Chusnul Hidajat
Alamat : Jl. Aris Munandar 56, Malang
E Mail : chusnulhidajat@yahoo.com
HP : 08155012233
Lahir : di Kota Batu
Sekolah : SD sampai dengan SMA di Kota Batu
S1 di Surabaya
Bekerja :
Masuk PLN tahun 1980 - 2009
Konsultan Bidang Pembangkit Tenaga Listrik 2010 - 2011
Asessor Bidang Pembangkit Tenaga Listrik (Madya) 2012 - Sekarang
Asessor Bidang Distribusi Tenaga Lintrik (Muda) 2017 - sekarang
Demi masa depan Anak Cucu
Wind Power salah satu solosinya
Apa yang
membuat
angin
Pola Angin
Global
Sejarah Energi Angin
5000 SM 500-900 M 1300 M 1850s Akhir 1880-an
Perahu layar yang Kincir angin pertama Sumbu horisontal Daniel Halladay dan Thomas O. Perry
digunakan di sungai Nil dikembangkan di pertama John Burnham membangun dilakukan 5.000
menunjukkan kekuatan Persia kincir angin di Eropa Kincir Angin Halladay; percobaan angin;
angin AS memulai Perusahaan Aermotor
Menempatkan dengan benar turbin angin dapat mengurangi banyak masalah ini.
BEBERAPA KONFIGURASI WIND FARM
CB
TRAFO
Sistem Radial
Star Radial
BEBERAPA KONFIGURASI WIND FARM
CB
TRAFO
RING
POTENSI ANGIN
Residential Wind
Systems and Net
Metering
Wind Farms
POTENSI ANGIN INDONESIA
POTENSI PLTB DI BEBERAPA DAERAH DI
INDONESIA
Telah di bangun
• PLTB SIDRAP : 30 Unit dengen kapasitas total 75 MW
(Kapasitas per unit 2,5 MW)
• PLTB Tolo 1 (Jeneponto) : 20 Turbin dengan kapasitas 72 MW
( 3,6 MW perunit)
• PLTB Bondowoso ( PT Bondowoso Indah Playwood / BIP ):
Enercon E53 dengan kapasitas 800 KW
Enercon E-53
Flexible power ratings: Rotor (Type:AERO E-53)
Cut-out wind speed: 34.0 m/s Rotor speed, max: 28.3 U/min
Tip speed: 78 m/s
di mana :
m = massa (kg)
V = kecepatan angin (m/s)
Energi pada Kincir Angin
• Pada penerapan kincir angin, persamaan energi kinetik bisa diubah menjadi
persamaan aliran.
• Tenaga pada permukaan kincir (merupakan tenaga dari aliran udara secara
bebas) :
P = 0.5 q A V 3
di mana:
32
Turbin angin modern
Turbin dapat dikategorikan menjadi dua kelas berdasarkan orientasi rotor.
Efisiensi rendah.
Kerugian Ketinggian terbatas.
Perlu permukaan yang datar.
31
Sumbu Vertikal
Savonius Wind Turbine Darrieus Wind Turbine Giromill Wind Turbine Helix Wind Turbine
(Finlandia 1922) (Perancis 1926) Dipatenkan oleh Sandiago US 2007
Darrieus 1927
30
KOMPONEN UTAMA PEMBANGKIT LISTRIK
TENAGA ANGIN
( PLTB )
Perspektif Turbin angin
Workers Blade
112’ long
Nacelle
56 tons
Tower
3 sections
Komponen TurbinAngin
1. Foundation,
2. Connection to the electric grid,
3. Tower,
4. Access ladder,
5. Wind orientation control (Yaw control),
6. Nacelle,
7. Generator,
8. Anemometer,
9. Electric or Mechanical Brake,
10. Gearbox,
11. Rotor blade,
12. Blade pitch control,
13. Rotor hub
Pengenalan TurbinAngin
Aerodinamic Dari Turbin
Angin
Beroperasi seperti sayap
pesawat terbang
Udara bertekanan rendah
terbentuk di sisi bawah Blade
Kantong udara bertekanan
rendah kemudian menarik bilah
ke arahnya, menyebabkan
rotor berputar
Mekanisme Turbin Angin
GAMESA-114-2.5-2.625MW
NACELLE :
Nacelle berfungsi sebagai 'rumah' bagi generator, gear
box, poros, unit pengontrol, dan rem.
Foundation
Fondasi berbentuk plat yang ditanam didalam tanah,
kemudian ditimbun dan dipadatkan hingga mencapai
kepadatan yang mampu menahan beban angin.
Tower
Tower atau tiang pancang dibuat dari baja berbentuk pipa,
beton, atau baja profil. Semakin tinggi tiang pancang maka
energi yang dapat ditangkap semakin besar, karena
kecepatan angin akan semakin besar di ketinggian
Tower PLTB dapat dibedakan menjadi 3 jenis seperti gambar
dibawah ini. Setiap jenis tower memiliki karakteristik masing-
masing dalam hal biaya, perawatan, efisiensinya, ataupun dari
segi tingkat kesulitan dalam pembuatannya.
Guyed Lattice
Mono-structure
93 meter
126 meter
Blade
Blades / Sudu-sudu:
Perubahan energy kinetik menjadi
mekanis putar terjadi akan
menggerakkan sudu - sudu sehingga
memutar poros pada bagian ini. Angin
yang berhembus akan menggerakkan
sudu-sudu sehingga memutar poros
utama.
28
Blade Pitch
Mekanismenya seperti pada sayap pesawat,
Aliran tekanan rendah terbentuk pada sisi
bagian pada lintasan permukaan panjang
blade, pada sisi ini akan terdorong oleh sisi
bagian aliran tekanan tinggi oleh sisi permukaan
blade sebelahnya, sehingga menyebankan rotor
berputar
Blade Material
Material blade terbuat dari fiberglass dengan penguatan epoxy atau
polyester resin. Blade turbin angin selalu dibuat puntir ( twist ). Dilihat dari
rotor blade, angin datang dari yang lebih sudut bergerak ke arah root blade,
dan pusat rotor. Rotor blade akan berhenti saat stall, jika blade sudut
serang (angle of attack) terlalu curam Oleh karena itu, rotor blade berbetuk
twist, untuk mencapai sudut serang optimal sepanjang blade.
Rotor
Generator:
Membangkitkan listrik dari putaran. Arus yang dihasilkan adalah
arus bolak-balik (AC) dengan frekuensi 50 Hz.
Secara umum sistem generator pada PLTB dapat dibagi menjadi:
1. Fixed-speed wind turbine dengan generator induksi.
2. Variable-speed wind turbine dengan generator induksi
sangkar tupai atau synchronous generator
3. Variable-speed wind turbine dengan synchronous generator
atau permanent-magnet synchronous generator.
4. Variable-speed wind turbine dengan doubly-fed induction
generator.
Mechanical Brake:
Rem bertipe cakram atau piringan
yang berfungsi menghentikan turbin
seketika jika terjadi kondisi darurat atau
berbahaya. Dampak dari kerusakan akibat
putaran berlebih diantaranya overheat,
rotor breakdown, kawat pada rotor
Generator putus karena tidak dapat
menahan arus yang cukup besar.
Ada beragam fungsi brake, yaitu :
Pengereman yang dikendalikan kecepatan
Pengereman yang dikendalikan torsi
Pengereman yang dikendalikan posisi
Pengereman darurat
Memegang posisi (sebagai rem parkir)
Rem mekanis terdiri dari rem
cakram yang diaktifkan secara
hidraulik, yang dipasang pada
poros kecepatan tinggi dari
gearbox.
Geothermal
250
Waste
Wood
Solar Thermal
200 Solar Photovoltaic
Million kilowatt-hours
Wind
150
100
50
0
1990 1995 2000 2005 2010 2011 2012 2013
Kapasitas Daya Terpasang PLTB A.S.
Cumulative installed capacity of wind power worldwide in 2018, by
country (in megawatts)*
AWEA U.S. Wind Industry Annual Market Report Year Ending 2013
Dua Puluh Negara Bagian untuk
Potensi Energi Angin
Potential Potential
Installed Installed
Rank State Rank State
Capacity Capacity
(MW) (MW)
1 Texas 1,901,530 11 New Mexico 492,083
2 Kansas 952,371 12 Minnesota 489,271
3 Montana 944,004 13 Colorado 387,220
4 Nebraska 917,999 14 Missouri 274,355
5 South Dakota 882,412 15 Illinois 249,882
6 North Dakota 770,196 16 Indiana 148,228
7 Iowa 570,714 17 Wisconsin 103,757
8 Wyoming 552,073 18 Michigan 59,042
9 Oklahoma 516,822 19 Ohio 54,920
10 Alaska 494,703 20 California 34,110
Peta Sumber
Daya Angin
A.S.
Cina Memimpin Dunia dalam Kapasitas Angin