Anda di halaman 1dari 60

Presipitasi

Minggu 2 MAPI

ME 2112 -- Zadrach L. Dupe


Presipitasi

“Precipitation is any form of water that falls to the


Earth's surface. Different forms of precipitation
include rain, snow, sleet, and freezing rain”

Presipitasi merupakan segala bentuk kondensasi uap


air yang jatuh ke permukaan bumi, dapat berupa
hujan, salju, sleet, dan hujan beku

ME 2112 -- Zadrach L. Dupe


Presipitasi

1
Kandungan atmospheric
moisture yang cukup

Suplai atmospheric moisture berasal dari evaporasi dan transpirasi


Presipitasi
ATMOSPHERIC MOISTURE Proses terjadinya presipitasi
• Direpresentasikan dalam kelembapan 1. Terdapat Kandungan atmospheric
moisture yang cukup
• Semakin lembap udara, semakin tinggi 2. Terbentuknya awan melalui kontak
kandungan uap airnya uap air dengan inti kondensasi
• Kelembapan tinggi mendukung (cloud condensation nuclei)
pembentukan awan

Awan akan terbentuk jika udara lembap mengalami kondensasi akibat


pendinginan temperatur. Saat udara lembap bergerak ke atas, temperatur
lingkungan di sekitarnya menjadi semakin dingin dan mengakibatkan
kondensasi.
Presipitasi
Proses Terbentuknya Awan
Jenis-jenis Presipitasi
1. HUJAN

• Tetes hujan yang jatuh biasanya digambarkan berbentuk seperti tetes air mata
• Tetes awan dan gerimis kecil (drizzle) secara kasar adalah bulat
• Saat tetes jatuh menjadi lebih besar, dia akan memipih pada bagian bawahnya sehingga
menyerupai bentuk hamburger
• Ini akibat tekanan udara lebih tinggi di bagian bawah tetes yang jatuh.
Jenis-jenis Presipitasi
1. HUJAN Saat ukuran butir hujan tumbuh
mencapai > 5 mm, hambatan udara
memecah butir hujan menjadi lebih
kecil kembali.

Hambatan udara juga membantu butir hujan


mencapai kecepatan yang stabil saat jatuh yang
disebut dengan terminal velocity
Jenis-jenis Presipitasi
1. HUJAN
• Drizzle terdiri dari tetes berdiameter kurang
Virga adalah alur gerimis dan hujan dari 0,5 mm
yang menguap sebelum mencapai
• Tetes hujan (raindrop) mempunyai diameter
permukaan antara 0,5 - 6 mm
• Hujan curah (shower) jatuh dari awan-awan
konvektif (cumiliform). Ketika intensitas
hujan melebihi 100 mm/jam, shower
dinamakan cloudburst
• Hujan kontinyu jatuh terus menerus dari
awan-awan stratiform (e.g., nimbostratus
and stratus)
Jenis-jenis Presipitasi
2. SALJU dan ES Lempeng tumbuh pada:
• Kristal es tunggal terbentuk dalam 0  hingga -4C
jumlah bentuk yang tak terhingga. -10  hingga-12 C
Semuanya dapat dikelompokkan
menjadi 6 bentuk. -16  hingga -22 C
• Kebanyakan darinya masuk ke dalam 3 Dendrit tumbuh pada:
kategori utama, yakni:
-12  hingga -16 C
1. Kolom (berongga dan solid)
Kolom tumbuh pada:
2. Piring/ lempeng (tebal dan tipis)
-4  hingga -10 C
3. Dendrit
-22 hingga -50 C
Jenis-jenis Presipitasi
2. SALJU dan ES
• Butiran salju bersifat opaque, partikel es putih
berdiameter < 1 mm. Biasanya berhubungan dengan
awan stratus. Hujan es (hail)
• Pellet salju (graupel) adalah partikel es putih yang ukuran kecil
dibentuk oleh pembekuan embun (riming).
Diameternya 2 – 5 mm. Jatuh dari awan cumuliform.
• Hail dan hailstone adalah partikel es yang transparan
atau sebagian kusam dengan diameter 5 – 140 mm.
Terbentuk oleh pembekuan embun dari tetes graupel
dan beku. Untuk tumbuh lebih besar dari 5 mm, batu
es harus membuat beberapa siklus ke atas dan ke
bawah dalam awan.
Jenis-jenis Presipitasi
2. SALJU dan ES
Cumulonimbus adalah The Giant Coffeyville Hailstone!

satu-satunya awan
dengan updraft yang
cukup kuat untuk
menghasilkan hujan es
Jenis-jenis Presipitasi
2. SALJU dan ES
Ketika suhu di bawah awan berada di bawah level beku, maka salju yang
jatuh dapat mencapai permukaan
Jenis-jenis Presipitasi
2. SALJU dan ES

