Anda di halaman 1dari 19

Nama :Aldi Ridho Kurniawan

NIM: 03021382025091
KELAS :A Palembang
SIKLUS HIDROLOGI
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan hidrologi?
Hidrologi adalah ilmu yang berkaitan dengan air bumi, terjadinya peredaran dan
agihannya, sifat-sifat kimia dan fisiknya, dan reaksi dengan lingkungannya, termasuk
hubungannya dengan makhluk-makhluk hidup.
2. Jelaskan manfaat mempelajari ilmu hidrologi?
1.hidrologi terapan untuk mempelajari: hidrometeolorogi aliran air tanah ,perkiraan debit air
tanah,hidrologi perkotaan
2. Teknik irigasi
3.drainase
3. Jelaskan proses siklus hidrologi?
Secara garis besar proses siklus hidrologi adalah saat dimana seluruh air yang ada di
permukaan bumi mana akan menguap. Seluruh air yang menguap ke atmosfer atau ke
angkasa ini kemudian berubah menjadi awan di langit. Setelahnya air yang telah berubah
menjadi awan akan berubah lagi ke dalam bentuk yang lain yaitu bintik air.

Bintik air ini kemudian akan turun ke bumi dalam bentuk hujan atau dalam bentuk es
yang kita ketahui sebagai salju. Setelah hujan turun, air kemudian akan masuk ke dalam pori-
pori atau celah pada tanah dengan arah gerak horizontal dan vertikal. Air tersebut kemudian
akan kembali ke aliran permukaan yang akan terus mengalir hingga kembali ke sungai atau
danau.

4. Jelaskan perbedaan antara siklus hidrologi tertutup dan siklus hidrologi terbuka

Terletak pada system transportasi airnya

5. Jelaskan macam-macam siklus hidrologi?


 Siklus hidrologi pendek adalah siklus hidrologi yang tidak melalui proses
adveksi. Evaporasi à Kondensasi à Hujan/presipitasi (jatuh ke permukaan
laut)

 Siklus hidrologi sedang adalah siklus hidrologi yang umum terjadi di


Indonesia. Siklus hidrologi ini menghasilkan hujan di daratan karena proses
adveksi membawa awan yang terbentuk ke atas daratan.Evaporasi à Kondensasi
à Presipitasi di daratan à Laut

 Siklus hidrologi panjang adalah siklus hidrologi yang umumnya terjadi di daerah
beriklim subtropis atau daerah pegunungan. Dalam siklus hidrologi ini, awan
tidak langsung diubah menjadi air, melainkan terlebih dahulu turun sebagai salju
dan membentuk gletser.Evaporasi à Sublimasi à Kondensasi à Prepitasi (salju) à
Gletser àAliran Sungai à Lautan

KARAKTERISTIK SUNGAI DAN DAS

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan daerah aliran sungai?

Daerah aliran sungai adalah suatu kesatuan wilayah tata air yang terbentuk secara
alamiah, dimana semua air hujan yang jatuh ke daerah ini akan mengalir melalui
sungai dan anak sungai yang bersangkutan.

2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan jaringan sungai dan orde sungai?

Jaringan sungai merupakan mempengaruhi besarnya debit aliran sungai


yang dialirkan oleh anak-anak sungainya. Parameter ini dapat diukur
secara kuantitatif dari awal percabangan yaitu perbandingan antara jumlah
alur sungai orde tertentu dengan orde sungai satu tingkat di atasnya.

Orde sungai adalah posisi percabangan alur sungai di dalam urutannya


terhadap induk sungai pada suatu DAS.

3. Jelaskan mengapa perubahan tata guna lahan berpengaruh terhadap


ketersediaan dan kebutuhan air?

Ketika lahan berubah maka terjadi peningkatan debit aliran permukaan.


Akibatnnya di bagian hilir mendapatkan debit yang berlebih dan
dampaknya terjadi banjir. Akibat perubahan tata guna lahan maka
kapasitas resapan hilang sehingga bencana kekeringan meningkat di
musim kemarau.
4. Jelaskan bagaimana cara mengukur panjang sungai?

