Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PROYEK FISIKA

PEMANFAATAN ENERGI ANGIN


MENJADI ENERGI LISTRIK

KELOMPOK 5 :
1. NAJWA INDIANA S / 27 [KETUA KELOMPOK]
2. NAYLA FRANSISCA A / 28
3. BUNGA DWI M / 06
4. NOVITA / 30
5. ISTIKOMAH / 16
DAFTAR ISI

BAB I..............................................................................................................................4
PENDAHULUAN...............................................................................................................4
A. Latar Belakang......................................................................................................................4
D. Tujuan ..................................................................................................................................6
E. Manfaat ................................................................................................................................7
BAB II..............................................................................................................................8
KAJIAN PUSTAKA.............................................................................................................8
BAB III……………………………………………………………………………………………………………………………9
PEMBAHASAN………………………………………………………………………………………………… ……………..9
BAB IV………………………………………………………………………………………………………………………….10
KESIMPULAN.................................................................................................................10
A. Kesimpulan.........................................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Pembangkit Listrik Tenaga elativer sering juga disebut dengan
Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) adalah salah satu pembangkit
listrik energi terbarukan yang ramah lingkungan dan memiliki efisiensi
kerja yang baik jika dibandingkan dengan pembangkit listrik energi
terbarukan lainnya. Prinsip kerja PLTB adalah dengan memanfaatkan
energi angin yang masuk ke dalam area efektif turbin untuk memutar
baling-baling/kincir angin, kemudian energi putar ini diteruskan ke
generator untuk membangkitkan energi listrik.
Pembangkit Listrik Tenaga Angin (Wind Power) memanfaatkan
hembusan angin sebagai sumber penghasil listrik. Alat utamanya adalah
generator, dengan generator tersebut maka dapat dihasilkan arus listrik
dari elativ blade/baling-baling yang bergerak karena hembusan angin.
Pembangkit ini (PLTB) lebih effisien dari pada pembangkit listrik tenaga
surya dalam menghasilkan energi listrik. Pembangkit listrik yang telah
ada dipasaran memiliki kapasitas Watt per jam 200, 400, 500, 1000,
2000, dean 3000 Watt. Pembangkit ini tidak bisa dioperasikan pada
sembarang tempat dikarenakan medan yang akan dipasang harus
memiliki kecepatan angin yang cukup tinggi dan juga stabil. Pembangkit
Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Sidrap merupakan PLTB pertama di
Indonesia yang terletak di Lainungan dan Mattirotasi, Watang Pulu,
2. TUJUAN
untuk mengetahui sumber energi angin
memberi informasi semua energi angin menjadi energi listrik
3. MANFAAT
Laporan proyek tentang energi angin menjadi energi listrik memiliki
manfaat dalam meningkatkan kesadaran Masyarakat sebagai alat
edukasi untuk mengajarkan prinsip dasar dan teknologi yang terlibat,
serta mendorong inovasi dalam energi terbarukan.
BAB III
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Energi Angin


Energi angin telah lama dikenal dan dimanfaatkan manusia. Sejak
zaman dahulu, orang telah memanfaatkan energi angin. Lebih dari
5.000 tahun yang lalu, orang Mesir kuno menggunakan angin untuk
berlayar kapal di Sungai Nil. Kemudian, orang-orang membangun kincir
angin untuk menggiling gandum dan biji-bijian lainnya. Naskah tertua
tentang kincir angin terdapat dalam tulisan Arab dari abad ke-9 Masehi
yang menjelaskan bahwa kincir angin yang dioperasikan di perbatasan
Iran dan Afganistan sudah ada sejak beberapa abad sebelumnya,
kadang disebut Persian windmill. Kincir angin dikenal paling awal adalah
di Persia (Iran). Awal kincir angin ini tampak seperti roda dayung besar.
Berabad-abad kemudian, orang-orang Belanda meningkatkan desain
dasar kincir angin mereka. Kualitas kreatifitas elativer Belanda akan
aplikasi kincir angin, membuat Belanda menjadi terkenal dengan kincir
anginnya. Sedangkan koloni Amerika menggunakan kincir angin untuk
menggiling gandum dan jagung, untuk memompa air, dan memotong
kayu di penggergajian. Pada akhir tahun 1920-an, Amerika
menggunakan kincir angin kecil untuk menghasilkan listrik di daerah
pedesaan yang hidup tanpa layanan listrik. Ketika kabel listrik mulai
digunakan untuk transportasi listrik di daerah pedesaan di tahun 1930-
an, kincir angin elat menjadi semakin jarang digunakan. Meskipun
demikian, kincir angin tersebut masih dapat dilihat pada beberapa
peternakan di daerah barat. Kekurangan minyak pada 1970-an
mengubah gambaran mengenai energi untuk negara dan dunia. Ini
menciptakan suatu kepentingan sumber energi alternatife baru,
membuka jalan bagi masuknya elativ kincir

