Anggota Kelompok :
Sri wahyuna
Sri wahyuni
Dwiki syahbana
Hendrizal
KELAS XII
JURUSAN
TEKHNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
kebesaranNya kami dapat menyelesaikan makalah mengenai “Energi Tenaga Angin” ini sebatas
pengetahuan dan kemampuan yang kami miliki. Dan juga kami berterima kasih kepada guru
kami yang memberikan tugas yang di berikan kepada kami ini.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai “Energi Tenaga Angin”. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk
itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Energi Angin
1.2 Asal Energi Angin
1.3 Proses Terjadinya Angin
1.4 Turbin Angin Sebagai Alternatif Pembangkit Listrik
1.5 Pembangkit Listrik Tenaga Angin
BAB II ISI
2.1 Energi Tenaga Angin
2.2 Cara Kerja Kincir Angin
2.3 Merancang Generator Angin Skala Kecil
2.4 Mekanisme turbin angin
2.5 Jenis turbin angin
2.6 Alat Pengukur Kecepatan Angin.
2.7 Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Angin
2.8 Dampak PLT Angin Terhadap Lingkungan
2.9 Problem Teknis yang Dihadapi PLT Angin
2.10 Solusi Masalah Teknis
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Energi adalah suatu kemampuan untuk melakukan kerja atau kegiatan. Tanpa energi, dunia ini
akan diam atau beku. Dalam kehidupan manusia selalu terjadi kegiatan dan untuk kegiatan otak
serta otot diperlukan energi. Energi itu diperoleh melalui _proses oksidasi (pembakaran) zat
makanan yang masuk ke tubuh berupa makanan. Kegiatan manusia lainnya dalam memproduksi
barang, transportasi, dan lainnya juga memerlukan energi yang diperoleh dari bahan sumber
energi atau sering disebut sumber daya alam (natural resources).
Sumber daya alam itu dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu :
1. sumber daya alam yang dapat_diperbarui (renewable) atau hampir tidak dapat habis misalnya:
tumbuhan hewan. air, tanah, sinar matahari, angin, dan sebagainya;
2. sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui (unjenewable) atau habis, misalnya: minyak bumi
atau batu bara.
Selanjutnya, secara terinci energi dibedakan atas butir-butir berikut dan perlu diketahui bahwa
energi dapat diubah dari suatu bentuk ke bentuk lainnya. Misalnya, energi potensial air (air
terjun) dapat diubah menjadi energi gerak, energi listrik, dan seterusnya.
1.1Energi Angin
Dua ribu tahun yang lalu manusia sudah dapat memanfaatkan energi angin untuk usaha
sederhana. Beratus-ratus tahun kemudian energi angin itu menjadi semakin jelas
pemanfaatannya. Kapal kecil dan besar dapat mengarungi lautan luas dengan bantuan energi
angin yang meniup layar kapal. Angin merupakan udara yang bergerak; udara yang berpindah
tempat,mengalir dari tempat yang dingin ke tempat yang panas dan dari tempat yang panas
mengalir ke tempat yang dingin, demikian terus-menerus.
Angin adalah proses alam yang berlaku secara skala kecil dan skala besar, secara lingkup
daerah dan dunia. Di lapisan atmosfir bawah udara dingin mengalir dari daerah kutub menuju
daerah khatulistiwa dan di lapisan atmosfir atas udara hangat mengalir dari khatuistiwa menuju
daerah kutub.
Angin merupakan suatu energi alam yang berlimpah adanya di bumi yang juga
merupakan energi yang murah serta tak pernah habis. Energi angin telah lama dikenal dan
dimanfaatkan oleh manusia. Adapun pemanfaatannya adalah antara lain :
- Pemompaan air untuk keperluan rumah tangga dan pertanian.
- Melaksanakan kegiatan pertanian, seperti menggiling jagung, menggiling tepung, tebu.
- Mengalirkan air laut untuk pembuatan garam.
- Membangkitkan tenaga listrik khususnya untuk Pembangkit Listrik Tenaga Angin terutama
untuk daerah yang belum terjangkau oleh PLN.
