JOKO WIRATMO Bagaimana hujan terbentuk? Mengapa ada awan yang bisa menimbulkan hujan dan tidak? Faktor-faktor apa yang menentukan berbagai jenis endapan/ presipitasi?
Untuk menjawabnya, marilah kita mulai dengan
mengingat kembali ukuran tetes awan dan hujan. Pembentukan tetes awan
Tetes kabut dan awan terbentuk oleh agregasi molekul
uap air melalui proses kondensasi pada inti kondensasi awan yang higroskopi
Pada RH 75% - 80% kebanyakan inti kondensasi
mulai tumbuh. Saat RH mendekati 100%, inti kondesasi yang lain menjadi teraktifasi.
Awalnya, tetes kecil tumbuh dengan cepat dalam suatu
parsel udara yang mendingin, tetapi saat menjadi besar, laju pertumbuhannya menurun dengan cepat sehingga proses pertumbuhan kondensasi ini menjadi demikian lambat untuk menghasilkan tetes air berukuran tetes hujan (butuh waktu berhari-hari) Dalam ‘awan panas’, tetes hujan dapat tumbuh melalui proses tumbukan dan tangkapan (collision and coalescence).
Dalam proses ini, tetes
besar yang jatuh akan bertambah besar akibat tumbukan dengan tetes2 kecil dalam lintasan jatuhnya.
Mekanisme ini bekerja
karena tetes besar jatuh lebih cepat daripada tetes kecil. Apa yang menentukan laju jatuh tetes?
Ada 2 gaya yang bekerja pada obyek yang jatuh:
(1) Gaya gravitasi mempercepat obyek menuju permukaan bumi (2) Gaya gesekan akibat resistansi udara
Ketika kedua gaya ini seimbang maka objek jatuh
pada laju yang tunak dan konstan (terminal velocity)
Kecepatan terminal tetes besar > tetes kecil
Mekanisme tumbukan dan tangkapan
Updraft dalam awan
cenderung menahan tetes jatuh untuk naik. Tetes dengan kecepatan terminal kurang dari kecepatan updraft akan diangkat ke level yang lebih tinggi ke dalam awan
Tetes akan jatuh dari awan bila kecepatan terminalnya
melebih kecepatan updraft. Mekanisme tumbukan dan tangkapan
Pertumbuhan tetes oleh proses tumbukan dan
tangkapan meningkat oleh: Spektrum ukuran tetes yang lebar yang berakibat pada jangkauan kecepatan terminal tetes yang lebar Mekanisme tumbukan dan tangkapan
Pertumbuhan karena proses tumbukan dan tangkapan
meningkat juga karena: Konsentrasi tetes yang tinggi Updraft dalam awan yang kuat yang menjaga tetes naik dalam awan yang memberi mereka lebih banyak waktu untuk tumbuh
Muatan listrik pada tetes yang meningkatkan
kemungkinan tabrakan dengan tetes lain
Proses tumbukan dan tangkapan merupakan proses
yang sangat penting untuk menghasilkan endapan dalam awan panas yang tidak mengandung es. Hanya awan yang relatif dangkal yang tidak mengembang tinggi ke dalam troposfer yang tidak memiliki apa-apa selain tetes air Contoh: awan stratus Awan-awan besar mengembang ke atas ke dalam wilayah troposfer dimana temperaturnya berada di bawah level beku Awan dingin ini mengandung es dan tetes air superdingin. Pembentukan es dalam awan dingin
Tetes air murni, dingin TIDAK akan membeku pada
0°C. Saat temperatur mendingin di bawah 0°C, tetes air besar cenderung membeku lebih dulu, mendahului tetes yang lebih kecil. Saat tetes air memerlukan temperatur yang lebih rendah untuk membeku, tetes air superdingin berukuran tetes dalam awan dingin cenderung untuk menurun dengan ketinggian. Pengintian es spontan (pembekuan homogen) hanya terjadi pada temperatur sangat rendah. Kebanyakan pembentukan tetes dalam awan akibat dari aksi Inti Es. Inti Es Ada 3 macam inti es: Deposition Nuclei mengumpulkan molekul air individu dari uap sehingga lapisan es melapisi permukaan inti. Freezing Nuclei bekerja dalam tetes air superdingin untuk menyediakan permukaan bagi pembentukan es Contact Nuclei tumbukan dengan tetes air superdingin dan menyebabkannya membeku. Inti es adalah partikel aerosol yang terdiri dari material tak larut semacam debu tanah. Pecahan kristal es dapat bertindak sebagai inti es. Sedikitnya inti es mencegah permulaan peng-es-an awan yang cepat. Tekanan uap jenuh meningkat dengan cepat dengan meningkatnya temperatur Bagaimana variasinya di bawah temperatur 0C? Partikel es dan pembentukan presipitasi
Tekanan uap air jenuh di atas es kurang dari yang di
atas air cair superdingin Partikel es dan pembentukan presipitasi Ketika tetes air likuid superdingin dan partikel es berada dalam parsel udara yang sama , tetes cair mencoba untuk menjaga tekanan uap lebih tinggi daripada yang es dapat tolerir. Uap menjadi mengendap pada partikel es. Jadi uap air mengendap pada partikel es sama cepatnya seperti dia menguap dari tetes air. Hasil netto-nya adalah bahwa kristal es tumbuh pada pengeluaran tetes air Proses pertumbuhan kristal es, yang mem-promote pertumbuhan kristal es yang cepat disebut sebagai proses Wegener-Bergeron-Findeisen atau proses Bergeron. Proses Bergeron merupakan mekanisme dominan pembentuk presipitasi di lintang tengah. Proses Bergeron Partikel es dan pembentukan presipitasi
Partikel es kadangkala bertumbukan dan menempel
bersama membentuk partikel yang lebih besar. Proses ini disebut aggregasi dan menyebabkan pembentukan agregasi kristal es , umumnya dikenal sebagai snowflakes. Sebagian tumbukan mengakibatkan fragmentasi atau serpihan (splintering) kristal es, sehingga membentuk fragmen kristal es, beberapa diantaranya bisa bertindak sebagai inti es. Rime ice terbentuk ketika tetes awan cair superdingin kecil bertumbukan dengan kristal es dan agregat kristal es, membeku dan menempel ke permukaannya. Ini diklasifikasikan sebagai accretional process. Embun beku es (Rime Ice) Embun beku terbentuk ketika tetes kabut air superdingin dan tetes awan bersentuhan dengan obyek dingin. Ini tidak hanya menyebabkan pertumbuhan graupel dan hail tetapi juga dapat terbentuk pada obyek di permukaan. Jenis-jenis presipitasi : hujan
Tetes hujan yang jatuh biasanya digambarkan secara
salah oleh artis sebagai berbentuk seperti tetes air mata
Tetes awan dan gerimis
kecil (drizzle) secara kasar adalah bulat. Saat tetes jatuh menjadi lebih besar, dia akan memipih pada bagian bawahnya sehingga menyerupai bentuk humbergur. Ini akibat tekanan udara lebih tinggi di bagian bawah tetes yang jatuh. Jenis-jenis presipitasi: Hujan
Virga adalah alur gerimis dan hujan yang menguap
sebelum mencapai permukaan
Donna Charlevoix U. of Illinois
Jenis-jenis presipitasi: Hujan
Drizzle terdiri dari tetes berdiameter kurang dari 0.5 mm.
