0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
31 tayangan22 halaman
Tulisan ini membahas tentang pemanfaatan energi angin sebagai sumber energi alternatif untuk pembangkit listrik di daerah pesisir. Energi angin akan diubah menjadi energi listrik menggunakan turbin angin dan generator. Indonesia memiliki potensi besar untuk memanfaatkan energi angin karena wilayahnya yang terbentang luas di sepanjang pesisir dengan sering terjadinya angin laut dan darat.
Tulisan ini membahas tentang pemanfaatan energi angin sebagai sumber energi alternatif untuk pembangkit listrik di daerah pesisir. Energi angin akan diubah menjadi energi listrik menggunakan turbin angin dan generator. Indonesia memiliki potensi besar untuk memanfaatkan energi angin karena wilayahnya yang terbentang luas di sepanjang pesisir dengan sering terjadinya angin laut dan darat.
Tulisan ini membahas tentang pemanfaatan energi angin sebagai sumber energi alternatif untuk pembangkit listrik di daerah pesisir. Energi angin akan diubah menjadi energi listrik menggunakan turbin angin dan generator. Indonesia memiliki potensi besar untuk memanfaatkan energi angin karena wilayahnya yang terbentang luas di sepanjang pesisir dengan sering terjadinya angin laut dan darat.
Diusulkan oleh : Muhammad Mashum/D33110251 Akbar Maulana Tahir/D33110267 Muhammad Khairul saleh Taupik/D3311902
Universitas Hasanuddin Makassar 2014
HALAMAN PENGESAHAN Judul Tulisan : PEMANFAATAN ANGIN SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF PEMBANGKIT LISTRIK DI DAERAH PESISIR 1. Ketua Nama Lengkap : Muhammad Khairul saleh Taupik N I M :D33110902 Jurusan / Fakultas :Teknik Perkapalan/Teknik Universitas/Institut/Politeknik :Universitas Hasanuddin Alamat Rumah :Btp. Blok H. 475 Nomor ponsel / HP. :082191009168 E-mail :sbh_luwu@yahoo.co.id 2. Anggota Penulis/Pelaksana Kegiatan Nama Lengkap : Muhammad Mashum N I M / Fakultas : D33110251 Nama Lengkap : Akbar Maulana Tahir N I M / Fakultas : D33110267 3. Dosen Pembimbing/Pendamping Nama Lengkap dan Gelar : N I P : Alamat Rumah : Nomor Ponsel/HP. : Makassar, 10 Juni 2014. Menyetujui : Dosen Pembimbing, Ketua Kelompok,
------------------------------------ Muhammad Khairul Saleh Taupik NIP. NIM. D33110902 Mengetahui : Pimpinan Perguruan Tinggi,
-------------------------------------- NIP.
Kata Pengantar Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada tuhan yang maha esa, karena atas berkat dan limpahan rahmatnyalah maka kami bisa menyelesaikan sebuah karya tulis dengan tepat waktu. Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah Karya tulis dengan judul Pemanfaatan Angin Sebagai Energi Alternatif Pembangkit Listrik di Daerah Pesisir, yang mmenurut kami dapat memberikan manfaat yang besar bagi kita terutama bagi daerah pesisir pantai Indonesia Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman bila mana isi karya tulis ini ada kekurangan dan ada tulisan yang kami buat kurang tepat atau menyinggu perasaan pembaca. Dengan ini kami mempersembahkan karya tulis ini dengan penuh rasa terima kasih dan semoga allah SWT memberkahi karya tulis ini sehingga dapat memberikan manfaat.
Makassar 10,06,2014
Penulis
DAFTAR ISI Halaman Judul ........................................................................................................... Halama Pengesahan ................................................................................................. Kata Pengantar .......................................................................................................... Daftar Isi.................................................................................................................... Daftar Tabel .............................................................................................................. Judul .......................................................................................................................... Latar Belakang Masalah ............................................................................................ Perumusan Masalah .................................................................................................. Tujuan ....................................................................................................................... Luaran Yang Diharapkan .......................................................................................... Kegunaan................................................................................................................... Tinjauan Pustaka ....................................................................................................... Metode Penulisan ...................................................................................................... Analisis Dan Sintetis ................................................................................................. Simpulan Dan Saran .................................................................................................. Daftar Pustaka ........................................................................................................... Lampiran ................................................................................................................... Biodata Penulis ......................................................................................................... Biodata Dosen Pembimbing ......................................................................................
