Anda di halaman 1dari 5

SRI INDAH PERMATA SARI/09.2020.1.

90186

1. Bagaimana aplikasi konsep hidrologi di bidang Teknik Lingkungan.

Hidrologi teknik lingkungan adalah bagian penting dalam berbagai konstruksi di dunia
termasuk dalam membangun bendungan dan hunian untuk kebaikan manusia dan lingkungan
Hidrologi tentunya sangat familiar didengarkan bagi yang bekerja dan belajar di bidang tenik
lingkungan. Inilah cabang ilmu yang mempelajari pergerakan hingga distribusi dan kualitas
air di bumi. Ilmu ini juga mempelajari tentang silkus hidrologi dan sumber daya air. Maka
dari itulah, sangat penting mengenal lebih jauh dengan hidrologi teknik lingkungan agar tepat
dalam perencanaan dan pelaksanaan. Salah satu tujuan aplikasi dari hidrologi teknik
lingkungan adalah untuk pengendalian banjir. Maka, dalam perencanaan, terlebih dahulu
harus mengetahui segala hal yang berkaitan dengan air. Selain untuk mengatasi banjir,
aplikasi ilmu ini juga penting dalam hal penyediaan  kebutuhan air dengan berbagai langkah
analisa yang bisa dilakukan, seperti :
 Perhitungan jumlah kebutuhan air
 Proyeksi jumlah penduduk
 Perhitungan air permukaan yang tersedia
 Menentukan perkiraan kehilangan air karena berbagai sebab, seperti penguapan dan
rembesan
 Perkiraan kebutuhan air unutk industri, pertanian maupun domestik
 Perkiraan banjir atau design flood yang bisa beresiko terjadi
 Perencanaan drainase pada perkotaan ataupun daerah aliranSemua hal di atas akan terkait
dengan hidrologi teknik lingkungan. Maka dari itulah, hidrologi sangat penting guna
diaplikasikan oleh ahlinya. Tak heran jika kebutuhan tenaga ahli dalam konstruksi
sangatlah banyak dan kompleks.

Aplikasi hidrologi teknik lingkungan bukan hal sepele. Kesalahan dalam perkiraan mampu
membuat konstruksi yang salah. Akibatnya, lingkungan maupun  kehidupan akan terancam.
Salah satunya adalah bisa menimbulkan masalah banjir yang mengakibatkan kerugian fisik
maupun materiil

2. Jelaskan.proses yang terjadi dalam siklus hidrologi.

Air secara alami mengalir dari hulu ke hilir, dari daerah yang lebih tinggi ke daerah yang
lebih rendah. Air mengalir di atas permukaan tanah namun air juga rnengalir di dalam tanah.
Air juga dapat berubah wujud, dapat berupa zat cair sesuai dengan nama atau sebutannya
"air", dapat berupa benda padat yang disebut "es", dan dapat pula berupa gas yang dikenal
dengan nama "uap air". Perubahan fisik bentuk air ini tergantung dari lokasi dan kondisi
alam. Ketika dipanaskan sampai 100oC maka air berubah menjadi uap dan pada suhu tertentu
uap air berubah kembali menjadi air. Pada suhu yang dingin di bawah 0 oC air berubah
menjadi benda padat yang disebut es atau salju. Air dapat juga berupa air tawar (fresh water)
dan dapat pula berupa air asin (air laut) yang merupakan bagian terbesar di bumi ini. Di
dalam lingkungan alam proses, perubahan wujud, gerakan aliran air (di permukaan tanah, di
dalam tanah dan di udara) dan jenis air mengikuti suatu siklus keseimbangan dan dikenal
dengan istilah siklus hidrologi.

Atau

Menurut Kodoatie (2012) proses perjalanan air dalam siklus hidrologi seperti ditunjukkan
pada Gambar 1, adalah:
1) Penguapan/evaporasi: Proses ini terjadi pada laut, danau, waduk, rawa, sungai,
tambak dan lain-lain.
2) Evapotranspirasi: yaitu suatu proses pengambilan air oleh akar tanaman untuk
kebutuhan hidupnya, kemudian terjadi penguapan pada tanaman tersebut. Proses
pengambilan air oleh akar tanaman disebut transpirasi, sedangkan proses penguapan
pada tanaman akibat dari sinar matahari disebut evaporasi.
3) Hujan/salju turun: Uap air dari proses evaporasi dan evapotranspirasi di atmosfir
akan berubah menjadi cairan akibat proses kondensasi, tetesan air yang terbentuk
tersebut saling berbenturan satu dengan yang lainnya dan terbawa oleh angin sampai
berubah menjadi butir-butir air. Butir-butir air tersebut akan terakumulasi dan
semakin berat, sehingga secara gravitasi akan turun ke bumi.
4) Air hujan di tanaman: Air hujan yang terjadi akan langsung jatuh (through flow) atau
mengalir melalui batang tanaman (stem flow) serta air hujan tersebut ada yang
tertinggal di atau jatuh dari daun (drip flow). Perlu waktu yang relatif lama untuk air
hujan mencapai tanah apabila tanaman tersebut cukup rimbun.
5) Aliran permukaan (run-off): Aliran yang bergerak di atas permukaan tanah. Secara
alami air akan mengalir dari daerah yang tinggi ke daerah yang rendah, dari gunung
ke lembah, kemudian menuju ke daerah lebih rendah, sampai ke pantai dan akhirnya
bermuara ke laut atau ke danau. 6.
6) Banjir/genangan: Banjir dan genangan terjadi akibat dari luapan sungai atau daya
tampung drainase yang tidak mampu mengalirkan air.
7) Aliran sungai (river flow): Aliran permukaan mengalir menuju daerah tangkapan air
atau daerah aliran sungai menuju ke sistem jaringan sungai. Aliran dalam sistem
sungai akan mengalir dari sungai kecil menuju sungai yang lebih besar dan berakhir
di mulut sungai (estuari), tempat sungai dan laut bertemu.
8) Transpirasi: Proses pengambilan air oleh akar tanaman untuk memenuhi kebutuhan
hidup dari tanaman tersebut.
9) Kenaikan kapiler: Air dalam tanah mengalir dari aliran air tanah karena mempunyai
daya kapiler untuk menaikkan air ke vadose zone menjadi butiran air tanah (soil
moisture), demikian juga butiran air tanah ini naik secara kapiler ke permukaan
tanah.
10) Infiltrasi: Sebagian dari air permukaan tanah akan meresap ke dalam tanah (soil
water).
11) Aliran antara (interflow): air dari soil water yang mengalir menuju jaringan sungai,
waduk, situ-situ dan danau.
12) Aliran dasar (base flow): aliran air dari ground water yang mengisi sistem jaringan
sungai, waduk, situ-situ, rawa dan danau.
13) Aliran run-out: aliran dari ground water yang langsung menuju ke laut.
14) Perkolasi: Air dari soil moisture di daerah vadose zone yang mengisi aliran air tanah
15) Kenaikan kapiler: aliran dari air tanah (ground water) yang mengisi soil water.
16) Return flow: aliran air dari soil water/vadoze zone menuju ke permukaan tanah.
17) Pipe flow (aliran pipa): aliran yang terjadi dalam tanah.
18) Unsaturated throughflow: aliran yang melewati daerah tidak jenuh air.
19) Saturated flow: aliran yang terjadi pada daerah jenuh air