Angin untuk menghasilkan listrik. Pada awal 1980an energi angin


menjadi sangat luar biasa di California, elative besar karena kebijakan
negara yang mendorong sumber energi terbarukan. Dukungan untuk
elativere angin telah menyebar ke negara lain, tapi pada saat itu
California masih dapat memproduksi sebanyak lebih dari dua kali energi
angin apapun di negara lain. Kincir angin jenis Persian windmill juga
digunakan di Cina untuk menguapkan air laut dalam memproduksi
garam. Terakhir masih digunakan di Crimea, Eropa dan Amerika Serikat.
Selanjutnya elativ berkembang menjadi manipulasi fungsi. Kincir angin
yang pertama kali digunakan untuk membangkitkan listrik, dibangun oleh
P.La Cour dari Denmark diakhir abad ke 19. Setelah perang dunia 1,
kincir angin diterapkan pada elat dengan penampang melintang
menyerupai sudut elative pesawat yang pada masa ini disebut type
elative atau turbin. Eksperimen kincir angin sudut kembar dilakukan di
Amerika Serikat tahun 1940, berukuran sangat besar. Mesin raksasa ini
disebut mesin Smith-Putman, karena salah satu perancangnya elativ
Palmer Putman, kapasitasnya 1,25 MW yang dibuat oleh Morgen Smith
Company dari York Pensylvania. Diameter propelernya 175 ft (55m)
beratnya 16 ton dan menaranya setinggi 100 ft (34m). Tapi dikemudian
hari salah satu batang propelernya patah pada tahun 1945.

2.2 Pengertian Angin


Secara singkat dapat dijelaskan bahwa angin adalah udara yang
bergerak. Menurut Buys Ballot, ahli ilmu cuaca dari Perancis, angin
adalah massa udara yang bergerak dari daerah bertekanan maksimum
ke daerah bertekanan minimum. Gerakan massa udara yang arahnya
horizontal dikenal dengan istilah angin
Anemometer mangkok adalah alat yang digunakan untuk mengukur
kecepatan angin. Satuan yang biasa digunakan dalam menentukan
kecepatan angin adalah km/jam atau knot (1 knot = 0,5148 m/det =
1,854 km/jam). Sisteman penamaan angin biasanya dihubungkan
dengan arah datangnya massa udara tersebut
. Ladang elativer wind farm adalah serangkaian tiang turbin angin yang
di desain untuk menyuplai listrik dari kekuatan angin bagi penduduknya
dan sebagai bentuk dalam elat menyelamatkan bumi dari kerusakan
alam akibat eksplorasi sumber bahan bakar secara besar-besaran di
lepas elati atau daratan.
2.3 Sumber Energi Angin
Angin disebabkan oleh pemanasan sinar matahari yang tidak merata di
atas permukaan bumi, Udara yang lebih panas akan mengembang
menjadi ringan dan bergerak naik ke atas, sedangkan udara yang lebih
dingin akan lebih berat dan bergerak menempati daerah tersebut.
Perbedaan tekanan atmosfer pada suatu daerah yang disebabkan oleh
perbedaan elativere akan menghasilkan sebuah gaya. Perbedaan dalam
tekanan dinyatakan dalam istilah gradien tekanan merupakan laju
perubahan tekanan karena perbedaan jarak. Gaya gradien merupakan
gaya yang bekerja dalam arah dari tekanan lebih tinggi ketekanan yang
lebih rendah. Arah gaya gradien tekanan di atmosfer tegak lurus
permukaan isobar. Beberapa karakteristik angin:
2.3.1
Angin Darat-Laut
Wilayah Indonesia merupakan daerah kepulauan dengan luas lautan
lebih besar dari daratan. Angin darat-laut disebabkan karena daya serap
panas yang berbeda antara daratan dan lautan. Perbedaan karakteristik
laut dan darat tersebut menyebabkan angin di elati akan bertiup secara
kontinyu
2.3.2
Angin Orograf
Angin orografi merupakan angin yang dipengaruhi oleh perbedaan
tekanan antara permukaan tinggi dengan permukaan rendah (angin
gunung dan angin elati). Pada pagi sampai menjelang siang hari, bagian
lereng atau punggung pegunungan lebih dahulu disinari matahari bila
dibandingkan dengan wilayah elati.
Akibatnya, wilayah lereng lebih cepat panas dan mempunyai tekanan
udara yang rendah, sedangkan suhu udara di daerah elati masih elative
dingin sehingga mempunyai tekanan udara yang tinggi. Maka massa
udara bergerak dari elati ke lereng atau ke bagian punggung gunung.
Massa udara yang bergerak ini disebut
sebagai angin elati.
Pada malam hari, suhu udara di wilayah gunung sudah sedemikian
rendah sehingga terjadi pengendapan massa udara padat dari wilayah
gunung ke elati yang masih elative lebih hangat. Gerakan udara inilah
yang disebut angin gunung.
BAB IV
KESIMPULAN
Energi angin dimanfaatkan untuk memutarkan baling-baling sehingga
rotor berputar, ketika rotor berputar maka secara otomatis generator
tersebut akan mengalirkan energi listrik.

Anda mungkin juga menyukai