AMDAL
PEMBANGUNAN KAMPUS II
UNIVERSITAS BRAWIJAYA DIENG
BAB III
METODOLOGI
Keterangan:
R = Debit larian air permukaan
C = Koefisien aliran permukaan
I = Intensitas hujan (mm/jam)
KERANGKAN ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
KA - ANDAL
6
AMDAL
PEMBANGUNAN KAMPUS II
UNIVERSITAS BRAWIJAYA DIENG
A = Luas area/wilayah DAS (Ha)
B. Metode Pengumpulan dan Analisis Komponen Biotik
1. Metode Analisis dan Matematis Komponen Flora
Berdasarkan Prosedur Operasi Standar (SOP) untuk survei keragaman jenis pada
kawasan konservasi oleh M. Bismark tahun 2011 dan Fandeli (2008), berikut adalah metode
analisis yang digunakan untuk mengetahui dampak suatu kegiatan pada flora:
Keanekaragaman Shannon dan Wiener (H’).
Keterangan:
S = jumlah spesies
Kisaran nilai hasil perhitungan indeks keragam (H) menunjukkan bahwa jika:
H>3 : Keragaman spesies tinggi
1<H<3 : Keragaman spesies sedang
H<1 : Keragaman spesies rendah
2. Metode Analisis dan Matematis Komponen Fauna
Metode analisis dan matematis komponen fauna dapat dilakukan dengan menggunakan
metode IPA ( Importance Performance Analysis), yaitu untuk mencatat populasi hewan yang
bersifat semikuantitatif. Metode ini diawali dengan menentukan titik-titik pengamatan acak
atau secara sistematis di setiap habitat yang ada. Titik ini merupakan nomor-nomor IPA, pada
setiap nomor IPA dilakukan pengamatan selama 20 menit lalu dicatat nama hewan dan jumlah
yang dilihat atau didengar selama 20 menit tersebut dan seterusnya. Dengan begitu, dapat
diperoleh nilai frekuensi, dominasi, dan indeks diversitas hewan pada masing-masing habitat,
serta nilai kesamaan, yaitu sebagai berikut:
1. Frekuensi
Semakin sering dicatat menunjukkan bahwa jenis tersebut memiliki frekuensi yang
tinggi atau penyebarannya semakin tinggi.
2. Dominansi
Dominansi menunjukkan nilai dominansi suatu jenis di mana rumusnya adalah
sebagai berikut:
KERANGKAN ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
KA - ANDAL
7
AMDAL
PEMBANGUNAN KAMPUS II
UNIVERSITAS BRAWIJAYA DIENG
𝑁𝑖
Di = 𝑥 100%
𝑁
Keterangan:
Di : nilai dominansi suatu jenis
Ni : jumlah individu suatu jenis
N : jumlah total individu seluruh jenis
Makin tinggi nilai dominansi menunjukkan hewan itu semakin dominan. Adapun
komposisi populasi bisa dibedakan menjadi 3 golongan, yaitu:
a. Jenis hewan yang dominan bila memiliki nilai dominansi lebih dari 5%
b. Jenis hewan subdominan bila memiliki nilai dominansi antara 2-5%
c. Jenis hewan yang tidak dominan bila nilai dominansi kurang dari 2%
3. Indeks kesamaan jenis
Merupakan perbandingan antara nilai jenis hewan tertentu di habtitat tertentu dengan
kondisi di habitat lain yang menunjukkan bahwa pada dua habitat yang dibandingkan,
banyak jenis hewan yang sama. Adapun rumusnya menurut Sorensen adalah sebagai
berikut:
2𝐴
IS =
𝐵+𝐶
Keterangan:
IS : indeks kesamaan Sorensen
A : jumlah jenis yang ada di luar tapak proyek atau habitat 1
B : jumlah jenis yang ada di daerah tapak proyek atau habitat 2 94
C : jumlah jenis yang ada di kedua daerah atau habitat berpasangan (di luar dan di dalam
proyek)
C. Metode Pengumpulan dan Analisis Komponen Sosial Budaya
Metode analisis data ekonomi menggunakan metode analisis deskriptif yaitu
mendeskripsikan hasil survei pengumpulan data yang dilakukan dengan wawancara terhadap
beberapa narasumber kunci serta dengan menggunakan metode analogi yang mendasarkan
pada referensi hasil penelitian terkait dengan tema serupa yang pernah dilakukan sebelumnya.
Jenis komponen lingkungan sosial ekonomi yang akan diteliti beserta metode pengumpulan
dan analisis disajikan pada Tabel
Tabel 3. 5 Parameter, Metode Pengumpulan dan Analisis Data Demografi, Sosial Ekonomi dan Sosial
Budaya
No. Parameter Metode Pengumpulan Data Metode Analisis
1 Sosial Ekonomi
Peluang kerja Wawancara, penelusuran data dan Kualitatif dan
informasi kuantitatif