2.
lugos yang berarti ilmu. Sehingga kata hidrologi dapat diartikan sebagai suatu
ilmu yang menjelaskan tentang gerakan dan kehadiran air dialam kita.
Didalamnya pula tercakup pula air laut yang memiliki peran dalam mengaktifkan
kehidupan diplanet kita.
Dengan kata lain yang dimaksud dengan siklus hidrologi adalah gerakan
air laut ke udara yang kemudian jatuh dipermukaan tanah lagi sebagai hujan atau
bentuk presipitasi lain dan akhirnya mengalir kelaut lagi.
Namun secara siklus peristiwa tersebut t idak sesederhana seperti yang kita
bayangkan, hal ini dikarenakan ada beberapa hal yang mempengaruhi antara lain :
1. Daur tersebut dapat merupakan daur yang pendek yaitu hujan yang
jatuh di laut, danau atau sungai yang segera kembali mengalir ke laut.
2. Tidak adanya keseragaman waktu yang diperlukan oleh suatu daur.
Pada musim kemarau kelihatannya daur berhenti, sedangkan pada
musim hujan berjalan kembali.
3. Intensitas dan frekuensi daur tergantung pada keadan geografi dan
iklim yang mana hal ini di akibatkan adanya posisi matahari yang
berubah-ubah letaknya terhadap median bumi sepanjang tahun
(walaupun sebenarnya yang berubah adalah posisi planet bumi
terhadap letak matahari).
4. Berbagai bagian dalam daur dapat menjadi sangat komplek sehingga
kita hanya dapat mengamati bagian ahirnya saja dari suatu hujan yang
jatuh dipermukaan tanah dan kemudian mengalir kepermukaan laut.
Awan
Awan
Matahari
Hujan
Transpirasi
presipitas
i
Limpasan
Permukaan
Angin
Evaporasi
dari daratan
Evaporasi
dari danau
Evaporasi
dari laut
Infiltrasi
Perkolasi
Permukaan air tanah
Penakar Hujan
masing-masing
negara
mempunyai
standar
untuk
Gambar :
corong
penampung
h
kran
gelas ukur
Grill
Brush
Brush
Penampung
Grill
Corong
2m
Tembok
h = 0,4m
Penakar ini dilengkapi dengan perisai Nipher yang terbuat dari logam
yang digantung mengelilingi penakar. Penakar tersebut mempunyai
tinggi h = 1,00 m dan mempunyai luas A = 128 cm2 Penakar ini
direncanakan oleh WMO (World Meteorogical Organization).
Perisai
nipel
corong
Penampung
= Luas daerah
dav
23 mm
46 mm
35 mm
10 mm
A
1
A
1
A
1
A
1
78 mm
67 mm
55 mm
A
1
d1+ d2 . A1 + d2 + d3 .
dn-1 + dn .
A1 + .+
A1
2
A1 + A2 + A3 + . + An
Dimana :
A
= Luas areal
drat
Perkolasi
Perkolasi adalah gerakan air ke bawah daerah tidak jenuh ( antara
daerah permukaan tanah sampai ke permukaan air tanah ) ke dalam daerah
jenuh ( daerah dibawah permukaan air tanah ). Perkolasi merupakan lawan
dari rembesan atau yang berarti keluarnya air kepermukaan tanah melalui
pori-pori tanah.
Daya perkolasi atau Fp = laju perkolasi maksimum yang
dimungkinkan yang besarnya dipengaruhi oleh kondisi tanah dalam daerah
tidak jenuh yaitu daerah antara permukaan tanah dan permukaan air tanah.
Perkolasi tidak mungkin terjadi sebelum daerah tidak jenuh mencapai daya
medan. Istilah daya perkolasi kurang mempunyai arti penting pada kondisi
alam karena adanya stagnasi dalam kondisi akibat adanya lapisan-lapisan
semi kedap air yang menyebabkan tambahan tampungan sementara di
daerah tidak jenuh. Setelah beberapa waktu kemudian air yang telah
diinfiltrasi setelah dikurangi sejumlah air untuk mengisi rongga-rongga
tanah akan mengalami perkolasi. Dimana daya perkolasi kecil akan timbul
muka air tanah yang berbentuk oleh adanya lapisan semi kedap air. Tetapi
dalam recharge buatan perkolasi mempunyai arti yang penting karena alas
an teknis dibutuhkan proses infiltrasi yang terus menerus.
2. Evaporasi dan Evapotranspirasi
Evapotraspirasi
merupakan
faktor
penting
dalam
study
tetang
pada gambar diatas. Arah panah yang menunjukkan masuknya air tanah ke
sungai akan berbalik selama periode banjir sementara elevasi permukaan
sungai terletak diatas permukaan freatik.
4. Lengkung Massa dan Lengkung Pengosongan
Lengkung Massa
Debit sungai berubah-ubah menurut waktu. Angka sekian meter
kubik perdetik menunjukkan debit sesaat pada suatu pos pengukuran debit.
Hidrograf adalah penyajian secara grafis variasi debit menurut waktu. Dari
hidrograf tersebut kita dapat mengetahui seberapa besar volume air yang
melewati pos pengukuran debit dalam satuan waktu tertentu. Lengkung
Massa adalah penyajian grafis suatu aliran kumulatif atau volume air dari
t=0 atau sampai t=t sebagai fungsi waktu.
Lengkung Massa yang paling sederhana didapat dari suatu debit
konstan Qo selama selang waktu T. Volume air yang terkumpul selama
waktu tersebut adalh sama dengan Qo x T (m3).
Tg = 0
i = tg r
Tg = 0
i max = tg m
Garis
singgung
Q0
t
t=0
t1
t2
jika ada pengisian permukaan air tanah yang semula tinggi lambat
laun akan menurun.
Bentuk hidrograf aliran dasar ini mendekati bentuk kurva
eksonensial dan jumlahnya pada setiap waktu digambarkan hampir
mendekati persamaan :
Qt = Q0 x e-t
Dimana :
Qo = Debit pada permulaan periode
Qt = Debit pada waktu akhir t.
= koefisien aquifer
e = Dasar logaritma asli
Qp
tp
t
Tb
Biasanya air dapat mencapai suatu sungai melalui tiga jalan antara lain :
1) Curah Hujan di Saluran
Curah hujan ini adalah curah hujan yang jatuh langsung pada sungai
utama dan anak sungai yang
Qp =
C . A . R0
3,6 . (0,3 TP + T0,3)
Dimana :
QP
R0
Tp
Bagian lengkung
persamaan :
Qd = Qp .
T
TP
2,4
Dimana :
Qd
: Waktu (jam)
Dimana X
Dimana untuk :
L < 15 Km, maka tg = 0,21 L0,7
L > 15 Km, maka tg = 0,4 + 0,058 L
Dimana :
L = Panjang alur sungai (Km)
Tg = Waktu konsentrasi (jam)
Tt = 0,5 Tg Tg (jam)
Dan :
Untuk daerah pengaliran biasa = 2
Untuk bagian naik hidrograf yang lambat dan bagian yang
menurun yang cepat = 1,5
DAFTAR PUSTAKA