angin, persamaan energi kinetik bisa diubah menjadi
persamaan aliran.
• Tenaga pada permukaan kincir (merupakan tenaga dari aliran udara secara
bebas) :

P = 0.5 q A V 3

di mana:

P = tenaga (746 W = 1 hp)


q = kerapatan udara (1.225 kg/m³pd permukaan laut)
A = luas permukaan kincir (m²)
V = kecepatan angin (m/s)
Teori Momentum Elementer Betz.
( Betz Law )

• Menurut Betz, seorang insinyur Jerman.


Besarnya energy maksimum yang dapat diserap
dari angin adalah hanya 0.59259 dari energi
yang tersedia.
Jenis Turbin Angin
Many blade designs

32
Turbin angin modern
Turbin dapat dikategorikan menjadi dua kelas berdasarkan orientasi rotor.

ROTOR VERTIKAL ROTOR HORIZONTAL


Wind Turbine Design
1. Horizontal Axis Wind Turbine
Sumbu putar turbin sejajar dengan Bumi.
Paling banyak dikembangkan diberbagai negara
1. Turbin Angin Sumbu Horizontal
Keuntungan
 Pitch sudu turbin dapat diubah -
ubah.
 Menara yang tinggi dapat
memperoleh angin yang lebih
kencang.
 Penggunaan menara menyebabkan Kerugian
turbin dapat ditempatkan di dataran
yang tidak rata, atau bahkan di  Sulit beroperasi di dekat
atas laut. permukaan tanah.
 Dapat ditempatkan di atas garis  Sulit mentransportasikan bilah
pepohonan di hutan. sudu yang panjang.
 Pemasangan sulit.
 Mengganggu sinyal radar.
27
Kecil (<10 kW) Rumah Pertanian Aplikasi Jarak Jauh (misalnya, pemompaan air, situs Telecom, pembuatan es)

Turbin Angin Sumbu Horizontal

Kecil (<10 kW) Menengah (10-250 kW)


• Rumah • Beban Pedesaan
• Pertanian • Sistem Hybrid
Aplikasi Jarak Jauh (misalnya, • Beban distribusi
pemompaan air, situs Telecom,
pembuatan es)

Besar (250 kW - 2 + MW)


• Central Station Wind Farms
• Kebutuhan distribusi
• Sekolah
Jumlah Blade
Sumbu Horizontal
a. Konsep satu blade
 sulit setimbang, membutuhkan angin yang sangat kencang
utk menghasilkan gaya putar, dan menghasilkan noise di
ujungnya. Konsep ini dikembangkan sukses di Jerman.

b. Konsep dua blade


 Mudah untuk setimbang, tetapi masih mudah 2-blade Wind
Turbine
bergeser. 1-blade Wind
Turbine
 Desain blade harus memiliki kelengkungan
yang tajam utk bisa menangkap energi angin
secara efektif.
 Pada kecepatan angin rendah (sekitar 3 m/s)
putarannya sulit dimulai.
Jumlah Blade
Sumbu Horizontal
3-blade Wind
Turbine

c. Konsep tiga blade


Lebih setimbang dan kelengkungan blade lebih
halus untuk dapat menangkap energi angin secara
efektif. Konsep ini paling sering dipakai pada
turbin komersial.
d. Konsep multi blade (misalnya 12 blade)
 Memiliki efisiensi rendah,
 Menghasilkan momen gaya awal yang cukup besar untuk
mulai berputar,
 Cocok utk kecepatan angin rendah. Banyak dijumpai utk
pompa air, menggiling biji-bijian, karena murah dan mampu
bekerja pada kecepatan angin rendah sehingga tower tidak Multi Blade
Wind Turbine
perlu terlalu tinggi dan air dapat dipompa secara kontinu.
Wind Turbine Design
2. Vertical Axis Wind Turbine (VAWT)
 Sumbu putar vertikal terhadap bumi.
 Jarang dipakai untuk turbin komersial.
 Rotornya berputar relatif pelan (di bawah 100
rpm), tetapi memiliki momen gaya yang kuat,
cocok untuk menggiling biji -bijian, pompa air.
 Tidak cocok untuk menghasilkan listrik (harus di
atas 1000 rpm).
 Sebenarnya bisa diatasi dg gearbox utk
menaikkan rpm, tetapi efisiensinya turun dan
mesin sulit utk start
Turbin Sumbu Vertikal
 Omni-directional
 Menerima angin dari segala arah
 Komponen dapat dipasang pada permukaan tanah
Keuntungan  Kemudahan pemeliharaan
 Menara lebih ringan
 Secara teoritis bisa menggunakan lebih sedikit bahan
untuk menangkap jumlah angin yang sama

 Blade umumnya mendekati tanah dimana angin lebih


buruk
 Gaya sentrifugal menekan baling-baling
Kekurangan
 Kemampuan self-starting yang buruk
 Membutuhkan dukungan di atas rotor turbin
 Untuk mengganti bantalan , seluruh rotor harus dilepas
 Keseluruhan performa dan kehandalannya buruk
Turbin Sumbu Vertikal

Tidak memerlukan yaw mechanism


Pendek.
Keuntungan Mudah dirawat karena generator, transmisi dekat
permukaan tanah.
Mudah transportasi (untuk ukuran kecil).
Tidak memerlukan menara.

