Anda di halaman 1dari 22

Pemanfaatan Angin Sebagai Energi Alternatif

Pembangkit Listrik di Daerah Pesisir


Usulan Program Lomba Karya Tulis Ilmiah Maritim



Diusulkan oleh :
Muhammad Mashum/D33110251
Akbar Maulana Tahir/D33110267
Muhammad Khairul saleh Taupik/D3311902



Universitas Hasanuddin
Makassar
2014


HALAMAN PENGESAHAN
Judul Tulisan : PEMANFAATAN ANGIN SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF
PEMBANGKIT LISTRIK DI DAERAH PESISIR
1. Ketua
Nama Lengkap : Muhammad Khairul saleh Taupik
N I M :D33110902
Jurusan / Fakultas :Teknik Perkapalan/Teknik
Universitas/Institut/Politeknik :Universitas Hasanuddin
Alamat Rumah :Btp. Blok H. 475
Nomor ponsel / HP. :082191009168
E-mail :sbh_luwu@yahoo.co.id
2. Anggota Penulis/Pelaksana Kegiatan
Nama Lengkap : Muhammad Mashum
N I M / Fakultas : D33110251
Nama Lengkap : Akbar Maulana Tahir
N I M / Fakultas : D33110267
3. Dosen Pembimbing/Pendamping
Nama Lengkap dan Gelar :
N I P :
Alamat Rumah :
Nomor Ponsel/HP. :
Makassar, 10 Juni 2014.
Menyetujui :
Dosen Pembimbing, Ketua Kelompok,

------------------------------------ Muhammad Khairul Saleh Taupik
NIP. NIM. D33110902
Mengetahui :
Pimpinan Perguruan Tinggi,


--------------------------------------
NIP.

Kata Pengantar
Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada tuhan yang maha esa, karena atas
berkat dan limpahan rahmatnyalah maka kami bisa menyelesaikan sebuah karya
tulis dengan tepat waktu.
Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah Karya tulis dengan judul
Pemanfaatan Angin Sebagai Energi Alternatif Pembangkit Listrik di
Daerah Pesisir, yang mmenurut kami dapat memberikan manfaat yang besar
bagi kita terutama bagi daerah pesisir pantai Indonesia
Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan
memohon permakluman bila mana isi karya tulis ini ada kekurangan dan ada
tulisan yang kami buat kurang tepat atau menyinggu perasaan pembaca.
Dengan ini kami mempersembahkan karya tulis ini dengan penuh rasa
terima kasih dan semoga allah SWT memberkahi karya tulis ini sehingga dapat
memberikan manfaat.


Makassar 10,06,2014

Penulis





DAFTAR ISI
Halaman Judul ...........................................................................................................
Halama Pengesahan .................................................................................................
Kata Pengantar ..........................................................................................................
Daftar Isi....................................................................................................................
Daftar Tabel ..............................................................................................................
Judul ..........................................................................................................................
Latar Belakang Masalah ............................................................................................
Perumusan Masalah ..................................................................................................
Tujuan .......................................................................................................................
Luaran Yang Diharapkan ..........................................................................................
Kegunaan...................................................................................................................
Tinjauan Pustaka .......................................................................................................
Metode Penulisan ......................................................................................................
Analisis Dan Sintetis .................................................................................................
Simpulan Dan Saran ..................................................................................................
Daftar Pustaka ...........................................................................................................
Lampiran ...................................................................................................................
Biodata Penulis .........................................................................................................
Biodata Dosen Pembimbing ......................................................................................

