Anda di halaman 1dari 7

1

BAB I
PENGERTIAN HIDROLOGI

A. UMUM

Hidrologi adalah suatu ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan air dan
bumi, yang merupakan cabang dari geografi fisik, mempelajari air di alam
terutama menyangkut terjadinya, sifat-sifatnya dan keberadaannya menurut
ruang dan waktu serta pengaruh timbal baliknya dengan lingkungannya.
Ilmu hidrologi dapat dibagi dalam 5 cabang, yaitu :
1. Patomologi (patomology)
Adalah ilmu yang mempelajari air yang mengalir dipermukaan bumi,
seperti air sungai dan air yang mengalir pada saluran-saluran terbuka
lainnya (saluran irigasi, saluran drainase)
2. Limnologi (Limnology)
Adalah cabang ilmu hidrologi yang mempelajari air danau
3. Geohidrologi (geohydrology)
Adalah cabang ilmu hidrologi yang mempelajari air tanah
4. Criologi (criology)
Adalah cabang ilmu hidrologi yang mempelajari air dari salju dan es
5. Hidrometeorologi (hydrometeorology)
Adalah cabang ilmu hidrologi yang mempelajari hubungan antara
meteorologi dan hidrologi.

Kelima cabang ilmu hidrologi ini mempunyai hubungan yang erat satu
sama lain. Sebagai contoh aliran air sungai sangat dipengaruhi oleh cuaca.
Kualitas air sungai dan angkutan sedimen air sungai sangat mempengaruhi
karakteristik air dan perkembangan pantai, danau, dan morfologi sungai itu

BAB I. Pengertian hidrologi


2

sendiri. Kondisi danau dapat mengurangi fluktuasi aliran sungai yang


mengalir ke luar dari danau, dalam hal ini danau berfungsi sebagai reservoir
(waduk). Air sungai dan air danau dapat meresap masuk ke dalam tanah
menjadi air tanah (ground water). Air tanah dapat juga merembes keluar
masuk ke dalam aliran sungai maupun masuk ke danau. Daerah yang
mempunyai iklim dingin dan sub tropis hubungan antara curah hujan dengan
air di daratan dapat berbeda dengan kondisi pada daerah tropis, karena pada
musim dingin terdapat salju dan es.
Dari contoh hubungan diatas terlihat dengan jelas kelima cabang ilmu
hidrologi tidak dapat dipisahkan satu sama lain dan saling berpengaruh. Dalam
analisa harus dilihat seluruh hubungan dan terkaitannya.
Aplikasi ilmu hidrologi dapat ditemui dalam berbagai kegiatan
perencanaan dan operasional serta pemecahan persoalan-persoalan dalam
bidang seperti penyediaan air bersih, pengairan, pertanian, perikanan,
peternakan, pembangkit energi, pengendalian banjir, pengendalian erosi dan
sedimentasi, transportasi air, drainase, masalah lingkungan pada air dan
sebagainya.
Bidang teknik sipil, ilmu hidrologi dimanfaatkan untuk kegiatan
memperkirakan besarnya debit maksimum (banjir) yang ditimbulkan oleh
hujan yang terjadi, sehingga dapat direncanakan bangunan-bangunan air untuk
mengendaliakannya seperti tanggul banjir, saluran drainase, gorong-gorong,
jembatan dan sebagainya yang berkaitan dengan banjir. Memperkirakan
jumlah air yang tersedia pada sumber air (danau, waduk, sungai) untuk
kepentingan air baku. Bidang pertanian ilmu hidrologi dimanfaatkan untuk
memperkirakan kebutuhan air bagi tanaman, sehingga dapat direncanakan
bangunan air yang akan dibuat.
Analisa-analisa hidrologi dipandang sebagai suatu ilmu terapan atau
aplikasi mempunyai 3 persoalan pokok, yaitu :
1. Pengukuran, pencatatan dan publikasi data dasar hidrologi
2. Analisa data dasar untuk pengembangan teori-teori dasar

