METODE PENELITIAN
Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode survey yang
menekankan pada survei data primer. Data diamati dan diukur secara purposive
sampling, yaitu proses yang dilakukan untuk memilih dan mengambil sampel secara
benar dari suatu populasi berdasarkan sehingga dapat dipakai sebagai pewakil yang
representatif bagi populasi tersebut (Nasir, 1982). Selanjutnya data dianalisis secara
kuantitatif untuk mendapatkan gambaran (deskriptif) pada masing-masing obyek kajian
di lokasi penelitian.
- 37 -
Gambar 3.1. Peta Citra Satelit CNES/Airbus, Maxar Technologies yang menunjukkan Lokasi Daerah Penelitian
- 38 -
Beberapa argumentasi ilmiah yang dikemukakan peneliti terkait dengan
pemilihan lokasi dan obyek penelitian ini, sebagaimana diuraikan berikut ini.
(a) Jumlah kendaraan yang masuk ke ruang parkir basement dapat mempengaruhi
konsentrasi pencemaran udara akibat emisi kendaraan bermotor.
(b) Kondisi ventilasi yang kurang di ruang parkir basement dapat memperburuk
kualitas udara karena emisi gas kendaraan dapat terperangkap di ruang
tersebut.
(c) Dalam beberapa studi, paparan terhadap polutan emisi kendaraan bermotor
dapat memberikan dampak terhadap kesehatan manusia seperti mata pedih,
batuk, tenggorokan gatal dan kelelahan/lemas.
Oleh karena itu penelitian tentang pencemaran udara akibat emisi kendaraan
bermotor dan pengaruhnya terhadap kesehatan diruang basement mall menjadi
penting untuk menemukan strategi yang efektif untuk melindungi kesehatan
masyarakat dan lingkungan.
Data dikumpulkan melalui metode survei, yang menekankan survei data primer
dan didukung oleh survei data sekunder (instansional), sebagaimana terinci dalam
Tabel 3.1.
- 39 -
mencakup data kulitas udara dan kondisi kesehatan petugas parkir, serta data
pendukung lainnya. Survei data sekunder merupakan kegiatan pengumpulan data
angka, grafis, maupun peta, tentang hasil-hasil penelitian terdahulu, serta uraian
keadaan wilayah yang telah tersedia pada berbagai instansi terkait.
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari Pengukuran gas
CO dan HC menggunakan sebuah alat yang dinamakan gas detector dengan merek
dagang Oldham tipe MX2100. Alat tersebut menggunakan prinsip kerja dengan
metode explosimetry. Alat tersebut menggunakan sensor untuk mendeteksi gas toxic
dan eksplosif (mudah terbakar).
Dalam alat gas detector tersebut, terdapat sensor-sensor untuk mendeteksi gas
pencemar udara. Oleh karena itu, konsentrasi CO dan HC akan segera diketahui pada
layar alat tersebut. Sensor yang terdapat di dalamnya terdapat 2 jenis sel, yaitu :
1. Explosimetric cell
Sel ini dapat mendeteksi gas-gas eksplosif dalam rentang 0 sampai 100% LEL
dan/atau 0 sampai 100% per volume.
2. Toxic gas and oxygen metering cells
Sel ini terdiri dari sel elektrokimia dan komponen elektronik, termasuk memori yang
menyimpan karakteristik spesifik sel.
Titik pengukuran yang akan dilakukan, akan diambil tiga titik yang paling
ekstrim, yaitu satu titik pada setiap lantai basement. Pertimbangan yang dilakukan
yaitu, tidak adanya sistem tata udara di titik tersebut, tidak ada bukaan, tidak terletak
pada jalan masuk, jalan keluar, maupun ramp. Hal tersebut harus diperhatikan karena
akan mempengaruhi konsentrasi gas yang diukur.
Faktor kualitas udara merupakan faktor-faktor lain yang mempengaruhi
konsentrasi polutan dalam parkir basement. Faktor yang diukur hanya, suhu, serta
kelembaban ruangan. Kelembaban udara dalam ruangan parkir basement akan diukur
dengan alat yang dinamakan higrometer. Sedangkan suhu ruangan akan diukur
dengan menggunakan termometer. Dengan menggunakan higrometer, nilai
kelembaban udara dalam parkir basement akan langsung tertera pada layar alat,
sehingga langsung diketahui. Titik pengukuran suhu dan kelembabah udara, akan
mengambil titik yang sama dengan titik pengukuran CO dan HC.
