Anda di halaman 1dari 18

Ade Novriansyah 05121002026 Tugas Hidrologi Teknik Resume dan soal Curah hujan

CURAH HUJAN Pengertian curah hujan merupakan ketinggian air hujan yang terkumpul dalam tempat yang datar, tidak menguap, tidak meresap, dan tidak mengalir. Curah hujan 1 (satu) milimeter artinya dalam luasan satu meter persegi pada tempat yang datar tertampung air setinggi satu milimeter atau tertampung air sebanyak satu liter. Intensitas hujan adalah banyaknya curah hujan persatuan jangka waktu tertentu. Apabila dikatakan intensitasnya besar berarti hujan lebat dan kondisi ini sangat berbahaya karena berdampak dapat menimbulkan banjir, longsor dan efek negatif terhadap tanaman. Hujan merupakan satu bentuk presipitasi yang berwujud cairan. Presipitasi sendiri dapat berwujud padat (misalnya salju dan hujan es) atau aerosol (seperti embun dan kabut). Hujan terbentuk apabila titik air yang terpisah jatuh ke bumi dari awan. Tidak semua air hujan sampai ke permukaan bumi karena sebagian menguap ketika jatuh melalui udara kering. Hujan jenis ini disebut sebagai virga. Hujan memainkan peranan penting dalam siklus hidrologi. Lembaban dari laut menguap, berubah menjadi awan, terkumpul menjadi awan mendung, lalu turun kembali ke bumi, dan akhirnya kembali ke laut melalui sungai dan anak sungai untuk mengulangi daur ulang itu semula. Intensitas curah hujan adalah jumlah curah hujan yang dinyatakan dalam tinggi hujan atau volume hujan tiap satuan waktu, yang terjadi pada satu kurun waktu air hujan terkonsentrasi. Besarnya intensitas curah hujan berbeda-beda tergantung dari lamanya curah hujan dan frekuensi kejadiannya. Intensitas curah hujan yang tinggi pada umumnya berlangsung dengan durasi pendek dan meliputi daerah yang tidak luas. Hujan yang meliputi daerah luas, jarang sekali dengan intensitas tinggi, tetapi dapat berlangsung dengan durasi cukup panjang. Kombinasi dari intensitas hujan yang tinggi dengan durasi panjang jarang terjadi, tetapi apabila terjadi berarti sejumlah besar volume air bagaikan ditumpahkan dari langit. Adapun jenis-jenis hujan berdasarkan besarnya curah hujan (definisi BMKG), diantaranya yaitu hujan kecil antara 0

Ade Novriansyah 05121002026

21 mm per hari, hujan sedang antara 21 50 mm per hari dan hujan besar atau lebat di atas 50 mm per hari. Alat pengukur curah hujan adalah pluviometer ombrometer/regenmeter. Berdasarkan proses terjadinya hujan dibedakan menjadi :

1.

Hujan muson Hujan muson terjadi di daerah yang dipengaruhi oleh angin muson. Sebagian besar

terjadi di indonesia, terjadi pada bulan Oktober-April, dan sebagian kecil jatuh pada bulan Oktober. 2) Hujan zenithal/hujan tropika/hujan puncak/hujan adveksi/hujan konvergensi Terjadi karena arus konveksi, terjadi di daerah tropis. Hujan Zenith terjadi karena uap air di daerah katulistiwa naik secara vertikal dan mengalami penurunan suhu karena ketinggian, sehingga terjadi proses kondensasi dan membentuk awan. Setelah angin tidak mampu menahan kumpulan titik-titik airterjadilah hujan zenithal. Hujan zenithal biasanya turun pada sore hari setelah mendapatkan pemanasan maksimum antar pukui 12.00-14.00 dan terjadi pada saat posisi matahari pada puncak/kulminasi/zenithnya pada tanggal 21 Maret dan 23September. 3) Hujan orografis/hujan relief/hujan pegunungan

Terjadi karena gerakan udara yang mengandung uap air terhalang oleh pegunungan, sehingga massa udara dipaksa naik mengikuti lereng gunung. Akibatnya udara menjadi dingin dan terjadi proses kondensasi dan membentuk awan. Selanjutnya terjadilah hujan orografis. Hujan orografis terjadi di lereng yang menghadap arah datangnya angin. Daerah lereng lain yang membelakangi datangnya angin, miskin uap air dan kering yang disebut daerah bayangan hujan (shadow rain).

