Anda di halaman 1dari 12

Anemometer Bola Pimpong

PELAKSANAAN

Judul percobaan: Anemometer Bola Pimpong


Kelompok : 2 (Dua)
Kelas : C/ VI
Program study : Pendidikan Fisika
Jurusan : Fisika
Waktu pelaksanaan :
Waktu pengumpulan :
Tempat praktikum :
Mata kuliah : Laboratorium fisika 2
Dosen : Dra. J. Rende, M.Si

1
Anemometer Bola Pimpong

TUJUAN :
Setelah menyelesaikan percobaan ini diharapkan mahasiswa mampu:
1. Memahami prosedur pemakaian Anemometer dan dapat menggunakan Anemometer
2. Menghitung kecepatan angin.
3. Menjelaskan hubungan antara jarak dengan kecepatan dan waktu

ALAT-ALAT YANG DI PERLUKAN :


1. Multiplek
2. Bambu
3. Balok kecil
4. Paku
5. Bola pimpong 2 buah
6. Meter analog
7. Kipas angin

DASAR TEORI :
Anemometer adalah alat pengukur kecepatan angin yang banyak dipakai dalam
bidang Meteorologi dan Geofisika atau stasiun prakiraan cuaca. Nama alat ini berasal dari
kata Yunani anemos yang berarti angin. Perancang pertama dari alat ini adalah Leon Battista
Alberti pada tahun 1450. Selain mengukur kecepatan angin, alat ini juga dapat mengukur besarnya
tekanan angin itu. Anemometer adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk mengukur
kecepatan angin, dan merupakan salah satu instrumen yang digunakan dalam sebuah stasiun cuaca.
Angin atau aliran massa udara dari tekanan tinggi ke tekanan rendah mempunyai energi kinetik,
apabila menumbuk penghalang bebas dan penghalang bebas tersebut akan bergerak (tergantung
gesekan penghalang). Sebagai penghalang bebas pada alat ukur kecepatan angin ini digunakan
kincir dengan daun kincir dari bola pimpong. Pandang suatu bagian daun kincir dari bola pimpong
sebagai berikut.

2
Anemometer Bola Pimpong

Gambar 1
Pada saat angin menumbuk bagian depan daun bola pimpong, tekanan di P1 lebih besar
dari pada di P2. Dengan adanya perbedaan di tekanan tersebut, terjadi gaya yang mendorong daun
bola pimpong. Karena hambatan di sekitar udara bebas konstan bergesekan dengan daun kincir,
ada 4 daun kincir maka gerak daun kincir kecepatannya konstan dan hampir eqivalent dengan
kecepatan udara yang bergerak (kecepatan angin).

Gambar 2
Anemometer dapat dibagi menjadi dua kelas yaitu, yang mengukur angin dari kecepatan,
dan orang-orang yang mengukur dari tekanan angin, tetapi karena ada hubungan erat antara
tekanan dan kecepatan, yang dirancang untuk satu alat pengukur jurusan angin akan memberikan
informasi tentang keduanya. Adapun fungsi Anemometer antara kain, mengukur kecepatan angin,
memperkirakan cuaca, memperkirakan tinggi gelombang laut, dan memperkirakan kecepatan dan
arah arus.
Pengamatan unsur-unsur cuaca dan iklim memerlukan alat-alat meteorologi yang bersifat
peka, kuat, sederhana dan teliti. Ditinjau dari cara pembacaannya, alat meteorologi terdiri atas dua
jenis, yaitu:

3
Anemometer Bola Pimpong

1. Recording yaitu alat yang dapat mencatat data secara terus-menerus, sejak pemasangan hingga
pergantian alat berikutnya. Contoh : barograf dan anemograf.
2. Non recording yaitu alat yang digunakan bila datanya harus dibaca pada saat-saat tertentu
untuk memperoleh data. Contoh: barometer, ermometer dan anemometer.
Anemometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur arah dan kecepatan angin.
Satuan meteorologi dari kecepatan angin adalah Knots (Skala Beaufort). Sedangkan satuan
meteorologi dari arah angin adalah 0o – 360o serta arah mata angin. Anemometer harus
ditempatkan di daerah terbuka. Pada saat tertiup angin, baling-baling/mangkok yang terdapat pada
anemometer akan bergerak sesuai arah angin. Makin besar kecepatan angin meniup mangkok-
mangkok tersebut, makin cepat pula kecepatan berputarnya piringan mangkok-mangkok. Dari
jumlah putaran dalam satu detik maka dapat diketahui kecepatan anginnya. Di dalam anemometer
terdapat alat pencacah yang akan menghitung kecepatan angin. Tapi untuk alat yang akan kita
gunakan hanya ditujukan untuk mengukur kecepatan angin karena hanya alat sederhana dengan
menggunakan kincir bola pimpong, sehingga dinamakan Anemometer Bola Pimpong.