Panjang sungai diukur pada peta. Dalam memperkirakan panjang suatu


segmen sungai disarankan untuk mengukurnya beberapa kali dan
kemudian dihitung panjang reratanya. Panjang sungai adalah panjang yang
diukur sepanjang sungai, dari stasiun yang ditinjau atau muara sungai
sampai ujung hulunya. Sungai utama adalah sungai terbesar pada daerah
tangkapan dan yang membawa aliran menuju muara sungai.

5. Jelaskan hubungan antara kemiringan sungai, volume limpasan


permukaan dan infiltrasi?

Terdapat hubungan langsung antara volume limpasan permukaan dengan


kemiringan DAS. Kemiringan yang lebih tajam menyebabkan kecepatan
limpasan permukaan lebih besar yang mengakibatkan kurang waktu
untuk terjadinya infiltrasi, sehingga aliran permukaan terjadi lebih
banyak.

NERACA AIR
1. Waduk dengan luas permukaan 1,57 km2, debit rerata harian yang
masuk dan keluar waduk (untuk memenuhi kebutuhan air irigasi, air
baku, dsb) berturut-turut 2,5 m3/d dan 5 m3/d. Evaporasi pada
permukaan waduk adalah 5 mm/hari. Aliran air tanah diabaikan.
Hitung perubahan tampungan dalam satu hari!

2. Waduk dengan luas permukaan 1,57 km2. Pada suatu hari debit banjir
yang masuk adalah 100 m3/d dan selang satu jam berikutnya adalah
125 m3/d. Pada jam yang sama debit keluar melaui tampungan
pelimpah berturut-turut 20 m3/d dan ,5 m3/d.
Hitung perubahan tampungan dan perubahan elevasi muka air dalam
satu jam!

HUJAN(1)
1. Jelaskan klasifikasi hujan berdasarkan genetik?

Pendinginan sinklonik terjadi dalam dua bentuk. Pendinginan sinklonik non-


frontal terjadi bila udara bergerak dari kawasan di sekitarnya ke kawasan
yang bertekanan rendah. Dalam proses tersebut udara memindahkan udara
bertekanan rendah ke atas, mendingin dan menghasilkan presipitasi
berintensitas sedang (5-15 cm dalam 24 sampai 72 jam) dan berlangsung
lama. Pendinginan sinklonik frontal terjadi jika massa udara yang panas naik
di atas suatu tepi frontal yang dingin.

Pendinginan orografik terjadi oleh aliran udara samudera yang lewat di atas
tanah dan dibelokkan keatas oleh gunung-gunung di pantai. Sebagian besar
presipitasi jatuh pada sisi lereng arah datangnya angin. Jumlah presipitasi
yang lebih sedikit, disebut bayangan hujan, terjadi pada sisi kemiringan
lereng karena hilangnya sebagian besar lengas oleh gunung- gunung yang
tinggi.

Pendinginan konvektif terjadi apabila udara panas oleh pemanasan


permukaan, naik dan mendingin untuk membentuk awan dan terjadi
presipitasi. Presipitasi konvektif merupakan presipitasi yang berlangsung
sangat singkat (jarang melebihi 1 jam) namun berintensitas sangat tinggi.
Presipitasi total dapat berjumlah hingga 8 cm atau 10 cm.

2. Jelaskan faktor-faktor agar hujan dapat terjadi?


1. Faktor Garis Lintang

Faktor utama yang paling mempengaruhi curah hujan suatu tempat adalah letak tempat
tersebut dari garis katulistiwa. Semakin dekat suatu tempat dengan garis katulistiwa
(derajat lintangnya semakin rendah), maka akan semakin besar curah hujan yang
diterima tempat tersebut. Begitupun sebaliknya, semakin jauh suatu tempat dari garis
katulistiwa (derajat lintangnya semakin tinggi),  maka akan semakin kecil pula curah
hujan yang diterimanya.
Pengaruh garis lintang terhadap curah hujan dapat terjadi karena suhu udara yang
terdapat pada daerah dengan derajat lintang rendah cukup tinggi sehingga
memungkinkan terjadinya penguapan yang tinggi pula. Air yang menjadi uap air
karena penguapan yang tinggi inilah yang kemudian mengalami kondensasi dan
menjadi hujan melalui siklus hidrologi.
Pengaruh garis lintang terhadap curah hujan dapat kita lihat dari betapa seringnya
hujan terjadi di Indonesia dibandingkan hujan yang terjadi di kutub.