Energi angin juga menjadi pilihan alternatif sebagai energi pengganti bahan bakar fosil,
yang disediakan alam secara gratis. Energi angin tersedia dalam jumlah tidak terbatas, selama
bumi masih memiliki cadangan udara. Energi tersebut dihasilkan oleh angin yang menggerakkan
kincir angin ukuran raksasa. Biasanya kincir angin sebagai penghasil energi diletakkan pada
wilayah tertentu dengan tingkat intensitas angin yang tinggi.
Untuk menggerakan blade / baling-baling agar bisa berputar saja harus memiliki
kecepatan angin 2 meter/detik dan untuk menghasilkan listrik yang stabil sesuai kapasitas
generatornya ratarata 6 s/d 10 meter/detik.
Pembangkit ini bisa digunakan untuk skala kecil, menengah dan besar karena arus yang
dihasilkan dalam 1 jam lebih besar serta membutuhkan investasi yang lebih murah ketimbang
PLTS .Daerah yang cocok digunakan pembangkit ini adalah daerah pantai, pesisir,
pegunungan.Kincir angin merupakan sumber energi alternatif yang ramah lingkungan. Awal
mulanya kincir angin digunakan pada zaman babilonia untuk penggilingan padi.
Penggunaan teknologi modern dimulai sekitar tahun 1930, diperkirakan ada sekitar
600.000 buah kincir angin untuk berbagai keperluan. Saat ini kapasitas daya yang dihasilkan
kincir angin skala industri antara 1 – 4 mw.
Prinsip kerja Turbin Angin adalah mengubah energi kinetik angin menjadi energi mekanik
putaran poros. Energi mekanik poros biasanya dimanfaatkan untuk membangkitkan listrik
menggunakan suatu generator. Energi listrik sifatnya sangat fleksibel. Energi ini dapat digunakan
untuk penerangan, menggerakkan mesin-mesin industri, transportasi, dan masih banyak lagi.
Perangkat pembangkit dari angin juga jauh lebih murah dibandingkan perangkat
pembangkit dari energi matahari. Padahal jumlah energi yang dihasilkan oleh 1.000 buah sel
fotovoltaik relatif setara dengan belasan kincir angin. Bahkan sejumlah sistem kincir angin yang
dipasang di Denmark bahkan menghasilkan energi hingga 3.000 megawatt atau sekitar 20 persen
kebutuhan energi di seluruh Eropa.
Kini, Eropa menghasilkan energi angin dengan jumlah energi sekitar 35.000 megawatt
atau setara dengan tiga puluh lima pembangkit listrik tenaga batu bara (National Geographic,
Agustus 2005: 65). Hal ini jelas menjadi sebuah keuntungan besar bagi masyarakat luas. Karena
keuntungannya yang sedemikian besar, maka beberapa negara, di wilayah Eropa dan Amerika
Serikat, menggunakan teknologi ini.
Potensi energi angin untuk kebutuhan energi masa depan sangat menjanjikan. Ketika sel
fotovoltaik tidak mendapatkan sinar matahari, maka pasokan listrik akan terhambat, sedangkan
kincir angin relatif stabil pada semua cuaca karena tidak membutuhkan sinar matahari untuk
menghasilkan energi. Hal itu membuat kincir angin unggul satu langkah di depan sel fotovoltaik
dalam menghasilkan energi.
Para ilmuwan di Eropa dan Amerika Serikat menaruh harapan besar kepada sumber
energi angin sebagai sebuah cara menghadapi krisis energi di masa depan. Namun demikian
tidak semua masyarakat setuju dengan kincir angin sebagai sebuah penghasil energi alternatif,
ukuran kincir yang terlalu besar dan suara desing yang berisik membuat masyarakat di sekitar
proyek kincir angin cenderung menolaknya, padahal banyak sisi positif yang dapat dipetik dari
pemanfaatan energi ini.
Jika kita bisa membuat simulasi numerik aliran udara melintasi turbin angin dengan
rancangan tertentu misalnya aerofoil, jumlah blade (bilah), panjang chord, diameter dan lain
sebagainya, maka dengan menentukan kecepatan aliran udara di depan dan belakang turbin akan
dapat ditentukan berapa Thrust yang dihasilkan dan Daya Angin yang berhasil diserap Turbin
Angin. Thrust bersifat merugikan karena thrust yang mendorong menara penyangga turbin,
semakin besar trhust, maka menara penyangga juga harus kuat, sehingga biaya pembuatannya
akan mahal.
