a. Awan Cirrus
Kamu pasti tahu kan bagaiamana lembut dan tipisnya bulu ayam?
Nah, awan yang memiliki bentuk cirrus memiliki bentuk yang mirip
dengan bulu ayam. Awan ini terlihat halus dan tipis, namun memiliki
serat antar bagiannya. Karena tipis awan jenis ini tidak akan
menyebabkan hujan.
Jenis awan ini volumenya tebal dan ukurannya luas, tersebar secara
luas di cakrawala. Awan altostratus berwarna putih keabu-abuan. Awan
ini akan ada di waktu sore sampai pagi hari.
Pergerakannya lambat sehingga jika kamu melihat awan ini di sore hari,
esok paginya kamu masih bisa melihat awan ini di tempat yang hampir
sama.
Munculnya awan jenis ini pertanda akan turun hujan. Makanya kalau
kamu melihat awan altostratus segera bawa payung dan jas hujan untuk
jaga-jaga.
Penyebaran awan ini cukup luas. Warnanya putih gelap hingga abu-abu
muda. Bentuk awan nimbostratus bulat dan berat namun tidak beraturan
di sisi-sisi ujungnya.
Awan ini menyebabkan gerimis jika titik-titik air di dalamnya sudah
mencapai titik jenuh. Intensitas hujan yang dihasilkan memang kecil
sampai sedang saja. Namun berlangsung dalam waktu yang cukup
lama.
JENIS AWAN RENDAH
a. Awan Cumulus
Cumulus tentu sudah tidak asing lagi bagi kita, karena jenis awan ini
sangat sering kita lihat. Bentuknya seperti bulu domba yang bergumpal-
gumpal. Volumenya besar dan tebal, membawa banyak titik-titik air.
Awan jenis ini mampu menurunkan hujan.
Jika awan tebal ini ada di atas wilayahmu dalam keadaan mendung
harap berhati-hati. Karena pertanda akan turunnya hujan lebat disertai
halilintar dan guntur. Selain itu bisa juga sebagai pertanda datanganya
badai. Seperti di Amerika, datangnya awan ini pertanda angin tornado
akan menerjang.
d. Awan Stratocumulus (St-Cu)
Awan ini terlihat seperti gelombang di laut, karena awan yang bentuknya
seperti gumpalan bola-bola ini luas dan tipis sehingga menutulpi langit.
Awan ini juga terlihat seperti rekahan. Saat sinar matahari menorobos
rekahan tersebut maka kamu akan melihat pemandangan yang sangat
indah.