JALANNYA PERCOBAAN :
Langkah awal

1. Siapkan kipas angin, stopwatch dan secarik kertas untuk menguji kecepatan angin.
2. Hidupkan kipas angin selama 3 detik dan perhatikan kertas yang bergerak tertiup angin. Dari
kertas yang bergerak tersebut, dapat diamati variable jarak (kertas bergerak) dan waktu
(lamanya kipas angin dinyalakan).

4
Anemometer Bola Pimpong

Langkah Utama

Menghitung Kecepatan Angin


1. Letakkan anemometer dengan jarak 30 cm di depan kipas angin.
2. Siapkan stopwatch.
3. Hidupkan kipas angin dan gunakan stopwatch untuk menghitung waktu yang dibutuhkan oleh
anemometer untuk berputar 360º( 1 putaran penuh).
4. Matikan kipas angin setelah hasil waktu pada stopwatch diperoleh.
5. Catat hasil perolehan waktu tersebut dan ulangi selama 3 kali.
6. Ulangi kembali langkah 1-5 dengan mengganti jarak anemometer menjadi 40 cm dan 50 cm.

Menjelaskan hubungan antara jarak dengan kecepatan dan waktu


1. Letakkan anemometer di depan kipas angin dengan jarak 70 cm.
2. Siapkan stopwatch.
3. Hidupkan kipas angin dan gunakan stopwatch untuk menghitung waktu yang dibutuhkan oleh
anemometer untuk berputar 360º( 1 putaran penuh).
4. Matikan kipas angin setelah hasil waktu pada stopwatch diperoleh.
5. Catat hasil perolehan waktu tersebut dan ulangi selama 3 kali.
6. Ulangi kembali langkah 1-5 dengan jarak diperkecil sesuai yang anda inginkan (catat jarak
tersebut)
Langkah Akhir
1. Pastikan kembali kipas angin yang anda gunakan telah dimatikan.
2. Rapikan kembali semua alat percobaan yang telah anda gunakan.

5
Anemometer Bola Pimpong

DATA HASIL PENGAMATAN :


a. Menghitung Kecepatan Angin
Jarak Waktu Percobaan
(I-III)
(Kipas angin  Anemometer) (1 putaran)
30 cm 0.7 1
0.9 2
0.78 3
40 cm 1.09 1
1.08 2
3
1.08
50 cm 1.36 1
1.38 2
1.39 3

b. Menjelaskan hubungan antara jarak dengan kecepatan dan waktu


Jarak Waktu Percobaan
(I-III)
(Kipas angin  Anemometer) (1 putaran)
70 cm 4.8 s 1
4.83 s 2
4.90 3
65 cm 3.07 1
3.09 2
3.10 3
60 cm 2.21 1
2.21 2
3
2.20

6
Anemometer Bola Pimpong

PENGOLAHAN DATA
1. Dengan hasil pengamatan yang anda peroleh (a), hitunglah kecepatan angin!

𝑠
Rumus : 𝑣 = 𝑡 dimana :
V = kecepatan angin (m/s)
S = jarak anemomter-kipas angin
T = waktu 1 putaran bola pimpong
a. Dik :
S = 30 cm = 0.3 m
t1 = 0.7 s
t2= 0.9 s
t3=0.78 s

Dit :
Kecepatan angin (v)

Penye :
𝑠
 𝑣 = t1
0.3 𝑚
 𝑣= 0.7 𝑠
 𝑣 = 0.43 𝑚/𝑠

𝑠
 𝑣 = t2
0.3 𝑚
 𝑣= 0.9 𝑠
 𝑣 = 0.33 𝑚/𝑠

𝑠
 𝑣 = t3
0.3 𝑚
 𝑣 = 0.78 𝑠
 𝑣 = 0.38 𝑚/𝑠
0.43 + 0.33 + 0.38
Rata-rata = = 0.38 m/s
3

b. Dik :
S = 40 cm = 0.4 m
t1 = 1.09 s
t2= 1.08 s
t3= 1.08 s

7
Anemometer Bola Pimpong

Dit :
Kecepatan angin (v)