Tetes hujan (raindrop) mempunyai diameter antara 0.5
mm dan kira-kira 6 mm.
Hujan curah (shower) jatuh dari awan2 konvektif
(cumiliform). Ketika intensitas hujan melebihi 100 mm/jam, shower dinamakan cloudburst.
Hujan kontinyu jatuh terus menerus dari awan-awan
stratiform (e.g., nimbostratus and stratus). Jenis-jenis presipitasi: Salju dan es Kristal es tunggal terbentuk dalam jumlah bentuk yang tak terhingga. Semuanya dapat dikelompokkan menjadi 6 bentuk. Kebanyakan darinya masuk ke dalam 3 kategori utama, yakni: kolom (berongga dan solid) piring/ lempeng (tebal dan tipis) dendrit Jenis kristal yang terbentuk merefleksikan lingkungan pertumbuhannya (terutama temperatur) Lempeng tumbuh pd 0 – -4C, -10 – -12 C, & -16 – -22 C Dendrit tumbuh pada -12 – -16 C Kolom tumbuh pada -4 – -10 C & -22 – -50 C Jenis-jenis presipitasi: Salju dan es
Butiran salju adalah mirip dengan gerimis es.
Kusam (opaque), partikel es putih berdiameter < 1 mm. Biasanya berhubungan dengan awan stratus.
Pelet salju (graupel) adalah kusam, partikel es putih
yang dibentuk oleh pembekuan embun (riming). Diameternya 2 – 5 mm. Jatuh dari awan cumuliform. Hail dan hailstone adalah partikel es yang transparan atau sebagian kusam dengan diameter 5 – 140 mm. Terbentuk oleh pembekuan embun dari tetes graupel dan beku. Untuk tumbuh lebih besar dari 5 mm, batu es harus membuat beberapa siklus ke atas dan ke bawah dalam awan. Hujan es (hail) kecil The Giant Coffeyville Hailstone!
Diameter: 14 cm (5.5”); Weight: 0.7 kg (24 oz)
Cumulonimbus adalah satu-satunya awan dengan
updraft yang cukup kuat untuk menghasilkan hujan es. Kerusakan akibat hujan es Jenis-jenis presipitasi : Salju dan Es
Ketika temperatur di bawah awan berada di bawah
level beku, salju yang jatuh mencapai permukaan. Jenis-jenis presipitasi: Salju dan Es Ketika temperatur permukaan secara signifikan di atas pembekuan, salju yang turun mencair sekitar 300 m di bawah level pembekuan dan mencapai permukaan sebagai hujan. Ini merefleksikan waktu yang diperlukan untuk memperoleh panas laten yang cukup untuk mencairkan. Jenis-jenis presipitasi : Salju dan Es
putus yang jatuh dari awan cumulus yang berkembang Snow Squalls shower salju lebat terputus-putus yang jatuh dari awan cumulus
Steady snowfall dihasilkan di musim dingin oleh
awan nimbostratus
Blizzards dicirikan oleh temperatur rendah, angin
kencang, salju yang jatuh dan berhembus dalam jumlah banyak, dan visibilitas yang jelek. Jenis-jenis presipitasi : Hujan beku (Freezing Rain)
Hujan beku terjadi ketika hujan atau gerimis membeku
ketika kontak dengan permukaan dingin. Jenis-jenis presipitasi: Hujan beku (Freezing Rain) Hujan beku berbahaya karena dia menutupi permukaan dengan lapisan es yang licin. Es ini dapat menyebabkan kecelakaan. Jenis-jenis presipitasi : Hujan beku (Freezing Rain)
Badai es dapat mematahkan pohon dan merusak
properti. Burung tidak dapat terbang karena es terbentuk pada sayapnya, bahkan ditemukan membeku di pohon. Jenis-jenis presipitasi : Hujan beku (Freezing Rain) Jenis-jenis presipitasi : Salju basah (sleet) Sleet terdiri dari pelet es kecil yang dibentuk oleh pembekuan kembali tetes kecil dan atau snowflake yang mencair sebagian. Pembekuan kembali terjadi ketika tetes jatuh ke dalam lapisan sangat dingin di permukaan.