Pembentukan
Koalesensi
Butiran hujan memiliki beragam ukuran mulai dari diameter rata-rata 0,1 milimeter (0,0039 in) hingga
9 milimeter (0,35 in), di atas itu butiran akan terpisah-pisah. Butiran kecil disebut butiran awan dan
berbentuk bola. Butiran hujan besar semakin pepat di bawah seperti roti hamburger, butiran terbesar
berbentuk mirip parasut.[21] Berbeda dengan kepercayaan masyarakat, bentuk butir hujan yang asli
justru tidak mirip air mata.[22] Butiran hujan terbesar di Bumi tercatat di Brasil dan Kepulauan
Marshall pada tahun 2004—beberapa di antaranya sebesar 10 milimeter (0,39 in). Ukuran besar ini
disebabkan oleh pengembunan partikel asap besar atau tabrakan antara sekelompok kecil butiran
dengan air tawar yang banyak.[23]
Intensitas dan durasi hujan biasanya berkaitan terbalik yang berarti badai intensitas tinggi memiliki
durasi pendek dan badai intensitas rendah memiliki durasi panjang.[24][25] Butir hujan pada hujan es
cair cenderung lebih besar daripada butiran hujan lain.[26] Butir hujan jatuh pada kecepatan
terminalnya, lebih besar untuk butiran besar karena massanya yang lebih besar terhadap rasio
tarikan. Di permukaan laut tanpa angin, gerimis 0,5 milimeter (0,020 in) jatuh dengan kecepatan 2
meter per detik (4,5 mph), sementara butiran besar 5 milimeter (0,20 in) jatuh pada kecepatan 9
meter per detik (20 mph).[27] Suara butir hujan menabrak air disebabkan oleh gelembung air
berosilasi di bawah air.[28][29] Kode METAR untuk hujan adalah RA, sementara kode untuk hujan
deras adalah SHRA.[30]