- 40 -
3.4. Cara Penentuan Sampel
Metode yang diterapkan dalam penelitian ini adalah metode survey, yang
menekankan pada survei data primer dan dilengkapi dengan data sekunder terhadap
berbagai obyek atau sasaran kajian. Data pada masing-masing obyek kajian diukur dan
dipilih secara purposive sampling dengan titik pengambilan sampel secara acak dalam
area satuan lahan yang sama, sedemikian rupa sehingga setiap titik dalam satu satuan
lahan yang sama mempunyai kesempatan sama untuk mewakili populasi obyek yang
dikaji secara akurat.
(a) Penentuan titik pengamatan, pengukuran, dan analisis data terhadap berbagai
aspek pencemaran udara dilakukan secara purposive sampling. Untuk sampel
terbatas, populasi yang telah dikelompokkan sebelumnya digunakan untuk
mengambil sampel. Orang-orang di dalam atau di sekitar parkir basement akan
digunakan sebagai populasi. Populasi ini dikelompokkan berdasarkan lokasi dan
lamanya mereka berada di parkir basement.
(b) Selanjutnya adalah penarikan sampel dari populasi tersebut. Purposive random
sample adalah sampel yang ditarik secara random dari populasi.
- 41 -
rata-rata, maksimum, minimum, dan standar deviasi. Selain itu, data tersebut
akan dibuat dalam bentuk grafik untuk memudahkan dalam pengamatan.
Kemudian data yang telah diolah akan dianalisis dengan cara membandingkan
data yang didapat dengan literatur dan standar/baku mutu yang berlaku.
Kemudian data dianalisa juga dengan memperhatikan faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi kualitas udara dalam ruang. Faktor-faktor yang dapat
mempengaruhinya, seperti suhu, kelembaban, dan struktur basement.
- 42 -
faktor potensi dan status pencemaran udara. Berdasarkan hasil penelitian yang
relevan, konsep penelitian tentang pencemaran udara akibat emisi kendaraan
bermotor dan pengaruhnya terhadap kesehatan petugas parkir di basement mall
dapat meliputi Pencemaran Udara: Penelitian dapat dilakukan dengan mengukur
kualitas udara di fasilitas parkir basement, termasuk parameter CO, dan HC
untuk memahami tingkat pencemaran udara. Emisi Kendaraan Bermotor:
Penelitian dapat dilakukan dengan menganalisis emisi kendaraan bermotor di
area parkir basement, termasuk kandungan CO dan hidrokarbon, untuk
mengetahui tingkat emisi kendaraan bermotor. Paparan CO dan HC: Penelitian
dapat dilakukan dengan menganalisis paparan CO dan HC pada petugas parkir di
basement mall untuk memahami dampaknya terhadap kesehatan petugas
parkir. Sistem Ventilasi dan Bahan Material: Penelitian dapat dilakukan dengan
memperbesar ventilasi, memilih bahan material yang tepat, dan mengurangi
travel time untuk menjaga kualitas udara agar tidak membahayakan kesehatan.
Pemeriksaan dan Perawatan Kendaraan Bermotor: Penelitian dapat dilakukan
dengan melakukan pemeriksaan dan perawatan kendaraan bermotor dengan
melibatkan peran serta pemilik, seperti pemeriksaan emisi dan konsumsi bahan
bakar. Penggunaan Bahan Bakar Rendah Bahan Pencemar: Penelitian dapat
dilakukan dengan mendorong penggunaan bahan bakar rendah bahan pencemar
untuk mengurangi emisi gas buang kendaraan bermotor. Koordinasi dengan
Pemerintah dan Stakeholder: Penelitian dapat dilakukan dengan menetapkan
koordinasi dengan pemerintah daerah lokal, pemangku, dan stakeholder lain
untuk menciptakan lingkungan pengendalian dan pengelolaan pencemaran
udara yang efektif. Pelatihan dan Kesadaran: Penelitian dapat dilakukan dengan
meningkatkan kesadaran dan pelatihan masyarakat tentang bagaimana
mengurangi emisi gas buang kendaraan bermotor dan dampaknya terhadap
kesehatan manusia dan lingkungan. Dengan konsep penelitian ini, diharapkan
dapat dikembangkan strategi pengendalian dan pengelolaan pencemaran udara
akibat emisi kendaraan bermotor serta dampaknya terhadap kesehatan petugas
parkir basement mall yang lebih efektif dan terukur.
- 43 -
Tahap persiapan, meliputi:
(a) Menentukan objek penelitian dengan mengumpulkan data kualitas udara pada
parkir basement mall dan volume kendaraan yang masuk setiap harinya.
