Anda di halaman 1dari 4

Nama : RIKADUS RIVAN JUNA

NIM : 201861064
Tugas : Hidrologi

1. Defenisi Hujan
Hujan Merupakan Proses presipitrasi berwujud cairan berbeda dengan presipitasi
non-cair seperti salju batu es dan slit. Air hujan juga merupakan hal yang sangat penting
bagi keberlangsungan makhluk hidup di dunia. Air juga dapat di manfaatkan sebagai
keperluan di berbagai bidang misalnya, untuk keperluan sehari-hari, PLTA dan irigasi
(Air dapat membawa kesejahtraan bagi manusia dan makhluk hidup lainya. Ketersediaan
air merupakan sesuatu yang sangat vital bagi kehidupan umumnya. Di beberapa wilayah
Indonesia sering muncul suatu fenomena alam yaitu bila saat musim hujan tiba terjadi
limpah air yang cukup banyak,bahkan sampe menimbulkan bencana banjir. Namun
sebaliknya bila musim kemerau tiba ketersediaanya menjadi terbatas dan sering
menimbulkan krisis air. Berdasarkan dinamika siklus hidrologi salah satu sumber air
utama adalah hujan. Secara alami hujan terjadi dari proses kondensasi uap air di udara
yang selanjutnya membentuk suatu awan. Bila kondisi fisis baik di dalam maupun diluar
awan mendukung, maka proses hujan akan berlangsung. Oleh karena itu sifat dan kondisi
suatu hujan atau musim hujan sangat tergantung sekali pada kondisi cuaca/iklim yang
terladi.

2. Jenis-jenis dan intesitas hujan

a. Hujan berdasarkan ukuranya


 Gerimis
Butiran yang turun dari langit di sebut dengan gerimis. Air gerimis memiliki
diameter kurang dari 500 mikrometer. Hujan jenis ini berasal dari bagian awan
dengan ketinggian sedang,yaitu awan alto stratus yang memiliki ketinggian 2.000
hingga 7.000 kaki di atas permukaan laut
 Hujan deras
Jenis hujan deras cirinya adalah air yang turun memiliki diameter 1.000
mikrometer per butir dan terkondensasi dalam volume yang besar
 Hujan Es
Hujan es adalah hujan lokal yang jarang terjadi dan biasanya terjadi kurang ebih
10 menit. Penyebabnya adalah pengembunan mendadak. Hujan jenis ini dapat di
alami oleh seluruh wilayah di dunia termasuk wilayah tropis, ukuran hujan es
sekitar 6 cm per bongkahan.
 Salju
Salju adalah hujan yang berbentuk padat, berasal dari awan nimbostratus.
Nimbostratus adalah awan yang dengan ketinggian sedang yang berada pada
daerah dingin ( wilayah di atas garis ekuator)
b. Hujan berdasarkan penyebab terjadinya :
 Hujan siklon
Hujan ini hanya terjadi pada wilayah yang di lalui oleh ekuator.Hujan siklon
terjadi ketika penguapan karena cuaca panas hasil pertemuan angina pasat
tenggara dan angina pasat timur laut.
 Hujan Orografis
Hujan orografis merupakan hujan yang terjadi di wilayah dataran tinggi dan
pegunungan.hujan ini umumnya turun di daerah lereng gunung.
 Hujun Muson
Hujan ini terjadi saat angina muson di wilayah sekitar samudra hindia dan asia
karena suhu daratan lebih panas di banding dengan suhu lautan.Angin yan bertiup
di sebabkan oleh tekanan udara yang rendah.
 Hujan Asam
Merupakan paling berbahaya bagi kekayaan flora dan fauna. Hujan asam
terbentuk dari hasil penguapan emis gas yang berasal dari hasil proses industry
seperti pabrik,pembangunan listrik dan asap kenalpot.
3. Curah Hujan

Curah hujan (mm) merupakan ketinggian air hujan yang jatuh pada tempat yang
datar dengan asumsi tidak menguap, tidak meresap dan tidak mengalir. Curah hujan 1
(satu) mm adalah air hujan setinggi 1 (satu) mm yang jatuh (tertampung) pada tempat
yang datar seluas 1 m2 dengan asumsi tidak ada yang menguap, mengalir dan meresap.
Kepulauan maritim Indonesia yang berada di wilayah tropik memiliki curah hujan
tahunan yang tinggi, curah hujan semakin tinggi di daerah pegunungan. Curah hujan yang
tinggi di wilayah tropik pada umumnya dihasilkan dari proses konveksi dan pembentukan
awan hujan panas. Pada dasarnya curah hujan dihasilkan dari gerakan massa udara
lembab ke atas. Agar terjadi gerakan ke atas, atmosfer harus dalam kondisi tidak stabil.
Kondisi tidak stabil terjadi jika udara yang naik lembab dan lapse rate udara
lingkungannya berada antara lapse rate adiabatik kering dan lapse rate adiabatik jenuh.
Jadi kestabilan udara ditentukan oleh kondisi kelembaban. Karena itu jumlah hujan
tahunan, intensitas, durasi, frekuensi dan distribusinya terhadap ruang dan waktu sangat
bervariasi. Karena proses konveksi, intensitas curah hujan di wilayah tropik pada
umumnya tinggi. Sementara itu di Indonesia, presentase curah hujan yang diterima
bervariasi antara 8 % sampai 37 % dengan rata-rata 22 %. Sebagai perbandingan nilai
tertinggi di Bavaria, Jerman adalah 3.7 %. Di Bogor, lebih dari 80 % curah hujan yang
diterima terjadi dengan curah paling sedikit 20 mm.

4. Analisis Karakteristik Hujan

Kejadiaan hujan biasanya terjadi di mana saja di permukaan bumi,selama kondisi


meteorologi memungkinkan.Akibat adanya udara lembab terbentuk molekul air dan
terjadilah hujan.Hujan yang terjadi setiap jam biasanya di ketahui ciri-cirinya dengan
karakteristik hujan jam-jaman. Karakteristik hujan jam-jamman yang di maksut berupa
pola distribusi dan dorasi curah hujan.Karakteristik hujan di antaranya durasi dan
distribusi, Distribusi hujan sebagai fungsi waktu yang menggambarkan variasi kedalaman
hujan selama terjadinya hujan dalm bentuk diskret (hyetograph). Sedangkan durasu hujan
adalah waktu yang di hitung dari saat hujan mulai turun sampe hujan berhenti yang
biasanya di nyatakan dalam jam. Dalam perhitungan banjir rancangan di perlukan
masukan berupa hujan rancangan yang didistribusikan kedalam hujan jam-jaman.

Anda mungkin juga menyukai