Pemanfaatan Angin Sebagai Energi Alternatif
Pembangkit Listrik di Daerah Pesisir

A. Latar Belakang
Dari sabang sampai merauke Indonesia berbatasan dengan lautan, dan
indonesia mempunyai 16000 pulau, banyak di antaranya pulau-pulau kecil,
potensi indonesia yang berbatasan dengan laut sangat besar terutama dibidang
energi, energi yang ada disekitar perbatasan tersebut atau daerah pesisir, masih
belum terlalu di optimalkan, salah satunya energi angin, di daerah pesisir ada dua
angin yang sering terjadi, angin laut dan angin darat, energi angin ini bisa kita
jadikan sebagai energi pembangit listrik, dan kita tahu bahwa energi angin ini
adalah sumber energi yang tidak terbatas, yang mana di setiap pesisir pantai
potensi energi angin selalu ada dan sangatlah besar, energi angin yang akan di
ubah menjadi energi listrik menggunakan kincir angin, dalam penggunaannya
energi angin yang diubah ke energi listrik menggunakan turbin angin
Cara kerja dari pembangkitan listrik tenaga angin ini yaitu awalnya energi
angin memutar turbin angin. Turbin angin bekerja berkebalikan dengan kipas
angin (bukan menggunakan listrik untuk menghasilkan listrik, namun
menggunakan angin untuk menghasilkan listrik). Kemudian angin akan memutar
sudut turbin, lalu diteruskan untuk memutar rotor pada generator di bagian
belakang turbin angin. Generator mengubah energi gerak menjadi energi listrik
dengan teori medan elektromagnetik, yaitu poros pada generator dipasang dengan
material ferromagnetik permanen. Setelah itu di sekeliling poros terdapat stator
yang bentuk fisisnya adalah kumparan-kumparan kawat yang membentukloop.
Ketika poros generator mulai berputar maka akan terjadi perubahan fluks pada
stator yang akhirnya karena terjadi perubahan fluks ini akan dihasilkan tegangan
dan arus listrik tertentu. Tegangan dan arus listrik yang dihasilkan ini disalurkan
melalui kabel jaringan listrik untuk akhirnya digunakan oleh masyarakat.
Tegangan dan arus listrik yang dihasilkan oleh generator ini berupa
AC (alternating current) yang memiliki bentuk gelombang kurang lebih
sinusoidal. Energi Listrik ini biasanya akan disimpan kedalam baterai sebelum
dapat dimanfaatkan.
Indonesia dengan wilayah yang secara keseluruhan berbatasan dengan
laut, berpotensi untuk pemanfaatan tenaga angin sebagai energi alternatif
pembangkit listrik sangat besar, tapi sayangnya potensi ini masih kurang di
optimalkan.
B. Perumusan Masalah
Dari latar belakang di atas maka dapat dirumuskan permasalahan
1. Bagaimana cara pemanfaatan kincir angin menjadi energi listrik pada
daerah pesisir ?
C. Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penulisan ini kita dapat mengetahui
pemnfaatan kincir angin menjadi energi listrik di daerah pesisir.
D. Luaran yang diharapkan
Diharapkan karya tulis ini bisa menjadi landasan pemerintah dalam
mengelola budaya pesisir indonesia, dan juga menjadi saran pemerintah dan
masyarakat.
E. Kegunaan
Mengenalkan kepada masyarakat terhadap potensi daerahnya, yang mana
bila dimanfaatkan secara optimal, sangat bermanfaat bagi masyarakat sekitar, da
juga memperluas pengetahuan masayarakat
F. Tinjauan Pustaka
F.1. Angin
1. PENGERTIAN ANGIN
Angin adalah udara yang bergerak akibat rotasi bumi dan perbedaan
tekanan udara di sekitarnya. Angin bergerak dari tempat bertekanan udara tinggi
ke bertekanan udara rendah.
2. PROSES DAN FAKTOR TERJADINYA ANGIN
Apabila dipanaskan, udara memuai. Udara yang telah memuai menjadi
lebih ringan sehingga naik. Apabila hal ini terjadi, tekanan udara turun karena
udaranya berkurang. Udara dingin di sekitarnya mengalir ke tempat yang
bertekanan rendah tadi. Udara menyusut menjadi lebih berat dan turun ke tanah.
Di atas tanah udara menjadi panas lagi dan naik kembali.Aliran naiknya udara
panas dan turunnya udara dingin ini dinamakan konveksi.
Faktor-faktor yang menyebabkan angin terhadi antara lain adalah:
Gradien Barometris, yaitu bilangan yang menunjukkan perbedaan tekanan udara
dari dua isobar yang jaraknya 111 km. Makin besar gradien barometrisnya, makin
cepat tiupan anginnya.
Lokai, kecepatan angin di dekat khatulistiwa lebih cepat daripada angin yang jauh
dari garis khatulistiwa.
Tinggi Lokasi, semakin tinggi lokasinya semakin kencang pula angin yang
bertiup. Hal ini disebabkan oleh pengaruh gaya gesekan yang menhambat laju
udara. Di permukaan bumi, gunung, pohon, dan topografi yang tidak rata lainnya
memberikan gaya gesekan yang besar. Semakin tinggi suatu tempa, gaya gesekan
ini semakin kecil.
Waktu, Angin bergerak lebih cepat pada siang hari, dan sebaliknya terjadi pada
malam hari.
Sebenarnya yang kita lihat saa angin berhembus adalah partikel-partikel ringan
seperti debu yang terbawa bersama angin. Angin bisa kita rasakan hembusannya
karena kita mempunyai indra perasa, yaitu kulit, sehingga kita bisa merasakannya.

