Anda di halaman 1dari 11

1

AMDAL
PEMBANGUNAN KAMPUS II
UNIVERSITAS BRAWIJAYA DIENG
BAB III
METODOLOGI

3. 1 Metode Pengumpulan dan Analisis Data


Metode pengumpulan data merupakan metode yang digunakan peneliti untuk
memperoleh informasi atau data yang dibutuhkan dalam keperluan penelitian dan memerlukan
adanya kontak atau hubungan antara peneliti dengan subjek (responden) penelitian. Metode
survey dibedakan menjadi dua yaitu, survey primer dan survey sekunder. Metode analisis data
menurut Taylor (1975:59) analisis data didefinisikan sebagai proses yang merinci usaha secara
formal untuk menemukan tema dan merumuskan hipotesis atau ide, seperti yang disarankan
dan sebagai usaha untuk memberikan bantuan dan tema pada hipotesis. Analisis data
merupakan salah satu langkah untuk memperoleh suatu temuan dari hasil penelitian. Metode
analisis data terdiri dari metode analisis deskriptif, metode analisis evaluative, dan metode
analisis development
Menurut Permen LH No. 16 Tahun 2012, Metode pengumpulan dan analisis data
digunakan untuk penyusunan rona lingkungan hidup awal yang rinci dan sebagai masukan
dalam melakukan prakiraan besaran dan sifat penting dampak
3.1. 1 Pengumpulan Data Primer
Proses pengumpulan data primer yang dilakukan berdasarkan survei lapangan dengan
melihat kondisi eksisting wilayah lokasi pembangunan Gedung Kuliah Bersama Kampus II
Universitas Brawijaya dan teknik wawancara kepada masyarakat yang terkena dampak di
sekitar lokasi pembangunan Gedung Kuliah Bersama Kampus II Universitas Brawijaya.
Berikut dijelaskan mengenai metode pengumpulan data primer untuk masing-masing dampak.
A. Komponen Geo Fisik Kimia
Pembahasan Komponen geo fisik kimia yang ada pada dokumen AMDAL
pembangunan Gedung Kuliah Bersama Kampus II Universitas Brawijaya antara lain:
1. Udara
Data primer kualitas udara didapatkan dengan cara mengambil titik sampel di lokasi
studi untuk pengukuran kualitas udara. Parameter yang akan digunakan untuk kualitas
udara ambien, sesuai dengan alat Multinorm MI 6201 yang ada sebagai berikut :
Tabel 3. 1 Metode Pengumpulan Data Kualitas Udara
No Parameter Metode Pengumpulan Alat yang Digunakan
1. CO
2. CO2 Observasi Multinorm MI 6201
3. Suhu
KERANGKAN ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
KA - ANDAL
2
AMDAL
PEMBANGUNAN KAMPUS II
UNIVERSITAS BRAWIJAYA DIENG
No Parameter Metode Pengumpulan Alat yang Digunakan
4. Kelembapan Relatif
5. Dew Point
6. Kecepatan Udara
7. Aliran Udara
8. Intensitas Cahaya
9. Kebisingan
2. Komponen Biologi
Data primer komponen biologi didapatkan dengan observasi langsung yaitu mengamati
dengan langsung mengenai jenis-jenis flora dan fauna yang ada beserta jumlahnya
untuk setiap jenisnya yang terdapat di lokasi studi.
3. Komponen Tanah
Data primer komponen tanah dibagi menjadi beberapa parameter yaitu kesuburan
tanah, daerah resapan air. kepadatan tanah, kualitas tanah. Pengumpulan data dapat
dilakukan dengan observasi langsung sekitar lokasi studi yang terkena dampak.
4. Komponen Transportasi
Pengumpulan data dapat dilakukan dengan observasi langsung sekitar lokasi studi yang
terkena dampak.
5. Kualitas Air