Efisiensi rendah.
Kerugian Ketinggian terbatas.
Perlu permukaan yang datar.

31
Sumbu Vertikal

Savonius Wind Turbine Darrieus Wind Turbine Giromill Wind Turbine Helix Wind Turbine
(Finlandia 1922) (Perancis 1926) Dipatenkan oleh Sandiago US 2007
Darrieus 1927

30
KOMPONEN UTAMA PEMBANGKIT LISTRIK
TENAGA ANGIN
( PLTB )
Perspektif Turbin angin
Workers Blade
112’ long

Nacelle
56 tons

Tower
3 sections
Komponen TurbinAngin
1. Foundation,
2. Connection to the electric grid,
3. Tower,
4. Access ladder,
5. Wind orientation control (Yaw control),
6. Nacelle,
7. Generator,
8. Anemometer,
9. Electric or Mechanical Brake,
10. Gearbox,
11. Rotor blade,
12. Blade pitch control,
13. Rotor hub
Pengenalan TurbinAngin
Aerodinamic Dari Turbin
Angin
 Beroperasi seperti sayap
pesawat terbang
 Udara bertekanan rendah
terbentuk di sisi bawah Blade
 Kantong udara bertekanan
rendah kemudian menarik bilah
ke arahnya, menyebabkan
rotor berputar
Mekanisme Turbin Angin
GAMESA-114-2.5-2.625MW
NACELLE :
Nacelle berfungsi sebagai 'rumah' bagi generator, gear
box, poros, unit pengontrol, dan rem.
Foundation
Fondasi berbentuk plat yang ditanam didalam tanah,
kemudian ditimbun dan dipadatkan hingga mencapai
kepadatan yang mampu menahan beban angin.
Tower
Tower atau tiang pancang dibuat dari baja berbentuk pipa,
beton, atau baja profil. Semakin tinggi tiang pancang maka
energi yang dapat ditangkap semakin besar, karena
kecepatan angin akan semakin besar di ketinggian
Tower PLTB dapat dibedakan menjadi 3 jenis seperti gambar
dibawah ini. Setiap jenis tower memiliki karakteristik masing-
masing dalam hal biaya, perawatan, efisiensinya, ataupun dari
segi tingkat kesulitan dalam pembuatannya.

Guyed Lattice

Mono-structure
 93 meter
 126 meter
Blade
Blades / Sudu-sudu:
 Perubahan energy kinetik menjadi
mekanis putar terjadi akan
menggerakkan sudu - sudu sehingga
memutar poros pada bagian ini. Angin
yang berhembus akan menggerakkan
sudu-sudu sehingga memutar poros
utama.

 Sudut serang dari sudu-sudu ini dapat diatur secara otomatis


berdasarkan kecepatan angina
 Hal ini bertujuan untuk menjaga kecepatan putar dari poros utama
agar tidak terlalu lambat atau terlalu cepat.
The Turbine Blade
Beroperasi seperti sayap pesawat
terbang
Udara bertekanan rendah
terbentuk di sisi bawah angina
blade
Kantong udara bertekanan rendah
kemudian menarik bilah ke
arahnya, menyebabkan rotor
berputar

28
Blade Pitch
Mekanismenya seperti pada sayap pesawat,
Aliran tekanan rendah terbentuk pada sisi
bagian pada lintasan permukaan panjang
blade, pada sisi ini akan terdorong oleh sisi
bagian aliran tekanan tinggi oleh sisi permukaan
blade sebelahnya, sehingga menyebankan rotor
berputar
Blade Material
Material blade terbuat dari fiberglass dengan penguatan epoxy atau
polyester resin. Blade turbin angin selalu dibuat puntir ( twist ). Dilihat dari
rotor blade, angin datang dari yang lebih sudut bergerak ke arah root blade,
dan pusat rotor. Rotor blade akan berhenti saat stall, jika blade sudut
serang (angle of attack) terlalu curam Oleh karena itu, rotor blade berbetuk
twist, untuk mencapai sudut serang optimal sepanjang blade.
Rotor