3. SIFAT-SIFAT ANGIN
Beberapa sifat angin antara lain:
Angin menyebabkan tekanan terhadap permukaan yang menentang arah angin
tersebut.
Angin mempercepat pendinginan dari benda yang panas.
Kecepatan angin sangat beragam dari tempat ke tampat lain, dan dari waktu ke
waktu.
4. KECEPATAN ANGIN
Kecepatan angin ditentukan oleh perbedaan tekanan udara antara tempat asal dan
tujuan angin dan resistensi medan yang dilaluinya.
5. JENIS-JENIS ANGIN
a. Angin laut dan Angin Darat

Gambar F.1. Angin Darat dan Angin Laut
1. Angin Laut
Angin laut adalah angin yang bertiup dari arah laut ke arah darat yang umumnya
terjadi pada siang hari dari pukul 09.00 sampai dengan pukul 16.00. Angin ini
bisa dimanfaatkan para nelayan untuk pulang dari menangkap ikan di laut.
2. Angin Darat
Angin darat adalah angin yang bertiup dari arah darat ke arah laut, yang pada
umumnya terjadi saat malam hari, dari jam 20.00 sampai dengan 06.00.
Angin jenis ini bermanfaat bagi para nelayan untuk berangkat mencari ikan
dengan perahi bertenaga angin sederhana.
b. Angin Lembah dan Angin Gunung

Gambar F.2. Angin Lembah dan Angin Gunung
1. Angin Lembah
Angin Lembah adalah angin yang bertiup dari arah lembah ke puncak gunung dan
biasa terjadi pada siang hari.
2. Angin Gunung
Angin Gunung adalah angin yang bertiup dari puncak gunung ke lembah gunung
dan terjadi pada malam hari.






c. Angin Fohn

Gambar F.3. Angin Fohn
Angin Fohn (Angin Jatuh) adalah angin yang terjadi sesuai hujan
Orografis. Angin yang bertiup pada suaatu wilayah dengan temperatur dan
kelengasan yang berbeda.
Angin Fohn terjadi karena ada gerakan massa udara yang naik pegunungan
yang tingginy lebih dari 200 meter , naik di satu sisi lalu turun di sisi lain. Angin
Fohn yang jatuh dari puncak gunung bersifat panas dan kering , karena uap air
sudah di buang pada saat hujan orografis.
Biasanya angin ini bersifat panas merusak dan dapat menimbulkan korban.
Tanaman yang terkena angin ini bisa mati dan manusia yang terkena angin ini bisa
turun daya tahan tubunya terhadap serangan penyakit.
d. Angin Muson