Semakin besar Daya (Power) yang diserap oleh turbin, maka efisiensi konversi energi turbin
akan semakin besar, artinya turbin yang dirancang sangat menguntungkan.
Namun begitu, ladang angin lepas pantai diharapkan dapat menjadi tempat pertumbuhan
bibit-bibit ikan yang baru. Karena memancing dan berlayar di daerah sekitar ladang angin
dilarang, maka spesies ikan dapat terjaga akibat adanya pemancingan berlebih di laut. Dalam
operasinya, pembangkit listrik tenaga angin bukan tanpa kegagalan dan kecelakaan. Kegagalan
operasi sudusudu dan juga jatuhnya es akibat perputaran telah menyebabkan beberapa
kecalakaan dan kematian.
Kematian juga terjadi kepada beberapa penerjun dan pesawat terbang kecil yang melewati
turbin angin. Reruntuhan puing-puing berat yang dapat terjadi merupakan bahaya yang perlu
diwaspadai, terutama di daerah padat penduduk dan jalan raya. Kebakaran pada turbin angin
dapat terjadi dan akan sangat sulit untuk dipadamkan akibat tingginya posisi api sehingga
dibiarkan begitu saja hingga terbakar habis. Hal ini dapat menyebarkan asap beracun dan juga
dapat menyebabkan kebakaran berantai yang membakar habis ratusan acre lahan pertanian.
Hal ini pernah terjadi pada Taman Nasional Australia dimana 800 km2 tanah terbakar.
Kebocoran minyak pelumas juga dapat teradi dan dapat menyebabkan terjadinya polusi daerah
setempat, dalam beberapa kasus dapat mengkontaminasi air minum. Meskipun dampak-dampak
lingkungan ini menjadi ancaman dalam pembangunan pembangkit listrik tenaga angin, namun
jika dibandingkan dengan penggunaan energi fosil, dampaknya masih jauh lebih kecil. Selain itu
penggunaan energi angin dalam kelistrikan telah turut serta dalam mengurangi emisi gas buang.
2.Resiko Kincir
Kelemahan listrik tenaga angin pada bunyi bising kincir dan resiko tersambar petir serta
tidak cocok untuk daerah jalur penerbangan. Apalagi kalau banyak yang bermain
layanglayang atau banyak burung terbang jadi mudah tersangkut.Hal ini juga berpengaruh
pada dampak lingkungan yang disebabkan pembuatan Pembangkit Listrik Tenaga Angin
skala besar.
3.1 Kesimpulan
Keuntungan utama dari penggunaan pembangkit listrik tenaga angin secara prinsipnya
adalah disebabkan karena sifatnya yang terbarukan. Hal ini berarti eksploitasi sumber energi
ini tidak akan membuat sumber daya angin yang berkurang seperti halnya penggunaan
bahan bakar fosil.
Pembangkit Listrik Tenaga Angin juga berdampak terhadap lingkungan sekitar, dampak
yang paling jelas adalah dambak visual,karena pembangkit istrik ini membutuhkan tempat
yang luas untuk skala besar.
Ramah lingkungan- keuntungan terpenting dari tenaga angin adalah berkurangnya level
emisi karbon dioksida penyebab perubahan ikilm. Tenaga ini juga bebas dari polusi yang
sering diasosiasikan dengan pembangkit listrik berbahan bakar fosil dan nuklir.
Penggunaan energi konvensional tenaga angin merupakan alternative sumber energi yang
efektif apabila digunakan ditempat yang mempunyai sumber daya angin tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
http://elektrojiwaku.blogspot.com/
http://afrizalmulyana.blogspot.com/2009/12/pembangkit-listrik-tenaga-angin.html
http://www.alpensteel.com/article/47-103-energi-angin--wind-turbine--
windmill/2272-pembangkit-listrik-tenaga-angin-wind-power.html
www.beritaiptek.com
www.kincirangin.info
http://semuaada07.blogspot.com/2014/04/contoh-makalah-mengenai-energi-
tenaga.html