Anda di halaman 1dari 49

ANGIN, AWAN, MUSIM DAN IKLIM

MAKALAH
(Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas terstruktur mata kuliah Ilmu Pengetahuan Bumi Antariksa)
Dosen Pengampu : Adam Malik, M.Pd
Rena Denya Agustina, M.Si

oleh :
1142070038 Linda
1142070039 Lyra Halimatun Sa’diyah
1142070040 M. Ripki Rinaldi
1132070041 Mey Farida
Kelompok/Semester/Kelas:12 /VI/A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN P.MIPA


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2017
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Illahi Robbi, karena atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya lah penulis dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini. Tidak lupa
sholawat dan salam semoga selalu terlimpah curahkan kepada junjunan kita Nabi Muhammad
SAW.
Adapun tujuan dari pembuatan makalah yang berjudul “Angin, Awan, Musim dan Iklim”
ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa
yang sedang penulis tempuh saat ini. Selain itu, penulis bermaksud mencurahkan segala hal yang
telah penulis dapat dari pendalaman literatur yang telah kami lakukan, dan semoga bisa
bermanfaat khususnya bagi penulis sendiri dan juga bagi orang-orang yang memang
berhubungan dengan materi ini.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini, yakni kepada :
1. Orang tua yang kami cintai, serta
2. Rekan-rekan kelas Pendidikan Fisika A yang tiada henti membantu dan menyemangati
penulis.
Penulis sadar bahwa pembuatan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, penulis mohon kritik dan saran yang membangun.
Akhir kata, penulis mengharapkan makalah yang sederhana ini bisa bermanfaat dan
menambah luasnya khazanah pengetahuan.

Bandung, Mei 2017

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pergerakan planet bumi ini menyebabkan besarnya energi matahari yang diterima
oleh bumi tidak merata, sehingga secara alamiah ada usaha pemerataan energi yang
berbentuk suatu sistem peredaran udara, selain itu matahari dalam memancarkan energi
juga bervariasi atau berfluktuasi dari waktu ke waktu (Winarso, 2003). Perpaduan antara
proses-proses tersebut dengan unsur-unsur iklim dan faktor pengendali iklim
menghantarkan kita pada kenyataan bahwa kondisi cuaca dan iklim bervariasi dalam hal
jumlah, intensitas dan distribusinya. Eksploitasi lingkungan yang menyebabkan
terjadinya perubahan lingkungan serta pertambahan jumlah penduduk bumi yang
berhubungan secara langsung dengan penambahan gas rumah kaca secara global akan
meningkatkan variasi tersebut. Keadaan seperti ini mempercepat terjadinya perubahan
iklim yang mengakibatkan penyimpangan iklim dari kondisi normal.
Bumi kita senantiasa diselimuti oleh udara. Udara yang menyelimuti bumi disebut
dengan atmosfer yang teridiri dari gas. Atmosfer berdasarkan temperaturnya terdiri dari
beberapa lapisan, yaitu troposfer, stratosfer, mesosfer, termosfer, dan eksosfer. Perubahan
cuaca dan iklim terjadi pada lapisan troposfer.
Perubahan cuaca dan iklim dipengaruhi oleh unsur : temperatur tekanan,
kelembaban, angin, awan, dan curah hujan. Pengertian cuaca adalah rata-rata udara di
suatu tempat uang terbatas dan relatif sempit, sedangkan iklim adalah keadaan rata cuaca
di satu daerah yang cukup luas dan dalam kurun waktu yang cukup lama. Iklim dunia
dikelompokan berdasarkan berdasarkan garis lintang dan garisbujursertasuhu. Kita hanya
mengetahui kata iklim dan kata cuaca, akan tetapi kurang mengerti akan arti dari iklim
atau cuaca tersebut apa. Maka dari itu saya menjadikan “Angin, Awan, Musim dan
Iklim” sebagai pembahasan dalam Makalah ini.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apa definisi dari Angin, Awan, Musim dan Iklim ?
2. Bagaimana proses terjadinya Angin, Awan, Musim dan Iklim ?
3. Bagaimana sifat-sifat Angin, Awan, Musim dan Iklim ?
4. Apa jenis-jenis dari Angin, Awan, Musim dan Iklim ?
5. Bagaimana penjelasan Kitab Suci Al Quran tentang Angin, Awan, Musim dan Iklim?

C. Tujuan
Adapun tujuan dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Memahami maksud dari Angin, Awan, Musim dan Iklim
2. Memahami proses terjadinya Angin, Awan, Musim dan Iklim
3. Memahami bagaimana sifat sifat Angin, Awan, Musim dan Iklim
4. Memahami jenis-jenis dari Angin, Awan, Musim dan Iklim
5. Mengetahui penjelasan Kitab Suci Al Quran tentang Angin, Awan, Musim dan Iklim.

D. Manfaat
1. Dapat digunakan sebagai bahan literasi bagi pembaca
2. Dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan bagi penulis dan pembaca
BAB II
PEMBAHASAN

A. Angin
1. Pengertian Angin
Angin adalah udara yang bergerak akibat rotasi bumi dan perbedaan tekanan
udara di sekitarnya. Angin bergerak dari tempat bertekanan udara tinggi ke
bertekanan udara rendah.
Angin adalah udara yang bergerak dan merupakan penyebar panas serta uap air
keseluruh penjuru dunia. Angin merupakan salah satu faktor penting dari iklim,
dengan sususanannya yang konstan angin dapat membersihkan udara dari segala
polusi yang dapat mempengaruhi perkembangan kehidupan dunia organisme dan
kesejahteraan umat manusia.

2. Proses dan Faktor Terjadinya Angin


Apabila dipanaskan, udara memuai. Udara yang telah memuai menjadi lebih
ringan sehingga naik. Apabila hal ini terjadi, tekanan udara turun karena udaranya
berkurang. Udara dingin di sekitarnya mengalir ke tempat yang bertekanan rendah
tadi. Udara menyusut menjadi lebih berat dan turun ke tanah. Di atas tanah udara
menjadi panas lagi dan naik kembali.Aliran naiknya udara panas dan turunnya udara
dingin ini dinamakan konveksi.

Angin
(Wordpress.com)
Faktor-faktor yang menyebabkan angin terjadi antara lain adalah:
 Gradien Barometris, yaitu bilangan yang menunjukkan perbedaan tekanan
udara dari dua isobar yang jaraknya 111 km. Makin besar gradien
barometrisnya, makin cepat tiupan anginnya.
 Lokasi, kecepatan angin di dekat khatulistiwa lebih cepat daripada angin yang
jauh dari garis khatulistiwa.
 Tinggi Lokasi, semakin tinggi lokasinya semakin kencang pula angin yang
bertiup. Hal ini disebabkan oleh pengaruh gaya gesekan yang menhambat laju
udara. Di permukaan bumi, gunung, pohon, dan topografi yang tidak rata
lainnya memberikan gaya gesekan yang besar. Semakin tinggi suatu tempa,
gaya gesekan ini semakin kecil.
 Waktu, Angin bergerak lebih cepat pada siang hari, dan sebaliknya terjadi
pada malam hari.
 Sebenarnya yang kita lihat saa angin berhembus adalah partikel-partikel
ringan seperti debu yang terbawa bersama angin. Angin bisa kita rasakan
hembusannya karena kita mempunyai indra perasa, yaitu kulit, sehingga kita
bisa merasakannya.
(Tjasyono,2006: 274)

Tabel Kelas kecepatan angin menurut Skala Beafort

Kelas Sifat Akibat Kecepatan


0 Sunyi Gerakan asap keatas < 1 km/jam
1 Sepoi-sepoi Gerakan angina terlihat pada arah asap 1-6 km/jam
2 Angin sangat lemah Angin terasa pada muka 13-18 km/jam
3 Angin lemah Daun dan ranting kecil bergeak- gerak 19-26 km/jam
Angina sedang Kertas dapat terbang, cabang ranting 27-35 km/jam
4
bergerak-gerak
5 Angin agak kuat Pohon kecil bergerak 36-44 km/jam
6 Angin kuat Pohon seluruhnya bergerak 45-55 km/jam
7 Kencang Ranting patah 56-66 km/jam
8 Sangat kuat Genting dapat terlempar 67-77 km/jam
9 Badai Pohon dapat tumbang 78-90 km/jam
10 Badai kuat Pohon dapat tumbang 91-95 km/jam
11 Angina rebut Pohon tumbang 96-104 km/jam
Topan Dahsyat Pohon tumbang, rumah roboh  104 km/jam
12

(Sumber : Malik.2017:230)

3. Sifat-Sifat Angin
Beberapa sifat angin antara lain:
- Angin menyebabkan tekanan terhadap permukaan yang menentang arah angin
tersebut.
- Angin mempercepat pendinginan dari benda yang panas.
- Kecepatan angin sangat beragam dari tempat ke tampat lain, dan dari waktu ke
waktu.