Gambar F.4. Angin Muson

Angin muson atau biasanya disebut sengan angin musim adalah angin
yang berhembus secara periodik (minimal 3 bulan) dan antara periode yang satu
dengan periode yang lain polanya akan berlawan yang berganti arah secara
berlawanan setiao setengah tahun.
Angin Muson terbagi atas dua macam,yaitu :
1. Angin Muson Barat
Angin Musim/Muson Barat adalah angin yang mengalir dari benua Asia
(musim dingin) ke Benua Australia (musim panas) dan mengandung curah hujan
yang banyak di Indonesia bagian barat, hal ini disebabkan karena angin melewati
tempat yang luas, seperti perairan dan samudra. Contoh perairan dan samudra
yang dilewati adalah Laut China Selatan dan Samudra Hindia. Angin Musim
Barat menyebabkan Indonesia mengalami musim hujan. Angin ini terjadi pada
bulan Desember, Januari dan Februari, dan maksimal pada bulan januari dengan
Kecepatan Minimum 3 m/s.
2. Angin Muson Timur
Angin Musim/Muson Timur adalah angin yang mengalir dari Benua
Australia( musim dingin) ke Benua Asia (Musim panas) sedikit curah hujan (
kemarau) di Indonesia bagian timur karena angin melewati celah-celah sempit dan
berbagai gurun (Gibson, Australia Besar, dan Victoria). Ini yang menyebabkan
indonesia mengalami musim kemarau. Terjadi pada bulan juni, juli dan Agustus,
dan maksimal pada bulan juli.
F.2. Turbin
Turbin angin mengambil energi angin dengan menurunkan kecepatannya.
Untuk bisa mencapai 100% efisien, maka sebuah turbin angin harus menahan
100% kecepatan angin yang ada, dan rotor harus terbuat dari piringan solid dan
tidak berputar sama sekali, yang artinya tidak ada energi kinetik yang akan
dikonversi.
Energi angin bisa ditangkap dengan dua atau tiga buah bilah sudu yang
didesain seperti sayap pesawat terbang. Untuk mendapatkan kecepatan angin yang
cukup tinggi, konstan, dan tidak terlalu banyak turbulensi biasanya turbin angin
dipasang di atas sebuah menara pada ketinggian 30 meter atau lebih.
Bilah sudu yang digunakan berfungsi seperti sayap pesawat udara. Ketika
angin bertiup melalui bilah tersebut, maka akan timbul udara bertekanan rendah di
bagian bawah dari sudu, Tekanan udara yang rendah akan menarik sudu bergerak
ke area tersebut. Gaya yang ditimbulkan dinamakan gaya angkat. Besarnya gaya
angkat biasanya lebih kuat dari tekanan pada sisi depan bilah, atau yang biasa
disebut tarik. Kombinasi antara gaya angkat dan tarik menyebabkan rotor berputar
seperti propeler dan memutar generator. Turbin angin bisa digunakan secara
stand-alone, atau bisa dihubungkan ke jaringan transmisi atau bisa
dikombinasikan dengan sistem panel surya.
Untuk perusahaan listrik, sejumlah besar turbin angin dibangun berdekatan
untuk membentuk pembangkit listrik tenaga angin. Secara teori, efisiensi
maksimum yang bisa dicapai setiap desain turbin angin adalah 59%, artinya
energi angin yang bisa diserap hanyalah 59%. Jika faktor-faktor seperti kekuatan
dan durabilitas diperhitungkan, maka efisiensi sebenarnya hanya 35 - 45%,
bahkan untuk desain terbaik. Terlebih lagi jika ditambah inefisiensi sistem wind
turbin lengkap, termasuk generator, bearing, transmisi daya dan sebagainya, hanya
10-30% energi angin yang bisa dikonversikan ke listrik.

Horizontal Axis Wind Turbine


Gambar F.5. Horizontal Axis Wind Turbine
Turbin angin sumbu vertikal memiliki rotor shaft dan generator yang berada
di puncak menara dan harus searah dengan arah angin. Turbin angin yang
berukuran lebih kecil diarahkan dengan menggunakan sirip, sedangkan untuk
turbin angin berkapasitas besar menggunakan sensor dan motor servo untuk
menggerakkan turbin agar menghadap dan searah dengan arah angin.
Energi angin yang ditangkap oleh bilah-bilah sudu menghasilkan putaran yang
rendah pada hub-nya. Oleh karenanya, sebagian besar turbin angin
menggunakan gear box untuk mengubah putaran rendah yang dihasilkan bilah
sudu menjadi lebih cepat dan sesuai untuk memutar generator.
Bilah sudu yang digunakan biasanya terbuat dari bahan yang kuat untuk
menghindari bilah sudu tersebut terdorong dan mengenai menara ketika berputar
pada saat angin kencang bertiup. Biasanya, jarak antara bilah sudu dan menara
pun diatur, bahkan kadang-kadang agak sedikit dimiringkan ke atas, agar
kemungkinan tersebut semakin kecil.
Komponen pada Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Angin
Sistem pembangkit listrik tenaga angin ini merupakan pembangkit listrik yang







menggunakan turbin angin (wind turbine) sebagai peralatan utamanya
Wind Turbine
Turbin angin terbagi dalam dua kelompok yaitu turbin sumbu horisontal,
turbin angin sumbu horisontal biasanya baik memiliki dua atau tiga modul. Jenis
lain yaitu turbin sumbu vertikal. Turbin ini berbilah tiga dioperasikan melawan
angin, dengan modul menghadap ke angin.
Turbin skala utility memiliki berbagai ukuran, dari 100 kilowatt sampadengan
beberapa megawatt. Turbin besar dikelompokkan bersama-sama ke arah
angin,yang memberikan kekuatan massal ke jaringan listrik. turbin kecil tunggal,
di bawah 100 kilowatt dan digunakan pada rumah, telekomunikasi, atau
pemompaan air. Turbin kecil kadang-kadang digunakan dalam kaitannya dengan
generator diesel, baterai dan sistem fotovoltaik. Sistem ini disebut sistem angin
hibrid dan sering digunakan di lokasi terpencil di luar jaringan, di mana tidak
tersedia koneksi ke jaringan utilitas.
Komponen-komponen yang ada di dalam turbin angin yaitu :