Pemanfaatan Angin Sebagai Energi Alternatif Pembangkit Listrik di Daerah Pesisir
A. Latar Belakang Dari sabang sampai merauke Indonesia berbatasan dengan lautan, dan indonesia mempunyai 16000 pulau, banyak di antaranya pulau-pulau kecil, potensi indonesia yang berbatasan dengan laut sangat besar terutama dibidang energi, energi yang ada disekitar perbatasan tersebut atau daerah pesisir, masih belum terlalu di optimalkan, salah satunya energi angin, di daerah pesisir ada dua angin yang sering terjadi, angin laut dan angin darat, energi angin ini bisa kita jadikan sebagai energi pembangit listrik, dan kita tahu bahwa energi angin ini adalah sumber energi yang tidak terbatas, yang mana di setiap pesisir pantai potensi energi angin selalu ada dan sangatlah besar, energi angin yang akan di ubah menjadi energi listrik menggunakan kincir angin, dalam penggunaannya energi angin yang diubah ke energi listrik menggunakan turbin angin Cara kerja dari pembangkitan listrik tenaga angin ini yaitu awalnya energi angin memutar turbin angin. Turbin angin bekerja berkebalikan dengan kipas angin (bukan menggunakan listrik untuk menghasilkan listrik, namun menggunakan angin untuk menghasilkan listrik). Kemudian angin akan memutar sudut turbin, lalu diteruskan untuk memutar rotor pada generator di bagian belakang turbin angin. Generator mengubah energi gerak menjadi energi listrik dengan teori medan elektromagnetik, yaitu poros pada generator dipasang dengan material ferromagnetik permanen. Setelah itu di sekeliling poros terdapat stator yang bentuk fisisnya adalah kumparan-kumparan kawat yang membentukloop. Ketika poros generator mulai berputar maka akan terjadi perubahan fluks pada stator yang akhirnya karena terjadi perubahan fluks ini akan dihasilkan tegangan dan arus listrik tertentu. Tegangan dan arus listrik yang dihasilkan ini disalurkan melalui kabel jaringan listrik untuk akhirnya digunakan oleh masyarakat. Tegangan dan arus listrik yang dihasilkan oleh generator ini berupa AC (alternating current) yang memiliki bentuk gelombang kurang lebih sinusoidal. Energi Listrik ini biasanya akan disimpan kedalam baterai sebelum dapat dimanfaatkan. Indonesia dengan wilayah yang secara keseluruhan berbatasan dengan laut, berpotensi untuk pemanfaatan tenaga angin sebagai energi alternatif pembangkit listrik sangat besar, tapi sayangnya potensi ini masih kurang di optimalkan. B. Perumusan Masalah Dari latar belakang di atas maka dapat dirumuskan permasalahan 1. Bagaimana cara pemanfaatan kincir angin menjadi energi listrik pada daerah pesisir ? C. Tujuan Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penulisan ini kita dapat mengetahui pemnfaatan kincir angin menjadi energi listrik di daerah pesisir. D. Luaran yang diharapkan Diharapkan karya tulis ini bisa menjadi landasan pemerintah dalam mengelola budaya pesisir indonesia, dan juga menjadi saran pemerintah dan masyarakat. E. Kegunaan Mengenalkan kepada masyarakat terhadap potensi daerahnya, yang mana bila dimanfaatkan secara optimal, sangat bermanfaat bagi masyarakat sekitar, da juga memperluas pengetahuan masayarakat F. Tinjauan Pustaka F.1. Angin 1. PENGERTIAN ANGIN Angin adalah udara yang bergerak akibat rotasi bumi dan perbedaan tekanan udara di sekitarnya. Angin bergerak dari tempat bertekanan udara tinggi ke bertekanan udara rendah. 2. PROSES DAN FAKTOR TERJADINYA ANGIN Apabila dipanaskan, udara memuai. Udara yang telah memuai menjadi lebih ringan sehingga naik. Apabila hal ini terjadi, tekanan udara turun karena udaranya berkurang. Udara dingin di sekitarnya mengalir ke tempat yang bertekanan rendah tadi. Udara menyusut menjadi lebih berat dan turun ke tanah. Di atas tanah udara menjadi panas lagi dan naik kembali.Aliran naiknya udara panas dan turunnya udara dingin ini dinamakan konveksi. Faktor-faktor yang menyebabkan angin terhadi antara lain adalah: Gradien Barometris, yaitu bilangan yang menunjukkan perbedaan tekanan udara dari dua isobar yang jaraknya 111 km. Makin besar gradien barometrisnya, makin cepat tiupan anginnya. Lokai, kecepatan angin di dekat khatulistiwa lebih cepat daripada angin yang jauh dari garis khatulistiwa. Tinggi Lokasi, semakin tinggi lokasinya semakin kencang pula angin yang bertiup. Hal ini disebabkan oleh pengaruh gaya gesekan yang menhambat laju udara. Di permukaan bumi, gunung, pohon, dan topografi yang tidak rata lainnya memberikan gaya gesekan yang besar. Semakin tinggi suatu tempa, gaya gesekan ini semakin kecil. Waktu, Angin bergerak lebih cepat pada siang hari, dan sebaliknya terjadi pada malam hari. Sebenarnya yang kita lihat saa angin berhembus adalah partikel-partikel ringan seperti debu yang terbawa bersama angin. Angin bisa kita rasakan hembusannya karena kita mempunyai indra perasa, yaitu kulit, sehingga kita bisa merasakannya.