Rotor : Bagian yang berputar, dimana


sudu-sudu dan poros yang terhubung.
Low-speed Shaft:
Disebut juga poros utama, yang terhubung dengan sudu-sudu dan berputar dengan
kecepatan yang sama dengan kecepatan putar sudu-sudu. Kecepatan putar poros ini
antara 30-60 putaran per menit.
Energi yang dihasilkan oleh angin pada
rotor ditransmisikan ke gearbox melalui
poros utama. Poros terpasang ke hub
melalui baut flange dan didukung oleh 2
buah Bearing yang ditempatkan pada cast-
iron.
Sambungan dari input kecepatan rendah pada
(low shaft ) dibuat kerucut ditransmisikan ke
gearbox untuk mengurangi gesekan ( friction).
Porosnya terbuat dari baja tempa dan
memiliki lubang tengah longitudinal untuk
menampung selang hidrolik dan kabel kontrol
untuk sistem pitch kontrol.
Gear Box
Gear Box
Gear Box: Mentranmisikan daya dari Main Shaft ke
Generator, meningkatkan putaran dari poros utama
menjadi 1000-1800 rpm yang dibutuhkan bagi
generator untuk membangkitkan listrik.
Gamesa G114 2.5 MW, Gearbox 3 stage: 2 planetary
stages ,1 parallel stage, Rasio: 1:129.7 (50 Hz)
HYDRAULIC SYSTEM

Sistem hidrolik memasok oli bertekanan ke 3


lokasi secara independen:
1. Aktuator kontrol pitch,
2. Rem mekanis poros berkecepatan tinggi
3. Sistem rem sistem yaw.
Wind direction:
Adalah arah datangnya angin yang akan
memutar sudu-sudu.
Wind vane/sirip:
Sirip ini berfungsi untuk mengetahui arah
angin, dan memberikan informasi kepada
unit pengendali agar memberikan perintah
kepada yaw system untuk memutar arah
turbin berlawanan dengan datangnya angin
untuk mendapatkan energi yang maksimal.
Anemometer:
Mengukur kecepatan angina dan memberikan data
kecepatan angin tersebut kepada unit pengontrol
Controller / Unit Pengendali:
 Unit pengendali berfungsi untuk mengatur kerja
dari turbin berdasarkan informasi berupa data
kecepatan angin yang diterima dari
anemometer. Unit pengendali akan
memerintahkan turbin untuk bekerja ketika
angin berhembus dengan kecepatan rendah
antara 13 km/jam - 26 km/jam.
 Sebaliknya akan menghentikan kerja turbin bila
angin berhembus dengan kecepatan diatas 86
km/jam, karena dapat merusak turbin.
Pitch:
Pitch adalah pengaturan kemiringan sudu-sudu
terhadap arah hembusan angin yaitu untuk mengatur
besaran sudut serang dari sudu-sudu. Jika kecepatan
angin rendah, maka sudut serang dibuat lebih besar
agar mampu memutar sudu-sudu lebih cepat.
Sebaliknya jika hembusan angin lebih kencang maka
sudut serang dibuat lebih kecil sehingga kecepatan
putar sudu-sudu tidak terlalu tinggi. Jika kecepatan
putar terlalu tinggi, akan menyebabkan listrik yang
dibangkitkan terlalu besar serta dapat merusak sistem.
Pitch Control
It consists of independent hydraulic actuators for each blade that provide a rotation
capacity of between -3º and 87º and a system of accumulators which ensures feathering
in the event of an emergency
Yaw System
Yaw drive:
 Sistem Gamesa Active Yaw,
memungkinkan nacelle berputar di
sekitar poros menara.
 Active Yaw yang terdiri dari enam
motor roda gigi yang dioperasikan
secara elektrik oleh sistem kontrol
turbin angin sesuai data yang diterima
dari anemometer dan baling-baling
angin yang dipasang di bagian atas
nacelle.
High-speed Shaft:
Poros yang berputar dengan kecepatan putar lebih tinggi
berfungsi untuk memutar generator.

Generator:
Membangkitkan listrik dari putaran. Arus yang dihasilkan adalah
arus bolak-balik (AC) dengan frekuensi 50 Hz.
Secara umum sistem generator pada PLTB dapat dibagi menjadi:
1. Fixed-speed wind turbine dengan generator induksi.
2. Variable-speed wind turbine dengan generator induksi
sangkar tupai atau synchronous generator
3. Variable-speed wind turbine dengan synchronous generator
atau permanent-magnet synchronous generator.
4. Variable-speed wind turbine dengan doubly-fed induction
generator.
Mechanical Brake:
Rem bertipe cakram atau piringan
yang berfungsi menghentikan turbin
seketika jika terjadi kondisi darurat atau
berbahaya. Dampak dari kerusakan akibat
putaran berlebih diantaranya overheat,
rotor breakdown, kawat pada rotor
Generator putus karena tidak dapat
menahan arus yang cukup besar.
Ada beragam fungsi brake, yaitu :
Pengereman yang dikendalikan kecepatan
Pengereman yang dikendalikan torsi
Pengereman yang dikendalikan posisi
Pengereman darurat
Memegang posisi (sebagai rem parkir)
 Rem mekanis terdiri dari rem
cakram yang diaktifkan secara
hidraulik, yang dipasang pada
poros kecepatan tinggi dari
gearbox.

