Anda di halaman 1dari 22

I.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bumi adalah planet ketiga dari delapan planet dalam Tata Surya. Diperkirakan
usianya mencapai 4,6 milyar tahun. Jarak antara Bumi dengan matahari adalah
149.6 juta kilometer atau 1 AU (ing: astronomical unit). Bumi mempunyai
lapisan udara (atmosfer) dan medan magnet yang disebut (magnetosfer) yang
melindung permukaan bumi dari angin matahari, sinar ultraungu, dan radiasi dari
luar angkasa. Lapisan udara ini menyelimuti bumi hingga ketinggian sekitar 700
kilometer. Lapisan udara ini dibagi menjadi troposfer, stratosfer, mesosfer,
termosfer, dan eksosfer.
Struktur Bumi bagian dalam terbagi dalam beberapa lapisan, seperti halnya
sebuah bawang. Bumi secara umum terdiri dari beberapa lapisan yaitu bagian
paling atas disebut litosfer atau crust, lapisan di bawahnya adalah astenosfer atau
mantel dan yang paling bawah adalah inti bumi.
Pada makalah ini kami akan membahas mengenai struktur bumi bagian A di
mana dalam makalah ini kami akan menjelaskan hal yang terkait mengenai
struktur bumi dan unsur pembentuk setiap lapisan bumi. Namun, lapisan bumi
yang kami bahas adalah kerak bumi, litosfer, dan mantel bumi.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana struktur lapisan bumi?
2. Bagaimana struktur kerak bumi?
3. Jelaskan jenis-jenis kerak bumi?
4. Bagaimana struktur litosfer?

5. Apa jenis-jenis litosfer?


6. Apa batuan penyusun litosfer?
7. Bagaimana struktur mantel bumi?

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui struktur lapisan bumi
2. Mengetahui struktur kerak bumi
3. Mengetahui jenis-jenis kerak bumi
4. Mengetahui struktur litosfer
5. Mengetahui jenis-jenis litosfer
6. Mengetahui batuan penyusun litosfer
7. Mengetahui struktur mantel bumi

II. KAJIAN MATERI

2.1 Struktur Lapisan Bumi


Bumi tempat kita tinggal saat ini merupakan salah satu anggota tata surya dengan
matahari sebagai pusatnya. Jarak bumi dengan matahari sekitar 150 juta km.
Bumi berbentuk bulat pepat dengan jari-jari 6.370 km. Bumi merupakan planet
dengan urutan ketiga dari delapan planet yang dekat dengan matahari. Bumi
diperkirakan telah terbentuk sekitar 4,6 milyar tahun yang lalu, dan merupakan
satu-satunya planet yang dapat dihuni oleh berbagai jenis mahluk hidup.
Permukaan bumi terdiri dari daratan dan lautan.

Gambar 1. Planet Bumi


Deskripsi tentang bumi dapat di lihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 1. Deskripsi Bumi
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Jenis
Jari-jari pada ekuator
Jari-jari pada kutub
Rata-rata jari-jari
Keliling Bumi paad ekuator
Luas daratan
Luas lautan
Luas Bumi
Tempat tertinggi
Rata-rata ketinggian

Ukuran
6.378,3 km
6.356,9 km
6.371 km
40.077 km
149.000.000 km2
361.000.000 km2
510.000.000 km2
8.840 m
840 m

10.
11.

Laut terdalam
Rata-rata kedalaman laut

11.035 m
3.808 m

Menurut komposisi (jenis dari material) -nya, bumi dapat dibagi menjadi lapisanlapisan yang tersusun atas tiga lapisan utama. Lapisan Bumi mulai dari lapisan
terluar sampai terdalam yaitu kerak bumi , mantel bumi, dan inti bumi. Mantel
terdiri dari dua bagian yaitu mantel atas dan mantel bawah, begitu juga dengan
inti bumi, Inti terdiri atas inti luar dan inti dalam. Seiring bertambahnya
kedalaman lapisan bumi dari atas permukaan semakin bertambah pula berat jenis
dan temperature serta tekanannya. Sedangkan menurut sifat mekanik (sifat dari
material) -nya, bumi dapat dibagi menjadi lapisan-lapisan yang tersusun dari
litosfer, astenosfir, mesofir, inti bumi bagian luar, dan inti bumi bagian dalam.

Gambar 2. Struktur Bumi

Gambar 3. Lapisan Bumi

2.2 Kerak Bumi


Kerak Bumi adalah lapisan terluar Bumi yang terbagi menjadi dua kategori,
yaitu kerak samudra dan kerak benua. Kerak samudra mempunyai ketebalan
sekitar 5-10 km sedangkan kerak benua mempunyai ketebalan sekitar 20-70 km.
Penyusun kerak samudra yang utama adalah batuan basalt, sedangkan batuan
penyusun kerak benua yang utama adalah granit, yang tidak sepadat batuan
basalt.
Kerak Bumi dan sebagian mantel Bumi membentuk lapisan litosfer dengan
ketebalan total kurang lebih 80 km.
Kerak bumi merupakan lapisan terluar permukaan bumi yang berupa batuan
keras dan dingin. Pada lapisan kerak bagian atas, batuan telah mengalami
pelapukan membentuk tanah. Daratan terbentuk dari kerak benua yang terbentuk

dari granit. Dasar samudra terbentuk dari kerak samudra yang sebagian terbentuk
dari batuan basal. Di bawah kerak bumi terdapat lapisan yang disebut MOHO
yaitu lapisan peralihan yang mempunyai sifat fisis antara kerak bumi dan lapisan
mantel, terutama elastisitas batuan dan densitasnya.
Mantel ini dibagi menjadi beberapa bagian yang didasarkan pada hasil
dari seismologi.Lapisan ini (dan kedalaman mereka) adalah sebagai berikut:
jubah atas (dimulai dariMoho, atau dasar kerak 7 sampai 35 km, ke bawah untuk
410 km), zona transisi (410-660 km), dalam mantel bagian bawah (660-2891
km), dan di bawah daerah terakhir ada anomali D "lapisan dengan ketebalan
variabel (rata-rata ~ 200 km tebal). Unsur-unsur kimia utama pembentuk kerak
Bumi

adalah: Oksigen (O)

(46,6%), Silikon (Si)

(27,7%), Aluminium (Al)

(8,1%), Besi (Fe) (5,0%),Kalsium (Ca) (3,6%), Natrium (Na) (2,8%), Kalium (K)
(2,6%),Magnesium (Mg) (2,1%).
Berdasarkan materi-materi penyusunnya, kerak bumi dikelompokkan menjadi
beberapa lapisan yaitu :
1.

Lapisan atas
Pada lapisan ini merupakan tempat dimana makhluk hidup berkembangbiak.
Lapisan atas terdiri atas pelapukan batuan dan sisa-sisa makhluk hidup yang
sudah mati. Lapisan ini disebut sebagai tanah humus. Lapisan ini terletak
hingga kedalaman 30 cm, sering disebut dengan istilah Top Soil. Cara paling
mudah untuk mengenali top soil adalah warnanya yang cenderung paling
gelap dibandingkan lapisan dibawahnya, terlihat lebih gembur dan semua
mikroorganisme hidup pada lapisan ini sehingga memungkinkan terjadinya
proses pelapukan daun, sisa batang dan bagian makhluk hidup lainnya.

2.

Lapisan tengah
Lapisan ini terletak tepat dibagian bawah dari top soil dengan ketebalan
antara 50 cm hingga 1 meter. Berwarna lebih cerah daripada lapisan
diatasnya dan lapisan ini terbentuk dari campuran pelapukan yang terletak di
lapisan bawah dengan sisa material top soil yang terbawa air. Lapisan ini

merupakan lapisan yang sedikit gersang dan terdiri atas air serta pelapukan
batuan. Lapisan tengah disebut dengan nama lapisan tanah liat.
3.

Lapisan bawah
Lapisan ini merupakan lapisan yang mengandung batuan yang mulai melapuk
dan sudah tercampur dengan tanah endapan pada lapisan diatasnya atau tanah
liat. Pada bagian ini masih terdapat batuan yang belum melapuk dan sebagian
sudah dalam proses pelapukan dari jenis batuan itu sendiri dan berwarna
sama dengan batuan penyusunnya atau asalnya. Berada cukup dalam dan
jarang dapat ditembus oleh akar akar pohon atau tanaman.

4.

Lapisan batuan induk


Merupakan lapisan terdalam yang terdiri atas batuan padat. Jenis batuan
pada lapisan ini berbeda antara satu daerah dengan tempat lainnya sehingga
menyebabkan produk tanah yang dihasilkan juga berbeda. Batuan pada
lapisan ini mudah pecah namun sangat sulit ditembus oleh akar tanaman dan
air, berwarna terang putih kelabu hingga kemerahan. Lapisan batuan induk
ini dapat dengan mudah terlihat pada dinding tebing terjal daerah
pengunungan.

Kerak bumi menurut jenisnya dibedakan menjadi 2 yaitu kerak samudera dan
kerak benua.
a. Kerak samudera
Kerak samudera adalah bagian dari lithosfer bumi yang permukannya berada
di cekungan samudera. Kerak samudera tersusun oleh batuan mafic, atau
sima. Kerak ini lebih tipis dibandingkan dengan kerak benua (sial), dengan
ketebalan lebih sedikit dari 10 kilometer, tetapi massa jenisnya lebih besar,
memiliki massa jenis rata-rata sekitar 3.3 gram per sentimeter kubik.

Kerak samudra memiliki ketebalan sekitar 5 hingga 15 kilometer (Condie,


1982) yang tersusun atas mineral yang kaya akan Si, Fe dan Mg. Kerak
samudra juga disebut dengan basaltis mengingat batuan penyusun utama dari
kerak bumi adalah basalt. Contoh dari kerak samudra di dunia adalah kerak
samudra Atlantik dan kerak samudra Pasifik. Kerak samudra juga sering pula
disebut dengan lempeng samudra. Lempeng samudra yang tertekan oleh
magma menjadi penyebab naiknya bagian lempeng yang kemudian disebut
dengan pematang tengah samudra. Tekanan pada lempeng yang terjadi secara
terus menerus menyebabkan lempeng samudra begerak mendekati lempeng
benua yang berakhir dengan kedua lempeng saling bertabrakan. Akibat dari
tabrakan kedua lempeng tersebut adalah beberapa bagian yang naik atau
terangkat dan menjadi pegunungan dan mempercepat terjadinya penyebab
tanah longsor.
b. Kerak Benua
Kerak benua adalah lapisan batuan beku, batuan sedimen, dan batuan
metamorf yang membentuk benua dan daerah dangkal dasar laut di dekat
pantai, yang dikenal sebagai paparan kontinental.
Kerak benua juga disebut sebagai lapisan granitis mengingat batuan utama
yang menyusunnya adalah granit. Kerak benua memiliki ketebalan sekitar 30
hingga 80 km (Condie, 1982) dengan temperatur kerak yang akan semakin
meningkat tergantung dengan kedalamannya. Contoh dari kerak benua yaitu
kerak benua Amerika Selatan, kerak benua Amerika Utara, kerak benua Afrika
kerak benua Asia dan eropa. Pembentukan kerak benua dihubungkan dengan
periode orogenyintensif. Periode ini berhubungan dengan pembentukan super
benua seperti Rodinia, Pangaea, dan Gondwana.
Kerak benua ini menyusun sekitar 79% dari volume kerak bumi. Ketinggian
permukaan dari kerak benua rata-rata sekitar 800 meter dari permukaan laut,
meskipun ada daerah yang ketinggiannya mencapai lebih dari 8000 meter.

Batuan yang menyusun kerak benua pada umumnya adalah batuan granitik
atau yang bersifat asam. Bagian atas dari kerak benua ini disusun oleh batuan
beku, batuan metamorf dan batuan endapan. Sedangkan secara keseluruhan
batuan beku dan batuan metamorf menyusun sekitar 95% , sisanya yang 5%
merupakan batuan endapan.

Gambar 4 Kerak Benua dan Kerak Samudera


Kerak samudra dengan usia tertua yang bisa ditemukan saat ini adalah berusia
200 juta tahun. Namun nyatanya dibandingkan kerak samudra, ada kerak
benua tertua yang memiliki usia 3,7 hingga 428 miliar tahun yang ditemukan
di Acasta Gneisskanada serta di temukan pula di Narryer Gneiss Terrane di
arah barat Australia. Terbentuknya kerak benua dihubungkan dengan masa
atau periode orogeny intensif yang terkait erat dengan terbentuknya super
benua seperti Pangaea, Gondwana serta Rodinia.

10

Gambar 5. Penampang Kerak Bumi


2.3 Litosfer
Litosfer adalah kulit terluar dari planet berbatu. Litosfer berasal darikata Yunani,
lithos () yang berarti berbatu, dan sphere () yang berarti padat.
Litosfer berasal dari kata lithos artinya batuan, dan sphere artinya lapisan. Secara
harfiah litosfer adalah lapisan Bumi yang paling luar atau biasa disebut dengan
kulit Bumi. Pada lapisan ini pada umumnya terjadi dari senyawa kimia yang kaya
akan Si02, itulah sebabnya lapisan litosfer sering dinamakan lapisan silikat dan
memiliki ketebalan rata-rata 30 km yang terdiri atas dua bagian, yaitu Litosfer
atas (merupakan daratan dengan kira-kira 35% atau 1/3 bagian) dan Litosfer
bawah (merupakan lautan dengan kira-kira 65% atau 2/3 bagian).
Litosfer bumi meliputi kerak dan bagian teratas dari mantel bumi yang
mengakibatkan kerasnya lapisan terluar dari planet bumi. Litosfer ditopang oleh
astenosfer, yang merupakan bagian yang lebih lemah, lebih panas, dan lebih
dalam dari mantel. Batas antara litosfer dan astenosfer dibedakan dalam hal
responnya terhadap tegangan: litosfer tetap padat dalam jangka waktu geologis
yang relatif lama dan berubah secara elastis karena retakan-retakan, sednagkan
astenosfer berubah seperti cairan kental.

11

Litosfer terpecah menjadi beberapa lempeng tektonik yang mengakibatkan


terjadinya gerak benua akibat konveksi yang terjadi dalam astenosfer. Konsep
litosfer sebagai lapisan terkuat dari lapisan terluar bumi dikembangkan oleh
Barrel pada tahun 1914, yang menulis serangkaian paper untuk mendukung
konsep itu. konsep yang berdasarkan pada keberadaan anomali gravitasi yang
signifikan di atas kerak benua, yang lalu ia memperkirakan keberadaan lapisan
kuat (yang ia sebut litosfer) di atas lapisan lemah yang dapat mengalir secara
konveksi (yang ia sebut astenosfer). Ide ini lalu dikembangkan oleh Daly pada
tahun 1940, dan telah diterima secara luas oleh ahli geologi dan geofisika. Meski
teori tentang litosfer dan astenosfer berkembang sebelum teori lempeng tektonik
dikembangkan pada tahun 1960, konsep mengenai keberadaan lapisan kuat
(litosfer) dan lapisan lemah (astenosfer) tetap menjadi bagian penting dari teori
tersebut.
Litosfer disebut juga kulit bumi terdiri dua bagian yaitu:
1. Lapisan sial (silisium alumunium) yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun atas
logam silisium dan alumunium, senyawanya dalam bentuk SiO 2 dan AL2O3.
Pada lapisan sial (silisium dan alumunium) ini antara lain terdapat batuan
sedimen, granit andesit dan jenis-jenis batuan metamor, dan batuan lain yang
terdapat di daratan benua. Lapisan sial dinamakan juga lapisan kerak bersifat
padat dan batu bertebaran rata-rata 35 km. Kerak bumi ini terbagi menjadi dua
bagian yaitu kerak benua dan kerak samudera.
2. Lapisan sima (silisium magnesium) yaitu lapisan kulit bumi yang tersusun
oleh logam logam silisium dan magnesium dalam bentuk senyawa SiO 2 dan
MgO lapisan ini mempunyai berat jenis yang lebih besar dari pada lapisan sial
karena mengandung besi dan magnesium yaitu mineral ferro magnesium dan
batuan basalt. Lapisan ini merupakan bahan yang bersipat elastis dan
mepunyai ketebalan rata rata 65 km.

12

Gambar 6. Lapisan Sial dan Lapisan Sima

Gambar 7. Penampang Lapisan Bumi


2.3.1

Batuan Penyusun Litosfer

Litosfer tersusun dari tiga macam batuan yaitu Batuan Beku (Igneous
Rock), Batuan Sedimen (Sedimentary Rock), Batuan Malihan (Metamorf).
Proses terbentuknya ketiga macam batuan tersebut berbeda-beda. Induk
dari ketiga macam batuan tersebut adalah magma. Magma adalah larutan
silikat yang cair dan pijar yang terdapat di dalam bumi.
a. Batuan Beku (Igneous Rock)

13

Batuan beku adalah batuan yang terbentuk dari magma pijar yang
membeku menjadi padat, dengan sekitar 80% material batuan yang
menyusun batuan kerak bumi adalah batuan beku.
b. Batuan Sedimen (Sedimentary Rock)
Batuan Sedimen merupakan batuan mineral yang telah terbentuk
dipermukaan bumi yang mengalami pelapukan. Bagian - bagian yang
lepas dari hasil pelapukan tersebut terlepas dan ditansportasikan oleh
aliran air, angin, maupun oleh gletser yang kemudian terendapkan atau
tersedimentasi dan terjadilah proses diagenesis yang menyebabkan
endapan tersebut mengeras dan menjadi bantuan sedimen.
c. Batuan Malihan (Metamorf)
Batuan Malihan adalah batuan yang telah mengalami perubahan, baik
secara fisik maupun kimiawi, sehingga berbeda dari batuan induknya
terbentuk karena terjadinya penambahan suhu atau penambahan
tekanan yang tinggi dan terjadi secara bersamaan pada batuan sedimen.
2.4 Mantel Bumi

Gambar 8. Penampang Struktur Bumi

Mantel adalah bagian dariplanet kebumianatau benda langit lain yang cukup
besar sehingga mampu mengalamidiferensiasiberdasarkan kepadatan. Seperti

14

planet kebumian lain, bagian dalamBumi secara kimiawi terbagi menjadi lapisanlapisan. Mantel adalah lapisan yang berada di antara kerak dan inti luar.
Mantel Bumi merupakan lapisan berbatu dengan kedalaman sekitar 2,900 km
(1,800 mi) yang meliputi 84% volume Bumi. Mantel atas Bumi dapat dibagi
menjadi dua: astenosfer dalam yang terdiri dari bebatuan yang mengalir dengan
kedalaman sekitar 200 km dan bagian paling bawah litosfer yang terdiri dari
bebatuan keras dengan kedalaman antara 50 hingga 120 km. Di beberapa tempat
di bawah samudra mantel terpapar dengan permukaan Bumi. Di beberapa tempat
di darat, bebatuan mantel terdorong ke permukaan akibat aktivitas tektonik,
seperti wilayah Tableland di Taman Nasional Gros Morne, Newfoundland dan
Labrador, Kanada.
2.4.1.

Struktur

Mantel ini dibagi menjadi beberapa bagian yang didasarkan pada hasil
dari seismologi.Lapisan ini (dan kedalaman mereka) adalah sebagai berikut:
jubah atas (dimulai dariMoho, atau dasar kerak 7 sampai 35 km, ke bawah untuk
410 km), zona transisi (410-660 km), dalam mantel bagian bawah (660-2891
km), dan di bawah daerah terakhir ada anomali D "lapisan dengan ketebalan
variabel (rata-rata ~ 200 km tebal).

15

Gambar 9. Penampang Lapisan Strutur Bumi

Bagian atas mantel didefinisikan oleh peningkatan mendadak dalam kecepatan


seismik, yang pertama diungkapkan oleh Andrija Mohorovii pada tahun 1909,
batas ini sekarang disebut sebagai "diskontinuitas Mohorovii" atau " Moho . "
teratas The mantel ditambah atasnya kerak relatif kaku dan membentuk litosfer ,
lapisan yang tidak teratur dengan ketebalan maksimal mungkin 200 kmDi bawah
litosfer mantel bagian atas menjadi lebih plastik terutama melalui reologi .
kecepatan seismik berkurang, ini disebut -zona kecepatan rendah (LVZ)
memanjang ke bawah kedalaman beberapa ratus km. Inge Lehmann menemukan
diskontinuitas seismik pada kedalaman sekitar 220 km; meskipun diskontinuitas
ini telah ditemukan dalam penelitian lain, tidak diketahui apakah diskontinuitas
adalah di mana-mana.. Zona transisi adalah daerah kompleksitas besar, secara
fisik memisahkan mantel atas dan bawah. Sangat sedikit yang diketahui tentang
rendah mantel selain itu tampaknya seismik relatif homogen. D "lapisan di batas
inti-mantel memisahkan mantel dari inti.