3. Terangkan proses-proses kehilangan air pada siklus hidrologi.


a. Presipitasi Triadmodjo (2010) mendefinisikan presipitasi sebagai sebuah proses
turunnya air dari atmosfer ke permukaan bumi. Jumlah presipitasi yang turun ke bumi
tidak tetap bentuk dan jumlahnya. Bentuk preseiptasi yang jatuh ke bumi 7 dapat
berupa hujan (air), salju, kabut, embun, dan hujan es. Bervariasinya bentuk dan jumlah
presipitasi yang jatuh ke bumi ini disebabkan oleh faktor – faktor klimatologi di
atmosfer, seperti tekanan atmosfer, angin, dan temperatur (Triadmodjo, 2008).
b. Infiltrasi Infiltrasi adalah proses masuknya air ke dalam tanah melalui permukaan
tanah (Sri Harto, 1983). Proses infiltrasi dapat berlangsung secara vertikal dan
horisontal (Triadmodjo, 2008). Proses infiltrasi secara vertikal disebabkan oleh adanya
gaya gravitasi dan dikenal dengan sebutan perkolasi. Proses infiltrasi yang terjadi
secara horisontal disebabkan oleh adanya gaya kapiler yang dikenal sebagai aliran
antara (interflow)
c. Evaporasi Sri Harto (1983) mendifinisikan evaporasi (penguapan) sebagai sebuah
proses pertukaran molekul air di permukaan menjadi molekul uap air di
atmosfer.Triadmodjo (2010) menjelaskan bahwa dalam hidrologi penguapan
dibedakan menjadi evaprasi dan transpirasi. Evaporasi adalah penguapan yang terjadi
pada permukaan air, sedangkan transpirasi adalah penguapan yang terjadi melalui
peranan tanaman. Transpirasi dapat terjadi mengingat jumlah air hujan yang turun
tidak sepenuhnya dapat mengalir, melainkan ada beberapa jumlah air hujan yang
tertahan pada tanaman. Menurut Sri Harto, proses evaporasi sendiri terbagi atas dua
kejadian yang berkesinambungan, yaitu interface evaporation dan vertical vapor
transfer (Wieringa, 1978). Interface evaporation adalah transformasi air menjadi uap
air di 8 permukaan, sedangkan vertical vapor trasfer adalah proses pemindahan lapisan
udara yang kenyang uap air dari proses interface evaporation.
d. Evapotranspirasi Evapotranspirasi adalah evaporasi dari permukaan lahan yang
ditumbuhi tanaman (Triadmodjo, 2008). Pengertian evapotranspirasi secara sederhana
adalah proses evaporasi dan transpirasi yang terjadi secara bersamaan.
Evapotranspirasi menjadi unsur yang sangat penting dalam sebuah siklus hidrologi,
karena evapotranspirasi bernilai sama dengan kebutuhan air konsumtif yang
didefinisikan sebagai penguapan total dari lahan dan air yang diperlukan tanaman
(Triadmodjo, 2008)
4. Apakah perbedaan antara infiltrasi dan perkolasi.
Infiltrasi dimaksudkan sebagai proses masuknya air ke permukaan tanah. Ini
merupakan bagian yang sangat penting dalam daur hidrologi maupun dalam proses
pengalihragaman hujan menjadi aliran sungai. Pada saat air hujan jatuh kepermukaan
tanah, sebagian air tersebut tertahan di cekungan-cekungan, sebagian air mengalir sebagai
aliran permukaan (surface run off) dan sebagian lainnya meresap kedalam tanah. Saat
hujan mencapai permukaan lahan maka akan terdapat bagian hujan yang mengisi ruang
kosong (void) dalam tanah yang terisi udara sampai mencapai kapasitas lapang (field
capacity) dan berikutnya bergerak ke bawah secara gravitasi akibat berat sendiri dan
bergerak terus ke bawah (perlocation) ke dalamdaerah jenuh (saturated zone) yang
terdapat di bawah permukaan air tanah.
Pengertian infiltrasi (infiltration) sering dicampurkan-adukkan untuk kepentingan
praktis dengan pengertian perkolasi (percolation). Yang terakhir ini merupakan proses
aliran air dalam tanah secara vertical akibat gaya berat. Memang keduanya saling
berpengaruh akan tetapi hendaknya secara teoretik pengertian keduanya dibedakan.
Proses infiltrasi sangat ditentukan oleh waktu. Jumlah air yang masuk kedalam tanah
dalam suatu periode waktu disebut laju infiltrasi. Laju infiltrasi pada suatu tempat akan
semakin kecil seiring kejenuhan tanah oleh air. Pada saat tertentu laju infiltrasi menjadi
tetap. Nilai laju inilah yang kemudian disebut laju perkolasi.
Perkolasi adalah gerakan air dalam lapisan-lapisan tanah. Jika infiltrasi adalah
gerakan air meresap memasuki lapisan tanah, maka perkolasi adalah gerakan air di
dalam lapisan tanah. Proses perkolasi memungkinkan terbentuknya aliran air sub
permukaan serta air tanah akifer

Anda mungkin juga menyukai