4. Kecepatan Angin, kekuatan dan Arah Angin


 Kecepatan angin ditentukan oleh perbedaan tekanan udara antara tempat asal
dan tujuan angin dan resistensi medan yang dilaluinya.
 Hukum Stevenson menyatakan kekuatan angina bertiup adalah sebanding
(berbanding lurus) dengan gradient barometernya. Jadi makin besar gradien
barometernya, makin kuat angina bertiup.
 Arah angin ditentukan oleh tiga hal pokok, yaitu :
a) Arah angin bergerak dari tekanan udara tinggi ke tekanan udara rendah
b) Arah angin tegak lurus pada garis isobar
c) Arah angin mengikuti hukum Buys Ballot
(Malik,2017:228)
5. Jenis-jenis angin
a. Angin laut dan Angin Darat

Angin darat dan Angin Laut


(wordpress.com)
Angin Laut
Angin laut adalah angin yang bertiup dari arah laut ke arah darat yang umumnya
terjadi pada siang hari dari pukul 09.00 sampai dengan pukul 16.00. Angin ini
bisa dimanfaatkan para nelayan untuk pulang dari menangkap ikan di laut.
Angin Darat
Angin darat adalah angin yang bertiup dari arah darat ke arah laut, yang pada
umumnya terjadi saat malam hari, dari jam 20.00 sampai dengan 06.00.
Angin jenis ini bermanfaat bagi para nelayan untuk berangkat mencari ikan
dengan perahi bertenaga angin sederhana.
( Ritonga, 1980:289)

b. Angin Lembah dan Angin Gunung

Angin Lembah dan Angin Gunung


(wordpress.com)
Angin Lembah
Angin Lembah adalah angin yang bertiup dari arah lembah ke puncak gunung dan
biasa terjadi pada siang hari.
Angin Gunung
Angin Gunung adalah angin yang bertiup dari puncak gunung ke lembah gunung
dan terjadi pada malam hari.
(Ritonga,1980:300)

c. Angin Fohn

Angin Fohn
(wordpress.com)

Angin Fohn (Angin Jatuh) adalah angin yang terjadi sesuai hujan Orografis.
Angin yang bertiup pada suaatu wilayah dengan temperatur dan kelengasan yang
berbeda. Angin Fohn terjadi karena ada gerakan massa udara yang naik
pegunungan yang tingginy lebih dari 200 meter , naik di satu sisi lalu turun di sisi
lain. Angin Fohn yang jatuh dari puncak gunung bersifat panas dan kering, karena
uap air sudah di buang pada saat hujan orografis.
Biasanya angin ini bersifat panas merusak dan dapat menimbulkan korban.
Tanaman yang terkena angin ini bisa mati dan manusia yang terkena angin ini
bisa turun daya tahan tubunya terhadap serangan penyakit.
d. Angin Muson

Angin Muson
(Wordpress.com)

Angin muson atau biasanya disebut sengan angin musim adalah angin yang
berhembus secara periodik (minimal 3 bulan) dan antara periode yang satu
dengan periode yang lain polanya akan berlawan yang berganti arah secara
berlawanan setiap setengah tahun.
Angin Muson terbagi atas dua macam, yaitu :
1) Angin Muson Barat
Angin Musim/Muson Barat adalah angin yang mengalir dari benua Asia
(musim dingin) ke Benua Australia (musim panas) dan mengandung curah
hujan yang banyak di Indonesia bagian barat, hal ini disebabkan karena
angin melewati tempat yang luas, seperti perairan dan samudra. Contoh
perairan dan samudra yang dilewati adalah Laut China Selatan dan
Samudra Hindia. Angin Musim Barat menyebabkan Indonesia mengalami
musim hujan. Angin ini terjadi pada bulan Desember, Januari dan
Februari, dan maksimal pada bulan januari dengan Kecepatan Minimum 3
m/s.
2) Angin Muson Timur
Angin Musim/Muson Timur adalah angin yang mengalir dari Benua
Australia( musim dingin) ke Benua Asia (Musim panas) sedikit curah
hujan ( kemarau) di Indonesia bagian timur karena angin melewati celah-
celah sempit dan berbagai gurun (Gibson, Australia Besar, dan Victoria).
Ini yang menyebabkan indonesia mengalami musim kemarau. Terjadi
pada bulan juni, juli dan Agustus, dan maksimal pada bulan juli.
(Tjasyono, 2006: 276)
6. Alat Untuk Mengukur Kecepatan Angin
Alat untuk mengukur angin antara lain:
 Anemometer, adalah alat yang mengukur kecepatan angin.

Anemometer
(Wordpress.com)
 Wind Vane, adalah alat untuk mengetahui arah angin.

Wind vane
(Sumber : wordpress.com)
 Windsock, adalah alat untuk mengetahui arah angin dan memperkirakan
besar kecepatan angin, yang biasanya banyak ditemukan di bandara-bandara.
Windsock

(Sumber : wordpress.com)

B. Awan
1. Pengertian Awan
Menurut Masrun (1986), definisi awan yaitu suatu aerosol di atmosfer dengan
udara sebagai medium ukurannya 1-200 nm. Awan adalah kumpulan tetesan air
(kristal-kristal es) di dalam udara yang terjadi karena adanya pengembunan uap air
yang terdapat dalam udara karena melampaui keadaan kejenuhan. Dilihat dari segi
kimia, awan terbentuk oleh kumpulan tetes asam sulfat, bakteri, virus, debu asbes,
serbuk garam laut, debu logam dan debu pestisida. Status awan dapat berbentuk cair,
beku atau padat, karena dipengaruhi oleh temperatur.

2. Proses Terbentuknya Awan


Awan terbentuk karena panas matahari sehingga banyak air yang berubah menjadi
uap air disetiap hari. Uap air ini ditarik dalam atmosfer dan disana dapat tetap
menggantung selama berjam-jam atau berhari-hari. Jika jumlah uap air di udara
bertambah sehingga melebihi ukuran maksimum, atau apabila apabila udara
didinginkan maka uap air akan mengembun menjadi tetes-tetes air kecil. Jutaan tetes
air kecil bersama-sama membentuk butiran melayang yang kita sebut awan. Secara
ringkas, awan terbentuk setelah matahari mengubah air menjadi uap air, uap air yang
mengembun membentuk tetes-tetes kecil air, sehingga timbul awan.

(Nuryani. 1998 : 89)


Awan dapat terbentuk jika terjadi kondensasi uap air di atas permukaan bumi.
Udara yang mengalami kenaikan akan mengembang secara adiabatik karena tekanan
udara di atas lebih kecil daripada tekanan di bawah. Partikel-partikel yang disebut
dengan aerosol inilah yang berfungsi sebagai perangkap air dan selanjutnya akan
membentuk titik-titik air. Selanjutnya aerosol ini terangkat ke atmosfer, dan bila
sejumlah besar udara terangkat ke lapisan yang lebih tinggi. Semakin ke atas, suhu
atmosfer juga semakin dingin, maka uap air mengembun pada debu-debu atmosfer,
membentuk titik air yang sangat halus berukuran 2 – 100 mm (1 mm = 1 / 1.000.000
meter). Kemudian ia akan mengalami pendinginan dan selanjutnya mengembun.
Kumpulan titik-titik air hasil dari uap air dalam udara yang mengembun inilah yang
terlihat sebagai awan. Makin banyak udara yang mengembun, makin besar awan yang
terbentuk.