16

Selimut bumi dibagi menjadi 3 bagian, yaitu litosfer, astenosfer, dan mesosfer.
a. Litosfer
Litosfer merupakan lapisan terluar dari selimut bumi dan tersusun atas
materi-materi padat terutama batuan. Lapisan litosfer tebalnya mencapai 50100 km. Bersama-sama dengan kerak bumi, kedua lapisan ini disebut
lempeng litosfer. Litosfer tersusun atas dua lapisan utama, yaitu lapisan sial
(silisium dan aluminium) serta lapisan sima (silisium dan magnesium).
b. Astenosfer
Astenosfer merupakan lapisan yang teletak dibawah lapisan litosfer. Lapisan
ini tebalnya 100-400km ini diduga sebagai tempat formasi magma (magma
induk). Astenosfer ini terdiri dari materi dalam keadaan cair atau semi-cair.
Astenosfer suhu normalnya adalah antara 1.400 sampai 3.000 derajat Celcius
derajat Celcius. Yang sangat tinggi suhu dalam segala hal menyebabkan
lapisan, termasuk batu, mencair. Hal ini terutama terdiri dari silikat besi dan
magnesium. Suhu astenosfer bervariasi dengan bahwa dari barysphere atau
inti. Pada daerah tertentu di permukaan bumi di mana suhu inti lebih tinggi,
masalah membangun astenosfer dapat ditemukan dalam keadaan cair.
astenosfer memainkan bagian integral dalam gerakan lempeng tektonik dari
kerak bumi. Lempeng tektonik merupakan bagian dari litosfer yang
mengapung di atas astenosfer semipadat bawah. Hal ini lempeng-lempeng
yang

bertanggung

jawab

untuk

perubahan

geologis

besar

seperti

17

pembentukan pegunungan, lembah keretakan, dataran tinggi dan juga gempa


bumi dan letusan gunung berapi.
c. Mesosfer
Mesosfer merupakan lapisan yang terletak di bawah lapisan astenosfer.
Lapisan ini tebalnya 2.400-2.700 km dan tersusun dari campuran batuan basa
dan besi.

2.4.2.

Karakteristik

Mantel ini berbeda secara substansial dari kerak dalam karakteristik mekanis dan
komposisi kimianya. Perbedaan antara kerak dan mantel berdasarkan kimia, jenis
batuan, reologi dan seismik karakteristik. Sebagian leleh bahan mantel yang
diyakini menyebabkan unsur-unsur yang tidak kompatibel untuk memisahkan
dari batuan mantel, dengan kurang bahan padat mengambang keatas melalui
ruang pori, retak, atau celah, untuk mendinginkan dan membekukan di
permukaan. batuan mantel Khas memiliki magnesium lebih tinggi untuk besi
rasio, dan sebagian kecil dari silikon danaluminium dari kerak. Perilaku ini juga
diprediksi oleh percobaan yang sebagian batu mencair dianggap mewakili mantel
bumi. Pemetaan bagian dalam bumi dengan gempagelombang.
Mantel batuan dangkal dari kedalaman sekitar 410 km terdiri dari sebagian
besar olivin ,pyroxenes , spinel struktur mineral-, dan garnet ; jenis batuan khas
dianggap Peridotit ,dunit (kaya Peridotit olivin), dan eclogite. Antara sekitar 400
km dan kedalaman 650 km, olivin tidak stabil dan digantikan oleh tekanan
tinggi polimorf dengan

kira-kira

komposisi

adalah wadsleyite (juga disebut-spinel tipe beta),

yang

sama:
dan

satu

polimorf
yang

lainnya ringwoodite (mineral dengan gamma - spinel struktur). Di bawah sekitar


650 km, semua mineral dari atas mantel mulai menjadi tidak stabil. Berlimpah
mineral yang paling sekarang memiliki struktur (tetapi tidak komposisi) seperti
itu dari mineral perovskit diikuti oleh magnesium / oksida besi ferropericlase .