BAB I. Pengertian hidrologi


3

3. Penerapan atau aplikasi teori-teori dan data dasar ini untuk keperluan
berbagai macam persoalan-persoalan praktis.
Peranan hidrologi dalam perencanaan penanggulangan banjir dapat
ditunjukkan sebagai berikut. Sebelum bangunan-bangunan penanggulangan
banjir direncanakan terlebih dahulu dilakukan peramalan banjir sebagai dasar
penentuan besarnya banjir rencana.
Ilmu hidrologi umumnya berdasarkan pada pengetahuan empiris, hal ini
disebabkan banyaknya parameter yang berpengaruh pada kondisi hidrologis
satu daerah-jadi setiap daerah mempunyai karakteristik hidrologi tersendiri.
Parameter hidrologi seperti klimatologi (angin, suhu udara, kelembaban udara,
penyinaran matahari), kondisi daerah (daerah aliran sungai, DAS besar, jenis
tanah, tata guna lahan, kemiringan lahan, dan sebagainya) menyebabkan
analisis hidrologi sulit diselesaikan dengan pendekatan analitis.

B. SIKLUS HIDROLOGI

Siklus hidrologi merupakan proses berkesinambungan (kontinyu), dimana


air bergerak dari bumi ke atmosfer dan kemudian kembali lagi ke bumi. Atau
suatu sirkulasi (perputaran) air di alam dapat dimulai dari penguapan air laut
atau air permukaan lainnya ke udara, kemudian air jatuh ke bumi sebagai
hujan dan akhirnya kembali lagi ke laut atau air permukaan melalui proses
aliran sungai atau rembesan air tanah.
Air hujan yang jatuh ke permukaan tanah mula-mula membasahi tanah
untuk kemudian sebagian meresap kedalam tanah. Setelah tanah jenuh dengan
air mulailah terbentuk lapisan air dipermukaan tanah yang semakin lama
semakin tebal jika hujan berlangsung lama. Setelah suatu gaya geser tertentu
dilampaui maka lapisan air paling atas mulai mengalir. Pada awalnya air ini
mengalir sepanjang bidang permukaan tanah tanpa adanya saluran-saluran
pembatas. Aliran seperti ini disebut aliran permukaan (overland flow). Aliran
permukaan kemudian memasuki saluran-saluran kecil pada permukaan tanah

BAB I. Pengertian hidrologi


4

dan berubah namanya menjadi limpasan permukaan (surface runoff).


Selanjutnya sebagai limpasan permukaan, air mengalir memasuki anak-anak
sungai dan seterusnya memasuki sungai induk (main stream).

Gambar 1.1. Siklus Hidrologi

Bagian air hujan yang meresap ke dalam tanah melalui proses infiltrasi,
sebagian merembes ke samping dengan arah yang hampir sejajar dengan
permukaan tanah menuju sungai. Bagian ini disebut aliran antara (inter flow).
Aliran antara ini akhirnya akan sampai ke sungai dan mengalir bersama-sama
dengan air limpasan permukaan. Sedangkan sebagian lainnya lagi dari air yang
terinfiltrasi (bagian yang tidak menjadi aliran antara) melanjutkan perjalanan
merembes makin jauh ke dalam tanah dengan arah vertikal, proses air ini
disebut proses perkolasi (percolation). Air yang mengalami perkolasi ini
akhirnya berkumpul sebagai air tanah (ground water) pada suatu tempat yang
disebut sebagai akuifer. Jika struktur batuan dan formasi geologi
memungkinkan untuk ditembus air, maka air tanah ini dapat merembes
memasuki sungai atau dapat juga keluar sebagai mata air. Aliran air sungai
yang berasal dari air tanah disebut aliran dasar (base flow).

