Anda di halaman 1dari 24

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas kasih
Tuhan, saya boleh menyelesaikan makalah yang berjudul “MEDAN MAGNET DAN
PENTINGNYA MEDAN MAGNET DALAM KEHIDUPAN’’. Dalam makalah ini yang
SAYA bahas antara lain adalah pengertian medan magnet, beberapa terori medan magnet,
penggunaan medan magnet dalam kehidupan, dan aplikasi yang menggunakan medan magnet
dalam prinsip kerjanya.

Makalah ini, dibuat dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah SEMINAR
PENDIDIKAN FISIKA Semester VII. Dalam makalah ini, banyak kekurangan baik dalam
penyusunan, kelengkapan maupun gambar. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun dari pembaca sangat kami harapkan.

Sekian dan terimakasih.

ADE INDRIANI
16 505 057
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR..................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
A. PENDAHULUAN..............................................................................................................1
A. MASALAH.........................................................................................................................2
B. PENGGUNAAN MEDAN MAGNET DALAM KEHIDUPAN.......................................2
C. KAJIAN TEORI.................................................................................................................4
a. Medan magnetik..............................................................................................................4
b. Gaya magnetik...............................................................................................................11
c. Aplikasi Gaya Magnetik...............................................................................................15
d. Sifat Magnet Bahan.......................................................................................................17
D. PEMBAHASAN...............................................................................................................19
E. KESIMPULAN.................................................................................................................21
F. DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................21
A. PENDAHULUAN

Fisika menjelaskan bagaimana alam bekerja berdasarkan fenomena. Salah satu


fenomena alam yang cukup kompleks dan dijelaskan dalam fisika adalah pada topik
kemagnetan. Pokok- pokok penting yang di bahas meliputi konsep medan magnet, gaya
magnet, dan induksi elektromagnetik. Konsep elektromagnet dalam topik medan magnet
memerankan peranan penting sebagai dasar dalam menentukan struktur alami kehidupan dan
pondasi teknologi terkini, sehingga pemahaman yang baik dalam topik ini mutlak diperlukan
(Chabay, 2006).

Beberapa hal penting lain yang menunjukkan pentingnya pembelajaran medan


magnetik adalah sebagai berikut; Dalam penelitiannya, menurut Setiadi, dkk (2015) fluks
magnet dapat dimantaatkan sebagai sumber pembangkit tenaga listrik dengan menggunakan
solenoida. Karena kita ketahui bersama, kebutuhan energi listrik saat ini sangatlah penting
dan pemanfaatan kekuatan medan magnetik sebagai sumber energi listrik juga jarang
diterapkan. Contohnya saja, pemanfaatan fluks magnetik yang berasal dari sumber medan
magnetik masih kurang diterapkan dan kurang diperhatikan. Dalam penelitiannya, Setiadi
dkk merancang dan merealisasikan solenoida sebagai penyadap fluks magnetik yang tersia-
siakan dari sumber medan magnetik berupa motor listrik pada pompa air sehingga dihasilkan
tegangan listrik.

Menurut Purworini dan Fitrianingsih (2015), dalam penelitiannya yang berjudul “


Pengaruh Aplikasi Medan Elektromagnet Terhadap Sifat Fisis Air Serta Implikasinya
Terhadap Kecepatan Pertumbuhan Tanaman”. Kita ketahui bersama pula bahwa ketersediaan
air bersih yang berkualitas bagi manusia saat ini sudah terbatas. Jadi, Purworini dan
Fitrianingsih melakukan penelitian dimana dalam penelitian ini mereka mengaplikasikan
medan elektromagnetik untuk memperbaiki kualitas air tersebut. Pada penelitian ini, beberapa
pipa teha dibuat yakni pipa toroida, pipa rodin, dan pipa caduceus, yang kemudian dialiri air
PDAM dan dihubungkan dengan medan elektromagnet. Air hasil olahan pipa – pipa tersebut
kemudian diuji sifat fisis air yang meliputi uji pH, uji suhu, dan uji konsuktifitas listrik air.

Begitu juga menurut penelitian Putrol, 2014 bahwa medan magnet memiliki pengaruh
besar terhdapa pengurangan kadar CaCO3 dalam air. Dalam penelitian ini, medan magnet
yang diberikan akan mempengaruhi hydration shell (sebuah lapisan yang menahan ion- ion
dalam air membentuk sebuah molekul CaCO3. Penelitian memvariasikan besarnya medan

1
magnet, yaitu sebesar 0,05 dan 0,1 Tesla. Dan pada medan magnet 0,05 Tesla berhasil
mengurangi kadar CaCO3 sebesar 28,57 % sedangkan pada medan magnet 0,1 Tesla berhasil
mengurangi kadar CaCO3 sebesar 57,69 Tesla dalam waktu 120 menit.

Oleh karena itu materi medan magnet adalah materi yang sangat penting untuk di
bahas dan dimengerti, tertutama bagi orang fisika. Karena begitu banyak peranan dan
kegunaan karena pentingnya medan magnet tersebut dalam kehidupan sehari- hari. Namun,
dalam pembelajaran fisika, masih banyak kesulitan yang dialami oleh siswa dalam
memahami medan magnet itu sendiri. Untuk menyikapi akan hal itu, dalam makalah ini saya
akan membahas bagaimana cara agar pembelajaran medan magnet akan mudah dipahami
oleh siswa dan fenomena nya juga akan lebih mudah dipahami.

A. MASALAH

Berdasarkan pendahuluan, masalah yang didapat pada pada makalah ini adalah :

Bagimana pentingnya penggunaan medan magnet dalam kehidupan sehari- hari ?

B. PENGGUNAAN MEDAN MAGNET DALAM KEHIDUPAN

1. Menurut Purworini dan Fitrianingsih (2015), dalam penelitiannya yang berjudul “


Pengaruh Aplikasi Medan Elektromagnet Terhadap Sifat Fisis Air Serta Implikasinya
Terhadap Kecepatan Pertumbuhan Tanaman”. Kita ketahui bersama pula bahwa
ketersediaan air bersih yang berkualitas bagi manusia saat ini sudah terbatas. Jadi,
Purworini dan Fitrianingsih melakukan penelitian dimana dalam penelitian ini mereka
mengaplikasikan medan elektromagnetik untuk memperbaiki kualitas air tersebut.
Pada penelitian ini, beberapa pipa teha dibuat yakni pipa toroida, pipa rodin, dan pipa
caduceus, yang kemudian dialiri air PDAM dan dihubungkan dengan medan
elektromagnet. Air hasil olahan pipa – pipa tersebut kemudian diuji sifat fisis air yang
meliputi uji pH, uji suhu, dan uji konsuktifitas listrik air.
2. Menurut penelitian Putrol, 2014 bahwa medan magnet memiliki pengaruh besar
terhdapa pengurangan kadar CaCO3 dalam air. Dalam penelitian ini, medan magnet
yang diberikan akan mempengaruhi hydration shell (sebuah lapisan yang menahan

2
ion- ion dalam air membentuk sebuah molekul CaCO 3. Penelitian memvariasikan
besarnya medan magnet, yaitu sebesar 0,05 dan 0,1 Tesla. Dan pada medan magnet
0,05 Tesla berhasil mengurangi kadar CaCO3 sebesar 28,57 % sedangkan pada medan
magnet 0,1 Tesla berhasil mengurangi kadar CaCO 3 sebesar 57,69 Tesla dalam waktu
120 menit.
3. Penggunaan medan magnet selanjutnya adalah pada loudspeaker. Loudspeaker
merupakan kombinasi magnet permanen dan elektromagnetik. Loudspeaker pada
dasarnya perangkat yang mengubah energi listrik (sinyal) ke energi mekanik (suara).
Dalam mengolah sinyal listrik menjadi suara yang dapat didengar, Speaker memiliki
komponen Elektromagnetik yang terdiri dari Kumparan yang disebut dengan voice
coil untuk membangkitkan medan magnet dan berinteraksi dengan magnet permanen
sehingga menggerakan cone speaker maju dan mundur.
Voice coil merupakan bagian yang bergerak sedangkan magnet permanen adalah
bagian speaker yang tetap pada posisinya. Sinyal listrik yang melewati voice coil akan
menyebabkan arah medan magnet berubah secara cepat sehingga terjadi gerakan
“tarik” dan “tolak” dengan magnet permanen. Pergerakan tarik dan tolak
menggerakkan cone speaker, yang menghasilkan suara.
4. Selanjutnya adalah microphone. Microphone adalah suatu alat elektronik yang dapat
mengubah atau mengubah suara menjadi energi listrik. Setiap jenis mikrofon
memiliki cara yang berbeda dalam mengubah bentuk energinya, tetapi mereka semua
memiliki persamaan yaitu bagian utama yang disebut dengan diafragma. Cara kerja
mikropon adalah sebagai berikut:
- Saat berbicara suara kita akan membentuk gelombang suara dan menuju ke
mikropon.
- Gelombang suara tersebut akan melalui diafragma yang terdiri dari membran
plastik yang sangat tipis. Diafragma akan bergetar sesuai dengan gelombang suara
yang diterimanya.
- Sebuah voice coil yang terdapat di bagian belakang diafragma akan ikut bergetar
sesuai dengan getaran diafragma.
- Sebuah magnet kecil yang permanen yang dikelilingi oleh coil atau kumparan
tersebut akan menciptakan medan magnet seiring dengan gerakan coil.
- Pergerakan voice coil di medan magnet ini akan menimbulkan sinyal listrik.
- Sinyal listrik yang dihasilkan tersebut kemudian mengalir ke amplifier atau alat
perekam suara.
5. Selanjutnya adalah pintu lemari es. Pintu lemari es atau kulkas dapat menutup dengan
rapat tanpa harus menggunakan kunci atau alat lainya. Hal tersebut dikarenakan di
sekeliling sisi pintu lemari es atau kulkas terdapat magnet. Sebuah magnet yang

3
panjang diletakkan di dalam karet sepanjang pintu lemari es. Lemari es terbuat dari
baja atau bahan lain yang dapat ditarik magnet, jadi magnet akan membuat pintu
lemari es menutup dengan rapat ketika menutupnya. Pintu lemari es yang tertutup
rapat dapat menjaga suhu di dalam tetap dingin sehingga makanan dan minuman di
dalamnya tetap segar. Alat yang cara kerjanya hampir sama dengan pintu kulkas yaitu
kotak pinsil. Pada kotak pinsil terdapat sebuah magnet sehingga tutup alat pinsil dapat
tertutup dengan rapat.
6. Selanjutnya adalah kompas. Cara kerja kompas menggunakan medan magnet. Jarum
kompas yang terbuat dari magnet selalu menunjuk arah utara dan selatan. Jarum ini
memiliki kutub utara dan selatan. Medan magnet bumi memberikan gaya magnet
kepada jarum kompas. Kutub utara jarum kompas menunjuk ke arah kutub utara
geografis bumi. Seperti yang kita ketahui, kutub magnet yang senama tolak-menolak
dan yang tak senama tarik-menarik. Jadi, yang ditunjuk oleh kutub utara jarum
kompas sebenarnya adalah kutub selatan magnet bumi. Sedangkan yang ditunjuk oleh
kutub selatan jarum kompas sebenarnya kutub utara magnet bumi.
7. Selanjutnya adalah dynamo sepeda. Dinamo pada sepeda dapat menghasilkan listrik
melalui usaha dan energi manusia memutar roda yang menyebabkan kepala dinamo
berputar. Di dalam dinamo sepeda terdapat sebuah magnet yang dapat berputar dan
sebuah kumparan tetap. Bila roda sepeda berputar, kepala dinamo akan ikut berputar,
akibat perputaran kepala dinamo yang dihubungkan dengan magnet menyebabkan
induksi elektromagnetik sehingga menghasilkan energi listrik.

C. KAJIAN TEORI
a. Medan magnetik
1. Medan magnetik di sekitar magnet permanen.
Medan magnetik adalah daerah di sekitar magnet, di mana magnet- magnet lain atau
benda benda magnetik yang diletakkan dalam daerah ini masih dipengaruhi medan magnet
tersebut. Sumber medan magnetik dibedakan menjadi dua jenis, yaitu magnet permanen
dan magnet induksi.
Michael Faraday, menggambarkan medan magnetik sebagai garis- garis gaya. Garis gaya
yang semakin rapat menunjukkan medan magnetik yang semakin kuat. Kuat medan
magnet menunjukkan besarnya induksi magnetik. Perhatikan Gambar 1!

4
Sumber : Indrajit 2009: 106

Gambar 1. (a) garis gaya magnetik tegak lurus menembus bidang A (fluks magnetik); (b) medan
magnetik B menembus bidang A dengan membentuk sudut θ terhadap garis normal

Fluks magnetik (Φ) adalah banyaknya garis medan magnetik yang dilingkupi oleh
suatu daerah tertentu (A) dalam arah tegak lurus. Secara matematis, dapat ditulis untuk B
konstan dan A konstan ( θ=¿ konstan) persamaannya adalah :
Φ=B . n A ……(1)
Φ=B . A cos θ ……(2)
Jika sudut θ=0 atau B tegak lurus terhadap bidang A, persamaan (2) akan menjadi :
Φ=B . A …….(3)
Keterangan :
n = vektor satuan searah garis normal
Φ = fluks magnetik (Wb)
A = luas bidang yang melingkupi oleh B ( m2 ¿
B = medan magnetik (Wb/ m2 ¿
θ = sudut antara B dan n
2. Medan Magnetik Di Sekitar Arus Listrik
Perhatikan Gambar 2 !

Sumber Indrajit 2009: 107

Gambar 2. Garis- garis Gaya Magnetik Yang Terbentuk Oleh Serbuk Besi Ketika Ditempatkan
Di Tempat Yang Dipengaruhi Oleh Kawat Berarus Listrik.

5
Di sekitar penghantar berarus terdapat medan magnetik yang arahnya bergantung kepada
arah arus listrik yang mengalir melalui penghantar tersebut. Untuk menentukan arah arus
listrik, dan garis-garis medan magnetik, kita dapat menggunakan kaidah tangan kanan.
Perhatikan Gambar 3:

Sumber: Indrajit 2009: 108

Gambar 3. (a) kaidah tangan kanan ; (b) jika arus menuju oengamat, arah medan magetik
berputar ke kiri ; (c) jika arus menjauhi pengamat, arah medan magnetik berputar ke kanan

Jika tangan kanan menggenggam penghantar lurus, ibu jari menunjukkan arah arus listrik
, arah lipatan jari- jari yang lainnya menunjukkan arah putaran garis- garis gaya
magnetik.

3. Hukum Biot- Savart


Kuat medan magnetik, dinyatakan dalam induksi magnetik Perhatikan Gambar 4.

Sumber :Indrajit 2009: 109

Gambar 4. Kawat Yang Dialiri Arus Listrik

Hukum Biot-Savart menyatakan besarnya induksi magnetik yang di sebabkan oleh


elemen arus listrik :

6
- Berbanding lurus dengan kuat arus listrik I;
- Berbanding lurus dengan panjang elemen penghantar dl;
- Berbanding terbalik dengan kuadrat jarak r antara sebuah titik tempat pengukuran
induksi elektromagnetik dengan elemen penghantar dl;
- Sebanding dengan sinus sudut apit antara arah arus dan garis penghubung titik P
dengan dl;
Secara matematis, persamaan Biot- Savart dapat ditulis sebagai berikut :
μ 0 idl sin θ
dB= ……..(4)
4π r2
Dimana θ adalah sudut antara arah dari dl dan r, μ0 adalah kontanta permeabilitas
yang memiliki nilai sebagai berikut :
−7
μ0=4 π × 10 T m/ A

2. Induksi magnetik di sekitar kawat lurus


Perhatikan gambar 5.

Sumber:Indrajit 2009: 108

Gambar 5.. Induksi Magnetik Akibat Kawat Lurus Berarus Di Sebuah Titik Yang Berjarak A
Dari Kawat Lurus Tersebut

Seutas kawat dengan panjang l di aliri arus listrik sehingga timbul induksi magnetik di
sekitar kawat berarus tersebut. Jika di ambil elemen dl pada kawat lurus tersebut dan
sebuah titik P yang berjarak r dari dl, sudut yang dibentuk oleh elemen dl dengan r
adalah θ . Berdasarkan persamaan Biot- Savart, besarnya induksi magnetik di titik P
adalah :
μ 0 idl sin θ
dB= .……(5)
4π r2
Selanjutnya akan di daptkan persamaan baru sebagai berikut :

7
μ0i
B= ..…… (6)
2 πa
Untuk menentukan arah induksi juga digunakan aturan tangan kanan. Perhatikan
Gambar 6 !

Sumber:Indrajit 2009: 110

Gambar 6. arah induksi magnetik di sekitar kawat lurus berarus (a) arah arus ke bawah ;
(b) arah arus ke atas

3. Induksi Magnetik Di Sekitar Kawat Melingkar


Jika seutas kawat yang melingkar dialiri arus listrik, disekitar kawat tersebut akan timbul
induksi magnetik yang besarnya dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan Biot-
Savart.
Perhatikan Gambar 7.

Sumber gambar:Indrajit 2009: 111

Gambar 7. Induksi Magnetik di Pusat Kawat Melingkar Berarus.


Cara yang mudah untuk menghitung besar induksi magnetik di sekitar kawat berarus,
yaitu dengan menghitung besar induksi magnetik di pusat lingkaran tersebut (titik 0).
Induksi magnetik di pusat kawat melingkar dapat ditentukan seperti pada
penentuan induksi magnetik di sekitar kawat lurus. Jika diperhatikan variabel θ pada
gambar 7, adalah sebesar 90o karena rtegak lurus dengan rah elemen dl. Karena
keduanya berhimpitan sehingga jika variabel- variabel tersebut dimasukkan kedalam

8
persamaan Biot- Savart akan didapat medan magnetik di pusat lingkaran sebagai
berikut :
μ 0 idl sin θ μ0 i dl
dB= = ……..(7)
4π a2 4 π a2
Perlu diperhatikan bahwa panjang kawat sama dengan keliling kawat, sehingga integral
memiliki batas dari nol sampai 2 πa sehingga persamaan menjadi :
μ0 2 πa i dl
B 0= ∫
4 π 0 a2
μ0I
B 0= 2 (2 πa−0 ¿
4πa
μ0 I
B 0= .……(8)
2a
Persamaan (8) berlaku untuk satu kawat melingkar. Jika terdapat N lilitan kawat
melingkar, maka induksi medan magnetik di pusat kawat lingkaran menjadi :
μ0 ∈ ¿
2a ...…..(9)
B 0=¿

4. Induksi Magnetik di Pusat dan Ujung Solenoida


Solenioda adalah suatu lilitan kawat penghantar yang panjang atau kumparan rapat yang
menyerupai lilitan pegas, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 8.

Sumber :Indrajit 2009: 112

Gambar 8. (a) solenoid yang dialiri arus listrik ; (b) penampang irisan membujur solenioda

Kumparan penghantar yang berarus listrik akan menghasilkan garis medan magnetik
dengan pola sama dengan yang dihasilkan oleh magnet batang. Jika panjang solenoida (
l ) dan terdiri atas N buah lilitan , jumlah lilitan untuk setiap satuan panjang menjadi

9
N
n= dan jari- jari kumparannya a . Induksi magnetik di titik P yang terletak pada
l
sumbu solenoida dan disebabkan oleh elemen solenoida sepanjang dx adalah :
μ 0 nIa
dB= 2
sin a da ……(10)
2r
Besar induksi magnetik di pusat solenoida adalah :
μ0 ∈ ¿
B=μ0 ∈¿ atau l .…..(11)
B=¿
Besar induksi magnetik di ujung solenoida adalah :
μ0 ∈ ¿ μ0 ∈ ¿
2 atau 2l ……….(12)
B=¿ B=¿
(Sumber: Indrajit 2009)

5. Induksi Magnetik di Sumbu Toroida


Perhatikan Gambar 9!

Sumber:Indrajit 2009: 113

Gambar 9. Toroida Yang Dialiri Arus Listrik


Toroida adalah kumparan yang dilengkungkan sehingga sumbunya membentuk sebuah
lingkaran. Jika toroida dialiri arus listrik, akan timbul garis- garis medan magnetik
berbentuk lingkaran di dalam toroida tersebut.
Besarnya induksi magnetik di titik P yang berada di pusat sumbu toroida adalah :
B=μ0 ∈¿ ………..(13)
Nilai n adalah jumlah lilitan (N) per satuan keliling lingkaran ( 2 πa ¿ sehingga
persamaan 7.1 dapat ditulis sebagai berikut :
μ0 ∋ ¿
2 πa ……….(14)
B=¿
Keterangan :
α = Jari- jari Toroida (m)
N = Jumlah lilitan

10
(Sumber: Indrajit 2009)

b. Gaya magnetik
Perhatikan Gambar 10 di bawah ini !

Sumber: Indrajit 2009: 114

Gambar 10. Seutas kawat berarus I berada di ruang yang dipengaruhi medan magnetik B
sehingga timbul gaya magnetik F pada kawat tersebut

Jika penghantar yang di aliri arus listrik dan di tempatkan di daerah medan magnetik,
penhantar tersebut akan mengalami gaya. Gaya yang di alami penghantar tersebut
dinamakan gaya magnetik atau gaya Lorentz.
Perhatikan Gambar 10! Seutas kawat dengan panjang l, yang di aliri arus listrik I
ditempatkan di dalam medan magnetik B yang arahnya tegak lurus menembus bidang
kertas. Kawat tersebut akan melengkung karna pengaruh gaya magnetik. Besarnya gaya
magnetik yang di alami oleh kawat berarus listrik di dalam medan magnetik berbanding
lurus dengan kuat arus, panjang kawat penghantar, kuat medan magnetik, dan sinus sudut
antara arah arus dan arah induksi magnetik. Secara matematis, besar gaya magnetik dapat
dituliskan sebagai berikut :
F=Bil sin θ ……….(15)
Keterangan :
F = gaya magnetik (N)

11
I = kuat arus listrik (A)
B = induksi magnetik (T)
θ = sudut yang dibentuk oleh I dengan B
l = panjang kawat penghantar (m)
(Sumber: Indrajit 2009)

1. Menentukan Arah Gaya Magnetik


Perhatikan Gambar 11!

Sumber: Indrajit 2009: 115

Gambar 11. Gaya Magnetik Yang Dialami Kawat Penghantar Berarus Listrik

Jika kawat penghantar yang di aliri arus listrik I diletakkan di dalam daerah medan
magnetik B, kawat tersebut akan mengalami gaya magnetik F yang arahnya seperti
ditunjukkan pada gambar tersebut sehingga kawat akan melengkung ke atas.
Akan tetapi , jika polaritas baterai dibalik, kawat akan melengkung ke bawah akibat dari
gaya magnetik yang arahnya ke bawah. Begitu pula halnya jika arah induksi magnetik
diubah dengan cara mengubah posisi magnet U , arah dari gaya magnetik bergantung
pada arah arus listrik (l) dan arah medan magnetik (B).
Dalam menentukan arah gaya magnetik yang dialami kawat berarus listrik di dalam
medan magnetik dapat digunakan kaidah tangan kanan berikit ini :
“Jika telapak tangan kanan dibuka sedemikian, sehingga keempat jari yang dirapatkan
menunjuk arah medan magnetik B dan ibu jari menunjuk kea rah arus listrik , arah
dorng telapak tangan menunjukkan arah gaya magnetik F yang dialami oleh kawat
berarus” Perhatikan Gambar 12!

12
Sumber : Indrajit 2009: 115
Gambar 12. Arah Gaya Magnetik Sesuai Dengan Kaidah Tangan Kanan

Jadi, arah gaya magnetik dengan kaidah tangan kanan menunjukkan :


a. Ibu jari sebagai arah arus (I);
b. Arah gaya magnetik keluar dari telapak tangan (F);
c. Sudut θ adalah sudut yang dibentuk oleh ibu jari (I) dengan jari yang lainnya
(B).

2. Gaya Magnetik pada Muatan yang Bergerak


Jika muatan listrik q yang bergerak dengan kecepatan v dalam medan magnetik homogen
B, akan timbul gaya magnetik pada muatan tersebut. Kita telah mengetahui bahwa

q
hubungan antara muatan (q) dan kuat arus (I) adalah I= sehingga persamaan (15)
t
menjadi :
q
F=B lsin θ ………(16)
t
Lintasan yang ditempuh muatan dalam selang waktu t sama dengan besar kecepatan ,

l
yaitu v= sehingga besar gaya magnetik pada muatan listrik yang bergerak dapat
t
dinyatakan dengan persamaan :
F=qvB sinθ ………(17)

Keterangan :
v = besar kecepatan muatan (m/s)
θ = sudut apit antara kecepatan v dan medan magnetik B

Partikel bermuatan yang bergerak tegak lurus terhadap medan magnetik B akan
megalami gaya magnetik yang arahnya selalu tegak lurus terhadap arah kecepatan.

13
Dengan demikian, gaya magnetik berfungsi sebagai gaya sentripetal sehingga gerak
partikel merupakan gerak melingkar beraturan seperti tampak pada Gambar 13 .

Sumber: Indrajit 2009: 116

Gambar 13. Gaya Yang Dialami Muatan Bergerak Dalam Medan Magnetik.

Berdasarkan persamaan 9.2 , untuk θ = 90o , gaya magnetik dinyatakan dengan


persamaan:
F=qvB ……….(18)
Partikel bermuatan bergerak melingkar karena mendapatkan gaya sentripetal , yaitu gaya
magnetik. Menurut Hukum II Newton pada gerak melingkar beraturan, besarnya gaya
dapat dituliskan sebagai berikut :
v2
Σ F=ma s =¿ qvB=m
r
mv
r= ………..19
Bq
Keterangan :
r = jari- jari lintasan (m)
B = induksi magnetik (T)
m = massa partikel (kg)
q = muatan partikel (C)
v = kecepatan linear partikel (m/s)

3. Gaya Magnetik Antara Dua Kawat Sejajar


Pada dua kawat penghantar sejajar, yang terpisah sejauh a dialiri arus listrik I1
dan I 2 . Pada gambar 14 (a) I1 searah dengan I 2 , dan pada gambar 14 (b) )
I1 berlawanan arah dengan I 2 . Ternyata pada gambar 14 (a) kedua kawat saling
mendekat atau tarik menarik , sedangkan pada gambar 14 (b) kedua kawat saling

14
menjauh atau tolak- menolak. Ini menunjukkan bahwa antara kedua kawat timbul gaya
magnetik.

Sumber : Indrajit 2009: 118

Gambar 14. Dua buah penghantar lurus sejajar dialiri oleh arus listrik (a) I 1 searah dengan
I 2 ; (b) I 1 berlawanan arah dengan I2

Pada dua penghantar lurus sejajar, yang dialiri arus listrik akan terjadi gaya tarik-
menarik jika kedua arusnya memiliki arah yang sama, sedangkan gaya tolak menolak
akan terjadi jika kedua arus listriknya berlawanan arah. Persamaannya adalah :
F μ0 I 1 I 2
= ……….(20)
l 2 πa
Jika I1 = I 2 , maka persamaan ini menjadi :
2
F μ0 I ………..(21)
=
l 2 πa
Dengan :
F = gaya magnetik (N)
l = panjang kawat (m)
I = arus yang mengalir (A)
a = jarak antara kawat 1 dan 2 (m)

c. Aplikasi Gaya Magnetik


1. Motor Listrik

Sumber: Indrajit 2009: 120

15
Gambar 15. Skema Motor Listrik

Kumparan ABCD diletakkan antara medan magnetik. Sesuai dengan kaidah tangan
kanan kedua, kawat AB akan mengalami gaya magnetik F yang arahnya ke atas dan
kawat CD akan mengalami gaya magnetik F yang arahnya ke bawah. Jadi, pada sisi- sisi
kumparan yang berlawanan bekerja dua gaya yang sama besar, berlawanan arah, dan
garis kerjanya berbeda. Kedua gaya seperti itu disebut kopel. Oleh karena adanya kopel
ini, ABCD akan berputar searah putaran jarum jam.
Pada posisi vertikal (90o), arah gaya F akan segaris kerja sehingga kopel sama
dengan nol. Akan tetapi, kumparan tidak langsung berhenti sebab, masih memiliki
kecepatan awal. Selanjutnya, dihasilkan lagi kopel sehingga kumparan dapat terus
berputar. Setelah menempuh setengah putaran, (180o), arus listrik yang melalui kawat AB
dan CD berubah arah. Akibatnya, timbul momen kopel yang arahnya berlawanan dengan
momen kopel yang pertama sehingga kumparan akan berputar kembali ke posisi semula.
Agar kumparan berputar terus menerus, setiap ujung kumparan dihubungkan
dengan cincin belah atau komutator yang terbuat dari tembaga. Setiap komutator
deltakkan oleh sikat- sikat karbon. Komutator ikut berputar bersama-sama dengan
kumparan, tetapi sikat- sikat karbon tidak ikut berputar (tetap pada tempatnya). Hal ini
mengakibatkan arah arus melalui kawat AB dan CD berubah arah setiap setengah putaran
sehingga kumparan ABCD dapat berputar terus menerus.

2. Galvanometer
Perhatikan gambar skema galvanometer di bawah !

Sumber gambar : Indrajit 2009: 120

Gambar 16. skema galvanometer

16
Galvanometer adalah komponen dasar amperemeter, voltmeter, , dan ohmmeter.
Skema galvanometer bias dilihat pada gambar 16.
Bagian yang terpenting dari alat ukur ini adalah sebuah ini besi lunak yang dililiti
kawat sehingga membentuk kumparan yang diletakkan di antara kutub utara dan kutub
selatan magnet akan mengalami gaya yang berlawanan arah sehingga kumparan akan
berputar. Akan tetapi, pegas spiral akan menghambat kumparan- kumparan tersebut
sehingga kumparan hanya berputar dengan sudut tertentu yang besarnya sebanding
dengan besar arus listrik yang mengalir melalui kumparan, yaitu besar sudut yang tidak
pernah melewati batas maksimum (90o) atau kumparan hanya dapat berputar maksimum
seperempat putaran, sampai kedudukan kumparan tegak lurus terhadap medan magnetik.
Besarnya arus listrik yang mengalir melalui kumparan ditunjukkan oleh penyimpangan
jarum penunjuk skala.
(Sumber: Indrajit 2009)

3. Pengeras suara (Loudspeaker)


Hampir semua orang mengenal pengeras suara. Pengeras suara bekerja berdasarkan
prinsip induksi magnetik yang memberikan gaya magnetik pada kawat berarus listrik,
arus listrik bersumber dari generator AC dikirimkan melalui pesawat radio atau TV yang
dihubungkan pada sebuah kumparan kawat yang terpasang pada lorong loudspeaker.
Selaput loudspeaker biasanya terbuat dari bahan elastis yang dapat bergerak maju
mundur dengan bebas. Ketika arus bolak- balik dari penerima mengalir melalui
kumparan kawat, kumparan dan selaput loudspeaker mengalami gaya yang disebabkan
induksi magnetik oleh medan magnetik permanen. Melalui arus bolak- balik dengan
frekuensi sinyal audio berkisar 1000 Hz selaput loudspeaker bergerak maju mudur pada
frekuensi yang sama. Partikel- partikel udara yang terdorong keluar oleh selaput
loudspeaker menimbulkan rapatan dan renggangan pada udara sekitarnya sehingga
loudspeaker dapat mengubah energi listrik menjadi energi bunyi.
(Sumber: Indrajit 2009)
d. Sifat Magnet Bahan
Bahan merupakan kumpulan atom dan molekul. Di dalam atom atau molekul terdapat
elektron bermuatan negatif. Elektron mengelilingi inti atom sehingga merupakan arus
listrik yang bergerak melingkar. Elektron- elektron juga melakukan gerak rotasi yang
dinamakan spin elektron. Pada atom , spin elektron ada yang berpasangan dan ada juga
yang tidak berpasangan. Perhatikan gambar 17.

17
Sumber: Indrajit 2009: 122

Gambar 17. (a )gerak melingkar elektron mengelilingi inti; (b) spin elektron tidak
berpasangan; (c) spin elektron berpasangan.

Kemagnetan bahan ditentukan oleh spin elektron dan gerak elektron mengelilingi inti.
Spin elektron tidak berpasangan bersifat sebagai magnet kecil, sedangkan spin elektron
yang berpasangan tidak menimbulkan sifat kemagnetan.
Berdasarkan tanggapan bahan terhadap suatu magnet, bahan dikelompkkan menjadi tiga
jenis, yaitu bahan ferromagnet, paramagnet, dan diamagnet.
(Sumber: Indrajit 2009)

1. Bahan Ferromagnetik
Bahan ini jika didekati magnet akan tertarik dengan kuat. Begitu juga jika berada dalam
medan magnetik akan menimbulkan kuat medan yang kuat. Dengan demikian, dikatakan
bahwa bahan ferromagnet memiliki suseptibilitas positif (kecenderungan untuk mudah
menjadi magnet), dan permeabilitas bahan lebih besar dari udara ( μ> μ0 ¿ . Atom di
dalam bahan ferromagnetik mengandung banyak elektron dengan spin tidak
berpasangan sehingga mudah untuk mengumpulkan garis- garis medan magnetik.
Perhatikan gambar 18.

Sumber : Indrajit 2009: 121

Gambar 18. Bahan Ferromagnetik Dalam Solenoida

18
Bahan ferromagnetik sering digunakan untuk membuat magnet tetap seperti besi, nikel ,
kobalt dan baja. Jika suhu bahan dinaikkan bahkan dapat sampai 770 oC (suhu Currie),
sifat ferromagnetiknya akan berubah atau bahkan hilang.

2. Bahan Paramagnetik
Bahan yang sedikit menarik garis- garis medan magnetik dinamakan bahan
paramagnetik. Perhatikan gambar 19!

Sumber: Indrajit 2009: 121

Gambar 19. Bahan paramagnetik dalam solenoida

Di dalam atomnya terdapat sedikit elektron dengan spin tidak berpasangan. Sehingga
bahan ini memiliki suseptibilitas positif kecil, tetapi memiliki permeabilitas si atas
permeabilitas udara ( μ> μ0 ¿ . Contoh bahan ini adalah aluminium, magnesium,
wolfram, platinum, dan tembaga (II) sulfida.
(Sumber: Indrajit 2009)

3. Bahan Diamagnetik
Bahan diamagnetic memiliki suseptibilitas negatif. Elektron – elektron dalam atomnya
hampir semuanya berpasangan sehingga medan magnetiknya saling meniadakan.
Akibatnya bahan diamagnetik sukar menarik garis- garis gaya magnetik dari luar seperti
ditunjukkan pada gambar 20.

Sumber: Indrajit 2009: 121

Gambar 20. Bahan diamagnetik dalam solenoida

19
Bahan ini memiliki permeabilitas udara ( μ< μ0 ¿ . Contohnya seng, perak, emas dan
bismuth.

D. PEMBAHASAN

Dalam makalah ini, dapat kita lihat bahwa medan magnet itu sangat penting peranannya
dalam kehidupan sehari- hari, misalnya :

Untuk kasus pertama :


- Purworini dan Fitrianingsih melakukan penelitian dimana dalam penelitian ini
mereka mengaplikasikan medan elektromagnetik untuk memperbaiki kualitas air
tersebut. Pada penelitian ini, beberapa pipa teha dibuat yakni pipa toroida, pipa
rodin, dan pipa caduceus, yang kemudian dialiri air PDAM dan dihubungkan
dengan medan elektromagnet. Air hasil olahan pipa – pipa tersebut kemudian diuji
sifat fisis air yang meliputi uji pH, uji suhu, dan uji konsuktifitas listrik air.

Dan hasil yang mereka peroleh adalah bahwa air olahan memiliki nilai pH
yang lebih tinggi (atau mendekati sifat kebasaan dalam air) dibandingkan dengan
air PDAM (sample yang terkontrol).

Untuk kasus kedua :

- Menurut penelitian Putrol, 2014 bahwa medan magnet memiliki pengaruh besar
terhadap pengurangan kadar CaCO3 dalam air. Dalam penelitian ini, medan
magnet yang diberikan akan mempengaruhi hydration shell (sebuah lapisan yang
menahan ion- ion dalam air membentuk sebuah molekul CaCO3. Penelitian
memvariasikan besarnya medan magnet, yaitu sebesar 0,05 dan 0,1 Tesla. Dan
pada medan magnet 0,05 Tesla berhasil mengurangi kadar CaCO 3 sebesar 28,57 %
sedangkan pada medan magnet 0,1 Tesla berhasil mengurangi kadar CaCO 3
sebesar 57,69 Tesla dalam waktu 120 menit.

Dan penggunaan medan magnetik lainnya adalah dalam alat- alat rumah tangga
seperti :

1. Loudspeaker merupakan kombinasi magnet permanen dan elektromagnetik.


Loudspeaker pada dasarnya perangkat yang mengubah energi listrik (sinyal) ke
energi mekanik (suara).

20
2. Selanjutnya adalah microphone. Microphone adalah suatu alat elektronik yang
dapat mengubah atau mengubah suara menjadi energi listrik. Setiap jenis
mikrofon memiliki cara yang berbeda dalam mengubah bentuk energinya, tetapi
mereka semua memiliki persamaan yaitu bagian utama yang disebut dengan
diafragma.
3. Selanjutnya adalah pintu lemari es. Pintu lemari es atau kulkas dapat menutup
dengan rapat tanpa harus menggunakan kunci atau alat lainya. Hal tersebut
dikarenakan di sekeliling sisi pintu lemari es atau kulkas terdapat magnet. Sebuah
magnet yang panjang diletakkan di dalam karet sepanjang pintu lemari es. Lemari
es terbuat dari baja atau bahan lain yang dapat ditarik magnet, jadi magnet akan
membuat pintu lemari es menutup dengan rapat ketika menutupnya. Pintu lemari
es yang tertutup rapat dapat menjaga suhu di dalam tetap dingin sehingga
makanan dan minuman di dalamnya tetap segar
4. Selanjutnya adalah kompas. Cara kerja kompas menggunakan medan magnet.
Jarum kompas yang terbuat dari magnet selalu menunjuk arah utara dan selatan.
Jarum ini memiliki kutub utara dan selatan. Medan magnet bumi memberikan
gaya magnet kepada jarum kompas. Kutub utara jarum kompas menunjuk ke arah
kutub utara geografis bumi. Seperti yang kita ketahui, kutub magnet yang senama
tolak-menolak dan yang tak senama tarik-menarik. Jadi, yang ditunjuk oleh kutub
utara jarum kompas sebenarnya adalah kutub selatan magnet bumi. Sedangkan
yang ditunjuk oleh kutub selatan jarum kompas sebenarnya kutub utara magnet
bumi.
5. Selanjutnya adalah dynamo sepeda. Dinamo pada sepeda dapat menghasilkan
listrik melalui usaha dan energi manusia memutar roda yang menyebabkan kepala
dinamo berputar. Di dalam dinamo sepeda terdapat sebuah magnet yang dapat
berputar dan sebuah kumparan tetap. Bila roda sepeda berputar, kepala dinamo
akan ikut berputar, akibat perputaran kepala dinamo yang dihubungkan dengan
magnet menyebabkan induksi elektromagnetik sehingga menghasilkan energi
listrik.

E. KESIMPULAN
Bebrapa pentingnya medan magnetik dalam kehidupan sehari- hari adalah :

1. Penggunaan medan magnetik dapat memperbaiki kualitas air

21
2. Medan magnet memiliki pengaruh besar terhadap pengurangan kadar CaCO3 dalam
air.
3. Medan magnetik dapat dimanfaatkan pada alat- alat dalam kebituhan sehari- hari
seperti pintu lemari es, dynamo sepeda, loudspeaker, kompas dll.

F. DAFTAR PUSTAKA
Putrol, T & Endarko. (2014). Pengaruh Besar Medan Magnet terhadap Pengurangan
Kadar CaCO3 Dalam Air. Jurnal Integrasi. Vol. 6. No 2. 151-155

Purworini, F & Avin Ainur Fitrianingsih. (2015). Pengaruh Aplikasi Medan


Elektromagnet TTerhadap Sifat Fisis Air Serta Impikasinya Terhadap Kecepatan
Pertumbuhan Tanaman. Jurnal Neutrino. Vol. 7. No. 2

https://www.mikirbae.com/2014/12/pemanfaatan-magnet.html (diakses pada senin, 2


Desember 2019 pada pukul 19:29 WITA )

Indrajit, Dudi (2009) Mudah dan Aktif Belajar Fisika. Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional

22

Anda mungkin juga menyukai