2. Faktor Tinggi Tempat


Selain posisi terhadap garis lintang, tinggi suatu tempat dari permukaan air laut juga
menjadi faktor yang mempengaruhi curah hujan. Semakin tinggi suatu tempat maka
semakin rendah curah hujan yang diterima tempat tersebut, begitu sebaliknya.
Pengaruh tinggi tempat terhadap curah hujan dapat terjadi karena umumnya semakin
tinggi suatu tempat maka akan semakin rendah pula suhu udara di tempat tersebut.

3. Jarak Tempat dari Laut


Laut sebagai sumber penguapan air terbesar dimuka bumi juga berpengaruh terhadap
curah hujan. Semakin dekat suatu tempat dengan laut maka akan semakin besar pula
curah hujan tempat tersebut, begitupun sebaliknya. Jarak suatu tempat yang terlalu jauh
dengan laut akan menjadikan uap air yang terkondensasi (awan) akan mencair menjadi
hujan sebelum mencapai tempat tersebut.

4. Arah Angin
Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa arah angin juga menjadi salah satu faktor yang
mempengaruhi curah hujan. Angin adalah media yang membawa awan untuk mencapai
tempat tertentu. jika suatu daerah jarang dilalui angin, maka akan semakin jarang pula
daerah tersebut menerima guyuran air hujan. Pengaruh angin terhadap curah hujan
dapat kita lihat pada ekosistem gurun di Nusa Tenggara Timur.

5. Deretan Pegunungan
Pegunungan yang berderet menjulang di suatu wilayah sangat mempengaruhi curah
hujan di sekitar wilayah tersebut. Deretan gunung adalah pembatas bagi awan untuk
dapat mencapai daerah di balik gunung (daerah bayangan hujan). Jika menemui
deretan gunung, awan akan terus naik ke atas dan terakumulasi sebelum berhasil
melewati gunung. Akumulasi ini kemudian menghasilkan hujan. 
3. Jelaskan perbedaan hujan vertikal dan hujan horisontal?

Presipitasi Vertikal
(1) Hujan: Air yang jatuh dalam bentuk tetesan yang dikondensasikan dari
uap air di atmosfer.
(2) Hujan gerimis: Hujan dengan tetesan yang sangat kecil.
(3) Hujan salju: Kristal-kristal kecil air yang membeku secara langsung
dibentuk dari uap air di udara bila sushunya pada saat kondensasi kurang
dari 0ºC.
(4) Hujan batu es: Gumpalan es yang kecil, kebulat-bulatan yang
dipresipitasikan saat hujan badai.
(5) Sleet: Campuran hujan dan salju. Hujan ini disebut juga glaze (salju
basah).

b) Presipitasi Horizontal
Es: Salju yang sangat padat.
(1) Kabut: Uap air yang dikondensasikan menjadi partikel-partikel air halus di
dekat permukaan tanah.
(2) Embun beku: Bentuk kabut yang membeku di atas permukaan tanah dan
vegetasi.
(3) Embun Air: Air yang dikondensasikan sebagai air di atas permukaan tanah
dan vegetasi yang dingin terutama pada malam hari. Embun ini menguap
pada malam hari.
(4) Kondensasi pada es dan dalam tanah: Kondensasi juga menghasilkan
presipitasi dalam udara basah, hanya yang mengalir di atas lembaran es
dan pada iklim sedang di dalam beberapa sentimeter bagian atas tanah.

4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan intensitas hujan?

Intensitas hujan adalah jumlah curah hujan dalam suatu satuan waktu
(mm/jam; mm/hari; dsb).

5. Jelaskan mekanisme kerja salah satu alat penakar hujan?

Alat Penakar Hujan Biasa


Alat penakar hujan biasa terdiri dari corong dan botol penampung yang
berada di dalam suatu tabung silinder. Hujan yang jatuh pada corong akan
tertampung di dalam tabung silinder, kemudian kedalaman hujan di dapat dari
pengukuran volume air yang tertampung dan luas corongnya. Curah hujan
kurang dari 0,1 mm dicatat sebagai 0,0 mm, sedangkan jika tidak ada hujan
dicatat dengan garis (-).
6. Jelaskan syarat penempatan dan pemasangan alat penakar hujan?