• Ketika suhu permukaan secara signifikan di atas pembekuan, salju yang turun
mencair sekitar 300 m di bawah level pembekuan dan mencapai permukaan sebagai
hujan.
• Ini merefleksikan waktu yang diperlukan untuk memperoleh panas laten yang cukup
untuk mencairkan.
Jenis-jenis Presipitasi
2. SALJU dan ES

• Snow Flurries lemah, hujan salju ringan terputus-putus yang jatuh dari awan
cumulus yang berkembang
• Snow Squalls hujan salju lebat terputus-putus yang jatuh dari awan cumulus
• Steady snowfall dihasilkan di musim dingin oleh awan nimbostratus (Ns)
• Blizzards dicirikan oleh suhu rendah, angin kencang, salju yang jatuh dan
berhembus dalam jumlah banyak, dan visibilitas yang jelek
Jenis-jenis Presipitasi
3. HUJAN BEKU (FREEZING RAIN)
Hujan beku: terjadi
ketika hujan atau gerimis
membeku ketika kontak
dengan permukaan
dingin
Jenis-jenis Presipitasi
3. HUJAN BEKU (FREEZING RAIN)
Hujan beku berbahaya karena dia menutupi permukaan dengan lapisan es yang licin.
Es ini dapat menyebabkan kecelakaan.
Jenis-jenis Presipitasi
3. HUJAN BEKU (FREEZING RAIN)
Badai es dapat mematahkan pohon dan merusak properti. Burung tidak dapat
terbang karena es terbentuk pada sayapnya, bahkan ditemukan membeku di
pohon.
Jenis-jenis Presipitasi
3. HUJAN BEKU (FREEZING RAIN)
Jenis-jenis Presipitasi
4. SALJU BASAH (SLEET)

• Sleet terdiri dari pelet es kecil yang


dibentuk oleh pembekuan kembali
tetes kecil dan atau snowflake yang
mencair sebagian.
• Pembekuan kembali terjadi ketika
tetes jatuh ke dalam lapisan sangat
dingin di permukaan.
Jenis-jenis Hujan
berdasarkan proses pengangkatan massa
udara

1. Frontal: intensity is small, short period


2. Convergence: intensity depends on the type of convergence, relatively long period
3. Orographic: high in mountainous areas
4. Convective: long period, heavy rain, thunderstorm
1. Hujan Konvergen

Hujan Konvergen merupakan hujan yang diakibatkan pertemuan dua massa udara. Pertemuan
dua massa udara tersebut mengakibatkan pengangkatan ke atas dan mengakibatkan hujan
1. Hujan Konvergen

Condensation level

High pressure Low pressure High pressure


2. Hujan Konvektif
2. Hujan Konvektif

Hujan konvektif pada umumnya dicirikan dengan pembentukan awan


Cumulonimbus (Cb)
2. Hujan Konvektif Tropopause

Convective process

Early Mid-day Late


morning afternoon
3. Hujan Frontal (Cyclonic)
4. Hujan Orografis
4. Hujan Orografis
4. Hujan Orografis

Level of condensation
Rainfall Distribution

Global Precipitation for


May 2012
(mm/bulan)

Source: National Center for Atmospheric Research Staff (Eds). Last modified 20 Sep 2018.
"The Climate Data Guide: GPCC: Global Precipitation Climatology Centre." Retrieved from
https://climatedataguide.ucar.edu/climate-data/gpcc-global-precipitation-climatology-centre
Rainfall Distribution
Distribusi Presipitasi dalam skala global dapat dipengaruhi oleh:
•Sirkulasi global atmosfer (Sel Hadley, Sel Ferrel)
•Perbandingan luas daratan dan lautan
•Topografi setempat
•Kondisi arus laut
Rainfall Distribution
• Rata-rata presipitasi tahunan secara global mencapai angka 1.000 mm
akan tetapi tidak terdistribusi normal
• Wilayah dengan jumlah presipitasi tertinggi adalah sekitar ekuator
terutama Asia Tenggara dengan dinamika Monsoon yang berpengaruh
besar
• Wilayah dengan lintang sedang mendapat distibusi yang lebih sedikit dari
zona ekuator, sedangkan yang paling sedikit jumlahnya adalah wilayah
gurun di sub tropis dan wilayah kutub
Tipe Hujan di Indonesia
• Monsoon: puncak hujan
terjadi pada Desember-
Februari; terutama
dipengaruhi monsoon
• Equatorial: memiliki dua
puncak hujan dalam 1
tahun, disebabkan gerak
semu musiman matahari
• Lokal: puncak hujan
terjadi pada Juni-Agustus;
disebabkan sirkulasi angin
lokal
http://kadarsah.files.wordpress.com/2008/04/pola-
curah-hujan-bmg.jpg
Pengukuran hujan

