Anda di halaman 1dari 41

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PRAKTIK TENTANG

KEPATUHAN PENGOBATAN TUBERKULOSIS PARU DI PUSKESMAS KECAMATAN


KRAMAT JATI PERIODE JULI 2016- JULI 2017

Nisrina Amalia 1361050084


Dora Elysia Octavia Pasaribu 1361050143
Arlin Dhica Cahya Oktari 1361050145
Atika Rahmah 1361050177
Irsalina Idzni 1361050178
Haryogi Maulana 1361050208
Maria Natasha Marlinang Simanjuntak 1361050245
Jacky HariantoWijaya Wong 1361050260
Muhammad Hibaturrahman 1361050287
Dosen Pembimbing: dr. Adolfina Amahorseja, M.S.

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
JAKARTA
2017- 2018
BAB I
PENDAHULUAN
Pendahuluan
• Mycobacterium tuberculosis  TB
• Penyebaran  udara
• Gejala :
– Batuk ≥ 2mgg
– Berkeringat pd malam hari tanpa kegiatan fisik
– BB ↓
– Disertai dahak, bisa bercampur darah
– Sesak nafas
– Malaise
– Nafsu makan ↓
– Demam > 1 bulan
Epidemiologi
• WHO (2015)  10,4 juta kasus baru TB
(global)
india tertinggi no. 1
Indonesia no.2
• Riskesdas (2013)  terdiagnosis 0,4% (sama
seperti tahun 2007)
TB paru teringgi  Jawa Barat 0,7%
TB paru terendah  Papua Barat 0,4%
• Prevalensi ↑  Usia ↑ , pendidikan ↓, tidak
bekerja
• Diagnosis TB perkotaan : 0,4% Tidak begitu
• Diagnosis TB pedesaan 0,3% signifikan
• Berdasarkan jenis kelamin
Laki – laki : 0,4%
perempuan : 0,3%

Prevalensi TB rendah  pada masyarakat


ekonomi cukup sampai baik
• Hanya 44,4% pasien TB yang diobati dgn obat
program

• Provinsi terbanyak
Jakarta (68,9%)

Depkes RI (2014)  DOTS (Directly Observed


Treatment Short Course)
Perumusan Masalah
• Bagaimana gambaran tingkat pengertahuan,
sikap, dan praktik tentang kepatuhan pasien
Tuberkulosis Paru di Poli TB di Puskesmas
Kecamatan Kramat Jati ?
Tujuan Penelitian
• Tujuan umum :
mengetahui gambaran tingkat pengetahuan,
sikap, dan praktik tentang kepatuhan pengobatan
pasien Tuberkulosis Paru di Poli TB di
Puskesmas Kecamatan Kramat Jati periode Juli
2016 – Juli 2017
• Tujuan Khusus :
1. mengetahui gambaran tingkat pengertahuan
terhadap pengobatan TB paru di Poli TB di Puskesmas
Kecamatan Kramat Jati periode Juli 2016 – Juli 2017.
2. mengetahui gambaran sikap terhadap pengobatan
TB paru di Poli TB di Puskesmas Kecamatan Kramat Jati
periode Juli 2016 – Juli 2017.
3. mengetahui gambaran praktik terhadap
pengobatan TB paru di Poli TB di Puskesmas Kecamatan
Kramat Jati periode Juli 2016 – Juli 2017.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Konsep Pengetahuan
Pengetahuan adalah buah dari proses berpikir
manusia yang diperoleh dalam belajar, secara
formal maupun non formal.

