Q U f Ui W W U f Ui
. Karena adiabatic, maka :
Usaha luar yang diadakan pada system seluruhnya diubah menjadi energy-
dalam; proses ini non-reversibel, sebab seandainya reversible ini akan berarti
bawba system dapat menyerahkan kembali energi tersebut dan mengubahnya
100% menjadi usaha. Ini bertentangan dengan hokum ke-2.
Atau dapat juga dilihat sebagai berikut:
Seandainya reversible, maka kita akan dapat memperoleh usaha dari satu
sumber kalor saja: hal ini di”larang” hokum ke-2.
Kelompok ke-3: Proses-proses dimana energy-dalam diubah menjadi usaha, yang kemudian
berubah lagi menjadi energy-dalam.
Contoh: ekspansi bebas
Kelompok ke-4 : Proses-proses konduksi dan radiasi kalor
Kelompok ke-5 : Pproses-proses kimiawi (lihat buku Zemansky).
Semua proses alam bersifat non-reversibel; proses reversible tidak kita dapati dalam alam.
Namun demikian ide ini tetap dipakai dalam termodinamika. (seperti halnya dalam Mekanika
dimana selalu dimisalkan bahwa katrol tidak bergesekan, tali tidak mempunyai massa dan
sebagainya).
Ada 2 jenis proses dalam teori Termodinamika memegang peranan penting: usaha luar dan
pertukaran kalor.
Bagaimana dapat kita bayangkan kedua jenis proses ini berlangsung secara kuastistatik ?
Apa arti usaha luar berlangsung secara kuastistatik ?
Pada proses demikian, perubahan volume haruslah berlangsung sedemikian “lambat”nya hingga
system setiap saat tetap berada dalam keadaan seimbang: gas mengembang dan menekan pegas.
(lihat bab 4.2)
Bagaimanakah membayangkan pertukaran kalor secara kuastistatik ?
Pada proses demikian, suhu system harus diubah sedemikian “lambat”nya sehingga system
setiap saat tetap berada dalam keadaan seimbang. Ini akan berarti bahwa kita harus menyediakan
tak terhingga banyaknya R.K. yang suhunya masing-masing berbeda sedikit sekali: (lihat bab
5.2).
Ti ; Ti dT ; Ti 2dT ;.........................................................................................................................T f
dan system berturut-turut harus dikontakkan dengan masing-masing RK itu. Bandingkan cara
pertukaran kalorini dengan pertukaran kalor secara isotermik; untuk ini system perlu
dikontakkan pada 1 RK saja!.
Mengingat hal diatas, maka jelaslah bahwa pada siklus-siklus yang dikenal, di bagian siklus
dimana terdapat pertukaran kalor dan terjadi T , harus disediakan banyaknya RK, kalau
proses itu diinginkan berlangsung secara kuastistatik.
Sebaiknya hanya pada siklus carnot didapatkan bahwa siklus dapat dijalankan secara kuastistatik
dengan memakai 2 buah RK saja. (mengapa?).
Inilah keunggulan siklus Carnot terhadap siklus-siklus lain.