Gambar F.6

Tampak isi dari wind turbine

a. Anemometer
Mengukur kecepatan angin dan mengirimkan data kecepatan angin ke pengontrol.
b. Blades
Kebanyakan turbin baik dua atau tiga pisau. Angin bertiup di atas menyebabkan
pisau pisau untuk mengangkat dan berputar.
c. : Brake
Digunakan untuk menjaga putaran pada poros setelah gearbox agar bekerja pada
titik aman saat terdapat angin yang besar. Alat ini perlu dipasang karena generator
memiliki titik kerja aman dalam pengoperasiannya. Generator ini akan
menghasilkan energi listrik maksimal pada saat bekerja pada titik kerja yang telah
ditentukan. Kehadiran angin diluar diguaan akan menyebabkan putaran yang
cukup cepat pada poros generator, sehingga jika tidak diatasi maka putaran ini
dapat merusak generator. Dampak dari kerusakan akibat putaran berlebih
diantaranya overheat, rotor breakdown, kawat pada generator putus karena tidak
dapat menahan arus yang cukup besar.


Komponen pembangkit listrik tenaga angin

d. Controller
Pengontrol mesin mulai dengan kecepatan angin sekitar 8-16 mil per jam (mph)
dan menutup mesin turbin sekitar 55 mph. tidak beroperasi pada kecepatan angin
sekitar 55 mph di atas, karena dapat rusak karena angin yang kencang.
e. Gear box
Gears menghubungkan poros kecepatan tinggi di poros kecepatan rendah dan
meningkatkan kecepatan sekitar 30-60 rotasi per menit (rpm), sekitar 1000-1800
rpm, kecepatan rotasi yang diperlukan oleh sebagian besar generator untuk
menghasilkan listrik. gearbox adalah bagian mahal (dan berat) dari turbin angin
dan insinyur generator mengeksplorasi direct-drive yang beroperasi pada
kecepatan rotasi yang lebih rendah dan tidak perlu kotak gigi.
f. Generator
Biasanya standar induksi generator yang menghasilkan listrik dari 60 siklus listrik
AC.
g. High-speed shaft
Drive generator.
h. Low-speed shaft
Mengubah poros rotor kecepatan rendah sekitar 30-60 rotasi per menit.
i. Nacelle
Nacelle berada di atas menara dan berisi gear box, poros kecepatan rendah dan
tinggi, generator, kontrol, dan rem.
j. Pitch
Blades yang berbalik, atau nada, dari angin untuk mengontrol kecepatan rotor dan
menjaga rotor berputar dalam angin yang terlalu tinggi atau terlalu rendah untuk
menghasilkan listrik.
k. Rotor
Pisau dan terhubung bersama-sama disebut rotor
l. Tower
Menara yang terbuat dari baja tabung (yang ditampilkan di sini), beton atau kisi
baja. Karena kecepatan angin meningkat dengan tinggi, menara tinggi
memungkinkan turbin untuk menangkap lebih banyak energi dan menghasilkan
listrik lebih banyak.
m. Wind direction
Ini adalah turbin pertamayang disebut karena beroperasi melawan angin. turbin
lainnya dirancang untuk menjalankan melawan arah angin, menghadap jauh
dari angin.
n. Wind vane
Tindakan arah angin dan berkomunikasi dengan yaw drive untuk
menggerakkan turbin dengan koneksi yang benar dengan angin.
o. Yaw drive
Yaw drive yang digunakan untuk menjaga rotor menghadap ke arah angin sebagai
perubahan arah angin.
p. Yaw motor
Kekuatan dari drive yaw.
q. Penyimpan energi (Battery)
Karena keterbatasan ketersediaan akan energi angin (tidak sepanjang hari angin
akan selalu tersedia) maka ketersediaan listrik pun tidak menentu. Oleh karena itu
digunakan alat penyimpan energi yang berfungsi sebagai back-up energi listrik.
Ketika beban penggunaan daya listrik masyarakat meningkat atau ketika
kecepatan angin suatu daerah sedang menurun, maka kebutuhan permintaan akan
daya listrik tidak dapat terpenuhi. Oleh karena itu kita perlu menyimpan sebagian
energi yang dihasilkan ketika terjadi kelebihan daya pada saat turbin angin
berputar kencang atau saat penggunaan daya pada masyarakat menurun.