Penye :
𝑠
 𝑣 = t1
0.4 𝑚
 𝑣 = 1.09 𝑠
 𝑣 = 0.36 𝑚/𝑠

𝑠
 𝑣 = t2
0.4 𝑚
 𝑣 = 1.08 𝑠
 𝑣 = 0.37 𝑚/𝑠

𝑠
 𝑣 = t3
0.4 𝑚
 𝑣 = 1.08 𝑠
 𝑣 = 0.37 𝑚/𝑠
0.36 + 0.37 + 0.37
Rata-rata = = 0.366 m/s
3

c. Dik :
S = 50 cm = 0.5 m
t1 = 1.36 s
t2= 1.38 s
t3= 1.39 s

Dit :
Kecepatan angin (v)

Penye :
𝑠
 𝑣=
t1
0.5 𝑚
 𝑣 = 1.36 𝑠
 𝑣 = 0.36 𝑚/𝑠

𝑠
 𝑣 = t2
0.5 𝑚
 𝑣 = 1.38 𝑠
 𝑣 = 0.36 𝑚/𝑠

8
Anemometer Bola Pimpong

𝑠
 𝑣 = t3
0.5 𝑚
 𝑣 = 1.39 𝑠
 𝑣 = 0.35 𝑚/𝑠
0.36 + 0.36 + 0.35
Rata-rata = = 0.35 m/s
3

2. Hitunglah kecepatan angin dengan hasil pengamatan (b) kemudian tuliskanlah hubungan
antara jarak, kecepatan, dan waktu!

a. Dik :
S = 70 cm = 0.7 m
t1 = 4.8 s
t2= 4.83 s
t3=4.90 s

Dit :
Kecepatan angin (v)

Penye :
𝑠
 𝑣 = t1
0.7 𝑚
 𝑣= 4.8 𝑠
 𝑣 = 0.145 𝑚/𝑠

𝑠
 𝑣 = t2
0.7 𝑚
 𝑣 = 4.83 𝑠
 𝑣 = 0.144 𝑚/𝑠

𝑠
 𝑣 = t3
0.7 𝑚
 𝑣 = 4.90 𝑠
 𝑣 = 0.142 𝑚/𝑠
0.145 + 0.144 + 0.142
Rata-rata = = 0.143 m/s
3

b. Dik :
S = 65 cm = 0.65 m

9
Anemometer Bola Pimpong

t1 = 3.07 s
t2= 3.09 s
t3= 3.10 s

Dit :
Kecepatan angin (v)

Penye :
𝑠
 𝑣 = t1
0.65 𝑚
 𝑣= 3.07 𝑠
 𝑣 = 0.211 𝑚/𝑠

𝑠
 𝑣 = t2
0.7 𝑚
 𝑣 = 3.09 𝑠
 𝑣 = 0.210 𝑚/𝑠

𝑠
 𝑣 = t3
0.65 𝑚
 𝑣= 3.10 𝑠
 𝑣 = 0.209 𝑚/𝑠
0.211 + 0.210 + 0.209
Rata-rata = = 0.210 m/s
3

c. Dik :
S = 60 cm = 0.6 m
t1 = 2.21 s
t2= 2.21 s
t3= 2.20 s

Dit :
Kecepatan angin (v)

Penye :
𝑠
 𝑣 = t1
0.6 𝑚
 𝑣=
2.21 𝑠
 𝑣 = 0.271 𝑚/𝑠

𝑠
 𝑣 = t2

10
Anemometer Bola Pimpong

0.6 𝑚
 𝑣 = 2.21 𝑠
 𝑣 = 0.271 𝑚/𝑠

𝑠
 𝑣 = t3
0.6 𝑚
 𝑣 = 2.20 𝑠
 𝑣 = 0.272 𝑚/𝑠
0.271 + 0.271 + 0.272
Rata-rata = = 0.271 m/s
3

3. Buatlah grafik hubungan antara jarak, kecepatan dan waktu!

t
Jarak berbanding lurus
dengan waktu. Semakin
jauh jarak maka semakin
besar pula waktu yang
diperlukan

11
Anemometer Bola Pimpong

s
Jarak berbanding terbalik dengan kecepatan. Semakin jauh jarak maka
semakin kecil keceptan yang diperoleh

KESIMPULAN
Dari percobaan Anemometer Bola Pimpong, di dapat hasil yang menyatakan hubungan antara
jarak, kecepatan dan waktu. Yaitu, Jarak berbanding lurus dengan waktu. Semakin jauh jarak
maka semakin besar pula waktu yang diperlukan. Sedangkan Jarak berbanding terbalik
dengan kecepatan. Semakin jauh jarak maka semakin kecil kecepatan yang diperoleh.

DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas. 2011. Buku Alat Peraga Fisika. Jakarta
Eko S. 2010. Fisika Universitas. Jakarta

12

Anda mungkin juga menyukai