Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN HASIL PROJEK

Pengukuran Menggunakan Klinometer Sederhana

Disusun oleh :
Ade Yusrizal Ula
Muhamad Yoga Bahtera
Muzib Muharam

X-MIPA 6
SMAN 1 Majalengka
Jl. K.H Abdul Halim Nomor 118, Majelengka Kulon 45418
Telepon/Fax (0233) 281220
Tahun 2018/2019
a) Landasan Teorits
i. Gagasan dan penjelasan konsep dasar rasio trigonometri

Menurut Corral (2009: 1) trigonometri merupakan ilmu yang mempelajari


hubungan antara sisi dan sudut pada segitiga. Kata trigonomteri berasal dari kata
trigono yang berarti triangle atau segitiga dan metro yang berarti measure atau
pengukuran. Menurut Hulya Gur (2009: 68), trigonometri merupakan salah satu
subjek pembelajaran dalam matematika dimana sangat sedikit siswa yang
menyukainya, kebanyakan siswa tidak menyukai dan mengalami kebingungan
dengan trigonometri. Trigonometri merupakan salah satu materi matematika
dimana siswa mengalami kesulitan dan menganggap trigonometri lebih abstrak
dibandingkan materi lainnya. Beberapa penelitian tentang trigonometri sudah
dilakukan, seperti penelitian yang dilakukan oleh Orhum pada tahun 2002 yang
memperoleh hasil bahwa siswa tidak dapat mengembangkan konsep perbandingan
trigonometri untuk menyelesaikan suatu permasalahan. Berdasarkan uraian diatas
dapat diambil kesimpulan bahwa trigonometri adalah cabang dari ilmu matematika
yang mengkaji masalah sudut dan relasi yang ada dalam sudut tersebut. Sedangkan
dalam penerapannya, trigonometri dapat diterapkan dalam bidang astronomi.

Menurut Rusgianto H.S. (2012: 1) sudut adalah suatu bangun yang dibentuk
oleh suatu titik tertentu dan dua sinar yang berimpit titik pangkalnya pada titik
tersebut. Ukuran suatu sudut dihitung berdasarkan besarnya rotasi yang
memisahkan dua sinar tersebut. Satuan sudut dalam matematika yang sering
digunakan adalah derajat dan radian. Ukuran satu derajat diperoleh dengan
membagi sudut satu lingkaran penuh menjadi 360 bagian, sedangkan satu radian
didefinisikan sebagai sudut pusat suatu lingkaran dimana panjang busur yang
dihadapi sudut tersebut sama dengan jari-jari lingkarannya dan diperoleh sudut
satu lingkaran penuh besarnya adalah 2𝜋 rad.
ii. Konstruksi klinometer dan cara penggunaannya.
Pengertian dan Kegunaan Sudut Elevasi
Sudut elevasi adalah sudut yang dibentuk oleh arah horizontal dengan arah
pandangan mata pengamat ke arah atas. Pemanfaatannya dapat digunakan untuk
mengukur suatu objek yang tingginya melampaui tinggi pengamat.
Pengertian Klinometer
Klinometer adalah alat sederhana untuk mengukur sudut elevasi antara
garis datar dan sebuah garis yang menghubungkan sebuah titik pada garis datar
tersebut dengan titik puncak (ujung) sebuah objek. Aplikasinya digunakan untuk
mengukur tinggi (panjang) suatu objek dengan memanfaatkan sudut elevasi.
Klinometer juga dikenal sebagai inklinometer adalah perangkat yang
digunakan untuk menentukan pengukuran yang akurat yang berkaitan dengan
landai, ketinggian, jarak dan kemiringan suatu gedung.
Klinometer dibuat di Finlandia dan sudah ada sejak awal abad 20. Versi awal
sangat bergantung pada bobot sebagai sarana untuk menentukan kemiringan dan
jaraknya. Kemudian inkarnasi dari klinometer membuat penggunaan tabung kaca
melengkung diisi dengan beberapa jenis cairan redaman dan bola baja untuk
memetakan sudut dan lereng. Saat ini, penggunaan sensor elektronik merupakan
komponen penting dalam desain dan fungsi dari klinometer modern.
Pemanfaatan Klinometer Dalam Kehidupan Sehari-hari
1. Menentukan pengukuran yang akurat yang berkaitan dengan
landai,ketinggian, jarak, dan kemiringan suatu gedung.
2. Dalam Meteorolgi dan kehutanan,dimanfaatkan sebagai sarana untuk
mengukur ketinggian pohon.
3. Mengukur sudut yang berkaitan dengan kemiringan formasi alam atau
bangunan dan proyek konstruksi manusia lainnya.

Penghitungan Klinometer
Untuk penghitungannya ada dua cara.
1. Menggunakan kesebangunan segitiga

o Meletakkan ujung klinometer (titik A) tepat didepan mata


o Mengarahkan ujung lain dari klinometer ke puncak benda(titik E)
o Mengukur jarak titik A kebenang penunjuk sudut (titik B)
o Mengukur jarak pangkal benang penunjuk sudut (titik C) ke titik B
o mengukur jarak pengamat ke benda yang akan diukur ketinggiannya (FG)
o Menghitung panjang DE dengan konsep kesebangunan segitiga, yaitu:

𝐶𝐵 𝐷𝐸 𝐴𝐷 .𝐶𝐵
= sehingga DE =
𝐴𝐵 𝐴𝐷 𝐴𝐵

o Bila tinggi pengamat adalah AF=DG, dan tinggi DE telah diketahui, maka tinggi
benda GE = AF + DE

2. Menggunakan rumus tangen sudut elevasi

o Meletakkan ujung klinometer (titik A) tepat didepan mata


o Mengarahkan ujung lain dari klinometer ke puncak benda (titik E)
o Membaca skala derajat yang ditunjuk oleh benang (CB)
o Mengukur jarak pengamat ke benda (FG)
o Menghitung besar DE dengan persamaan trigonometri :

𝐷𝐸
tan 𝛼 ° = sehingga DE=FG.tan 𝛼°
𝐹𝐺

o Menghitung GE = DE+AF, dengan AF adalah tinggi


b) Hasil Pengukuran

Data pengamatan ukuran lampu sorot GGM Majalengka :


1. Sudut elevasi yang dibentuk I = 53o
2. Sudut elevasi yang dibentuk II = 55o
3. Jarak pengamatan = 9 meter
4. Tinggi pengamatan ( jarak dari mata pengamat ke tanah) = 1,65 meter

𝐵𝐶 𝐵𝐷
ABC = tan 53o = 𝐴𝐵 ABD = tan 55o = 𝐴𝐷

BC = tan 53o × AB BD = tan 55o × AD


= 1,33 × 9 meter = 1,45 × 9 meter
= 11,97 meter = 12, 87 meter
 Ukuran lampu = BD – BC
= 12,87 – 11,97 meter
= 0,9 meter
 Tinggi tiang lampu = BD + Tinggi pengamat
= 12,87 + 1,65 meter
= 14,52 meter
 Dokumentasi

c) Kesimpulan

Kesimpulan yang kami dapat bahwa untuk mengukur tinggi pohon tidak
terlalu sulit menggunakan sudut elevasi yang didapat dari klinometer
sederhana.Tetapi tidak hanya dengan mengukur ketinggian pohon saja,melainkan
masih banyak hal hal yang kita dapat ukur ketinggian dengan klinometer sederhana
ini dan bisa penggunaan klinometer ini tentu bermanfaat bagi kehidupan.
d) Lampiran

No Anggota Kelompok Tugas


1 Ade Yusrizal Ula Membuat klinometer
dan mengukur ukuran
objek
2 Muhamad Yoga Bahtera Membuat klinometer
dan membuat laporan
3 Muzib Muharam Membuat klinometer
dan mendokumentasi
selama aktivitas
pengukuran objek.

Anda mungkin juga menyukai