1) Penakar hujan ditempatkan pada lokasi sedemikian sehingga kecepatan


angin di tempat tersebut sekecil mungkin dan terhindar dari pengaruh
penangkapan air hujan oleh benda lain di sekitar alat penakar hujan.
2) Penempatan setasiun hujan hendaknya berjarak minimum empat kali
tinggi rintangan terdekat.
3) Lokasi di suatu lereng yang miring ke satu arah tertentu hendaknya
dihindarkan.
4) Penempatan corong penangkap hujan diusahakan dapat menghindari
pengaruh percikan curah hujan ke dalam dan disekitar alat penakar
sebaiknya ditanami rumput atau berupa kerikil, bukan lantai beton atau
sejenisnya.

HUJAN(2)

Hitung hujan rerata DAS dengan menggunakan metode rerata aljabar, poligon
Thiessen, apabila DAS diketahui berupa bujur sangkar dan segitiga samasisi,
dengan sisi-sisinya adalah 4 km, sedang lokasi alat ukur hujan dan
kedalaman hujannya ditunjukkan dalam gambar.

PENGUAPAN
1. Jelaskan perbedaan evaporasi dan transpirasi?

Evaporasi (Ep) adalah penguapan yang terjadi dari permukaan air (seperti laut, danau,
sungai), permukaan tanah (genangan di atas tanah dan penguapan dari permukaan air
tanah yang dekat dengan permukaan tanah), dan permukaan tanaman (intersepsi).
Sedangkan, Transpirasi (Et) adalah penguapan melalui tanaman, dimana air tanah
diserap oleh akar tanaman yang kemudian dialirkan melalui batang sampai ke
permukaan daun dan menguap menuju atmosfer.

2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan evapotranspirasi?


Evapotranspirasi adalah penguapan yang terjadi di permukaan lahan, yang meliputi
permukaan tanah dan tanaman yang tumbuh di permukaan lahan tersebut.
3. Jelaskan saat kapan evaporasi dilibatkan dan diabaikan?
Evaporasi dilibatkan pada saat keadaan yang memungkinkan seperti sungai atau danau
memiliki air yang cukup
4. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi evaporasi?

Radiasi Matahari
Radiasi matahari merupakan sumber utama panas. Hal tersebut
mempengaruhi jumlah evapotranspirasi di atas permukaan bumi yang
tergantung pada garis lintang dan musim.

Temperatur
Semakin tinggi temperatur, semakin besar kemampuan udara untuk menyerap
uap air. Selain itu, semakin tinggi temperatur, energi kinetik molekul air
meningkat, sehingga molekul air semakin banyak yang berpindah ke lapis
udara di atasnya dalam bentuk uap air.

Kelembaban
Perbedaan tekanan uap menyebabkan terjadinya penguapan. Apabila jumlah
uap air yang masuk ke udara semakin banyak, tekanan uap airnya juga
semakin tinggi. Akibatnya perbedaan tekanan uap semakin kecil, sehingga
menyebabkan berkurangnya laju penguapan. Apabila udara di atas permukaan
air sudah jenuh uap air, tekanan udara telah mencapai tekanan uap jenuh, di
mana pada saat itu penguapan terhenti.

Kecepatan Angin
Apabila proses evaporasi terus berlangsung, udara akan menjadi jenuh
terhadap uap air dan evaporasi akan terhenti. Agar proses penguapan dapat
berjalan terus, lapisan udara yang telah jenuh harus diganti dengan udara
kering. Penggantian tersebut dapat terjadi apabila ada angin. Di daerah
terbuka dan banyak angin, penguapan akan lebih besar daripada di daerah
yang terlindung dan udara diam.

5. Jelaskan alat yang digunakan untuk pengukuran evaporasi?

Atmometer
Alat pengukur evaporasi ini cukup sederhana, berupa bejana berpori yang
diisi air. Besarnya penguapan dalam jangka waktu tertentu, misalnya harian
didapatkan dari nilai selisih pembacaan sebelum dan sesudah percobaan.
Beberapa jenis atmometer antara lain Piche, Livingstone dan Black Bellani.