Data primer kualitas air didapatkan dengan cara mengambil titik sampel di sumber air
atau sungai lokasi studi untuk pengukuran kualitas air. Kemudian dilakukan penelitian
mengenai kualitas air yang dilihat dengan parameter sebagai berikut:
Tabel 3. 2 Metode Pengumpulan Data Kualitas Air
NO. Parameter Metode Pengumpulan
1. pH
2. DO (mg/L)
3. Turbidity (NTU) Observasi
4. Electric Conductivity (ms/m)
5. Salt Content
6. Komponen Sosial Ekonomi dan Budaya
Data primer komponen sosekbud didapatkan dengan cara wawancara dan menyebar
kuisioner kepada beberapa responden tentang perekonomian, sosial dan kebudayaan di
lokasi studi.
3.1. 2 Pengumpulan Data Sekunder
Proses pengumpulan data sekunder dilakukan dengan mengumpulkan data dari instansi
yang berkaitan atau studi literatur. Setiap dampak memiliki instansi-instansi tersendiri yang
terkait dengan dampak yang di teliti, misalnya saja udara. Komponen dampak udara dapat
mengambil data sekunder yang berasal dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika
untuk mendapatkan data yang terkait.
KERANGKAN ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
KA - ANDAL
3
AMDAL
PEMBANGUNAN KAMPUS II
UNIVERSITAS BRAWIJAYA DIENG
3. 2 Metode Analisis Data
A. Komponen Geofiskim
1. Udara
Proyek pembangunan Kampus II Brawijaya di Dieng akan mempengaruhi komponen
udara yang akan menghasilkan dampak terhadap udara seperti gas, debu, kebisingan dan
getaran udara (vibrasi). Maka untuk dapat memperkirakan dampak terhadap komponen udara,
langkah dasar yang harus dilakukan (Canter, 1977) adalah sebagai berikut :
1. Identifikasi/pengenalan emisi gas atau debu yang dikeluarkan oleh beberapa aktivitas
pembangunan yang direncanakan.
2. Penjelasan tentang kondisi udara saat sekarang yang merupakan rona lingkungan awal.
Apabila mungkin buat kecenderungan perubahan kondisi udara tersebut diwaktu
mendatang. Buatlah rata-rata kondisi setiap gas dan debu yang ada di udara ambient ini
dan bandingkanlah dengan standar baku mutu kualitas udara
3. Penentuan dispersi patokan di udara dengan memperhatikan kecepatan angin, tinggi
cerobong dan inversinya pada musim kemarau dan musim hujan. Hasil-hasil
pengamatan terhadap kualitas udara pada waktu yang lalu harus menjadi bahan
pertimbangan.
4. Pelajari data iklim yang terdiri dari curah hujan, kecepatan angin, dan arah angin,
radiasi matahari, kelembaban dan evapotranspirasi. Data iklim ini hendaknya dicari
untuk data tahunan dan bulanan. Kemudian ditentukan konsentrasi gas dan debu di
permukaan tanah.
5. Penentuan adanya dampak yang timbul pada saat musim kemarau dan musim hujan
juga ditentukan dampaknya pada saat aktivitas pembangunan dilaksanakan baik pada
saat prakonstruksi, konstruksi dan pasca konstruksi.
Cara prakiraan dampak yang timbul pada komponen udara biasanya menggunakan
rumus-rumus matematis (Canter, 1977) sebagai berikut :
𝑄 𝐻2 𝑌2
𝐶= ( ) − ( + )
𝜋𝜎𝑦 𝑥2 𝑉 − 2𝜎 2 𝑍 2𝜎 2 𝑦
Keterangan:
C = Konsentrasi suatu gas di atas permukaan tanah, dalam Ug/m3
Q = Banyaknya gas yang dikeluarkan dalam Ug/detik
Q ini adalah variabel prediktor
y = perbauran parameter gas secara horizontal
z = perbauran parameter gas secara vertikal

KERANGKAN ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN


KA - ANDAL
4
AMDAL
PEMBANGUNAN KAMPUS II
UNIVERSITAS BRAWIJAYA DIENG
V = rata-rata kecepatan angin dalam m/detik
H = tinggi cerobong efektif (m)
x,y = jarak terjauh angin yang searah dan berlawanan arah angin dalam m
Y = tinggi permukaan di atas tanah
2. Air
Sebelum melakukan analisis hal yang dilakukan adalah menyusun komponen
lingkungan air yang diperkirakan akan terkena dampak, sehingga setelah melakukan analisis
menghasilkan skala kualitas lingkungan. Analisis dampak lingkungan yang biasa dilakukan
adalah pengukuran debit sungai dan debit aliran permukaan. Untuk mengetahui kualitas air
permukaan (air sungai) pada lokasi penelitian, maka dilakukan pengukuran terhadap kualitas
air permukaan. Cara pengukuran dan evalusaikualitas air permukaan berpedoman pada
Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 492/MENKES/PER/2010 tentang persyaratan kualitas air
minum dan Kep.Men LH No. 37 Tahun 2003 tentang Metode Analisis Kualitas Air
Permukaan dan Pengambilan Contoh Air Permukaan. Parameter wajib kualitas air permukaan
menurut PER. MEN. KES. RINo. 492/MENKES/PER/2010 terdapat pada Tabel 3.3
Tabel 3. 3 Parameter Wajib untuk Kualitas Air Minum
Kadar Maksimum yang
No. Jenis Parameter Satuan
diperbolehkan
1 Paramerer yang berhubungan
langsung dengan masayrakat
a. Parameter mikrobiologi
1) E. Coli Jumlah/100 ml 0
sampel
2) Total bakteri koliform Jumlah/100 ml 0
sampel
b. Kimia an-organik
1) Arsen mg/l 0,01
2) Flourida mg/l 1,5
3) Total kromium mg/l 0,05
4) Kadmium mg/l 0,003
5) Nitrit (NO2) mg/l 3
6) Nitrat (NO3) mg/l 50
7) Sianida mg/l 0,07
8) Selinium mg/l 0,01
2 Paramerer yang tidak langsung
berhubungan dengan masayrakat
a. Parameter fisik
1) Bau Tidak berbau
2) Warna TCU 15
3) Total zad padat terlarut mg/l 500
(TDS)
4) Kekeruha NTU 5
5) Rasa Tidak berasa
o
6) Suhu C Suhu udara ± 3
b. Parameter kimiawi
1. Aluminium mg/l 0,2

KERANGKAN ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN


KA - ANDAL
5
AMDAL
PEMBANGUNAN KAMPUS II
UNIVERSITAS BRAWIJAYA DIENG
Kadar Maksimum yang
No. Jenis Parameter Satuan
diperbolehkan
2. Besi mg/l 0,3
3. Kesadahan mg/l 500
4. Khlorida mg/l 250
5. Mangan mg/l 0,4
6. pH 6,5-8,5
7. Seng mg/l 3
8. Sulfat mg/l 250
9. Tembaga mg/l 2
10. Amonia mg/l 1,5
Sumber: PER. MEN. KES. RINo. 492/MENKES/PER/2010
Tabel 3.3 menunjukkan parameter wajib untuk kualitas air berdasarkan Kep. Men. Kes
tahun 2010, terdapat beberapa parameter yang tidak disebutkan yaitu kebutuhan oksigen
biokimiawi (BOD) dan kebuthan oksigen kimiawi (COD). Terkait dengan metode analisis yang
digunakan dapet mengacu pada Kep.Men LH No. 37 Tahun 2003 seperti yang diuraikan pada
Tabel 3.4 berikut ini:
Tabel 3. 4 Parameter, Teknik Pengujian, Spesifikasi Metode Pengujian Kualitas Air
Spesifikasi metode
No. Parameter Teknik Pengujian
pengujian
1 Amonium Spektrofotometri dengan Nessler SNI 06-2479-1991
2 Besi Spektrometri serapan atom SNI 06-2523-1991
3 BOD Inkubasi Winkler SNI 06-2503-1991
4 COD Refluk secara tertutup SNI 06-2504-1991
5 Fenol Spektrofotometri dengan SNI 19-1656-1989
aminoantipirin
6 Krom Spektrometri serapan atom SNI 06-2511-1991
7 Kadmium Spektrometri serapan atom SIN-06-2465-1991
8 Minyak dan Lemak Ekstraksi dengan petroleum eter SNI 19-1660-1989
9 Nitrat Spektrofotometri dengan brusin SNI 06-2480-1991
sulfat
10 Nitrit Spektrofotometri dengan Asam SNI 06-2484-1991
sulfanilat
11 Perak Spektrometri serapan atom SNI 06-4162-1996
12 Silfida Spektrofotometri dengan para SNI 19-1664-1989
aminodimetil anilin
13 Sianida Titrimetri dan kolorimetri SNI 19-1504-1989
14 Seng Spektrometri serapan atom SNI 06-2507-1991
Sumber: Kep.Men LH No. 37 Tahun 2003
Terkait dengan pengukuran debit sungai dan debit aliran permukaan, salah satu
persamaan yang dapat digunkan adalah dengan menggunakan rumus rasional (empiris) atau
rational method sebagai berikut:
R = 0,028 C. I. A

Keterangan:
R = Debit larian air permukaan
C = Koefisien aliran permukaan
I = Intensitas hujan (mm/jam)
KERANGKAN ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
KA - ANDAL
6
AMDAL
PEMBANGUNAN KAMPUS II
UNIVERSITAS BRAWIJAYA DIENG
A = Luas area/wilayah DAS (Ha)
B. Metode Pengumpulan dan Analisis Komponen Biotik
1. Metode Analisis dan Matematis Komponen Flora
Berdasarkan Prosedur Operasi Standar (SOP) untuk survei keragaman jenis pada
kawasan konservasi oleh M. Bismark tahun 2011 dan Fandeli (2008), berikut adalah metode
analisis yang digunakan untuk mengetahui dampak suatu kegiatan pada flora:
Keanekaragaman Shannon dan Wiener (H’).

(H’) = - ∑𝑠𝑖=1 𝑝𝑖 log 𝑝𝑖

Keterangan:

(H’) = indeks diversitas Shannon-wiener

S = jumlah spesies

Ni = jumlah individo spesies I

N = total individu di seluruh plot

Kisaran nilai hasil perhitungan indeks keragam (H) menunjukkan bahwa jika:
H>3 : Keragaman spesies tinggi
1<H<3 : Keragaman spesies sedang
H<1 : Keragaman spesies rendah
2. Metode Analisis dan Matematis Komponen Fauna
Metode analisis dan matematis komponen fauna dapat dilakukan dengan menggunakan
metode IPA ( Importance Performance Analysis), yaitu untuk mencatat populasi hewan yang
bersifat semikuantitatif. Metode ini diawali dengan menentukan titik-titik pengamatan acak
atau secara sistematis di setiap habitat yang ada. Titik ini merupakan nomor-nomor IPA, pada
setiap nomor IPA dilakukan pengamatan selama 20 menit lalu dicatat nama hewan dan jumlah
yang dilihat atau didengar selama 20 menit tersebut dan seterusnya. Dengan begitu, dapat
diperoleh nilai frekuensi, dominasi, dan indeks diversitas hewan pada masing-masing habitat,
serta nilai kesamaan, yaitu sebagai berikut:
1. Frekuensi
Semakin sering dicatat menunjukkan bahwa jenis tersebut memiliki frekuensi yang
tinggi atau penyebarannya semakin tinggi.
2. Dominansi
Dominansi menunjukkan nilai dominansi suatu jenis di mana rumusnya adalah
sebagai berikut:
KERANGKAN ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
KA - ANDAL
7
AMDAL
PEMBANGUNAN KAMPUS II
UNIVERSITAS BRAWIJAYA DIENG
𝑁𝑖
Di = 𝑥 100%
𝑁

Keterangan:
Di : nilai dominansi suatu jenis
Ni : jumlah individu suatu jenis
N : jumlah total individu seluruh jenis
Makin tinggi nilai dominansi menunjukkan hewan itu semakin dominan. Adapun
komposisi populasi bisa dibedakan menjadi 3 golongan, yaitu:
a. Jenis hewan yang dominan bila memiliki nilai dominansi lebih dari 5%
b. Jenis hewan subdominan bila memiliki nilai dominansi antara 2-5%
c. Jenis hewan yang tidak dominan bila nilai dominansi kurang dari 2%
3. Indeks kesamaan jenis
Merupakan perbandingan antara nilai jenis hewan tertentu di habtitat tertentu dengan
kondisi di habitat lain yang menunjukkan bahwa pada dua habitat yang dibandingkan,
banyak jenis hewan yang sama. Adapun rumusnya menurut Sorensen adalah sebagai
berikut:
2𝐴
IS =
𝐵+𝐶

Keterangan:
IS : indeks kesamaan Sorensen
A : jumlah jenis yang ada di luar tapak proyek atau habitat 1
B : jumlah jenis yang ada di daerah tapak proyek atau habitat 2 94
C : jumlah jenis yang ada di kedua daerah atau habitat berpasangan (di luar dan di dalam
proyek)
C. Metode Pengumpulan dan Analisis Komponen Sosial Budaya
Metode analisis data ekonomi menggunakan metode analisis deskriptif yaitu
mendeskripsikan hasil survei pengumpulan data yang dilakukan dengan wawancara terhadap
beberapa narasumber kunci serta dengan menggunakan metode analogi yang mendasarkan
pada referensi hasil penelitian terkait dengan tema serupa yang pernah dilakukan sebelumnya.
Jenis komponen lingkungan sosial ekonomi yang akan diteliti beserta metode pengumpulan
dan analisis disajikan pada Tabel
Tabel 3. 5 Parameter, Metode Pengumpulan dan Analisis Data Demografi, Sosial Ekonomi dan Sosial
Budaya
No. Parameter Metode Pengumpulan Data Metode Analisis
1 Sosial Ekonomi
 Peluang kerja Wawancara, penelusuran data dan Kualitatif dan
informasi kuantitatif

KERANGKAN ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN


KA - ANDAL
8
AMDAL
PEMBANGUNAN KAMPUS II
UNIVERSITAS BRAWIJAYA DIENG
No. Parameter Metode Pengumpulan Data Metode Analisis
 Peluang usaha Wawancara, penelusuran data dan Kualitatif dan
informasi kuantitatif
 Pendapatan masyarakat Wawancara, pengumpulan data Kualitatif dan
sekunder kuantitatif
 Pendapatan daerah Penelusuran data dan informasi Kualitatif dan
kuantitatif
Sumber: Studi Literatur, 2016

D. Metode Pengumpulan, Analisis, dan Data Aspek Komponen Kesehatan


Masyarakat
Menurut Keputusan Kepala Bapedal Nomor 124 Tahun 1997 tentang panduan kajian
aspek kesehatan masyarakat dalam penyusunan amdal, kajian aspek kesehatan masyarakat
yang dibahas dalam KA Andal meliputi sebagai berikut:
1. Parameter lingkungan yang diperkirakan terkena dampak rencana pembangunan dan
berpengaruh terhadap kesehatan
2. Potensi besarnya dampak timbulnya penyakit yang meliputi angka kesakitan dan angka
kematian
3. Karakteristik penduduk yang berisiko
4. Sumber daya kesehatan
5. Kondisi sanitasi lingkungna
6. Status gizi masyarakat
7. Kondisi lingkungan yang dapat memperburuk proses penyebaran penyakit
Pertimbangan dalam menentukan metode pengumpulan data yang relevan dalam
masalah kesehatan masyarakat antara lain sebagai berikut:
1. Adanya perubahan mandasar atau dampak penting lingkungan yang akan dialami oleh
kelompok atau lapisan masyarakat yang akan di telaah
2. Satuan analisis (rumah tangga, desa, kecamatan, kabupaten/kota dll)
3. Ukuran-ukuran yang bersifat penting menurut pandangan masyarakat di sekitar rencana
usaha atau kegiatan
4. Ketersediaan tenaga kerja, waktu dan dana
a. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam komponen kesehatan masyarakat adalah sebagai
berikut:
1. Observasi/ pengamatan lapangan

KERANGKAN ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN


KA - ANDAL
9
AMDAL
PEMBANGUNAN KAMPUS II
UNIVERSITAS BRAWIJAYA DIENG
Pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap suatu obyek
dalam suatu periode tertentu dan mengadakan pencatatan secara sistematis tentang hal-
hal tertentu yang diamati.
2. Wawancara
Wawancara merupakan cara pengumpulan data yang mengharuskan seorang peneliti
mengadakan kontak langsung secara lisan atau tatap muka dengan sumber data atau
responden. Alat yang digunakan adalah dapat menggunakan kuisioner dan dapat juga
menggunakan pedoman wawancara.
3. Kuisioner
Suatu cara singkat untuk mengumpulkan sejumlah data acak mengenai bagaimana
pengguna menilai sistem yang ada.
4. Pengumpulan data sekunder
5. Penelusuran data dan informasi hasil penelitian, bahan pustaka, dan referensi lain
6. Pengumpulan data sejumlah responen terpilih melalui wawancara kuesioner terstruktur
Kajian aspek kesehatan masyarakat yang ditelaah dalam KA Andal meliputi sebagai
berikut:
1. Jenis dan jumlah fasilitas kesehatan.
2. Kondisi sanitasi lingkungan yang kaitannya dengan ketersediaan air bersih.
3. Status gizi dan cakupan pangan.
4. Insidensi atau prevalensi penyakit yang terkait dengan rencana atau kegiatan.
5. Cakupan pelayanan tenaga dokter dan medis.
Dalam melakukan survei, dapat diambil sampel atau responen. Adapun sampel
(Responden) yang dipilih harus dapat mewakili populasi suatu kelompok dan lapisan
masyarakat tertentu yang diperkirakan terkena dampak. Beberapa teknik pengambilan
sampel/responden yang dapat dipertimbangkan, antara lain yaitu:
1. Teknik secara purposive
2. Secara acak atau random
Sampel yang dipilih harus mempertimabangkan jenis dan sifat parameter dampak
penting yang akan diukur, derajat kepekaan yang dikehendaki, dan kondisi lingkungan
lain yang berpengaruh terhadap kelaykan teknik yang dipilih. Jumlah sampel
diterpakan berdasarkan criteria antara lain sebagai berikut:
a. Derajat keseragaman (homogenitas) dari populasi, dimana makin seragam populasi
yang diteliti makin kecil jumlah sampel yang harus diambil
KERANGKAN ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
KA - ANDAL
10
AMDAL
PEMBANGUNAN KAMPUS II
UNIVERSITAS BRAWIJAYA DIENG
b. Presisi (ketepatan/akurasi) yang dikehendaki, semakin tinggi tingkat presisi yang
dikehendaki, maka semakin besar jumlah sampel yang dibutuhkan.
Adapun untuk pelingkupan dampak penting kesehatan masyarakat, yaitu sebagai
berikut:
1. Identifikasi dampak potensial
Merupakan identifikasi melalui penilaian terhadap parameter lingkungan yang
kemungkinan akan menjadi berabgai isu masalah kesehatan masyarakat, yaitu dengan
kajian sebagai berikut:
a. Yang berhubungan dengan cemaran
1) Penyebaran bahan pencemar di media lingkungan meliputi air, udara, tanah dan
makanan
2) Jalur pemajanan yang mungkin terjadi di masa depan
3) Telaah data dan informasi berdasarkan studi toksikologi, studi epodemiologi,
dan studi kesehatan lingkungan
b. Yang berhubungan dengan perindukan vektor atau binatang perantara penyakit
1) Perubahan lahan menimbulkan genangan air
2) Perubahan vegetasi penunjang atau penghambat berkembang biaknya vector
3) Telaah data dan informasi dan studi kesehatan lingkungan survei malarlometrk
dan studi epiderniologi tentang penyakit bersumber binatang
4) Pengalaman negara lain untuk kasus sejenis
c. Yang berhubungan dengan perilaku masyarakat
1) Kebiasaan pemanfaatan air
2) Kebiasaan penggunaan bahan “reppelent” atau pelindung kebiasaan
penggunaan insektisida
3) Kebiasaan yang berhubungan dengan sanitasi
4) Kebiasaan yang berhubungan dengan pengelolaan makanan
5) Kebiasaan yang berhubungan dengan masalah kesehatan
2. Evaluasi dampak potensial
Pelingkupan tahap ini bertujuan untuk menghilangkan dampak potensial yang tidak
relevan sehingga didapatkan dampak penting hipotetik, yaitu prediksi yang
menggambar potensi, besarnya dampak kesehatan yang kemungkinan dapat timbul
akibat perubahan lingkungan.
Adapun setelah dievaluasi akan memperoleh dampak penting kesehatan masyarakat.
KERANGKAN ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN
KA - ANDAL
11
AMDAL
PEMBANGUNAN KAMPUS II
UNIVERSITAS BRAWIJAYA DIENG
3. Pemusatan dampak penting
Merupakan untuk pengelompokan dampak penting yang telah dirumuskan dan dampak
potensial sehingga diperoleh gambaran isu pokok lingkungan terkait dengan risiko
kesehatan secara utuh dan lengkap dengan memperhatikan:
a. Keterkaitan rencana usaha dengan komponen lingkungan yang mengalami
perubahan mendasar
b. Keterkaitan antar komponen dampak penting yang telah dirumuskan secara holistik,
baik menurut waktu, tahapan kegiatan maupun dampak kumulatif yang terjadi.
Dalam pemusatan juga dilakukan prioritas kepentingan yang memperhatikan sebagai
berikut:
a. Sifat dampak (akut dan kronis)
b. Jumlah penduduk (peningkatan jumlah pendudk yang terkena dampak)
c. Beban ekonomi (meningkatkan beban ekonomi)

KERANGKAN ACUAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN


KA - ANDAL

Anda mungkin juga menyukai