Proses Pembentukkan awan


Sumber : Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang
Karakteristik dari arus udara vertikal akan menentukan jenis dan bentuk awan.
Berdasarkan sebab-sebab kenaikan udara, maka awan dapat diklasifikasikan menurut
ketinggian dasar awan dan metode formasinya.
(sumber : Meteorologi Indonesia Vol 1)
3. Bentuk Awan
a. Awan Cumulus
Awan Cumulus termasuk salah satu jenis awan konvektif. yaitu awan yang
terbentuk akibat arus udara ke atas (konveksi) yang membawa uap air (uap air
yang dihasilkan dari pemanasan air di muka bumi oleh matahari), lalu
mengembun di ketinggian tertentu, lalu bersatu dan menghasilkan kapas-kapas
putih di langit (awan). Awan ini terlihat bergumpal, padat dan menjulang, yang
bagian atasnya tidak merata, sehingga terlihat seperti bunga kol dengan garis-
garis batas yang jelas dan tegas. warna awan ini putih pada ujung atasnya yang di
karenakan pemantulan dari sinar matahari, tetapi terlihat lebih gelap pada bagian
bawahnya, hal itu di sebabkan karena sinar matahari tidak bisa menembus
ketebalan awan ini.
Cumulus merupakan awan dengan vertikal depelopment atau pertumbuhan
vertikal. Cumulus memiliki tinggi puncak awan yang tinggi dan sangat tebal,
walaupun tidak setebal awan cumulonimbus. Awan ini memiliki ketinggian kira-
kira 6000m - 9000m dari permukaan bumi. Awan cumulus dapat di sebut juga
dengan awan yang labil, dikarenakan terjadi saat suhu udara yang juga labil,
memiliki potensi untuk terjadinya hujan di cuaca yang panas terik, namun hal itu
tidak akan terjadi lama, hanya terjadi sekitar 1 jam.
Bentuk awan Cumulus:
1) Awan Cumulus Tugu
Awan ini terjadi karena adanya udara yang naik sehingga akan berbentuk
seperti tugu yang tegak
2) Awan Cumulus Condong
Sebenarnya merupakan awan cumulus tugu, tetapi karena adanya angin
horizontal yang kuat dan angin vertikal tidak dapat mengimbanginya
3) Awan cumulus dengan puncak melebar
Awan ini berbentuk aneh, angin yang naik kemudian arahnya terpecah
sebagian ke kiri dan sebagian ke kanan. Atau karena bagian atas puncaknya
kandas, karena adanya lapisan awan inversi.
4) Awan cumulus domba
Awan yang berbentuk kecil-kecil dalam jumlah banyak, tetapi mempunyai
dasar yang sama. Dengan adanya awan cumulus domba dapat sebagai tanda
kemungkinan tidak akan ada hujan, sebab tidak banyak mengandung uap air
dan adanya udara kering.
b. Awan Sirrus
Awan Cirrus atau Sirus adalah awan yang warna putihnya terpisah dan
terletak di bagian paling tinggi dalam tingkatan awan dan juga sangat tipis, awan
ini juga memiliki serat seperti gula-gula kapas. Awan ini terdiri dari kristal es dan
terbentuk pada saat uap air yang membeku menjadi kristal es pada ketinggian
diatas 8000 m. Dikarenakan terdiri dari kristal-kristal es, nantinya terdapat jenis
awan cirrus tebal atau sering disebut dengan cirrus densus yang mampu
menghalau datangnya sinar matahari dan bulan sehingga menghasilkan hallo
(lingkaran yang berbentuk seperti cincin). Fenomena alam ini terjadi akibat proses
kristal es dalam awan cirrus yang membiaskan sinar matahari dan bulan.

Fenomena Hallo
Sumber : arulastro.blogspot.com

Awan cirrus ini memiliki bentuk yang sederhana, penyebarannya pun


tidak tetap namun mudah dikenali, terutama pada saat ada sinar atau cahaya
terang. Maka awan ini akan tampak membentuk jalur yang rata. Apabila awan
cirrus dilihat pada posisi horizon, yaitu ketika matahari terbit dan tenggelam maka
daerah awan tersebut tampak cahaya berwarna kuning terang, merah dan hampir
menutup sebagian besar langit diatasnya.
Awan sirrus bersifat seperti bulu ayam (bulu burung). Karena
berlangsungnya pembentukkan kristal-kristal es jika dilihat dari jauh tampak
seperti garis. Garis yang berserat ini disebut fall stripe. Awan sirrus ini berukuran
kecil-kecil dan mengelompok kadang-kadang dapat menutupi seluruh langit. Sifat
awan sirrus diantaranya, awan yang tinggi, terdiri dari kristal-kristal es yang tipis
(karena sangat tinggi) dan tidak menimbulkan hujan. Awan sirrus keadaanya tidak
tebal dan tidak padat akibatnya tidak menimbulkan hujan. Awan jika titik
jenuhnya tinggi (panas) lapisan menjadi tebal dan sebaliknya jika titik jenuhnya
rendah lapisan menjadi tipis.
c. Awan Stratus
Awan stratus berbentuk seragam dan cenderung datar dengan warna abu-
abu, awan ini dapat menyebabkan gerimis. Bentuk awan stratus tipis sehingga
dapat menghasilkan korona atau cincin cahaya yang terbentuk akibat difraksi
sinar matahari atau bulan. Awan status jarang menghasilkan hujan karena gerakan
vertikal keatas untuk memicu presipitasinya sangat lemah. Kombinasi awan
stratus dengan awan lainnya akan membentuk jenis-jenis awan antara lain:
cirrostratus, altostratus, nimbostratus, dan stratokumulus.
Awan stratus adalah lembaran awan di langit, nama awan ini berasal dari
bahasa latin untuk menyebar. Awan ini adalah awan terendah, dapat berada
dimana saja dari 500 m di udara hingga permukaan tanah. Ketika awan stratus
terbentuk pada permukaan tanah kita menyebutnya kabut.
Awan stratus bersifat tipis dan luas sehingga dapat menutupi secara
merata. Dalam arti khusus awan starus adalah awan yang rendah dan luas. Awan
stratus terjadi di dalam udara ada lapisan inversi, bila terdapat cukup air (tetapi
dalam keadaan tidak jenuh) kemudian lapisan inversi naik sehingga melampaui
titik kondensasi akhirnya berbentuk awan.

4. Pembagian Macam-Macam Awan


Pembagian awan yang ada sekarang ini merupakan hasil kongres internasional
tentang awan yang diadakan di Munchen (tahun 1802) dan di Uppala (Swedia) tahun
1894. Bahkan dibuat atlas yang disebut “Denuages”. Atlas internasional pada tahun
1896, di dalamnya digambarkan tentang bentuk, warna dan lain-lain tentang awan
yang sampai sekarang masih dipakai dan merupakan album.
Pembagiannya sebagai berikut:
a. Awan Tinggi
Pada kawasan tropis, awan ini terletak di ketinggian 6-18 km, pada kawasan iklim
sedang awan ini terletak pada ketinggian 5-13 km, sedangkan di kawasan kutub
terletak pada 3-8 km.
Awan tinggi terdiri dari:
1) Cirrus (Ci),
Awan ini halus, dan berstruktur seperti serat dan bentuknya mirip bulu
burung. Awan ini juga sering tersusun seperti pita yang melengkung di langit,
sehingga seakan-akan tampak bertemu pada satu atau dua titik horizon. Awan
ini tidak menimbulkan hujan. Awan ini terdiri daripada halbor air yang terjadi
disebabkan suhu terlalu dingin pada atmosfer. Awan Sirus ini ditiupkan angin
timuran yang bergelora. Awan ini berwarna putih dengan pinggiran tidak
jelas.

