Anda di halaman 1dari 1

Hujan es

Velix verdinan Chandra

Hujan es menurut ilmu meterologi disebut juga hail,merupakan presipitasi yang terdiri dari
bola-bola es. Salah satu proses pembentukannya adalah melalui kondensasi uap air lewat
pendinginan di atmosfer pada lapisan diatas level beku. Es yang terjadi dengan proses ini
biasanya berukuran besar. Karena ukurannya,walaupun telah turun kearah yang lebih rendah
dengan suhu yang relatif hangat, tidak semua es mencair. Hujan es tidak hanya terjadi di
negara subtropis, tetapi bias juga terjadi di daerah ekuator.

Selain itu hujan es terjadi dimana uap air lewat dingin tertarik ke permukaan benih-benih es.
Karena terjadi pengembunan mendadak maka terbentuklah es dengan ukuran yang besar
proses ini disebut dengan riming/pembekuan. Hujan es itu terjadi karena awan pembawa
hujannya sangat tebal dan berasal dari tempat yang sangat dingin.

Awan itu terdorong ke tempat yang tinggi sekali oleh udara yang sangat kuat. Suhu udaranya
bias mencapai -40ºC sehingga uap air di awan itupun membeku dan saat awannya tidak kuat
lagi menahan beban esnya, akhirnya es itu akan turun jadi hujan,perjalanannya menuju bumi
sangatlah panjang dan itu juga yang menyebabkan pecahan-pecahan batu esnya mencair
sedikit demi sedikit karena melewati daerah yang suhu udaranya yang berubah
memanas,disbanding tempat asalnya. Hujan es biasanya juga disertai dengan putting beliung.

Hujan es juga sering terjadi di Indonesia walaupun berada di daerah tropis yang memiliki
suhu udara yang selalu hangat dan lembab. Di Indonesia pernah terjadi hujan es yang esnya
berukuran sebesar batu-batu kerikil. Hujan es ini terjadi di bekasi dan membuat atap rumah-
rumah warga pecah dan bocor. Hujan es juga berbahaya khususnya untuk dunia penerbangan
dan pertenakan jika es yang turun memiliki ukuran yang sangat besar.

Anda mungkin juga menyukai