Evaporation Pan
Alat untuk mengukur evaporasi dari muka air bebas dapat digunakan panci
penguapan (evaporation pan). Terdapat tiga macam panci penguapan yang
sering digunakan, yaitu panci penguapan klas A (class A evaporation pan),
panci penguapan tertanam (sunken evaporation pan) dan panci penguapan
terapung (floating evaporation pan).

Pada prinsipnya pengukuran evaporasi dengan ketiga macam alat tersebut


sama, yaitu dengan pembacaan tinggi muka air di panci pada dua saat
yang berbeda sesuai dengan interval waktu pengukuran yang diinginkan.
Pada setiap pengamatan umumnya juga dilakukan pengukuran temperatur air.
Pan evaporasi lebih sering digunakan untuk mengukur evaporasi harian yang
dinyatakan dalam mm/hari.

1) Panci Evaporasi Klas A


Ilustrasi cara pemasangan panci evaporasi klas A ditunjukkan pada
gambar
Mengingat cara pengukuran tidak dapat mewakili keadaan yang
sebenarnya, hasil pengukuran dengan panci evaporasi akan selalu lebih
besar dari nilai penguapan yang sesungguhnya. Untuk itu, nilai penguapan
yang sesungguhnya dapat diperkirakan dengan mengalikan koefisien panci
(pan coefficient) yang besarnya antara 0.65-0.85 tergantung dari
spesifikasi alat.

2) Panci Penguapan Tertanam


Penggunaan alat panci penguapan tertanam didasari pada kelemahan panci
klas A tersebut, yaitu dengan upaya memperhitungkan pengaruh latent
heat yang terdapat dalam tanah di sekitar massa air yang menguap dengan
cara memasang panci masuk ke bawah permukaan tanah.
Sebagai contoh adalah Colorado sunken pan seperti dapat dilihat pada

3) Panci Penguapan Terapung


Alat panci penguapan terapung, pada dasarnya bentuk alat ini mirip
dengan tipe lain. Alat tipe ini dapat digunakan untuk mengukur penguapan
di danau atau waduk dimana alat diapungkan di atas ponton yang diikat
dengan angker dan dilengkapi dengan kisi-kisi untuk mencegah terjadinya
percikan air (splashing) ke dalam panci penguapan. Ilustrasi pemasangan
alat tipe ini disajikan pada gambar di bawah ini:

PENGUAPAN(2)

Gunakan metode Thornthwaite untuk menghitung evapotranspirasi


potensial selama bulam Mei untuk lokasi yang berada pada garis lintang
35oLU, dengan temperatur bulanan rerata sebagai berikut (dalam oC)
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agst Sept Okt Nov Des
6 8 10 12 15 20 25 20 16 12 10 8

INFILTRASI
1. Jelaskan perbedaan istilah kapasitas infiltrasi dan laju infiltrasi?
Kapasitas infiltrasi adalah laju infiltrasi maksimum untuk suatu jenis
tanah tertentu; sedang laju infiltrasi adalah kecepatan infiltrasi yang
nilainya tergantung pada kondisi tanah dan intensitas hujan.

2. Jelaskan efek penyumbatan oleh butir halus pada infiltrasi?


Ketika tanah sangat kering, permukaannya sering terdapat butiran halus.
Ketika hujan turun dan infiltrasi terjadi, butiran halus tersebut terbawa
masuk ke dalam tanah, dan mengisi pori-pori tanah, sehingga
mengurangi kapasitas infiltrasi.

3. Jelaskan persoalan yang muncul dalam penggunaan alat ring


infiltrometer?

Persoalan yang sering muncul dalam penggunaan alat ring infiltrometer adalah
efek pukulan butir-butir hujan tidak diperhitungkan, efek tekanan udara dan
tanah tidak terjadi dan struktur tanah sekeliling dinding tepi alat itu telah
terganggu pada waktu pemasukannya ke dalam tanah.

INF;ITRASI (2)

1. Distribusi hujan di suatu DAS diberikan dalam tabel di bawah ini:

Waktu 0-10 10-20 20-30 30-40 40-50 50-60 60-70


(menit)
Intensitas 12 50 150 125 25 50 75
hujan
(mm/jam)

Apabila kedalaman ranoff adalah 40 mm, hitung indeks f!