4) Hujan frontal/hujan depresi

Hujan frontal terjadi karena pertemuan dua massa udara yag berbeda suhunya atau dua massa udara yang bertumbukan. Wilayah yang mengalami hujan frontal kira-kira terletak pada 60-66,5 lintang utara maupun selatan.

Ade Novriansyah 05121002026

5) Hujan sinklonal/hujan sinklun

Terjadi di daerah sedang. Angin di daerah sedang selalu disertai hujan. Sebab di daerah sinklun udara naik ke atas dan menjadi dingin. Hujan di daerah sedang dapat dikatakan berlangsung terus-menerus.

6) Hujan musim dingin

Terjadi di daerah-daerah subtropis. Daerah-daerah subtropik misalnya, sekitar Laut Tengah (Portugal, Spanyol, Italia, Afrika Utara, Siria, Palestina, Persia),California Barat Daya. dan pulau-pulau sebelah utara Selandia Baru.

7) Hujan musim panas

Terjadi di daerah subtropik yang terletak di pantai timur benua-benua besar. Hujan turun hampir sepanjang tahun, terutama pada musim panas. Hujan ini disebut hujan musim panas atau hujan summer.

Dalam kondisi normal air hujan mempunyai derajat keasaman atau pH-nya = 7,0. Di daerah yang udaranya tercemar berat, misalnya di daerah industri, zat pencermar terserap oleh air hujan sehingga air hujan tersebut pH-nya=5,6 atau lebih kecil, sehingga

menimbulkan hujan asam. Dalam penjelasan lain curah hujan juga dapat diartikan sebagai ketinggian air hujan yang terkumpul dalam tempat yang datar, tidak menguap, tidak meresap dan tidak mengalir. Indonesia merupakan negara yang memiliki angka curah hujan yang bervariasi dikarenakan daerahnya yang berada pada ketinggian yang berbeda-beda. Curah hujan 1 (satu) milimeter, artinya dalam luasan satu meter persegi pada termpat yang datar tertampung air setinggi satu milimeter atau tertampung 6 air sebanyak satu liter. Jenis Pengukur Curah Hujan Hingga saat ini terdapat beberapa cara untuk mengukur curah hujan, mulai dari cara yang sederhana hingga cara yang kompleks. Masing-masing cara memiliki kelebihan dan kekurangan sesuai dengan tingkat kesulitan dan ketelitian yang dihasilkan cara tersebut. Ade Novriansyah 05121002026

Alat pengukur curah hujan manual Menggunakan prinsip pembagian antara volume air hujan yang ditampung lalu dibagi luas penampang/mulut penakar. Pengukuran curah hujan harian (dalam satuan milimeter) biasanya dilakukan 1 kali pada pagi hari. Alat yang digunakan yaitu Observatorium ombrometer dengan tinggi 120 cm, luas mulut penakar 100 cm Setelah dilakukan .pengukuran maka didapatkan: Tinggi Curah Hujan = Volume /

Luas mulut penakar........ Persamaan (2.1) Alat pengukur curah hujan otomatis Menggunakan prinsip pelampung, timbangan dan jungkitan. Contoh alat pengukur yang terdapat saat ini yaitu Hellman dan Tipping-bucket gauge. Alat ukur otomatis memiliki beberapa keuntungan diantaranya hasil yang didapat memiliki tingkat ketelitian yang cukup tinggi, juga dapat mengetahui waktu kejadian dan integritas hujan dengan periode pencatatan dapat lebih dari sehari karena menggunakan kertas pias. Haryoko, Urip. 2011. Kriteria intensitas curah hujan :

