Minggu 2 MAPI
1
Kandungan atmospheric
moisture yang cukup
• Tetes hujan yang jatuh biasanya digambarkan berbentuk seperti tetes air mata
• Tetes awan dan gerimis kecil (drizzle) secara kasar adalah bulat
• Saat tetes jatuh menjadi lebih besar, dia akan memipih pada bagian bawahnya sehingga
menyerupai bentuk hamburger
• Ini akibat tekanan udara lebih tinggi di bagian bawah tetes yang jatuh.
Jenis-jenis Presipitasi
1. HUJAN Saat ukuran butir hujan tumbuh
mencapai > 5 mm, hambatan udara
memecah butir hujan menjadi lebih
kecil kembali.
satu-satunya awan
dengan updraft yang
cukup kuat untuk
menghasilkan hujan es
Jenis-jenis Presipitasi
2. SALJU dan ES
Ketika suhu di bawah awan berada di bawah level beku, maka salju yang
jatuh dapat mencapai permukaan
Jenis-jenis Presipitasi
2. SALJU dan ES
• Ketika suhu permukaan secara signifikan di atas pembekuan, salju yang turun
mencair sekitar 300 m di bawah level pembekuan dan mencapai permukaan sebagai
hujan.
• Ini merefleksikan waktu yang diperlukan untuk memperoleh panas laten yang cukup
untuk mencairkan.
Jenis-jenis Presipitasi
2. SALJU dan ES
• Snow Flurries lemah, hujan salju ringan terputus-putus yang jatuh dari awan
cumulus yang berkembang
• Snow Squalls hujan salju lebat terputus-putus yang jatuh dari awan cumulus
• Steady snowfall dihasilkan di musim dingin oleh awan nimbostratus (Ns)
• Blizzards dicirikan oleh suhu rendah, angin kencang, salju yang jatuh dan
berhembus dalam jumlah banyak, dan visibilitas yang jelek
Jenis-jenis Presipitasi
3. HUJAN BEKU (FREEZING RAIN)
Hujan beku: terjadi
ketika hujan atau gerimis
membeku ketika kontak
dengan permukaan
dingin
Jenis-jenis Presipitasi
3. HUJAN BEKU (FREEZING RAIN)
Hujan beku berbahaya karena dia menutupi permukaan dengan lapisan es yang licin.
Es ini dapat menyebabkan kecelakaan.
Jenis-jenis Presipitasi
3. HUJAN BEKU (FREEZING RAIN)
Badai es dapat mematahkan pohon dan merusak properti. Burung tidak dapat
terbang karena es terbentuk pada sayapnya, bahkan ditemukan membeku di
pohon.
Jenis-jenis Presipitasi
3. HUJAN BEKU (FREEZING RAIN)
Jenis-jenis Presipitasi
4. SALJU BASAH (SLEET)
Hujan Konvergen merupakan hujan yang diakibatkan pertemuan dua massa udara. Pertemuan
dua massa udara tersebut mengakibatkan pengangkatan ke atas dan mengakibatkan hujan
1. Hujan Konvergen
Condensation level
Convective process
Level of condensation
Rainfall Distribution
Source: National Center for Atmospheric Research Staff (Eds). Last modified 20 Sep 2018.
"The Climate Data Guide: GPCC: Global Precipitation Climatology Centre." Retrieved from
https://climatedataguide.ucar.edu/climate-data/gpcc-global-precipitation-climatology-centre
Rainfall Distribution
Distribusi Presipitasi dalam skala global dapat dipengaruhi oleh:
•Sirkulasi global atmosfer (Sel Hadley, Sel Ferrel)
•Perbandingan luas daratan dan lautan
•Topografi setempat
•Kondisi arus laut
Rainfall Distribution
• Rata-rata presipitasi tahunan secara global mencapai angka 1.000 mm
akan tetapi tidak terdistribusi normal
• Wilayah dengan jumlah presipitasi tertinggi adalah sekitar ekuator
terutama Asia Tenggara dengan dinamika Monsoon yang berpengaruh
besar
• Wilayah dengan lintang sedang mendapat distibusi yang lebih sedikit dari
zona ekuator, sedangkan yang paling sedikit jumlahnya adalah wilayah
gurun di sub tropis dan wilayah kutub
Tipe Hujan di Indonesia
• Monsoon: puncak hujan
terjadi pada Desember-
Februari; terutama
dipengaruhi monsoon
• Equatorial: memiliki dua
puncak hujan dalam 1
tahun, disebabkan gerak
semu musiman matahari
• Lokal: puncak hujan
terjadi pada Juni-Agustus;
disebabkan sirkulasi angin
lokal
http://kadarsah.files.wordpress.com/2008/04/pola-
curah-hujan-bmg.jpg
Pengukuran hujan
d=10 cm
300 ml
HUJAN---besaran hujan
D = 10 cm
V= 600 ml
Tebal hujan
• V tabung = luas alas x tinggi
• 0,6 dm3 = 3,14 x 0,52 x tinggi
• 0,6 = 3,14 x 0,25 x tinggi
• Tinggi = 0,6 / 0,785
• Tinggi/tebal hujan = 0,764 dm = 76,4 mm
• Intensitas = 76,4 / 20 jam (durasi)
• Rerata intensitas = 3,82 mm/jam
JENIS PENAKAR HUJAN
Rata-rata temperatur
Tahunan (oC) = 27.05
Range temperatur tahunan
(oC) = 3.6
Total presipitasi tahunan
(mm) = 3409.2
Presipitasi pada musim
panas (mm) = 3115.9
Presipitasi pada musim
dingin (mm) = 293.3
Wet Dry Tropical Climate (Aw)