Awan Cirrus
Sumber : Kamusmeteorology.blogspot.com
2) Cirro Stratus (Ci-St)
Bentuknya seperti kelembu putih yang halus dan rata menutup seluruh langit
sehingga tampak cerah, bisa juga terlihat seperti anyaman yang bentuknya
tidak teratur. Awan ini juga menimbulkan hallo (lingkaran yang bulat) yang
mengelilingi matahari dan bulan yang biasanya terjadi di musim kemarau.
Awan Cirrostratus
Sumber : Kamusmeteorology.blogspot.com
3) Cirro Cumulus (Ci-Cu)
Awan ini bentuknya seperti terputus-putus dan penuh dengan kristal-kristal es
sehingga bentuknya seperti sekelompok domba dan sering menimbulkan
bayangan.

Awan Cirro Cumulus


Sumber : Kamusmeteorology.blogspot.com

b. Awan sedang
Pada kawasan tropis awan ini terletak di ketinggian 2-8 km, pada kawasan iklim
sedang terletak di ketinggian 2-7 km, sedangkan pada kawasan kutub terletak di
ketinggian 2-4 km. Yang termasuk awan sedang yaitu:
1) Alto Cumulus (A-Cu)
Awan ini kecil-kecil, tapi jumlahnya banyak. Awan Altocumulus berwarna
kelabu atau putih dilihat pada waktu senja. Biasanya berbentuk seperti bola
yang agak tebal. Awan ini bergerombol dan sering berdekatan sehingga
tampak saling bergandengan. berwarna putih pucat. Tiap-Tiap elemen nampak
jelas tersisih antara satu sama lain dengan warna keputihan dan kelabu yang
membedakannya dengan Sirokumulus.

Awan Altocumulus
Sumber : Kamusmeteorology.blogspot.com

2) Alto Stratus (A-St)


Awan Altostratus berwarna kekelabuan dan meliputi hampir keseluruhan
langit. Berukuran luas dan juga tebal. Umumnya warnanya kelabu, maka dari
itu terkadang mampu menghalangi cahaya masuk sehingga kadang
suasananya seperti tidak terlalu terang sinar matahari. Awan ini menghasilkan
hujan apabila cukup tebal. Awan-awan di atas terbentuk pada waktu senja dan
malam hari dan menghilang apabila matahari terbit di awal pagi.

Awan Altostratus
Sumber : Kamusmeteorology.blogspot.com

c. Awan rendah
Awan ini terletak pada ketinggian kurang dari 3 km. Awan rendah terdiri dari:
1) Strato Cumulus (St-Cu)
Merupakan awan yang tebal luas dan bergumpal-gumpal. Awan ini berbentuk
seperti bola-bola yang sering menutupi daerah seluruh langit, sehingga tampak
seperti gelombang. Lapisan awan ini tipis dan tidak menghasilkan hujan.
Awan ini berwarna kelabu/putih yang terjadi pada petang dan senja apabila
atmosfer stabil.

Awan Cumulus
Sumber : kamusmeteology.blogspot.com
2) Stratus (St)
Merupakan awan merata rendah dan berlapis-lapis. Awan ini cukup rendah
dan sangat luas. Tingginya di bawah 2000 m. Lapisannya melebar seperti
kabut dan berlapis.
Awan Stratus
Sumber : Kamusmeteorology.blogspot.com
3) Nimbo Stratus (Ni-St)
Merupakan lapisan awan yang luas sebagian telah merupakan hujan.
Bentuknya tidak menentu dengan pinggir compang-camping. Di Indonesia
awan ini hanya menimbulkan gerimis. Awan ini berwarna putih gelap yang
penyebarannyaa di langit cukup luas.

Awan Nimbo Stratus


Sumber : Kamusmeteorology.blogspot.com
d. Awan yang terjadi karena udara naik/ perkembangan vertikal
Awan ini terletak antara 500-1500 m, yang termasuk awan jenis ini diantaranya:
1) Cumulus (Cu)
Merupakan awan yang bergumpal-gumpal dasarnya rata, awan tebal dengan
puncak yang agak tinggi. Terlihat gumpalan putih atau cahaya kelabu yang
terlihat seperti bola kapas mengambang, awan ini berbentuk garis besar yang
tajam dan dasar yang datar. Dasar ketinggian awan ini umumnya 1000 m dan
lebaar 1 km.

Awan Cumulus
Sumber : kamusmeteorology.blogspot.com

2) Cumulus Nimbus (Cu-Ni)


Merupakan kelompok awan yang bergumpal-gumpal luas dengan sebagian
telah merupakan hujan. Awan ini sering terjadi pada waktu angin ribut.
Berwarna putih/gelap. Terletak pada ketinggian kira-kira 1000 kaki dan
puncaknya punya ketinggian lebih dari 3500 kaki. Awan ini menimbulkan
hujan dengan kilat dan guntur. Awan ini berhubungan erat dengan hujan
deras, petir, tornado, dan badai.
Awan Cumulonimbus
Sumber : Kamusmeteorology.blogspot.com

e. Awan Dingin dan Awan Hangat


Berdasarkan suhu lingkungan fisik atmosfer dimana awan tersebut
berkembang, awan dibedakan atas awan dingin (cold cloud) dan awan hangat
(warm cloud). Terminologi awan dingin diberikan untuk awan yang semua
bagiannya berada pada lingkungan atmosfer dengan suhu di bawah titik beku (
0°C).
Awan dingin kebanyakan adalah awan yang berada pada daerah lintang
menengah dan tinggi, dimana suhu udara dekat permukaan tanah saja bisa
mencapai nilai <0°C. Di daerah tropis seperti halnya di Indonesia, suhu udara
dekat permukaan tanah sekitar 20-30°C, dasar awan mempunyai suhu sekitar
18°C. Namun demikian puncak awan dapat menembus jauh ke atas melampaui
titik beku, sehingga sebagian awan merupakan awan hangat, sebagian lagi
diatasnya merupakan awan dingin. Awan semacam ini disebut awan campuran
(mixed cloud).
7. Kabut
Kabut (fog) merupakan awan yang berada di permukaan tanah yang mengandung
jutaan butiran air yang sangat kecil. Fog terdiri dari titik air, namun pada kondisi
tertentu dapat disertai kristal es. Secara umum, kabut (fog) didefinisikan sebagai
kondisi dengan jarak penglihatan (visibility) kurang dari 200 m, dan kabut tebal
(dense fog) adalah kondisi jarak penglihatan kurang dari 50 m.
Fog dan Mist sama-sama dibentuk oleh butiran air yang sangat kecil yang
berkumpul di udara. Perbedaan dari keduanya adalah pada kerapatan dari butiran
airnya. Fog lebih tebal dari mist, karena fog mengandung butiran air yang lebih
banyak. Dalam sebuah kabut uap air yang berada dekat permukaan tanah
berkondensasi dan menjadi mirip awan. Hal ini biasanya terbentuk karena hawa
dingin membuat uap air berkondensasi dan kadar kelembaban mendekati 100%.
Kabut merupakan uap air yang berkondensasi ataupun bersublimasi di dekat
permukaan tanah sehingga membentuk gumpalan yang hampir mirip dengan awan.
Kabut tersusun atas butiran-butiran air yang menguap dari permukaan bumi yang
memiliki diameter kurang dari 0,1 milimeter, namun juga ada kabut yang
mengandung butiran-butiran air dengan diameter lebih dari 0,1 milimeter, kabut
tersebut disebut dengan halimun. Butiran-butiran air tersebut mengambang di
atmosfer bumi dengan ketinggian kurang dari 1.000 meter dari permukaan bumi.
Untuk mencapai kejenuhan udara dapat melalui beberapa proses,yaitu:
1. Pendinginan
Peristiwa pendinginan suhu udara yang memungkinkan untuk meningkatkan
kejenuhan udara di antaranya di sebabkan karena adanya radiasi di bumi
mengalami pedinginan yang berlangsung sepanjang malam sehingga lapisan
udara dekat permukaan tanah akan menjadi lebih dingin dari lapisan udara di
atasnya dan dalam keadaan angin yang lemah, pendinginan banyak terjadi pada
lapisan udara yang tipis, maka karena lapisan di atasnya lebih panas,
mengakibatkan timbulnya suatu inversi permukaan yang juga tipis.
2. Adveksi udara secara horizontal
Terjadi bila udara lembab bergerak di atas permukaan laut atau tanah yang lebih
dingin dari suhu udara yang bergerak,maka kejenuhan udara akan naik.
3. Gerakan vertikal udara
Akibat adanya radiasi matahari yang sangat kuat pada permukaan bumi akan
mempengaruhi udara di atasnya untuk terjadinya proses konveksi. Dengan adanya
kenaikan udara akan terjadi pendinginan udara secara adiabatis, sehingga
menaikkan kejenuhan udara di atmosfer.
4. Penambahan uap air
Penguapan terjadi dari permukaan yang panas atau dari permukaan yang dingin.
Jika air suhu cairan (liquid water) lebih tinggi dari suhu udara, maka penguapan
akan berlangsung terus hingga mencapai keseimbangan sehingga tekanan uap
jenuh pada suhu titik embun (ed) sama dengan tekanan uap jenuh pada suhu cair
cairan (es) yang ini lebih besar dari tekanan uap jenuh pada suhu udara (ea)
kemudian uap air berkurang karena berkondensasi pada inti kondensasi dan kabut
terbentuk bila es>ea sedangkan penguapan berhenti pada saat ed = es < ea. Pada
kondensasi ini atmosfer akan di tambah oleh penguapan butir-butir hujan panas
yang jatuh melalui udara yang dingin sehingga menghasilkan kabut.
Macam-macam kabut:
a. Kabut Sawah (Sloot mist)
Kabut sawah adalah kabut yang terjadi pada malam ataupun pada pagi hari ketika
cuaca sedang terang dan udara dingin melalui sungai, selokan, atau sawah. Oleh
karena air bersuhu lebih panas, suhu udara akan naik dan kesanggupan memuat
air bertambah sehingga terjadi penguapan. Akan tetapi, setelah sampai daratan
agak tinggi, udara tersebut mendingin dan mengalami kondensasi membentuk
kabut.