Hujan sangat ringan : Intensitas < 5 mm dalam 24 jam Hujan ringan : Intensitas 5 20 mm dalam 24 jam Hujan sedang : Intensitas 20 50 mm dalam 24 jam Hujan lebat : Intensitas 50 100 mm dalam 24 jam Hujan sangat lebat : Intensitas > 100 mm dalam 24 jam Kriteria distribusi curah hujan bulanan : Rendah : 0 100 mm Menengah : 101 300 mm Tinggi : 301 400 mm Sangat Tinggi : > 400 mm

Ade Novriansyah 05121002026

Faktor Yang Mempengaruhi keragaman Curah Hujan (Presipitasi) 1. Faktor Garis Lintang menyebabkan perbedaan kuantitas curah hujan, semakin rendah garis lintang semakin tinggi potensi curah hujan yang diterima, karena di daerah lintang rendah suhunya lebih besar daripada suhu di daerah lintang tinggi, suhu yang tinggi inilah yang akan menyebabkan penguapan juga tinggi, penguapan inilah yang kemudian akan menjadi hujan dengan melalui kondensasi terlebih dahulu. 2. Faktor Ketinggian Tempat, Semakin rendah ketinggian tempat potensi curah hujan yang diterima akan lebih banyak, karena pada umumnya semakin rendah suatu daerah suhunya akan semakin tinggi. 3. Jarak dari sumber air (penguapan), semakin dekat potensi hujanya semakin tinggi. 4. Arah angin, angin yang melewati sumber penguapan akan membawa uap air, semakin jauh daerah dari sumber air potensi terjadinya hujan semakin sedikit. 5. Hubungan dengan deretan pegunungan, banyak yang bertanya, kenapa di daerah pegunungan sering terjadi hujan? hal itu disebabkan uap air yang dibawa angin menabrak deretan pegunungan, sehingga uap tersebut dibawa keatas sampai ketinggian tertentu akan mengalami kondensasi, ketika uap ini jenuh dia akan jatuh diatas pegunungan sedangkan dibalik pegunungan yang menjadi arah dari angin tadi tidak hujan (daerah bayangan hujan), hujan ini disebut hujan orografik contohnya di Indonesia adalah angin Brubu. 6. Faktor perbedaan suhu tanah (daratan) dan lautan, semakin tinggi perbedaan suhu antara keduanya potensi penguapanya juga akan semakin tinggi. 7. Faktor luas daratan, semakin luas daratan potensi terjadinya hujan akan semakin kecil, karena perjalanan uap air juga akan panjang. Hubungan antara tekanan udara ( admosfer ) dan arah angin dinyatakan dalam Hukum Buys Ballot sebagai berikut : 1. Angin bergerak dari daerah bertekanan maksimun kedaerah bertekanan udara minimum. 2. Di belahan buni utara arah angin dibelokkan kekanan sedangkan dibelahan bumi selatan dibelokan ke kiri. Berdasarkan gerakan dan sifatnya, angin dapat dibedakan menjadi : 1. Angin pasat dan angin antipasat 2. Angin Muson 3. Angin local 4. Angin Fon Ade Novriansyah 05121002026

5. Angin yang bersifat dingin 6. Angin siklon dan angin anti siklon 7. Daerah konvergensi antar tropic ( DKAT ) Curah Hujan di Indonesia Pola Curah Hujan di Kepulauan Indonesia dapat dikatakan sebagai berikut: 1. Pantai Barat setiap pulau memperoleh jumlah hujan selalu lebih banyak dari pantai timur. 2. Pulau Jawa, Bali, NTB, dan NTT merupakan barisan pulau-pulau yang panjang dan berderet dari barat ke timur. Pulau-pulau ini hanya diselingi oleh selat-selat yang sempit, sehingga untuk kepulauan ini secara keseluruhan tampak seakan akan satu pulau, sehingga berlaku juga dalil, bahwa di sebelah timur curah hujan lebih kecil, kalau dibandingkan dengan sebelah barat. Sebelah barat dari jejeran pulau ini adalah pantai Barat Jawa Barat. 3. Selain bertambah jumlahnya dari timur ke barat, hujan juga bertambah jumlahnya dari dataran rendah ke pegunungan, dengan jumlah terbesar pada ketinggian 600 - 900 . 4. Di daerah pedalaman semua pulau, musim hujan jatuh pada musim Pancaroba, demikian juga halnya di daerah-daerah rawa yang besar-besar. 5. Bulan maksimum hujan sesuai dengan letak D.K.A.T. 6. Saat mulai turunnya hujan juga bergeser dari Barat ke Timur. Pantai Barat Pulau Sumatera sampai Bengkulu, mendapat hujan terbanyak bulan November. Lampung, Bangka, yang letaknya sedikit ke timur, pada bulan Desember. Sedangkan Jawa (utara), Bali, NTB, NTT pada bulan Januari- Februari, yang letaknya lebih ke timur lagi. 7. Sulawesi Selatan bagian timur, Sulawesi Tenggara, Maluku Tengah mempunyai musim hujan yang berbeda, yaitu Mei-Juni. Justru pada waktu bagian lain Kepulauan Indonesia ada pada musim kering. Batas wilayah hujan Indonesia Timur kira-kira terdapat pada 120o bujur timur. Curah hujan di Indonesia tergolong tinggi yaitu lebih dari 2000 mm/tahun. Akan tetapi, seperti telah disebutkan di muka bahwa antara tempat yang satu dengan tempat yang lain curah hujannya tidak sama. Daerah yang paling besar curah hujannya adalah daerah Baturaden di lereng Gunung Slamet, dengan curah hujan sekitar 7069 mm/tahun. Sedangkan kota Palu di Sulawesi Tengah, merupakan daerah paling kering, dengan curah hujan sekitar 547 mm/tahun. Proses terjadinya Hujan Ade Novriansyah 05121002026

Bumi kita terdiri atas dua per tiga air. Air ada dimana-mana, di samudra, lautan sungai, kali, parit, bak mandi, bahkan di tubuh kita. Air ini akan mengalami penguapan oleh sinar matahari. Hujan merupakan satu bentuk presipitasi yang berwujud cairan. Presipitasi sendiri dapat berwujud padat (misalnya salju dan hujan es) atau aerosol (seperti embun dan kabut). Hujan terbentuk apabila titik air yang terpisah jatuh ke bumi dari awan. Tidak semua air hujan sampai ke permukaan bumi karena sebagian menguap ketika jatuh melalui udara kering. Hujan jenis ini disebut sebagai virga. Hujan memainkan peranan penting dalam siklus hidrologi. Lembaban dari laut menguap, berubah menjadi awan, terkumpul menjadi awan mendung, lalu turun kembali ke bumi sebagi hujan, dan akhirnya kembali ke laut melalui sungai dan anak sungai untuk mengulangi daur ulang itu semula. Dua per tiga dari bumi kita ini mengandung air dan sisanya adalah daratan. Air itu tersimpan dalam banyak wadah seperti samudera, lautan, sungai dan danau. Air yang terdapat di berbagai wadah tersebut akan mengalami penguapan atau evaporasi dengan bantuan matahari. Air yang ada di daun tumbuhan ataupun permukaan tanah. Proses penguapan air dari tumbuh-tumbuhan itu dinamakan transpirasi. Kemudian uap-uap air tersebut akan mengalami proses kondensasi atau pemadatan yang akhirnya menjadi awan. Awan-awan itu akan bergerak ke tempat yang berbeda dengan bantuan hembusan angin baik secara vertikal maupun horizontal. Gerakan angin vertikal ke atas menyebabkan awan bergumpal. Gerakan angin tersebut menyebabkan gumpalan awan semakin membesar dan saling bertindih-tindih. Akhirnya gumpalan awan berhasil mencapai atmosfer yang bersuhu lebih dingin. Di sinilah butiran-butiran air dan es mulai terbentuk. Lama-kelamaan angin tidak dapat lagi menopang beratnya awan dan akhirnya awan yang sudah berisi air ini mengalami presipitasi atau proses jatuhnya hujan air, hujan es dan sebagainya ke bumi. Seperti itulah proses terjadinya hujan. Ada dua teori pembentukan hujan yaitu teori bergeron dan teori tumbukan dan penyatuan. 1. Teori Bergeron Teori ini berlaku untuk awan dingin (di bawah 0 0C) yang terdiri dari kristal es dan air lewat dingin (air yang suhunya di bawah 0 0C tapi belum membeku). Peristiwa ini sering terjadi pada awan cumulus yang tumbuh menjadi cumulonimbus dengan puncak awan berada dibawah titik beku. 2. Teori Tumbukan dan Penyatuan Ade Novriansyah 05121002026

Menurut teori ini, butir-butir awan hanya terjadi dari air. Hujan terjadi berdasarkan perbedaan kecepatan jatuh antara butir-butir curah hujan yang berbeda ukurannya. Butir air yang lebih besar akan memiliki kecepatan jatuh lebih cepat daripada butir-butir kecil. Banyak terjadi di daerah tropis yang berawan panas dengan perkembangan yang cepat. Di Indonesia kita mengalami dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau. Musim hujan biasa terjadi pada bulan Oktober sampai Maret, sedangkan musim kemarau terjadi pada bulan April sampai Oktober. Pengaruh Curah Hujan terhadap Vegetasi Alam di Indonesia Curah hujan sebagai unsur utama iklim memengaruhi vegetasi alam yang tumbuh di indonesia. Wilayah Indonesia yang terletak antara 5o LU-11o LS atau beriklim tropis memiliki curah hujan tinggi (> 2.000 mm) dalam setahun dan suhu udara tahunan rata-rata sekitar 28o. Keadaan ini menjadikan vegetasi alam yang tumbuh berupa hutan tropis. Jenis hutan tropis yang tumbuh di indonesia didominasi oleh hutan hujan tropis (tropical rainforest). Selain itu terdapat juga hutan monsun tropis (tropical monsun forest) dan Hutan Magrove (magrove forest). Hutan magrove banyak tumbuh di sepanjang pantai, delta, muara, dan sungai.

Ade Novriansyah 05121002026

Soal Pilihan Ganda : 1. Yang termasuk kriteria curah hujan ringan adalah .... a. Intensitas < 5 mm dalam 24 jam b. Intensitas 5 20 mm dalam 24 jam c. Intensitas 20 50 mm dalam 24 jam d. Intensitas 50 100 mm dalam 24 jam e. Intensitas > 100 mm dalam 24 jam

2. Yang termasuk kriteria curah hujan sedang adalah .... a. Intensitas < 5 mm dalam 24 jam b. Intensitas 5 20 mm dalam 24 jam c. Intensitas 20 50 mm dalam 24 jam d. Intensitas 50 100 mm dalam 24 jam e. Intensitas > 100 mm dalam 24 jam 3. Yang termasuk kriteria curah hujan deras adalah .... a. Intensitas < 5 mm dalam 24 jam b. Intensitas 5 20 mm dalam 24 jam c. Intensitas 20 50 mm dalam 24 jam d. Intensitas 50 100 mm dalam 24 jam e. Intensitas > 100 mm dalam 24 jam 4. Dalam keadaan normal hujan mempunyai derajat keasaman atau pH.... a. 8,5 b. > 9 c. 7 d. 5,5 e. < 5 5. Hujan yang terjadi karena pertemuan dua massa udara yag berbeda suhunya atau dua massa udara yang bertumbukan disebut... a. Hujan Muson b. Hujan Musim Dingin c. Hujan sinklonal d. Hujan frontal/hujan depresi e. Hujan sinklonal/hujan sinklun Ade Novriansyah 05121002026

6. Jumlah curah hujan yang dinyatakan dalam tinggi hujan atau volume hujan tiap satuan waktu, yang terjadi pada satu kurun waktu air hujan terkonsentrasi adalah pengertian dari .... a. Curah hujan b. Intensitas Curah Hujan c. Air Hujan d. Hujan Relief e. Hujan orografis

7. Yang termasuk Kriteria distribusi curah hujan menengah bulanan yaitu... a. 0 100 mm b. 20 100 mm c. 101-300 mm d. 301 400 mm e. > 400 mm

8. Curah hujan 1 (satu) milimeter, artinya.. a. Dalam luasan satu meter persegi pada termpat yang datar tertampung air setinggi satu milimeter atau tertampung 6 air sebanyak satu liter b. Jumlah air yang jatuh 1 milimeter c. Ketinggian air hujan yang terkumpul dalam tempat yang datar d. Banyaknya air yang berada di suatu genangan e. Butir hujan yang jatuh 9. Wilayah yang mengalami hujan frontal kira-kira terletak pada... a. 60-66,5 lintang utara maupun selatan. b. 60-66,5 lintang timur maupun selatan. c. 60-66,5 lintang utara maupun timur. d. 60-66,5 lintang barat maupun selatan. e. 60-66,5 lintang utara maupun barat. 10. Hujan yang terjadi karena gerakan udara yang mengandung uap air terhalang oleh pegunungan, sehingga massa udara dipaksa naik mengikuti lereng gunung. Akibatnya udara menjadi dingin dan terjadi proses kondensasi dan membentuk awan merupakan proses .... a. Hujan Depresi Ade Novriansyah 05121002026

b. Hujan Sinklun c. Hujan Muson d. Hujan Relief e. Hujan Tropika 11. Yang termasuk faktor keberagaman curah hujan adalah ... a. Garis Lintang b. Ketinggian c. Jarak Sumber Air d. Arah Angin e. Semua benar 12. Menurut Gerakan dan sifatnya, angin dapat dibedakan menjadi kecuali... a. Angin pasat dan angin antipasat b. Angin Muson c. Angin local d. Angin Fon e. Angin laut 13. Indonesia termasuk iklim ... a. Tropis b. Sub-tropis c. Dingin d. Panas e. Semua Benar 14. Yang termasuk Pengaruh Curah Hujan terhadap Vegetasi Alam di Indonesia yaitu.... a. Hutan hujan tropis b. Hutan monsun tropis c. Hutan Magrove d. Semua benar e. Semua Salah 15. Musim hujan di Indonesia biasa terjadi antara bulan a. Januari Oktober b. Oktober - Maret c. Maret Oktober d. April Oktober e. Desember Agustus Ade Novriansyah 05121002026

16. Musim kemarau di Indonesia biasa terjadi antara bulan a. Januari Oktober b. Oktober - Maret c. Maret Oktober d. April Oktober e. Desember Agustus 17. Di Indonesia daerah yang memiliki curah hujan tertinggi yaitu daerah ... a. Aceh b. Jakarta c. Baturaden d. Palu e. Palembang 18. Di Indonesia daerah yang memiliki curah hujan terendah yaitu daerah ... a. Aceh b. Jakarta c. Baturaden d. Palu e. Palembang 19. Angin muson , Angin fon , Angin lokal merupakan jenis anngin yang dikelompokkan berdasarkan... a. Gerakan dan sifatnya b. Bentuknya c. Warnanya d. Letak daerahnya e. Ukurannya 20. Faktor yang mempengaruhi curah hujan disebut a. Evapotranspirasi b. Orografis c. Presipitasi d. Evaporasi e. Tranpirasi

Ade Novriansyah 05121002026

KUNCI JAWABAN : 1. B 2. C 3. D 4. C 5. D 6. B 7. C 8. A 9. A 10. D 11. E 12. E 13. A 14. D 15. B 16. D 17. C 18. D 19. A 20. C

Ade Novriansyah 05121002026

SOAL BENAR ATAU SALAH 1. Ilmu hidrologi merupakan salah satu bagian dari ilmu klimatologi 2. Hidrologi merupakan ilmu yang hanya mempelajari siklus air di dalam tanah 3. Kriteria Hujan ringan : Intensitas 5 21 mm dalam 24 jam 4. Kriteria Hujan lebat : Intensitas 50 100 mm dalam 24 jam 5. Kriteria distribusi curah hujan bulanan Menengah : 100 300 mm 6. Alat ukur otomatis curah hujan memiliki keuntungan dapat mengetahui waktu kejadian dan integritas hujan dengan periode pencatatan dapat lebih dari sehari karena menggunakan kertas pias. 7. Dalam kondisi normal air hujan mempunyai derajat keasaman atau pH-nya = 7,0. 8. Hujan musim dingin di daerah sekitar Laut Tengah (Portugal, Spanyol, Italia, Afrika Utara, Siria, Palestina, Persia) 9. Curah hujan merupakan ketinggian air hujan yang terkumpul dalam tempat yang datar, tidak menguap, tidak meresap, dan tidak mengalir 10. Hujan depresi/ Hujan frontal Terjadi karena gerakan udara yang mengandung uap air terhalang oleh pegunungan, sehingga massa udara dipaksa naik mengikuti lereng gunung. 11. Semakin rendah ketinggian tempat potensi curah hujan yang diterima akan lebih banyak. 12. Semakin tinggi perbedaan suhu antara daratan dan lautan potensi penguapanya juga akan semakin tinggi 13. Pantai Barat setiap pulau memperoleh jumlah hujan selalu lebih banyak dari pantai timur. 14. Semakin kecil daratan potensi terjadinya hujan akan semakin kecil 15. Angin bergerak dari daerah bertekanan maksimun kedaerah bertekanan udara minimum. 16. . Presipitasi dapat berwujud padat (misalnya salju dan hujan es) atau aerosol (seperti embun dan kabut). 17. Di daerah pedalaman semua pulau, musim kemarau jatuh pada musim Pancaroba, demikian juga halnya di daerah-daerah rawa yang besar-besar 18. Proses penguapan air dari tumbuh-tumbuhan itu dinamakan transpirasi 19. Di belahan bumi utara arah angin dibelokkan kekiri sedangkan dibelahan bumi selatan dibelokan ke kanan Ade Novriansyah 05121002026

20. Tidak semua air hujan sampai ke permukaan bumi karena sebagian menguap ketika jatuh melalui udara kering KUNCI JAWABAN : 1. B 2. S 3. S 4. B 5. S 6. B 7. B 8. B 9. B 10. S 11. B 12. B 13. B 14. S 15. B 16. B 17. S 18. B 19. S 20. B

Ade Novriansyah 05121002026

SOAL ESSAY

1. Sebutkan serta Jelaskan Faktor Yang Mempengaruhi keragaman Curah Hujan Jawab : a. Faktor Garis Lintang menyebabkan perbedaan kuantitas curah hujan, semakin rendah garis lintang semakin tinggi potensi curah hujan yang diterima, karena di daerah lintang rendah suhunya lebih besar daripada suhu di daerah lintang tinggi, suhu yang tinggi inilah yang akan menyebabkan penguapan juga tinggi, penguapan inilah yang kemudian akan menjadi hujan dengan melalui kondensasi terlebih dahulu. b. Faktor Ketinggian Tempat, Semakin rendah ketinggian tempat potensi curah hujan yang diterima akan lebih banyak, karena pada umumnya semakin rendah suatu daerah suhunya akan semakin tinggi. c. Jarak dari sumber air (penguapan), semakin dekat potensi hujanya semakin tinggi. d. Arah angin, angin yang melewati sumber penguapan akan membawa uap air, semakin jauh daerah dari sumber air potensi terjadinya hujan semakin sedikit. e. Hubungan dengan deretan pegunungan, banyak yang bertanya, kenapa di daerah pegunungan sering terjadi hujan? hal itu disebabkan uap air yang dibawa angin menabrak deretan pegunungan, sehingga uap tersebut dibawa keatas sampai ketinggian tertentu akan mengalami kondensasi, ketika uap ini jenuh dia akan jatuh diatas pegunungan sedangkan dibalik pegunungan yang menjadi arah dari angin tadi tidak hujan (daerah bayangan hujan), hujan ini disebut hujan orografik contohnya di Indonesia adalah angin Brubu. f. Faktor perbedaan suhu tanah (daratan) dan lautan, semakin tinggi perbedaan suhu antara keduanya potensi penguapanya juga akan semakin tinggi. g. Faktor luas daratan, semakin luas daratan potensi terjadinya hujan akan semakin kecil, karena perjalanan uap air juga akan panjang.

2. Jelaskan teori bergeron dan teori tumbukan dan penyatuan tentang pembentukan hujan ! Jawab: a. Teori Bergeron

Teori ini berlaku untuk awan dingin (di bawah 0 0C) yang terdiri dari kristal es dan air lewat dingin (air yang suhunya di bawah 0 0C tapi belum membeku). Peristiwa ini sering Ade Novriansyah 05121002026

terjadi pada awan cumulus yang tumbuh menjadi cumulonimbus dengan puncak awan berada dibawah titik beku. b. Teori Tumbukan dan Penyatuan Menurut teori ini, butir-butir awan hanya terjadi dari air. Hujan terjadi berdasarkan perbedaan kecepatan jatuh antara butir-butir curah hujan yang berbeda ukurannya. Butir air yang lebih besar akan memiliki kecepatan jatuh lebih cepat daripada butir-butir kecil. Banyak terjadi di daerah tropis yang berawan panas dengan perkembangan yang cepat. 3. Sebutkan 2 Hukum Buys Ballot tentang tekanan udara ( admosfer ) dan arah angin! Jawab : Angin bergerak dari daerah bertekanan maksimun kedaerah bertekanan udara minimum. Di belahan buni utara arah angin dibelokkan kekanan sedangkan dibelahan bumi selatan dibelokan ke kiri 4. Jelaskan proses terjadinya hujan ! Jawab: Air yang terdapat di laut , sungai, danau dan tempat air lainnya akan mengalami penguapan atau evaporasi dengan bantuan matahari. Air yang ada di daun tumbuhan ataupun permukaan tanah. Proses penguapan air dari tumbuh-tumbuhan itu dinamakan transpirasi. Kemudian uap-uap air tersebut akan mengalami proses kondensasi atau pemadatan yang akhirnya menjadi awan. Awan-awan itu akan bergerak ke tempat yang berbeda dengan bantuan hembusan angin baik secara vertikal maupun horizontal. Gerakan angin vertikal ke atas menyebabkan awan bergumpal. Gerakan angin tersebut menyebabkan gumpalan awan semakin membesar dan saling bertindih-tindih. Akhirnya gumpalan awan berhasil mencapai atmosfer yang bersuhu lebih dingin. Di sinilah butiran-butiran air dan es mulai terbentuk. Lama-kelamaan angin tidak dapat lagi menopang beratnya awan dan akhirnya awan yang sudah berisi air ini mengalami presipitasi atau proses jatuhnya hujan air, hujan es dan sebagainya ke bumi.

5. Jelaskan tentang Pengaruh Curah Hujan terhadap Vegetasi Alam di Indonesia Jawab : Curah hujan sebagai unsur utama iklim memengaruhi vegetasi alam yang tumbuh di indonesia. Wilayah Indonesia yang beriklim tropis memiliki curah hujan tinggi (> 2.000 mm) Ade Novriansyah 05121002026

Keadaan

ini

menjadikan

vegetasi

alam

yang

tumbuh

berupa

hutan

tropis.

Jenis hutan tropis yang tumbuh di indonesia didominasi oleh hutan hujan tropis (tropical rainforest). Selain itu terdapat juga hutan monsun tropis (tropical monsun forest) dan Hutan Magrove (magrove forest). Hutan magrove banyak tumbuh di sepanjang pantai, delta, muara, dan sungai.

Ade Novriansyah 05121002026

Anda mungkin juga menyukai