18

Perubahan mineral sekitar 400 dan 650 km menghasilkan tanda tangan khas
dalam catatan gempa bumi interior , dan seperti moho, adalah mudah dideteksi
dengan menggunakan gelombang seismik. Perubahan ini di mineral dapat
mempengaruhi konveksi mantel , karena mereka menghasilkan perubahan
kepadatan dan mereka dapat menyerap atau pelepasan panas laten serta menekan
atau meningkatkan kedalaman transisi fase polimorfik untuk wilayah temperatur
yang berbeda. Perubahan mineral dengan kedalaman telah diselidiki oleh
percobaan laboratorium yang menduplikasi mantel tekanan tinggi, seperti yang
menggunakan landasan intan
Inti bagian dalam solid, inti luar cair, dan padat mantel / plastik. Hal ini karena
titik leleh relatif dari lapisan yang berbeda (nikel-besi inti, silikat kerak dan
mantel) dan peningkatan suhu dan tekanan sebagai salah satu bergerak lebih jauh
ke dalam bumi. Di permukaan kedua paduan nikel-besi dan silikat cukup dingin
untuk padat. Di dalam mantel atas, silikat umumnya padat (daerah lokal dengan
jumlah kecil meleleh ada), namun, sebagai mantel atas adalah baik panas dan di
bawah tekanan relatif kecil, batu di dalam mantel atas memiliki relatif
rendah viskositas , yakni relatif cairan. Sebaliknya, dalam mantel bagian bawah
berada di bawah tekanan yang besar dan karenanya memiliki viskositas lebih
tinggi dari mantel atas. Inti luar logam nikel-besi adalah cairan meskipun tekanan
besar karena memiliki titik lebur yang lebih rendah dari mantel silikat. Inti batin
adalah padat karena tekanan besar yang ditemukan di pusat planet.
2.4.3

Suhu

Dalam mantel, suhu berkisar antara 500-900 C (932 sampai 1652 F) pada
batas atas dengan kerak untuk lebih dari 4.000 C (7230 F) pada batas
dengan inti . Meskipun suhu yang lebih tinggi jauh melebihi titik leleh batuan
mantel di permukaan (sekitar 1200 C untuk perwakilan Peridotit ), mantel
hampir secara eksklusif padat. yang besartekanan lithostatic diberikan pada
mantel mencegah leleh , karena suhu di mana mencair dimulai (yang solidus )
meningkat dengan tekanan.

19

Warna merah lebih dekat ke tempat yang panas dan warna biru lebih dekat ke
daerah dingin. panas yang diterima di batas inti-mantel hasil dalam ekspansi
termal dari material di bagian bawah model, mengurangi kepadatan dan
menyebabkan ia mengirim bulu ke atas material panas. Demikian juga,
pendinginan material pada hasil permukaan di tenggelam nya.
Karena perbedaan suhu antara bumi permukaan dan inti luar, dan kemampuan
dari batu-batu kristal pada tekanan tinggi dan suhu untuk menjalani lambat,
merayap, seperti deformasi kental selama jutaan tahun, ada konvektif sirkulasi
materi di dalam mantel. Hot bahan upwells , sementara dingin (dan lebih berat)
material tenggelam ke bawah. gerak Downward bahan sering terjadi pada batas
lempeng konvergen disebut zona subduksi , sedangkan upwelling bahan dapat
mengambil bentuk bulu . Lokasi di permukaan yang terletak di atas bulu sering
akan meningkatkan elevasi (karena daya apung dari panas, padat kurang
membanggakan di bawah) dan menunjukkan hot spotvulkanik .
Konveksi dari mantel bumi adalah kacau proses (dalam arti dinamika fluida),
yang diduga menjadi bagian integral dari gerak pelat. Plate gerak tidak boleh
bingung dengan istilah yang lebih tua pergeseran benua yang berlaku murni
dengan pergerakan komponen kerak benua. Pergerakan litosfer dan mantel yang
mendasari yang digabungkan sejak turun litosfer merupakan komponen penting
dari konveksi di dalam mantel. Pergeseran benua diamati adalah hubungan yang
rumit antara pasukan menyebabkan litosfer samudra tenggelam dan gerakan di
dalam mantel bumi.
Meskipun ada kecenderungan untuk kekentalan yang lebih besar pada kedalaman
lebih besar, hubungan ini jauh dari linier, dan menunjukkan lapisan dengan
viskositas menurun secara dramatis, khususnya di dalam mantel atas dan pada
batas dengan inti. mantel tersebut dalam waktu sekitar 200 km di atas batas intimantel tampaknya telah seismik sifat yang berbeda dengan jelas dari mantel di
kedalaman dangkal sedikit; wilayah ini mantel yang tidak biasa tepat di atas inti
disebut D "(" D double-prime "), sebuah tata-nama, diperkenalkan lebih dari 50