Deskripsi Pengetahuan Masyarakat


Tentang Kepatuhan Pengobatan
Penyakit TB Paru
Masyarakat perlu memiliki pengetahuan yang
memadai tentang keteraturan pengobatan
penyakit TB Paru  TB Paru adalah penyakit
kronis dan menular
Konsep Kepatuhan
Kepatuhan adalah perilaku sesuai aturan dan
berdisiplin.
Pengertian Sikap
Sikap adalah sekumpulan respon yang konsisten
terhadap obyek sosial.
Komponen Pokok Sikap
– komponen kognitif (Keyakinan, kesadaran)
– Komponen afektif (Perasaan)
– Komponen konatif (Perilaku)
Tingkatan Sikap
– Menerima (receiving)
– Merespon (responding)
– Menghargai (valuing)
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Sikap
– Pengalaman pribadi
– Pengaruh orang lain yang dianggap penting
– Pengaruh kebudayaan
– Media massa
– Lembaga pendidikan dan lembaga agama
– Faktor emosional
Konsep Praktik
praktik kesehatan untuk hidup sehat adalah
semua kegiatan atau aktivitas orang dalam
rangka memelihara kesehatan
Praktik terhadap Kepatuhan Pengobatan
TB Paru
Faktor pengetahuan, sikap, dan praktik
berperan penting dalam menentukan
keberhasilan suatu program pencegahan,
pengobatan dan pemberantasan suatu penyakit
termasuk TB Paru
Tuberkulosis
Tuberkulosis adalah suatu penyakit menular yang
sebagian besar disebabkan oleh kuman
Mycobacterium tuberculosis
Klasifikasi
– TB paru
– TB ekstra paru
Etiologi
Kuman TBC (Mycobacterium tuberculosis)
Penularan
Penderita TB BTA (+) merupakan sumber
penularan utama penyakit ini, terutama pada
waktu bersin atau batuk
Patogenesis
-Tuberkulosis Primer
-Tuberkulosis Post Primer
Manifestasi Klinis
– Sistemik: malaise, anoreksia, berat badan
menurun, keringat malam.
– Akut: demam tinggi, seperti flu, menggigil
milier, demam akut, sesak nafas, dan sianosis.
– Respiratorik: batuk-batuk lama lebih dari 2
minggu, riak yang mukoid, nyeri dada, batuk
darah
Diagnosis
Diagnosis TB paru ditegakkan melalui
pemeriksaan gejala klinis, mikrobiologi,
radiologi, dan patologi klinik.
Penatalaksanaan
Pengobatan tuberkulosis terbagi menjadi 2
fase:
– Fase intensif
– Fase lanjutan
Kerangka Teori
Kerangka Konsep
BAB III
METODE PENELITIAN
JENIS PENELITIAN YANG DIPILIH DALAM
PENELITIAN INI ADALAH PENELITIAN
DESKRIPTIF

• Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di Poli TB Paru yang berada


di Puskesmas Kramat Jati

• Waktu Penelitian

Proses pengumpulan data dilakukan pada bulan


Agustus 2017 sampai bulan September 2017.
POPULASI DAN SAMPEL
PENELITIAN

Populasi penderita TB Paru


yang didapatkan di Puskesmas
Kecamatan Kramat Jati dengan
menggunakan teknik accidental
sampling sebanyak 51 pasien
KRITERIA INKLUSI &
EKSKLUSI
a. Pasien TB Paru di Puskesmas Kramat Jati yang
telah menjalani pengobatan OAT.
b. Pasien TB Paru yang bersedia menjadi responden
dalam penelitian.

a. Pasien TB Paru di Puskesmas Kecamatan Kramat


Jati yang tidak menjawab seluruh pertanyaan
pada kuesioner dengan lengkap.
SKEMA LANGKAH PENELITIAN

PERIZINAN TAHAP PERSIAPAN

PENYEBARAN
KUESIONER
TAHAP
PELAKSANAAN
PENGOLAHAN DAN
ANALISIS DATA

PEMBUATAN
LAPORAN HASIL TAHAP PELAPORAN
PENELITIAN
PENGOLAHAN DATA

EDITING CODING ENTRY CLEANING


ANALISIS DATA YANG DIGUNAKAN
ADALAH

ANALISIS
UNIVARIAT
KODE ETIK
• Penelitian ini dilakukan dengan mempertimbangkan
etika penelitian untuk menghindari resiko
yang mungkin terjadi dan dapat merugikan
responden
• Peneliti memberi penjelasan secara lisan
mengenai tujuan dan cara penelitian serta
memberi jaminan kerahasiaan atas semua data dari
responden
• Penelitian dilakukan setelah mendapat
persetujuan secara sukarela dari setiap
responden
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan

• Responden yang merupakan pasien dalam


pengobatan TB Paru di Puskesmas Kecamatan
Kramat Jati Periode Juli 2016- Juli 2017
memiliki kriteria pengetahuan, sikap, dan
praktik baik.
Saran

• Bagi Peneliti • Bagi Masyarakat


Memperbaiki tatacara Memberikan informasi
penulisan yang masih dan gambaran kepada
kurang sehingga masyarakat luas,
menjadi lebih baik. terutama penderita TB
Paru agar lebih
memahami pentingnya
patuh dalam menjalani
pengobatan TB paru.
Saran

• Bagi Pemerintah
Mempertahankan dan meningkatkan upaya
pemerintah dalam hal pengobatan TB Paru yang
bebas biaya, membuat pasien wajib dan rutin
kontrol, patuh dalam pengobatan sehingga angka
keberhasilan pengobatan TB Paru di Indonesia
dapat meningkat dan angka kesakitan TB Paru
dapat menurun seminimal mungkin.

Anda mungkin juga menyukai