Kabut Sawah
Sumber : wordpress.com
b. Kabut pendingin (straling mist)
Kabut yang terjadi pada malam hari, udara terang, karena pendinginan lapisan
yang terbawah mencapai kelembaban relatif 100% dan membentuk kabut.

Kabut Pendingin
Sumber : wordpress.com
c. Kabut adveksi (adveksi mist)
Kabut yang terjadi karena pengaruh udara panas yang mengandung uap air,
mengalir menjumpai daerah dingin, terjadi kondensasi membentuk kabut. Kadang
pada pembentukan kabut adveksi ini diperkuat dengan adanya pendinginan
permukaan bumi yang di sebabkan oleh radiasi bumi pada malam hari.

Kabut Adveksi
Sumber : wordpress.com

d. Kabut industri
Kabut yang terjadi di atas kota-kota industri, sebab dengan adanya asap dari
pabrik-pabrik. Jumlah inti kondensasi bertambah banyak sehingga udara yang
mengandung uap air di kota itu membentuk kabut.
Kabut Industri
Sumber : wordpress.com
Faktor-faktor penyebab terjadinya awan dan kabut yaitu jika udara yang lembab
terdapat cukup inti kondensasi dan inti sublimasi atau karena lembab relatifnya
bertambah. Hal ini dapat terjadi di dekat kota-kota besar terutama di musim dingin.
Jika banyak sekali terdapat inti kondensasi berupa sisa-sisa bahan bakar, misalnya
batubara yang dilepaskan ke udara oleh pabrik-pabrik.

C. Musim
1. Pengertian musim
Dalam ensiklopedia umum (2004: 177) musim adalah kurun waktu tertentu yang
berulang secara tetap setiap tahun dengan cuaca yang tidak berubah mencolok dari
hari ke hari. Musim adalah salah satu pembagian utama tahun, biasanya berdasarkan
bentuk iklim yang luas. Biasanya satu tahun terbagi menjadi empat musim, yaitu:
musim semi, musim panas, musim gugur, dan musim dingin. Tetapi, di Indonesia
karena terletak di daerah tropis, maka hanya dibagi menjadi dua musim saja, yaitu:
musim hujan dan musim kemarau.

2. Pergantian Musim di Bumi


Pergantian musim di bumi dipengaruhi oleh revolusi bumi terhadap matahari.
Posisi bumi yang miring 23 1/2 derajat menyebabkan adanya saat belahan bumi utara
menerima lebih banyak sinar matahari dan bumi selatan lebih sedikit, serta ada saat
belahan bumi selatan menerima lebih banyak sinar matahari dan bumi selatan lebih
banyak. Selama 365,2563666 hari bumi mengitari matahari, terjadi 4 musim utama
baik di belahan bumi selatan, maupun belahan bumi utara yang terjadi secara
berganti-gantian. Empat musim tersebut meliputi musim panas (Summer), musim
gugur (Autumn), musim semi (Spring), dan musim dingin (Winter).
Pergantian musim di bumi, secara singkat dapat digambarkan dalam tabel berikut ini.

3. Macam-macam Musim
a. Musim Semi
Musim semi bisa dibilang jadi musim yang paling nyaman sepanjang
tahun. Pasalnya, cuaca di musim ini cenderung ramah. Oleh karena itu, banyak
binatang dan tumbuhan yang bereproduksi di musim ini. Musim ini termasuk
musim yang terjadi di daerah-daerah nontropis. Di belahan utara bumi, musim
semi dimulai sekitar tanggal 21 Maret hingga 21 Juni, sedangkan di belahan
selatan bumi, musim semi dimulai sekitar tanggal 23 September hingga 21
Desember.
Ciri-ciri Musim Semi
 Tumbuh-tumbuhan mekar kembali
 Disebut juga musim bunga
 Siang hari lebih panjang daripada malam hari
 Hawa musim semi agak terasa panas
Musim Semi

(Sumber : wordpress.com)

b. Musim Panas
Musim panas adalah salah satu musim di negara berhawa sedang.
Tergantung letak sebuah negara, musim panas bisa terjadi pada waktu yang
berbeda-beda. Di belahan utara bumi, musim panas dimulai sekitar tanggal 21
Juni hingga 23 September, sementara di belahan selatan bumi, musim panas
dimulai sekitar tanggal 21 Desember hingga 21 Maret. Di banyak negara, musim
panas adalah musim liburan sekolah. Di musim ini, kegiatan paling seru adalah
berenang.
Ciri-ciri Musim Panas :
 Pepohonan kering
 Pencemaran udara
 Air menjadi keruh, dan
 Susah mendapatkan air

Musim Panas

(Sumber: wordpress.com)

c. Musim Gugur
Musim gugur merupakan peralihan antara musim panas ke musim dingin.
Sama seperti musim semi dan musim panas, musim ini hanya terjadi di negara-
negara subtropis. Musim gugur dimulai pada tanggal 1 September dan berakhir 30
November untuk belahan utara bumi, sedangkan untuk belahan selatan dimulai
tanggal 1 Maret dan berakhir 31 Mei. Di musim ini, banyak tumbuhan yang
menggugurkan daunnya. Beberapa macam binatang seperti tupai bahkan mulai
mencari cadangan makanan untuk musim dingin.
Ciri-ciri Musim Gugur :
 Daun-daun berguguran
 Bisa disebut musim panen
 Siang hari lebih pendek daripada malam hari