 Rem mekanis ini hanya digunakan


sebagai rem parkir atau ketika
tombol tekan darurat diaktifkan
Control System

 Wind turbine dikendalikan secara real time dengan


sistem berbasis PLC (Programmable Logic
Controller).
 Sistem kontrol terdiri dari pengendalian (kontrol) dan
pemantauan (monitoring).
Control System
Sistem kontrol akan mengendalikan
 Torsi poros yang benar,
 Sudut pitch blade
 Pengaturan daya.

Setiap saat akan berubah tergantung pada kecepatan


angin untuk menjamin operasi yang aman dan andal
dalam semua kondisi angin.
Keunggulan utama 1. Memaksimalkan produksi energi.
dari sistem kontrol 2. Batasan beban mekanis.
turbin angin Gamesa 3. Pengurangan noise aerodinamika.
2,5-2,625 4. Energi yang dihasilkan maksimal.
Sistem monitoring
Sistem monitoring berjalan terus menerus dengan
menggunakan PLC, dimana terdapat sensor dan parameter
internal yang diolah di PLC sehingga dapat memberikan
informasi :
1. Kondisi lingkungan:
Kecepatan dan arah angina atau suhu lingkungan.
2. Parameter internal berbagai komponen, seperti suhu,
tingkat minyak dan tekanan, getaran, kabel tegangan
rendah, dll.
3. Rotor status: kecepatan putaran dan posisi pitch control.
4. Situasi Jaringan(Grid): Daya Aktif dan daya reaktif yang
dibangkitkan, Tegangan, arus dan frekuensi.
10 negara top dunia
dalam kapasitas energi angina 2019
NO NEGARA DAYA TERPASANG KETERANGAN

1 China 221 GW 7.965 MW onshore


2 Amerika Serikat 96,4 GW 1.548 MW onshore
3 Jerman 59,3 GW 582 MW offshore
4 India 35 GW 1.500 MW onshore
5 Spanyol 23 GW 18 % dari total energi
6 Kerajaan Inggris 20,7 GW
7 Perancis 15,3 GW 75 % nuklir
8 Brasil 14,5 GW 8% dari total energi
9 Kanada 12,8 GW
10 Italia 10 GW

March 18, 2019, 16:22 IST


Beberapa negara telah mencapai tingkat
penetrasi tenaga angin yang tinggi
N NEGARA TOTAL % DARI DAYA
O TERPASANG
1 Denmark 41%
2 Irlandia 28%
3 Portugal, 24%
4 German 21%
5 Spanyol 19%
Kapasitas PLTB di Dunia
Kapasitas Listrik Terbarukan
di Seluruh Dunia

US DOE, EERE 2013 Renewable


Energy Data Book
AMERIKA SERIKAT
Cumulative installed capacity of wind power worldwide in
2018, by country (in megawatts)*
Pembangkit Listrik AS dari Non-Hydro
Renewables
300

Geothermal

250
Waste
Wood
Solar Thermal
200 Solar Photovoltaic
Million kilowatt-hours

Wind

150

100

50

0
1990 1995 2000 2005 2010 2011 2012 2013
Kapasitas Daya Terpasang PLTB A.S.
Cumulative installed capacity of wind power worldwide in 2018, by
country (in megawatts)*

AWEA U.S. Wind Industry Annual Market Report Year Ending 2013
Dua Puluh Negara Bagian untuk
Potensi Energi Angin
Potential Potential
Installed Installed
Rank State Rank State
Capacity Capacity
(MW) (MW)
1 Texas 1,901,530 11 New Mexico 492,083
2 Kansas 952,371 12 Minnesota 489,271
3 Montana 944,004 13 Colorado 387,220
4 Nebraska 917,999 14 Missouri 274,355
5 South Dakota 882,412 15 Illinois 249,882
6 North Dakota 770,196 16 Indiana 148,228
7 Iowa 570,714 17 Wisconsin 103,757
8 Wyoming 552,073 18 Michigan 59,042
9 Oklahoma 516,822 19 Ohio 54,920
10 Alaska 494,703 20 California 34,110
Peta Sumber
Daya Angin
A.S.
Cina Memimpin Dunia dalam Kapasitas Angin

Total Installed Generating Capacity (MW)


Top 5 Countries for 2013
New Installed Capacity
1. China
2. Germany
3. United Kingdom
4. India
5. Canada
Pemasangan
Turbin Angin
Offshore Wind Farms
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai