Anda di halaman 1dari 19

GAMBAR ALAT THEODOLIT

RINCIAN GAMBAR :

1. Handle 12. Base Plate

2. Teropong 13. Sekrup penggerak halus vertikal

3. Sealed Baterry Compartmet 14. Sekrup pengunci vertikal

4. Visir 15. Sekrup penggerak halus horisontal

5. Sekrup A,B,C 16. Sekrup pengunci horisontal

6. Nivo tabung 17.Centering optic (Optical Plummet

7. Nivo kotak Telescope)

8. LCD pembacaan 18. Sekrup Centering optic

9. Tombol Pengaturan 19. Sekrup pengatur ketajaman benang

10. Lensa okuler 20. Sekrup pengatur fokus teropong

11. Lensa Objektif


4.02 cm
BAB 4
PENGUKURAN POLIGON TERTUTUP

4.1 Teori Dasar


4.05 cm Menurut seorang ahli yang bernama Brinker et.al (1996) mendefinisikan polygon
2.99 cm

secara tegas sebagai serangkaian garis berurutan yang panjang dan arahnya telah

ditentukan dari pengukuran lapangan. Kata “Poligon” berasal dari dua suku kata

yaitu “Poly” yang berarti banyak dan “Gonos” yang berarti sudut. Dengan

demikian, poligon berarti sebuah metode pengadaan kerangka dasar pemetaan

horizontal dengan membuat bangun segi banyak yang mengukur jarak dan

sudutnya.

Tujuan dari pengukuran poligon antara lain untuk menentukan koordinat dari titik

sudut yang disusun dari data yang diukur berdasarkan besar sudut-sudutnya. Selain

itu, dapat digunakan untuk menentukan koordinat dari titik sudut yang disusun dari

data yang diukur berdasarkan panjang sisi-sisinya. Adapun fungsi dari pengukuran

poligon antara lain :

1. Pengukuran Titik Tetap (Bench Mark).

2. Untuk membuat kerangka segi banyak.

3. Sebagai dasar untuk pelaksanaan pengukuran lainnya.

4. Pengukuran rencana jalan raya, kereta api, irigasi, daerah industri, dan

perusahaan.
3.04 cm
3.02 cm
BAB 4 PENGUKURAN POLIGON TERTUTUP

Theodolite adalah salah satu alat ukur yang digunakan untuk menentukan tinggi

tanah dengan sudut, baik sudut vertikal maupun horizontal. Alat ini memiliki

kemampuan untuk membaca tingkat elevasi dan menentukan koordinat suatu titik

sampai satuan detik.

Theodolite digunakan dalan pengukuran poligon tertutup. Poligon tertutup adalah

poligon yang titik awal dan titik akhirnya saling terimpit, dimulai dan diakhiri

dengan titik yang sama atau dengan kata lain ketika memulai pengukuran dari titik

1 kemudian ke titik 2 dan seterusnya akan kembali ke titik awal yaitu titik 1. Fungsi

dari kembali ke titik awal adalah untuk mengoreksi besaran sudut pada tiap segi

banyak tersebut. Secara garis besar, poligon dapat dibagi menjadi dua berdasarkan

bentuknya yaitu poligon terbuka dan poligon tertutup. Perbedaan antara keduanya

terletak pada letak titik akhir. Pada poligon terbuka memiliki titik akhir dan titik

awal yang tidak sama. Sedangkan pada poligon tertutup memiliki titik akhir dan

titik awal yang sama.

Gambar 4.1 Poligon Terbuka


( Sumber : https://www.plengdut.com/2012/09/metode-pengukuran-poligon.html )

Gambar 4.2 Poligon Tertutup


( Sumber : http://ilmu-civil1001.blogspot.com/p/pengukuran-poligon-tertutup-terikat.html )

PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH 2021 KELOMPOK C


3.04 cm
BAB 4 PENGUKURAN POLIGON TERTUTUP

4.2 Maksud dan Tujuan

Untuk membuat kerangka dasar horizontal (Koordinat X dan Y tiap-tiap titik

kerangka dasar) pada sekitar lokasi yang akan dipetakan. Kerangka dasar horizontal

ini nantinya akan digunakan sebagai acuan untuk menentukan posisi horizontal,

titik-titik detail situasi pada pengukuran detail situasi lengkap.

4.3 Alat-alat yang Digunakan


1. Pesawat Theodolit;

2. Roll Meter;

3. Bak ukur/ Rambu ukur;

4. Payung;

5. Patok/ Cat sebagai penanda titik;

6. Kompas;

7. Alat tulis;

8. Kompas dan Nivo;

9. Batu Baterai A2 (4 buah);

4.4 Langkah Kerja


1. Siapkan alat-alat yang diperlukan pada lokasi pengukuran.

2. Pasang patok pada titik-titik yang sudah ditentukan pada sekitar lokasi.

Misalnya titik 1, 2, 3, 4 dst.

Keterangan :

Penentuan jumlah dan posisi titik-titik kerangka dasar disesuaikan dengan

kondisi lokasi pengukuran.

3. Pasang statif dititik 1 (titik awal), usahakan agar permukaan statif terlihat rata.

PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH 2021 KELOMPOK C


BAB 4 PENGUKURAN POLIGON TERTUTUP

4. Pasang alat ukur Theodolit diatas permukaan statif, keraskan handle pengunci

alat yang ada pada statif, tetapi jangan terlalu keras, usahakan posisi pesawat

tepat berada dititik 1.

5. Atur nivo dengan 3 sekrup penyetel A, B, dan C, agar posisi gelembung berada

ditengah (sumbu satu vertikal).

Cara membuat sumbu satu vertikal :

a. Putar teropong hingga nivo sejajar dengan 2 sekrup penyetel (misalkan A

dan B)

b. Ketengahkan gelembung nivo dengan cara memutar sekrup penyetel

(dengan salah satu sekrup penyetel A dan B atau dengan keduanya secara

bersamaan tetapi arah putarnya berlawanan).

atau

c. Putar teropong 180º, jika gelembung nivo bergeser lakukan langkah

a dan b

6. Lihat tanda pada titik 1 melalui teropong centering optis. Jika benang silang

centering optis belum tepat ditengah-tengah tanda. Longgarkan handle

pengunci alat kemudian geser alat translasi hingga benang tepat berada diatas

tanda lalu kencangkan kembali handle.

PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH 2021 KELOMPOK C


BAB 4 PENGUKURAN POLIGON TERTUTUP

7. Periksa tabung nivo, jika bergeser (tidak sentris) lakukan kembali langkah 5.

8. Longgarkan sekrup pengunci gerakan horizontal, lihat teropong bacaan sudut

lalu gerakan pesawat Theodolit sampai didapat bacaan sudut horizontal

0º00’00”. Kemudian kencangkan kembali sekrup pengunci horizontal tersebut.

9. Longgarkan sekrup repetisi, letakkan kompas dibawah teropong pesawat

Theodolit, lalu putar pesawat hingga teropong mengarah ke utara, kemudian

kencangkan kembali sekrup repetisi.

10. Bidik ke titik 2 kencangkan sekrup pengunci gerakan horizontal baca dan catat

sudut horizontalnya sebagai azimuth awal (𝛼1−2). Kemudian ukur jarak datar

antara titik 1 dan titik 2 dengan rol meter.

11. Pindahkan pesawat ke titik 2 dan atur pesawat seperti langkah 5, 6, dan 7

kemudian lakukan prosedur pengukuran sudut polygon dengan cara :

BIASA

a. Pastikan teropong pada kedudukan BIASA, yaitu tanda bidik merah berada

diatas atau nivo waterpass berada dibawah.

b. Bidik teropong ke titik 1, lalu tetapkan fokus target. Kemudian melalui

teropong catat bacaan benang tengah, benang atas, dan benang bawah.

Kemudian catat sudut horizontal serta sudut vetikalnya sebagai bacaan

belakang.

c. Bidik teropong ke titik 3, lalu tetapkan fokus target. Kemudian melalui

teropong catat bacaan benang tengah, benang atas, dan benang bawah.

Kemudian catat sudut horizontal serta sudut vertikalnya sebagai bacaan

muka.

d. Ukur jarak datar antara titik 1 dan titik 3 dengan roll meter.

PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH 2021 KELOMPOK C


BAB 4 PENGUKURAN POLIGON TERTUTUP

e. Hitung sudut mendatar dengan rumus :

Sudut dalam (𝛽) = bacaan belakang – bacaan muka

12. Pindahkan Theodolit ke patok selanjutnya. Lakukan seperti langkah 10 dan 11

diatas sampai semua titik poligon terukur dengan catatan pesawat Theodolit

telah sentris sebelum pengukuran.

4.5 Diagram Alir

Berikut diagram alir dari praktikum pengukuran memanjang dengan menggunakan


alat Theodolit.
Mulai.

Mempersiapkan alat-alat yang akan digunakan.

Memasang patok pada titik-titik yang telah ditentukan.

Memasang alat theodolite di titik awal P1 dengan berhati-hati.

Mengukur tinggi alat yang telah terpasang dan


mengukur jarak datar antarpatok dengan pita ukur.

Mengatur nivo agar posisi gelembung berada di tengah.

Memastikan titik 1 tepat berada ditengah benang silang optis.

PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH 2021 KELOMPOK C


BAB 4 PENGUKURAN POLIGON TERTUTUP

Menentukan arah utara dengan bantuan kompas.

Mengarahkan pesawat theodolite ke arah Utara.

Membuat sudut horizontal 0o00’00’’ dengan

menggerakkan theodolite, lalu tekan 0 set.

Membidik titik 2 kemudian membaca dan mencatat benang

atas, benang bawah yang ada di rambu ukur, serta sudut horizontal

dan vertikal yang tertera di theodolite ke dalam blanko.

Memindahkan alat ke patok selanjutnya di titik 2,

lalu ulangi langkah percobaan sebelumnya.

Data Pengamatan.

Selesai

Gambar 4.3 Diagram Alir


(Sumber : MODUL ILMU UKUR TANAH 2021)

PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH 2021 KELOMPOK C


BAB 4 PENGUKURAN POLIGON TERTUTUP

4.6 Data Pengamatan dan Data Perhitungan


4.6.1 Data Pengamatan Pengukuran Poligon Tertutup

Tabel 4.2 Data Pengamatan Pengukuran Poligon Tertutup ( Terlampir )

4.6.2 Data Perhitungan


Dari percobaan yang telah dilakukan diketahui P1 ke P2 adalah sebagai berikut :

BM = 35 m

Tinggi Alat (TA) P1 = 1,29 m

Tinggi patok =0m

Benang Atas (BA) = 1,135 m

Benang Bawah (BB) = 0,95 m

Sudut Horizontal P1 ke P2 = 223º50’24”

Sudut Vertikal = 90º00’28”

Perhitungan Benang Tengah

BA+BB
Perhitungan Benang Tengah (BT) =
2

1,135+0,95
= = 1,043 𝑚
2

Perhitungan Geometris

Syarat geometris = ( n - 2 ) × 180º

= ( 3 – 2 ) × 180º

= 180º

Sudut Dalam

P1 = (SH P1 ke P2) – (SH P1 ke P3)

= 223,840º – 180,453º = 43,388º

PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH 2021 KELOMPOK C


BAB 4 PENGUKURAN POLIGON TERTUTUP

Koreksi Sudut Horizontal

Sudut = Syarat Geometri - ∑ sudut dalam

= 180 – 180,078

= - 0,078º

Koreksi Tiap Titik

Koreksi sudut
Koreksi tiap titik =
Jumlah titik

− 0,078
Koreksi tiap titik =
3

= - 0,026º

Horizontal Koreksi

H. Koreksi P1 = Sudut dalam P1 + Koreksi tiap titik

= 43,388 - 0,026

= 43,361

Azimuth

Azimuth P1 ke P2 = Sudut Horizontal P1 ke P2

= 223,84º

Jarak Optis (d)

Jarak Optis P1 ke P2 = (BA – BB) × 100

= ( 1,135 – 0,95 ) × 100

= 18,5 m

Jarak Datar ( D )

Jarak Datar P1 ke P2 = ( BA – BB ) × 100 × sin2 SV

PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH 2021 KELOMPOK C


BAB 4 PENGUKURAN POLIGON TERTUTUP

= 18,5 × 0,9999999805

= 18,5 m

Perhitungan Beda Tinggi

∆H = 0,5 ( D × sin 2 (90,008) + ( TA – BT )

= 0,5 ( 18,5 × sin ( 180,02 ) – 0,247

= - 0,245

Menghitung D sin Azimuth, D cos Azimuth untuk P1 – P2

D sin Azimuth = 18,5 × sin ( 223,840 )

= - 12,814

D cos Azimuth = 18,5 × cos ( 223,84 )

= - 13,344

Menghitung Koordinat Sementara ( X’ : Y’)


𝐷
𝑋1−2 = ∑𝐷 × ∑𝐷 sin 𝐴𝑧𝑖𝑚𝑢𝑡ℎ

18,5
= 62,3 × 6,950

= 2,064
𝐷
𝑌1−2 = ∑𝐷 × ∑𝐷 cos 𝐴𝑧𝑖𝑚𝑢𝑡ℎ

18,5
= 62,3 × 7,604

= 2,258

Menghitung X dan Y

X = Koordinat sebelum + D sin Azimuth - X’

= 1000 – 12,814 – 2,064

= 985,122

PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH 2021 KELOMPOK C


BAB 4 PENGUKURAN POLIGON TERTUTUP

Y = Koordinat sebelum + D cos Azimuth - Y’

= 1000 – 13,344 – 2,258

= 984,398

Menghitung Tinggi Titik Koreksi


𝐷
Titik Koreksi = BM + ∆𝐻 - ∑𝐷 × ∑∆𝐻

18,5
= 35 + 0,245 - 62,3 × 0,074

= 35,223

Dari percobaan yang telah dilakukan diketahui P2 ke P3 adalah sebagai berikut :

BM = 35 m

Tinggi Alat (TA) P2 = 1,35 m

Tinggi patok =0m

Benang Atas (BA) = 1,550 m

Benang Bawah (BB) = 1,352 m

Sudut Horizontal P1 ke P2 = 55º03’01”

Sudut Vertikal = 90º01’00”

Perhitungan Benang Tengah

BA+BB
Perhitungan Benang Tengah (BT) =
2

1,550+1,352
= 2
= 1,451 𝑚

Perhitungan Geometris

Syarat geometris = ( n - 2 ) × 180º

= ( 3 – 2 ) × 180º

= 180º

PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH 2021 KELOMPOK C


BAB 4 PENGUKURAN POLIGON TERTUTUP

Sudut Dalam

P2 = (SH P2 ke P3) – (SH P2 ke P1)

= 55,050º – 0º = 55,050º

Koreksi Sudut Horizontal

Sudut = Syarat Geometri - ∑ sudut dalam

= 180 – 180,078

= - 0,078º

Koreksi Tiap Titik

Koreksi sudut
Koreksi tiap titik =
Jumlah titik

− 0,078
Koreksi tiap titik =
3

= - 0,026º

Horizontal Koreksi

H. Koreksi P2 = Sudut dalam P2 + Koreksi tiap titik

= 55,050 - 0,026

= 55,024

Azimuth

Azimuth P2 ke P3 = Azimuth P1 – 180º + H.Koreksi

= 223,84º - 180º + 55,024

= 98,864

Jarak Optis (d)

Jarak Optis P2 ke P3 = (BA – BB) × 100

= ( 1,550 – 1,352 ) × 100

= 19,8 m

PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH 2021 KELOMPOK C


BAB 4 PENGUKURAN POLIGON TERTUTUP

Jarak Datar ( D )

Jarak Datar P1 ke P2 = ( BA – BB ) × 100 × sin2 SV

= 19,8 × 0,999999912

= 19,8 m

Perhitungan Beda Tinggi

∆H = 0,5 ( D × sin 2 (90,017) + ( TA – BT )

= 0,5 ( 19,8 × sin ( 180,034 ) – 0,101

= - 0,107

Menghitung D sin Azimuth, D cos Azimuth untuk P2 – P3

D sin Azimuth = 19,8 × sin ( 98,864 )

= 19,564

D cos Azimuth = 19,8 × cos ( 98,864 )

= - 3,051

Menghitung Koordinat Sementara ( X’ : Y’)


𝐷
𝑋1−2 = ∑𝐷 × ∑𝐷 sin 𝐴𝑧𝑖𝑚𝑢𝑡ℎ

19,8
= 62,3 × 6,950

= 2,209
𝐷
𝑌1−2 = × ∑𝐷 cos 𝐴𝑧𝑖𝑚𝑢𝑡ℎ
∑𝐷

19,8
= 62,3 × 7,604

= 2,417

PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH 2021 KELOMPOK C


BAB 4 PENGUKURAN POLIGON TERTUTUP

Menghitung X dan Y

X = Koordinat sebelum + D sin Azimuth - X’

= 985,122 + 19,564 – 2,209

= 1002,477

Y = Koordinat sebelum + D cos Azimuth - Y’

= 984,398 – 3,051 – 2,417

= 978,93

Menghitung Tinggi Titik Koreksi


𝐷
Titik Koreksi = BM + ∆𝐻 - ∑𝐷 × ∑∆𝐻

19,8
= 35,223 – 0,107 - × 0,074
62,3

= 35,093

4.7 Kesimpulan dan Saran


4.7.1 Kesimpulan

Dari hasil pengamatan dan perhitungan didapat hasil sebagai berikut untuk

pengukuran poligon tertutup dapat diketahui seperti berikut

Tabel 1.1 Kesimpulan Pengukuran Poligon Tertutup


No Titik X Y Titik Tinggi

P1 1000,000 1000,000 35,000

P2 985,122 984,398 35,223

P3 1002,477 978,930 35,093

P1 1000,000 1000,000 35,000

PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH 2021 KELOMPOK C


BAB 4 PENGUKURAN POLIGON TERTUTUP

4.7.2 Saran
Saran yang dapat diberikan dari pengukuran ini adalah sebagai berikut:

1. Memasang alat dengan teliti dan hati-hati.

2. Membaca hasil pembidikan dengan tepat dan akurat agar pada saat perhitungan

selanjutnya tidak terjadi kesalahan.

3. Pastikan rambu ukur dalam keadaan tegak.

4. Menggambar secara garis kasar bentuk poligon yang dibentuk oleh patok-patok.

PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH 2021 KELOMPOK C


LAMPIRAN
LABORATORIUM JURUSAN TEKNIK SIPIL
BAHAN&BETON-SURVEYING-INVESTIGASI TANAH-HIDROLIKA
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
Jl. Jendral Sudirman KM.3 Cilegon Telp. (0254) 395302 Ext. 19

LAMPIRAN

PENGUKURAN POLIGON TERTUTUP

Tabel 4.1 Data Pengamatan Pengukuran Poligon tertutup

NOMOR TINGGI (M) BENANG (M) H.biasa SUDUT Vertikal JARAK BED TITIK
D SIN D
H.bia Sdt.dal H.L. A TINGGI
ST TG AL PAT H. AZIM Vertikal OPT DA AZIMU COS X' Y' X Y
BA BT BB ˚ ʹ ʹʹ sa am BIAS ˚ ʹ ʹʹ TING
TH AZIM
TERKORE
A T AT OK KRK UT IS T
A GI KSI
H AR UTH
1,33 1,21 1,09 18 27 180,4 0,452 90 18 90,005 1000 1000
P1 P3 1,29 0 9 0 35,000
3 5 0 53
1,13 1,04 0,9 22 50 223,8 43,840 43,361 90 28 90,008 18,5 2,064 2,258 985,1 984,3
P2 24 43,388 223,840 0 18,5 0,245 -12,814 -13,344 35,223
5 3 5 3 40 22 98
1,67 1,53 1,39 0 180 90 33 90,009
P2 P1 1.42 0 0 0 0 0
5 3
1,55 1,45 1,35 3 1 55,050 235,05 55,024 90 0 90,017 19,8 2,209 2,417 1002, 978,9
P3 55 55,050 98,864 1 19,8 -0,107 19,564 -3,051 35,093
1 2 477 30
1,28 1,18 1,08 0 180 90 0
P3 P2 1,46 0 0 0 0 34 90,009
1 2
1,5 1,38 1,26 38 25 81,640 261,64 81,614 90 40 90,011 24 2,677 2,929 1000 1000
P1 81 81,640 0,479 0 24 -0,065 0,200 23,999 35,000
180,07 180 48,9 6,950 7,604
∑ 0,074 6,950 7,604
8 14

syarat geometri = 180 Mengetahui,


Asisten Laboratorium
a koreksi sudut = -0,078
koreksi tiap titik = -0,026

Ahmad Rizal Syamsuddin


NIM. 3336180042
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK

U UNIVERSITAS SULTAN AGENG


TIRTAYASA

PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH

MEI 2021

LAPORAN PRAKTIKUM ILMU


UKUR TANAH 2021

U DIPERIKSA
Kepala Laboratorium

Baehaki. ST., M. Eng


PARAF

NIP. 198705082015041001

Asisten Laboratorium

Ahmad Rizal Syamsuddin

P1
NIM. 3336180042

X = 1000 DISETUJUI PARAF


Y = 1000 Kepala Laboratorium

Z = 35 m Baehaki. ST., M. Eng

NIP. 198705082015041001

Asisten Laboratorium

Ahmad Rizal Syamsuddin

NIM. 3336180042

CATATAN / REVISI

GAMBAR SKALA

P2
X = 985,122 P3 X = 1002,477
PENGUKURAN
POLIGON TERTUTUP 1:200

Y = 984,398 Y = 978,930
Z = 35,223 m Z = 35,093 m DIGAMBAR PARAF

KELOMPOK C

UKURAN KERTAS KODE HAL

A3

Anda mungkin juga menyukai