(b) Mengumpulkan literatur untuk menelaah konsep, teori, dan hasil-hasil kajian
terdahulu yang terkait dengan pencemaran udara akibat emisi kendaraan
bermotor;
(c) pengumpulan bahan dan data sekunder yang terkait dengan tema penelitian,
seperti: gambaran umum kondisi parkir basement mall dan volume kendaraan
yang masuk setiap harinya dan ;
(d) menentukan lokasi sampel dan jalur survei dan hasil evaluasi potensi
pencemaran udara, persiapan peralatan survei, dan pengurusan ijin penelitian.
- 44 -
3.8. Batasan Operasional
Emisi Kendaraan Bermotor: Emisi kendaraan bermotor merujuk pada gas-gas buang
yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor selama proses pembakaran bahan
bakar. Emisi ini dapat mencakup berbagai zat berbahaya, seperti CO, NOx,
hidrokarbon, dan partikulat. Uji emisi kendaraan operasional dilakukan untuk
mengetahui kinerja mesin dan tingkat efisiensi pembakaran dalam mesin
kendaraan bermotor.
Gangguan Kesehatan: Gangguan kesehatan dapat merujuk pada berbagai dampak
negatif yang disebabkan oleh pencemaran udara, termasuk gangguan
pernapasan, iritasi mata, masalah kardiovaskular, dan peningkatan risiko
terkena penyakit serius seperti asma, kanker paru-paru, dan penyakit jantung.
Paparan terhadap emisi kendaraan bermotor dapat berkontribusi pada
gangguan kesehatan ini.
Hidrokarbon (HC): Merupakan bahan bakar yang tidak terbakar, terbuang
percuma, hidrokarbon dalam persentase normal tidak beracun tetapi
menjadi komponen polusi yang penting karena kemampuannya dalam
membentuk kabut bila tercampur denga nitrogen di udara.
Karbon Monoksida (CO): Merupakan gas beracun, tak berbau, dan tak berwarna
serta memilik berat jenis sedikit lebih ringan dari udara. Konsentrasi yang
tinggi dalam waktu pendek dapat membunuh, jumlah sedikit dapat
menyebabkan sakit, pusing, kelelahan serta reaksi mengemudi menjadi
lamban.
Pencemaran Udara: Pencemaran udara dapat didefinisikan sebagai peningkatan
konsentrasi zat-zat berbahaya di udara, seperti partikulat, gas, dan zat kimia
lainnya, yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan.
Pencemaran udara dapat diukur melalui parameter kualitas udara, seperti
konsentrasi CO, NO, SO2, dan partikulat.
- 45 -
3.9. Jadwal Penelitian
- 46 -
DAFTAR PUSTAKA
Akbar,Z.R. (2023). Analisis Tingkat Pencemaran Udara Kendaraan Bermotor di
Area Parkir Selatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Media Ilmiah
Teknik Lingkungan. Vol. 8, No. 1,
Damri, et al. (2016). Analisis Paparan Co Dan So2 Pada Petugas Parkir di
Basement Mall Ska di Kota Pekanbaru Jurnal Dinamika Lingkungan
Indonesia. Vol. 3, No. 1
Haruna, et al. (2019). Pencemaran udara akibat gas buang kendaraan bermotor
dan dampaknya terhadap kesehatan. UNM Environmental Journals. Vol. 2, No.
2
Hidayat, R. et al. (2022). Polusi Udara Pada Ruang Basement Parkir A Systematic
Review. Jurnal Ilmiah J-HESTECH. Vol. 5, No. 2,
Nurvadila, Eva. Et al, (2023). Analisis Dampak Paparan Nitrogen Dioksida
terhadap Kejadian Penyakit pada Petugas Parkir di Kota Parepare. Jurnal
Ilmiah Manusia dan Kesehatan Vol. 6, No. 2 .
Riviwanto, Muchsin & Sani, M.F. (2017). Analisis Risiko Kesehatan Paparan Gas
Nitrogen Dioksida (No2) pada Petugas Parkir di Basement Plaza Andalas.
Jurnal Penelitian Kesehatan Lingkungan, Poltekes Kemenkes Padang
Wicaksono,R.R. (2017). Faktor yang Berhubungan dengan Kadar COHb pada
Petugas Parkir Plaza X Surabaya. Jurnal EnviScience. Vol. 1, No 1
Wigati, Anisa. (2020). Kajian pencemaran lingkungan akibat pencemaran udara
oleh kendaraan bermotor dan pengaruhnya terhadap risiko kesehatan
manusia di kawasan wisata malioboro, daerah istimewa Yogyakarta. Tesis
Pengelolaan Lingkungan, Program Pascasarjana UGM
- 47 -