20

tahun yang lalu oleh para ahli geofisikaKeith Bullen . D "dapat terdiri dari
material dari lempeng subduksi yang turun dan berhenti di batas inti-mantel dan /
atau dari polimorf mineral baru ditemukan di perovskit disebut perovskit-post .
Gempa bumi pada kedalaman dangkal adalah hasil dari tongkat-slip faulting,
bagaimanapun, di bawah sekitar 50 km, panas kondisi tekanan tinggi harus
menghambat kegempaan lebih lanjut. mantel ini juga dianggap kental, sehingga
mampu rapuh patahan. Gempa yang diamati turun ke 670 km. Sejumlah
mekanisme telah diusulkan untuk menjelaskan fenomena ini, termasuk dehidrasi,
pelarian termal, dan perubahan fasa.
Gradien panas bumi bisa diturunkan di mana bahan keren dari permukaan
tenggelam ke bawah, meningkatkan kekuatan mantel sekitarnya, dan
memungkinkan terjadi gempa bumi ke kedalaman 400 km dan 670 km.
Para tekanan di bagian bawah mantel adalah ~ 136 G Pa (1,4 juta atm ). Tidak
ada tekanan peningkatan sebagai salah satu perjalanan lebih jauh ke dalam
mantel, karena bahan bawah harus mendukung berat semua bahan di atasnya.
Mantel keseluruhan, bagaimanapun, masih dianggap merusak seperti cairan pada
rentang waktu yang panjang, dengan deformasi plastik permanen diakomodasi
oleh gerakan titik, garis, dan / atau cacat planar melalui kristal padat yang terdiri
dari mantel. Perkiraan untuk viskositas kisaran mantel atas antara 10 19 dan
10 24 S Pa , tergantung pada kedalaman, suhu, komposisi, keadaan stres, dan
berbagai faktor lainnya. Jadi, mantel bagian atas hanya dapat mengalir sangat
lambat. Namun, ketika pasukan besar diterapkan untuk menonjol dalam mantel
itu dapat menjadi lemah, dan efek ini dianggap penting dalam memungkinkan
pembentukan lempeng tektonik batas.

21

III. PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makalah ini adalah:
1. Secara garis besar, struktur bumi terdiri atas beberapa bagian, yaitu: kerak
bumi (crush), selimut (mantle), dan inti ( core) Secara garis besar, lapisan
bumi terdiri atas beberapa bagian, yaitu: kerak bumi (crush), selimut
(mantle), dan inti ( core)
2. Berdasarkan materi-materi penyusunnya, kerak bumi terdiri dari beberapa
lapisan yaitu lapisan atas, lapisan tengah, lapisan bawah dan lapisan batuan
induk.
3. Kerak bumi menurut jenisnya dibedakan menjadi 2 yaitu kerak samudera
dan kerak benua.
4. Litosfer disebut juga kulit bumi terdiri dua bagian yaitu Lapisan sial
(silisium alumunium), dan Lapisan sima (silisium magnesium).
5. Litosfer bumi meliputi kerak dan bagian teratas dari mantel bumi yang
mengakibatkan kerasnya lapisan terluar dari planet bumi. Litosfer ditopang
oleh astenosfer, yang merupakan bagian yang lebih lemah, lebih panas, dan
lebih dalam dari mantel.
6. Litosfer tersusun dari tiga macam batuan yaitu Batuan Beku (Igneous Rock),
Batuan Sedimen (Sedimentary Rock), Batuan Malihan (Metamorf).
Mantel bumi dibagi menjadi 3 bagian yaitu litosfer, astenosfer, danmesosfer.

22

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, Abu. 1991. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: PT.Rineka Citra


Amrani, Saumi. 2011. Struktur Lapisan Bumi dan Material Pembentuknya. Diakses
dari:

https://saumiamrani.wordpress.com/2011/05/13/struktur-lapisan-

bumi-dan-material-pembentuknya/ pada tanggal 29 September 2016


pukul 13:46 WIB.
Anonim.

2015.

Lapisan

Bumi

dan

Penjelasannya.

Diakses

dari:

http://www.ilmusiana.com/2015/12/3-lapisan-bumi-dan
penjelasannya.html pada tanggal 29 September 2016 pukul 10:45 WIB.
Arsyad,Irfansyah.2103.Inti

Bumi.

Diakses

dari

http://irfansyaharsyad.blogspot.co.id/2013/10/inti-bumi.html pada tanggal


07 Oktober 2016 pukul 08:00 WIB
Heller,Robert.1973.Earth Science.United State of America : Webster Division
McGraw-Hill Book Company
Jasin, Maskoeri. 2003. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Priyono, Awali. 2002. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: PT. Angkasa Raya

Anda mungkin juga menyukai