Musim Gugur

(Sumber : wordpress.com)

d. Musim Dingin
Musim dingin atau musim salju ialah saat paling dingin di bumi.
Merupakan salah satu dari 4 musim di negeri-negeri yang beriklim subtropis dan
sedang. Di belahan utara bumi, musim dingin dimulai sekitar tanggal 21
Desember hingga 21 Maret, sementara di belahan selatan bumi, musim dingin
dimulai sekitar tanggal 21 Juni hingga 23 September. Satu hal yang bikin musim
dingin ini menarik, salju.
Ciri-ciri Musim Dingin :
 Udara terasa sangat dingin (80% dingin dan 20 % panas)
 Disebut juga musim salju
 Sering terjadinya Aurora di langit-langit
 Hewan-hewan beraktivitas di sarang

Musim Dingin

(Sumber : Kompasiana.com)

e. Musim yang ada di Indonesia


Di Indonesia tidak mengenal empat macam musim tersebut dan juga di daerah
khatulistiwa. Sebab dalam satu tahun selisih siang dan malamnya tidak seberapa
dan tinggi kulminasi matahari selalu tinggi maka daerah itu mendapat panas
banyak dan disebut tropik. Indonesia mengenal 2 musim yaitu musim panas /
kemarau dan musim dingin atau penghujan. Siklus musim hujan dan musim
kemarau disebabkan oleh angin antar samudra atau benua.
1) Musim Kemarau
Musim kemarau atau musim kering adalah musim di daerah tropis yang
dipengaruhi oleh sistem muson. Untuk dapat disebut musim kemarau, curah
hujan per bulan harus di bawah 60 mm per bulan (atau 20 mm per dasarian)
selama tiga dasarian berturut-turut. Wilayah tropika di Asia Tenggara dan
Asia Selatan, Australia bagian timur laut, Afrika, dan sebagian Amerika
Selatan mengalami musim ini.
Musim kemarau adalah pasangan dari musim penghujan dalam wilayah
dwimusim. Musim Kemarau panjang adalah Musim Kemarau yang sangat
panas dengan jangka waktu yang panjang. Gejala ENSO dikenal dapat
memperpanjang durasi musim ini sehingga mengakibatkan kekeringan
berkepanjangan. Musim kemarau terjadi dari bulan April hingga September.

Musim Kemarau
(Sumber : Kompasiana.com)
2) Musim Hujan.
Musim hujan atau musim basah adalah musim dengan ciri meningkatnya
curah hujan di suatu wilayah dibandingkan biasanya dalam jangka waktu
tertentu secara tetap. Musim hujan hanya dikenal di wilayah dengan iklim
tropis. Secara teknis meteorologi, musim hujan dianggap mulai terjadi apabila
curah hujan dalam tiga dasarian berturut-turut telah melebihi 100 mm per
meter persegi per dasarian dan berlanjut terus. Apabila hal ini belum terpenuhi
namun curah hujan telah tinggi kondisinya dianggap sebagai peralihan musim
(pancaroba).
Di daerah tropis musim hujan bergantian dengan musim kemarau (musim
kering) dan sangat dipengaruhi oleh pergerakan semu Matahari tahunan.
Pergerakan Matahari mengubah peta suhu udara dan permukaan tanah dan
samudera. Pada gilirannya perbedaan suhu akan mengubah konsentrasi uap air
di udara. Biasanya musim hujan terjadi pada bagian bumi yang tengah
mengalami posisi zenith peredaran semu Matahari. Musim Hujan terjadi dari
bulan oktober hingga maret.
Musim Hujan
(Sumber : Kompasiana.com)

4. Perubahan Musim dan Dampaknya bagi Kehidupan di Bumi


Pergantian atau perubahan musim merupakan salah satu akibat gerakan revolusi
bumi. Bumi berevolusi mengelilingi matahari selama 365,25 hari. Pada saat bumi
berevolusi, posisi bumi berada pada kemiringan 23,5o ke arah Timur Laut dari sumbu
Utara-Selatan bumi. Pada saat kutub utara condong ke matahari, bagian utara bumi
menjadi lebih dekat ke matahari. Hal tersebut menyebabkan musim panas di bagian
utara bumi, sedangkan bagian selatan bumi berada paling jauh dari matahari yang
menyebabkan terjadinya musim dingin. Di antara keduanya terdapat musim semi dan
musim gugur. Untuk membedakan bagian utara dan selatan bumi, ditetapkan sebuah
garis yang ditarik dari timur ke barat. Garis ini disebut garis lintang, bagian utara
bumi disebut lintang utara, bagian selatan bumi disebut lintang selatan. Titik nol atau
nol derajat (0o) berada pada garis khatulistiwa. Semakin ke utara, derajat posisinya
semakin besar dan maksimum berada pada titik 90o.
Garis lintang menandakan zona iklim di bumi. Diantara garis khatulistiwa,
terdapat daerah yang diapit oleh garis cancer dan capricorn (23,27o LU – 23,27oLS)
yang merupakan daerah tropis, dimana matahari bersinar sepanjang siang hari. Di sini
hanya ada dua musim yaitu musim panas dan musim penghujan. Untuk daerah antara
23,27oLU-66,33oLU dan 23,27oLS-66,33oLS disebut daerah subtropis. Terdapat 4
musim di daerah subtropis; musim panas, musim gugur, musim dingin dan musim
semi. Sedangkan daerah dekat Kutub Utara dan Kutub Selatan (90oLU dan 90oLS)
pergantian siang dan malamnya tidak dapat ditentukan dengan pasti. Periode
perubahan musim dibagi menjadi empat bagian.

Periode Perubahan Musim

(Sumber : Wordpress.com)

Penjelasan Gambar:
Tanggal 21 Maret sampai 21 Juni, belahan bumi bagian utara mulai bergerak
mendekati matahari. Hal ini mengakibatkan belahan bumi utara mengalami musim
semi dan siang hari yang lebih lama. Belahan Bumi selatan mengalami musim gugur
dan siang hari yang lebih pendek daripada malam hari.
Tanggal 21 Juni sampai 23 September, belahan bumi bagian utara condong ke arah
matahari, sedangkan belahan bumi bagian selatan berada pada titik terjauh dari
matahari. Hal ini mengakibatkan belahan bumi bagian utara mengalami musim panas
dan belahan bumi bagian selatan mengalami musim dingin.
Pada tanggal 23 September sampai 21 Desember, belahan bumi bagian selatan mulai
mendekati matahari dan belahan bumi bagian utara bergerak menjauhi matahari.
Belahan bumi bagian utara mengalami musim gugur dan siang hari lebih pendek
daripada malam hari. Belahan bumi bagian selatan mengalami musim semi dan siang
hari lebih lama.
Tanggal 21 Desember sampai 21 Maret belahan bumi bagian utara berada pada posisi
terjauh dari matahari dan belahan bumi bagian selatan berada pada titik terdekat
dengan matahari. Belahan bumi bagian utara mengalami musim dingin, sedangkan
belahan bumi bagian selatan mengalami musim panas. Bagian bumi yang terletak
antara 23,5oLU dan 23,5oLS atau berada pada daerah tropis, tidak mengalami
pergantian musim, karena daerah tropis seperti Indonesia mendapatkan cahaya
matahari sepanjang tahun.
BAB III

KAJIAN AL-QURAN TENTANG ANGIN, AWAN, MUSIM, DAN IKLIM

Q.S. Fathir : 9

“Dan Allah, Dialah Yang mengirimkan angin; lalu angin itu menggerakkan awan, maka
Kami halau awan itu kesuatu negeri yang mati lalu Kami hidupkan bumi setelah matinya
dengan hujan itu. Demikianlah kebangkitan itu.”