2. Kapasitas infiltrasi di suatu daerah pada interval waktu tertentu


diberikan oleh tabel berikut:

Waktu 0 0,25 0,5 0,75 1,0 1,25 1,5 1,75 2,0


(jam)
Kapasitas 10,9 6,1 3,7 2,6 2,0 1,7 1,6 1,5 1,5
infiltrasi ft
(cm/jam)

Cari bentuk persamaan kapasitas infiltrasi!


LIMPASAN

A. Soal Latihan
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan limpasan?
Limpasan permukaan adalah aliran air yang mengalir di atas permukaan karena
penuhnya kapasitas infiltrasi tanah.
2. Jelaskan tiga sumber limpasan?
Limpasan terdiri dari air yang berasal dari tiga sumber, yaitu aliran
permukaan, aliran antara dan aliran air tanah.

3. Jelaskan penyebab utama terjadinya banjir?

Aliran Permukaan (surface flow) adalah bagian dari air hujan yang mengalir
dalam bentuk lapisan tipis di atas permukaan tanah. Aliran permukaan
disebut juga aliran langsung (direct runoff). Aliran permukaan. dapat
terkonsentrasi menuju sungai dalam waktu singkat, sehingga aliran
permukaan merupakan penyebab utama terjadinya banjir.

4. Jelaskan saat kapan limpasan akan terjadi


Apabila curah hujan P lebih kecil dari Pa, berarti seluruh hujan tersebut
hilang dari DAS yang berupa infiltrasi dan evapotranspirasi, tampungan
permukaan, dan limpasan mulai terjadi setelah P lebih besar dari Pa.

HIDROMETRI
1. Jelaskan perbedaan dari masing-masing tipe konsentrasi aliran di
suatu DAS?

Tipe pertama terjadi apabila durasi hujan efektif tr sama dengan


waktu konsentrasi tc (tr = tc). Tipe kedua terjadi apabila durasi hujan
efektif lebih lama dari waktu konsentrasi (tr > tc). Tipe ketiga terjadi
apabila durasi hujan efektif lebih pendek daripada waktu konsentrasi
(tr < tc).

2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan hidrograf?

Hidrograf (hydrograph) adalah suatu grafik yang menunjukan


hubungan antara tinggi -muka-air (stage) atau tma, debit (discharge,
flow, streamflow), kecepatan (velocity) atau karakteristik aliran air
terhadap waktu. Debit menyatakan volume aliran air per satuan
waktu tertentu.

3. Jelaskan jenis-jenis hidrograf?


Hidrograf alami merupakan suatu hidrograf yang dihasilkan
dari rekaman data (tma, kecepatan, debit) pada suatu stasiun (lokasi)
pengukuran. Hidrograf semacam ini dapat dikatakan sebagai sidik-jari
(finger print) dari daerah tangkapan air (catchment area/
watershed/DAS) di bagian hulu dari titik pengukuran tersebut dan
merupakan respon DAS terhadap hujan yang jaur di dalam-nya.

Hidrograf satuan (unit hydrograph), baik alami maupun sintetis menyatakan satu
satuan (inchi/mm) aliran permukaan (run off), yang terdistribusi secara merata
(uniform) pada semua bagian wilayah DAS, pada waktu tertentu. Luasan di bawah
hidrograf satuan menunjukkan volume aliran dari satu satuan aliran permukaan

Hidrograf satuan tak-berdimensi (dimensionless unit hydrograph)


merupakan kombinasi dari berbagai hidrograf satuan alami.

Hidrograf Dam Breach menggambarkan proses pelapasan (release)


air dari suatu DAM/Bendung. Hal ini misalnya ketika terjadi
bendungan jebol (Dam break) yang dikuti pelapasan secara tiba-tiba
air yang ada di Bendung tersebut. Hidrograf berupa kurva yang
semakin menurun nilainya sejalan dengan kenaikan waktu pelepasan.
Volume di bawah kurva hidrograf (gambar 11.4b) menyatakan
volume air yang ada di dalam Bendung. Volume air tersebut dilepas
selama bendungan jebol. Faktor yang mempengaruhi bentuk
hidrograf ini meliputi: ukuran dan bentuk jebol nya bendungan
(break), ketinggian air pada Bendung, volume air yang tersimpan, luas
permukaan Bendung, dan panjang Bendung. Hidrograf jenis ini dapat
berupa hidrograf natural atau hasil simulasi.