3. SIFAT-SIFAT ANGIN Beberapa sifat angin antara lain: Angin menyebabkan tekanan terhadap permukaan yang menentang arah angin tersebut. Angin mempercepat pendinginan dari benda yang panas. Kecepatan angin sangat beragam dari tempat ke tampat lain, dan dari waktu ke waktu. 4. KECEPATAN ANGIN Kecepatan angin ditentukan oleh perbedaan tekanan udara antara tempat asal dan tujuan angin dan resistensi medan yang dilaluinya. 5. JENIS-JENIS ANGIN a. Angin laut dan Angin Darat
Gambar F.1. Angin Darat dan Angin Laut 1. Angin Laut Angin laut adalah angin yang bertiup dari arah laut ke arah darat yang umumnya terjadi pada siang hari dari pukul 09.00 sampai dengan pukul 16.00. Angin ini bisa dimanfaatkan para nelayan untuk pulang dari menangkap ikan di laut. 2. Angin Darat Angin darat adalah angin yang bertiup dari arah darat ke arah laut, yang pada umumnya terjadi saat malam hari, dari jam 20.00 sampai dengan 06.00. Angin jenis ini bermanfaat bagi para nelayan untuk berangkat mencari ikan dengan perahi bertenaga angin sederhana. b. Angin Lembah dan Angin Gunung
Gambar F.2. Angin Lembah dan Angin Gunung 1. Angin Lembah Angin Lembah adalah angin yang bertiup dari arah lembah ke puncak gunung dan biasa terjadi pada siang hari. 2. Angin Gunung Angin Gunung adalah angin yang bertiup dari puncak gunung ke lembah gunung dan terjadi pada malam hari.
c. Angin Fohn
Gambar F.3. Angin Fohn Angin Fohn (Angin Jatuh) adalah angin yang terjadi sesuai hujan Orografis. Angin yang bertiup pada suaatu wilayah dengan temperatur dan kelengasan yang berbeda. Angin Fohn terjadi karena ada gerakan massa udara yang naik pegunungan yang tingginy lebih dari 200 meter , naik di satu sisi lalu turun di sisi lain. Angin Fohn yang jatuh dari puncak gunung bersifat panas dan kering , karena uap air sudah di buang pada saat hujan orografis. Biasanya angin ini bersifat panas merusak dan dapat menimbulkan korban. Tanaman yang terkena angin ini bisa mati dan manusia yang terkena angin ini bisa turun daya tahan tubunya terhadap serangan penyakit. d. Angin Muson
Gambar F.4. Angin Muson
Angin muson atau biasanya disebut sengan angin musim adalah angin yang berhembus secara periodik (minimal 3 bulan) dan antara periode yang satu dengan periode yang lain polanya akan berlawan yang berganti arah secara berlawanan setiao setengah tahun. Angin Muson terbagi atas dua macam,yaitu : 1. Angin Muson Barat Angin Musim/Muson Barat adalah angin yang mengalir dari benua Asia (musim dingin) ke Benua Australia (musim panas) dan mengandung curah hujan yang banyak di Indonesia bagian barat, hal ini disebabkan karena angin melewati tempat yang luas, seperti perairan dan samudra. Contoh perairan dan samudra yang dilewati adalah Laut China Selatan dan Samudra Hindia. Angin Musim Barat menyebabkan Indonesia mengalami musim hujan. Angin ini terjadi pada bulan Desember, Januari dan Februari, dan maksimal pada bulan januari dengan Kecepatan Minimum 3 m/s. 2. Angin Muson Timur Angin Musim/Muson Timur adalah angin yang mengalir dari Benua Australia( musim dingin) ke Benua Asia (Musim panas) sedikit curah hujan ( kemarau) di Indonesia bagian timur karena angin melewati celah-celah sempit dan berbagai gurun (Gibson, Australia Besar, dan Victoria). Ini yang menyebabkan indonesia mengalami musim kemarau. Terjadi pada bulan juni, juli dan Agustus, dan maksimal pada bulan juli. F.2. Turbin Turbin angin mengambil energi angin dengan menurunkan kecepatannya. Untuk bisa mencapai 100% efisien, maka sebuah turbin angin harus menahan 100% kecepatan angin yang ada, dan rotor harus terbuat dari piringan solid dan tidak berputar sama sekali, yang artinya tidak ada energi kinetik yang akan dikonversi. Energi angin bisa ditangkap dengan dua atau tiga buah bilah sudu yang didesain seperti sayap pesawat terbang. Untuk mendapatkan kecepatan angin yang cukup tinggi, konstan, dan tidak terlalu banyak turbulensi biasanya turbin angin dipasang di atas sebuah menara pada ketinggian 30 meter atau lebih. Bilah sudu yang digunakan berfungsi seperti sayap pesawat udara. Ketika angin bertiup melalui bilah tersebut, maka akan timbul udara bertekanan rendah di bagian bawah dari sudu, Tekanan udara yang rendah akan menarik sudu bergerak ke area tersebut. Gaya yang ditimbulkan dinamakan gaya angkat. Besarnya gaya angkat biasanya lebih kuat dari tekanan pada sisi depan bilah, atau yang biasa disebut tarik. Kombinasi antara gaya angkat dan tarik menyebabkan rotor berputar seperti propeler dan memutar generator. Turbin angin bisa digunakan secara stand-alone, atau bisa dihubungkan ke jaringan transmisi atau bisa dikombinasikan dengan sistem panel surya. Untuk perusahaan listrik, sejumlah besar turbin angin dibangun berdekatan untuk membentuk pembangkit listrik tenaga angin. Secara teori, efisiensi maksimum yang bisa dicapai setiap desain turbin angin adalah 59%, artinya energi angin yang bisa diserap hanyalah 59%. Jika faktor-faktor seperti kekuatan dan durabilitas diperhitungkan, maka efisiensi sebenarnya hanya 35 - 45%, bahkan untuk desain terbaik. Terlebih lagi jika ditambah inefisiensi sistem wind turbin lengkap, termasuk generator, bearing, transmisi daya dan sebagainya, hanya 10-30% energi angin yang bisa dikonversikan ke listrik.
Horizontal Axis Wind Turbine
Gambar F.5. Horizontal Axis Wind Turbine Turbin angin sumbu vertikal memiliki rotor shaft dan generator yang berada di puncak menara dan harus searah dengan arah angin. Turbin angin yang berukuran lebih kecil diarahkan dengan menggunakan sirip, sedangkan untuk turbin angin berkapasitas besar menggunakan sensor dan motor servo untuk menggerakkan turbin agar menghadap dan searah dengan arah angin. Energi angin yang ditangkap oleh bilah-bilah sudu menghasilkan putaran yang rendah pada hub-nya. Oleh karenanya, sebagian besar turbin angin menggunakan gear box untuk mengubah putaran rendah yang dihasilkan bilah sudu menjadi lebih cepat dan sesuai untuk memutar generator. Bilah sudu yang digunakan biasanya terbuat dari bahan yang kuat untuk menghindari bilah sudu tersebut terdorong dan mengenai menara ketika berputar pada saat angin kencang bertiup. Biasanya, jarak antara bilah sudu dan menara pun diatur, bahkan kadang-kadang agak sedikit dimiringkan ke atas, agar kemungkinan tersebut semakin kecil. Komponen pada Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Angin Sistem pembangkit listrik tenaga angin ini merupakan pembangkit listrik yang
menggunakan turbin angin (wind turbine) sebagai peralatan utamanya Wind Turbine Turbin angin terbagi dalam dua kelompok yaitu turbin sumbu horisontal, turbin angin sumbu horisontal biasanya baik memiliki dua atau tiga modul. Jenis lain yaitu turbin sumbu vertikal. Turbin ini berbilah tiga dioperasikan melawan angin, dengan modul menghadap ke angin. Turbin skala utility memiliki berbagai ukuran, dari 100 kilowatt sampadengan beberapa megawatt. Turbin besar dikelompokkan bersama-sama ke arah angin,yang memberikan kekuatan massal ke jaringan listrik. turbin kecil tunggal, di bawah 100 kilowatt dan digunakan pada rumah, telekomunikasi, atau pemompaan air. Turbin kecil kadang-kadang digunakan dalam kaitannya dengan generator diesel, baterai dan sistem fotovoltaik. Sistem ini disebut sistem angin hibrid dan sering digunakan di lokasi terpencil di luar jaringan, di mana tidak tersedia koneksi ke jaringan utilitas. Komponen-komponen yang ada di dalam turbin angin yaitu :