Menurut Tafsir Jalalayn:


(Dan Allah, Dialah Yang mengirimkan angin) menurut qiraat yang lain dibaca Ar Riih
dalam bentuk Mufrad (lalu angin itu menggerakkan awan) lafal Mudhari' di sini untuk
menceritakan keadaan di masa lalu, maksudnya angin itu menggerakkannya (lalu Kami
halau awan itu) di dalam ungkapan ayat ini terkandung Iltifat dari dhamir Gaib (ke suatu
negeri yang mati) tanah yang tandus yang tidak ada tumbuh-tumbuhannya. Dapat dibaca
Mayyitin atau Mayitin (lalu Kami hidupkan dengan hujan itu bumi) yang dikenainya
(setelah matinya) setelah ia mengalami kekeringan, yaitu Kami tumbuhkan padanya
tumbuh-tumbuhan dan rumput-rumputan. (Demikianlah kebangkitan itu) cara
membangkitkan yang mati menjadi hidup kembali.
Menurut Tafsir Quraish Shihab:
Hanya Allahlah yang dapat mengirimkan angin untuk menggerakkan awan yang
terbentuk dari sekumpulan uap-uap air. Kemudian Kami halau awan ke suatu negeri yang
dilanda kekeringan sehingga tanahnya yang mati Kami hidupkan dengan tumbuh-
tumbuhan. Adanya tumbuh-tumbuhan yang Kami keluarkan dari tanah itu merupakan
tamsil bagaimana Kami akan membangkitkan kembali, di hari kiamat nanti, sesuatu yang
telah mati dari alam kuburnya.
Q.S. Ar-Rum : 48

“Allah, Dialah yang mengirim angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah
membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya, dan menjadikannya
bergumpal-gumpal; lalu kamu lihat hujan keluar dari celah-celahnya, maka apabila
hujan itu turun mengenai hamba-hamba-Nya yang dikehendaki-Nya, tiba-tiba mereka
menjadi gembira.”

Tafsir Jalalayn:
(Allah, Dialah yang mengirim angin, lalu angin itu menggerakkan awan) mengaraknya
(dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya) makanya awan
itu ada yang tipis dan ada yang tebal (dan menjadikannya bergumpal-gumpal)
berkelompok-kelompok dan berpencar-pencar; dapat dibaca kisafan atau kisfan (lalu
kamu lihat air) hujan (keluar dari celah-celahnya) dari celah-celah awan yang tebal itu
(maka apabila hujan itu turun) (mengenai hamba-hamba-Nya yang dikehendaki-Nya tiba-
tiba mereka menjadi gembira) mereka bergembira dengan turunnya hujan itu.
Tafsir Quraish Shihab:
Allah Swt. yang mengirimkan angin. Lalu angin itu bergerak dengan kuat dan mendorong
awan. Kemudian Allah membentangkan tempat dan banyaknya awan itu di langit
sebagaimana yang Dia kehendaki. Dia juga menjadikannya bergumpal-gumpal sehingga
kamu dapat melihat hujan keluar dari celah-celahnya. Apabila Allah menurunkan hujan
kepada hamba-hamba yang dikehendaki-Nya, mereka pun segera bergembira ria(1). (1)
Lihat catatan kaki pada surat al-Nûr ayat 43.
Q.S. Al-Araf : 57

“Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum
kedatangan rahmat-Nya (hujan); hingga apabila angin itu telah membawa awan
mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah
itu, maka Kami keluarkan dengan sebab hujan itu pelbagai macam buah-buahan. Seperti
itulah Kami membangkitkan orang-orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu
mengambil pelajaran.”

Tafsir Jalalayn:
(Dan Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum
kedatangan rahmat-Nya) yakni terpencar-pencar sebelum datangnya hujan. Menurut
suatu qiraat dibaca dengan takhfif, yaitu syin disukunkan; dan menurut qiraat lainnya
dengan disukunkan syinnya kemudian memakai nun yang difatahkan sebagai mashdar.
Menurut qiraat lainnya lagi dengan disukunkan syinnya kemudian didamahkan huruf
sebelumnya sebagai pengganti dari nun, yakni mubsyiran. Bentuk tunggal (dari yang
pertama ialah nusyuurun seperti lafal rasuulun, sedangkan bentuk tunggal yang kedua
ialah basyiirun (sehingga apabila angin itu membawa) maksudnya meniupkan (mendung
yang tebal) yaitu hujan (Kami halau mendung itu) mega yang mengandung air hujan itu.
Di dalam lafal ini terkandung makna iltifat `anil ghaibiyyah (ke suatu daerah yang
tandus) daerah yang tidak ada tetumbuhannya guna menyuburkannya (lalu Kami
turunkan di daerah itu) di kawasan tersebut (hujan, maka Kami keluarkan dengan sebab
hujan itu berbagai macam buah-buahan. Seperti itulah) cara pengeluaran itulah (Kami
membangkitkan orang-orang yang telah mati) dari kuburan mereka dengan
menghidupkan mereka kembali (mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran) kemudian
kamu mau beriman.
Tafsir Quraish Shihab:
Hanya Allahlah yang mengirim angin sebagai pembawa berita datangnya rahmat melalui
hujan yang menumbuhkan tanaman dan menyiraminya. Angin itu membawa awan(1)
yang berisikan air. Kami giring awan tersebut ke suatu daerah yang tidak ditumbuhi
tanaman seperti orang mati yang tidak berkehidupan. Hujan pun lalu turun. Dengan ayat
itu Allah menumbuhkan berbagai macam buah-buahan. Seperti halnya daerah tersebut
dihidupkan dengan ditumbuhkannya tanaman, begitulah Kami menjadikan orang-orang
yang telah mati, hidup kembali. Semoga dengan kejadian ini kalian ingat kekuasaan
Allah dan yakin dengan adanya hari kebangkitan. (1) Ayat ini membenarkan sebuah
penemuan ilmiah yang belum diketahui saat al-Qur'ân diturunkan, yaitu angin
mengandung uap air. Ketika dihembus, angin akan berkumpul di suatu tempat dan
menjadi awan. Awan inilah yang kemudian menurunkan hujan setelah berkumpul dan
menebal.
BAB IV
EVALUASI
1. Dibawah ini ciri-ciri iklim tropis...
a. Panas dan hujan sepanjang tahun
b. Musim semi dan gugur saling bergantian selama beberapa hari
c. Panas dan hujan setengah bulan dan setengah tahun
d. Memiliki 2 musim yaitu musim hujan dan kemarau
e. Memiliki 4 sumim setengah tahun
Jawaban : a
2. Terbentuknya angin pasat karena...
a. Daerah bertekanan rendah dikelilingi oleh daerah bertekanan tinggi
b. Daerah bertekanan tinggi dikelilingi oleh daerah bertekanan rendah
c. Gerakan massa udara yang terjadi akibat adanya perbedaan tekanan dua benua dan
dua samudera
d. Udara dari khatulistiwa mengalir kearah kutub dan turun didaerah subtropika
e. Angin yang bertiup dari daerah subtropika kedaerah tropika
Jawaban : e
3. Hukum Buys Ballot menjelaskan bahwa...
a. Angin bergerak dari daerah maksimum ke minimum dan di belahan bumi utara
berbias ke kanan, di belahan bumi selatan berbias kekiri.
b. Udara yang bergerak dan merupakan penyebar panas serta uap air ke seluruh
penjuru dunia.
c. Kekuatan angin bertiup adalah berbanding terbalik dengan gradien barometernya.
d. Kekuatan angin bertiup adalah sebanding (berbanding lurus) dengan gradien
barometernya
e. Angin bergerak dari daerah maksimum ke minimum dan di belahan bumi utara
berbias kekiri, di belahan bumi selatan berbias kekanan.
Jawaban : A
4. Kekuatan angin bertiup adalah sebanding (berbanding lurus) dengan gradien
barometernya. Pernyataan tersebut merupakan hukum dari...
a. Buys Ballot
b. Stevenson.
c. W koppen
d. Schimdt
e. Ferguson
Jawaban : B
5. Perbedaan pokok antara iklim dan cuaca terletak pada
a. Waktu dan keadaan topografinya
b. Daerah dan unsur-unsurnya
c. Waktu dan luas daerahnya
d. Waktu dan reliefnya
e. Waktu dan kelembapan udaranya
Jawaban : C
6. Pilihan dibawah ini merupakan fakta yang benar mengenai angina, kecuali…
a. Siang hari angin bergerak lebih kencang dari malam hari
b. Semakin tinggi suatu tempat angin akan bergerak semakin kencang
c. Makin kecil gradient barometris angina semakin bergerak lambat
d. Kecepatan angin di khatulistiwa akan lebih lambat dari pada di daerah jauh dari
khatulistiwa
e. Kecepatan angina di khatulistiwa akan lebih cepat dari pada di daerah jauh dari
khatulistiwa
Jawaban : D
7. Suhu udara meningat menjelang hujan karena…
a. Awan melepaskan panas
b. Permukaan bumi melepaskan panas ke lingkungan
c. Sinar matahari terhalang oleh awan
d. Sinar matahari diserap oleh air di permukaan bumi
e. Radiasi matahari tertahan oleh awan
Jawaban : A
8. Pola gerakan sirkulasi angina yang berubah seiring dengan pergantian musim yang
biasanya terjadi sebagai akibat perbedaan suhu yang berhembus dari laut ke darat dikenal
dengan sebutan…
a. Sea
b. Badai
c. El Nino
d. Musom
e. La Nina
9. Di Indonesi jarang sekali terjadi angin siklon karena…
a. Suhu udara di semua daerah hampir sama
b. Jauh dari perairan yang jelas
c. Letak Indonesia dekat dengan khatulistiwa
d. Terhalang oleh banyaknya selat
e. Terhalang oleh pegunungan sirkum
Jawaban : C
10. Menurut Schmidt-Ferguson yang termasuk klasifikasi iklim A memiliki ciri khas…
a. Tidak menentu
b. Hampir tidak ada hujan sama sekali
c. Musim hujan seimbang dengan musim kemarau
d. Musim hujan terjadi sepanjang tahun
e. Musim kemarau sangat panjang
Jawaban : D

Essay :

1. Sebutkan dan jelaskan 3 hal pokok yang berpengaruh terhadap arah angin
Jawaban:
a. Arah angin bergerak dari tekanan udara tinggi ke tekanan udara rendah.
b. Arah angin tegak lurus pada garis isobar
c. Arah angin mengikuti hukum Buys Ballot

2. Sebutkan dan jelaskan beberapa faktor yang mempengaruhi Kecepatan angin

Jawaban :

a) Besar kecilnya gradien barometic


Gradien barometic adalah bilangan yang menunjukan perbedaan tekanan antara diua
isobar untuk setiap 111 km (1o) melalui garis tegak lurus pada kedua isobar.
b) Relief permukaan bumi
Jika reliefnya lurus, rintangannya sedikit, maka kecepatan angin tidak terganggu.
Jika reliefnya kasar, rintangannya banyak, maka kecepatan angin menjadi terganggu
(kurang).
c) Vegetasi
Pohon-pohon yang tinggi dan lebat akan menahan angin dan akan banyak
mengurangi kecepatan angin. Sebaliknya tanah datar yang gundul hanya
sedikitmemberi hambatan terhadap kecepatan angin.
d) Jaraknya dari permukaan bumi
Angin yang bertiup pada permukaan bumi akan mendapatkan rintangan dari
permukaan bumi akan mendapatkan rintangan dari permukaan bumi sehingga akan
mengurangi kecepatannya. Angin ditempat yang tinggi bebas dari rintangan
permukaan bumi.

3. Apa sebab terjadinya iklim ?

Jawab :

Iklim terjadi karena adanya rotasi dan revolusi bumi sehingga menyebabkan terjadinya
pergeseran semu matahari harian dan tahunan serta perbedaan lintang geografis dan
lingkungan fisis yang mengakibatkan perbedaan jangka waktu penerimaan dan jumlah
penyebaran panas matahari oleh bumi.

4. Jelaskan faktor-faktor penyebab terjadinya awan dan kabut !

Jawab:

Penyebabnya yaitu jika di udara yang lembab terdapat cukup inti kondensasi dan
sublimasi atau karena lembab relatifnya bertambah. Hal ini dapat terjadi di kota-kota
besar terutama di musim dingin. Jika banyak sekali terdapat inti kondensasi berupa sisa-
sisa bahan bakar misalnya batu bara yang dilepaskan ke udara oleh pabrik-pabrik.
Naiknya udara itu disebabkan karena adanya penguapan adveksi dan pencampuran di
udara.
5. Apa perbedaan pokok antara cuaca dan iklim?
Jawab :
Perbedaannya ialah pada waktu dan tempat. Cuaca pada waktu yang singkat dan tempat
yang sempit. Sedangkan iklim waktunya lama sehingga harus diambil rata-rata dan
daerahnya lebih luas. Tetapi, kedua-duanya mempunyai faktor-faktor penting yang sama
yang menentukan keadaan cuaca dan iklim yaitu suhu, tekanan udara, kelembapan udara,
dan pengendapan air di udara.
BAB V
PENUTUP

A. Simpulan
 Angin adalah udara yang bergerak dan merupakan penyebar panas serta uap
air keseluruh penjuru dunia. Angin merupakan salah satu faktor penting dari
iklim, dengan sususanannya yang konstan angin dapat membersihkan udara
dari segala polusi yang dapat mempengaruhi perkembangan kehidupan dunia
organisme dan kesejahteraan umat manusia.
 Menurut Masrun (1986), definisi awan yaitu suatu aerosol di atmosfer dengan
udara sebagai medium ukurannya 1-200 nm. Awan adalah kumpulan tetesan
air (kristal-kristal es) di dalam udara yang terjadi karena adanya pengembunan
uap air yang terdapat dalam udara karena melampaui keadaan kejenuhan.
Dilihat dari segi kimia, awan terbentuk oleh kumpulan tetes asam sulfat,
bakteri, virus, debu asbes, serbuk garam laut, debu logam dan debu pestisida.
Status awan dapat berbentuk cair, beku atau padat, karena dipengaruhi oleh
temperatur.
 Dalam ensiklopedia umum (2004: 177) musim adalah kurun waktu tertentu
yang berulang secara tetap setiap tahun dengan cuaca yang tidak berubah
mencolok dari hari ke hari. Musim adalah salah satu pembagian utama tahun,
biasanya berdasarkan bentuk iklim yang luas. Biasanya satu tahun terbagi
menjadi empat musim, yaitu: musim semi, musim panas, musim gugur, dan
musim dingin. Tetapi, di Indonesia karena terletak di daerah tropis, maka
hanya dibagi menjadi dua musim saja, yaitu: musim hujan dan musim
kemarau.
 Iklim adalah keadaan hawa(suhu, kelembapan, awan, hujan dan sinar
matahari) pada suatu daerah dan jangka waktu lama 10-30 tahun di suatu
daerah.
B. Saran
Penulis menyarankan kepada penulis selanjutnya untuk mengkaji aspek lainnya
yang belum terbahas dalam makalah ini, mencari lebih banyak sumber untuk
menyempurnakan makalah selanjutnya dan kami mengharapkan kritik dan sarannya
yang dapat membangun bagi kami dari para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

Malik, Adam. 2017. Ilmu Pengetahuan Bumi Antariksa. Bandung : UIN SGD Bandung

Munawir, Ahmad Warson. 1997. Al-Munawir Kamus Arab-Indonesia. Surabaya :


Pustaka Progressif.
Rahman, Afzalur.2007. Ensiklopediana Ilmu dalam Al-Quran. Bandung : PT. Mizan
Pustaka
Ritonga dan Suekartadireja. 1980. Rahasia Alam Semesta. Jakarta : CV Monora
Trewartha, Glenn T., dan Horn, Lyle H. (1995). Pengantar Iklim Edisi kelima.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Tjasyono, Bayong. 1999. Klimatologi Umum. Bandung : ITB
Tjasyono, Bayong. 2006. Ilmu Kebumian dan Antariksa. Bandung : Remaja Rosdakarya

Anda mungkin juga menyukai