4. Jelaskan komponen dari hirograf?


Titik A disebut sebagai titik kenaikan (point of rise), titik B disebut
sebagai titik balik kenaikan (rising point of inflection), titik C sebagai
puncak (peak), titik D disebut sebagai titik balik penurunan (recession
point of inflection) dan titik E disebut sebagai titik akhir penurunan
(end point of recession). Pada gambar (11.5-kanan) luasan di bawah
kurva yang dari titik A,B,C,D,E dan sumbu X menggambarkan volume
dari aliran permukaan.

Gambar 11.5 Komponen Hidrograf

Lebih lanjut, hidrograf dapat dibagi ke dalam segment-segment. Garis A-


C disebut kurva kenaikan atau segmen naik (rising limb), umumnya
menggambarkan karakteristik dari hujan. Garis B-D disebut sebagai
kurva/segmen puncak (crest segment), yang menggambarkan puncak
konsentrasi dari aliran permukaan (run off). Garis C-E disebut kurva
penurunan (recession limb atau falling limb) yang menggambarkan
penurunan atau pelepasan aliran dan garis A-E disebut sebagai satuan
waktu dari suatu hidrograf (base time of hydrograf), yang menggambarkan
durasi aliran (runoff duration).

5. Jelaskan manfaat hidrograf?


evaluasi daerah aliran sungai, perencanaan atau disain bangunan (struktur),
studi manajemen daerah banjir, perencanaan darurat, desain embung
(water pond) untuk pertanian, disain saluran, dll.

HIDROMETRI
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan hidrometri?
Hidrometri adalah ilmu yang mempelajari pengukuran air atau suatu ilmu untuk
mengumpulkan data dasar bagi analisis hidrologi.
2. Jelaskan keuntungan penggunaan AWLR dalam mengukur tinggi muka
air?

Keuntungan AWLR adalah dapat mengetahui perubahan muka air secara


terus menerus sehingga data muka air ekstrim (maksimum dan minimum)
dapat diperoleh. Sedangkan, pada penggunaan papan duga kondisi ekstrim
tersebut belum tentu dapat tercatat, kecuali jika pada saat terjadi debit
besar/banjir petugas pengamat melakukan pengamatan secara khusus
untuk mengukur muka air maksimum.

3. Jelaskan cara sederhana dalam mengukur debit air?


Pengukuran Debit dengan Metode Kontinyu
Current meter diturunkan kedalam aliran air dengan kecepatan penurunan
yang konstant dan permukaan dan setelah mencapai dasar sungai diangkat
lagi ke atas dengan kecepatan yang sama.

4. Jelaskan tipe-tipe alat untuk mengukur kecepatan arus air?

A. Pengukuran Kecepatan Arus dengan Velocity Head Rod


Dengan alat ini hasil pengukuran yang didapat juga tidak begitu teliti dan
yang terukur adalah kecepatan aliran permukaan. Sebaiknya digunakan pada
pengukuran yang dikehendaki secara cepat pada kecepatan aliran yang lebih besar
dari 1 m/detik.

B. Pengukuran kecepatan arus denga Trupp’s Ripple Meter


Alat ukur kecepatan arus ini mempunyai ketelitian hasil yang lebih baik dari
alat terdahulu. Prinsip yang digunakan adalah dengan mengamati sudut yang
dibentuk oleh riak pada hilir batang yang dipancang pada aliran sungai. Makin
besar kecepatan aliran, sudut ini akan makin kecil.

C. Pengukuran kecepatan arus dengan Current Meter


Alat ini paling umum digunakan karena dapat menghasilkan ketelitian yang
cukup baik. Prinsip kerja alat ukur ini adalah dengan mencari hubungan antara
kecepatan aliran dan kecepatan putaran baling-baling current meter tersebut.

Anda mungkin juga menyukai