G. Metode Penulisan
Metode penulisan karya ilmiah yang dipakai adalah metode deskriptif,
yang mana metode ini mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik
fenomena alamiah maupun fenomena buatan manusia. Fenomena itu bisa
berupa bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan
perbedaan antara fenomena yang satu dengan fenomena lainnya

H. Analisis dan sintesis
Indonesia terdiri dari banyak pulau, yang kita tahu sebagian besar
wilayah indonesia berbatasan dengan laut, dalam hal energi khususnya
pada daerah yang berbatasan dengan laut, energi yang selalu ada adalah
angin, pemanfaatan angin pada daerah ini masih belum terlalu
dioptimalkan, padahal energi angin ini adalah suatu energi yang tidak
terbatas, dan efisiensi dari tenaga ini sangatlah ramah lingkungan.
Daerah pesisir yang kita kenal, khususnya pada pulau-pulau kecil
sangatlah susah untuk mendapatkan listrik, sedangkan pemanfaatan angin
sendiri pada daerah ini masih tergolong minim, padahal pada daerah
pesisir energi angin sangatlah potensial, karena pada daerah ini energi ini
akan selau ada, akibat perbedaan temperatur suhu, pada laut dan darat.
Di tengah potensi angin melimpah di kawasan pesisir Indonesia,
total kapasistas terpasang dalam sistem konversi energi angin saat ini
kurang dari 800 kW. Di selruh Indonesia lima unit kincir angin
pembangkit masing-masing 80 kW sudah dibangun. Tahun 2007, tujuh
unit dengan kapasitas sama menyusul dibangun di empat lokasi.


I. Kesimpulan dan Saran.
Kesimpulan
Pemanfaatan angin menjadi energi listrik sangatlah potensial di
Indonesia, melihat perbatasan indonesia sebagian besar berbatasan
dengan laut, tinggal bagaimana cara pengelolaannya, supaya lebih
efisien.
Saran
Pemerintah dan masyarakat harus bekerja sama dalam pengelolaan energi
angin ini, demi menjaga agar pemanfaatan ini tahan lama dan dapat
dipakai dalam waktu yang lama.






















J. Daftar Pustaka
Ramadoni, Lugi. PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ANGIN. 6
Febbruari 2013 http://lugiromadoni.blogspot.com/
Hadi, Abdul.Pengertian dan Macam-macam Angin. 18 juli 2013
http://softilmu.blogspot.com/2013/07/pengertian-dan-macam-macam-angin.html
Turbin Angin
http://www.planethijau.com/mod.php?mod=informasi&op=viewinfo&intypeid=3
&infoid=7

Fatimah, Nur. PENELITIAN DESKRIPTIF. 10 Januari 2013.
http://nurfatimahdaulay18.blogspot.com/
Siti,Siyu.cara membuat listrik tenaga angin(kincir angin). http://semua-
ad.blogspot.com/2013/05/cara-membuat-listrik-tenaga-angin.html














K. Lampiran
BIODATA KETUA DAN ANGGOTA PELAKSANA
Ketua Pelaksana
Nama : Muhammad Khairul saleh taupik
NIM : D33110902
TTL : Makassar, 21 desember 1992
Fakultas/Prodi : Teknik / Teknik Sistem Perkapalan
Alamat : Btp. Blok H. 475
No Telepon : 082191009168
Anggota 1
Nama : Muhammad mashum
NIM : D33110251
TTL :
Fakultas/Prodi : Teknik / Teknik Sistem Perkapalan
Alamat :
No Telepon :
Anggota 2
Nama : Akbar Maulana Tahir
NIM : D33110267
TTL :
Fakultas/Prodi : Teknik / Teknik Sistem Perkapalan
Alamat :
No Telepon :

BIODATA DOSEN PEMBIMBING
Nama Lengkap dan Gelar :
Golongan Pangkat dan NIP :
Jabatan Fungsional :
Jabatan Struktural :
Fakultas/Program Studi : Teknik/Teknik Sistem Perkapalan
Perguruan Tinggi :
Bidang Keahlian :
Waktu untuk kegiatan PKM :

Anda mungkin juga menyukai