BAB I. Pengertian hidrologi


5

C. NERACA AIR

Neraca air merupakan keseimbangan ketersediaan air dalam suatu


tampungan atau sistem. Jumlah air yang tersimpan dalam suatu tampungan
akan selalu seimbang atau hampir sama dengan kondisi tampungan atau sistem
setelah ditambah sejumlah air dan mengeluarkan atau kehilangan sejumlah air
dari tampungan atau sistem tersebut. Hal tersebut berarti bahwa perubahan
tampungan atau perbedaan ketersediaan air dalam suatu sistem merupakan
jumlah air yang masuk kedalam tampungan atau sistem dikurangi dengan air
yang keluar atau hilang dari sistem atau tampungan tersebut.
Neraca air dinyatakan dengan persamaan berikut ini :
I  O  S (1.1)
dimana :
I = jumlah air yang masuk ke tampungan/sistem (input)
O = jumlah air yang keluar atau hilang dari tampungan / sistem
(output)
S = perubahan tampungan atau perbedaan sistem.

E p T
R

TAMPUNGAN
INPUT (STORAGE) OUTPUT
B

F
Gambar. 1.2. skema neraca air

Neraca air berhubungan erat dengan siklus hidrologi yang sedang


berlangsung. Siklus hidrologi merupakan sistem hidrologi yang kompleks
yang dapat dianalisa dengan menggunakan konsep neraca air.

BAB I. Pengertian hidrologi


6

D. KEHILANGAN AIR

Kehilangan air (water loss) adalah hilangnya sebagian air hujan yang jatuh
di atas lahan/tanah, sehingga tidak dapat menjadi limpasan permukaan. Yang
termasuk kedalam komponen-komponen kehilangan air ini adalah :
 Infiltrasi
 Timbunan-timbunan di atas permukaan lahan, terdiri dari : timbunan
intersepsi (interception storage), timbunan depresi (depression storage)
dan timbunan detensi (detention storage).
Timbunan intersepsi adalah air yang menempel pada permukaan daun,
ranting, cabang dan batang pohon (tumbuh-tumbuhan) dan objek lainnya. Air
ini tetap ada sampai seluruh aliran permukaan (overland flow) habis mengalir,
dan akhirnya akan kembali ke udara melalui proses penguapan.
Timbunan depresi adalah air yang terdapat di dalam depresi-depresi
(cekungan-cekungan) yang ada pada permukaan tanah. Air ini tidak
mengalami dan tidak akan mengalami menjadi limpasan permukaan (overland
flow), melainkan akan menguap ke udara dan meresap kedalam tanah.
Timbunan intersepsi dan timbunan depresi bersama-sama merupakan
kehilangan awal (initial abstraction), dirumuskan sebagai berikut :
I a  I C  Vd (1.2)
dimana :
Ia = kehilangan awal
IC = timbunan intersepsi
Vd = timbunan depresi

Timbunan detensi adalah volume air yang tertahan dalam timbunan


permukaaan (surface storage) sewaktu terjadi aliran permukaan (overland
flow). Besarnya aliran permukaan ditentukan oleh kedalaman air timbunan
detensi ini.

BAB I. Pengertian hidrologi


7

Hubungan antara limpasan, curah hujan, infiltrasi dan elemen-elemen


timbunan dapat dinyatakan dengan persamaan berikut ini :
Q  P  F  Da  Vd (1.3)
dimana :
Q = volume limpasan
P = volume curah hujan
F = volume infilrasi
Da = volume timbunan detensi
Vd = timbunan depresi

Pada saat aliran mantap (steady flow) dicapai, maka Da dan Vd terpenuhi,
sehingga persamaa tersebut diatas dapat disederhanakan menjadi :
F  PQ (1.4)

E. DAFTAR PUSTAKA

1. Chow, V.T, 1964, Handbook of Applied Hydrology, McGraw Hill, New


York.
2. R. K. Linsley, M.A. Kohler dan J.L.H. Paulhus, 1975, Applied Hydrology.
3. Subarkah, I., 1978, Hidrologi Untuk Perencanaan bangunan Air, Idea
Dharma, Bandung.
4. Triadmodjo, B., 2008, Hidrologi Terapan, Beta Offset, Yogyakarta.

BAB I. Pengertian hidrologi

Anda mungkin juga menyukai