Pengukuran perlu mempertimbangkan:


• Letak garis lintang
• Ketinggian tempat
• Jarak sumber uap air
• Posisi daerah terhadap benua
• Arah angin
• Posisi daerah terhadap pegunungan
• Suhu relatif daratan dan lautan
Pengukuran hujan di Indonesia
terutama dilakukan oleh BMKG
dengan memasang penakar
hujan pada stasiun meterologis
Hal yang perlu diperhatikan
• Intensitas : jumlah presipitasi per satuan waktu
(satuannya: mm/jam, mm/menit, dll)
• Jumlah hujan : jumlah presipitasi selama presipitasi
berlangsung (satuan :mm,cm,inchi)
• Durasi (duration) : periode waktu selama presipitasi
berlangsung (satuan : menit, jam)
• Frekuensi (frequency): Jumlah kejadian dalam interval
waktu tertentu
• Peluang (probability) dan kala ulang (return periode):
peluang hujan melebihi ambang nilai tertentu
• Penyebaran menurut ruang: distribusi hujan yang jatuh di
suatu daerah
mm/cm, dll = tebal hujan

d=10 cm

• Berapa tebal hujannya ??


• Jika lama pengukuran = 8
jam, berapa intensitasnya
per jam??

300 ml
HUJAN---besaran hujan

• 1. mm/cm/dst = satuan tinggi


• 2. Jam/menit/hari/dst = satuan waktu
• 3. mm/jam,mm/bulan,cm/tahun dst =
satuan tinggi/waktu
Tebal Hujan, Durasi, dan
Intensitas Hujan
13.00 – 09.00 = 20 jam
Berapakah intensitas dan tebal hujannya ???

D = 10 cm

V= 600 ml
Tebal hujan
• V tabung = luas alas x tinggi
• 0,6 dm3 = 3,14 x 0,52 x tinggi
• 0,6 = 3,14 x 0,25 x tinggi
• Tinggi = 0,6 / 0,785
• Tinggi/tebal hujan = 0,764 dm = 76,4 mm
• Intensitas = 76,4 / 20 jam (durasi)
• Rerata intensitas = 3,82 mm/jam
JENIS PENAKAR HUJAN

Penakar hujan biasa

• Non recording rain gauge


• Manual
• Memerlukan petugas pencatat
• Bisa harian/jam-jaman/mingguan, dll
JENIS PENAKAR HUJAN

Penakar hujan semi otomatis


• Mingguan
• Dengan jam
• Jam bertahan biasanya 1 minggu
• Tercatat pada kertas khusus
• Dengan pelampung atau tipping bucket
JENIS PENAKAR HUJAN

Penakar hujan otomatis


• Bisa dipasang pada waktu yang ditentuan
tergantung kapasitas memori yang tersedia
• Rainfall data logger
Hujan Wilayah

ME 2112 -- Zadrach L. Dupe


HUJAN WILAYAH
• Curah hujan yang diperlukan untuk
menyusun suatu rancangan
pemanfaatan air adalah curah
hujan rata-rata di daerah yang
bersangkutan, bukan hanya pada
satu titik tertentu. Curah hujan ini
disebut dengan hujan wilayah
(areal rainfall)
• Antara lain dapat dilakukan
dengan metode polygon thiessen
dan isohyet
AREAL ESTIMATES OF PRECIPITATION

1.NEEDS SEVERAL ADJACENT


RAINFALL DATA
2.Typically hydrologists want to know
how much precipitation fell in a given
area not in a point area
KLASIFIKASI IKLIM
Tropical Rainforest (Af)/
Hutan Hujan Tropis

Lat/Long = 3.39o S, 73.18o W


Rata-rata temperatur Tahunan
(oC) = 26.1
Range temperatur tahunan
(oC) = 1.4
Total presipitasi tahunan (mm)
= 2879.2
Presipitasi pada musim panas
(mm) =1583
Presipitasi pada musim dingin
(mm) = 1294.7
TropicalMonsoonClimate(Am)
/IklimMonsunTropis

Lat/Long =12.53o N, 74.52o E

Rata-rata temperatur
Tahunan (oC) = 27.05
Range temperatur tahunan
(oC) = 3.6
Total presipitasi tahunan
(mm) = 3409.2
Presipitasi pada musim
panas (mm) = 3115.9
Presipitasi pada musim
dingin (mm) = 293.3
Wet Dry Tropical Climate (Aw)

Lat/Long = 14o N; 17o W


Rata-rata temperatur
Tahunan (oC) = 24.5
Range temperatur tahunan
(oC) = 7.1
Total presipitasi tahunan
(mm) = 578
Presipitasi pada musim
panas (mm) = 516
Presipitasi pada musim
dingin (mm) = 62
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai