Anda di halaman 1dari 3

Penyebab Terjadinya Badai Tropis

Badai adalah cuaca yang ekstrem, mulai dari hujan es dan badai
salju sampai badai pasir dan debu. Badai disebut juga siklon
tropis oleh meteorolog,,berasal dari samudera yang hangat. Badai bergerak di
atas laut mengikuti arah angin dengan kecepatan sekitar 20 km/jam. Badai
bukan angin ribut biasa. Kekuatan anginnya dapat mencabut pohon besar dari
akarnya, meruntuhkan jembatan, dan menerbangkan atap bangunan dengan
mudah. Tiga hal yang paling berbahaya dari badai adalah sambaran petir,banjir
bandang, dan angin kencang.
Badai secara umum dikenal sebagai angin topan, taifun, atau siklon.
Bagaimana terbentuknya badai tropis dan kaitannya dengan angin kencang di
Indonesia? Ringkasnya, badai tropis terjadi karena adanya daerah tekanan
rendah di Selatan atau Utara Indonesia yang memicu pengalihan massa udara
dengan kecepatan tinggi ke daerah tekanan rendah itu yang menyebabkan
fenomena angin kencang. Badai tropis adalah makna umum yang bermula dari
wilayah sekitar daerah tropis, baik di belahan Selatan maupun Utara. Namun
dalam konteks musim hujan, fenomena angin kencang terjadi pada kondisi badai
tropis di belahan Selatan. Badai tropis di belahan Utara yang terjadi pada saat
matahari berada di belahan Utara bisa dijelaskan dengan mekanisme yang
sama.Siklon tropis dikenal dengan berbagai nama tergantung dari tempat
terjadinya. Misalnya di daerah Pasifik timur dikenal dengan hurricane dan di
Pasifik bagian Barat disebut dengan Typhoons. Ada fakta unik dalam hal
penamaan siklon tropis yaitu penggunaan nama-nama wanita.
Badai tropis terjadi karena adanya perbedaan tekanan yang ekstrim dalam
sirkulasi udara (atmosfer), yang memindahkan panas dari daerah katulistiwa
menuju garis lintang yang lebih tinggi. Angin paling kencang berpusar sampai
radius ratusan kilometer di sekitar daerah yang bertekanan sangat rendah.Setiap
tahunnya badai tumbuh di atas perairanluas di setiap samudera yang ada di
permukaan bumi. Ia bisa tumbuh ketika suhu muka laut berada di atas 27 oC dan
bisa dideteksi kemungkinan tumbuhnya sejak tiga hari sebelumnya. Karena
bertambahnya faktor kekasaran permukaan dan kehilangan sumber
kelembabannya, badai akan melemah ketika masuk ke daratan.
Badai tropis lazim terjadi pada musim hujan di Indonesia, sekitar
Desember – Maret akibat dinamika atmosfer di bumi belahan Selatan, saat
matahari berada di Selatan. Bagaimana bisa terjadi? Dalam kondisi tertentu,
kenaikan suhu muka laut bisa memicu pembentukan daerah tekanan rendah
yang kemudian disertai dengan konveksi (naiknya udara basah yang
hangat). Itulah sebabnya badai hanya terjadi di lautan, walau kadang dalam
pergerakannya bisa saja berlanjut ke daratan. Karena ini melibatkan dinamika
udara skala regional, maka udara di wilayah sekitarnya juga terpengaruh dengan
terjadinga aliran udara secara massif menuju daerah tekanan rendah yang
menjadi titik pusaran tersebut. Itulah yang menyebabkan terjadinya angin
kencang di wilayah yang luas. Karena wilayah konvergensi juga berkaitan
dengan wilayah pertumbuhan awan yang aktif, maka angin kencang itu sering
disertai dengan hujan lebat. Di daerah pantai, angin kencang bisa menyebabkan
gelombang tinggi.
Penyebab Indonesia sebagai daerah tropis namun jarang terkena badai tropis :
1. Adanya pengaruh korioli
Badai tropis begerak berbanding lurus dengan besar gaya coriolis bumi.
Karena Indonesia berada di wilayah ekuator dengan sudut lintang rendah
(besar lintang dinyatakan dengan tanda Sinus Ф), maka besarnya (hasil
perhitungan) Sinus yang didapat mendekati nol. Hal ini menyebabkan
badai tropis tidak mungkin melintasi wilayah Indonesia.
2. Topografi Indonesia yang tidak memungkinkan
Indonesia bukan daerah lintasan badai, negara-negara yang seringkali
menjadi lintasan badai adalah Amerika, Jepang, Australia, Filipina dan
negara lainnya. Indonesia hanya akan terkena pengaruh tidak langsung
yaitu berupa angin kencang, gelombang tinggi, dan hujan lebat pada
daerah-daerah yang dekat dengan tempat timbulnya badai. Namun
pengaruh badai ini tidak mutlak selalu terjadi.Timbulnya hujan lebat dan
angin kencang karena pengaruh oleh posisi dan besarnya (intensitas)
badai, tergantung pula pada faktor sirkulasi udara di wilayah
Indonesia.Terkadang ketika ada indikasi tumbuh badai, pada beberapa
wilyah kecenderungan cuacanya terlihat memburuk. Tetapi ketika badai
itu sudah matang atau sudah diberi nama, yang timbul di Indonesia justru
hanya angin kencang dan gelombang tinggi (kecuali daerah yang
mempunyai radius 500 km dari pusat badai yang lebih sering mengalami
hujan lebat). Kemudian di saat badai tersebut sudah menjauhi wilayah
Indonesia atau ketika intensitasnya sudah melemah justru cuaca bagian
Selatan cenderung banyak hujan lebat.Itu semua tidak mutlak terjadi,
tergantung dari sirkulasi udara di atas wilayah Indonesia.
Sumber utama energi raksasa penggerak badai tropis berasal dari proses
kondensasi yakni yakni mengembunnya kandungan uap air pada udara lembab
yang bergerak naik ke ketinggian atmosfer yang dingin. Pada proses kondensasi,
uap air akan melepas energi panas kandungannya. Energi panas yang
dilepaskan oleh uap air akan terkumpul menjadi energi penggerak dari badai
tropis. Selain udara lembab juga diperlukan unsur-unsur lain seperti lautan
hangat, adanya gangguan cuaca, dan angin yang bergerak naik membawa udara
lembab. Bila unsur-unsur tersebut berlangsung cukup lama, maka terjadilah
angin kencang, gelombang laut tinggi , hujan deras dan banjir yang mengikuti
fenomena badai tropis.
Faktor penunjang terbentuknya dan berkembangnya Siklon Tropis :
1. Siklon tropis terbentuk pada lintang >10 derajat (LU & LS).
Untuk daerah lintang equator seperti di Indonesia, Siklon Tropis hampir
pasti tidak dapat terbentuk. Hal ini diakibatkan oleh efek rotasi bumi atau
faktor Coriolli yang kecil di equator. Coriolli kecil berarti vortisitas juga
kecil, sehingga Siklon Tropis tidak dapat terbentuk. Gangguan dan depresi
tropis dapat saja terjadi di Indonesia, tapi pertumbuhan selanjutnya yaitu
menjadi siklon tropis akan terjadi pada lintang tingg yang memiliki
vortisitas lebih tinggi.
2. Suhu muka laut(SST atau Sea Surface Temperatur) di atas ± 26,5o.
Untuk suhu muka laut, di Indonesia dapat memenuhi. Akan tetapi faktor
Coriolli lebih dominan, sehingga walaupun dengan suhu muka laut sekian,
masi belum cukup untuk membentuk siklon tropis di perairan Indonesia.
3. Adanya daerah perairan yang luas.
Sumber energi utama dari suatu siklon tropis adalah uap air. Pelepasan
panas kondensasi oleh awan-awan konvektid dalam badai merupakan
sumber energi utama siklon tropis.
4. Adanya gangguan dekat permukaan dengan vortisitas dan
konvergensi mencukupi.
Siklon tropis tidak terjadi secar tiba-tiba, akan tetapi memerlukan suatu
sistem putaran dan aliran yang besar di dekat permukaan.
5. Shear angin vertikal yang rendah di antara permukaan dan bagian
atas troposfer (kurang dari 10 m/detik).
Shear angin vertikal adalah besar perubahan angin terhadap ketinggian.
Shear angin vertikal yang besar akan mengacaukan atau mengganggu
siklon tropis yang baru saja terbentuk atau mencegah terjadinya
pembentukan siklon tropis. Jika siklon tropis telah terbentuk, shear angin
vertikal akan memperlemah atau menghancurkan siklon tropis tersebut.
6. Adanya lapisan yang relatif basah dekat troposfer bagian tengah
(pada ketinggian 5 km).
Waktu hidup sebuah siklon tropis adalah dari beberapa jam hingga
bertahan dua minggu, dan secara rata-rata waktu hidup siklon tropis
adalah 6 hari dari waktu terbentuk hingga melebur.
Berikut ini adalah penyebab matinya sebuah siklon tropis :
1. Siklon tropis meninggalkan perairan. Sehingga penguapan yang
memasok uap air untuk energi sebuah siklon akan berkurang.
2. Siklon menuju daratan dimana daratan lebih cepat dingin dari perairan,
sehingga udara naik menjadi lebih dingin
3. Contour atau topografi daratan yang menghambat sikol tropis.

Anda mungkin juga menyukai