Gambar F.6
Tampak isi dari wind turbine
a. Anemometer Mengukur kecepatan angin dan mengirimkan data kecepatan angin ke pengontrol. b. Blades Kebanyakan turbin baik dua atau tiga pisau. Angin bertiup di atas menyebabkan pisau pisau untuk mengangkat dan berputar. c. : Brake Digunakan untuk menjaga putaran pada poros setelah gearbox agar bekerja pada titik aman saat terdapat angin yang besar. Alat ini perlu dipasang karena generator memiliki titik kerja aman dalam pengoperasiannya. Generator ini akan menghasilkan energi listrik maksimal pada saat bekerja pada titik kerja yang telah ditentukan. Kehadiran angin diluar diguaan akan menyebabkan putaran yang cukup cepat pada poros generator, sehingga jika tidak diatasi maka putaran ini dapat merusak generator. Dampak dari kerusakan akibat putaran berlebih diantaranya overheat, rotor breakdown, kawat pada generator putus karena tidak dapat menahan arus yang cukup besar.
Komponen pembangkit listrik tenaga angin
d. Controller Pengontrol mesin mulai dengan kecepatan angin sekitar 8-16 mil per jam (mph) dan menutup mesin turbin sekitar 55 mph. tidak beroperasi pada kecepatan angin sekitar 55 mph di atas, karena dapat rusak karena angin yang kencang. e. Gear box Gears menghubungkan poros kecepatan tinggi di poros kecepatan rendah dan meningkatkan kecepatan sekitar 30-60 rotasi per menit (rpm), sekitar 1000-1800 rpm, kecepatan rotasi yang diperlukan oleh sebagian besar generator untuk menghasilkan listrik. gearbox adalah bagian mahal (dan berat) dari turbin angin dan insinyur generator mengeksplorasi direct-drive yang beroperasi pada kecepatan rotasi yang lebih rendah dan tidak perlu kotak gigi. f. Generator Biasanya standar induksi generator yang menghasilkan listrik dari 60 siklus listrik AC. g. High-speed shaft Drive generator. h. Low-speed shaft Mengubah poros rotor kecepatan rendah sekitar 30-60 rotasi per menit. i. Nacelle Nacelle berada di atas menara dan berisi gear box, poros kecepatan rendah dan tinggi, generator, kontrol, dan rem. j. Pitch Blades yang berbalik, atau nada, dari angin untuk mengontrol kecepatan rotor dan menjaga rotor berputar dalam angin yang terlalu tinggi atau terlalu rendah untuk menghasilkan listrik. k. Rotor Pisau dan terhubung bersama-sama disebut rotor l. Tower Menara yang terbuat dari baja tabung (yang ditampilkan di sini), beton atau kisi baja. Karena kecepatan angin meningkat dengan tinggi, menara tinggi memungkinkan turbin untuk menangkap lebih banyak energi dan menghasilkan listrik lebih banyak. m. Wind direction Ini adalah turbin pertamayang disebut karena beroperasi melawan angin. turbin lainnya dirancang untuk menjalankan melawan arah angin, menghadap jauh dari angin. n. Wind vane Tindakan arah angin dan berkomunikasi dengan yaw drive untuk menggerakkan turbin dengan koneksi yang benar dengan angin. o. Yaw drive Yaw drive yang digunakan untuk menjaga rotor menghadap ke arah angin sebagai perubahan arah angin. p. Yaw motor Kekuatan dari drive yaw. q. Penyimpan energi (Battery) Karena keterbatasan ketersediaan akan energi angin (tidak sepanjang hari angin akan selalu tersedia) maka ketersediaan listrik pun tidak menentu. Oleh karena itu digunakan alat penyimpan energi yang berfungsi sebagai back-up energi listrik. Ketika beban penggunaan daya listrik masyarakat meningkat atau ketika kecepatan angin suatu daerah sedang menurun, maka kebutuhan permintaan akan daya listrik tidak dapat terpenuhi. Oleh karena itu kita perlu menyimpan sebagian energi yang dihasilkan ketika terjadi kelebihan daya pada saat turbin angin berputar kencang atau saat penggunaan daya pada masyarakat menurun.
G. Metode Penulisan Metode penulisan karya ilmiah yang dipakai adalah metode deskriptif, yang mana metode ini mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun fenomena buatan manusia. Fenomena itu bisa berupa bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaan antara fenomena yang satu dengan fenomena lainnya
H. Analisis dan sintesis Indonesia terdiri dari banyak pulau, yang kita tahu sebagian besar wilayah indonesia berbatasan dengan laut, dalam hal energi khususnya pada daerah yang berbatasan dengan laut, energi yang selalu ada adalah angin, pemanfaatan angin pada daerah ini masih belum terlalu dioptimalkan, padahal energi angin ini adalah suatu energi yang tidak terbatas, dan efisiensi dari tenaga ini sangatlah ramah lingkungan. Daerah pesisir yang kita kenal, khususnya pada pulau-pulau kecil sangatlah susah untuk mendapatkan listrik, sedangkan pemanfaatan angin sendiri pada daerah ini masih tergolong minim, padahal pada daerah pesisir energi angin sangatlah potensial, karena pada daerah ini energi ini akan selau ada, akibat perbedaan temperatur suhu, pada laut dan darat. Di tengah potensi angin melimpah di kawasan pesisir Indonesia, total kapasistas terpasang dalam sistem konversi energi angin saat ini kurang dari 800 kW. Di selruh Indonesia lima unit kincir angin pembangkit masing-masing 80 kW sudah dibangun. Tahun 2007, tujuh unit dengan kapasitas sama menyusul dibangun di empat lokasi.
I. Kesimpulan dan Saran. Kesimpulan Pemanfaatan angin menjadi energi listrik sangatlah potensial di Indonesia, melihat perbatasan indonesia sebagian besar berbatasan dengan laut, tinggal bagaimana cara pengelolaannya, supaya lebih efisien. Saran Pemerintah dan masyarakat harus bekerja sama dalam pengelolaan energi angin ini, demi menjaga agar pemanfaatan ini tahan lama dan dapat dipakai dalam waktu yang lama.
J. Daftar Pustaka Ramadoni, Lugi. PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN. 6 Febbruari 2013 http://lugiromadoni.blogspot.com/ Hadi, Abdul.Pengertian dan Macam-macam Angin. 18 juli 2013 http://softilmu.blogspot.com/2013/07/pengertian-dan-macam-macam-angin.html Turbin Angin http://www.planethijau.com/mod.php?mod=informasi&op=viewinfo&intypeid=3 &infoid=7
Fatimah, Nur. PENELITIAN DESKRIPTIF. 10 Januari 2013. http://nurfatimahdaulay18.blogspot.com/ Siti,Siyu.cara membuat listrik tenaga angin(kincir angin). http://semua- ad.blogspot.com/2013/05/cara-membuat-listrik-tenaga-angin.html
K. Lampiran BIODATA KETUA DAN ANGGOTA PELAKSANA Ketua Pelaksana Nama : Muhammad Khairul saleh taupik NIM : D33110902 TTL : Makassar, 21 desember 1992 Fakultas/Prodi : Teknik / Teknik Sistem Perkapalan Alamat : Btp. Blok H. 475 No Telepon : 082191009168 Anggota 1 Nama : Muhammad mashum NIM : D33110251 TTL : Fakultas/Prodi : Teknik / Teknik Sistem Perkapalan Alamat : No Telepon : Anggota 2 Nama : Akbar Maulana Tahir NIM : D33110267 TTL : Fakultas/Prodi : Teknik / Teknik Sistem Perkapalan Alamat : No Telepon :
BIODATA DOSEN PEMBIMBING Nama Lengkap dan Gelar : Golongan Pangkat dan NIP : Jabatan Fungsional : Jabatan Struktural : Fakultas/Program Studi : Teknik/Teknik Sistem Perkapalan Perguruan Tinggi : Bidang Keahlian : Waktu untuk kegiatan PKM :